Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara dengan ragam kebudayaan yang melimpah. Tak tanggung-

tanggung, Indonesia mendapat gelar sebagai negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia.

Tidak hanya itu Indonesia juga memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak. Namun, akhir-

akhir ini Indonesia mulai terpengaruhi oleh era globalisasi.

(https://www.kompasiana.com/mochammadjimly/5750657bc723bde10ae99182/tergesernya-

budaya-asli-indonesia-oleh-budaya-barat)

Globalisasi membuat interaksi antar seluruh warga dunia menjadi bebas dan

terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu dampak

dari globalisasi yakni perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ini pun

tampaknya semakin memudahkan kita dalam berbagai bidang terlebih dalam bidang

telekomunikasi. Kita dapat dengan mudah dan cepat dalam memperoleh berbagai informasi

baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini membuat seakan-akan sudah

tidak ada batasan-batasan dalam berbagi informasi diantara sesama

manusia.(https://media.neliti.com/media/publications/93464-ID-none.pdf)

Tidak hanya berbagai informasi yang dapat disebarkan dengan cepat melalui hadirnya

berbagai teknologi telekomunikasi yang mutakhir tersebut, budaya pun dapat dengan mudah

disebarkan ke seluruh dunia. Hal ini berkaitan dengan globalisasi budaya dimana pernyataan

ini dapat dikatakan sebagai suatu gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu dari suatu

Negara ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia atau world culture.

Kebudayaan sendiri menurut Parsudi Suparlan, kebudayaan didefinisikan sebagai

makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan

dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Sedangkan menurut


Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990), kebudayaan adalah himpunan keseluruhan dari

semua cara manusia berpikir, berperasaan, dan berbuat, serta segala sesuatu yang dimiliki

manusia sebagai anggota masyarakat, yang dapat dipelajari, dan dialihkan dari suatu generasi

ke generasi berikutnya.(https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/)

Globaliasis budaya tersebut berpengaruh besar bagi gaya hidup masyarakat Indonesia

yang mulai beralih ke barat-baratan dan mulai meninggalkan kebudayaan asli. Begitu prihatin

jika kita melihat seni pertunjukan tradisional saat ini pasalnya hanya sedikit orang yang

meminatinya daripada seni pertunjukan yang modern dan glamor. Tidak hanya seni tari, seni

pertunjukan drama juga mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Contohnya seperti

pertunjukan ketoprak, ludruk, wayang dan lain-lain.

Remaja masa kini banyak tertarik dengan tarian modern, tarian yang menurut mereka

adalah tarian yang kekinian dan tidak ketinggalan zaman. Tarian modern ini telah

mempropaganda anak-anak muda agar bisa meniru kebudayaan negara lain dan meninggal

kebudayaan negaranya sendiri. Apabila banyak anak-anak muda Indonesia yang memilih

untuk mengikuti kebudayaan negara lain yang lebih modern dan kekinian, maka bahaya

terbesarnya adalah tergesernya kebudayaan asli negara Indonesia. Alasan lainnya adalah

tarian tradisional lebih susah daripada tarian modern karena tarian tradisional ini gerakannya

terlalu detail dan musik yang digunakan adalah musik-musik tradisional yang dimainkan

langsung pada saat tarian sedang berlangsung.

Seni drama tradisional Indonesia juga mengalami kemunduran seiring berjalannya

waktu. Kini sangat sulit untuk melihat seni pertujukan drama tradisional karena hanya

beberapa kelompok masyarakat yang mempertahankannya. Kesenian drama tradisional,

seperti ludruk, ketoprak, dan wayang ini merupakan kesenian khas dari setiap daerah di

Indonesia. Kini kesenian tersebut mulai mengalami penurunan karena generasi muda

Indonesia kurang mendukung kesenian pertunjukan drama tradisional tersebut.


Salah satu budaya yang tengah mempengaruhi berbagai Negara adalah budaya

Korea.Yang dimaksudkan budaya korea disini bukanlah budaya tradisional dari korea akan

tetapi lebih mengacu kepada Kpop atau Hallyu yang sedang hangat-hangat nya menjadi

bahan pembicaraan khususnya di kalangan remaja di Indonesia. pop Korea merupakan

budaya massa yang dapat diterima oleh semua kalangan dan berkembang melampaui batas

negara. Budaya pop Korea ini bukanlah budaya asli Korea yang bersifat tradisional,

melainkan budaya yang diciptakan sesuai dengan arah selera pasar.

Dalam budaya Korea biasanya tidak luput dari adanya K-POP atau Hallyu. K-pop,

kepanjangannya Korean Pop (“Musik Pop Korea”), adalah jenis musik populer yang berasal

dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas

dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan

bagian yang tak terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai negara.

Sedangkan Hallyu atau Korean Wave (“Gelombang Korea”) adalah istilah yang diberikan

untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di

dunia.(https://ulfarayi.wordpress.com/2013/02/03/pengaruh-demam-kpop-terhadap-budaya-

indonesia/)

Sejak musik korea terdengar di telinga orang Indonesia, banyak yang berminat untuk

mendengarkannya, terutama remaja. Alasan menyukai musik Korea adalah irama lagu yang

enak didengar, personilnya yang cakep dan cantik, cara menyanyikan lagu dengan gerakan

tubuh yang keren dan sangat menghibur serta tarian yang dinamis dan kompak. Dan juga

jenis musiknya yang beraliran pop. Alasan-alasan itu merupakan alasan utama yang membuat

masyarakat Indonesia menyukainya.

Ketertarikan akan budaya ini pun semakin meningkat terutama di kalangan remaja.

Berawal dari melihat berbagai berita di media massa, mereka perlahan-lahan mulai

mengumpulkan informasi mengenai budaya tersebut dan akhirnya mulai mengimitasi budaya
itu ke dalam gaya hidup keseharian mereka. Dapat dikatakan terjadi pergeseran

dalammengaktualisasikan nilai budaya Indonesia ke budaya pop Korea dimana budaya

tersebut belum tentu sesuai dengan budaya kita dan terkesan semakin melupakan budaya

bangsa sendiri.

Salah satu dampak kebudayaan korea yang nampak sekali di Indonesia adalah

kemunculan boyband atau girlband Indonesia di tanah air. Boyband atau girlband tanah air

ini juga turut memeriahkan perindustrian musik Indonesia dengan gaya musik dan

penampilan mereka yang terinspirasi dari boyband atau girlband

Korea.(https://www.slideshare.net/NoviaAnwar/pengaruh-kpop-di-indonesia)

Masuknya budaya K-pop yang membuat para remaja tergila-gila dan tentu memiliki

dampak terhadap generasi muda ini. Sudah menjadi hak tersendiri bagi seseorang untuk

mencintai dan mengidolakan siapa saja, namun remaja-remajakini terlalu berlebihan dan

fanatik sehingga memunculkan sikap yang berlebihan.

Dalam perspektif kebudayaan, ini akan sangat menjadi ancaman terhadap kebudayaan

asli negara kita, karena memang K-pop sasaran utamanya adalah remaja atau anak muda yang

tingkat kestabilan emosinya masih labil, sehingga akan sangat mudah terpengaruh, sehingga

remaja akan lebih tertarik mempelajari kebudayaan negara lain dan cenderung lebih bangga

dibanding dengan budaya negara sendiri, contohnya saja banyaknya remaja di Indonesia yang

meniru gaya pop Korea, mulai dari model pakaian, gaya rambut, pola hidup, aksesori, dan

cara berinteraksi dengan teman sebayanya. Sangat ironi memang, ketika melihat para penerus

bangsa kecintaan terhadap budaya negara sendiri sedikit demi sedikit terkikis karena

pengaruh budaya negara lain.

Jadi, K-Pop atau Korean Pop memberikan pengaruh yang besar pada segi budaya di

Indonesia saat ini. Korea pun juga hanya mengedepankan gaya Korea saja sehingga
menyebabkan remaja atau anak muda di negara Indonesia tidak mempunyai jati diri karena

budaya bangsa mulai memudar dan tergeser oleh trend saat ini. Seperti halnya dalam segi

kebudayaan di Indonesia pun bisa dibilang meniru dari negara Korea Selatan tapi hanya

sebagianbesarsaja.

(https://www.kompasiana.com/jovian_057/56f622d5e422bde4041f58bc/kpop-mengancam-

budaya-indonesia)

Peristiwa tersebut mau tidak mau akan berpengaruh terhadap kesenian yang kita miliki.

Padahal kesenian kita merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang perlu di jaga

kelestariannya. Disaat yang lain dengan teknologi yang semakin canggih seperti saat ini, kita

di sediakan oleh banyak tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam yang mungkin

lebih menarik dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Peristiwa tersebut mau tidak

mau membuat semakin tersisihnya kesenian Indonesia. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual

mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Meskipun seperti itu bukan berati semua

kesenian tradisional kita lenyap begitu saja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh K-Pop terhadap Budaya Indonesia?

2. Bagaimana K-Pop dapat dengan mudah disukai di Indonesia?

3. Apakah dampak masuknya K-Pop bagi masyarakat Indonesia?

4. Bagaimana cara mengatasi dampak budaya Korea yang ada di Indonesia?


BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Globalisasi

2.2.1 Pengertian Globalisasi

Definisi globalisasi secara umum dan singkat adalah sebuah proses terbentuknya dunia

tanpa batas. Definisi Globalisasi menurut Thomas Loren Friedman,seorang jurnalis di koran

Newyork Times, menjelaskan bahwa definisi globalisasi mempunyai dimensiideologi (baca

definisi ideologi) dan teknologi. Dimensi Ideologi (baca definisi ideologi) adalah pasar bebas

dan kapitalisme, sedangkan dimensi teknologi ialah teknologi informasi yang sudah

mempersatukan dunia. Definisi Globalisasi menurut Emanuel Ritcher yang menjelaskan

globalisasi neoliberal bahwa definisi globalisasi adalah jaringan kerja global (global network)

secara bersamaan menyatukan masyarakat (society) yang sebelumnya tersebar dimana mana

dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia. Definisi Globalisasi

menurut Martin Albrown bahwa definisi globalisasi adalah hubungan dan akumulasi dari

seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia yang tunggal

yaitu komunitas global .

Dengan beberapa definisi globalisasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa definisi

globalisasi adalah proses penyatuan atau menyatukan hasil pemikiran dan atau tindakan

manusia baik itu individu, kelompok maupun sebuah komunitas (masyarakat) terhadap

seluruh wilayah di dunia ini. (http://learniseasy.com/definisi-globalisasi-penyebab-dan-

dampak-globalisasi/#)

Globalisasi membuat interaksi antar seluruh warga dunia menjadi bebas dan

terbuka seolah-olah batas-batas suatu Negara menjadi sempit dan salah satu dampak
dari globalisasi yakni perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ini pun

tampaknya semakin memudahkan kita dalam berbagai bidang terlebih dalam bidang

telekomunikasi.Kita dapat dengan mudah dan cepat dalam memperoleh berbagai informasi

baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini membuat seakan-akan sudah

tidak ada batasan-batasan dalam berbagi informasi diantara sesama manusia.

(https://media.neliti.com/media/publications/93464-ID-none.pdf).

Tidak hanya berbagai informasi yang dapat disebarkan dengan cepat melalui hadirnya

berbagai teknologi telekomunikasi yang mutakhir tersebut, budaya pun dapat dengan mudah

disebarkan ke seluruh dunia. Hal ini berkaitan dengan globalisasi budaya dimana pernyataan

ini dapat dikatakan sebagai suatu gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu dari suatu

Negara ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia atau world culture.

2.2 Kebudayaan

2.2.1 Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,

yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga

sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai

“kultur” dalam bahasa Indonesia. Pengertian kebudayaan secara umum adalah hasil cipta,

rasa dan karsa manusia dalam kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup

pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.

Kebudayaan juga diartikan sebagai segala hal yang kompleks, yang di dalamnya berisikan

kesenian, kepercayaan, pengetahuan, hukum, moral, adat istiadat serta keahlian ataupun ciri

khas lainnya yang diperoleh individu sebagai anggota dalam suatu

masyarakat.(https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/)
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil

perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan

bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam

hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya

bersifat tertib dan damai. Menurut Drs. Mohammad Hatta pengertian kebudayaan adalah

ciptaan hidup dari suatu bangsa. Sedangkan menurut Drs.Sidi Gazalba pengertiaan

kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi

kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan

suatu waktu.(https://www.sumberpengertian.id/pengertian-kebudayaan-menurut-para-ahli)

Kebudayaan sendiri menurut Parsudi Suparlan, kebudayaan didefinisikan sebagai

makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan

dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Sedangkan menurut

Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990), kebudayaan adalah himpunan keseluruhan dari

semua cara manusia berpikir, berperasaan, dan berbuat, serta segala sesuatu yang dimiliki

manusia sebagai anggota masyarakat, yang dapat dipelajari, dan dialihkan dari suatu generasi

ke generasi berikutnya.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan

adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau

gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,

kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda

yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-

benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi

sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan kehidupan bermasyarakat. (https://www.zonareferensi.com/pengertian-

kebudayaan/)
2.2.2 Kebudayaan Indonesia

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun

kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun

1945. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.

Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

“Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya

dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk

mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan

wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.

Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang

berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak

Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199”.

Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang

khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan

menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada

puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa

bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus

Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”

(https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia).

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia seperti :

1. Tarian

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan

budaya Indonesia. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya

sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian

dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh
pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Contoh tarian di

Indonesia seperti tari remo dari Jawa Timur, tari saman dari Aceh,dan tari pendet dari

Bali.

2. Wayang

Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau

Jawa dan Bali. Selain itu beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya

juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan

Hindu. Wayang ada beberapa macam yaitu wayang kulit, wayang golek, dan wayang

orang.

3. Reog Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-

laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Reog adalah

salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang

berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

4. Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam

dari perbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional

Indonesia ‘dicuri’ oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni

musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Contoh

alat musik tradisional Indonesia adalah angklung, sasando, dan gamelan.

(https://ulfarayi.wordpress.com/2013/02/03/pengaruh-demam-kpop-terhadap-budaya-

indonesia/)
2.2.3 Kebudayaan Korea

Yang dimaksudkan budaya korea disini bukanlah budaya tradisional dari korea akan

tetapi lebih mengacu kepada Kpop atau Hallyu yang sedang hangat-hangat nya menjadi

bahan pembicaraan khususnya di kalangan remaja di Indonesia. Pop Korea merupakan

budaya massa yang dapat diterima oleh semua kalangan dan berkembang melampaui batas

negara. Budaya pop Korea ini bukanlah budaya asli Korea yang bersifat tradisional,

melainkan budaya yang diciptakan sesuai dengan arah selera pasar.

Dalam budaya Korea biasanya tidak luput dari adanya K-POP atau Hallyu. K-pop,

kepanjangannya Korean Pop (“Musik Pop Korea”), adalah jenis musik populer yang berasal

dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas

dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan

bagian yang tak terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai

negara.Hallyu atau Korean Wave (“Gelombang Korea”) adalah istilah yang diberikan untuk

tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di

dunia.(https://ulfarayi.wordpress.com/2013/02/03/pengaruh-demam-kpop-terhadap-budaya-

indonesia/)

Korean Wave atau Hallyu, gelombang Korea adalah sebuah istilah yang menjurus pada

popularitas budaya pop Korea di luar negeri. Umumnya hallyu memicu banyak orang-orang

di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea. Korean Wave

berkisar dari film, drama televisi, dan musik pop (K-Pop). Masuknya Korean Wave ke

Indonesia membuat kecintaan para Remaja di Indonesia mengenai musik semakin tinggi.

Tentu saja, karena adanya variasi musik-musik baru,maka akan menambah genre musik di

Indonesia yang awalnya masih minim. Dalam hal ini tentu saja selera masyarakat terhadap

music dimanjakan oleh K-Pop. Keberadaan K-Pop juga dapat membuat remaja sedikit demi
sedikit mengenal tentang seni musik, Seni tarik suara, serta seni tari modern. Tentu remaja

akan banyak belajar dengan keberadaan K-Pop tersebut.

K-Pop alias boyband asal Korea disukai oleh banyak remaja mulai dari personilnya

yang keren, ganteng, cantik dengan wajah oriental mereka kemudian lagu, aksi dance, gaya

rambut, sampai style fashion mereka yang unik dianggap sebagai trendsetter masa kini. K-

Pop yang booming banget di berbagai negara, termasuk Indonesia, seperti : DBSK, Super

Junior, Shinee, Teen Top, MBLAQ, BigBang, 2PM, dan masih banyak lainnya ini

memberikan efek yang cukup besar di Indonesia.

Drama Korea juga merupakan penyebab dari mulainya hallyu di berbagai negara.

Warga Korea Selatan suka menonton drama dan film serta mendengar musik. Perusahaan TV

Korea rela mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa diantaranya

yang mencetak kesuksesan akan diekspor ke luar negeri.

Film Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama hallyu yang

dinikmati tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film

hongkong yang mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran hallyu, mulai

tersaingi oleh Film Korea. Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang

kuat dan genre yang bervariasi sehingga menarik banyak penonton. Dari tahun 2002-2005

drama-drama Korea yang populer di Indonesia antara lain : Endless Love, Winter Sonata,

Love Story from Harvard, Glass Shoes, All In, Memories in Bali, Sorry I Love You yang

merupakan serial drama melankolis. Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara lain :

Full House, Sassy Girl, Princess Hours. Dan pada tahun 2008-2009 drama Korea yang

banyak mendapatkan perhatian lebih dari remaja adalah Boys Before Flower

(BBF).(https://dindamahardhika.wordpress.com/2018/05/01/karya-ilmiah-tentang-korean-

wave/)
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hilangnya budaya Indonesia akibat masuknya budaya Korea

Sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia menyukai salah satu genre musik pop

yang sekarang sedang naik daun atau hits yaitu K-pop. Mendunianya wabah demam K-pop

hampir di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia yang telah menjangkiti kalangan anak

muda selama kurang lebih sepuluh tahun. Tidak hanya perkembangan teknologi yang

semakin maju, Korea pun juga menggarap sisi budaya mereka yaitu K-pop. Sehingga

kalangan muda Indonesia hakikatnya sebagai konsumen potensial budaya populer, menjadi

sasaran negara Korea untuk membawa masuk budaya K-Pop ke Indonesia.Sehingga dengan

memvirusnya budaya K-pop di Indonesia menjadikan negara kita negara yang tidak

mempunyai identitas yang jelas. Dalam perspektif kebudayaan, ini akan sangat menjadi

ancaman terhadap kebudayaan asli negara kita, karena memang K-pop sasaran utamanya

adalah remaja atau anak muda yang tingkat kestabilan emosinya masih labil, sehingga akan

sangat mudah terpengaruh, sehingga remaja akan lebih tertarik mempelajari kebudayaan

negara lain dan cenderung lebih bangga dibanding dengan budaya negara sendiri, contohnya

saja banyaknya remaja di Indonesia yang meniru gaya pop Korea, mulai dari model pakaian,

gaya rambut, pola hidup, aksesori, dan cara berinteraksi dengan teman sebayanya. Sangat

ironi memang, ketika melihat para penerus bangsa kecintaan terhadap budaya negara sendiri

sedikit demi sedikit terkikis karena pengaruh budaya negara lain.

Jadi, K-Pop atau Korean Pop memberikan pengaruh yang besar pada segi budaya di

Indonesia saat ini. Korea pun juga hanya mengedepankan gaya Korea saja sehingga

menyebabkan remaja atau anak muda di negara Indonesia tidak mempunyai jati diri karena

budaya bangsa mulai memudar dan tergeser oleh trend saat ini.
(https://www.kompasiana.com/jovian_057/56f622d5e422bde4041f58bc/kpop-mengancam-

budaya-indonesia)

Selain itu masuknya K-POP di Indonesia sangat berpengaruh terhadap teknik

informatika yang mana alat sosial media digunakan untuk mengirim video music K-POP

yang merupakan video dance dengan pakaian sexy bisa ditonton oleh anak-anak yang belum

cukup umur. Itu bisa mempengaruhi anak-anak tersebut mereka akan meniru gaya-gaya

artis korea baik dari segi berpakaian, tarian serta nyanyian yang akan

menenggelamkan budaya lokal berpakaian yang sopan serta tarian yang terlihat agak

fulgar dan melupakan tarian lokal.

Di Indonesia ada banyak sekali tarian lokal yang mana sedikit sekali anak-anak

hingga dewasa yang mau melestarikannya, dimana mereka lebih memlilih budaya K-POP

dibandingkan melestarikan budaya tarian-tarian tradisional.

(https://www.medium.com/@srirahayu.ay06/pengaruh-k-pop-terhadap-budaya-indonesia-

db008a87f2bd)

Dari awal masuknya K-Pop ke Indonesia K-Pop dapat dengan mudah disukai

masyarakat di Indonesia khususnya para remaja. Korea muncul dengan lebih fresh dan

dinamis supaya dapat memberikan sebuah inovasi baru serta juga dengan teknologi

yang lebih canggih dan perkembangan media yang lebih maju. Musik korea

menawarkan aliran musik yang baru. Variasi musik yang ditawarkan bermacam-

macam, mulai dari pop, dance, elektropop, hip-hop, rock, R&B, dan elektronik. Setiap

album yang akan dikeluarkan memilik konsep musik yang berbeda. Sehingga dengan

mewabahnya K-Pop, musisi dalam negeri berlomba-lomba membuat girlband/boyband yang

berkiblat pada boyband korea, misalnya: Smash, Dragon boys, 7Icons, Cherry belle. Lirik

lagu yang digunakan pun masih cenderung sopan dan masih berisi hal-hal mengenai

persahabatan. Dari segi makeup/dandanan tampilan mereka juga menjadi hal baru yang
menyenangkan untuk dilihat. Dibidang fashion atau gaya berpakaian, gaya berpakaian

penyanyi Korea Selatan memiliki gaya berpakaian yang unik. Musik K-Pop juga umumnya

menampilkan tarian yang rapih dan inovatif yang bisa diikuti. Sehingga tidak sedikit dari

boy/girlband memiliki kekhasan tarian masing-masing. Selebihnya, tampilan wajah yang

cantik dan ganteng bak manekin juga tidak terlepas dari kontribusi besar, yang menyebabkan

k-pop sangat disukai.(https://ulfarayi.wordpress.com/2013/02/03/pengaruh-demam-kpop-

terhadap-budaya-indonesia/)

Budaya Korea atau salah satunya K-Pop yang masuk ke Indonesia menimbulkan

banyaknya masyarakat di Indonesia khususnya para remaja mengikuti gaya-gaya dan

tingkah laku kebudayaan tersebut. Hal itu menyebabkan budaya-budaya Indonesia

menjadi terkikis dan mungkin saja tidak akan dipergunakan lagi, padahal budaya

merupakan identitas suatu bangsa, jadi jika generasi muda seperti ini apakah kita bisa

menyebut Indonesia akan maju apabila tidak menghargai kebudayaannya sendiri.

Masyarakat Indonesia yang menyulai K-Pop tentunya akan mengikuti gaya hidupnya orang

Korea pula. Misalnya gaya memakai bajunya untuk remaja laki-laki menggunakan

kalung-kalung dan anting-anting yang sebenarnya digunakan oleh seorang wanita.

Begitu juga remaja-remaja perempuannya memakai pakai yang tidak seharusnya ia

pakai seperti celana pendek, dan baju-baju yang memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Secara tidak langsung pula masyarakat Indonesia akan melupakan dasar Negara kita yaitu

Pancasila. Dengan masuknya budaya korea yang membuat masyarakat Indonesia seakan

lebih menyukai budaya korea dibanding budayanya sendiri. Mereka sibuk mempelajari

budaya bangsa lain dan tidak memikirkan budaya nasional yang merupakan identitas bangsa

Indonesia.(http://parlaunganiffahnasution.blogspot.com/2014/02/karya-tulis-ilmiah-berjudul-

pengaruh.html)
Ada beberapa cara untuk mengatasi dampak budaya Korea yang ada di Indonesia yaitu

dengan:

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat

mencintai produk dalam negeri. Memakai pakaian, sepatu atau perlengkapan made

in Indonesia salah satu contoh untuk mengatasi budaya-budaya asing yang ada di

Indonesia

2. Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi

dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini

budaya korea yang bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa

menjadi panutan seperti hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi dll.

Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa dapat diserap sehingga

akan memperkaya nilai budaya bangsa , sedangkan budaya yang bersifat tidak baik

langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang tidak baik.

3. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

4. Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap

pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

5. Mengenali, memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional.

Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan

cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri.

Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan

kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas

kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan

pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia agar masyarakat tertarik

untuk ikut melestarikan kebudayaan indonesia tersebut. Jangan sampai kebudayaan


kita di akui oleh negara lain misalnya seperti atik yang mereka akui itu adalah

pakaian tradisional yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya

berasal dari Jawa Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah

kesenian yang berasal dari negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu

rasa sayange, bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan yang berasal

dari Negara mereka.(https://ulfarayi.wordpress.com/2013/02/03/pengaruh-demam-

kpop-terhadap-budaya-indonesia/)
BAB IV

KESIMPULAN

Akhir-akhir ini Indonesia mulai terpengaruhi oleh era globalisasi. Globalisasi

membuat interaksi antar seluruh warga dunia menjadi bebas dan terbuka seolah-olah

batas-batas suatu Negara menjadi sempit dansalah satu dampak dari globalisasi yakni

perkembangan teknologi. Tidak hanya berbagai informasi yang dapat disebarkan dengan

cepat melalui hadirnya berbagai teknologi telekomunikasi yang mutakhir tersebut, budaya

pun dapat dengan mudah disebarkan ke seluruh dunia. Hal ini berkaitan dengan globalisasi

budaya dimana pernyataan ini dapat dikatakan sebagai suatu gejala tersebarnya nilai-nilai dan

budaya tertentu dari suatu Negara ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia atau

world culture.

Globaliasis budaya tersebut berpengaruh besar bagi gaya hidup masyarakat Indonesia

yang mulai beralih ke barat-baratan dan mulai meninggalkan kebudayaan asli. Salah satu

budaya yang tengah mempengaruhi berbagai Negara adalah budaya Korea.Dalam budaya

Korea biasanya tidak luput dari adanya K-POP atau Hallyu. K-pop, kepanjangannya Korean

Pop (“Musik Pop Korea”), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan.

Namun dengan memvirusnya budaya K-pop di Indonesia menjadikan negara kita

negara tidak mempunyai identitas yang jelas dan menjadi ancaman terhadap kebudayaan asli

negara kita. Kebudayaan asli Indonesia sedikit demi sedikit terkikis karena pengaruh budaya

negara lain. Mereka lebih tertarik mempelajari kebudayaan negara lain, dan cenderung lebih

bangga dibanding dengan budaya sendiri. Banyakremaja di Indonesia yang meniru gaya pop

Korea, mulai dari model pakaian, gaya rambut, pola hidup, aksesori, dan cara berinteraksi

dengan teman sebayanya. Itu menyebabkan remaja atau anak muda di negara Indonesia tidak

mempunyai jati diri karena budaya bangsa mulai memudar dan tergeser oleh trend saat ini.
K-Pop dapat dengan mudah disukai masyarakat di Indonesia khususnya para remaja.

Korea muncul dengan lebih fresh dan dinamis supaya dapat memberikan sebuah inovasi baru

serta juga dengan teknologi yang lebih canggih dan perkembangan media yang lebih maju.

Juga gaya berpakaian penyanyi Korea Selatan memiliki gaya berpakaian yang unik. Musik

K-Pop juga umumnya menampilkan tarian yang rapih dan inovatif yang bisa diikuti.

Dengan adanya K-Pop masuk ke Indonesia dampak nya adalah banyak masyarakat di

Indonesia khususnya para remaja mengikuti gaya-gaya dan tingkah laku kebudayaan tersebut.

Hal itu menyebabkan budaya-budaya Indonesia menjadi terkikis. Masyarakat Indonesia yang

menyulai K-Pop tentunya akan mengikuti gaya hidupnya orang Korea pula. Misalnya gaya

memakai bajunya untuk remaja laki-laki menggunakan kalung-kalung dan anting-anting yang

sebenarnya digunakan oleh seorang wanita. Begitu juga remaja-remaja perempuannya

memakai pakai yang tidak seharusnya ia pakai seperti celana pendek, dan baju-baju yang

memperlihatkan bentuk tubuhnya. Secara tidak langsung pula masyarakat Indonesia akan

melupakan dasar Negara kita yaitu Pancasila.

Namun ada beberapa cara untuk mengatasi dampak budaya Korea yang ada di

Indonesia yaitu :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh

2. Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia.

3. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila

4. Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan selektif terhadap pengaruh

globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

5. Mengenali, memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional.

6. Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia


DAFTAR PUSTAKA

https://www.dindamahardhika.wordpress.com/2018/05/01/karya-ilmiah-tentang-korean-
wave/
https://www.id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
https://www.kompasiana.com/jovian_057/56f622d5e422bde4041f58bc/kpop-mengancam-
budaya-indonesia

https://www.kompasiana.com/mochammadjimly/5750657bc723bde10ae99182/tergesernya-
budaya-asli-indonesia-oleh-budaya-barat

http://www.learniseasy.com/definisi-globalisasi-penyebab-dan-dampak-globalisasi/#
https://www.media.neliti.com/media/publications/93464-ID-none.pdf

https://www.medium.com/@srirahayu.ay06/pengaruh-k-pop-terhadap-budaya-indonesia-
db008a87f2bd
http://www.parlaunganiffahnasution.blogspot.com/2014/02/karya-tulis-ilmiah-berjudul-
pengaruh.html
https://www.slideshare.net/NoviaAnwar/pengaruh-kpop-di-indonesia

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-kebudayaan-menurut-para-ahli
https://www.ulfarayi.wordpress.com/2013/02/03/pengaruh-demam-kpop-terhadap-budaya-
indonesia/

https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/

Anda mungkin juga menyukai