Disusun oleh:
Dyah Wahyu Pravitasari (195110207111004)
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena telah
memberi kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gaya Hidup
Fanatisme Remaja Indonesia Terhadap Budaya Kpop” ini dengan baik. Makalah yang
berjudul “Gaya Hidup Fanatisme Remaja Indonesia Terhadap Budaya Kpop” disusun
guna memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Manusia dan Kebudayaan
Indonesia di Universitas Brawijaya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pentingnya memahami arti dari fanatisme
terhadap budaya Kpop. Sekarang ini budaya Kpop telah mempengaruhi Indonesia dan
menjadi budaya populer, tak hanya Indonesia saja bahkan dunia. Remaja pada zaman
sekarang ini begitu fanatik terhadap budaya Kpop bahkan gaya hidup mereka juga
berubah karena mengikuti budaya populer tersebut.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,
saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan 3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................4
BAB II Pembahasan 5
2.1 Pengertian Fanatisme.........................................................................................................5
2.2 Faktor terjadinya fanatisme................................................................................................6
2.3 Hubungan fanatisme dengan gaya hidup remaja................................................................7
2.4 Dampak dari fanatisme budaya Kpop................................................................................8
2.5 Solusi untuk mengurangi fanatisme budaya Kpop.............................................................9
BAB III Penutup 10
Daftar Pustaka 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan fanatisme?
2. Apa sajakah faktor yang menyebabkan terjadinya fanatisme?
3. Apa hubungannya fanatisme dengan gaya hidup remaja Indonesia?
4. Dampak apa saja yang diakibatkan oleh fanatisme budaya Kpop?
5. Solusi yang diberikan untuk mengurangi fanatisme budaya Kpop?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mereka akan mengikutinya. Mereka akan membeli tiket pesawat yang sama
dengan idolnya. Untuk penggemar internasional termasuk fans Indonesia,
mereka hanya membeli produk atau aktif di sosial media saja. Namun,
berbeda dengan penggemar yang ada di Korea, mereka akan melakukan lebih
dari itu bahkan sangat terobsesinya dengan idolnya mereka menunggu di
depan apartement sang idol. Selain itu, ada juga idol yang mendapat terror
dari fansnya.
Sebenarnya, idol pun juga membenci atau bisa dikatakan risih dengan
fans yang fanatik seperti ini, karena tidak memberi ruang privasi. Resiko
menjadi idol memang seperti ini, namun kita sebagai fans seharusnya bisa
menyukai sewajarnya saja.
6
memiliki tergambar dari bagaimana hasrat mereka untuk memiliki benda-
benda material yang berkaitan dengan dengan objek fanatisme mereka. Dan
yang terakhir, loyalitas terlihat dari bagaimana kesetiaan yang ditunjukkan
oleh mereka terhadap idolanya atau kegemarannya terhadap Kpop. Loyalitas
menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap Kpop melampaui tingkat biasa.
Empat poin tersebut, merupakan alur dari sikap ekspresi fanatisme remaja
sebagai penggemar fanatik Kpop (Putri dkk, 2019:130).
Biasanya pada penggemar dengan tingkat biasa hanya merasa kagun
tetapi tidak berlebihan atau mengkoleksi barang-barang yang berhubungan
dengan idolnya, misalnya mengkoleksi fotonya atau membeli album. Ada
juga yang mendukungnya hanya melalui streaming di youtube maupun
memberikan vote. Namun, jika penggemar sudah fanatik, mereka akan
bersikap diluar batas wajar. Misalnya, mengetahui jadwal idolnya, membeli
tiket penerbangan yang sama, mengikutinya hingga ke apartement sang idol,
bahkan mengetahui nomor hp idol mereka. Di Korea sendiri penggemar yang
fanatik ini biasa disebut sasaeng. Jadi, penggemar yang fanatik ini tak hanya
satu namun seperti komunitas. Sehingga saling memberi informasi antar
penggemar fanatik.
7
sehari mereka menghabiskan waktu untuk mendengarkan musik, melihat
video di youtube, membuka twitter dll yang berkaitan dengan Kpop. Selain
aktivitas yang dilakukannya, penggunaan uang untuk membeli produk yang
berkaitan dengan Kpop. Awalnya hanya membeli sekali namun, lama-
kelamaan akan menjadi candu dan akan membeli terus-menerus apalagi jika
ada harga yang lebih murah.
(Putri dkk, 2019:133) Gaya hidup para remaja yang terbentuk akibat
serangkaian proses menjadi penggemar fanatik Kpop merupakan gaya hidup
yang konsumtif. Seperti yang dikemukakan oleh Baudrillard, bahwa ketika
seseorang mengonsumsi objek, maka orang tersebut mengonsumsi tanda.
Kemudian dalam proses konsumsi tersebut seseorang sudah berusaha untuk
mendefinisikan dirinya masing-masing melalui selera dan gayanya. Para
remaja ini mengonsumsi suatu objek bukan berdasarkan pada hakikat proses
konsumsi yang merupakan sebuah nilai tukar, melainkan proses konsumsi
yang berlandaskan pada simbol atau tanda (sign).
Dampak negatif:
a) Kesehatan mata, karena sering bermain ponsel.
b) Insomnia, kesulitan tidur.
c) Konsumtif, lebih boros
8
Tak hanya dampak negatif yang ada di atas saja, tetapi dampak lainnya
yang mungkin tak banyak orang tau yaitu, mental. Fanatisme ini dapat
mempengaruhi mental seseorang. Terlebih lagi jika ada non Kpop yang
berbicara kasar mengenai idol mereka, dia akan di serang oleh fans idol
tersebut yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan. Hal tersebut akan
mempengaruhi mental karena di serang dengan berbagai kata-kata yang
kasar.
9
BAB III
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Karina Amaliantami dkk. 2019. “Korean Wave dalam Fanatisme dan
Konstruksi Gaya Hidup Generasi Z”. NUZA, Vol. 14 No. 1, 125-135.
Ri’aeni, Ida dkk. 2019. “Pengaruh Budaya Korea (K-Pop) Terhadap Remaja Di
Kota Cirebon”. Communications, Vol.1 No.1, 1-26.
Rinata, Asfira Rachmad dan Sulih Indra Dewi. 2019. “Fanatisme Penggemar
Kpop Dalam Bermedia Sosial Di Instagram”. Interaksi: Jurnal Ilmu
Komunikasi, Vol. 8 No. 2, 13-23.
Setyarsih, Esty. 2016. “Hubungan antara Fanatisme Penggemar Boyband Korea
(Super Junior) dengan Solidaritas Sosial di Komunitas E.L.F Surakarta”.
Jurnal Analisa Sosiologi, Vol. 5 No. 2, 53-62.
Widarti. 2016. “Konformitas dan Fanatisme Remaja Kepada Korean Wave (Studi
Kasus pada Komunitas Penggemar Grup Musik CN Blue)”. Jurnal
Komunikasi, Vol. 7 No. 2, 12-18.
11