Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sektor perekonomian terdapat beberapa badan usaha yang didirikan
untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat dalam sebuah negara. Antara lain,
BUMN dan BUMS. Kedua badan itu memiliki tujuan yang hampir sama, hanya saja
ruang lingkup yang dikelola berbeda. Pada makalah kali ini, kami akan menjelaskan
tentang BUMN yang berbentuk perusahaan perseroan (persero). Yang mana badan
ini didirikan oleh suatu negara yang sahamnya dominan berasal dari dalam negara
itu sendiri. Sehingga tujuan dari persero ini ialah untuk mencari keuntungan/laba.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 2004 tentang Pendirian


Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan Aset tanggal 27 Februari
2004, maksud dan tujuan pendirian PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“PT
PPA”) adalah untuk melakukan pengelolaan aset Negara yang berasal dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) yang tidak berperkara untuk dan atas
nama Menteri Keuangan. Jangka waktu berdirinya Perseroan sesuai Anggaran Dasar
PT PPA No. 7 tanggal 27 Februari 2004 adalah lima tahun dan dapat diperpanjang
dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).

Tanggal 4 September 2008, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah


No. 61 tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 10 tentang
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan Aset.
Menindaklanjuti PP No. 61 tersebut, Pemegang Saham mengeluarkan Keputusan
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT PPA No. KEP-164/MBU/2008
tanggal 5 September 2008 tentang Perubahan Jangka Waktu Berdirinya Perseroan,
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha dan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Pengelola Aset.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perusahaan perseroan (persero) ?
2. Apa ciri-ciri perusahaan perseroan(persero) ?
3. Sebutkan fungsi perusahaan perseroan(persero) !
4. Apa kontribusi perusahaan perseroan(persero) terhadap perekonomian
Indonesia ?
5. Apa kelebihan dan kelemahan perusahaan perseroan(persero) ?

1
6. Bagaimana pelaksanaan pendirian dan permodalan perusahaan perseroan
(persero) ?
7. Jelaskan contoh dari perusahaan perseronan (persero) ?

C. Tujuan dan Manfaat


 Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian dari perusahaan perseroan (persero).
2. Untuk menjelaskan ciri-ciri perusahaan perseroan (persero).
3. Untuk memaparkan fungsi dari perusahaan perseroan (persero).
4. Untuk mengetahui kontribusi perusahaan perseroan (persero) terhadap
perekonomian Indonesia.
5. Untuk menjelaskan kelebihan dan kelemahan perusahaan perseroan
(persero).
6. Untuk memaparkan bagaimana pendirian dan permodalan perusahaan
perseroan (persero).
7. Untuk mengetahui contoh dari perusahaan perseroan (persero).
 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah


wawasan mengenai BUMN yang berbentuk perusahaan perseroan (persero).

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERSERO
Badan usaha perseroan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya dibagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
(lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh negara Republik Indonesia. Tujuan
utamanya untuk mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan pendiriannya untuk
menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.

B. CIRI-CIRI PERSERO

 Ciri-ciri perusahaan perseroan (persero) antara lain sebagai berikut.

1. Kegiatan perusahaan dilakukan untuk memperoleh keuntungan.

2. Berbadan hukum dan pada umumnya berbentuk PT.

3. Seluruh atau sebagian modal merupakan milik pemerintah.

4. Dalam proses dimungkinkan adanya kerja sama antara pemilik modal


dengan pihak lain, baik swasta nasional maupin swasta asing.

5. Tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara.

6. Karyawannya berstatus pegawai perusahaan negara.

7. Peranan pemerintah hanya sebagai pemegang saham.

8. Usaha pada sektor vital dan strategis.

9. Dipimpin oleh seorang direksi.

C. FUNGSI PERSERO

 Fungsi perusahaan perseroan (persero) antara lain sebagai berikut.

1. Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya


saing kuat.

2. Mengejar keuntungan (laba) guna meningkatkan nilai perusahaan.

3
3. Sebagai penggerak sosial di bidang ekonomi. Dalam hal ini penyediaan
lapangan kerja, penerimaan tenaga kerja, dan seleksi tenaga kerja.

D. KONTRIBUSI PERSERO
1. Sebagai sumber penerimaan negara (pajak dan laba).
2. Penyedia barang dan jasa bagi negara dan warga negara.
3. Penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi jumlah
pengangguran.
4. Memberikan sumbangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara
nasional.

E. PELAKSANAAN PENDIRIAN DAN PERMODALAN PERSERO


1. Pelaksanaan Pendirian perseroan
Berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan tentang BUMN dan
ketentuan UU tentang PT, maksud dan tujuan pendirian Persero adalah:
 Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat.
 Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Pendiri Perseroan

Anda harus menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan


seperti dibawah ini ;

 Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang.


 Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang
dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
 Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat Pembuatan Akta
Pendirian PT harus menjadi Pemegang Saham didalam Perseroan.
 Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai
Direktur atau Komisaris dan juga Anggota.
 Direktur atau Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat
diangkat menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama.
2. Permodalan perseroan
Besarnya Modal Dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta siapa saja
yang menjadi Pemegang saham dan berapa jumlahnya seperti dibawah ini ;
 Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang atau
Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di
Indonesia.

4
 Dari modal dasar tersebut minimal 25% (dua puluh lima persen) atau
sebesar Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu) harus sudah
ditempatkan dan disetor penuh pada saat akan mengajukan permohonan
Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI. Untuk menentukan besarnya
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor ada strateginya.
Karena semua itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan.
Penentuan kelas SIUP bukan berdasarkan besarnya modal dasar,
melainkan berdasarkan besarnya modal disetor ke kas Perseroan.
 Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari
modal dasar, untuk memberikan kesempatan bagi Perusahaan apabila
sewaktu-waktu akan mengeluarkan saham dalam simpanan, tidak perlu
meningkatkan modal dasar lagi. Namun demikian, boleh juga modal dasar
sama dengan Modal disetor. Tergantung dari kebutuhan.
 Pemegang saham untuk pertama kali adalah Pendiri Perseroan jumlahnya
minimal 2 (dua) orang, jadi anda tentukan sendiri berapa jumlah modal
yang ditempatkan dan disetor oleh para pendiri perseroan.

Macam-macam Modal ;

 Modal Dasar (authorized capital)

Modal dasar perseroan terbatas terdiri atas seluruh nilai nominal saham,
ketentuan ini tidak menutup kemungkinan peraturan perundang-undangan
dibidang pasar modal mengatur modal Perseroan terdiri atas saham tanpa
nomonal.

Modal dasar merupakan jumlah maximum saham yang dapat diterbitkan


sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Untuk merubah modal dasar, harus
merubah anggaran dasar berdasarkan RUPS-Rapat Umum Pemegang Saham.
Setiap perubahan modal dasar harus mendapatkan persetujuan dari Menteri

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas, besarnya Modal Perseroan minimal Rp. 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah). Undang-Undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu
dapat menentukan jumlah minimum modal Perseroan yang lebih besar
daripada ketentuan modal dasar diatas.

 Modal Disetor (paid up capital)

Adalah modal ditempatkan yang telah disetorkan oleh para pemegang


saham. Bilamana seluruh Modal ditempatkan telah disetor seluruhnya oleh
para pemegang sahamnya, maka biasanya dinyatakan sebagai Modal
ditempatkan dan disetor penuh (subcribed and paid in capital).

5
Penyetoran Modal Perseroan

1. Paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar harus
ditempatkan dan disetor penuh ke dalam perseroan.
2. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang
dan/atau dalam bentuk lainnya.
3. Dalam hal penyetoran modal dilakukan dalam bentuk lain, penilaian
setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan
sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan
Perseroan.

Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan


dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari setelah akta pendirian ditanda tangani atau setelah RUPS memutuskan
penyetoan saham tersebut.

 Modal Ditempatkan (Subscribe Capital)

Adalah sebahagian modal dari modal dasar yang telah ditentukan


kepemilikannya didalam akta pendirian atau perubahannya, sebagai
pemegang saham.

F. CONTOH PERSERO
 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
1. Pengertian
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)
didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bai Aria Wirjaatmadja
dengan nama De Poerkertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau “ Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyai
purwokerto “, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan peraturan pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih
100% ditangan Poemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini,
sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero).
2. Sejarah Bank BRI

6
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto,
Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en
Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan
Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang dijadikan sebagai tanggal
kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja pada masa
setelah kemerdekaan RI, berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah No.
1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan BRI sebagai Bank Pemerintah pertama
yang didirikan di Republik Indonesia. Karena adanya situasi perang untuk
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat
terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai diaktifkan kembali
setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan perubahan nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No.
41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun
1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama
satu bulan keluarlah Penetapan Presiden No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II
bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II
bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok
Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral,
yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
yang ada di Indonesia dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan
Ekspor Impor dipecahkan menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia
dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-
undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI
sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang
perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun
1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. PT. BRI (Persero)
yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat
kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus memberian
fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil atau rakyat miskin.

7
Hal ini tercermin pada setiap perkembangan penyaluran KUK pada
tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp.
8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan
bulan September 1999 sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan
perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai
dengan saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang
berjumlah cukup banyak, yaitu 4.447 buah Unit Kerja diselurul Indonesia.
3. Visi dan Misi Bank BRI
 Visi BRI
 Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu
mengutamakan kepuasan nasabah.
 Misi BRI
 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi
masyarakat.
 Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui
jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang
handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek
Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
4. Direksi dan Dewan Komisaris Bank BRI
 Susanan Direksi Bank BRI
1. Asmawi Syam
Direktur Utama/ President Director
2. Sunarso
Wakil Direktur / Deputy President Director
3. Djarot Kusumayakti
Direktur / Director
4. Gatot Mardiwasisto
Direktur / Director
5. A. Toni Soetirto
Direktur / Director
6. Randi Anto
Direktur / Director
7. Susy Liestiowaty*
Direktur / Director
8. Zulhelfi Abidin*
Direktur / Director

8
9. Donsuwan Simatupang*
Direktur / Director
10. Haru Koesmahargyo*
Direktur / Director
11. Mohammad Irfan*
Direktur / Director
 Susunan Dewan Komisaris Bank BRI
1. Mustafa Abubakar
Komisaris Utama / Komisaris Independen
2. Gatot Trihargo*
Wakil Komisaris Utama
3. Ahmad Fuad Rahmany*
Komisaris Independen
4. Ahmad Fuad
Komisaris Independen
5. Adhyaksa Dault
Komisaris Independen
6. A. Sonny Keraf*
Komisaris Independen
7. Vincentius Sonny Loho
Komisaris
8. Jeffry J. Wurangian*
Komisaris
5. Produk Perbankan Bank BRI
1. Produk Simpanan
a. Produk Tabunagan
 Tabungan Britama
 Simpedes
 Simpedes TKI
 Tabungan Haji
 Tabungan Britma Dollar
b. Deposito
 Rupiah
 Valas
 On Call
c. Giro BRI
 Giro BRI Rupiah
 Giro BRI Valas
2. Produk Pinjaman
 Pinjaman Mikro
 KUPEDES

9
 Pinjaman Ritel
 Kredit Agunan Kas
 Kredit Inventasi
 Kredit Modal Kerja
 KMK Ekspor
 Pinjaman Menengah
 Agribsnis
 Pinjaman Program
 KPEN-RP
 KKPE Tebu
 Kredit Usaha Rakyat
 KUR BRI
3. Produk Konsumen
 Kartu Kredit
 Kartu Visa
 Kartu Master
 Kredit Pemilikan Rumah
 KPR BRI
 Simulasi
 Kredit Kendaraan Bermotor
 KKB Mobil Baru & Bekas
 KKB-Refinancing
 KKB-Harley Davidson
 Outlet SKK
4. Kartu Kerdit Bank BRI
 BRI MASTER GOLD
 BRI MASTER CARD PLATINUM
 BRI MASTER CARD SILVER
 BRI VISA TOUCH SILVER
 BRI VISA TOUCH GOLD

10
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Perusahaan Perseroan (PERSERO) adalah BUMN yang berbentuk Perseroan
Terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit
51% sahamnya dimiliki oleh Negara RI yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan yang diusulkan oleh Menteri (Menteri BUMN) usulan dikaji bersama
Menteri teknis & Menteri keuangan dengan dasar pertimbangan.
 Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar harus ditempatkan
dan disetor penuh ke dalam perseroan yang dilakukan dalam bentuk uang
dan/atau dalam bentuk lainnya.
 Pengurus terdiri dari Direksi dan Komisaris.
 Kegiatan perusahaan dilakukan untuk memperoleh keuntungan.

B. SARAN
Persero yang merupakan BUMN jangan semata-mata hanya mencari
keuntungan atau laba saja, di samping untuk memperoleh keuntungan Persero yang
merupakan BUMN harus lebih mengutamakan kepentingan khalayak ramai yang
bersifat sosial, sehingga tidak terlalu memberatkan rakyat yang menggunakan
barang/jasa yang disediakan oleh Persero yang merupakan BUMN.

C. DAFTAR PUSTAKA
http://rikiyulianto-gunadarma99.blogspot.co.id/2015/06/makalah-tentang-bank-bri.html
http://marada08128.blogspot.co.id/2013/02/makalah-tentang-perseroan.html

11

Anda mungkin juga menyukai