Anda di halaman 1dari 6

PRO-KONTRA KPOP PADA KRISIS IDENTITAS BANGSA

Jihan Farrosi Husna


180910201010
Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Email : jihanfarrosi@gmail.com

Pengantar
Negara Indonesia merupakan negara berkembang sehingga banyak sekali
melihat kesuksesan dari negara-negara maju yang ada di seluruh dunia. Hal itu yang
disebut dengan era globalisasi. Globalisasi merupakan pintu komunikasi bagi negara
berkembang dengan negara lainnya. Globalisasi tidak terjadi secara instan, tetapi
dengan berjalannya waktu dan juga dengan adanya perkembangan teknologi dan
informasi yang akhirnya mendorong suatu negara untuk menerima adanya globalisasi.
Teknologi dan informasi yang berkembang memudahkan masyarakat untuk mengakses
media massa/sosial media dengan sangat cepat, sehingga informasi apapun dari seluruh
penjuru dunia dapat diperoleh dengan sangat mudah berkat adanya globaslisasi yang
masuk dalam negara ini. Faktor yang terjadi akibat adanya globalisasi tidak melulu soal
teknologi, informasi, perekonomian hingga politik, tetapi juga menjurus pada
kebudayaan.
Kebudayaan Indonesia sangat kental dengan rasa tradisional yang telah
ditanamkan oleh nenek moyang bangsa kita, sehingga masyarakat bangsa ini
memerlukan adanya kebudayaan baru yang mendukung kemajuan negara Indonesia.
Kebudayaan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman yang berubah. Sejak
zaman nenek moyang, kebudayaan selalu berubah-ubah yang didasari dengan hubungan
dari kebudayaan lain. Berkat globalisasi, lahirlah kebudayaan baru yang memberi warna
baru pada kehidupan bangsa ini, yaitu kebudayaan barat. Banyak sekali hal yang dibawa
oleh budaya barat untuk dipamerkan pada negara ini, seperti dalam hal fashion, lifestyle
hingga education. Semua itu diperlihatkan secara gamblang oleh budaya barat pada era
modernisasi pada negara ini.
Gebrakan Globalisasi pada bangsa ini membuat kebudayaan local bangsa ini
dianggap menerima ancaman, dimana jika budaya local tidak dijaga dan dilestarikan,
maka budaya local bangsa ini akan lenyap dimakan waktu dan digantikan oleh budaya
pop yang lahir dari globalisasi ini. Budaya pop merupakan budaya barat yang masuk ke
negara Indonesia dengan memiliki potensi pengaruh yang sangat besar. Budaya pop
yang sudah melekat pada gaya hidup barat kini mulai mempengaruhi masyarakat
Indonesia dimana gaya berpakaian hingga gaya hidup nya berubah mengikuti gaya
hidup negara barat.
Seiring dengan berkembangnya waktu, gaya pop sudah tidak didominasi oleh
bangsa barat, bangsa asia yang telah menjadi negara maju seperti Jepang juga mulai
menjadi pengekspor budaya pop di Indonesia. Banyak sekali hal-hal yang dibawa
Jepang pada globalisasi di negara Indonesia, seperti makanan, film, gaya hidup,

Page | 1
berpakaian hingga barang-barang elektronik dan juga kendaraan. Banyak sekali hal-hal
yang diperlihatkan negara Jepang pada Indonesia terutama karena sama-sama berasal
dari Asia yang pada akhirnya beranggapan satu selera maka budaya jepang banyak di
adopsi terutama untuk film dan makanan. Tak hanya Jepang dan Barat saja, bangsa lain
seperti Cina, Thailand, Singapura juga mencoba membawa budaya mereka masuk pada
negara Indonesia. Terutama Malaysia yang sejak lama sudah memiliki kata budaya
“SERUMPUN” sehingga ada banyak sekali budaya negara Indonesia yang sama persis
dengan budaya yang ada di Negara Malaysia.
Yang terakhir dan yang saat ini sangat banyak diikuti oleh masyarakat Indonesia
adalah Negara Korea Selatan. Seperti yang kita tahu bahwa Negara Korea memiliki 2
wilayah yang memiliki perbedaan yang sangat besar, Negara Korea Utara dan Negara
Korea Selatan. Korea Utara termasuk pada negara berkembang tetapi jauh dari
globalisasi dimana pemerintahan mereka sangat menolak adanya globalisasi sehingga
masyarakatnya dilarang keras untuk meniru, mendengarkan, dan melihat budaya dari
mana saja kecuali dari negara itu. Negara Korea Utara sangat disiplin dan pengawasan
yang ketat sehingga sangat sulit untuk mencari celah dalam negara tersebut sehingga
masyarakatnya banyak yang hidup dalam kemiskinan dan merasa tersiksa dengan
peraturan yang dibuat oleh pemimpin mereka. Keadaan pada Korea Utara sangat
berbanding terbalik dengan Korea Selatan. Pada Korea Selatan, mereka sangat
mendukung 100% perubahan dan apa saja yang dapat membawa mereka pada kemajuan
Negara. Kemajuan pada industry hiburan dan perekonomian di Korea Selatan
menjadikan persaingan antar negara maju semakin berat. Korea Selatan berhasil meraih
hati masyarakat Indonesia lewat industry hiburan dan gaya hidupnya. Industri hiburan
Korea Selatan dijuluki sebagai Korean Wave/Hallyu/KPOP. Pada negara barat dan juga
Jepang, industry hiburan mereka memiliki batasan umur, sedangkan pada industry
hiburan Korea Selatan dapat dijangkau oleh seluruh usia.
Negara Indonesia mendapat pengaruh dari demam KPOP yang sangat besar
sehingga dapat mengancam budaya local Indonesia yang semakin lama tergantikan
dengan budaya KPOP. Banyak sekali budaya local yang digantikan dengan budaya
KPOP, seperti contohnya aliran music dangdut yang berganti dengan lagu-lagu korea,
pakaian masyarakat Indonesia cenderung sopan santun dan tertutup berganti menjadi
pakaian yang terbuka dan cenderung mengumbar aurat/sexy. Itu adalah sekelompok
kecil dari dampak negative yang dibawa oleh budaya Korea Selatan yang mengancam
kebudayaan local negara Indonesia. Tak hanya sampai disitu, KPOP juga menyuguhkan
berbagai lagu dan tarian yang sangat ceria yang cocok dengan energy dari anak-anak
hingga remaja, dan juga banyak digandrungi oleh ibu-ibu karena parasnya yang
memukau dan sangat enak untuk dilihat sehingga banyak perusahaan kosmetik Korea
Selatan yang kini memasuki pasar Indonesia untuk menawarkan produk-produk yang di
klaim dapat menjadikan wajah semulus idol KPOP. Tentunya dampak globalisasi yang
dibawa oleh Negara Korea Selatan sangat dapat mencuci otak masyarakat Indonesia
yang ingin memiliki paras yang sama dengan idol KPOP.
Berbicara mengenai KPOP, dominasi yang masuk pada negara Indonesia adalah
pada tarian dan lagu-lagu nya yang dinilai sangat enak untuk didengar dan juga
memiliki makna yang dalam. Tak hanya dalam Music video dan video dance practice

Page | 2
yang menampilkan para boygroup dan girlgroup saja yang mendominasi KPOP di
Indonesia, tetapi dengan film, reality show, variety show dan juga drama televeisi yang
menyuguhkan cerita-cerita nyata tentang kehidupan di Korea Selatan dan kehidupan
fiksi yang dibuat untuk mengajak penonton masuk dalam drama khayalan mereka. Dan
masih banyak lagi yang disuguhkan oleh Industry hiburan Korea Selatan.
Selama budaya KPOP masuk, para pecinta budaya KPOP ini sangat banyak
menerima hujatan yang salah satunya adalah terlalu banyak membuang-buang waktu
dan juga membuang banyak uang untuk hal yang tidak penting. Jujur, saya sebagai
penulis pun merasa dibuat bingung apakah saya perlu menuliskan semua kegiatan saya
selama saya menyukai KPOP saat ini? karena sama seperti KPOPERS (julukan pecinta
KPOP) lainnya, kehidupan saya mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali kecuali
pada saat ada kuliah, semua berkaitan dengan KPOP. Sejak tahun 2012, saya telah
menggeluti dan bahkan tergila-gila dengan KPOP dan bisa dibilang saya telah bergonta-
ganti idol sesuai dengan perkembangan idol-idol Korea yang setiap tahunnya pasti
terdapat boygroup/girlgroup baru yang bermunculan, dan sudah selama 2 tahun ini saya
sangat menyukai boygroup NCT asuhan dari SM Entertainment. Setiap hari saya
mendengarkan lagu idol kegemaran saya. Saya pun gemar mengumpulkan hal-hal atau
barang yang berbau dengan idol korea yang saya gemari, mungkin bagi orang-orang
yang tidak menyukai KPOP akan menganggap itu adalah perilaku berlebihan atau
konsumtif tetapi bagi saya itu adalah suatu hal yang dapat mendukung idol saya
walaupun mereka sebagai idol korea tidak peduli dengan apa saya lakukan dan saya
beli. Kemudian saya juga merupakan seorang yang aktif dalam dunia drama Korea
(Drakor) dan juga saya juga aktif menonton Variety dan Reality Show Korea Selatan.
Saya juga tidak mengerti mengapa saya se-addict ini dalam dunia KPOP? Yang jelas
dari situ saya menemukan bahwa saya nyaman dengan dunia KPOP ini, karena dari sini
saya dapat menemukan semangat saya dan juga penghilang kejenuhan saya dikala hal-
hal negative dalam diri saya bermunculan seperti rasa insecure dan overthinking yang
tiba-tiba terjadi begitu saja sehingga semangat untuk mengejar impian saya menurun.
Dari KPOP juga saya belajar lebih menghargai hidup yang diberikan oleh tuhan, karena
tuhan masih mengizinkan saya untuk memiliki kesempatan untuk belajar dan menikmati
usia muda saya sedangkan hal yang saya rasakan belum tentu dirasakan oleh idol KPOP
karena mereka telah bekerja sejak usia yang sangat remaja.
Lalu apakah dengan menyukai hingga tergila-gila dengan KPOP, akan
mempengaruhi rasa cinta tanah air sebagai masyarakat Indonesia? Tidak, Rasa cinta
tanah air dimiliki warga negara Indonesia sejak seseorang masih kecil. Rasa cinta tanah
air dipupuk dengan mendengarkan lagu-lagu nasional serta menerapkan UUD 1945 dan
Pancasila di dalam hidupnya dan juga aktif mengikuti upacara-upacara nasional yang
diadakan di sekolah-sekolah. Jika seseorang sejak kecil tidak diajarkan cinta tanah air
oleh keluarganya, maka sampai kapanpun tidak akan tertanam rasa tersebut di diri
mereka.
KPOPERS telah membuktikan pada Negara ini bahwa mereka masih memiliki
rasa cinta tanah air dengan cara seperti kejadian UU Omnibus Law yang
menggemparkan Negara Indonesia, KPOPERS ikut bagian dalam membela hak-hak
buruh yang tertindas dalam UU tersebut. Tentunya selama ini KPOPERS dianggap

Page | 3
tidak memiliki rasa cinta tanah air itu salah. Hidup mereka tetap negara Indonesia, mau
tergila-gila bagaimana pun dengan KPOP itu adalah hak mereka, tetapi jika ada yang
berani mengusik ketenangan negara Indonesia, kita sebagai masa depan bangsa juga rela
maju pada barisan paling depan membela negara Indonesia. KPOP hanya urusan hak
dan selera hidup masing-masing individu yang tidak dapat dilarang oleh siapapun.
Bagaimanapun tiap-tiap manusia memiliki selera dalam kesenangan nya masing-masing
yang tidak bisa dibatasi dan dilarang oleh siapapun. Jadi tidak bisa seseorang apabila
sangat tergila-gila dengan KPOP akhirnya di cap tidak punya rasa cinta tanah air, belum
tentu iitu benar. Bisa jadi justru orang yang tidak menyukai KPOP dan menjadi anak
yang biasa-biasa saja yang tidak mencintai tanah airnya sendiri.
Rasa cinta tanah air yang sebenarnya adalah bagaimana cara kita menghargai
pilihan hidup masing-masih individu tanpa melecehkan bangsa kita sendiri. Jadi sah-sah
saja apabila seorang KPOPERS sangat tergila-gila oleh budaya Korea Selatan tapi
masih dalam batasan yang jelas dan tidak pernah melecehkan dan menjelek-jelekkan
bangsa Indonesia. Menjadi KPOPERS bukan suatu hal yang salah dan dapat dihukum
oleh Negara, tetapi menjadi KPOPERS adalah suatu hal yang dapat dirasakan oleh tiap-
tiap individu. Tiap individu juga berhak memiliki rasa menyukai hal apapun itu,
sehingga rasa cinta tanah air tidak bisa dinilai dari apa yang digemari dan disukai oleh
seseorang, tetapi dinilai dari bagaimana reaksi seseorang ketika bangsa kita sendiri
diusik atau terdapat masalah serius yang dapat mengancam integrasi bangsa. Pemikiran
negative masyarakat Indonesia terhadap KPOP seharusnya dapat dihilangkan karena
pemikiran negative dan hujatan yang diutarakan oleh tiap-tiap individu dapat dijerat
dengan dengan undang-undang yang mengatur tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Daripada harus menghakimi KPOPERS diluar sana yang dianggap tidak
memiliki rasa cinta tanah air, sebaiknya ajarilah anak-anak yang masih dibawah umur
hingga remaja mengenai rasa cinta tanah air mengingat saat ini banyak sekali
kejadian/kasus-kasus yang melecehkan bangsa kita sendiri seperti bendera merah putih
yang merupakan symbol negara Indonesia yang sangat dijaga justru diinjak-injak dan
diperlakukan secara tidak sopan seperti orang yang tidak berpendidikan. Banyak juga
kejadian memalukan yang dilakukan oleh anak-anak dibawah umur 17 tahun yang tidak
memiliki etika hanya demi konten, dilihat dari saat ini terdapat aplikasi TIKTOK yang
dapat dengan bebas diakses oleh semua umur, sehingga banyak orang tua yang
kecolongan terhadap apa yang dilakukan oleh anaknya, teruitama pada yang sudah
diberikan gadget dan tidak diawasi dalam penggunaan gadget sehingga mereka dapat
mengakses apapun dan hal-hal negative juga tidak dapat terkontrol yang menyebabkan
rusaknya moral dan etika generasi penerus bangsa. Justru dari kasus-kasus yang
memalukan dan melecehkan bangsa itu terlihat bahwa penilaian terhadap seseorang
tidak dapat dilakukan dari luar saja tetapi juga dari dalam diri tiap-tiap individu. Dari
situlah diperlukannya introspeksi diri sendiri dan lebih menanamkan rasa cinta tanah air
pada diri masing-masing individu. Bisa jadi, seorang KPOPERS mencintai budaya
Korea Selatan karena ingin mempelajari budaya-budaya luar Indonesia dan kebetulan
itu dapat membuat seseorang lebih bersemangat karena dominan pencinta KPOP itu
mencari semangat hidup atas beban hidup mereka yang hanya bisa didapat dari KPOP

Page | 4
karena banyak sekali pembelajaran-pembelajaran yang didapat jika kita mengambil sisi
positifnya.
Jadi tidak selamanya KPOP dan globalisasi itu berdampak negative bagi
identitas bangsa karena bagaimanapun keadaannya, bangsa Indonesia tetap memerlukan
bantuan dari negara lain untuk perkembangan kemajuan negara. Apapun yang dilakukan
oleh Negara ini selalu memerlukan Negara lain, termasuk pada kegiatan impor dan
ekspor. Permasalahan rasa cinta tanah air, adalah masalah tiap-tiap individu yang tidak
perlu dibesar-besarkan dan tidak perlu dimasukkan pada permasalahan Negara. Rasa
cinta tanah air adalah rasa pada hati tiap-tiap individu terhadap Negara Indonesia
sehingga tidak perlu dibesar-besarkan dan dihakimi apabila individu tidak
memperlihatkan rasa cinta tanah air pada bangsa ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/tastyaaruma/580761c58d7e619126c410d7/demam-kpop-
itu-positif-atau-negatif . Diakses pada tanggal 2 November 2020
https://www.kompasiana.com/gabrielastiawn/5c732cdabde575325646d024/pro-kontra-
k-pop-terhadap-budaya-indonesia-baik-kah?page=2. Diakses pada tanggal 10
November 2020
https://www.idntimes.com/opinion/social/annisa-rizki-purwani/ini-buktinya-kalau-
kpop-membawa-dampak-positif-buat-hidup-c1c2/4. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2020
https://medium.com/@srirahayu.ay06/pengaruh-k-pop-terhadap-budaya-indonesia-
db008a87f2bd
http://repository.upi.edu/25410/4/S_SOS_1201840_Chapter1.pdf. Diakses pada tanggal
29 Oktober 2020

Page | 5
Page | 6

Anda mungkin juga menyukai