2. Arus globalisasi yang begitu kuat membuat drama dan film Korea menjadi
kesenangan yang baru bagi sebagian orang. Segala hal berbau Korea sangat digemari oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak anak muda yang terpengaruh style pakaian
orang-orang Korea terutama para Kpopers, pakaian yang terbuka yang tidak sesuai norma.
Akan tetapi ada juga orang Indonesia yang meniru cara berpakaian orang Korea yang tetap
sopan dan menutup aurat bagi yang Muslim. Tidak ada salahnya kita mengikuti tren
pakaian tersebut. Namun, kita sebagai masyarakat Indonesia mampu menyaring dan
membedakan apa yang baik dan buruk. Karena bisa saja secara perlahan-lahan hal ini akan
membuat kita melupakan kebudayaan asli Indonesia seperti pakaian tradisional.
Dampak positif dari Korean Wave atau Hallyu ini adalah dapat memperluas
wawasan yang dimiliki tentang negara lain, terutama wawasan mengenai negara Korea
Selatan. Karena kemajuan teknologi dan transportasi serta banyaknya penggemar grup
musik asal negeri Ginseng tersebut, mereka datang ke Indonesia untuk melakukan konser,
dan hal itu tentu saja akan menarik media internasional untuk meliput. Hal ini dapat
dijadikan untuk mempromosikan Indonesia ke dunia, menarik wisatawan asing untuk
berkunjung ke Indonesia. Tentunya Indonesia makin dikenal oleh seluruh dunia.
Banyaknya anak muda atau generasi milenial Indonesia yang menyukai sesuatu
yang berhubungan dengan Korea menyebabkan mereka terisnpirasi untuk meniru cara
berpakaian dan mengetahui perpaduan style dari idol yang mereka kagumi. Asalkan sesuai
dengan norma kesopanan yang ada di Indonesia. Dengan adanya dunia kpop ini sehingga
remaja dapat lebih kreatif dalam mengembangkan dirinya. Dengan adanya hubungan
pertemanan walaupun secara online, Kpopers memiliki banyak teman dari berbagai daerah,
atau pun dari negara luar karena sesama penggemar idol yang disukai. Mereka menyukai
drama, musik, dan fashion yang sama sehingga terjalinnya hubungan antar sesama fans K-
Pop (Hurlock, 2003).
Ada dampak positif tentunya ada dampak negatifnya. Dampak negatif dari budaya
Korea yang masuk ke Indonesia menyebabkan tergesernya budaya yang ada di Indonesia.
Kita seperti lebih mengutamakan budaya negara lain daripada budaya bangsa sendiri dan
seolah kita hanya ingin selalu meniru semua aspek dan kehidupan yang berbau Korea. Hal
ini juga sangat membuang waktu dan uang untuk hal yang sia-sia. Karena remaja sekarang
ini kadang lupa waktu untuk belajar hanya untuk melihat idolanya. Jam tidur juga
terganggu gara-gara menonton drama korea, dan membuang uang hanya untuk membeli
hal-hal yang kurang berguna dan kadang membeli kuota internet yang berlebihan hanya
untuk melihat idolanya lewat layer handphone. Bahkan kesehatan mata juga terganggu
karena keseringan melihat ponsel. Kita juga bisa terkena insomnia atau kesulitan tidur
karena terlalu sering bergadang hanya untuk maraton menonton drama yang disukai. Hal
ini tentu sangat menyita waktu istirahat. Budaya K-Pop mempengaruhi cara berpakaian
anak muda zaman sekarang terutama untuk perempuan yang ingin mencontoh apa yang
dipakai oleh idolanya. Kadang mereka memakai baju yang tidak sopan yang bertentangan
dengan agama apalagi mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Karenanya
diperlukan perhatian dari orang tua untuk mengawasi dan mengontrol anaknya.
Hampir semua kalangan remaja menggilai Korean Wave. Jika di lihat dari sudut
pandang Islam jelas sangat bertentangan. Korean style yang cenderung menyenangkan
dengan tipe kehidupan borjuis dan hedonis materialis bagi generasi. Hal ini menyebabkan
terkikisnya akhlak generasi dan jauh dari nilai nilai keislaman. Atas nama globalisasi dan
modernisasi generasi di seret pada kehidupan yang cenderung liberal (bebas), menjadikan
generasi kita menjadi generasi pembebek, generasi yang lemah secara pemikiran,
kepribadian yang mudah di rusak dan kehilangan idealisme. Itulah kerusakan yang di
timbulkan, generasi yang seharusnya menjadi agen of change justru menjadi korban
budaya kufur.