INDONESIA
oleh: Revalina Asdita Febriani (29/XII.D)
A. LATAR BELAKANG
Fenomena K-Pop (Korean Pop) yang sedang booming di masyarakat kini
merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang semakin
canggih, sehingga budaya Korea Selatan pun dengan mudah dapat di sebarkan
ke seluruh dunia dan menjadi sebuah globalisasi budaya. Globalisasi budaya
tersebut tidak terlepas dari peran teknologi dalam pertukaran informasi antar
budaya sehingga muncul beberapa budaya yang disukai oleh banyak orang di
seluruh dunia yang dikenal sebagai budaya populer atau budaya pop. Budaya ini
mencakup seluruh praktik kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, gaya
berpakaian, olahraga, dunia hiburan, dll Salah satu batasan budaya menurut
Williams adalah budaya sebagai UNIVERSITAS ISLAM NEGERI suatu jalan
hidup spesifik yang di anut baik oleh orang, periode, maupun oleh sebuah
kelompok tertentu dalam masyarakat (Budiman, Hikmat 2002). Berdasarkan
batasan tersebut, budaya dapat dianggap sebagai ciri yang dianut oleh kelompok
tertentu dalam suatu masyarakat seperti halnya kebiasaan yang dianut oleh
generasi saat ini yang mungkin tidak dikenal oleh generasi sebelumnya yaitu
menggemari produk budaya Korea Selatan yang salah satunya adalah musik K-
Pop.
Dalam perkembangannya budaya pop tidak hanya didominasi oleh
negara-negara barat, tetapi juga oleh negara-negara di Asia salah satunya
adalah Korea Selatan. Korea kini menjadi salah satu negara pengekspor budaya
pop yang dikenal sebagai K-Pop (Korean Pop) yang sudah tidak asing di seluruh
dunia saat ini. Indonesia sendiri saat ini sedang mengalami tren dunia hiburan
yang berkiblat pada dunia hiburan Korea Selatan. Gelombang Korea (Korean
wave) ini awalnya dipicu oleh drama romantis Asia, yang saluh satunya adalah
drama korea. Hal ini membuat para remaja sampai dewasa mengenal K-pop
(Korean Pop) dan mulai menyukainya bahkan menjadi fanatik. Industri hiburan
Korea sendiri menyajikan idol yang dapat memanjakan mata dan telinga
penonton dengan penampilan, wajah, musik, suara, dan talenta lainnya yang
harus dimiliki oleh selebriti korea. Uin Korean wave sendiri mulai menerpa
Indonesia pada tahun 2002 dengan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI drama seri
Korea seperti Endless Love, Full House, Winter Sonata, dan sebagainya.
Kesuksesan pengenalan budaya K Korea Selatan pun didukung oleh industri
musik yang menyajikan genre musik yang terdiri dari pop, dance, hip hop, electro
pop, rock, R&B, electric music, juga merupakan gabungan dari menyanyi serta
dance yang berasal dari Korea Selatan. Terlepas dari dampak yang akan terus
berlanjut, K-Pop (Korean Pop) memang suatu fenomena tersendiri dalam dunia
industri hiburan modern Korea. Dalam situasi dunia di mana pertukaran informasi
terjadi hampir tanpa halangan apa pun, Korea telah menjejakkan pengaruhnya di
kawasan Asia. Indonesia sendiri menduduki peringkat keempat untuk
penggemar terbanyak di seluruh negara dengan 6,5% dari jumlah penduduk
Indonesia, setelah Korea Selatan sendiri, US (dengan 35,6%), dan Philigina
(7,5%). Seorang idola memiliki pengaruh tersendiri kepada setiap individu.
Menurut psikolog Tika Bisono (2013), mengidolakan seseorang itu wajar. Jadi
masyarakat tidak perlu merasa aneh ketika melihat dinding kamar
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI seseorang dipenuhi dengan poster idolanya.
Poster ini bahkan lebih banyak BANDUNG dibandingkan dengan foto
keluarganya sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang Korea?
2. Apa saja pengaruh budaya Korea bagi para masyarakat di Indonesia?
3. Dampak apa yang terjadi adanya pengaruh budaya Korea di Indonesia?
4. Bagaimana cara menanggapi pengaruh budaya Korea?
C. TUJUAN
Tujuan pertama adalah untuk mengetahui pengertian dari gelombang
Korea, tujuan kedua agar kita bisa mengetahui apa saja pengaruh budaya Korea
di Indonesia, dan tujuan selanjutnya untuk mengetahui dampak positif dan
negatif dari pengaruh budaya Korea di Indonesia
D. PEMBAHASAN
- Disamping adanya dampat positif pasti ada juga dampak negative yang
disebabkan oleh pengaruh K-pop atau budaya korea tersebut, seperti:
1. Perilaku hidup boros. Bagi para remaja yang terobsesi dengan musik K-Pop,
drakor (drama korea), bahkan produk-produk korea, membuat mereka
mengeluarkan duit yang tidak sedikit untuk membeli DVD, menonton konser,
membeli album, PC.
2. Munculnya fanwar. Setiap orang mempunyai selera musik yang berbeda. Dari
perbedaan itu menciptakan perbedaan kegemaraan (Idol, musik) yang
membuat masing-masing fandom pasti mempunyai antis atau orang yang
tidak menyukai suatu boyband atau girlband tersebut.
3. konfomitas. Suatu prilaku tertentu yang dilakukan karena pengaruh orang lain
atau kelompoknya untuk melakukan prilaku dan tindakan yang sama.
4. insomnia atau kesulitan tidur karean sudah terlalu sering begadang hanya
untuk maratin menonton drama korea.
5. Lebih mencintai budaya korea dibanding budaya negeri sendiri. Rasa
fanatisme para remaja di Indonesia terhadap budaya Korea menyebabkan
remaja indonesia lebih tertarik untuk mempelajari kebudayaan indonesia.
6. Jadi malas belajar dan nilai/prestasi menjadi menurun. Terkadang para
pelajar di indonesia lebih mementingkan untuk menonton drama korea atau
medengarkan lagu korea dibanding belajar
E. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas saya dapat menarik kesimpulan yaitu
Globalisasi budaya pop Korea atau yang lebih dikenal dengan Korean Wave
(Hallyu) ini berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia khususnya
remaja di Gorontalo Korean Wave telah menjadi suatu hal yang paling disenangi
remaja kota Gorontalo saat ini entah itu dalam hal Fashion Gaya Hidup Musik
ataupun Drama dan Film Korea. Penycharan budaya Korean Pop telah
mengekor berhasilnya negara tersebut dalam mengekspor hasil industri Remaja
di Gorontalo bagi mereka Hallyu sudah mulai merasuki beberapa lapisan
masyarakat tertentu adalah ada tidaknya manfaat dari budaya pop Korea ini.
Satu hal yang pasti adalah para remaja Gorontalo ini seperti "dimanja" dengan
sejumlah pilihan tontonan sinetron drama dari negara-negara luar Khususnya
Korea yang menjadi objek penelitian ini. Fenomena merebaknya Hallyu yang
terjadi Indonesia bisa jadi merupakan euphoria terhadap badaya Korea yang
memang semakin trend. Hallyu wave adalah kata rujukan yang mengarah pada
fenomena Korean Fever, demam Korea yang mulai melanda seluruh Asia.
Khususnya Indonesia terlebih lagi para kawula muda Gorontalo yang
menggemari hal tersebut Mulai dari fashion, gaya 50 rambut,film, hingga musik,
menjadikan segala sesuatu yang berbau Korea menjadi begitu populer di
kalangan masyarakat terutama remaja Gorontalo
F. DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gelombang_Korea
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/communications/article/download/9460/6798
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/communications/article/download/9460/6798
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/communications/article/download/9460/6798