Anda di halaman 1dari 3

Jihan Farrosi Husna

180910201010

Ilmu Administrasi Negara

PENERAPAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Psikologi sejatinya adalah ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia agar
mengetahui mengenai perkembangan kepribadian seseorang secara intens. Manusia yang
menjadi objek dalam psikologi tentu memerlukan banyak keterlibatan manusia dalam segala
penelitian mengenai psikologi. Psikologi juga berhubungan dengan banyak hal terutama pada
bidang pendidikan. Kehidupan manusia tidak akan lepas dari yang namanya pendidikan yang di
dalamnya terdapat proses pembelajaran sehingga sangat diperlukan psikologi dalam bidang
pendidikan. Di dalam bidang pendidikan, banyak sekali peserta didik yang sedang berkembang
sehingga perlu menerapkan prinsip-prinsip psikologi pendidikan agar proses berkembangnya
peserta didik bisa berjalan secara optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan
tersebut. Psikologi pendidikan mengacu pada proses kegiatan orang-orang yang belajar dan
mengajar yang juga mencakup pada pendekatan, strategi, hasil, metode belajar mengajar yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam psikologi, yang menjadi objek kajiannya adalah
pada psikologis para peserta didik yang terlibat langsung pada proses pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, sudah pasti guru dan murid lah yang menjadi topic
utama dalam psikologi pendidikan. Guru sebagai orang yang memberikan pembelajaran pada
murid nya tidak bisa sewenang-wenang. Seorang guru harus mempunyai perencanaan program
pembelajaran yang efisien serta harus bisa menguasai materi/bahan ajar yang akan diajarkan
pada muridnya. Selain itu seorang guru juga harus bisa berinteraksi dengan muridnya senyaman
mungkin dan menjadikan suasana kelas menjadi hidup sehingga para murid yang diajarkan
sangat nyaman dan betah belajar dalam kelas. Guru juga mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam kepribadiannya agar bisa menjadi contoh yang baik bagi para muridnya. Selain itu,
guru juga harus memiliki kemampuan pengetahuan yang luas, kemampuan menimbulkan minat
siswa pada pelajaran, kemampuan memotivasi siswa serta kemampuan memimpin dan disiplin
diri. Biasanya yang terjadi dalam kejadian nyata adalah para murid menyukai guru yang bisa
memposisikan dirinya juga sebagai teman bagi setiap muridnya sehingga para murid tentu akan
nyaman dengan sikap tersebut karena mereka para murid akan lebih bisa bebas bertanya dan
bicara kepada para guru tetapi tetapi dalam batas wajar.
Pendidikan saat ini tidak hanya pada SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Akan tetapi
pada zaman sekarang juga banyak sekolah-sekolah TK (Taman Kanak-Kanak) dan juga PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) yang muridnya berusia >6 tahun atau biasa disebut anak-anak usia
prasekolah. Pada golongan pendidikan anak usia pra sekolah, yang mereka butuhkan hanyalah
bermain dan mengeembangkan dunia fantasi mereka. Oleh karena itu, program pendidikan ini
hanyalah perlu memberikan fasilitas alat-alat permainan yang memiliki edukasi yang tinggi
sehingga dapat merangsang kreativitas, inovasi, sosialisasi serta daya berpikir mereka. Dalam
usia pra sekolah ini sebenarnya belum bisa diajarkan pembelajaran seperti membaca, menulis
dan menghitung karena pada saat usia ini mereka harusnya lebih bisa mengeksplorasi
lingkungan sekitarnya agar nantinya mempunyai kepribadian yang lebih percaya diri serta bisa
beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan cepat. Namun sayangnya begitu banyak sekolah
TK yang sudah mengajarkan program membaca, menulis, dan berhitung agar bisa masuk pada
lembaga pendidikan sekolah dasar favorit. Secara psikologis, tentu masa anak usia pra sekolah
belum bisa menerima pendidikan tersebut karena ditakutkan mental anak tersebut pada akhirnya
akan menjadi tertekan karena mental setiap anak berbeda-beda. Oleh karena itu, peran orang tua
serta guru dalam memberikan pelajaran pada anak masa usia pra sekolah sangatlah penting
untuk membangun karakter positif sehingga mereka yang notabene nya masih terlalu dini untuk
menerima pelajaran yang harusnya diterima oleh anak-anak sekolah dasar pada akhirnya
terhindar dari emosi negative sepeti merasa tertekan, marah, takut dan cemas. Pada saat masa
usia pra sekolah ini juga mempunyai kesempatan yang besar untuk menanamkan berbagai hal
psikis yang positif seperti halnya kepercayaan diri, emosi, motivasi, kerjasama dan intelektual.
Oleh karena itu PAUD dan TK memang menjadi pendidikan pra sekolah terbaik sebelum pada
akhirnya mereka masuk dalam dunia Sekolah Dasar.

Di pembelajaran dalam kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan


merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru agar murd-murid tidak merasa bosan dan
terbebani dengan pelajaran yang mereka terima. Dengan suasana kelas yang nyaman maka
murid akan merasa bersemangat untuk menerima pelajaran. Akan tetapi, saat inibanyak guru
yang lebih mengutamakan target pencapaian kurikulum dan standar ketuntasan minimal
sehingga mengesampingkan suasana dalam kelas dan juga kenyamanan murid dalam belajar.

Banyak kita tahu bahwasanya kita belajar harus sesuai dengan bakat dan minat kita
sendiri seperti pada saat di SMA maka kita akan memilih penjurusan yang akan kita tempuh
sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Akan tetapi banyak orang yang memilih
jurusan-jurusan tersebut berdasarkan pengaruh dari teman dan gengsi saja. Bahkan, lebih
banyak lagi yang memilih jurusan karena orang tua mereka menginginkan mereka masuk
jurusan tersebut tetapi tidak didasari dengan minat dan bakat serta prestasi akademik dari anak
tersebut sehingga para anak yang bersangkutan tidak bisa maksimal atau bahkan tidak bisa
menerima satupun dari pelajaran yang ia tempuh/terima akibatnya tingkat prestasi akademik nya
akan tetap di rata-rata standar atau bahkkan di bawah standar. Oleh karena itu tiap sekolah
memiliki pelayanan bimbingan dan konseling agar para murid ataupun orang tua dapat
berkonsultasi mengenai pendidikan yang ditempuh serta dapat berkeluh kesah dan menerima
solusi terbaik dari masalah pendidikan yang mereka jalani. Dalam pelayanan bimbingan
dankonseling yang ada di sekolah, tentunya seorang konselor harus menerapkan prinsip-prinsip
psikologi dalam menjalankan tugasnya. Seorang konselor harus memahami teori-teori dalam
psikologi terutama untuk menjalankan pelayanan konseling baik untuk kelompok maupun untuk
individu. Konselor harus memiliki ketajaman analisis terhadap klien yang ia hadapi.

Yang terakhir adalah mengenai pengembangan diri. Program ini bukanlah program
yang dilaksanakan dalam mata pelajaran. Akan tetapi program ini dilaksanakan untuk
membentuk dan mengembngkan kepribadian para peserta didik yang bertujuan
mengembangkan tingkat kepribadian siswa dalam kejujuran, kepercayaaan diri, kompetisi,
motivasi dan kepemimpinan sehingga kepribadian siswa menjadi lebih baik. Program ini
dilakukan dengan cara memberikan pelayanan bimbingan konseling pada para siswa atau bisa
juga pada kegiatan ekstra kurikuler sehingga siswa lebih aktif dan bisa mengembangkan dirinya
lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai