Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN SEJARAH

“Pengaruh Korean Wave Terhadap Budaya di Indonesia”

Disusun Oleh :
Aura Khairunnisa (05)
Bertiani Simanjuntak (06)

SMA NEGERI 2 CIANJUR


Tahun Ajaran 2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya Korea berkembang dengan sangat pesat dan meluas secara global ke seluruh
dunia,salah satunya Indonesia.Meluasnya budaya Korea cenderung diterima publik dari
berbagai kalangan sehingga menghasilkan suatu fenomena “Korean Wave” atau disebut
Hallyu.Korean Wave atau Hallyu atau Gelombang Korea merupakan istilah yang merujuk
pada populeritas hiburan budaya Korea di negara-negara lain.Hallyu mencakup berbagai
aspek yakni musik,drama televisi,film, makanan, literatur,kosmetik dan bahasa.Pesatnya
kemajuan teknologi menjadi peran suksesnya penyebaran Korean Wave.Perkembangan
teknologi semakin memudahkan kehidupan terutama dalam bidang telekomunikasi.Media
massa memegang peran penting dalam perkembangan Korean Wave.Hal tersebut
dikarenakan adanya Korean Wave yang sangat identik dengan dunia hiburan seperti
musik,drama dan variety shows yang dikemas secara apik menyajikan budaya-budaya korea
.Seperti yang di ketahui kini tak ada satu pun negara di dunia yang tak mengenal budaya
Korea.
Fenomena Korean Wave dapat dijumpai di Indonesia dan dampaknya sangat terasa
di kehidupan sehari-hari terutama pada generasi milenial. Saat ini di Indonesia hal-hal yang
berhubungan dengaan Korea banyak digemari oleh berbagai kalangan,terutama para
remaja.Menurut Korean Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE) pada
tahun 2021,Indonesia menjadi negara ke 4 tertinggi di dunia yang paling tertarik dengan
Korean Wave..Dalam perspektif kebudayaan,ini akan sangat menjadi ancaman terhadap
kebudayaan asli negara Indonesia.
Virus Korean Wave yang sedang terjadi di Indonesia sudah mengkhawatirkan,
karena hampir semua gaya hidup di Indonesia sudah meniru kebudayaan Korea.Aliran musik
masyarakat Indonesia sudah berganti menjadi aliran musik Korea dengan cirikhas boyband
dan girlbandnya.Makanan khas Korea juga sudah banyak ditemui di Indonesia.Selain itu tren
busana ala Korea juga sangat diincar oleh remaja-remaja.Jika hal ini terus berlanjut,dapat
menyebabkan lunturnya kebudayaan Indonesia di kalangan remaja sebagai generasi penerus
kebudayaan asli Indonesia.
Perkembangan pesat Korean Wave di Indonesia merupakan fenomena yang akan
diteliti lebih dalam.Budaya Korea yang begitu diminati di Indonesia,menjadikannya sebagai
negara ke 4 dengan jumlah penggemar Budaya Korea terbanyak, tentu akan memberikan
pengaruh terhadap budaya di Indonesia.Inilah yang menjadi dasar mengapa topik penelitian
mengenai pengaruh Korean Wave ini sangat menarik untuk diperdalam dan diperkaji lebih
lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang telah diurai di atas.Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.Bagaimana proses persebaran Korean Wave di Indonesia?
2.Mengapa budaya Korea begitu diminati di Indonesia?
3.Apa pengaruh Korean Wave terhadap budaya lokal Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penyusunaan proposal penelitian sejarah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses persebaran Korean Wave di Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa penyebab budaya Korea begitu diminati di Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh Korean Wafe terhadap budaya lokal di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian sejarah ini adalah sebagai berikut :
Manfaat penelitian secara teoritis,menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai
masuknya Korean Wave di Indonesia dan lebih mencintai budaya sendiri yang harus
dipertahankan di samping maraknya kebudayaan Korea.Dan diharapkan membuka wawasan
warga negara Indonesia terhadap pengaruh Korean Wave.
Manfaat penelitian secara praktis,memberikan penjelasan terhadap proses masuknya
budaya populer Korea Wave di Indonesia.Bentuk Korean Wave yang diminati masyarakat
Indonesia dan pengaruh budaya Korea terhadap budaya lokal Indonesia. Sebagai bahan kajian
lebih lanjut dan mendalam di masa yang akan datang.
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian Data


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif
Kualitatif.Yaitu metode penelitian deskripstif Kualitatif yang merupakan tipe penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci tentang fenomena yang terjadi dan
menggambarkan gejala yang dijelaskan secara sistematis,faktual dan aktual mengenai fakta-
fakta,sifat dan hubungan antar fenomena yang diamati.Dalam hal ini peneliti ingin meneliti
tentang pengaruh Korean Wave terhadap Kebudayaan di Indonesia.

2.2 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini,teknik pengumpulan data yang kami lakukan yaitu melakukan studi
literatur. Penulisan meliputi hasil literatur dan mencari referensi dari berbagai sumber meliputi
hasil penelitian sebelumnya, jurnal ilmiah,artikel ilmiah,serta laporan studi.

2.3 Hasil Penelitian Sejarah


Berkembangnya Korean Wave di Indonesia menunjukan adanya tranformasi budaya
asing ke dalam budaya suatu bangsa.Televisi dan internet merupakan media utama dalam
penyebaran Korean Wave.Perkembangan teknologi semakin memudahkan masyarakat dalam
mengakses internet. Hal ini menjadikan Korean Wave sangat mudah dikenal oleh masyarakat
luas.
Surah Agung Nugroho,staf pengajar di jurusan Bahasa Korea Universitas Gadjah
Mada, dalam papernya yang berjudul ‘Hallyu dan Indonesia’ menjelaskan bahwa
perkembangan Korean Wave di Indonesia dimulai ketika Indosiar menayangkan drama
Endless Love pada tahun 2000an,dan kemudian ditayangkan kembali di RCTI yang notabene
mempunyai penonton setia yang tidak sedikit. Korean Wave diterima dengan antusias oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia.
Populeritas Korean Wave di Indonesia salah satunya dapat digambarkan melalui
tayangan K-Drama di televisi lokal. Tercatat terdapat 50 drama korea yang sudah ditayangkan
di stasiun televisi Indonesia hingga sekarang dan terus meningkat.Sejak saat itu,Korean Wave
mulai menyebar di Indonesia disusul dengan masuknya musik pop atau K-Pop.K-Pop mulai
masuk di Indonesia pada tahun 2011 melalui program televisi yang menayangkan musik
mingguan Korea Selatan, menyebabkan masyarakat semakin mengenal adanya boyband dan
girlband.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom menyebutkan alasan kenapa
budaya budaya Korea mudah diterima masyarakat di Indonesia.Menurutnya,masyarakat Korea
dan Indonesia berbagi nilai-nilai yang sama,seperti demokrasi,ekonomi berbasis pasar,prinsip
hukum,serta hormat kepada orangtua.Nilai nilai itulah yang menurutnya membuat budaya
Korea mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.Masuknya serial drama,film,dan musik
Korea di Indonesia juga dilatar belakangi kegemaran masyarakat Indonesia terhadap seni
musik dan tari.
Sedangkan penggemar K-Pop mengatakan alasannya menyukai musik K-Pop adalah
karena visual penyanyinya yang sangat tampan dan cantik.Namun alasan utamanya menjadi
penggemar adalah karena kualitas musik mereka,tren yang mereka populerkan, musiknya yang
khas ditambah dengan dance yang menarik,dan gaya personilnya yang unik. K-Pop menjadi
sangat menarik karena lirik mereka tetap menggunakan bahasa Ibu yaitu Korea dicampur
dengan bahasa inggris.K-Pop hadir sebagai budaya baru bagi anak muda era milenial.Budaya
itu termasuk juga dari fashion atau gaya atau budaya berpakaian mereka yang kemudian
menjadi sebuah trend “Fashion Korea”.
Mereka juga mengatakan bahwa drama Korea,dari segi alur ceritanya lebih menarik
dari pada drama-drama atau sinetron lokal.Pengambilan gambarnya yang menarik,pemainnya
yang berakting dengan totalitas.Menjadikan drama Korea lebih berkualitas
Internet sekarang ini menjadi media intensif dalam penyebaran Korean
Wave.Informasi-informasi mengenai budaya populer Korea Selatan dapat dengan mudah di
temukan di internet dan media massa lainnya seperti youtube,instagram,atau twitter. Adapun
situs-situs legal yang menyediakan saluran khusus untuk menikmati acara-acara Korea Selatan
sehingga masyarakat dapat dengan mudah menikmatinya.
Dengan demikian,berkembangnya Korean Wave di Indonesia merupakan perwujudan
globalisasi dalam dimensi komunikasi dan budaya.Jika perkembangan Korean Wave tidak
disertai dengan apresiasi terhadap kebudayaan nasional,maka di khawatirkan eksistensi
kebudayaan nasional akan bergeser.Apalagi presentase terbesar penerima Korean Wave di
Indonesia adalah remaja,yang merupakan tonggak pembangunan nasional.Tingkat kestabilan
emosinya yang masih labil,sehingga akan mudah terpengaruh,remaja akan lebih tertarik
dengan kebudayaan Korea.Jika remaja sekarang sudah tidak mengenal kebudayaannya
sendiri,maka kebudayaan nasional dapat mengalami kepunahan dan berganti dengan
kebudayaan baru yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kepribadian nenek moyang negara
Indonesia. Ketimpangan antara budaya lokal dan budaya global pun akan terjadi jika tanpa
diiringi dengan sikap selektif ,cepat atau lambat dapat menghilangkan nilai-nilai budaya lokal
Indonesia yang sudah ada.
2.4 Kesimpulan
1. Korean Wave adalah budaya populer asal Korea Selatan yang bergerak di industry
hiburan dan mengandalkan media dan kemajuan teknologi sebagai perantara penyebarannya.
Kemajuan teknologi saat ini telah mempermudah perpindahan budaya tanpa adanya kontak
fisik langsung seperti penyebaran budaya Korea yang banyak dilakukan di internet.
2. Semakin banyaknya budaya Korea yang masuk ke Indonesia .Diantaranya seperti, K-
Pop yang berupa musik dan tarian oleh Boyband dan Girlband, film,drama,makanan atau
kuliner khas Korea,Fashion Korea,produk-produk dari Korea dan bahasa Korea,yang kini
digemari masyarakat Indonesia.
3. Masuknya budaya asing,seperti budaya Korea di Indonesia dapat menyebabkan
lunturnya nilai kebudayaan di Indonesia.Gaya hidup yang cenderung meniru budaya Korea
bisa menghilangkan ketertarikan pada budaya sendiri.

2.5 Saran
1. Fenomena Korean Wave di Indonesia memang tak bisa terbendung lagi.Hadirnya
gelombang Korea atau Korean Wave di Indonesia sangat diharapkan dapat memacu tidak
hanya industry hiburan tetapi juga bidang lain di indonesia untuk berkreasi lebih lagi.
2. Termotivasi untuk membanggakan dan kreatif melestarikan budaya Indonesia dengan
berbagai cara,salah satunya dengan mengandalkan media dan kemajuan teknologi.
3. Proses interaksi kebudayaan yang jika tanpa diiringi sikap selektif,akan mengikis minat
untuk mempelajari kultur budaya di negeri sendiri.Cepat atau lambat dapat menghilangkan
nilai – nilai budaya lokal indonesia yang sudah ada sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai