Anda di halaman 1dari 202

PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMENUHI


TUGAS BAHASA INDONESIA, DARI :

DOSEN PENGAMPUH :
HARMIN, S.PD, M.PD

OLEH :

HERDIANTO N.
F1C120054

PROGRAM STUDI S1-KIMIA


JURUSAN S1-KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan kemuliaan hanyalah milik Rabb semata, atas segala rahmat
dan ni’mat-Nya yang telah dikaruniakan kepada segenap hamba-Nya. Shalawat dan
salam semoga selamanya tercurah atas junjungan alam yang menjadi penuntun
umatnya ke jalan shirotol mustaqim.

Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, alhamdulillah penyusun dapat
menyusun dan menyelesaikan sebuah makalah tentang “Pentingnya Ilmu
Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa”. Disamping itu, penyusun sadari
sepenuhnya bahwa kajian makalah yang penyusun sajikan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka penyusun selalu berharap atas kritik dan sarannya yang
membangun, guna peningkatan di masa yang akan datang.
Akhirnya penyusun berharap, semoga sekecil apapun untaian kata yang
penyusun sajikan sebagai rangkaian ilmu dalam makalah ini menjadi bongkahan-
bongkahan ilmu yang senantiasa bermafaat dunia dan akhirat. Amin

Kendari, 1 januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penyusunan.................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................... 5
3.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sebagai
Patokan Majunya Suatu Bangsa................................................................. 5
3.2 Ilmu pengetahuan Sangat Penting Dalam
Kemajuan Bangsa...................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP...................................................................................................13
4.1 Kesimpulan................................................................................................13
4.2 Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan.
Pengetahuan yang diperoleh secara mendalam menggunakan metode, ada obyek,
sistematis dan sifatnya universal dinamakan pengetahuan ilmiah. Indonesia
merupakan negara kepulauan, dihuni lebih dari satu ras dan memiliki budaya
yang majemuk sehingga perlu ditangani dengan bijak. Tulisan ini membahas
bagaimana hubungan dan peranan ilmu terhadap pengembangan kebudayaan
nasional.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil usaha
manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang membahas
pengetahuan disebut Epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.
Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal
dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari,
mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti
sehingga menunjuk pada segenappengetahuan sistematik. Dalam bahasa Jerman
wissenschaft.
The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,
dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang
ingin dimengerti manusia.
Ilmu pengetahuan sebagai proses artinya kegiatan kemasyarakatan yang
dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya,

iv
bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas dipakai
dalam proses ini adalah analisisrasional, obyektif, sejauh mungkin ‘impersonal’
dari masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan data yang dapat
diamati.
Ilmu pengetahuan sebagai masyarakat artinya dunia pergaulan yang
tindak-tanduknya, perilaku dan sikap serta tutur katanya diatur oleh empat
ketentuanyaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih, dan skeptisisme yang
teratur.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa ilmu pengetahuan sangat penting dalam kemajuan bangsa ?
2. Apa yang melatarbelakangi ilmu pengetahuan sebagai patokan untuk
majunya suatu bangsa ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui ilmu pengetahuan dalam kemajuan suatu bangsa itu
penting
2. Untuk Mengetahui apa yang melatarbelakangi ilmu pengetahuan
sebagai patokan untuk majunya suatu bangsa
1.4 Manfaat Penyusunan
1. Kita dapat mengetahui bahwa ilmu pengetahuan dalam kemajuan
bangsa
2. Kita dapat mengetahui apa yang melatarbelakangi ilmu pengetahuan
sebagai patokan untuk majunya suatu bangsa

v
BAB II

KAJIAN TEORI

Pengetahuan manusia dapat berkembang dikarenakan adanya dua faktor,


yaitu: Pertama, manusia memiliki bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut. Kedua,
manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir
tertentu. (Bakhtiar, 2014, 93).
Bahasa yang digunakan merupakan suatu bukti kegiatan intelektual manusia.
Manusia tidak akan mencapai puncak kedewasaannya sebagai mahluk yang rasional
yang dapat dipisahkan dari keahliannya berbahasa. Sehingga manusia berbahasa
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan kemampuannya masing-masing. Bahasa juga
merupakan bagian daripada realitas pengetahuan itu sendiri yang dalam cakupannya
pun terkandung interpretasi dari pikiran manusia itu sendiri. Pada prosesnya, bahasa
akan melahirkan sebuah makna yang sebelumnya diolah oleh pikiran yang kemudian
melalui makna tersebut lahir sebuah pemikiran yang bisa dijadikan sebagai acuan
dasar dalam melakukan tindakan (Dardjowidjojo, 2003, 65).
Pada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan
pengaruhnya terhadap masyarakat. Ungkapan Aristoteles tentang ilmu “umat
manusia menjamin urusannya untuk hidup sehari-hari, barulah ia arahkan
perhatiannya kepada ilmu pengetahuan” (Van Melsen,1987)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa industri 4.0
memunculkan berbagai jenis ilmu pengetahuan yang baru, seperti misalnya
internet, AI, dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa era revolusi industri
4.0 yang mana kehidupan manusia banyak bersandar pada teknologi
informasi serta segala hal menjadi bersifat tanpa batas dan tidak terbatas
dengan adanya internet dan teknologi digital yang marak berkembang

vi
memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap bidang ilmu pengetahuan.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) sendiri
menyatakan bahwa tantangan dari revolusi industri 4.0, yang mana beberapa
diantaranya telah disebutkan di pembahasan sebelumnya, harus ditanggapi
dengan cepat dan tepat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar mampu
meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di persaingan global
(Menristekdikti, 2018).
Terlebih pula, terdapat pernyataan dari Senior Advisor dari Science
Technology and Innovation Policy Institute (STIPI) Thailand, Jeong Hyop
Lee, yang menilai bahwa Indonesia dan beberapa Negara di Asia Tenggara
sudah seharusnya dapat mempersiapkan berbagai kebijakan-kebijakan dan
pengembangan inovasi dalam ilmu pengetahuan yang bersifat lebih
komprehensif. Beliau menyebutkan bahwa suatu negara sudah harus siap
untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dengan mengelola potensi yang
dimilikinya dan tidak boleh mengalami ketertinggalan dari negara lain (Biro
Kerjasama, Hukum, dan Humas LIPI, 2019).

vii
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sebagai Patokan Majunya Suatu Bangsa

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus


berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat
bersaing dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Dunia internasional
akan mengakui kemajuan bangsa apabila sebagian besar masyarakat
mampumenguasai, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya
dengan pendidikan. Karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya
untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan tertentu pada
individu untuk mengembangan potensi diri yang dimiliki, sehingga mampu
menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan negara serta meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Melalui pendidikan, seseorang akan memiliki pengetahuan, keterampilan, serta
pengalaman. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
yang menyebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta
bertanggung jawab”.

viii
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan
merupakan salah satu dari aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu
usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat
bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting
dalam pembangunan bangsa karena berhasilnya pembangunan di bidang
pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang
lainnya. Pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat
dilaksanakan. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh pendidikan, baik
pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam teknologi
informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan perubahan yang
begitu cepat terhadap semua aspek kehidupan. Tersedianya perangkat
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin canggih
mempermudah dan mempercepat hampir setiap orang untuk mengakses pusat
informasi dan mengamati kejadian dibelahan bumi manapun di dunia ini dalam
waktu yang hampir bersamaan. Kondisi yang demikian juga telah mengubah
tatanan dunia, sehingga kepemilikan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
mungkin menjadi monopoli dari satu bangsa.
Implikasi dari pergeseran paradigma tersebut ialah, negara dan bangsa
manapun yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi apalagi ditunjang
oleh kepemilikan akan kekayaan sumber daya alam maka akan menjadi negara
yang kuat dan Berjaya dalam hampir semua aspek kehidupan. Persaingan antar
negara untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi (Zanu Fahrul, 2013:1).
Rumusan Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat
menyiratkan adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai sekaligus
merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:

ix
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social.
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan bangsa
Indonesia yang ingin dicapai dari dulu hingga sekarang. Kita tidak dapat
memungkiri bahwa, untuk mewujudkan hal tersebut pendidikan menjadi jalan
utama yang harus ditempuh. Pendidikan sangat memegang peranan penting
dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan akan
membantu setiap insan manusia bisa merasakan, menghayati, dan menghargai
jenjang makna hidup dari yang bersifat fisikal sampai yang moral, estetikal,
dan spiritual.

3.2 Ilmu pengetahuan Sangat Penting Dalamkemajuan Bangsa


Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) menjadi kunci
untuk membangun kekuatan daya saing agar menghasilkan produk bernilai
tambah dan memberikan keunggulan kompetitif.
Demikian disampaikan Menko PMK, Puan Maharani yang diwakilkan
oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof.
Agus Sartono saat memberikan sambutan dalam LIPI Sarwono Award XVIII
dan Sarwono Memorial Lecture XI Tahun 2019 yang diselenggarakan di
Auditorium LIPI, Jakarta.
Prof. Agus melanjutkan, kesadaran akan pentingnya iptek telah
disampaikan sejak 60 tahun yang lalu, dimana saat itu Presiden Soekarno,
Dalam pidatonya pada kongres Ilmu Pengetahuan Indonesia yang pertama di
Malang, tahun 1958, menyatakan bahwa “Bangsa ini hanya akan maju dan
sejahtera jika pembangunannya dilandaskan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi”.

x
Menurut Prof. Agus, Kemajuan suatu bangsa dan negara yang ditopang
oleh perekonomiannya, telah bergeser dari menguasai sumber daya alam
menjadi penguasaan atas ilmu pngetahuan dan teknologi. "Saat ini Peringkat
Daya Saing Indonesia naik 11 poin dari sebelumnya di posisi 43 pada 2018
menjadi 32 pada tahun ini," ujarnya.
Salah satu pendorong dalam meningkatkan daya saing adalah bagaimana
peran inovasi iptek dalam menggerakan efektifitas perekonomian."Apabila
Saudara-Saudara terus menghasilkan inovasi, saya yakin peringkat kitaakan
naik lebih tinggi lagi," kata Prof. Agus.
Prof. Agus menyampaikan, kebijakan bidang iptek nasional memasuki
era baru dengan ditetapkannya UU Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Sistem
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan adanya UU Sinas Iptek ini,
diharapkan riset menjadi lebih optimal.
Saat ini, kata Prof. Agus, Pemerintah telah mengalokasikan di dalam
RAPBN tahun anggaran 2020 dana abadi penelitian, sebesar Rp 5 Triliun, dan
secara bertahap akan terus ditingkatkan. Pemerintah juga telah mendorong
dunia industri untuk memperkuat inovasi berbasis riset nasional, dengan
memberikan insentif melalui skema pemotongan pajak (hal ini diatur melalui
PP Nomor 45 Tahun 2019 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan
Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan).
Prof. Agus menambahkan, bahwa penguatan riset juga akan dilakukan
melalui pemanfaatan Dana pengembangan pendidikan nasional yang dikelola
oleh LPDP, yang saat ini dana yang dikelola telah mencapai lebih dari Rp 66
Triliun. sehingga ruang untuk pengembangan inovasi dan riset, saat ini sudah
lebih baik.
Oleh karena itu, lanjut Prof. Agus, menjadi harapan kita semua agar riset
dan inovasi berbasis iptek dapat terus dikembangkan untuk dapat mendukung
industri, teknologi tepat guna, dan ekonomi digital.

xi
"Dalam era kemajuan jaman yang sangat dinamis dan ditentukan oleh
penguasaan kemajuan iptek, inovasi, dan kreatibitas. Ilmuwan dan peneliti,
menjadi strategis perannya dalam mendorong kemajuan penguasaan iptek di
Indonesia," jelas Prof. Agus.
Diakhir sambutannya, Prof. Agus menyampaikan apresiasi kepada LIPI
atas terselenggaranya acara. "Teruslah berkarya dan memberi kontribusinyata
untuk mempercepat kemajuan bangsa, sehingga kita menjadi negara
yangvsejahtera, maju, dan berkebudayaan," pesanya.
Turut hadir dalam acara, Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko; Dirjen
Risbang Kemenristek Dikti Dr. Dimyati; Prof. Dr. Terry Mart, Ilmuwan Fisika
dari UI sebagai penerima Sarwono Award; Prof. Dr. Irwandi Jaswir dari Halal
Industry Research Centre Universitas Islam Internasiona Malaysia, dan para
peserta dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengingatkan
terhadap pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi
sebagai penopang kehidupan manusia.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa depan sangat memiliki
peran penting dan oleh karenanya, upaya untuk memahami dan menguasai
salah satu spesifikasi ilmu pengetahuan, menjadi keharusan, apabila kita ingin
tidak terisolasi dalam kehidupan ini," katanya saat menyampaikan sambutan
dalam acara "Temmo Kerrong" dan Deklarasi Forum Alumni Jogja-Pamekasan
(Forum AJP) di aula Hotel Front One Pamekasan, Ahad (27/8).
Terkait pentingnya manusia mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi
itu, Machfud menjelaskan, bahwa segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau
secara rasional saat ini, ke depan akan menjadi kenyataan.
Ia menjelaskan, seperti keberadaan mobil yang bisa mendeteksi
hambatan dan tidak memerlukan sopir, karena sudah terintegrasi dengan
program teknologi canggih. "Jika anda hendak pergi ke suatu daerah, anda

xii
tidak perlu menyetir, cukup memencet program di mobil itu, dan akan sampai
ke tujuan yang kita inginkan secara langsung," ujar Mahfud.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama ini terkesan
"mistis", tapi sudah nyata adalah pengetahuan akan keturunan dan kerabat,
melalui tes DNA. "Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, maka anak
keturunan kita bisa diketahui sebelum kejadian," ucap Machfud.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta
ini lebih lanjut, menjelaskan, pentingnya ilmu pengetahuan itu sebenarnya
telah diajarkan dalam kitab suci umat Islam, yakni Al Quran melalui ayat
pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad, pada surat Al
Alaq ayat 1-5.
Di sisi lain, pria kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur ini juga
menjelaskan tentang perkembangan ideologi dunia, yang menurutnya ada dua,
yakni Individualisme-Liberalime dan Sosialime-Komunisme. Dalam
perkembangannya, sosialisme-komunisme, hancur, dan hingga kini tinggal 1,
yakni Individualisme-Liberalisme.
"Liberalisme ini terus berkembang dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi. Makanya, tugas kita adalah mempersiapkan diri, dan tentunya
dengan menggali ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Machfud berpesan, agar Forum
Alumni Jogja-Pamekasan (Forum AJP) itu, bisa menjadi promotor dalam
menggerakkan wawasan dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi
terhadap bangsa dan negara.
Rektor IST AKPRIND, Dr. Ir. Amir Hamzah, M.T mengemukakan
bahwa pendidikan di bidang sains dan teknologi merupakan bagian penting
dalam kemajuan suatu bangsa. Pada era globalisasi seperti sekarang ini
kemandirian suatu bangsa, maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan
oleh sejauh mana bangsa tersebut menguasai sains dan teknologi. Rektor
mencontohkan negara Jepang dan Korea yang tidak memiliki lahan dan sumber

xiii
daya alam namun mampu mandiri, bahkan menjadi pemasok produk-produk
teknologi modern. Hal tersebut disampaikan oleh rektor saat membuka masa
orientasi studi mahasiswa (SASIDIWA) 2018, Senin (3/9).
Rektor menambahkan bahwa bangsa kita dengan lahan yang luas,
penduduk yang banyak dan sumber daya alam yang kaya, tapi saat ini masih
menjadi pasar dan konsumen saja dari produk-produk teknologi dari berbagai
negara. Untuk itu, demi mengejar ketinggalan dari bangsa-bangsa lain, negeri
ini membutuhkan agen-agen perubahan di bidang sains dan teknologi yang
memiliki kepekaan dan komitmen tinggi untuk mengawal kemajuan bangsa
dan negara. Menurut Dr. Ir. Amir Hamzah, M.T fondasi penting pendidikan
sains dan teknologi telah dicanangkan oleh pemerintah dalam amandeman
konstitusi, yaitu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta ahlak mulia memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Hal ini sangat sesuai
dengan kondisi asli bangsa Indonesia yang religius, dan mengingat pentingnya
fondasi moral agama dalam pengembangan sains dan teknologi. Oleh karena
itu agenda SASIDIWA dalam dimensi yang lebih luas memiliki makna
internalisasi Visi IST AKPRIND kepada mahasiswa baru untuk menyamakan
persepsi dan langkah dalam rangka membangun kemajuan sains dan teknologi
yang berkualitas berbasis dengan akhlak mulia, iman dan takwa dalam rangka
berkontribusi dalam memajukan masyarakat.
Melalui pelaksanaan SASIDIWA tahun 2018 ini rektor berharap
berlangsung dengan baik dan tercapainya tujuan dalam memberikan perbekalan
untuk studi di Perguruan Tinggi. Beliau juga berharap bahwa acara
SASIDIWA mampu menghadirkan keceriaan dan semangat khususnya bagi
mahasiswa baru sehingga mampu menatap masa depan Indonesia dengan
motivasi yang tinggi. Sebab semangat rekonstruksi dan revitalisasi dalam
pendidikan sains dan teknologi diperlukan di tengah kondisi negeri yang

xiv
sedang dilanda banyak sekali problematika ini. Para mahasiswa baru juga
diharapkan tetap optimis dan mampu memunculkan berbagai ide yang inovatif
dan kreatif untuk bersama-sama membangun ketertinggalan sains dan
teknologi. (tdj)

xv
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
berkembang. Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat
hubungannya dengan pendidikan. Karena pendidikan pada dasarnya merupakan
suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan
tertentu pada individu untuk mengembangan potensi diri yang dimiliki, sehingga
mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan memegang
peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Pendidikan memegang
peranan penting dalam pembangunan bangsa karena berhasilnya pembangunan di
bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang
yang lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam
teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan perubahan
yang begitu cepat terhadap semua aspek kehidupan. Implikasi dari pergeseran
paradigma tersebut ialah, negara dan bangsa manapun yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi apalagi ditunjang oleh kepemilikan akan kekayaan
sumber daya alam maka akan menjadi negara yang kuat dan Berjaya dalam
hampir semua aspek kehidupan. Persaingan antar negara untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas
dan berdaya saing tinggi (Zanu Fahrul, 2013:1).
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan bangsa
Indonesia yang ingin dicapai dari dulu hingga sekarang. Penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) menjadi kunci untuk membangun kekuatan
daya saing agar menghasilkan produk bernilai tambah dan memberikan
keunggulan kompetitif. Demikian disampaikan Menko PMK, Puan Maharani

xvi
yang diwakilkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama
Kemenko PMK, Prof. Prof. Menurut Prof. Salah satu pendorong dalam
meningkatkan daya saing adalah bagaimana peran inovasi iptek dalam
menggerakan efektifitas perekonomian."Apabila Saudara-Saudara terus
menghasilkan inovasi, saya yakin peringkat kitaakan naik lebih tinggi lagi," kata
Prof. Agus. Prof. Agus, Pemerintah telah mengalokasikan di dalam RAPBN
tahun anggaran 2020 dana abadi penelitian, sebesar Rp 5 Triliun, dan secara
bertahap akan terus ditingkatkan. Pemerintah juga telah mendorong dunia
industri untuk memperkuat inovasi berbasis riset nasional, dengan memberikan
insentif melalui skema pemotongan pajak (hal ini diatur melalui PP Nomor 45
Tahun 2019 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak
Penghasilan dalam Tahun Berjalan). Prof. Oleh karena itu, lanjut Prof. Agus,
menjadi harapan kita semua agar riset dan inovasi berbasis iptek dapat terus
dikembangkan untuk dapat mendukung industri, teknologi tepat guna, dan
ekonomi digital. "Dalam era kemajuan jaman yang sangat dinamis dan
ditentukan oleh penguasaan kemajuan iptek, inovasi, dan kreatibitas. Agus
menyampaikan apresiasi kepada LIPI atas terselenggaranya acara. "Teruslah
berkarya dan memberi kontribusinyata untuk mempercepat kemajuan bangsa,
sehingga kita menjadi negara yangvsejahtera, maju, dan berkebudayaan,"
pesanya. Dimyati; Prof. Ia menjelaskan, seperti keberadaan mobil yang bisa
mendeteksi hambatan dan tidak memerlukan sopir, karena sudah terintegrasi
dengan program teknologi canggih. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang selama ini terkesan "mistis", tapi sudah nyata adalah pengetahuan akan
keturunan dan kerabat, melalui tes DNA.
Di sisi lain, pria kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur ini juga
menjelaskan tentang perkembangan ideologi dunia, yang menurutnya ada dua,
yakni Individualisme-Liberalime dan Sosialime-Komunisme. "Liberalisme ini
terus berkembang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Ir. Rektor
mencontohkan negara Jepang dan Korea yang tidak memiliki lahan dan sumber

xvii
daya alam namun mampu mandiri, bahkan menjadi pemasok produk-produk
teknologi modern.
Untuk itu, demi mengejar ketinggalan dari bangsa-bangsa lain, negeri ini
membutuhkan agen-agen perubahan di bidang sains dan teknologi yang memiliki
kepekaan dan komitmen tinggi untuk mengawal kemajuan bangsa dan negara.
Hal ini sangat sesuai dengan kondisi asli bangsa Indonesia yang religius, dan
mengingat pentingnya fondasi moral agama dalam pengembangan sains dan
teknologi. Beliau juga berharap bahwa acara SASIDIWA mampu menghadirkan
keceriaan dan semangat khususnya bagi mahasiswa baru sehingga mampu
menatap masa depan Indonesia dengan motivasi yang tinggi. Sebab semangat
rekonstruksi dan revitalisasi dalam pendidikan sains dan teknologi diperlukan di
tengah kondisi negeri yang sedang dilanda banyak sekali problematika ini.

4.2 Saran
Penulis menyarankan beberapa hal yang berkaitan dengan proses
pembelajaran yaitu :
1. Untuk pengembangan dan pengadaaan media pendidikan maka dapat
mengimplementasikan eksistensi manajemen dan gugus depan
2. Menciptakan alat peraga sederhana yang tidak memerlukan biaya banyak
agar pembelajaran dapat lebih leluasa dan mencetak pengajar atau guru yang
profesional.
3. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan
makalah dikemudian hari

xviii
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, A. 2014. Filsafat Ilmu, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dardjowidjojo, S. 2003. Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia.

Melsen, Van, A.G.M. ( 1985). Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. Jakarta:
PT Gramedia. Terjemahan K. Bertens, Judul asli “Wetenschap en
Verantwoordelijkheid”.

Biro Kerjasama, Hukum dan Humas LIPI. (25 Februari 2019). Inilah Potensi
Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia. Dikutip
melalui lipi.go.id:http://lipi.go.id/berita/inilah--potensiindonesia-di-
era revolusi-industri-4.0-di-indonesia/21540
Menristekdikti. (17 Januari 2018). Pengembangan Iptek dan Pendidikan Tinggi di
Era Revolusi Industri 4.0. Dikutip melalui ristekdikti.go.id:
https://www.ristekdikti.go.id/kabar/pengembangan-iptekdan
pendidikan-tinggi-di-era-revolusi-industri-4-0-2/

xix
MAKALAH
PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Oleh Dosen Harmin, S.Pd., M.Pd.

OLEH:

MUHAMAD AMIN
F1C120058

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

xx
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemuliaan. Shalawat dan salam
selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
sebagai Rahmatan lil’alamin yang telah membawa umat manusia dari jalan
kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar illahi seperti sekarang ini.
Alhamdulillah makalah yang berjudul “Peranan Ilmu Pengetahuan
dalam Kemajuan Bangsa” ini dapat diselesaikan semata-mata atas
kehendak-Nya dan rahmat serta cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur
kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Kendari, Januari 2021

Penulis

xxi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
1.4 Manfaat...................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ilmu..........................................................................................3
2.2 Definisi Pengetahuan..............................................................................5
2.3 Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan.......................................................9
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Peranan Ilmu Pengetahuan dalam Kehidupan.......................................12
3.2 Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan..........14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan............................................................................................22
4.2 Saran......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA

xxii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya memiliki keingintahuan pada setiap hal yang
ada maupun yang sedang terjadi disekitarnya. Sebab manyak sisi kehidupan
yang menjadi pertanyaan dalam dirinya. Oleh sebab itu, timbul pengetahuan
yang suatu saat setelah melalui beberapa proses yang beranjak menjadi ilmu.
Manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa dengan sempurna,
yaitu dilengkapi dengan akal dan alat indra. Dengan akal manusia berpikir,
dan dengan alat indra manusia medapat pengetahuan. Misalnya dengan telinga
manusia mengetahui suara, dengan mata manusia mengetahui warna. Dengan
lidah manusia mengetahui rasa (pahit, manis, kecut, asing, dan lain
sebagainya). Dengan penciuman manusia mengetahui bau (wangi/busuk).
Dengan kulit manusia mengetahui testur (kasar/ halus). Dengan akal dan
pikiran manusia memperoleh ilmu. Akal dan pikiran memproses setiap
pengetahuan yang diserap oleh indra- indra yang dimiliki manusia.
Ketika mengamati atau menilai suatu perkara, kita biasanya
menggunakan kalimat-kalimat seperti saya mengetahuinya, saya
memahaminya, saya mengenal, meyakini dan mempercayainya. Berdasarkan
realitas ini, bisa dikatakan bahwa pengetahuan itu memiliki derajat dan
tingkatan. Disamping itu, bisa jadi hal tersebut bagi seseorang adalah
pengetahuan, sementara bagi yang lainnya merupakan bukan pengetahuan.
Terkadang seseorang mengakui bahwa sesuatu itu diketahuinya dan mengenal
keadaannya dengan baik, namun, pada hakikatnya, ia salah memahaminya dan
ketika ia berhadapan dengan seseorang yang sungguh-sungguh mengetahui
realitas tersebut, barulah ia menyadari bahwa ia benar-benar tidak memahami
permasalahan tersebut sebagaimana adanya.
Untuk mengetahui sebuah hal atau perkara secara mendalam, maka
dibutuhkan ilmu atau cabang ilmu yang mengkaji secara spesifik tentang
sebuah objek. Namun sebelum sampai pada sebuah ilmu tentu dibutuhkan
pengetahuan. Pengetahuan merupakan sarana untuk memperoleh, memelihara,
dan meningkatkan ilmu. Jadi ada hubungan antara ilmu dan pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan produk kegiatan berfikir manusia untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya dengan jalan menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh. Karena itulah ilmu pengetahuan akan melahirkan
pendekatan baru dalam berbagai penyelidikan. Hal ini menunjukkan studi
tentang keilmuan tidak akan berhenti untuk dikaji bahkan berkembang sesuai
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peranan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara luas merupakan motor pembina dan penggerak keterampilan
abad ke-21 di Indonesia. Hampir semua bidang yang berhubungan dengan

1
pendidikan terutama sekolah. Tidak hanya menjadi kebutuhan hidup sehari-
hari anak-anak dan remaja pada saat ini, bahkan telah perkembangan ilmu
pengatahuan dan teknologi diadopsi oleh hampir semua mata pelajaran
sekolah untuk meningkatkan kualitas akademis maupun dalamdiskusi. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan merupakan aspek yang memiliki peran penting
dalam mendukung kemajuan bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, yang menjadi rumusan
masalah adalah bagaimana peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka diketahui tujuannya yaitu untuk
mengetahui peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa.
1.4 Manfaat
Manfaat materi ini adalah:
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peranan
ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa
2. Bagipembaca, dapat memberikan informasimengenai pentingnya peranan
ilmu penegatahuan dalam kemajuan bangsa

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ilmu (Science)
Secara etimologi ilmu berasal dari bahasa arab ilmu yang berarti
memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya,
ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan. Misalnya ilmu
sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.
a. Menurut kamus, Science Is The Systematic Study Of The Nature And
Behaviour Of The Material And Physical Universe, Based On
Observation, Experiment, And Measurement, And The Formulation Of
Laws To Describe These Facts In General Terms (The FreeDictionary)
diketahui definisi menurut para ahli sebagai berikut:
1) Dr. Sheldon Gottlieb, “Ilmu pengetahuan adalah aktivitas intelektual
yang dilakukan oleh manusia yang dirancang untuk menemukan
informasi tentang alam dimana manusia hidup dan untuk menemukan
cara bagaimana informasi ini dapat diatur menjadi pola yang
bermakna”
2) Hatta, Mohammad, menyatakan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
teratur tentang pekerjaan hokum sebab- akibat dalam suatu golongan
masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (jika dilihat
dari luar) maupun menurut hubungannya (jika dilihhat dari dalam).
3) M. Izuddin Taufiq mengemukakan bahwa Ilmu adalah Ilmu adalah
penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan
eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar
ataupun asal usulnya.
4) Thomas Kuhn, Ilmu adalah Ilmu adalah himpunan aktivitas yang
menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan
maupun pengembangannya.
5) Dr. Maurice Bucaille, Ilmu adalah Ilmu adalah kunci untuk
mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama
maupun sebentar.

3
6) Ns. Asmadi, Ilmu adalah Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan
yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang
sistematis dan terkendali (metode ilmiah).
7) Poespoprodjo, Ilmu adalah Ilmu adalah proses perbaikan diri secara
bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris.
8) Dr. H. M. Gade, Ilmu adalah Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil
pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia.
9) Francis Bacon, Ilmu adalah Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan
yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek
pengetahuan.
10) Charles Singer, Ilmu adalah Ilmu adalah suatu proses yang membuat
pengetahuan (science is the process which makes knowledge).
11) Sonny Keraf & Mikhael Dua, menyatakan bahwa Ilmu adalah
keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara
sistematis.
b. Syarat-syarat Ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan
khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan
ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan
ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih
dahulu, antara lain:
1) Objektif, Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu
golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar
maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau
mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam
mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian
antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan
subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2) Metodis, adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian
kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang

4
berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah
3) Sistematis, Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan
menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem
yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab
akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4) Universal, Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal
yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga
bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang
keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an
(universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam
mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia
konteks dan tertentu pula.

2.2 Defenisi Pengetahuan (Knowledge)


Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa inggris knowledge
yang berarti pemgetahuan. Berdasarkan the encyclopedia of phylosophy,
Edwards, Paul (1972) Pengetahuan adalah kepercayaan yang benar
(Knowledge is justified true belief). Menurut Notoatmodjo 2007,
pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang
melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah
informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar
atau berguna.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari
suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi

5
kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya.
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara
orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu
pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami
reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang
ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan
muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
a. Jenis- Jenis Pengetahuan
1) Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam
bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat
nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam
seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis
ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan
mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu
bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk
mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit. Contoh sederhana dari
pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda.
Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa
agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan.
Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu
ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi
mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir
sepeda. Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak
menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana
pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya,
memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas
dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi
kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
2) Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan
atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia
telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif
mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia
(termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan
eksplisit. Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk
penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa
termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga

6
bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang
merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan
manusia. Bagaimana membuat pengetahuan implisit menjadi eksplisit
merupakan fungsi utama dari strategi Manajemen Pengetahuan.
3) Pengetahuan Empiris
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman
inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan
aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan
pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan
empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif
bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat,
dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga
bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin
organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang
manajemen organisasi.
4) Pengetahuan Rasionalisme
Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal
budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori;
tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang
matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui
pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah
pemikiran logis akal budi.
b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1) Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi
pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
2) Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat
luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan
majalah.
3) Informasi
Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that
of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan
bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah
informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU
teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk

7
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan
informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program
komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada
hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi
itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan
pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.
2.3 Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil
usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang
membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Epistemologi adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber
pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity
pengetahuan.Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang
berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti
mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu
mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan
sistematik. Dalam bahasa Jerman wissenschaft.The Liang Gie memberikan
pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari
penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional
empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan
pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin
dimengerti manusia.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistema-tis. Pengetahuan ilmiah mempunyai
5 ciri pokok :
1) Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan
percobaan
2) Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3) Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan
dan kesukaan pribadi.
4) Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya
ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat,
hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.

8
5) Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Sedangkan Daoed Joesoef (1987) menunjukkan bahwa, pengertian
ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu: produk, proses, masyarakat. Ilmu
pengetahuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan
diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan. Pengetahuan ilmiah dalam hal
ini terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk
disepakati dan terbuka untuk diteliti, diuji dan dibantah oleh seseorang. Ilmu
pengetahuan sebagai proses artinya kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan
demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya, bukan
sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas dipakai dalam
proses ini adalah analisis-rasional, obyektif, sejauh mungkin ‘impersonal’ dari
masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan data yang dapat
diamati. Ilmu pengetahuan sebagai masyarakat artinya dunia pergaulan yang
tindak-tanduknya, perilaku dan sikap serta tutur katanya diatur oleh empat
ketentuan yaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih, dan skeptisisme
yang teratur.
Van Melsen (1985) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai
ilmu, yaitu :
1) Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang
secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode)
maupun harus (susunan logis).
2) Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan
tanggung jawab ilmuwan.
3) Universalitas ilmu pengetahuan.
4) Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi
oleh prasangka-prasangka subjektif.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peranan Ilmu Pengetahuan dalam Kehidupan


Dalam kehidupan manusia, dewasa ini tidak terlepas dari ilmu alamiah
dan ilmu terapannya berupa teknologi di berbagai bidang. Pada mulanya
antara ilmu alamiah dan teknologi itu tidak selalu mempunyai kaitan. Namun
dalam zaman modern ini, untuk membuat kapal, orang harus menguasai ilmu
murni, hukum Archimedes, konstruksi baja dan sebagainya, agar kapal tidak
tenggelam dan dapat mengarungi lautan.
Perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang demikian pesatnya telah
membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Pengembangan ilmu pengetahuan dianggap sebagai solusi dari permasalahan
yang ada. Sebagian orang bahkan memuja ilmu pengetahuan sebagai liberator
yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Ilmu
pengetahuan diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan
dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif ilmu pengetahuan terhadap
kehidupan umat manusia.Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain
adalah kemampuan manusia dalam menciptakan dan menggunakan alat. Salah
satu ciptaan manusia yang menakjubkan adalah mesin- mesin, yang antara lain
adalah:
1) Mesin bakar
Prinsipnya bahan bakar dicampur udara yang dimampatkan dalam
silinder, diledakkan dengan bunga api dari busi. Gerakan ini diteruskan
oleh roda penerus yang sekaligus memutar mesin dan membuang bahan
bakar yang telah terpakai kemudian memampatkan bahan bakar dan udara
yang baru, kemudian diledakkan dan seterusnya.
2) Mesin disel
Prinsipnya hampir sama dengan mesin bakar, tetapi tanpa menggunakan
percikan bunga api dari bahan bakar yang digunakan yaitu solar.
3) Jet
Prinsipnya, bahan bakar dicampur udara, dibakar dalam tabung
pembakar. Gas panas yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan
mesin dan seluruh tubuh pesawat. Mesin jet dapat menggunakan atau
tanpa menggunakan turbin.
4) Roket

10
Prinsipnya hampir sama dengan jet, hanya di sini digunakan bahan
bakar padat yang telah mengandung Oksigen, jadi tidak perlu dicampur
udara
5) Komputer
Ada banyak peran komputer dalam hidup manusia. Komputer
dapat digunakan sebagai mesin hitung, mesin tulis, pengganti
ensiklopedia, perpustakaan, arsip suatu kantor, membuat aneka macam
program baik untuk keperluan industri maupun pertambangan sampai
urusan rumah tangga.
6) Nuklir
Nuklir dapat dimanfaatkan untuk sumber tenaga, mensterilkan alat-
alat kedokteran, kesehatan / pengobatan, peningkatan daya guna tanaman
pertanian, pengawetan bahan makanan, pengawetan kayu, peningkatan
mutu tekstil, penelitian radiografi, hidrologi, dan penelitian pencemaran
lingkungan.
7) Teknologi Komunikasi
Manfaat teknologi komunikasi antara lain percetakan sebagai
media komunikasi massa, telegrafi untuk berita jarak jauh dengan bahasa
kode kemudian diterjemahkan, telepon untuk jarak dekat maupun jauh
dengan bahasa lisan.
8) Radio dan Televisi
Keunggulan radio dapat berkomunikasi tanpa kawat Cinema dapat
mengkomunikasikan kesan pesan secara utuh baik dalam bentuk ucapan
maupun perbuatan. Televisi dapat mengkomunikasikan pesan / kesan yang
lengkap seperti cinema, tetapi untuk jarak jauh tanpa kawat.
9) Satelit Komunikasi
Dapat mempertinggi daya guna semua media di atas dengan
meningkatkan daya pancar ke seluruh dunia sehingga dapat diharapkan
untuk meningkatkan saling pengertian antarbangsa di dunia.
10) Internet
Internet adalah media komunikasi canggih yang dapat merambah
ke seluruh penjuru dunia dengan cepat lewat komputer. Tampilan gambar
dan pesan lebih cepat sampai ke tujuan dan dengan biaya yang relatif
murah. Internet dapat digunakan untuk semua tujuan.
3.2 Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan

11
Secara spesifik, peranan ilmu pengetahuan teknologi dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan Pokok Manusia
a. Pangan
Dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan
alam dan teknologi ada yang positif dan ada juga yang negatif. Dampak
yang positif antara lain:
 Ditemukannya bibit unggul dengan memanfaatkan sinar zat
radioaktif yang dapat mengadakan mutasi gen.
 Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memanen hasil
produksi sehingga hasilnya lebih besar dibandingkan dengan
menggunakan tenaga manusia.
 Pemberantasan hama dan membunuh kuman-kuman pembusuk
menggunakan radiasi yang bersumber dari tenaga nuklir.
Dampak negatifnya, antara lain:
 Pemakaian pestisida, ternyata tidak saja dapat memberantas hama
tanaman, tetapi juga dapat membunuh hewan ternak, dapat meracuni hasil
panen dan bahkan dapat meracuni manusia itu sendiri.
b. Sandang
Dengan kemajuan teknologi, dampak postif yang kita peroleh antara lain:
 kita tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas
karena dengan serat sintesis, pembuat tekstil dapat dilakukan secara
besar-besaran dalam waktu yang singkat. Dalam hal perhiasan,
perkembangan ilmu pengetahuan telah dapat dibuat intan sintetis,
berdasar dari struktur intan mengubah struktur heksagonal dari karbon
grafit menjadi strukturtetragonal dari intan.
Sedangkan dampak negatifnya, antara lain:
 Pemakaian serat sintetis, kalau menjadi sampah tidak dapat
dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. Namun, apabila dibakar
akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon dan dapat mencemarkan
tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
c. Papan

12
Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu membangun
rumah dan gedung pencakar langit sehingga tidak membutuhkan lahan
yang luas untuk membangun pemukiman. Disamping itu, manusia akan
berusaha memanfaatkan lautan dan antariksa sebesar-besarnya, melalui
pulau pulau buatan.
2. Penggunaan Sumber Daya Alam
a. Minyak Bumi
Semua mesin kendaraan dan mesin pabrik menggunakan minyak
bumi sebagai bahan bakarnya. Namun, kita sadar minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hasil pembakaran
minyak bumi berupa gas-gas oksida, antara lain karbondioksida dan
karbonmonoksida. Karbondioksida berguna untuk fotosintetis
(pembentukan zat gula atau pati pada daun hijau dengan bantuan sinar
matahari), sedangkan karbonmonoksida sangat beracun. Gas ini dapat
meracuni sel darah merah sehingga tidak dapat berfungsi lagi dalam
pengangkut oksigen dalam jaringan tubuh.
Namun yang lebih berbahaya adalah gas yang mengandung Pb
(timah hitam) dan Hg (air raksa). Keracunan gas tersebut sangat sukar
diobati karena logam-logam tersebut mengendap dalam tubuh. Biasanya
logam tersebut dipakai sebagai campuran bensin agar bensin mudah
dibakar. Unsur lain yang berbahaya adalah arsen dan belerang.
b. Batu Bara
Pembangkit tenaga listrik, mesin uap, bahkan sampai rumah tangga
banyak menggunakan batu bara, meski sedikit demi sedikit tergeser oleh
minyak bumi. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, menyebabkan
bahan tersebut dapat didaur ulang.Penambangan batu bara dapat
membahayakan manusia, karena gas oksigen sangat terbatas, sebaliknya
gas-gas bumi yang menyesakkan napas justru berlimpah.
d. Air
Kita tahu di tempat-tempat terpencil masih sangat kekurangan air.
Namun, dengan berkembangnya teknologi, air dapat menjangkau seluruh
pelosok negeri ini. Air sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia,
tidak hanya untuk diminum, tetapi juga bisa sebagai sarana transportasi,
wisata, olahraga dan menjadi sumber pembangkit listrik yang mempunyai
peranan besar pada kehidupan sehari-hari. Air merupakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui, artinya setelah dipakai dapat dibersihkan
kembali.Namun karena ulah manusia itu sendiri, pembersihan itu tidak
selalu dapat sempurna. Sehingga lambat laun, air bersih ini semakin lama
semakin menurun jumlah dan kualitasnya.

13
e. Hutan dan Hewan
Hutan dan hewan merupakan sumber daya yang dapat
diperbaharui. Sayangnya, teknologi modern justru mengakibatkan sumber
daya tersebut menjadi tidak lagi dapat diperbaharui.
Contohnya:Penebangan hutan yang semena-mena menyebabkan tanah
gundul dan erosi. Contoh lainnya, penangkapan ikan memakai pukat
harimau mengancam kelangsungan hidup ikan.
f. Tanah
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, manusia
mampu menentukan jenis tanah, unsur-unsur yang diperlukan tanaman
sehinga dapat memberikan pupuk yang paling tepat.Namun, jika tanah
dibiarkan dalam keadaan kosong dan terkena erosi terus menerus hingga
kesuburannya hilang, tanah akan menjadi rusak.
3. Kehidupan Manusia
a. Komunikasi
Dampak positifnya adalah:
 Dengan teknologi modern, manusia dapat menciptakan telegram
(pertengahan abad 20), yang dapat dipakai untuk menyampaikan pesan
sampai ribuan kilometer dalam waktu beberapa menit saja.
 Penemuan telepon (Graham Bell 1876) sehingga orang dapat
berkomunikasi langsung.
 Penemuan pesawat radio (Marconi 1896), untuk mengirim dan
menerima berita tanpa melalui kawat penghubung seperti pada
telepon dan telegram.
 Penemuan televisi yang dapat mengirim suara dan gambar hidup pada
pemirsa dalam jarak ratusan kilometer dari objek yang disaksikan.
 Penemuan komputer yang dapat dengan mudah dan tepat dalam
memperoleh informasi yang diperlukan. Komputer saat ini merupakan
alat komunikasi yang kompleks, karena hanya dengan alat ini kita bisa
mengetahui informasi dari segala macam aspek kehidupan dengan
cepat dan tepat.
 Ditemukannya satelit yang dapat membantu manusia dalam
berkomunikasi meski terjadi antar benua.

14
 Ditemukannya mesin cetak pada awal abad 15. Dengan adanya mesin
ini, dapat digunakan sebagai penghasil komunikasi massa berupa
koran. Dengan adanya media massa berupa koran, suatu berita dapat
diikuti oleh orang banyak dalam waktu yang pendek. Dengan koran
masuk desa, komunikasi menjadi lebih luas.
 Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata
kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-
hal yang negatif, antara lain:
 Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di
internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
b. Transportasi
Dengan diterapkan ilmu pengetahuan alam dan teknologi modern, orang
dapat membuat sarana transportasi, misalnya sepeda motor, mobil, bus,
kereta api, kapal laut, pesawat terbang. Sarana transportasi tersebut sangat
efektif dan efisien daripada memakai alat transportasi pada zaman dahulu,
misalnya kuda, kereta kuda atau kapal layar.Namun dampak negatif yang
timbul dari kemajuan transportasi, antara lain: timbulnya pencemaran
suara (kebisingan) dan pencemaran udara. Berkurangnya lahan pertanian
yang produktif karena dipakai lahan jasa transportasi.
c. Kesehatan
Dampak positif:
 Meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran.
Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan dan
penemuan alat kedokteran seperti mikroskop, banyak membantu
pemecahan masalah di bidang kedokteran.
 Meningkatkan Teknologi Obat-obatan.
Dengan ditemukannya teknologi material, orang dapat mengetahui
susunan suatu zat, sifat-sifatnya jumlah masing-masing bagian dari
susunan suatu persenyawaan. Dasar pemisahan suatu bersenyawa dari
campurannya dan pembentukan senyawa baru dari senyawa lain
merupakan awal dari pembuatan teknologi di bidang obat-obatan.
 Memberantas Penyakit Menular.
Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan kberhasilan ilmu
kedokteran dalam mengikuti tingkah laku dinamika gelombang

15
epidemic, sehingga mampu mengadakan usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular.
Dampak negatif:
 Timbulnya penyakit kanker yang dianggap berasal dari kemajuan ilmu
pengetahuan, yang sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya,
melainkan upaya untuk mencegah meluasnya bagian yang terserang.
 Timbulnya penyakit asbestos yang diderita karyawan pabrik asbes,
diduga disebabkan banyaknya debu yang berterbangan dan
mengandung oksida silicon.
 Timbulnya penyakit karena kesibukan atau kekhawatiran ketika
bekerja, seperti darah tinggi, jantung, ginjal, liver dan lain-lain.
 Timbulnya penyakit karena kesalahan gaya hidup, misalnya penyakit
jantung, hipertensi, stress dan AIDS.
d. Sosial dan Budaya
 Meningkatnya rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara
Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan
kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-
bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
 Kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun
dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada
beberapa aspek. Antara lain:
 Pada aspek budaya.
 Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar.
 Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi ‘kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani’

16
e. Pendidikan
Ilmu pengetahuan mendorong munculnya teknologi yang mempunyai
peran sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
 Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber
ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya
satu-satunya penyampai materi atau sumber ilmu pengetahuan.
 Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
 Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan
jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan,
misalnya:
 © Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak kriminal
F. Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari
kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
 Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
 Terjadinya industrialisasi
 Produktifitas dunia industri semakin meningkat
 Mudahnya kegiatan jual beli, bahkan penjual dan pembeli tidak perlu
bertatap muka untuk bertransaksi.
Dampak negatif:
 Menyempitnya lahan hijau untuk drainase dan pencemaran lingkungan
 Menipisnya SDA untuk memenuhi kebutuhan manusia
 Maraknya penipuan yang terjadi dikalangan masyarakat

17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang ada dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan memiliki peran penting bagi kemajuan bangsa baik dari segi
pembagunan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi
bangsa.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu untuk pembaca sebaik mungkin
dalam memahami peranan ilmu pengetahuan sehingga dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana
mestinya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Press.


Hatta, Mohammad. 1960. Alam Pikir Yunani, I dan II. Jakarta: Tintamas.
Edward, Paul. 1972. The Encyclopedia of Phylosophy. New York: Macmillan
Publishing.
Surajiyo.2019. Hubungan dan Peranan Ilmu terhadap Pengembangan Kebudayaan
Nasional. Jurnal IKRA-ITH Humaniora. Vol.3 No.3.
PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


Dosen : Harmin, S.Pd

OLEH :
NUR INDAH
F1C120060

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan karya
ilmiah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PERANAN
ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA”.
Harapan saya karya ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang peranan ilmu pengetahuan.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan karya ilmiah ini dari awal sampai akhir.

Kendari, 12 Januari 2021


Penyusun

Nur Indah
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................... 5
1.4 Manfaat........................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan...................................................... 10


3.2 Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan..................................... 11
3.3 Filsafat Ilmu Pengetahuan........................................................... 14
3.4 Macam-Macam Ilmu Pengetahuan.............................................. 16
3.5 Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan......................................................... 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 18
B. Saran............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan suatu bangsa erat kaitannya dengan pembangunan dan
kemajuan. Kemajuan tidak dapat dipisahkan dari kata pembangunan, karena
untuk mencapai kemajuan dibutuhkan sebuah pembangunan. Pembangunan
tidak selalu berhubungan dengan masalah ekonomi saja, akan tetapi
menyangkut pula dengan berbagai proses multidimensional yang melibatkan
segenap pengorganisasian dan peninjauan kembali atas sistem ekonomi dan
sosial secara keseluruhan seperti mengenai sistem adat istiadat, sistem
kepercayaan yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan, dan dalam
bidang teknologi (Todaro, 1999 : 81).
Salah satu aspek yang dapat menunjang pembangunan agar negara
tersebut dapat dikatakan maju adalah aspek ilmu pengetahuan dan teknologi,
seperti yang diungkapkan oleh Simandjutak et al. (1999 : 11) bahwa
kemampuan suatu negara dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
menentukan bagaimana negara tersebut dapat berperan aktif dalam
perkembangan dunia. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya negara yang
ipteknya telah maju saat ini bisa mengambil peran dalam pergaulan
internasional, baik dalam bidang politik, ekonomi, strategi, dan pertahanan
keamanan maupun budaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian ilmu pengetahuan ?
2. Bagamaina proses terbentuknya ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimana filsafat ilmu pengetahuan ?
4. Apa macam-macam ilmu pengetahuan ?
5. Apa ciri-ciri ilmu pengetahuan ?
1.3 Tujan
1. Untuk mengetahuai pengertian ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui filsafat ilmu pengetahuan.
4. Untuk mengetahui macam-macam ilmu pengetahuan.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri ilmu pengetahuan.
1.4 Manfaat
1. Dapat memahami pengertian ilmu pengetahuan.
2. Dapat memahami proses terbentuknya ilmu pengetahuan.
3. Dapat memahami filsafat ilmu pengetahuan.
4. Dapat memahami macam-mavam ilmu pengetahuan.
5. Dapat memahami ciri-ciri ilmu pengetahuan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Ilmu pengetahuan, sains, ilmu adalah semua yang dilakukan secara sadar
untuk menemukan, menyelidiki dan meningkatkan tentang pemahaman terhadap
manusia dalam segala sudut kenyataan terhadap alam manusia. Sudut pandangan ini
diberikan batas agar supaya rumusan-rumusan menjadi pasti.

Ilmu bukan hanya sebuah pengetahuan (knowledge) namun mencangkup


sekumpulan pengetahuan yang didasari oleh teori-teori yang sudah disepakati dan
bisa secara sistematik diuji dengan berbagai cara yang diikuti dalam bentuk ilmu
tertentu. Dilihat dari segi filsafat, ilmu ada karena manusia memiliki usaha berfikir
sangat jauh tentang pengetahuan yang dipunyainya. Ilmu pengetahuan adalah hasil
dari epistemologi.

Ilmu pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang melalui pengindraan


manusia yang meliputi mata, telinga, hidung, dan sebagainya. Biasanya ilmu
pengetahuan ini banyak diperoleh melalui panca indra yang dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010). Oleh karena
itu, pengetahuan ini merupakan faktor yang sangat penting dalam pembentukan
perilaku (Sunaryo, 2004)

Ilmu pengetahuan menurut Horton, P, B, dan Chester L, H merupakan upaya


pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara
sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta
prosedur tertentu.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh


pengetahuan yang disusun sebagai berikut :
1. Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan,
sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya, dengan
kata lain ontologis merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
2. Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan.
3. Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.

Adapun obyek dalam ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua, obyek material
dan formal. Obyek material adalah obyek yang dihadirkan dalam pemikiran atau
penelitian baik yang bersifat materi (seperti benda-benda) maupun yang non-materi
(seperti masalah, konsep, ide-ide). Sementara obyek formal berarti dari sudut
pandang mana suatu obyek itu diselidiki. Misalnya penelitian tentang manusia
ditinjau dari aspek faal tubuhnya, maka banyak obyek materialnya adalah manusia
sementara obyek formalnya adalah aspek susunan tubuhnya.

Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa yang akan datang sangat
ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi
muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas
pula. Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang
tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi
jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda
yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang, karena itu


pendidikan menjadi hak bagi setiap warga negara. Pemerintah harus memeberikan
jaminan kepada setiap warganya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa
membedakan apakah laki-laki ataukah perempuan, anak-anak maupun orang dewasa
yang sudah memenuhi usia sekolah. Indonesia adalah negara yang memiliki aturan,
kebijakan, dan Undang-undang yang lengkap tentang pendidikan, akan tetapi dalam
implementasinya seringkali terjadi ketidak sesuaian dengan apa yang semestinya.
Kelemahan dalam mengimplementasikan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan
tersebut terletak pada para pelaku atau pelaksananya. Ketidak sadaran akan
pentingnya pendidikan yang baik menyebabkan bidang pendidikan ini sering kali
dilihat sebelah mata oleh pihak-pihak yang brekepentingan, orientasi pedidikan tidak
ditekankan pada kualitas, tetapi lebih banyak pada kuantitas dan kepentingan indifidu
semata, sehingga pendidikan belum mendaptkan perannya sebagai landasan dalam
membangun bangsa ini.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus


berkembang.persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing
dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Dunia Internasional akan mengakui
kemajuan bangsa apabila sebagian besar masyarakat mampu menguasai,
memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya


dengan pendidikan. Karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk
memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan tertentu pada indifidu untuk
mengembangkan potensi diri yang dimiliki, sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi.

Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumberdaya


manusia yang berkualitas. Pedidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan negara serta meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui
pendidikan, seseorang akan memiliki pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 yang menyebutkan
bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia,
sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta
bertanggung jawab”.

Pendidkan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dngan sadra,
teratur, dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku
kearah yang lebih baik peyelenggaran pendidikan dapat dilaksanakan melalui jalur
pendidikan formal dan non formal jalur pendidikan formal merupakan pendidikan
yang berlangsung disekolah melalui kegiatan kegiatan belajar mengajar secara
berjenjang dan berkesinambungan. Sedangkan jalur pendidikan non formal
merupakan pendidikan yang dilakukan diluar sekolah, yang tidak berjenjang dan
berkesinambungan. sekolah sebagai lembaga formal merupakan salah satu sarana
untuk belajar dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang


terus menerus sampai menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati
dan semesta sehingga dapat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan tujuan
untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal usulnya, sehingga dapat juga
memperoleh hasil yang logis. Adapun pengertian ilmu pengetahuan menurut
para ahli adalah sebagai berikut :

1. Minto Rahayu
Pengetahuan (Knowledge) yang sudah disusun dengan sistemtis dan
berlaku secara umum.
2. Thomas Khun
Suatu himpunan kegiatan / aktivitas yang banyak mendapatkan atau
menghasilkan penemuan, baik dalam bentuk pengembangan ataupun
penolakannya.
3. Van Puersen
Pengetahuan yang telah terorganisasi, dengan metode dan sistem
berusaha mencari hubungan-hubungan tetap di antara gejala-gejala.
4. Dr. Maurice Bucaille
Kunci agar dapat mengungkapkan berbagai hal, baik dalam jangka
waktu sebentar maupun jangka waktu yang lama.
5. Ns. Asmadi
Ilmu adalah proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis
dan sekumpulan pengetahuan yang padat dan terkendali (metode ilmiah).
6. M. Izuddin Taufiq
Ilmu merupakan penelusuran informasi atau data lewat pengamatan,
eksperimen dan pengkajian, dengan tujuan landasan dasar, menetapkan
hakikat, ataupun asal usulnya.
7. Poespoprodjo
Ilmu merupakan proses memperbaiki diri secara terus menerus
(bersinambungan) yakni meliputi perkembangan uji empiris dan teori.
8. Popper
Ilmu merupakan tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin
direorganisasi.
9. Dr. H. M. Gade
Ilmu merupakan falsafah, yaitu hasil pemikiran tentang kemungkinan
batas-batas pengetahuan manusia.
10. Francis Bacon
Ilmu merupakan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek
pengetahuan dan satu-satunya pengetahuan yang valid.
11. Goldstein
Ilmu adalah cara melihat (memandang) dunia, mengubah dan
memahaminya. Dalam segi kreativitas ilmu pengetahuan, keilmuan
dijelaskan sebagai sistem berpikir yang melibatkan serangkaian aktivitas
imajinatif ilmuwan dan kreatif dalam usaha mencari kebenaran.
12. Mulyadi Kartanegara
Ilmu pengetahuan secara bahasa adalah science berarti “fakta atau
keadaan” sering diambil dan mengetahui dalam makna pengetahuan
(knowledge) yang kontras kepada kepercayaan dan intuisi.

3.2 Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan


Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Oleh
karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus
melakukan pembagian atau klasifikasi.
Secara periodik, setiap periode menampilkan ciri khas tertentu dalam
perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran secara teoritis
senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Oleh karena itu perodisasi
perkembangan ilmu disini dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada
zaman kontemporer.
1. Zaman Pra Yunani Kuno
Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan :
a. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada
pengalaman.
b. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta
dengan sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan
kekuatan magis.
c. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah
menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi.
d. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan
atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.
e. Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa
sebelumnya yang pernah terjadi.
2. Zaman Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,
karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan
ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang
ilmu dan filsafat, karena bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi
mempercayai mitologi-mitologi.
Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis
inilah menjadikan bangsa Yunani sebagai ahli-ahli pikir terkenal sepanjang
masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales, Phytagoras,
Sokrates, Plato, Aristoteles.
3. Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan dimulai dengan tampilnya para theolog di
lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua
adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas
keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah
Ancilla Theologia atau abdi agama. Namun demikian harus diakui bahwa
banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.
4. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman
peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi
suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang
merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin mecapai kemajuan atas
hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.
Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai
dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang
maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal
seperti Roger bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.
5. Zaman Modern (17-19 M)
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang
ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern
sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene
Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene
Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti
adalah sistem koordinat yang terdiri dari dua garis lurus X dan Y dalam
bidang datar.
6. Zaman Kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)
Fisikawan termashur abad kedua puluh adalah Albert Einstein. Ia
menyatakan bahwa alam itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi
juga tak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu.
Einstein percaya akan kekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu
bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya penciptaan
alam.
Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain
maka Zaman Kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai
teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah
satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan
komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan lain sebagainya.
Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi
spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam.

3.3 Filsafat Ilmu Pengetahuan


Untuk memahami pengertian tentang filsafat ilmu pengetahuan, akan
dibahas terlebih dahulu pengertian filsafat dalam arti terminologinya.
Pengertian filsafat sesuai dengan terminologinya yaitu :
1. Filsafat adalah upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan
sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
2. Filsafat adalah upaya melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta
nyata.
3. Filsafat adalah untuk menentukan batas-batas dan jangkaun pengetahuan:
sumbernya, hakekatnya, keabsahannya, dan nilainya.
4. Filsafat adalah penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
5. Filsafat adalah berupaya untuk membantu melihat apa yang kita katakan
dan untuk mengatakan apa yang kita lihat.
Jadi, pengertian filsafat secara terminologinya di atas sangat beragam
baik dalam ungkapan maupun titik tekanannya. Bahkan Mohammad Hatta
seorang ahli filsafat Indonesia, dan Langeveld mengatakan bahwa definisi
filsafat tidak perlu diberikan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri
dalam definisinya.
Hal ini bisa dimengerti, karena intisari bersilfasat itu terdapat dalam
pembahasan bukan pada definisi. Namun definisi filsafat untuk dijadikan
patokan awal diperlukan, karena untuk memberi arah dan cakupan objek yang
dibahas, terutama terkait dengan filsafat ilmu.
Adapun persamaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan adalah :
1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya, menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
2. Kedua-duanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau konheren
yang ada antara kejadian-kejadian yang dialami, serta menunjukkan sebab-
sebabnya.
3. Keduanya hendak memberikan sintesis, yakni suatu pandangan yang
bergandengan.
4. Keduanya mempunyai metode dan system.
5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya
yang timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih
mendasar.
Sedangkan perbedaannya antara filsafat dan ilmu pengetahuan adalah :
1. Objek material (lapangan) penyelidikan filsafat bersifat umum (universal),
yakni segala sesuatu yang ada, sedangkan objek material ilmu pengetahuan
adalah bersifat khusus dan empiris.
2. Objek formal filsafat bersifat non fragmentaris, sebab mencari pengertian
dari segala sesuatu yang ada secara luar, mendalam, dan mendasar (sampai
pada hakekat). Sedang ilmu pengetahuan objek formalnya bersifat
pragmentaris, spesifik, dan intensif, juga bersifat teknis, artinya bahwa ide-
ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.
3. Filsafat dilaksanakan dalam suasana menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan
pengawasan. Sedangkan ilmu harus diadakan riset lewat pendekatan trial
and error. Oleh sebab itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis,
sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya.
4. Filsafat dengan pertanyaan yang lebih jauh dan mendalam berdasar
pengalaman realitas sehari-hari. Sedangkan ilmu pengetahuan bersifat
diskursif, yakni menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu
menjadi tahu.
5. Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan mendalam
sampai dasar yakni yang disebut hakekat. Sedangkan ilmu pengetahuan
menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam atau yang disebut
yang sekundar (secondary cause).
3.4 Macam-Macam Ilmu Pengetahuan

1. Ilmu alamiah (Natural sciences) ialah ilmu yang mengkaji tentang


keteraturan-keteraturan dalam alam semesta dengan menggunan metode
ilmiah. Seperti : Ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-lain.

2. Ilmu sosial (social sience) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-
keteraturan dalam hubungan antar manusia satu dengan manusia yang
lainnya. Seperti : Ilmu sosiologi, ekonomi, antropologi, dan lain-lain.

3. Ilmu budaya ( humanities) ialah ilmu yang mengkaji tentang masalah-


masalah manusia dan budaya yang bersifat manusiawi. Seperti : Ilmu
bahasa, agama, kesenian, dan lain-lain.

3.5 Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie
(1987) (dalam Surajiyo, 2010) mempunyai lima ciri pokok antara lain :

1. Empiris ialah berdasarkan proses pengamatan dan percobaan untuk


memperoleh pengetahuan.

2. Sistematis ialah berbagai data pengetahuan yang tersusun utuh dan


menyeluruh mampu menjelaskan objek yang dikajinya.

3. Objektif ialah ilmu pengetahuan yang secara ideal dapat diterima oleh
semua pihak dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadinya.

4. Analitis ialah menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian terinci


sehingga dapat berusaha membeda-bedakan pokok persoalan peranan dan
bagiannya.

5. Verifikatif ialah ilmu pengetahuan yang dapat dikaji kebenarannya.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan yang spektakuler saat ini bukanlah merupakan suatu kebetulan saja
melainkan telah mengalami perkembangan dari masa kemasa yang cukup banyak
memberikan andil bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu
pengetahuan memiliki peran penting terhadap kemajuan bangsa karena dengan
adanya ilmu pengetahuan dapat meningkatkan sumberdaya manusia, sehingga
dengan ini kemajuan suatu bnagsa dapat tercapai.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu, sebagai mahasiswa meningkatkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki sangat penting karena dengan ini, kita dapat menjadi
mahasiswa yang berkualitas dan berpartisipasi dalam berkontribusi untuk
memajukan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Hamami M; Abbas. (1996). “Kebenaran Ilmiah”, dalam Filsafat Ilmu. Tim Dosen
Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM. Yogyakarta: Liberty bekerja sama dengan
YP Fak. Filsafat UGM.

Koentjaraningrat, (1986), Pengantar Ilmu Antropologi, Aksara Baru, Jakarta.

https://m.merdeka.com/jabar/perbedaan-ilmu-dan-pengetahuan-yang-perlu-diketahui-
menambah-wawasan-kln.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ilmu-pengetahuan/
PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMENUHI


TUGAS BAHASA INDONESIA, DARI :

DOSEN PENGAMPUH :
HARMIN, S.Pd, M.Pd

OLEH :

ROSANDI DARMANSYAH F1C120062

PROGRAM STUDI S1-KIMIA


JURUSAN S1-KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Pentingnya Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa”ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampuh “ Harmin S.Pd, M.Pd pada mata kuliah” Bahasa
Indonesia”.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
"Pentingnya Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa”bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kendari, 2 januari
2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.5 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.6 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.7 Tujuan........................................................................................................ 3
1.8 Manfaat Penyusunan.................................................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................... 7
3.1 pengertian ilmu pengetahuan..................................................................... 7
3.2 ciri-ciri ilmu pengetahuan.......................................................................... 12
3.3. peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuanbangsa ..................................12
3.4. ilmu pengetahuan sebagai patokan majunya suatu bangsa........................16
BAB IV PENUTUP...................................................................................................19

4.1 Kesimpulan................................................................................................19

4.2 Saran...........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat
bersaing dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Dunia internasional
akan mengakui kemajuan bangsa apabila sebagian besar masyarakat mampu
menguasai, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat
hubungannya dengan pendidikan. Karena pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan
keterampilan tertentu pada individu untuk mengembangan potensi diri yang
dimiliki, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara serta meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Melalui pendidikan, seseorang akan memiliki
pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Hal ini sesuai dengan Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab”.’
Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan
dengan sadar, teratur, dan berencana dengan maksud mengubah atau
mengembangkan perilaku ke arah yang lebih baik. Penyelenggaraan
pendidikan dapat dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal dan non
formal. Jalur pendidikan formal merupakan pendidikan yang berlangsung di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan. Sedangkan jalur pendidikan non formal merupaka
pendidikan yang dilakukan di luar sekolah, yang tidak berjenjang dan tidak
berkesinambungan.
Universitas sebagai lembaga formal merupakan salah satu sarana
untuk belajar dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Belajar
akan menghasilkan perubahan dalam diri individu. Menurut Djamarah
(2003:44), “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan
yang terjadi pada seorang mahasiswa yang mengikuti suatu pendidikan, selalu
diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar
seorang mahasiswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran,
inilah yang disebut sebagai prestasi.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah
mengikuti kegiatan yang dilakukan selama jangka watu tertentu. Dengan
memperhatikan prestasi belajar inilah maka dapat diketahui kemampuan dan
kualitas dari seorang mahasiswa. Tingkat prestasi akan memberikan
sumbangan yang berarti bagi tercapainya kesuksesan di masa depan. Melalui
prestasi inilah seorang mahasiswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan
yang telah dicapainya.
Prestasi merupakan tolok ukur utama untuk mengetahui
keberhasilan individu. Menurut Tu’u (2004:75), “Prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai mahasiswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas
matakuliah. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran yang meliputi
faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau
instrumen yang relevan.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil
usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang
membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Epistemologi adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber
pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity
pengetahuan.
Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan.
Pengetahuan yang diperoleh secara mendalam menggunakan metode, ada
obyek, sistematis dan sifatnya universal dinamakan pengetahuan ilmiah.
Indonesia merupakan negara kepulauan, dihuni lebih dari satu ras dan
memiliki budaya yang majemuk sehingga perlu ditangani dengan bijak.
Tulisan ini membahas bagaimana hubungan dan peranan ilmu terhadap
pengembangan kebudayaan nasional.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa itu Ilmu pengetahuan ?
2. Apa saja ciri dari ilmu pengetahuan?
3. Apakah yang yang menjadikan Ilmu pengetahuan sangat penting
dalam kemajuan bangsa?
4. Apa alasan ilmu pengetahuan dijadikan sebagai salah satu patokan
untuk kemajuan suatu bangsa.?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ilmu pengetahuan
2. Untuk mengetahui cirri dari ilmu pengetahuan
3. Untuk mengetahui mengapa ilmu pengetahuan sangat penting dalam
kemajuan bangsa
4. Untuk mengetahui mengapa ilmu pengetahuan dijadikan sebagai
salah satu patokan untuk kemajuan suatu bangsa
1.4. Manfaat
1. Kita dapat mengetahui dan memahami apa itu ilmu pengetahuan
2. Kita dapat mengatahui ciri dari ilmu pengetahuan
3. Kita dapat mengetahui apa pentingnya ilmu pengetahuan bagi
kemajuan bangsa
4. Kita dapat mengetahui mengapa ilmu pengetahuan itu dijadikan
sebagai salah satu patokan dalam kemajuan bangsa
BAB II

KAJIAN TEORI

Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang


disusun secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metodee
tertentu.menurut jujun s. suriasumantri, pengertian ilmu adalah salah satu dari
subuah pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ilmu
merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara
sistematis, konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris.(Abid,2011)

Pengetahuan manusia dapat berkembang dikarenakan adanya dua faktor,


yaitu: Pertama, manusia memiliki bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut. Kedua,
manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir
tertentu. (Bakhtiar, 2014, 93).

Ilmu adalah rangkaian aktivias penelaahan yang mencari penjelasan suatu


metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia
inidalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang
menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Aktivitas metode
ilmu pengetahuan harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis. (Gie,1996)

Dari uraian tersebut diatas, bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang


tidak hanya berimplikasi secara positif tetapi juga negatif, maka dibutuhkan
sarana kritik dan mitra dialogi yang dapat dipertanggungjawabkan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Adanya kebutuhan untuk saling merekatkan
hubungan antara berbagai disiplin ilmu agar bisa saling “menyapa” juga menjadi
penting menjawab kebutuhan tersebut,filsafat ilmu dianggap mampu menjadi
mediasi antara berbagai cabang ilmu pengetahuan agar bisa sailing
“menyapa”filsafat ilmu dapat mendemonstrasikan ilmu pengetahuan secar utuh-
integral-integratif. Filsafat ilmu bisa sebagai mitra dialog yang kritis bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.( Rofin, 2005).

proses perkembangan kebudayaan berhubungan erat dengan proses belajar.


Belajar adalah bagian esensial pendidikan. oleh kareira setiap orang memiliki
rasionalitas dan mempunyai potensi untuk rpenjadi cerdas, maka sentuhan
pendidikan merupakan conditio sine qua non (Barnadib & Sutari, i996). Eerbekal
kemampuan manusia Secara Sadar mengalami proses belajar sehingga terjadi
perubahan sikap dan perilaku budaya Nilai-niai budaya yang telah silam
diteruskan dan dikembangkan sehingga bereksistensi pada masa kini, selanjutnya
kehudayaan masa kini disampaikan ke masa yang akan datang melalui proses
belajar tersebut (suranto. 1996). Kesadaran dan kesediaan untuk belajar hal-hal
baru dan rumit tentang berhagai aspek kebudayaan membawa implikasi
peningkaian dan kemajuan dalam pengetahuan dan nilai-nilai keutamaan. Hal
berarti terjadi peningkatan di dalam peradaban suatu masyarakat atau bangsa. Jadi
ada keterkaitan yang erat antara tingkat pendidikan dengan tingkat kemajuan
peradabaan suatu bangsa (Rukiyati, 2000 :121-122).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ilmu pengetahuan

ilmu pengetahuan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk


mengusahakan pengetahuan secara ilmiah,diusahakan secara
rasional(kritis,logis, dan sistematis), objektif dan universal. Dengan demikian
diharapkan menghasilkan pengetahuantentang hal-hal yang secara objektif
dihadapinya, memperoleh kejelasan kerangka sistematis serta hubungan logis
antara bagian satu dengan lainnya, dan secara umum dapat dikaji dan
dipertanggungjawabkan kebenarannya, ilmu pengetahuan menjadi kekayaan
mental yang cukup berharga bagi setiap orang yang memilikinya, maupun
menjadi khasanah kekayaan mental yang dapat diandalkan bagi umat manusia
pada umumnya.
Terdapat beberapa definisi ilmu pengetahuan, diantaranya adalah:
a. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
Definisi ini tidak diterima karena mencampur adukkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b. Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak
terbatas pada hal-hal yang bersifat materi.
c. Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak
hanya hasil/metode eksperimental semata, tetapi juga hasil pengamatan,
wawancara. Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali
pengikat yang kuat untuk menyatukan hasil eksperimen dan hasil
pengamatan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).

d. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan


logis dari pengamatan empiris.definisi mempergunakan metode induksi
yaitu membangun prinsip-prinsip umum berdasarkan berbagai hasil
pengamatan. Definisi ini memberikan tempat adanya hipotesa, sebagai
ramalan akan hasil pengamatan yang akan datang. Definisi ini juga
mengakui pentingnya pemikiran spekulatif atau metafisik selama ada
kesesuaian dengan hasil pengamatan. Namun demikian, definisi ini
tidak bersifat hitam atau putih. Definisi ini tidak memberi tempat pada
pengujian pengamatan dengan penelitian lebih lanjut.
Kebenaran yang disimpulkan dari hasil pengamatan empiris hanya
berdasarkan kesimpulan logis berarti hanya berdasarkan kesimpulan akal sehat.
Apabila kesimpulan tersebut hanya merupakan akal sehat, walaupun itu
berdasarkan pengamatan empiris, tetap belum dapat dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan tetapi masih pada taraf pengetahuan.
Ilmu pengetahuan bukanlah hasil dari kesimpulan logis dari hasil
pengamatan, namun haruslah merupakan kerangka konseptual atau teori yang
memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain
dalam bidang yang sama, dengan demikian diterima secara universal. Ini berarti
terdapat adanya kesepakatan di antara para ahli terhadap kerangka konseptual
yang telah dikaji dan diuji secara kritis atau telah dilakukan penelitian akan
percobaan terhadap kerangka konseptual tersebut.
Ilmu bukan hanya sebuah pengetahuan (knowledge), namun mencangkup
sekumpulan pengetahuan yang di dasari oleh teori-teori yang sudah disepakati dan
bisa secara sistematik diuji dengan berbagai cara yang diikuti dalam bentuk ilmu
tertentu. Dilihat dari segi filsafat, ilmu ada karena manusia memiliki usaha
berfikir sangat jauh tentang pengetahuan yang dipunyainya. Ilmu pengetahuan
adalah hasil dari epistemologi. Berikut pengertian ilmu pengetahuan menurut
pendapat para ahli
a) Ilmu pengetahuan menurut Minto Rahayu adalah Pengetahuan
(Knowledge) yang sudah disusun dengan sistematis dan berlaku secara
umum.
b) Ilmu pengetahuan menurut Thomas Khun adalah suatu himpunan
kegiatan/aktivitas yang banyak mendapatkan atau menghasilkan
penemuan, baik dalam bentuk pengembangan ataupun penolakannya.
c) Ilmu pengetahuan menurut Van puersen adalah Pengetahuan yang telah
terorganisasi, dengan metode dan sistem berusaha mencari hubungan-
hubungan tetap di antara gejala-gejala.
d) Ilmu pengetahuan menurut Dr. Mucaile Bucaille adalah Kunci agar dapat
mengungkapkan berbagai hal, baik dalam jangka waktu sebentar maupun
jangka waktu yang lama.
e) Ilmu pengetahuan menurut NS. Asmadi adalah Ilmu adalah proses
mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan sekumpulan
pengetahuan yang padat dan terkendali (metode ilmiah).
f) Ilmu pengetahuan menurut Charles Singer adalah science is the process
whith makes khowlegle, ilmu merupakan (suatu proses yang membuat
pengetahuan).
g) Ilmu pengetahuan menurut M. Izzudin Taufik adalah penelusuran
informasi atau data lewat pengamatan, eksperimen dan pengkajian dengan
tujuan landasan dasar,menetapkan hakikat, ataupun asal usulnya.
h) Ilmu pengetahuan menurut poespoprodjo adalah proses memperbaiki diri
secara terus menerus ( bersinambungan ) yakni meliputi perkembangan uji
empiris dan teori.
i) Ilmu pengetahuan menurut poprer adalah tetap dalam keseluruhan dan
hanya mungkin direorganisasi.
j) Ilmu pengetahuan menurut Dr.M.H.Gade adalah falsafah. yaitu hasil
pemikiran tentang kemungkinan batas-batas pengetahuan manusia.
k) Ilmu pengetahuan menurut Francis Bacon adalah hanya fakta-fakta yang
dapat menjadi objek pengetahuan dan satu-satunya pengetahuan yang
valid.
l) Ilmu pengetahuan menurut Golstain adalah cara melihat (memandang)
dunia, mengubah dan memahaminya. Dalam segi kreativitas ilmu
pengetahuan, keilmuan di jelaskan sebagai sistem berpikir yang
melibatkan serangkaian aktivitas imajinatif ilmuwan dan kreatif dalam
usaha mencari kebenaran.
m) Ilmu pengetahuan menurut Mulyadi KartanegaraIlmu, pengetahuan secara
bahasa adalah science berarti ” fakta atau keadaan” sering diambil dan
mengetahui dalam makna pengetahuan (knowledge) yang kontras kepada
kepercayaan dan intuisi.
n) Ilmu pengetahuan menurut Horton, P, B., dan Chester L, H
upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang
dilakukan secara sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan
berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu sedangkan tekonologi
adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah praktis.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga


tubuh pengetahuan yang disusun sebagai berikut:

a. Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh


pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek
penelaahannya, dengan kata lain ontologis merupakan objek formal dari
suatu pengetahuan
b. Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan
c. Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi
dari ilmu pengetahuan.

Ilmu sangat berbeda dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan yang


secara khusus mempelajari tentang hal penyebab terjadinya sesuatu dan
mengapa?. Ada bebrapa syarat ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu. Sifat yang
ilmiah untuk syarat ilmu banyak pengaruhnya dari ilmu-ilmu alam yang sudah ada
terlebih dahulu. Adapun syatat-syarat ilmu adalah sebagai berikut:
a. Objektif
Objek kajian harus ada dalam ilmu yang ada dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, terlihat dari luar maupun bentuknya dari
dalamnya. Objeknya juga bersifat ada, atau mungkin juga ada karena
masih harus diuji keberadaannya. Dalam hal mengkaji sebuah objek, yang
dicari adalah kebenaran, yakni penyesuaian antara tahu dengan objek,
sehingga dapat disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan
subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
b. Metodis
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang artinya: cara, jalan.
Metodis artinya metode tertentu yang dipakai dan biasanya merujuk
kepada sebuah metode ilmiah. Usaha yang telah dilakukan agar dapat
meminimalisasi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hal
yang menyimpang dari hal mencari sebuah kebenaran. Resiko yang harus
di tanggung yakni untuk menjamin kepastian kebenaran.
c. Sistematis
Didalam pengalamannya mencoba menjelaskan dan mengetahui suatu
objek, ilmu harus terumus dan teruraikan di dalam hubungan yang masuk
diakal (logis) dan teratur agar terbentuk suatu sistem yang memiliki
keutuhan, menyeluruh, terpadu dalam segi arti, dan dapat memaparkan
sebuah rangkaian sebab akibat menyangkut tentang objektifnya.
Pengetahuan yang dapat tersusun dengan sistematis merupakan rangkaian
sebab akibat dari syarat ilmu yang ketiga.
d. Universal
Sebuah kebenaran yang akan dicapai yakni sebuah kebenaran yang
universal yang tidak bersifat tertentu (umum).

3.2. Ciri – Ciri Ilmu pengetahuan


Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (1987)
(dalam Surajiyo, 2010) mempunyai lima ciri pokok antara lain:
1) Empiris, pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan
percobaan.
2) Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai
kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan
teratur;
3) Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka
perseorangan dan kesukaan pribadi;
4) Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok
soalnya kedala bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat,
hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu;
5) Verifikatif, dapat diperiksa kebenaranya oleh siapapun juga.
3.3. Peranan Ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memacu peningkatan
produktivitas bangsa semakin penting. Karena itu, perguruan tinggi dan lembaga
penelitia dan pengembangan harus terdepan dalam menghasilkan inovasi. Peran
perguruan tinggi sebagaimana amanat UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, menempatkannya sebagai lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian.
Peran tersebut sejatinya masih selaras dengan tuntutan zaman yang serba cepat
saat ini. Namun nyatanya perguruan tinggi di Indonesia selalu kehilangan
momentum untuk berperan dalam berbagai perubahan yang cepat. Akibatnya
berbagai perubahan social yang terjadi bergerak tanpa kendali dari perguruan
tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Penguasaan pada ilmu pengetahuan, lanjut dia sejatinya sudah ditunjukan
pada bangsa-bangsa unggul di abad pertengahan. Hal tersebut dapat dibuktikan
dari meluasnya kekuasaan dan peradaban suatu bangsa pada wilayah-wilayah lain
di abad itu.
Negara yang menguasai ilmu pengetahuan selalu menjadi terdepan. Hal
itulah yang harus bangsa Indonesia lakukan, melalui peningkatan peran perguruan
tingginya. Dan, UMB berkomitmen meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan
pada masyarakat.
“Di abad 21 ini membuktikan peran ilmu pengetahuan sebagai motor
kemajuan bangsa sebagai suatu keniscayaan. Futurolog seperti Peter Drucker,
Alvin Tofler dan lainnya telah mengingatkan ilmu pengetahuan perlu dipandang
sebagai sumber kekayaan utama,” ujarnya dihadapan Menteri Perindustrian, Ir.
Airlangga Hartanto, MBA, MMT serta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga
Uno.
Sebagai contoh, sambung Rektor UMB terjadi pada negara-negara di
kawasan Nordik, seperti Finlandia. Negara kecil yang awalnya sebagai negara
berbasis kayu hutan berubah menjadi negara pengelola telepon selular yang hebat.
Bahkan negara kecil itu menjadi contoh pengeloalan pendidikan terbaik di dunia.
Negara lain, sebut Arissetyanto Nugroho adalah Norwegia yang nyaris
menjadi Negara bangkrut, telah berhasil menjadi negara kaya selevel negara
kawasan Teluk. Hal itu dibuktikan dari memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam
sektor pertambangan sumber energi di kedalaman lebih 5.000 meter.
“Ilmuwan Norwegia berhasil menemukan teknologi pertambangan hingga
kedalaman ribuan meter di laut lepas. Penguasaan teknologi itu membuat
Norwegia mampu menguasai sumber energi pada laut-laut dalam di kawasan
manapun,” imbuhnya.Negara lain di sekitar Asia pun menyadari dengan cepat.
Sebuat saja Cina, India, Singapura, Korea, Malaysia bahkan Vietnam pun mulai
mengikuti gelombang Ilmu Pengetahuan sebagai modal pembangunan. Hingga
Negara-negara itu kini mengalami kemajuan pesat.
Indonesia sebagai bangsa yang diberikan kekayaan alam berlimpah dan
sumber daya manusia yang memadai, sepatutnya bisa mengalami lompatan
peradaban bangsa yang jauh melesat dibandingkan sejumlah negara lain yang
disebutkan tadi. Yang diperlukan saat ini adalah membangun masyarakat ilmu
pengetahuan, sebuah tatanan masyarakat yang menjadikan ilmu pengetahuan
sebagai basis perubahan. “Masyarakat ilmu pengetahuan terlahir dari
kesadaran pada proses belajar seumur hidup, pengembangan Inovasi Nasional dan
meningkatkan investasi bidang Iptek. Itulah referensi yang dilakukan pada negara-
negara yang maju untuk kita tiru,” paparnya.
Berdasarkan laporan UNESCO sumbangan riset dan pengembangannya
terhadap ekonomi dunia tumbuh dari 27,9 persen menjadi 31,5 persen. Hal ini
berkorelasi dengan jumlah penelitian dan jumlah peneliti yang sangat besar.
Negara Cina mencatat jumlah penelitinya sebanyak 1.020 peneliti per 1 juta
penduduk. Negara Rusia 3000 peneliti per 1 juta penduduk, India 160 peneliti per
1 juta penduduk, dan Korea 5.900 peneliti per 1 juta penduduk. Sedangkan
Indonesia hanya 90 peneliti per 1 juta penduduk.
Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) menjadi kunci untuk
membangun kekuatan daya saing agar menghasilkan produk bernilai tambah dan
memberikan keunggulan kompetitif.
Demikian disampaikan Menko PMK, Puan Maharani yang diwakilkan
oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof.
Agus Sartono saat memberikan sambutan dalam LIPI Sarwono Award XVIII dan
Sarwono Memorial Lecture XI Tahun 2019 yang diselenggarakan di Auditorium
LIPI, Jakarta.
Prof. Agus melanjutkan, kesadaran akan pentingnya iptek telah
disampaikan sejak 60 tahun yang lalu, dimana saat itu Presiden Soekarno, Dalam
pidatonya pada kongres Ilmu Pengetahuan Indonesia yang pertama di Malang,
tahun 1958, menyatakan bahwa “Bangsa ini hanya akan maju dan sejahtera jika
pembangunannya dilandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi”.
Menurut Prof. Agus, Kemajuan suatu bangsa dan negara yang ditopang
oleh perekonomiannya, telah bergeser dari menguasai sumber daya alam menjadi
penguasaan atas ilmu pngetahuan dan teknologi. "Saat ini Peringkat Daya Saing
Indonesia naik 11 poin dari sebelumnya di posisi 43 pada 2018 menjadi 32 pada
tahun ini," ujarnya.
Salah satu pendorong dalam meningkatkan daya saing adalah bagaimana
peran inovasi iptek dalam menggerakan efektifitas perekonomian."Apabila
Saudara-Saudara terus menghasilkan inovasi, saya yakin peringkat kitaakan naik
lebih tinggi lagi," kata Prof. Agus.
Prof. Agus menyampaikan, kebijakan bidang iptek nasional memasuki era
baru dengan ditetapkannya UU Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Sistem Nasional
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan adanya UU Sinas Iptek ini, diharapkan
riset menjadi lebih optimal.
Saat ini, kata Prof. Agus, Pemerintah telah mengalokasikan di dalam
RAPBN tahun anggaran 2020 dana abadi penelitian, sebesar Rp 5 Triliun, dan
secara bertahap akan terus ditingkatkan. Pemerintah juga telah mendorong dunia
industri untuk memperkuat inovasi berbasis riset nasional, dengan memberikan
insentif melalui skema pemotongan pajak (hal ini diatur melalui PP Nomor 45
Tahun 2019 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak
Penghasilan dalam Tahun Berjalan).
Prof. Agus menambahkan, bahwa penguatan riset juga akan dilakukan
melalui pemanfaatan Dana pengembangan pendidikan nasional yang dikelola oleh
LPDP, yang saat ini dana yang dikelola telah mencapai lebih dari Rp 66 Triliun.
sehingga ruang untuk pengembangan inovasi dan riset, saat ini sudah lebih baik.
Oleh karena itu, lanjut Prof. Agus, menjadi harapan kita semua agar riset
dan inovasi berbasis iptek dapat terus dikembangkan untuk dapat mendukung
industri, teknologi tepat guna, dan ekonomi digital.
"Dalam era kemajuan jaman yang sangat dinamis dan ditentukan oleh
penguasaan kemajuan iptek, inovasi, dan kreatibitas. Ilmuwan dan peneliti,
menjadi strategis perannya dalam mendorong kemajuan penguasaan iptek di
Indonesia," jelas Prof. Agus.

Diakhir sambutannya, Prof. Agus menyampaikan apresiasi kepada LIPI


atas terselenggaranya acara. "Teruslah berkarya dan memberi kontribusinyata
untuk mempercepat kemajuan bangsa, sehingga kita menjadi negara
yangvsejahtera, maju, dan berkebudayaan," pesanya.
3.4. Ilmu Pengetahuan Sebagai patokan Majunya Suatu Bangsa
Kemajuan suatu negara terlihat salah satunya dari keberhasilan system
pendidikan yang ada di negara tersebut. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada
pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri (Faturrahman, dkk, 2012 : 1).
Oleh karena itu, saat ini pendidikan menjadi salah satu aspek yang sangat
diperhatikan dan perkembangannya sangat didukung oleh pemerintah, tidak
terkecuali di Indonesia. Dampak perkembangan pendidikan yang terlihat sekarang
adalah semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan diberbagai
bidang kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas.Salah satunya usaha menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas adalah melalui pendidikan.
Di era yang serba modern ini, setiap negara akan mengalami kemajuan di
segala aspek kehidupan. Efek yang ditimbulkan diantaranya kebutuhan
masyarakat akan mengalami pergeseran dari yang sederhana menjadi modern.
Kebutuhan tersebut hanya dapat dipenuhi melalui pendidikan. Kenyataan tersebut
memaksa kita untuk senantiasa meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.

Fungsi pendidikan harus senantiasa diperhatikan dalam upaya mencapai


tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional secara umum adalah
untuk mengembangkan manusia Indonesia sesuai dengan falsafah pancasila,
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, pandai dalam penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mewujudkan bangsa yang cerdas.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disertai dengan
pemantapan iman dan taqwa dalam diri manusia. Tujuan pendidikan nasional akan
berhasil apabila Iptek dan Imtaq secara positif dapat bersinergi dengan baik,
karena bukan hanya melahirkan manusia-manusia yang cerdas saja tetapi juga
manusia-manusia yang mempunyai keyakinan yang tinggi terhadap agamnya.
Prestasi belajar dapat dijadikan patokan sebagai kemajuan anak didik
dalam menguasai bidang tersebut dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Hal
ini berarti guru atau dosen dapat mengetahui kemajuan atau perubahan baik pada
3 nilai mata pelajaran/mata kuliah maupun tingkah laku yang terjadi pada anak
didik sebagai hasil proses belajar mengajar.
Selain itu, prestasi belajar dapat juga mengetahui usaha yang dilakukan
siswa/mahasiswa dalam belajar. Hal ini dapat diketahui apabila hasilnya baik
maka siswa/mahasiswa tersebut memiliki tingkat usaha yang efisien sedangkan
jika hasilnya buruk tingkat usaha siswa/mahasiswa tersebut tidak efisien.
Menurut Sukmadinata (2003: 162), “prestasi belajar dipengaruhi oleh
faktor yang berasal dari dalam diri siswa/mahasiswa dan faktor yang berasal dari
luar diri siswa”. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa/mahasiswa adalah
intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan. Sedangkan
yang termasuk faktor yang berasal dari luar diri siswa/mahasiswa adalah keadaan
sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru/dosen dan cara
mengajarnya, kurikulum dan sebagainya.

Faktanya, menurut tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan
person sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia.
Rangking itu memadukan hasil tes internasional dan data seperti tingkat kelulusan
antara 2006 dan 2010. Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan
Brasil. Perbandingan internasional dalam dunia pendidikan telah menjadi semakin
penting dan tabel liga terbaru ini berdasarkan pada serangkaian hasil tes global
yang dikombinasikan dengan ukuran sistem pendidikan seperti jumlah orang yang
dapat mengenyam pendidikan diuniversitas.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
1. Ilmu pengetahuan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk
mengusahakan pengetahuan secara ilmiah, diusahakan secara rasional
(kritik,logis, dan sistematis), objektif dan universal. Atau Ilmu
pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun
secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metodee
tertentu.
2. Ciri-ciri dari ilmu pengetahuan adalah Empiris, sistematis, objektif,analisis,
dan verifikatif.
3. Ilmu pengeahuan sangat berperan penting dalam kemajuan bangsa, dimana
ilmu pengetahuan dapat meningkatkan produktivitas bangsa.
4. Ilmu pengetahuan dapat dijadikan sebagai patokan untuk kemajuan bangsa
karna bangsa yang cerdas adalah bangsa yang maju, maksudnya jika kita
menguasai ilmu pengatahuan dan teknologi maka Negara kita dapat
bersaing dengan Negara maju lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Gie,The Liang,Pengantar Filsafat teknologi,1996, Yogyakarta.

Rofin, Nafiur.M. 2005. Peranan Filsafat Ilmu Bagi Perkembangan Ilmu


Penetahuan

Jurnal Pendidikan No.1 vol. 4: Hal. 161. Tahun 2005.

Bakhtiar, A. 2014. Filsafat Ilmu, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Adip, Mohammad.2011.filsafat ilmu.Yogyakarta: Pustaka pelajar celebon timur


Rukiyati., 200, Peranan Pendididkan Bagi peranan Peradaban Dalam Pandangan
Fukuzawa Yukichi, jurnal kependidikan , 1(12), 121-122.
PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

MEMENUHI MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

HARMIN, S.Pd. M.Pd

DI SUSUN OLEH :

SRI ARNING DEWI CAHIYANI

F1C120064

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pentingnya Ilmu Pengetahuan dalam kemajuan bangsa” ini tepat pada
waktunya .

Adapun tujuan Dari penulisan makalah ini adalah untunk memenuhi tugas
pak harmin pada mata kuliah Bahasa Indonesia . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pentingnya Ilmu Pengetahuan
dalam kemajuan bangsa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapakan terimah kasih kepada Bapak Harmin S.Pd.M.Pd,


selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang saya tekuni.

Saya juga mengucapakan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 10 Januari 2021

( Penulis )
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................

Kata Pengantar........................................................................................................

Daftar Isi...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

1.1...................................................................................................................
Latar Belakang.........................................................................................
1.2...................................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................
1.3...................................................................................................................
Tujuan Masalah........................................................................................
1.4...................................................................................................................
Manfaat....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................

2.1...................................................................................................................
Pengertian Ilmu Pengetahuan..................................................................
2.2...................................................................................................................
Konsep Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa.............................

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................

3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan.................................................................


3.2. Manfaat Ilmu Pengetahuan Di Era Globalisasi.....................................
3.3. Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Ilmu Pengetahuan Dalam
Kemajuan Bangsa...................................................................................
3.4 Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan
Bangsa....................................................................................................
BAB IV PENUTUP.................................................................................................
4.1 KESIMPULAN......................................................................................
4.2 SARAN..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan manusia dapat berkembang dikarenakan adanya dua faktor,


yaitu: Pertama, manusia memiliki bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut. Kedua,
manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir
tertentu. (Bakhtiar, 2014, 93).
Ilmu pengetahuan adalah sumber kehidupan bagi manusia yang dipergunakan
untuk mendukung tugasnya sebagai khalifah di bumi. Dengan ilmu pengetahuan
maka manusia bisa memelihara, melestarikan dan memakmurkan bumi. Ilmu
pengetahuan menjadikan pekerjaan yang terasa berat menjadi lebih ringan, ilmu
pengetahuan membuat jarak yang sangat jauh terasa dekat, ilmu pengetahuan
membuat manusia mampu berinovasi dan berkembang, dengan ilmu pengetahuan
manusia bisa mewujudkan cita-citanya dan yang lebih penting dengan ilmu
pengetahuan manusia bisa memahami “ Kebesaran Allah Swt “melalui apa-apa
yang diciptakan-Nya.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil usaha
manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Ilmu pengetahuan diambil dari
kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientiadari bentuk kata
kerja scireyang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya
pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap
pengetahuan sistematik. Dalam bahasa Jerman wissenschaft.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-
inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi
lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat
ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi
muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas
pula. Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang
tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan
investasi jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi
generasi muda yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Dalam kaitan ini Rinehart dalam Daulat P. Tampubolon “for yers we have
lied to young people,telling them they Are the ficture of our country and our
society . how can they build the future when we give them nothing whit whichto
build it ?ail we do is to hand over the responsibility with it we give them social
political, fiscal, and environment garbage” (Bertahun-tahun lamanya kita
membohongi generasi muda. Kita katakan mereka adalah masa depan bangsa dan
negara, tetapi tidak memperlengkapi mereka untuk membangunnya. Yang kita
wariskan hanyalah tanggung jawab atas kerusakan sosial, politik, keuangan, dan
lingkungan).

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan ilmu pengetahuan menurut para ahli?


2. Apa manfaat ilmu pengetahuan di era globalisasi ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dalam
kemajuan
bangsa ?
4. bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa ?

1.3.Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian ilmu pengetahuan


2. Untuk mengetahui manfaat ilmu pengetahuan di era globalisasi
3. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi ilmu pengetahuan
dalam
kemajuan bangsa.
4. untuk mengetahui bagaimana perkembangan imu pengetahuan dalam
kemajuan bangsa.

1.4. Manfaat

Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang


diberikan oleh Bapak/Ibu dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan dapat di
pergunakan sebagai bahan pelajaran di bidang pendidikan .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan adalah sumber kehidupan bagi manusia yang


dipergunakan untuk mendukung tugasnya sebagai khalifah di bumi. Dengan ilmu
pengetahuan maka manusia bisa memelihara, melestarikan dan memakmurkan
bumi. Ilmu pengetahuan menjadikan pekerjaan yang terasa berat menjadi lebih
ringan, ilmu pengetahuan membuat jarak yang sangat jauh terasa dekat, ilmu
pengetahuan membuat manusia mampu berinovasi dan berkembang, dengan ilmu
pengetahuan manusia bisa mewujudkan cita-citanya dan yang lebih penting
dengan ilmu pengetahuan manusia bisa memahami “ Kebesaran Allah Swt
“melalui apa-apa yang diciptakan-Nya.
Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji pelbagai hal, baik diri
manusia maupun realitas di luar dirinya. Ilmu pengetahuan yang semakin maju,
mengubah masyarakat dari tahapan prailmiah dengan kehidupan berladang dan
berternak ke tahapan ilmiah dengan kehidupan kota dan komunikasi yang padat.
Ilmu pengetahuan yang berkembang(M.T.Zen,1982).
Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu
metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia
ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang
menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Aktivitas Ilmu
Metode Pengetahuan Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas
itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistema-tis.(Gie,1996).
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu. Secara lebih detail, ilmu
pengetahuan memiliki beberapa persyaratan.
1. setiap manusia memiliki hak dasar untuk mencari ilmu. Hak ini tidak
dapat diganggu gugat. Hal ini berlaku pada siapa pun, terlepas dari
kasta, kepercayaan, jenis kelamin dan usia.
2. metode ilmiah itu tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi akan
tetapi juga teori dan sistematisasi. Pengetahuan mengamati fakta
mengklasifikasikannya sebagai dasar untuk menyusun teori.
3. Ilmu pengetahuan itu jelas dan terbukti berguna dan berarti, baik
untuk tingkat individu maupun tingkat sosial. Aspek ini tidak perlu
untuk diperdebatkan lagi. (Afan,1996 ).
Ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan atau menciptakan
kemudahan diciptakan manusia dengan usaha yang sangat besar dan dengan
susah payah, namun hasilnya membuat banyak orang menjadi amat dan semakin
tergantung kepadanya sehingga ketika fasilitas teknologi tidak tersedia banyak
manusia merasa tidak dapat melakukan hal-hal yang menjadi tugasnya. Sementara
itu, sarana-sarana itu memerlukan banyak persyaratan untuk pengadaan dan
perawatannya.(A.Khudori sholeh,2002 ).

Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai peran yang semaikin


penting dalam kehidupan umat manusia, malahan ada yang berpendapat bahwa
iptek merupakan unsur yang terpenting untuk memperoleh kesejahteraan umat
manusia. Perkembangan iptek yang sangat cepat dan berlangsung terus menerus
membawa perubahan dala pola kehidupan umat manusia di penghujung akhir
abad ke- 20, untuk itu umat manusia harus mampu menyusun skenario masa
depannya secara konfrehensif sehingga kembali memimpin, sebagai penggerak
dan pelopor dalam ilmu pengetahuan dan teknologidi abad ke- 21, abad atau era
globalisasi yang penuh dengan persaigan.(Latif,2011).
2.2. KONSEP KEMAJUAN TEKNOLOGI

Secara harfiah teknologiberasal dari bahasa Yunani, yaitu “tecnologia”


yang ber-arti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah
tersebut memiliki akar kata “techne” dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art),
atau kerajinan (craft). Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa
Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan
menggunakannya. Definisi tersebut ke-mudian berkembang menjadi penggunaan
ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Teknologi dapat pula
dimaknai se-bagai”pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-
how of making things) atau “bagaimana melakukan sesuatu” (know-how of doing
things), dalam arti ke-mampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang
tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya (Martono, 2012, p.276).

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam


kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemu-dahan, serta
sebagaicara baru dalam melaku-kan aktivitas manusia. Manusia juga sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini.

Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang


kehidupan manusia. Masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan
manusia dengan tek-nologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia. Awal
perkembangan teknologi yang sebelumnya merupakanbagian dari ilmu atau
bergantung dari ilmu, sekarang ilmu dapat pula bergantung dari teknologi.
Contohnya dengan berkembang pesatnya teknologi kom-puter dan satelit ruang
angkasa, maka diper-oleh pengetahuan baru dari hasil kerja kedua produk
teknologi tersebut (Dwiningrum, 2012, p.155)
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan berasal dari dua suku kata; ilmu dan pengetahuan.
Secara etimologi, ilmu dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yang
merupakan serapan dari bahasa latin scientia, yang merupakan turunan dari kata
scire, dan mempunyai arti mengetahui (to know), yang juga berarti belajar (to
learn) (Gie, 2000: 87).
Menurut Endang Saefuddin Anshori (1987: 50) ilmu pengetahuan adalah
Usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai kenyataan,
struktur, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal-ihwal yang diselidiki
(alam, manusia, dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang
dibantu penginderaan yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan
eksprimen.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan rasional yang
dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang teruji
kebenarannya. Dari definisi tersebut diperoleh ciri-ciri ilmu pengetahuan yaitu;
sistematis, objektif, rasional, general, reliabel dan komunitas. Sistematis
mengandung makna ilmu pengetahuan disusun secara berurutanatau teratur yang
memiliki fakta-fakta penting yang saling berkaitan. Objektif berarti menjelaskan
apaadanya sesuai dengan fenomena yang terjadi. Sementara rasional bermakna
bersumber pada pemikiran rasioyang mematuhi kaidah-kaidah logika. General
bermakna kualitas ilmu pengetahuan dapat merangkum keseluruhan fenomena
yang bersifat umum, artinya kebenaran yang didapatkan dapat diterapkan untuk
fenomena yang sama tanpa terikat ruang dan waktu. Reliabel bermakna dapat
diperiksa kebenarannya, diselidiki kembali atau diuji ulang oleh setiap anggota
lainnya dari masyarakat ilmuan. Komunitas, dapat diterima secara umum, setelah
diuji kebenarannya oleh ilmuwan (Gie, 2000: 148-150).
Adapun obyek dalam ilmu pengetahun terbagi menjadi dua; obyek
material dan formal. Obyek material adalah obyek yang dihadirkan dalam
pemikiran atau penelitian; baik yang bersifat materi (seperti benda-benda) maupun
yang non-materi (seperti masalah, konsep, ide-ide). Sementara, obyek formal
berarti dari sudut pandang mana suatu obyek itu diselidiki (Suhartono, 1997: 39).
Misalnya penelitian tentang manusia ditinjau dari aspek faal tubuhnya; maka
obyek materialnya adalah manusia sementara obyek formalnya adalah aspek
susunan tubuhnya.

3.2 . Apa Manfaat Ilmu Pengetahuan Di Era Globalisasi

Terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )tersebut, yang


terpenting adalah bagaimana memanfaatkan teknologi yang di hasilkan dari
penelitian PT untuk dilaksanakan dalam kegiatan pemasyarakatan sebagai
penerapan tridarma PT. dari berbagai kenyataan empirik di penerapan ahi
masyarakat dan di PT peningkatan alam ,penerapan hasil penelitian dalam
peningkatan ilmu pengetahuan dan pengapdian masyarakat mengalami berbagai
kendala. lal (1993 dalam firdaus 2009 : 183 ) yang mengutip pandangan
mengatakan ada lima faktor yang perlu dievaluasi mengenai keberhasilan iptek,
yaitu : sistem insentif,kualitas SDM , tersedianya teknologi informasi dan
pelayanan pendudukngnya, ketersedian dana dan kebijakan iptek.
Selanjutnya firdaus (2009:300 ) menyarankan lima cara yang perlu di
lakukan dalam membangun masyarakat berbudaya iptek,yaitu :
1. Pendidikan iptek sejak dini.
2. Mendorong pengembangan iptek yang local specific,
3. Melakukan pengembangan sistem inovasi yang melibatkan multi
stakeholders agar tercipta kebersamaan dalam membangun iptek di
berbagai daerah dan .
4. Mendorong kecintaan masyarakat terhadap hasil iptek domestik.
a. Menjadi jalan untuk semakin menguatkan iman kepada Allah SWT
b. Ditinggikan derajatnya dari mereka yang sekedar ahli ibadah
c. Berkesempatan meraih amal jariyah dengan cara mengajarkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki
d. Ilmu menjadi jalan memperoleh rezeki, kesejahteraan dunia juga
akhirat
e. Agama hanya untuk orang yang berakal (berilmu) maka dengan
ilmu yang dimiliki bermanfaat untuk membantu kita memahami
ayat-ayat Allah SWT baik itu yang qauliyah maupun qauniyah
f. Dengan ilmu yang dimiliki bisa menjadi manusia yang bermanfaat
bagi sesama. Ini adalah jalan menuju kemuliaan di sisi Allah SWT
sebab baik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi
sesamanya.
g. Berguna untuk membedakan yang benar dan salah juga untuk
memetik hikmah di setiap peristiwa.
h. Menuntut ilmu bisa dapat pahala,, karena termasuk ibadah.
i. Bisa mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik (dibandoing
dengan kurang ilmu).
j. Ilmu tersebut bisa membawa kita menuju masa depan yang lebih
baik dengan banyak punya lmu pengetahuan,, ibarat kita keliling
dunia tanpa harus menginjakan kaki disana.
k. Ilmu akan membuat seorang manusia memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dibanding dengan orang yang kurang ilmu/tak berilmu.
l. Mudah mencari rezeki,
m. Mudah bergaul/dan mencari banyak sohib.
n. Dapat mendidik diri sendiri, keluarga dan orang lain.
o. Tidak mudah diperdaya orang lain .
p. Mudah beradaptasi dengan lingkungan yang ekstriim.

3.3 . Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Ilmu Pengetahuan Dalam


Kemajuan Bangsa

Menurut Mubarak (2011), ada tujuh faktor yang mempengaruhi


pengetahuan seseorang, yaitu :
a. Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan seseorang agar dapat memahami suatu hal.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah orang tersebut menerima informasi.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pengetahuannya.
b. Pekerjaan
Pekerjaanadalah suatu kegiatan yang harus dilakukan terutama
untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Lingkungan pekerjaan dapat
membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, seseorang yang
bekerja sebagai tenaga medis akan lebih mengerti mengenai penyakit
dan pengelolaanya daripada non tenaga medis.
c. Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker
seseorang. Dengan bertambahnya umur individu, daya tangkap dan pola
pikir seseorang akan lebih berkembang, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
d. Minat
Minat merupakan suatu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu hal.
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni, sehingga
seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
e. Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu kejadian yang dialami seseorang
pada masa lalu. Pada umumnya semakin banyak pengalaman seseorang,
semakin bertambah pengetahuan yang didapatkan. Dalam hal ini,
pengetahuan ibu dari anak yang pernah atau bahkan sering mengalami
diare seharusnya lebih tinggi daripada pengetahuan ibu dari anak yang
belum pernah mengalami diare sebelumnya.
f. Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu
yang berada didalam lingkungan tersebut. Contohnya, apabila suatu
wilayah mempunyai sikap menjaga kebersihan lingkungan, maka sangat
mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap menjaga kebersihan
lingkungan.
g. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Pada umumnya semakin
mudah memperoleh informasi semakin cepat seeorang memperoleh
pengetahuan yang baru.
3.2. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan pancaindera, intuisi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan
yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji
ulang secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan. Kata ilmu
dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-qur’an. kata ini digunakan
dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga
memperoleh kejelasan. Sedangkan istilah teknologi merupakan produk ilmu
pengetahuan.
Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakansalah satu unsur
budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada
dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik, obyektif dan netral, dalam situasi
tertentu teknologi tidak netral karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi
kekuasaan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia, juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif
berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya
yang berakibat kehancuran alam semesta.
Oleh sebab itu, istilah pengetahuan dan ilmu dipahami oleh masyarakat
luas menjadi satu istilah baku yaitu ilmu pengetahuan atau sains, istilah ini dapat
didefinisikan sebagai himpunan pengetahuan manusiayang dikumpulkan melalui
suatu proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio, dapat dinalar. Jadi ilmu
pengetahuan dapat dikatakan himpunan rasionalisasi kolektif insani. Secara
singkat sains dapat diartikan sebagai pengetahuan yang sistematis (science is
systematic knowledge). Dalam pemikiran sekuler, sains mempunyai tiga
karakteristik yaitu obyektif, netral dan bebas nilai, sedangkan dalam pemikiran
Islam sains tidak boleh bebas dari nilai-nilai, baik nilai lokal maupun nilai
universial.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan
rasional yang dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang
teruji kebenarannya. Dari definisi tersebut diperoleh ciri-ciri ilmu pengetahuan
yaitu; sistematis, objektif, rasional, general, reliabel dan komunitas. Sistematis
mengandung makna ilmu pengetahuan disusun secara berurutanatau teratur yang
memiliki fakta-fakta penting yang saling berkaitan. Objektif berarti menjelaskan
apaadanya sesuai dengan fenomena yang terjadi. Sementara rasional bermakna
bersumber pada pemikiran rasioyang mematuhi kaidah-kaidah logika. General
bermakna kualitas ilmu pengetahuan dapat merangkum keseluruhan fenomena
yang bersifat umum, artinya kebenaran yang didapatkan dapat diterapkan untuk
fenomena yang sama tanpa terikat ruang dan waktu. Reliabel bermakna dapat
diperiksa kebenarannya, diselidiki kembali atau diuji ulang oleh setiap anggota
lainnya dari masyarakat ilmuan.

Terlepas dari ilmu pengetahuandan teknologi ( IPTEK )tersebut, yang


terpenting adalah bagaimana memanfaatkan teknologi yang di hasilkan dari
penelitian PT untuk dilaksanakan dalam kegiatan pemasyarakatan sebagai
penerapan tridarma PT. dari berbagai kenyataan empirik di penerapan ahi
masyarakat dan di PT peningkatan alam ,penerapan hasil penelitian dalam
peningkatan ilmu pengetahuan dan pengapdian masyarakat mengalami berbagai
kendala. lal (1993 dalam firdaus 2009 : 183 ) yang mengutip pandangan
mengatakan ada lima faktor yang perlu dievaluasi mengenai keberhasilan iptek,
yaitu : sistem insentif,kualitas SDM , tersedianya teknologi informasi dan
pelayanan pendudukngnya, ketersedian dana dan kebijakan iptek.

Menurut Mubarak (2011), ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan


seseorang, yaitu :
a. Tingkat pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
d. Minat
e. Pengalaman
f. Lingkungan
g. Informasi

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui


tangkapan pancaindera, intuisi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan
yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji
ulang secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan. Kata ilmu
dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-qur’an. kata ini digunakan
dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga
memperoleh kejelasan. Sedangkan istilah teknologi merupakan produk ilmu
pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakansalah satu unsur
budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada
dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik, obyektif dan netral, dalam situasi
tertentu teknologi tidak netral karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi
kekuasaan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia, juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif
berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya
yang berakibat kehancuran alam semesta.

B. SARAN
Kunci pendidikan, kata Munir, adalah pembelajaran. Guru dan dosen
selayaknya berperan sebagai fasilitator bagi murid atau mahasiswanya.
"Pendidikan bisa menjadi inkubator, ke-mlethik-an, manusia kreatif," .

DAFTAR PUSTAKA

Diat,Prasojo,Lantif, Teknologi Informasi Pendidikan ,Gava Media,


2011,Yogyakarta.
Dwiningrum, S. I. A. (2012). Ilmu sosial & budaya dasar. Yogyakarta: UNY
Press.
Gaffar,Afan, “Moderanitas,dan Islam : Dua Kutub yang Bertentangan dalam
Ahmad
Syafi’i maarif ( eds ). Al – qur’an dan tantangan modernitas, cet 4,
1996,
Yogyakarta sipress.
Gie,The Liang, Pengantar Filsafat teknologi, 1996, Yogyakarta.
Martono,Nanang. (2012). Sosiologi perubah-an sosial: perspektif klasik, modern,
postmodern, dan postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sholeh,A.Khudori, Mencermati Gagasan Islamisasi Ilmu Faruqi, “jurnalel.harah,
2002,
Edisi 57,tahun XXII,Desember2001-februari 2002.
Zen ,M.T.(ed), Sains,Teknologi dan Hari Depannya,PT Gramedia, 1982,Jakarta.
PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM

KEMAJUAN BANGSA

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMENUHI

TUGAS BAHASA INDONESIA, DARI :

DOSEN PENGAMPU :

HARMIN, S.PD, M.PD

OLEH :

SUPARDI
F1C120066

PROGRAM STUDI S1-KIMIA


JURUSAN S1-KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pentingnya Ilmu pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa “ diajukan
umtuk memenuhi tugas bahasa indonesia dismester ini.

Dalam penulisan makalah ini, saya mengalami banyak kesulitan maupun


hambatan. Namun berkat kerjasama yang cukup baik sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas bahasa Indonesia ini. Dan saya menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan
kepada para pembaca untuk senantiasa memberikan masukan, kritik, dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Dan saya mengharapkan makalah ini dapat membantu dan berguna bagi
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang Pentingnya
Ilmu pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa.

Kendari, 13 Januari 2021

penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….i
KATA PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 2


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat ……………………………………….. 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA……………………………………….. 6

BAB III : PEMBAHASAN………………………………………….... 9

2.1 Pengertian Teknologi Komunikasi Dan


Teknologi Informasi……………………………………….. 9
2.2  Perkembangan Teknologi Komunikasi…………………….. 9
2.3 Teknologi Komunikasi Dalam Bidang
Pendidikan…………………………………………………. 11
2.4 Dampak Yang Ditimbulkan Dalam
Bidang Pendidikan………………………………………… 12
2.5 Hipotesis…………………………………………………… 13

BAB IV : PENUTUP…………………………………………………. 15

3.1 Kesimpulan………………………………………………… 15
3.2 Kritik Dan Saran…………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….... 16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan


yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan
keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak
yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek
dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komnukasi yang merupakan
peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai
sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan
saling tukar informasi (menurut Rogers,1986). Keadaan yang demikian, dimana
sebuah teknologi yang mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat
dilakukan menjadi sebuah kenyataan. Misalnya, kalau dahulu orang tidak dapat
berbicara dengan orang lain yang berada di suatu tempat yang berjarak jauh,
maka setelah adanya telepon orang dapat berbicara tanpa batas dan jarak waktu.
Dari sinilah, semula dengan ditemukannya berbagai perangkat elektronik
lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini berintegrasi satu dengan lainnya.
Teknologi komunikasi yang telah ada merupakan sebuah jawaban dari adanya
perkembangan zaman. Hal ini terjadi karena semakin berkembang maju sebuah
peradaban manusia maka teknologi pun akan terus mengalami perkembangan
untuk menyelaraskan pola peradaban manusia itu sendiri.

Majunya perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat


dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan
sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat komunikasi seperti
televisi, radio maupun internet semakin mempermudah masuknya informasi dari
luar. Jika kondisi semacam itu tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat
dalam mengelola informasi tersebut maka yang terjadi adalah kerugian bagi
masyarakat sendiri. Mereka hanya mampu menerima informasi itu secara utuh
tanpa mampu menentukan mana yang berdampak positif dan mana yang
berdampak negatif. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk
yang besar di dunia harus cepat tanggap dalam hal semacam ini. Besarnya jumlah
penduduk di Indonesia tidak cukup menjadi modal untuk memajukan bangsa jika
tidak disertai dengan kualitas yang memadai. Salah satu cara untuk
mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas tinggi
adalah melalui proses pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian,
dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan
bersama-sama membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan
masalah yang penting bagi manusia, karena 1 2 pendidikan yang menyangkut
kelangsungan hidup manusia. Manusia muda tidak hanya cukup tumbuh dan
berkembang dengan dorongan insting saja, melainkan perlu bimbingan dan
dorongan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia menjadi manusia yang sempurna.

Pendidikan Nasional Indonesia pada hakekatnya diarahkan pada


pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun
batin. Dipandang dari segi kebutuhan pembangunan manusia yang berkualitas
perlu dipersiapkan untuk berpartisipasi serta memberikan sumbangan terhadap
terlaksananya program-program pembangunan yang telah direncanakan.
Pendidikan nasional di Indonesia barakar pada akar kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila serta UUD 1945. Tujuan pendidikan
nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia sehingga menjadi warga masyarakat yang maju serta
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Secara
lengkap tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:7)
yang berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa; bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam rangka menciptakan


kader-kader bangsa sebagai generasi penerus pembangunan bangsa yang
berkualitas. Salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik
dan berbudi pekerti luhur menurut cita-cita dan nilai-nilai dari masyarakat serta
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerjasama, tangguh, bertangung
jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, dan juga
harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air dan bangsa.
Guru sangat berperan penting dalam pendidikan. Menurut Sardiman
(2001:123), “guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam proses
belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya
manusia yang potensial dibidang pembangunan”. Guru harus memahami dan
menghayati para siswa yang dibinanya, karena wujud setiap siswa tidak sama, ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil
tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar
mengajar yang diperoleh siswa. Keberhasilan belajar tersebut pada umumnya
dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa tersebut.

Menurut Syah (2005: 144), prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor internal (faktor dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal (faktor dari luar siswa), 4 yakni
kondisi lingkungan di sekitar siswa, faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.

Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Aspek kognitif berkaitan dengan kegiatan mental siswa dalam
memperoleh, mengolah mengorganisasi dan menggunakan pengetahuan. Aspek
psikomotor berkaitan dengan pengalaman nyata siswa dalam pelajaran terkait
aspek-aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak siswa setelah menerima suatu pengalaman. Sedangkan
aspek afektif terkait dengan bentuk sikap dan nilai siswa. Aspek ini mencakup
watak perilaku siswa seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.

Begitu banyak dan beratnya tugas seorang guru, maka seharusnya


dibutuhkan profil seorang guru berkualitas yang mampu mengajar, mendidik
serta menjadi panutan. Ini berarti bahwa guru berpartisipasi langsung dalam
meningkatkan mutu kecakapan sumber daya manusia. Kecakapan dasar
(kompetensi) keguruan merupakan persyaratan yang dituntut oleh profesi guru.
Oleh karena itu dalam rangka menjamin agar calon guru itu berkualitas, maka
tenaga kependidikan perlu didik melalui Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK). Salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai peranan
besar adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi berperan dalam menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas.

Jabatan guru tidak dapat dikatakan menjadi idaman bagi setiap pemuda.
Walaupun tugas tersebut mulia, namun tidak selalu memberikan kepuasan yang
dicari orang dalam jabatannya. Untuk merubah dan menghapus stigma bahwa
menjadi guru merupakan pilihan ke-dua, maka perlu dilakukan banyak hal. Salah
satunya yaitu dengan membentuk sikap yang positif serta minat dan motivasi
pada profesi guru. Pembentukan minat dan motivasi mahasiswa pada profesi
guru dapat dilakukan dengan berbagai macam usaha, antara lain dengan
peningkatan pemahaman mahasiswa akan pentingnya peran guru bagi
pembangunan bangsa dan betapa mulianya profesi guru bagi kehidupan dan
pembentukan peradaban manusia. Pendek kata, mahasiswa didorong untuk
memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai profesi guru.
Pengetahuan dan wawasan yang luas tersebut, dapat memberikan gambaran yang
komprehensif tentang profesi guru, sehingga mahasiswa akan dapat memahami
dan mengerti untuk selanjutnya menumbuhkan rasa ketertarikan dan kecintaan
yang lebih pada profesi guru.

Perbedaan latar belakang mahasiswa untuk menjadi guru mengakibatkan


perbedaan dalam hal prestasi belajar. Ada yang tinggi dan ada 7 yang rendah.
Menurut Syah (2005: 151) “minat merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas dan pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang
studi tertentu. Jika mahasiswa menaruh minat besar terhadap mata kuliah
tertentu, maka akan memusatkan perhatian yang lebih dari pada mahasiswa
lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan mahasiswa menjadi belajar lebih giat, dan pada
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Dengan demikian, bila seseorang
tidak berminat untuk mempelajari sesuatu biasanya tidak dapat diharapkan akan
berhasil dengan baik dalam menguasai ilmu yang dipelajari. Sebaliknya, bila
seseorang belajar penuh, maka akan dengan mudah mempelajari dan meluangkan
waktu yang cukup banyak untuk mendalami mata kuliah tersebut sehingga dapat
diharapkan prestasi yang dicapai akan lebih baik.

Kata minat selalu berhubungan dengan istilah motivasi. Motivasi


merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan,
persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Seseorang berhasil
dalam belajar karena dorongan hatinya yang memacunya untuk belajar. Sardiman
(2001: 73) menyatakan bahwa hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang
tepat. Motivasi selalu menunjang besar kecilnya minat seseorang. Motivasi
sendiri dapat dikatakan sebagai daya penggerak. Maksudnya adalah segala
sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa, dalam proses belajar mengajar tentunya,
selalu didasari oleh motivasi. Dari motivasi yang kuat, akan muncul minat yang
semakin menguat pula pada diri 8 mahasiswa. Maka dari itu, untuk
menumbuhkan minat dalam diri mahasiswa perlu diketahui motivasi apa yang
mendorong ketertarikan mahasiswa dalam sebuah mata pelajaran adalah tugas
seorang dosen sebagai pendidik untuk mengatahui minat belajar dan motivasi
mahasiwanya. Sehingga nantinya prestasi belajar akan tercetak dengan
cemerlang. Hal ini berarti minat dan motivasi memegang penting dalam
keberhasilan belajar. Jadi untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi perlu
adanya minat dan motivasi yang tinggi pula.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka penulis dapat menarik suatu permasalahan
sebagai berikut :
1.      Apa pengertian Teknologi Komunikasi ?
2.      Apa tujuan utama perkembangan IPTEK ?
3.      Apa saja manfaat positif dari kemajuan IPTEK ?
4.      Apa kemajuan dan manfaat IPTEK ?
5.      Apa saja dampak negatif perkembangan teknologi infirmasi ?
6.      Bagaimanakan pengaruh positif dan negatif IPTEK ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan umum penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui perkembangan
iptek di indonesia. Sedangkan tujuan khususnya :
1. Untuk mengetahui pengertian Teknologi Komunikasi dan Teknologi
Informasi
2. Untuk mengetahui perkembangan Teknologi Komunikasi
3. Untuk mengetahui perkembangan Teknologi Komunikasi dalam bidang
pendidikan
4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat dari pengaruh IPTEK dan
mencari solusinya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Perkembangan teknologi di Era sekarang ini sangat pesat. Berbagai kemajuan


teknologi dapat kita peroleh dengan mudahnya bahkan informasi menjadi salah satu
kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan.
Pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif seperti mempermudah
komunikasi jarak jauh, mempermudah memperoleh informasi, mempermudah
pekerjaan manusia. Hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh
aplikasi teknologi informasi. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai
perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya
seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam
sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam
rangka pengambilan keputusan (Maharsi, 2000).

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah menjadi pendukung


utama untuk memperoleh informasi dengan cara mudah dan cepat, terlebih lagi
dengan adanya internet. Internet merupakan jaringan komputer global yang
menghubungkan dunia dalam satu jaringan. Internet dapat memberikan segala
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Internet juga dapat digunakan dalam
pencarian data atau informasi sehingga mempermudah jalannya aliran informasi dan
komunikasi yang dibutuhkan oleh khalayak umum (Handita et al.,20 2011).

Informasi yang disajikan merupakan informasi yang akurat dan dari sumber yang
terpercaya. Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi juga relatif
cepat. Berdasarkan perkembangan teknologi ini maka banyak bermunculan website
yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Website adalah fasilitas hypertex untuk menampilkan data berupa teks, gambar,
bunyi, animasi, dan data multimedia lainnya yang saling berhubungan satu sama
lainnya. Website harus dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencari
sebuah informasi (Baco et al., 2012).

Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah


domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak
halaman yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman website dengan
halaman website lainnya disebut dengan hiperlink, sedangkan teks yang dijadikan
media penghubung disebut hypertext (Sovia & Febio, 2011).
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, banyak manfaat yang dapat
diperoleh dalam berbagai aspek bidang kehidupan. Salah satu contoh yang banyak
ditemui dengan memanfaatkan website adalah took online atau online shop. Dengan
menggunakan website seseorang tidak perlu menyewa kios untuk tempat
berjualan, cukup dengan memposting barang ke dalam website maka semua orang
dapat mengakses dan melihat barang yang diposting. Hal ini memudahkan penjual
maupun pembeli dari segi waktu. Pembeli tidak perlu datang ke toko tetapi langsung
dapat diakses dari mana saja dan kapan pun selama terhubung dengan internet.21
Pengembangan ini telah diimplementasikan oleh Tresia Lovani Br Meliala pada tahun
2014 mengenai Sistem Informasi Pengenalan Adat Istiadat Pernikahan Suku Batak
Karo Berbasis Web. Website ini menangani tahapan pernikahan dalam adat Karo,
menangani informasi mengenai tulisan khas dalam aksara Karo disertai dengan
lambangnya, menangani informasi mengenai bagaimana jalinan kekerabatan yang ada
pada masyarakat Karo, dan juga menangani beberapa istilah pernikahan dalam suku
Karo (Meliala, 2014).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut setiap negara


untuk berusaha meningkatkan sumber daya manusia. Peningkatan penyelenggaraan
pendidikan nasional dilakukan pemerintah bertujuan mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas sesuai dengan perkembangan teknologi. IPTEK sudah
banyak dimanfaatkan sebagai media pembelajaran contohnya membantu
penyampaian presentasi, buku elektonik (ebook), dan aplikasi pembelajaran
matematika. Dari perkembangan teknologi melahirkan berbagai macam media.
Hamzah B. Uno (2007:114) menyatakan bahwa media selain digunakan untuk
mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk
menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberi penguatan
maupun motivasi. Media audio-visual merupakan bentuk media pengajaran yang
murah dan terjangkau (Azhar Arsyad.2002:148).

Perkembangan IPTEK dalam kepentingan kependidikan mempengaruhi


matematika sekolah. Erman Suherman dkk (2003:55) menyatakan bahwa matematika
sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna
menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi yang
berorientasi pada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK. Matematika
merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin, dan mengembangkan daya pikir 2 manusia
(Moch.Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani.2007:52).
Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa untuk membekali kemampuan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Selain itu, mata pelajaran matematika juga
membekali siswa kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar
siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif (Depdiknas.2006).

Pembelajaran matematika di sekolah dalam penyajiannya harus diupayakan


dengan cara yang lebih menarik bagi siswa untuk menumbuhkan minat terhadap
matematika. Matematika sebenarnya memiliki banyak sisi yang menarik, namun
jarang dimunculkan dalam proses pembelajaran matematika. Akibatnya, siswa
mengenal matematika tidak secara utuh. Matematika hanya dikenal oleh siswa
sebagai kumpulan rumus, angka, dan simbol (Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim
Fathani.2007:70-71).

Permainan edukasi berbasis komputer dapat menjadi media belajar yang menarik
minat belajar karena menyuguhkan permainan yang edukatif menggunakan kemajuan
teknologi. Hal ini sesuai dengan fungsi permainan edukatif yaitu memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar;
merangsang pengembangan daya pikir, dan daya cipta dan bahasa agar dapat
menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik; menciptakan lingkungan
bermain yang menarik, memberi rasa aman dan menyenangkan, meningkatkan
kualitas pembelajaran anak (Andang Ismail.2006:150)
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Komunikasi Dan Teknologi Informasi

Menurut Rogers, 1986. Teknologi merupakan peralatan perangkat keras dalam


struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk
mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi. Dapat pula dikatakan bahwa
komunikasi adalah sebuah penemuan baru dalam aspek kehidupan dimana setiap
individu dapat menggunakan, mengakses, dan memberikan segala hal informasi
kepada orang lain secara universal. Sedangkan menurut Ely, 1982 yang dimaksud
dengan Teknologi Informasi adalah mencakup sistem-sistem komunikasi seperti
satelit siaran langsung, kabel interaktif dua-arah, penyiaran bertenaga rendah.

2.2 Perkembangan Teknologi Komunikasi

Saat ini, kebutuhan akan teknologi baik itu teknologi informasi maupun
teknologi komunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah ke bawah dan
golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk
mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan
individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang saat ini sangat cepat
adalah teknologi komuniksi, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk toknologi
dan kecanggihannya. Perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri sebenanya
sejalan dengan kehidupan serta keberadaan dari manusia itu sendiri. Ada empat titik
penentu yang utama dalam sejarah komunikasi.

 Menurut Nordenstreng dan Varis (1973) adalah :


Perolehan (aquistion) bahasa yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya
manusia.
Pengembangan seni tulisan berdampingan dengan komunikasi yang
berdasarkan pada bicara.
Reproduksi kata-kata tertulis dengan menggunakan alat pencetak,
sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
Munculnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio,
televisi, sampai dengan satelit.
 Sedangkan menurut Alvin Toffler, terdapat tiga peradaban dalam
perkembangan dari teknologi itu sendiri, yakni zaman pertanian, zaman
industri dan zaman informasi.
Sebelumnya sekedar menengok kembali bahwa sebenarnya teknologi komunikasi
itu sendiri telah muncul semenjak Zaman Pra-sejarah. Dimana pada waktu itu orang
sudah mampu menggunakan bentuk komunikasi. Akan tetapi bentuknya masih sangat
sederhana. Misalnya entuk-bentuk sebatas gerakan alat tubuh, gambar-gambar
sebagai bahasa, bunyi-bunyian dari tulang dan sebagainya. Akan tetapi meskipun
demikian, hal tersebut telah dianggap sebagai sebuh bentuk komunikasi yang sesuai
pada saat itu.

Perkembangan selanjutnya telah sedikit mengalami kemajuan yang selangkh lebih


baik lagi, misalnya bentuk komunikasi dalam huruf pictograf, Hieroglif oleh bangsa
mesir kuno. Pada masa itu kedua jenis huruf ini juga sering digunakan ketika raja
memberikan peraturan semacam tata tertib bagi masyarakatnya yang dipasang di
tengah-tengah kota dimana bentuknya seperti bangunan tugu, yang dikenal sebagai
Undang-Undang berbentuk tugu peringatan. Kemajuan dari teknologi komunikasi
dirasakan lebih baik lagi setelah ditemukannya kertas oleh bangsa Cina yang terbuat
dari serat daun papyrus.

Perkembangan ini bahkan sampai sekarang ini masih digunakan dan sangat
dirasakan manfaatnya bagi umat manusia. Misalnya kertas digunakan dalam
mencetak koran atau surat kabat, majalah, buku, dan lain sebagainya. Selanjutnya
semakin berkembangnya pengetahuan manusia, maka teknologi komunikasi semakin
menjadi lebih baik. Berawal dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt yang
merupakan terbukanya masa revolusi industri, menimbulkan berbagai dampak yang
memicu munculnya teknologi-teknologi. Satu langkah yang merupakan sungguh luar
biasa, dimana penemuan satu hal menyebabkan munculnya berbagai hal lain.

Penemuan telepon yang ditemukan pada tahun 1876, merupakan perkembangan


teknologi komunikasi dengan menggunakan penerapan konsep analog. Hal tersebut
berlangsung sampai sekitar tahun 1960-an. Dan setelah itu baru mengarah pada
konsep digital. Kemudian perkembangan selanjutnya yakni ditemukannya vaksimile
yang merupakan pemanfaatan komunikadi dengan memberikan data yang mampu
dilewatkan melalui media telepon. Demikian halnya dengan perkembangan
komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II. Digunakan pada
tahun 1946, setelah perang dunia II. Komputer ini merupakan sebuah rangkain
elektronika lampung tabung yang mempunyai berat sebesar 20 ton. Dengan adanya
komputer inilah awal dari teknologi komunikasi dalam konteks digital kemudian
berkembang dengan pesat. Era digital itu sendiri terjadi setelah satelit ditemukan dan
di aktifkan. Berbagai macam penemuan yang telah ada sedikit banyak mengubah
corak kehidupan dari masyarakat itu sendiri.

2.3 Teknologi Komunikasi Dalam Bidang Pendidikan

Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat memberikan


dampak luas bagi sebuah peradaan umat manusia di dalam berbagai cakupan bidang
kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Perkembangan teknologi dan
komunikasi dalam bidang pendidikan, menurut Rosenberg (2001), dengan
perkembangannya ini ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu :
1.    Dari pelatihan ke penampilan,
2.    Dari ruang kelas ke tempat dimana dan kapan saja,
3.    Dari kertas ke “online” atau saluran,
4.    Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5.    Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Mengenai asumsi di atas bahwa pergeseran proses pembelajaran yang mengalami
perubahan dari kertas “online” ini untuk saat ini telah dapat dirasakan maupun dilihat
keberadaannya ketika sebuah istansi pendidikan menerapkan sistem komputerisasi.
Banyak hal serta manfaat dari keberadaannya itu. Semisal ketika segala kegiatan
yang berbasis pendidikan dapat diakses secara mudah lewat sebuah jaringan
komputer ataupun jaringan internet yang tentunya hal tersebut berkat adanya satelit
yang dioperasikan, maka siswa, guru, dosen ataupun seluruh warga dalam lingkup
pendidikan tersebut mampu memperoleh segala informasi yang ingin di dapatkan.
Misalnya yang paling mutakkir adalah berkembangnya “cyber teaching” atau
pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan
media internet. Istilah lain yang populer saat ini adalah e-learning yaitu sebuah modal
pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi (internet).
Menurut Rosenberg(2001); 28, e-learning merupakan satu penggunaan teknologi
internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas dengan landasan
berdasarkan tiga kriteria yaitu :
 E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,
menyimpan, distribusi dan membagi materi atau informasi,
 Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar,
 Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran
dibalik paradigma pembelajaran tradisional.
 Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran
yang berbasis TIK seperti : CBT (Computer Baset Training), CBI
(Computer Baset Introduction), distance learning, distnte education.

2.4 Dampak Yang Ditimbulkan Dalam Bidang Pendidikan

Di dalam sebuah perkembangan dari adanya teknologi (dalam hal ini teknologi
komunikasi) tentunya banyak yang mempengaruhi maupun yang dipengaruhi . satu
hal dari adanya teknologi komunikasi adalah mengenai dampak yang ditimbulkan.
Ketika di sini membahas mengenai teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan,
maka akan di paparkan mengenai dampak yang ditimbulkan baik dampak positif
maupun negatif.
Uraiannya adalah sebagai berikut :

 Dampak Positif

1. Pembelajaran jarak jauh dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran


tidak harus mempertemkan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet.
2. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber
ilmu dan pusat pendidikan menjadikan guru bukanlah satu-satunya ilmu
pengetahuan.
3. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
4. Kita akan lebih ceoat mendapatkan infirmasiinformasi yang akurat dan
terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
5. Teknologi menawarkan media audio fisual yang interaktif pada proses
pembelajaran.

 Dampak Negatif

1. Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah penetahuan untuk


melakukan tinfak kriminal dan tidak di benarkan.
2. Menurunnya motifasi dan prestasi belajar serta berkurangnya jumlah jam
belajar para remaja rela membolos saat jam sekolah demi bermain game
di warnet-warnet kesayangannya.
3. Kemerosotan moral dikalangan masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar.
 Solusi

1. Pendampingan pendidikan teknologi dengan bimbingan moral yang


seimbang, sehingga siswa mampu memilih penggunaan teknologi yang
bermanfaat.
2. Memberikan pengawasan dari orang tua, sekolah dan pemerintah secara
umum, dengan pembatasan akses situs-situs yang tidak baik atau
pemberian sanksi yang tegas.
3. Mendorong motifasi anak didik ke arah pengembangan IPTEK dengan
selalu menempatkan pendekatan nilai-nilai islami menjadi sumber
acuannya.
4. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran yang kuat dan iptek, serta
hubungan yang akrab dengan para ilmuan yang memegang otoritas iptek
dalam bidang masing-masing.
5. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa
depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran
agama dari kehidupan manusia.

2.5 Hipotesis

1. Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah


struktur organisasi yang melindungi nilai-nilai sosial, yang memungkinkan
setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar
informasi dengan individ-individu lainnya.

2. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan


manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek
terutama teknologi informasi seperti internet sangat menunjang setiap orang
mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal
dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh keuntungan.

3. Dari kemajuan iptek dapat kita rasakan manfaat positifnya :


a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b.  Terjadinya industralisasi
c.  Produktifitas dunia industri semakin meningkat
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki
e. Di bidang kedoktera dan kemajuan ekonomi mampu menjadikan produk
kedokteran

4. Kemajuan dan manfaat iptek


a. Limbah ternak untuk pupuk(kompos)
b. Sampah yang dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk
keperluan memasak, penerangan dan tenaga gerak
c. Dalam bidang komunikasi
d. Dapat mendatangkan kemudahan hidup
e. Memperluas lapangan kerja
f. Meningkatkan produksi barang-barang kebutuhan masyarakat

5. Dampak negatif perkembangan teknologi komunikasi


a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai
kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
b.  Pencurian uang di bank melalui internet
c. Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online
d. Pengaruh positif kemajuan iptek:
-      Meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat
-      Terpenuhinya kebutuhan hidup manusia
-      Berkembangnya pemikiran rasional
-      Adanya pola hidup serba praktis
-      Memudahkan dalam berinteraksi sosial dan berkomunikasi
Pengaruh negatif kemajuan iptek:
-      Adanya perubahan tata nilai kehidupan masyarakat
-      Adanya kesenjangan sosial
-      Rusaknya lingkungan alam
-      Adanya kekhawatiran terhadap senjata kimia dan nuklir
-      Meningkatnya kenaikan remaja dan kriminalitas

 
BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Teknologi komunikasi adalah sebuah penemuan baru dalam aspek


kehidupan dimana setiap individu dapat menggunakan, mengakses dan
memberikan segala hal informasi kepda orang lain secara universal,
sedangkan teknologi informasi mencakup sistem-sistem komunikasi seperti
satelit siaran langsung, kabel interaktif dua-arah, penyiaran bertenaga rendah,
komputer dan televisi.
Perkembangan teknologi itu kemudian berimbas pada dunia pendidikan yaitu
mempermudah dunia pendidikan dimana kini telah ada e-learning.

3.2 SARAN

Dari kesimpulan di atas maka penulis menyarankan agar solusi-solusi yang


diterapkan bisa dilaksanakan agar pada nantinya dapat meminimalisir dampak
negatif yang ditimbulkan. Sehingga IPTEK akan menjadi sangat bermanfaat
bagi kita semua tanpa harus mengorbankan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu Kususma Pratiwi.blogspot.com/2013/01/perkembangan iptek dalam


pendidikan.html
Darshenie.blogspot.com/2012/11/dampak perkembangan iptek di indonesia.html
Http://anandacollectionupdate2015.blogspot.com
Abdul Karim. 2014. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Fikrah, Vol. 2,
No. 1, Juni. http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=401279&val=6782&title=SE JARAH%20 PERKEMBANGAN%20ILMU
%20PENGETAHUAN.
PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH BAHASAINDONESIA


HARMIN, S.PD. M.PD
Disusun Oleh :
Nama : Wa Ode AndimiRezikia Yusuf
Stambuk : F1C120070
Jurusan : KIMIA
Fakultas : FMIPA

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikanmakalah ini yang berjudul
PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA.
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasihkepada dosen bapak Harmin, S.PD. M.PD
selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah bahasa Indonesia,yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Apabila makalah yang saya
buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunanmaupun
penulisannya.Oleh karena itu,Dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang
konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita serta menjadi
tambahan informasi mengenai “PENTINGNYA ILMU PENGETAHUAN DALAM
KEMAJUAN BANGSA”

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................
1.2 Rumusan masalah...............................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................
1.4 Manfaat...............................................................................................
BAB IIKAJIAN PUSTAKA...............................................................................
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................,..........................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pesatnya perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) di Indonesia,
dianggapsebagai transisi dan turut mempercepat prosesglobalisasi dari berbagai
aspek kehidupan,diantaranya juga menambah kesejahteraan, kemajuan dan
pengetahuan di dalammasyarakat. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat pasca
era “pencerahan” di dunia sains dan seni secara nyata juga berpengaruh terhadap
perkembangan (perubahan) dibidang sosial, politik, ekonomi dan juga hukum. Di
bidang sosial misalnya, terjadi perubahan dari tipe masyarakat agraris menujuPada
masyarakat industri yang bersifat liberal.
Di bidang politik tampak Pada terbentuknya Negara modern dengan platform
konstitusional dandemokrasinya. Di bidang ekonomi muncul sistem perekonomian
terbuka yang membuka pasar bebas dan cenderung kapitalistik.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam teknologiInformasi
dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan perubahan yang begituCepat
terhadap semua aspek kehidupan. Tersedianya perangkat teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin hari semakin canggih mempermudah dan
mempercepatHampir setiap orang untuk mengakses pusat informasi dan mengamati
kejadian diBelahan bumi manapun di dunia ini dalam waktu yang hampir
bersamaan. Kondisi yangDemikian juga telah mengubah tatanan dunia, sehingga
kepemilikan ilmu pengetahuandan teknologi tidak mungkin menjadi monopoli dari
satu bangsa.
Implikasi dari pergeseran paradigma tersebut ialah, negara dan bangsa
manapunyang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi apalagi ditunjang oleh
kepemilikan akan kekayaan sumber daya alam maka akan menjadi negara yang kuat
dan berjaya dalam hampir semua aspek kehidupan. Persaingan antar negara untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi (Zanu Fahrul, 2013:1).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan
hampir di semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya
dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kemajuan IPTEK ditandai dengan adanya persaingan antar bangsa
yang makin meningkat. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, diperlukan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten dalam menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Bangsa Indonesia perlu terus
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya Agar mampu
berperan aktif dalam persaingan global yang kian kompetitif.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan kualitas Sumber daya
manusia (SDM) adalah melalui pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan Suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa secara aktifMengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual Keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, sertaKeterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Pendidikan dewasa ini seharusnya diarahkan agar bangsa mampu bersaing di Kancah
global. Hal ini dapat tercapai apabila pendidikan tidak semata-mataDiutamakan
pada pemahaman dan penguasaan berbagai konsep, melainkan juga melatih siswa
agar terus ulet dalam belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, khususnya berpikir kritis. Keunggulan dalam kompetisi global terletak pada
kemampuan dalam mencari dan menggunakan informasi, kemampuan analisis-kritis
terhadap perkembangan masyarakat, akurat dalam mengambil keputusan, dan
proaktif terhadap peluang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Johnson (2010:
183)bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang
diigunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil
keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah.
Namun, tanpa motivasi belajar yang terus digerakkan, kemampuan berpikir kritis
pun tak dapat berkembang secara maksimal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang.
Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam
menghadapi tantangan di era globalisasi. Dunia internasional akan mengakui
kemajuan bangsa apabila sebagian besar masyarakat mampu menguasai,
memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat Hubungannya dengan
pendidikan. Karena pendidikan pada dasarnya Merupakan suatu upaya untuk
memberikan pengetahuan, wawasan, dan Keterampilan tertentu pada individu
untuk mengembangan potensi diri yang Dimiliki, sehingga mampu menghadapi
setiap perubahan yang terjadi.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat pesat terutama dalam
bidang informasi begitu cepat, sehingga informasi yang terjadi di dunia, dapat kita
ketahui dengan segera, yang mengakibatkan batas negara dan waktuSudah tidak
ada perbedaan lagi. Akibat dari perkembangan IPTEK itu timbulah Suatu masa atau
era yang disebut dengan era globalisasi.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, informasi dan telekomunikasi maka
semakin membawa pengaruh bagi masyarakat, baik Membawa pengaruh negatif
maupun positif. Mengingat sistem telekomunikasi yang begitu canggih, dan yang
mungkin dapat diakses oleh berbagai kalangan, menambah deretan tindak kriminal
yang dilakukan oleh para pelaku yang memanfaatkan teknologi tersebut.
Kecanggihan teknologi komputer yang ditawarkan mempermudah diaksesnya sistem
komputer. Komunikasi dengan menggunakan sistem komputer dapat
menghubungkan manusia di dunia tanpa mengenal batas Wilayah. Hubungan
dengan relasi semakin dipermudah dengan adanya Internet dan berbagai
kecanggihan yang ditawarkan.
Internet dapat terhubung melalui jaringan komputer yang disambungkan melalui
kabel Telepon, hotspot, ataupun melalui modem. Internet yang sangat mudah
Diakses mempermudah setiap orang untuk melakukan komunikasi yang Sangat luas,
yang biasa disebut dengan cyberspace. Cyberspace dapatDiartikan ruang maya,
terhubungnya komputer dengan saluran penyediaJasa internet yang dapat diakses
kapan saja, tanpa mengenal batas ruang dan waktu.sarana kejahatan cyber tidak
hanya menggunakan komputer saja,tetapi juga dapat dilakukan melalui handphone
(HP).
Banyaknya modus kejahatan melalui handphone, misalnya pelaku dapat
mengirimkan SMS kejahatan melalui handphone, misalnya pelaku dapat
mengirimkan SMS (ShortMessage Service) kepada korban yang berisi “Mama minta
pulsa“, ditambah lagi dengan adanya SMS dengan motif baru “yank, beliin pulsake
nomor baru aku,nanti uangnya aku ganti, sekarang yank, penting”.Modus kejahatan
dengan mengirimkan SMS kepada para korban, sampai sekarang sulit untuk
ditemukan siapa yang menjadi pelakunya, ditambahdengan adanya registrasi pada
pengaktifan kartu perdana, dan bisa dimungkinkan timbul ketidakjujuran dari para
pelaku untuk melakukanregistasidiawal pengaktifan kartu perdana tersebut.
Semakin banyaknya kasus kejahatan yang terjadi yang diakibatkan oleh
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang begitu Pesat, maka
diperlukan peran serta dari aparat penegak hukum. Penanggulangan cybercrime
dapat dilakukan dengan pencegahan dan Penegakan hukum, demi tercapainya
suplemasi hukum di Indonesia.
Kasus Penyedotan pulsa yang marak terjadi di Indonesia, menambah keresahan
masyarakat khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, dan keuntungan yang
didapat oleh pelaku dapat mencapai triliunan rupiah. Keuntungan yang didapat
tersebut diraup oleh perusahaan-perusahaan operator dan contentprovide
pemanfaatan teknologi informasi yang tidak sebanding dengan rendahnyatingkat
penyelesaian didalamnya. Hal ini dimungkinkan dapat memberikan angin segar
kepada para pelaku yang diduga melakukan penyalahgunaan, Karena belum adanya
aturan secara khusus yang mengatur tentang kejahatan penyedotan pulsa.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami banyak perkembangan dan ini
merupakan hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa Kita hindari dalam kehidupan,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia, memberikan banyak kemudahan, serta Sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. IPTEK akan menjadi sangat bermanfaat bagi kita semua
tanpa harus mengorbankan salah satu pihak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap tahunnya makin berkembang
Pesat, dapat dilihat dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada segala
kehidupan Manusia. Saat ini manusia dituntut untuk senantiasa harus mengikuti
perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Pada dasarnya kemajuan akan
teknologi ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari berkembangnya suatu bangsa,
namun kenyataanya yang terjadi di negara Indonesia, kemajuan Iptek yang ada tidak
didukung oleh kemajuan masyarakatnya mengenai pengetahuan tentang teknologi
yang berkembang saat ini, sehingga menjadikan negara kita kalah bersaing dengan
negara lain.
Oleh karena itu untuk menyelesaikan persoalan mengenai cara meningkatkan
kualitas suatu bangsa dengan memberikan pengertian kepada masyarakat,
mengenai peranan IPTEK dalam pengembangan suatu bangsa, khususnya bangsa
Indonesia pemerintah telah mengambil sikap dengan mengeluarkan keputusan
Menteri No. 75/M/Kp/IX/2001 tentang kebijakan pembudayaan IPTEK melalui
pembangunan pusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Sebagaimana diketahui bersama, pusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah suatu sarana pendidikan luar sekolah yang memadukan pendidikan dengan
unsur hiburan untuk memperkenalkan IPTEK kepada masyarakat segala usia secara
mudah, menarik dan berkesan melalui kegiatan peragaan interaktif yang dapat
disentuh dan dimainkan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan tersebut berdampak pada beberapa
aspek, salah satunya adalah pendidikan. Teknologi yang berkembang Pada saat ini
sangatlah mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia. Pendidikan
merupakan hal yang penting untuk kemajuan suatu negara. Pendidikan Juga dapat
dijadikan indikator berkembang atau tidaknya suatu negara. Kita mengetahui bahwa
pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara Sadar untuk menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran, suasana belajar yang tercipta pada saat
kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan dan IPTEK mempunyai kaitan yang sangat erat. Seperti diketahui, IPTEK
menjadi bagian utama dalam isi pengajaran dengan kata lain pendidikan berperan
sangat penting dalam pengembangan IPTEK. Keterkaitan tersebut menyebabkan
tersedianya informasi empiris yang cepat dan tepat yang akan bermuara pada
kemajuan teknologi pendidikan. Dari sisi lain haruslah dilakukan dengan
pemanfaatan IPTEK itu. Selanjutnya, karena kebutuhan pendidikan yang sangat
mendesak maka banyak teknologi diadopsi ke dalam penyelanggaraan pendidikan,
dan dimanfaatkan oleh pendidikan itu sendiri kebutuhan pendidikan yang sangat
mendesak maka banyak teknologi diadopsi kedalam penyelanggaraan pendidikan,
dan dimanfaatkan oleh pendidikan itu sendiri.
Kebijakan pengembangan puspa IPTEKdaerah bertujuan untuk menggugah
kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat di daerah terhadap peranan
IPTEK dalam kehidupan modern, mendorong timbulnya rasa keingintahuan
masyarakat di daerah terhadap Iptek dan memberikan gambaran adanya kaitan
antara hasil pengembangan IPTEK dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan
sehari-hari dengan sasaran mendirikan pusat-pusat peragaan IPTEK di daerah dan
membangkitkan partisipasi di daerah dalam meningkatkan minat dan apresiasi
masyarakat setempat terhadap Puspa IPTEK.
Pembangunan pusat peragaan IPTEK daerah dilaksanakan dengan dukungan
pemerintah daerah setempat, swasta dan masyarakat melalui cara-cara penyediaan
gedung yang sudah berdiri sebagai pusat peragaan IPTEK atau pembangunan
gedung baru yang dikelola sedemikian rupa dalam bentuk Kerjasama yang saling
menguntungkan.
Faktor yang menyebabkan persoalan ini terjadi salah satunya adalah tidak
tersedianya fasilitas pendukung yang memadai bagi masyarakat kita khususnya
kaum pelajar untuk lebih tahu, mengenal, mempelajari, ataupun menciptakan
sebuah penemuan yang berhubungan dengan kemajuan teknologi.
Perkembangan kejahatan teknologi, khususnya terhadap pelaku Penyedotan pulsa
tidak sebanding dengan produk hukum yang dapat mencegah dan menanggulangi
kejahatan yang ada dalam cybercrime, dan Juga sejauh mana cybercrime dapat
berkembang, sehingga adanya penegakan hukum yang sesuai. Titik tolak dari latar
belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Penanggulangan Kejahatan Penyedotan Pulsa dengan Sarana Hukum Pidana“.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan Latar Belakang Masalah, dapat dirumuskan Masalah Sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan hukum pidana positif dalam penanggulanganKejahatan
penyedotan pulsa?
2. Bagaimana penerapan hukum pidana terhadap kasus penyedotan pulsa Yang
terjadi di Indonesia?

1.3 TUJUAN
Penulisan ini adalah untuk mencari kejelasan guna melengkapi Pengetahuan
teorotisdengan tujuan :
1. Untuk mengetahui keberadaan hukum pidana positif dalam Penanggulangan
kejahatan penyedotan pulsa.
2. Untuk mengetahui penerapan hukum pidana terhadap kasus Penyedotan pulsa
yang terjadi di Indonesia.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari hasil penelitian adalah:
1.Penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para Pihak yang
terkait dalam menangani pidana tentang cybercrime.
2. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
hukum pidana khususnya mengenai penegakan hukum terhadap pelaku cybercrime.
3. Penulisan ini diharapakan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat Undang–Undang mengenai cybercrime.
4. Sebagai tambahan referensi didalam hukum pidana, khususnya dalam Penegakan
hukum cybercrime

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Teori Perananilmu pengetahuan menurut pendapat para ahli :
Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif
dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun
dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk
menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
Ilmu pengetahuan menurut Horton P.B danChesterL.H merupakan upaya pencarian
pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis
menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur
tertentu sedangkan teknologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah praktis.

BAB III
PEMBAHASAN
Keberadaan hukum pidana positif dalam penanggulangan Kejahatan penyedotan
pulsa yaitu dengan memungkinkan peraturan hukum positif di rumuskan secara
lebih baik dan memberi pedoman, tidak hanya kepada pembuat undang-undang
tetapi juga pada kepada pengadilan yang menerapkan undang-undang.
Penerapan hukum pidana terhadap kasus penyedotan pulsa Yang terjadi di
Indonesiasebenarnya belum ada hukum pidana positif yang mengatur secara khusus
kejahatan penyedotanpulsa. Namun kemudian, hukum pidana positif yang ada
dapat di terapkan terhadap kejahatan penyedotan pulsa, yaitu Pasal 362 dan Pasal
378 KUHP, Pasal 28 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (2) dan Pasal 33 jo. Pasal 49 Undang-
Undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 9
ayat (1) huruf a dan Pasal 12 Undang-Undang nomor 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Terhadap kasus-kasus kejahatan penyedotan pulsa yang terjadi saat ini, aparat
penegak hukum menerapkan aturan-aturan yang terdapat dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf a, jo Pasal 62 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 28 ayat (1) jo Pasal 45 Ayat (2) Undang-UndangNo 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 362 dan Pasal 378 KUHP.
Ketentuan-ketentuan yang terdapat didalam hukum pidana digunakan apabila
Penanggulangan kejahatan penyedotan pulsa dengan sanksi Administratif (sistem
ganti rugi kepada korban) tidak berjalan efektif

B. SARAN

Berdasarkan saran yang berkaitan dengan pokok permasalahan, yaitu:


Sampai saat ini belum ada peraturan yang secara khusus mengaturtentang
kejahatan penyedotan pulsa. Pemerintah perlu membuat peraturan yang mengatur
secara khusus dan memuat sanksi pidana yang tegas terhadap kejahatan
penyedotan pulsa, sehingga dapat diterapkan terhadap pelaku.
Aparat penegak hukum diharapkan dapat menyelesaikan kasus-kasus kejahatan
penyedotan pulsa secara optimal, dengan melakukan pelatihan-pelatihan khusus
tentang cybercrime guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam
menerapkan aturan-aturan yang terkait dengan kejahatan dunia maya, khususnya
kejahatan Penyedotan pulsa.

DAFTAR PUSTAKA

Kansil., 2007, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta


Muladi., 1992, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni,Bandung
Hatta, Moh., 2010, Kebijakan Politik Kriminal Penegakan Hukum
DalamRangkaPenanggulangan Kejahatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH BAHAS INDONESIA
HARMIN, S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH :
ZAINAL MUHAMAD SALEH
F1C120072

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-nya sehingga saya dapat menyelesiakan makalah yang berjudul
PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Harmin, S.PD. M.PD yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Saya menyadari, bahwa makalah
yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bagsa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan

Kendari, 28 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................
1.2 Rumusan masalah.................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................
BAB IIKAJIAN PUSTAKA.......................................................................
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................
3.1 Pengertian ilmu pengetahuan..............................................................
3.2 Perkembangan ilmu pengetahuan.......................................................
3.3 Perana ilmu pengetahuan....................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
4.1 KESIMPULAN...................................................................................
4.2 SARAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
berkembang.Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing
dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Dunia internasional akan mengakui
kemajuan bangsa apabila sebagian besar masyarakat mampu menguasai,
memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya dengan
pendidikan.Karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk
memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan tertentu pada individu untuk
mengembangan potensi diri yang dimiliki, sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi.
Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia
yang berkualitas.Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
negara serta meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui pendidikan,
seseorang akan memiliki pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa bertuuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara demokratis serta
bertanggung jawab”.
Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sadar,
teratur, dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku ke
arah yang lebih baik.Penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan melalui jalur
pendidikan formal dan non formal.Jalur pendidikan formal merupakan pendidikan
yang berlangsung di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan. Sedangkan jalur pendidikan non formal merupakan pendidikan
yang dilakukan di luar sekolah, yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambuang
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan salah satu sarana untuk belajar dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Belajar akan menghasilkan perubahan
dalam diri individu. Menurut Djamarah (2003:44), “Belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”. Untuk mengetahui
seberapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu
pendidikan, selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya.Penilaian terhadap hasil
belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar
inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan selama jangka watu tertentu.Dengan memperhatikan
prestasi belajar inilah maka dapat untuk diketahui kemampuan dan kualitas belajar
siswa. Tingkat prestasi belajar akan memberikan sumbangan yang berarti bagi
tercapainya kesuksesan di masa depan.
Melalui prestasi belajar seseorang dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah
dicapai dalam belajar.Prestasi belajar merupakan tolok ukur utama untuk mengetahui
keberhasilan individu. Menurut Tu’u (2004:75), “Prestasi belajar adalah hasil belajar
yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah”. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran yang
meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang
relevan.
Pencapaian prestasi belajar yang baik dapat dilakukan melalui suatu proses
belajar mengajar yang baik, yakni dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. Faktor yang terdapat dalam diri
siswa adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap, dan kebiasaan
siswa.Sedangkan yang termasuk faktor yang berasal dari luar siswa adalah keadaan
sosial ekonomi, lingkungan, perhatian orang tua, sarana prasarana, dan peran guru.
Menurut Slameto (2002:53), ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari faktor jasmani,
psikologis dan kelelahan, misalnya kesehatan, kondisi tubuh, Intellegence Quotient
(IQ), minat, perhatian, bakat dan kematangan.Sedangkan faktor ekstern terdiri dari
faktor keluarga dan sekolah, misalnya faktor orang tua mendidik anak, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, metode mengajar, bahan dan sarana prasarana.
Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga (orang
tua), anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat wajib
menyediakan tempat untuk belajar kita, Salah satunya adalah sekolah yang dapat
menampung peserta didik dari berbagai macam latar belakang atau kondisi sosial
ekonomi yang berbeda.
Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan dalam
keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan
anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab atas perawatan dan perlindungan
anak, termasuk menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan. Kondisi sosial
ekonomi orang tua berbeda-beda, ada yang tinggi ada yang rendah. Orang tua yang
keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial
ekonominya rendah. Misalnya dalam memenuhi sarana penunjang belajar anak. Bila
kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan menjadi penghambat anak dalam kegiatan
pembelajarannya.
Selain kondisi sosial ekonomi orang tua, perhatian orang tua juga sangat diperlukan
bagi seorang anak.Orang tua harus terus memberikan motivasi kepada anaknya.Oleh
karena itu perhatian orang tua sangat diperlukan untuk mencapai prestasi belajar yang
optimal. Adanya perhatian orang tua dalam aktivitas belajar peserta didik diharapkan
dapat menciptakan suasana yang harmonis sehingga anak akan merasa senang dan
bersemangat dalam belajar, sehingga diperoleh prestasi belajar yang optimal. Seorang
anak akan giat belajar apabila mendapat perhatian dari orang tuanya, sebaliknya anak
kurang giat apabila dibiarkan begitu saja oleh kedua orang tuanya.
Orang tua sangat berperan dalam membentuk karakter dan kepribadian seorang
anak.Dengan demikian pada hakikatnya orang tua adalah pembina pribadi dan
pendidik yang pertama dalam hidup anak menuju kedewasaan.Namun pada
kenyataannya tidak semua siswa yang berasal dari keluarga berada atau kondisi sosial
ekonominya yang tinggi mendapat perhatian penuh dari orang tuanya dan
menunjukkan prestasi belajar yang tinggi, jika dibandingkan dengan siswa yang
berasal dari keluarga yang kondisi sosial ekonominya rendah namun mendapat
perhatian penuh dari orang tuanya dan menunjukkan prestasi belajar yang optimal.
Dengan melihat masalah tersebut, penulis ingin mengetahui apa peranan ilmu
pengetahuan dalam kemajuan bangsa pada tugas makalah dengan judul “PERANAN
ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu bagaimanakah peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuan
bangsa?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan penulisan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui peran ilmu
pengetahuan dalam kemajuan bangsa.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.
Adapun manfaatnya sebagai berikut:
a. Sebagai suatu hasil penelitian yang diharapkan dapat memberikan berbagai
kontribusi ilmu pengetahuandan wawasan pada khususnya, serta masyarakat luas
pada umumnya.
b. Sebagai referensi bagi penulisan sejenis.
2. Manfaat Praktis
Hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat dari segi praktis, diantaranya:
a. Bagi Mahasiswa
Memberikan petunjuk dan informasi pengembangan ilmu pengetahuan, serta dengan
adanya penulisan ini mahasiswa mampu meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi Dosen
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi dosen untuk
mendorong mahasiswanya agar lebih meningkatkan belajar.
c. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi universitas untuk
menentukan pengembangan universitas kedepannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ilmu pengetahuan berasal dari dua suku kata; ilmu dan pengetahuan. Secara
etimologi, ilmu dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yang merupakan
serapan dari bahasa latin scientia, yang merupakan turunan dari kata scire, dan
mempunyai arti mengetahui (to know), yang juga berarti belajar (to learn) (Gie, 2000:
87). Science juga bermakna pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan
syarat-syarat yang khas (Anshari, 2002: 47). Sementara pengetahuan dalam bahasa
Inggris disebut sebagai knowledge yang mempunyai arti;
(1) the fact or conditioning of being aware of something (kenyataan atau kondisi
menyadari sesuatu). (2) the fact or conditioning of knowing something with
familiarity gained through experience or association (kenyataan atau kondisi
mengetahui sesuatu yang diperoleh secara umum melalui pengalaman atau asosiasi),
(3) the sum of is known; the body of truth, information, and principles acquired by
mankind, (sejumlah pengetahuan, susunan kebenaran informasi, dan prinsip-prinsip
yang diperoleh manusia) (4) the fact or condition of having information or of being
learned (kenyataan atau kondisi memiliki informasiyang sedang dipelajari)
(Suhartono, 1997: 95). Maka ilmu pengetahuan secara terminologi menurut Anshari
(2002: 47-49) terdapat beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
a. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag menulis: “Science is empirical, rational,
general and cumulative; and it is all four at once” (ilmu adalah yang empiris, yang
rasional, yang umum dan bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak).
b. Karl Pearson (1857-1936) merumuskan: “Science is the complete and consistent
description of the facts of experience in the simplest possible terms” (Ilmu
pengetahuan adalah lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sesederhana/sesedikit mungkin).
c. Prof. Dr. Ashley Montagu, guru besar antropologi di Rutgers University
menyimpulkan: Science is a systematized knowledge derived from observation, study
and experimentation carried on order to determine the nature of principles of what
being studied” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam satu
sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat
dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari).
d. Driver dan Bel, pakar konstruktivis, mengatakan bahwa ilmu pengetahuan bukan
hanya kumpulan hukum atau daftar fakta. Ilmu pengetahuan, terutama sains, adalah
ciptaan pikiran manusia dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan
secara bebas (Suparno, 1997: 17).
e. Menurut Endang Saefuddin Anshori (1987: 50) ilmu pengetahuan adalah Usaha
pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai kenyataan, struktur,
bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam, manusia,
dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu penginderaan
yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksprimen.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat diambil benang merah bahwa ilmu
pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan rasional yang
dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang teruji kebenarannya.
Dari definisi tersebut diperoleh ciri-ciri ilmu pengetahuan yaitu; sistematis, objektif,
rasional, general, reliabel dan komunitas.Sistematis mengandung makna ilmu
pengetahuan disusun secara berurutanatau teratur yang memiliki fakta-fakta penting
yang saling berkaitan.Objektif berarti menjelaskan apaadanya sesuai dengan
fenomena yang terjadi.Sementara rasional bermakna bersumber pada pemikiran
rasioyang mematuhi kaidah-kaidah logika. General bermakna kualitas ilmu
pengetahuan dapat merangkum keseluruhan fenomena yang bersifat umum, artinya
kebenaran yang didapatkan dapat diterapkan untuk fenomena yang sama tanpa terikat
ruang dan waktu. Reliabel bermakna dapat diperiksa kebenarannya, diselidiki
kembali atau diuji ulang oleh setiap anggota lainnya dari masyarakat
ilmuan.Komunitas, dapat diterima secara umum, setelah diuji kebenarannya oleh
ilmuwan (Gie, 2000: 148-150).
Adapun obyek dalam ilmu pengetahun terbagi menjadi dua; obyek material dan
formal.Obyek material adalah obyek yang dihadirkan dalam pemikiran atau
penelitian; baik yang bersifat materi (seperti benda-benda) maupun yang non-materi
(seperti masalah, konsep, ide-ide).Sementara, obyek formal berarti dari sudut
pandang mana suatu obyek itu diselidiki (Suhartono, 1997: 39).Misalnya penelitian
tentang manusia ditinjau dari aspek faal tubuhnya; maka obyek materialnya adalah
manusia sementara obyek formalnya adalah aspek susunan tubuhnya.
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat ditentukan
generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi muda yang
berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas pula.Tidak
mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang tanpa didukung
oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang
yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda yang akan
menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Dalamini, Rinehart dalam Daulat P.
Tampubolon (2001 : 344) menyatakan: "for years we havelied to young people,
telling them they are the future of our country and our society. How can they build
the future when we give them nothing whit which to build it? All we do is to hand
over the responsibility with it we give them nothing whit which to build it? All we do
is to hand over the responsibility with it we give them social, political,fiscal, and
environment garbage"(Bertahun-tahun lamanya kita membohongi generasi muda.
Kita katakan mereka adalah masa depan bangsa dan negara, tetapi tidak
memperlengkapi mereka untuk membangunnya. Yang kita wariskan hanyalah
tanggung jawab atas kerusakan sosial, politik, keuangan, dan lingkungan).
Gambaran Rinehart tentang pentingnya mewarisi generasi muda untuk membangun
bangsa, menunjukkan secara jelas perlunya pendidikan yang bermutu. Adanya ajakan
dari para politisi dan pihak pemerintah untuk membangun bangsa ini, tidak akan
dapat terealisasikan tanpa didukung oleh ketersediaan sistem pendidikan yang
bermutu. Berbagai ajakan dan slogan tentang keberpihakan para politisi dan pihak-
pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab terhadap pendidikan merupakan
kebohongan besar, jika tidak ada kesungguhan dan niat baik yang mengarah pada
peningkatan kualitas pendidikan yang sungguh-sungguh bagi generasi muda sebagai
penerus bangsa, sebagaimana dikemukakan Daulat P. Tampubolon (2001:345-346)
bahwa: kebohongan yang paling besar ialah apabila kita tidak mewariskan sistem
pendidikan bermutu yang dapat memperlengkapi generasi muda agar mampu
membangun bangsa dan negara ini untuk menghadapi tantangan zaman di masa
datang. Disadari sepenuhnya dengan sistem pendidikan bermutu, generasi muda,
khususnya para pemimpin penerus, akan mampu mengemban tanggung jawab berat
itu. Mereka juga akan mampu memelihara dan meningkatkan mutu dari hasil-hasil
positif masa lalu. Semuanya itu mungkin, karena sumber daya manusia Sistem
pendidikan yang bermutu membutuhkan manajemen pendidikan yang baik.Berbagai
dimensi manajemen pendidikan sebagai aspek pembangunan nasional mengarah pada
pencapaian hasil pembangunan bangsa yang bermutu.Dimensi-dimensi manajemen
pendidikan sebagai aspek pembangunan nasional tersebut dapat terdiri dari dimensi
ideologi, politikal, teknik, dan dimensi pembangunan.Adapun dimensi ideologi
tentunya bersifat umum, begitu pula dimensi politikal yang semakin ke bawah
semakin bersifat konkrit, karena dimensi pembangunan merupakan hasil-hasil nyata
dari tindakan ideologis dan politikal yang dicapai melalui dimensi teknikal.Dimensi
teknikal merupakan kiat-kiat dari para pendidik profesional yang menguasai ilmu
pengetahuan kependidikan. Kiat-kiat tersebut dariyang bersifat umum, misalnya
dalam merumuskan tujuan dan fungsi pendidikan nasional sampai kepada unsur-
unsur proses pendidikan meliputi: kurikulum, metode, supervisi, evaluasi, sampai
kepada hasil dari proses itu sendiri berupa sikap, penguasaan IPTEK, dan
keterampilan-keterampilan tertentu. Sehingga pada gilirannya hasil pendidikan itu
sendiri dievaluasi dengan kriteria keberhasilannya untuk pembangunan masyarakat
dan bangsa. Selanjutnya dasar filosofikal dan konstitusional pembangunan sumber
daya manusia Indonesia, pada alinea keempat dalam pembukaan UUD 1945
dinyatakan secara tegas bahwa: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Di sisi lain H.A.R. Tilaar (2001:2003) menyatakan, pada garis besarnya fungsi
umum pendidikan nasional dapat dirumuskan dalam dua kategori, yakni politik dan
kebudayaan. Secara politik, fungsi umum pendidikan nasional tentunya diarahkan
untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang sehat pada setiap sikap dan cara berpikir
peserta didik Indonesia. Nasionalisme yang sehat ini semakin diperlukan dalam era
globalisasi. Namun demikian rasa nasionalisme saja belum cukup karena gelombang
globalisasi yang melanda dunia dewasa ini dapat meleburkan nasionalisme itu
sehingga dapat terdorong ke arah dua sikap ekstrim: hilangnya nasionalisme dan
hanyut dalam internasionalisme yang semu, atau kepada sikap ekstrim lainnya ke
arah nasionalisme fundamentalis yang pada hakikatnya merupakan suatu bentuk
mekanisme bertahan (defense mechanisme) karena kurangnya kepercayaan kepada
kemampuan sendiri. Perlu dipahami bahwa yang erat kaitannya dengan lahirnya
nasionalisme yang sehat ialah fungsi budaya dari pendidikan nasional, yaitu
tumbuhnya rasa bangga atas kepemilikan suatu budaya nasional sebagai identitas
bangsa.Pendidikan nasional mempunyai fungsi umum, ialah ke arah terbentuknya
kepribadian nasional dari peserta didik yang konkrit dan utuh.
Deklarasi Dakkar (Pendidikan untuk semua) menyatakan enam hal : Pertama,
memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini,
terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung. Kedua, menjamin
bahwa menjelang tahun 2015, semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak
dalam keadaan sulit, dan mereka yang termasuk minoritas etnik, mempunyai akses
untuk menyelesaikan pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas
baik.Ketiga, menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang
dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar dan
kecakapan hidup (life skills) yang sesuai. Keempat, mencapai perbaikan 50% pada
tingkat keaksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum
perempuan dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi Semua
orang. Kelima, menghapus disparitas jender dalam pendidikan dasar dan menengah
menjelang tahun 2005 dan mencapai persamaan jender dalam pendidikan menjelang
tahun 2015, dengan suatu fokus jaminan bagi perempuan atau aksespenuh dan sama
pada prestasi dalam pendidikan dasar dengan kualitas pendidikan yang baik. Keenam,
memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin keunggulannya,
sehingga hasil-hasil belajar yang diakui dan terukur dapat diraih oleh semua, terutama
dalam keaksaraan dan kecapakan hidup (life skills) yang penting (D. Sudjana S.,
2004:394).
Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang, karena itu pendidikan
menjadi hak bagi setiap warga negara. Pemerintah harus memberikan jaminan kepada
setiap warganya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa membedakan
apakah laki-laki atau perempuan, anak-anak maupun orang dewasa yang sudah
memenuhi usia sekolah. Indonesia adalah negara yang memiliki aturan, kebijakan,
dan undang-undang yang lengkap tentang pendidikan, akan tetapi dalam
implementasinya seringkali terjadi ketidaksesuaian dengan apa yang semestinya.
Kelemahan dalam mengimplementasikan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan
tersebut terletak pada para pelaku atau pelaksananya. Ketidaksadaran akan
pentingnya pendidikan yang baik menyebabkan bidang pendidikan ini seringkali
dilihat sebelah mata oleh pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), orientasi
pendidikan tidak ditekankan pada kualitas, tetapi lebih banyak pada kuantitas dan
kepentingan individu semata, sehingga pendidikan belum mendapatkan perannya
sebagai landasan dalam membangun bangsa ini.
BAB III
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan berasal dari dua suku kata yaitu ilmu dan pengetahuan. Secara
etimologi, ilmu dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yang merupakan
serapan dari bahasa latin scientia, yang merupakan turunan dari kata scire, dan
mempunyai arti mengetahui (to know), yang juga berarti belajar (to learn) (Gie, 2000:
87). Science juga bermakna pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan
syarat-syarat yang khas (Anshari, 2002: 47). Sementara pengetahuan dalam bahasa
Inggris disebut sebagai knowledge yang mempunyai arti sebagai berikut;
1) the fact or conditioning of being aware of something (kenyataan atau kondisi
menyadari sesuatu). (2) the fact or conditioning of knowing something with
familiarity gained through experience or association (kenyataan atau kondisi
mengetahui sesuatu yang diperoleh secara umum melalui pengalaman atau asosiasi),
(3) the sum of is known; the body of truth, information, and principles acquired by
mankind, (sejumlah pengetahuan, susunan kebenaran informasi, dan prinsip-prinsip
yang diperoleh manusia) (4) the fact or condition of having information or of being
learned (kenyataan atau kondisi memiliki informasiyang sedang dipelajari)
(Suhartono, 1997: 95).
Maka ilmu pengetahuan secara terminologi menurut Anshari (2002: 47-49)
terdapat beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
a. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag menulis: “Science is empirical, rational,
general and cumulative; and it is all four at once” (ilmu adalah yang empiris, yang
rasional, yang umum dan bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak).
b. Karl Pearson (1857-1936) merumuskan: “Science is the complete and consistent
description of the facts of experience in the simplest possible terms” (Ilmu
pengetahuan adalah lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sesederhana/sesedikit mungkin).
c. Prof. Dr. Ashley Montagu, guru besar antropologi di Rutgers University
menyimpulkan: Science is a systematized knowledge derived from observation, study
and experimentation carried on order to determine the nature of principles of what
being studied” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam satu
sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat
dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari).
d. Driver dan Bel, pakar konstruktivis, mengatakan bahwa ilmu pengetahuan bukan
hanya kumpulan hukum atau daftar fakta. Ilmu pengetahuan, terutama sains, adalah
ciptaan pikiran manusia dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan
secara bebas (Suparno, 1997: 17).
e. Menurut Endang Saefuddin Anshori (1987: 50) ilmu pengetahuan adalah Usaha
pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai kenyataan, struktur,
bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam, manusia,
dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu penginderaan
yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksprimen.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat diambil benang merah bahwa ilmu
pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan rasional yang
dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang teruji kebenarannya.
Dari definisi tersebut diperoleh ciri-ciri ilmu pengetahuan yaitu; sistematis, objektif,
rasional, general, reliabel dan komunitas.Sistematis mengandung makna ilmu
pengetahuan disusun secara berurutanatau teratur yang memiliki fakta-fakta penting
yang saling berkaitan.Objektif berarti menjelaskan apaadanya sesuai dengan
fenomena yang terjadi.Sementara rasional bermakna bersumber pada pemikiran
rasioyang mematuhi kaidah-kaidah logika. General bermakna kualitas ilmu
pengetahuan dapat merangkum keseluruhan fenomena yang bersifat umum, artinya
kebenaran yang didapatkan dapat diterapkan untuk fenomena yang sama tanpa terikat
ruang dan waktu. Reliabel bermakna dapat diperiksa kebenarannya, diselidiki
kembali atau diuji ulang oleh setiap anggota lainnya dari masyarakat
ilmuan.Komunitas, dapat diterima secara umum, setelah diuji kebenarannya oleh
ilmuwan (Gie, 2000: 148-150).
Adapun obyek dalam ilmu pengetahun terbagi menjadi dua; obyek material dan
formal.Obyek material adalah obyek yang dihadirkan dalam pemikiran atau
penelitian; baik yang bersifat materi (seperti benda-benda) maupun yang non-materi
(seperti masalah, konsep, ide-ide).Sementara, obyek formal berarti dari sudut
pandang mana suatu obyek itu diselidiki (Suhartono, 1997: 39).Misalnya penelitian
tentang manusia ditinjau dari aspek faal tubuhnya; maka obyek materialnya adalah
manusia sementara obyek formalnya adalah aspek susunan tubuhnya.
3.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan
a. Sekelumit sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
Klasifikasi perjalanan sejarah peradaban Barat terbagi tiga bagian. Pada tiap
bagiannya tidak hanya menandakan satu fenomena yang menonjol dalam
perkembangan ilmu namun dapat juga terdiri atas berbagai macam kreatifitas
muncul dan berbagai ragam di dalamnya. Rekaman sejarah tentang ilmu di
Barat dapat dilihat sampai sekarang karena jelas dan lengkapnya catatan tentang hal
tersebut. Di samping itu, pemikiran Barat secara langsung atau tidak langsung
sangat berpengaruh pada kebudayaan di dunia lain.
Bagian pertama dari sejarah panjang perkembangan epistemologi ilmu di Barat
adalah masa Yunani Kuno.Rekaman data yang ada telah lengkap tentang pemikiran
berikut para tokoh-tokohnya. Pada masa ini dibagi dalam tiga bagian besar, (a) pada
masa pra Sokrates, di dalamnya terdapat lima pemikiran atau aliran, aliran Ionia,
Phytagorean, Elea, Phisiologis, dan Shopis. (b) masa Sokrates, Plato dan Aristoteles
dan (c) sesudah Aristoteles.13Adanya perkembangan pemikiran epistem tersebut,
maka perkembangan ilmu pada masa tersebut menjadi baik dan pesat.
Namun, apa yang tergambar di atas belum dapat menggambarkan secara utuh
perjalanan ilmu di masa kuno. Keberadaan hal tersebut perspektif
sejarawan sudah dapat dilacak pada abad-abad silam, yakni dimulai jauh
sebelum tahun masehi. Masa awal perkembangan ilmu adalah masa kuno yang
berlangsung antara tahun 4000 sM sampai 400 M. Rentang waktu panjang
tersebut dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu: 4000 sM sampai 600 sM
masa Mesir dan Babilonia, 600 sM-30 sM, masa Yunani Kuno dan 30 sM. sampai
400 M. masa Romawi.
Masa awal merupakan masa awal peradaban manusia yang umumnya
banyak dimulai dari bagaimana mereka berinteraksi dengan keadaan di
sekitarnya guna dapat hidup. Manusia memandang sesuatu sebagai sebuah
mitos. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masih dalam rentang waktu
awal ini, pemikiran yang ada lebih banyak spekulatif.
Manusia purba yang diketahui oleh para ilmuwan yang hidup 50.000 tahun
yang silam sudah mempunyai kecerdasan yang tinggi. Namun,
keberadaannya tidak banyak diketahui dengan baik dan menyeluruh kecuali
beberapa karya mereka yang terbuat dari batu. Peradaban manusia berkembang
dengan baik sekitar tahun 4000 sM.yakni setelah manusia menemukan alat yang
dibuat dari logam, tulisan dan organisasi untuk mengatur kehidupan masyarakatnya.
Mereka yang memulai peradaban adalah bangsa Mesir di lembah sungai Nil dan
bangsa Babilonia di lembah sungai Tigris.
Di Mesir mulai tumbuh gagasan yang penting tentang suatu ilmu yang
digunakan untuk membangun piramida, kuil dan istana. Ilmu tersebut antara
lain arsitektur, ilmu gaya, ilmu hitung dan ilmu ukur. Namun demikian, ilmu-
ilmu lain seperti ilmu kedokteran dan ilmu bedah juga dikembangan.
Sementara di Babilonia adalah terkait erat dengan ilmu bintang dan ilmu pasti.
Suatu hal yang penting adalah adanya pengetahuan tentang tahun, bulan hari,
jam, menit, dan detik. Sedangkan prestasi bangsa Romawai melalui kaisarnya
Julius Caesar dalam penetapan almanak Masehi. Berbagai temuan di Mesir dan
Babilon tidak meninggalkan nama penemunya dan berbeda dengan yang terjadi di
Yunaniyang dapat dilacak dengan lengkap berikut tokoh dan magnum opusnya.
Perjalanan lain yang tak kalah pentingnya adalah di kawasan Yunani yang
menjadi magnum opus perkembangan pemikiran ilmiah di Barat sampai saat ini.
Istilah ilmu pada masa tersebut mencakup empat bidang, penyelidikan tentang alam
(peri physeos historia), filsafat (phylosophia), perekaan (theoria), pengetahuan
(epistese).
Akar-akar pemikiran di Yunani terus dikembangkan dalam berbagai bentuk
pemikirannya yang terfokus pada pemikiran Plato dan Aristoteles. Tidak hanya
hal itu saja, pemikiran kedua tokoh tersebut banyak mempengaruhi tokoh lain dalam
perkembangan pemikiran dalam Islam. Tokoh lain yang terkemuka adalah
Thales (625-545 sM.) dari kota Miletus. Ia dijuluki sebagai ilmuwan pertama di
dunia, bapak filsafat, salah satu dari tujuh orang arif, bapak penalaran deduktif dan
partama ahli ilmu bintang Yunani yang besar.
Sementara itu, di Romawi tidak terjadi perkembangan ilmu yang cukup
berarti. Pada masa ini, hanya muncul dua sosok ilmuan yaitu Galen (129-199)
sebagai pelopor ilmu faal, ilmu urai tubuh, ahli logika yang membuat ulasan
menrik atas pemikiran Aristoteles, dan Ptolemy (96-168) yang dilahirkandi
Alexandria ahli ilmu bintang, ilmu bumi dan ilmu pasti.

Setelah masa Yunani Kuno berakhir, maka dilanjutkan dengan masa


pertengahan (midle ages) yang ditandai dengan tampilnya para teolog di
lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa tersebut hampir
semuanya theolog. Paling tidak masa ini dapat digambarkan melalui empat
klasifikasi, (a) patristik,(b) skolastik,(c) Aquinus dan (d) sesudahAquinus. Oleh
karena itu, aktifitas ilmiah terkait juga dengan aktifitas keagamaan. Agama dijadikan
sebagai justifikasi dari Ilmu pengetahuan.
Gambaran abad pertengahan di atas merupakan kelanjutan masa sebelumnya.
Walaupun demikian, sisa-sisa dari pemerintahan sebelumnya masih dapat
dirasakan karena kerajaan Romawi Barat yang berpusat di Roma terkubur dan
habis riwayatnya pada tahun 476 M. Sementara itu, kerajaan Byzantium di
Romawi Timur masih dapat berjalan sampai tahun 1453 M. dan berakhir ketika
penyerbuan bangsa Turki. Berbagai peristiwa tersebut Barat menjadi masa
kegelapan selama lima abad. Masa tersebut merupakan bagian kedua yakni pada
masa abad pertengahan.
Pengetahuan ilmiah dan kemanusiaan yang berkembang sebelumnya dapat
diwariskan dengan baik berkas jasa dari gerejaNasrani, cendekiawan Bizantium
dan penguasa Muslimin yang menguasai berbagai wilayah penting dari Asia
Kecil sampai Mesir dan Spanyol dan kota-kota lain di sebelah Barat seperti
Kordoba dan Toledo. Penerjemahan atas naskah Yunani Kuno yang dapat
terselamatkan dilakukan dan tersebar luas sehingga dapat di kenal di Barat
hingga saat ini. Bahkan lebih dari itu, pada masa kaum muslim ini juga
melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dengan cara memperluas
pengamatan dalam berbagai bidang seperti kedokteran, obat-obaran, ilmu kimia,
ilmu-ilmu bumi dan ilmu-ilmu tumbuhan serta aljabar seperti sistem desimal.
Masa modern, masa ini terbagi dua grand besar, masa modern dan masa
kontemporer. Masa modern dapat dilacak dengan pembagian masa awal, tengah dan
akhir. Masa modern awal dimulai sejak bangkitnya kesadaran Barat atas
ketertinggalannya. Momemtum penting yang memunculkan masa modern
adalah dimulainya babak baru yang disebut dengan istilahrenaissance (1300-1600 M.)
aliran yang menonjol dalam ilmu pada masa tersebut adalah rasionalisme dan
empirisme.Tokoh yang sangat penting dalam abad ini adalah Rene
Deskartes (1569-1650M.). Ia meletakkan dasar kebenaran dan kepastian
pengetahuan melalui rasio.

Banyak pemikiryang terpengaruh dengan gaya Deskartes dan menghasilkan ilmu


yang mapan seperti Issac Newton yang berhasil menemukan teori ilmu gravitasi,
perhitungan kalkulus dan optika ilmu cahaya. Dilanjutkan dengan masa
sesudahnya yang disebut dengan masa pencerahan(enlightement). Masa
tersebut merupakan masa tengah dari modern. Pada kurun tersebut muncul
berbagai pemikiran di antaranya dimotori oleh Immanuel Kant (1724-1804 M) dan
Georg Wilhelm Frederich Hegel (1770-1831 M).
Telah terjadi revolusi di bidang pengetahuan dalam tiap abadnya yang
dimulai abad ke-17, 18, 19, 20 dan sampai sekarang. Perkembangan ilmu
pengetahuan di Barat semakin pesat karena didukung oleh berbagai penelitian
yang menghasilkan teknologi yang canggih dan adanya piranti tata cara ilmiah.
Kesadaran tersebut muncul ketika mereka mampu memposisikan peran akal
secara maksimal dan meninggalkan tata cara lama, yaitu keperacayaan atas hal-hal
yang sifatnya mistis dan takhayul.
Pembahasan tentang berbagai ilmu yang dihasilkan dan sosok ilmuan yang
berhasil mengembangkan di dunia modern sangatlah banyak karena
berkembangnya ilmu pengetahuan secara pesat. Pemaparan tentang berbagai
persoalan tentang hal tersebut sangat memakan tempat. Oleh karena itu, dalam
pembahasan ini hanya ditampakkan sekilas saja, seperti yang dihasikan oleh
Joseph Priestle yang menemukan macam-macam gas pada tahun 1774, Joh
Dalton meneukan teori atom pada tahun 1808, dan Heinrich Hertz yang
menemukan gelombang listrik semberani.
Masa tersebut kemudian dilanjutkan dengan masa modern akhir yang ditandai
dengan banyaknya ragam pemikiran seperti positivisme, evolusionisme,
psikologisme, sosiologisme, determinisme, marxisme, metodologi, ideologi, dan
teknologi.
Khazanah ilmu pengetahuan di Barat semakin semarak dan terjadi
ledakan yang cukup hebat pada abad ke-20 ini. setiap tahunnya, puluhan
penemuan hasil penelitian yang bermanfaat bagi umat manusia dipilih dan
dianugerahi hadiah Nobel. Peghargaan tersebut berasal dari warisan dari Alfred
Nobel (1833-1896 M.) yang selama hidupnya tidak pernah menikah dan menjadi
usahawan kaya. Penghargaan tersebut dapat dilasifikasikan dalam ilmu alam,
ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu ekonomi ilmu kesusasteraan dan perdamaian.

Perkembangan terakhir dari abad modern yang dapat kita saksikan hingga saat
ini adalah perkembangan kontemporer. Suasana kultural yang mengiringi masa
tersebut adalah kelanjutan masa sebelumnya yakni masa pencerahan dan
positivisme disertai gerakan-gerakannya yang lebih bersifat manusiawi sesuai
dengan perkembangan alam dan ilmu pengetahuan. Pada masaini dibagi dalam
dua bagian besar, yaitu pada masa sebelum Perang Dunia II sampai akhir Perang
Dunia II dan masa sesudah tahun 1945 sampai sekarang.Banyak perubahan
pemikiran yang terkait dengan ilmu. Pada masa ini muncul berbagai pemikiran
seperti fenemenologi, ekssistensialisme, falsafah hidup Henri Bergson, analisis
bahasa, filsafat ilmu dan sebagainya.
Berdasarkan deskripsi di atas, nampak bahwailmu pengetahuan di Barat telah
mengalami masa pengujian yang panjang di mulai asal-usulnya yang dapat dilacak
sampai masa Yunani Kuno dan bahkan masa sebelumnya. Demikian juga, ada
pasang surutnya ilmu pengetahuan yang ditandai dengan beralihnya
perkembangan ilmu pengetahuan di kawasan lain, yakni Timur (Islam).
Kesadaran dan kerja yang ulet dalam berbagai penelitian menghasilkan
penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang baru dengan dimodifikasi
teknologi yang canggih. Hal itu, pada masa sekarang telah berbalik. Islam
banyak mengacu ke Barat.Sungguh pun demikian, perkembangan ilmu
pengetahuan tersebut sangat berarti bagi kehidupan umat manusia.
b. Sumber IlmuPengetahuan
Kejayaan Barat tentang ilmu pengetahuan telah teruji dalam beberapa tahun
silam. Kenyataan ini sudah dimulai sejak masa klasik di mana para pemikir
Yunani telah berusaha merumuskan tentang sesuatu yang ada. Ilmu pengetahuan
tidak akan berkembang baik kalau tidak melalui pemikir Yunani tempo dulu.
Apa yang dilakukan oleh para perintis keilmuan tersebut terus berkembang
seiring dengan hasrat kebutuhan manusia untuk memenuhi kepentingan
hidupnya. Pergumulan dan berbagai penelitian yang dilakukan telah
menghasilkan berbagai keilmuan yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Dalam pandangan Hassan Hanafi, Barat maju sampai saat ini berkat jasa
yang besar atas sumber-sumber kesadaran yang melingkupi mereka. Paling tidak ada
dua kelompok sumber tersebut, yakni sumber yang terekspos dan sumber yang
tidak terekspos (sengaja disembunyikan). Sumber yang pertama yang terekspos
terdiri atas sumber Yunani Romawi dan Yahudi Kristen yang intinya untuk
memperlihatkan image bahwa Eropa atau Barat adalah brilian, orsinil serta tidak
dibangun atas peradaban lain. Sementara sumber yang tidak terekspos adalah
sumber Timur lama dan lingkungan Eropa sendiri. Kedua macam sumber
tersebut secara langsung sangat berpengaruh secara langsung terhadap pandangan
mereka tentang Timuratau Islam yang data historisnya dapat dilihat dalam
pembahasan sebelumnya.
Secara umum sumber pengetahuan yang ada di Barat dapat difokuskan pada dua
hal yakni sumber daya indrawi dan budi intelektual manusia. Keduanya
merupakan suatu kesatuan yang sifatnya berjenjang dan tidak temporal serta
terpisah-pisah. Kedua sumber tersebut dapat dilihat dalam perjalanan panjang ilmu
pengetahuan di Barat yang mencapai puncaknya pada masa sekarang dengan
terjadinyaledakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kenyataan tersebut
merupakan pengembangan kedua sumber tersebut secara ilmiah dengan
serangkaian riset.
Pada masa awal peradaban manusia, kesederhanaan mewarnai pola pikir
manusia. Hal ini berdasarkan bahwa manusia berupaya untuk memahami segala
sesuatu yang berada di sekelilingnya. Adanya masalah-masalah yang muncul
berusaha diatasinya dengan mengaitkan dengan dewa-dewa tertentu dan makhluk
halus. Seperti ketika ada petir, hujan dan banjir.Persoalan tersebut berusaha
dikaitkan dengan persoalan hal-hal yang gaib.Pada masa ini merupakan masa
yang disebut dengan animisme.
Perkembangan selanjutnya adalah melalui ilmu Empiris. Kejadian alam semesta
terus menerus diukur dan dikaji melalui pengamatan. Pada masa ini berbagai
kejadian yang diamati sudah tidak dikaitkan dengan kepercayaan terhadap dewa-
dewa tertentu melainkan sudah melakukan upaya teoritisasi yang sangat
sederhana, seperti melalui hubungan sebab akibat. Air menjadi mendidih jika
dipanasi dengan api yang suhunya 100 derajat celcius, sebaliknya air dapat menjadi
es jika dibekukan dengan suhu di bawah –10 derajat celcius. Setelah pengalaman
empiris berjalan lama maka muncullah upaya teoritisasi. Bentuk ini
merupakan pertanda Ilmu Teoritis. Dari upaya tersebut memuncukan
metode mendapatkan ilmu pengetahuan, yang terdiri atas empirisme,
rasionalisme, dan metode keilmuan.
Untuk mendapatkan pengakuan suatu ilmu itu dianggap sebagai ilmu
pengetahuan (science) bukan pengetahuan saja (knowledge) maka perlu
pemahaman tentang sistem kerja ilmu. Kerja ilmu pengetahuan dapat diukur
dengan pola-pola seperti perumusan masalah, pengamatan dan deskripsi,
penjelasan, ramalan dan kontrol. Tata kerja tersebut menjadikan suatu
pengetahuan dapat terukur dan teramati dengan baik.Melalui metode keilmuan
tersebut yang dihasilkan dari penggabungan yang baik antara data-data empiris dan
pemikiran yang rasional memungkinkan diperoleh teori-teori ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi uamt manusia.
c. Klasifikasi Ilmu
Melalui serangkaian sejarah yang panjang dan berbagai bentuk
eksplorasi penemuan-penemuan ilmiah maka ilmu pengetahuan telah
berkembang secara luas dan pesat sampai masa sekarang ini dan melahirkan
cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sebagai bentuk dari klasifikasi,
penggolongan ilmu pengetahuan juga mengalami perkembangan yang
significant terkait erat dengan perkembangan ilmu itu sendiri. Oleh karena itu,
tidak heran jika masalah tersebut sudah ditemukan sejak awal seperti masa
Plato, Aristoteles, Francis Bacon, John Locke, Thomas Hobbes dan ahli-ahli
lain dewasa ini.
Ilmu pengetahuan menyisakan masalah yang perlu diselesaikan seperti
penggolongan, princian, pembedaan, kedudukan dan hubungan satu dengan yang
lainnya di antara bidang-bidang yang ada. Kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa secara tidak langsung menimbulkan persolan tentang
penggolongan ilmu-ilmu (classification of science). Upaya tersebut merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk menentukan pengaturan yang sistematis antara
satu dengan yang lain sehingga terjalin hubungan yang baik. Kegiatan
penggolongan atas ilmu pengetahuan ini oleh sebagian ilmuwan disebut
dengan organizet kenowledge.
Berikut ini adalah beberapa klasifikasi ilmu yang digolongkan oleh para
ilmuan. Klasifikasi yang lazim dikenal pada masa kuno yakni ilmu teoritis dan
ilmu praktis. Atau dalam berbagai pemikiran terdahulu seperti yang diungkap
oleh Karl Pearson dengan klasifikasi ilmu abstrak dan ilmu konkret. Apa yang
dilakukan oleh ilmuwan terdahulu merupakanklasifikasi yang sangat sederhana untuk
membedakan satu dengan yang lainnya. Klasifikasi terkini sebagaimana disebut
dalam Encyclopaedia Briticania.
a.Logika yang terdiri dari dua bagian: 1) sejarah dan filsafat logika (Sejarah
logika dan filsafat logika), dan 2) logika formal metalogika dan logika terpadu.
b.Matematika yang terdiri atas tiga bagian: 1) sejarah dan landasan matematika,
2) cabang-cabang matematika yang terdiri atas teori himpunan, aljabar,
geometri, analisis, kombinatorika dan teori bilangan dan topologi. 3) matematika
sebagai ilmu hitung, statisika, analisis numerik, teori automata, teori omatematis
optimasi, teori informasi dan segi-segi matematis teori-teori fisis.
c.Scienceatau Ilmu yang terdiri atas: 1)sejarah dan filsafat ilmu, 2) ilmu-ilmu fisis,
3) ilmu-ilmu bumi, 4) ilmu-ilmu biologis, 5) ilmu-ilmu kedokteran dan disiplin-
disiplin yang tergabung, 6) ilmu-ilmu sosial dan psikologi, 7) Ilmu-ilmu
teknologis.
d.Sejarah dan humaniora yang terdiri dari 1) historiografi dan studi sejarah, 2)
humaniora dan kesarjanaan humanistik,
e.Filsafat terdiri atas 1) sifat dasar dan pembagian filsafat, 2) sejarah filsafat
dan 3) aliran-aliran dan ajaran-ajaran filsafat.
3.3 Peran Ilmu Pengetahuan
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat
ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi
muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas
pula.Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang tanpa
didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi
jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda
yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Tidak ada suatu negara maju di dunia ini yang tidak menitikberatkan sektor ilmu
pengetahuan dalam membangun negara dan bangsanya.Negara-negara maju telah
membuktikan bahwa, ilmu pengetahuan mempunyai kontribusi yang sangat penting
dalam meningkatkan kualitas bangsanya.Ilmu pengetahuan merupakan sumber dari
segala sumber kemajuan suatu bangsa, karena dengan ilmu pengetahuan kualitas
sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat ditingkatkan.Sumber daya manusia
merupakan aset utama dalam membangun suatu bangsa.
Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki bangsa dan adanya
sumber daya modal serta teknologi yang semakin canggih tidak akan mempunyai
kontribusi yang bernilai tambah, tanpa didukung oleh adanya sumber daya manusia
(human resources) yang berkualitas. Dengan demikian, peningkatan kualitas bangsa
sesungguhnya bertumpu pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya, dan
hanya akan dapat dicapai salah satunya melalui penekanan pada pentingnya ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah didasarkan pada sistem
pendidikan yang lebih berkualitas.
Untuk mengoptimalkan kontribusi pendidikan terhadap peningkatan kualitas bangsa
Indonesia, semua pihak mempunyai kontribusi yang penting, apakah pengelola
pendidikan itu sendiri, termasuk swasta, pemerintah, atau masyarakat pada
umumnya.Dalam hal pengelola ilmu pengetahuan selayaknya industri pendidikan
harus dipandang sebagai noble industry (industri mulia), yang harus dikelola secara
profesional dengan berorientasi pada kualitas ilmu pengetahuan dan sesuai dengan
tujuan mulia pendidikan itu sendiri, yaitu untuk menciptakan manusia yang
bermartabat dan berakhlak mulia. Pemerintah di sisi lain harus pula mempunyai
komitmen kesungguhan untuk berpihak pada kemajuan ilmu pengetahuan demikian
pula dengan masyarakat harus menyadari akan pentingnya pendidikan bagi masa
depan bangsa ini.
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat bernilai bagi
peningkatan kualitas bangsa Indonesia.Dengan demikian bidang pendidikan
merupakan tanggung jawab dari semua pihak yang berkepentingan, dalam rangka
meningkatkan mutu ilmu pengetahuan secara berkesinambungan, guna mewujudkan
bangsa ini agar menjadi bangsa yang lebih maju.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan yang spektakuler saat ini bukanlah merupakan suatu kebetulan saja
melainkan telah mengalami perkembangan dari masa ke masa yang cukup
banyak memberikan andil bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Ilmu pengetahuan memiliki peran penting terhadap kemajuan bangsa karena dengan
adanya ilmu pengetahuan dapat meningkatkan sumber daya manusia, sehingga
dengan ini kemajuan suatu bangsa dapat tercapai.

4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada tulisan ini yaitu sebagai mahasiswa meningkatkan
ilmu pengetahuan yang dimiliki sangat penting karena dengan ini, kita dapat menjadi
mahasiswa yang berkualitas dan berpartisipasi dalam berkontribusi untuk memajukan
bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Asdi, Endang Daruni. (1991).‘Hubungan Ilmu danKebudayaan’, dalam Majalah Jurnal


Filsafat. Fak. FilsafatUGM Yogyakarta. November 1991 Seri 8. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. (1984/1985). Buku IA Filsafat Ilmu, Jakarta:Universitas
Terbuka.
Hamami M., Abbas. (1996). “Kebenaran Ilmiah”, dalam Filsafat Ilmu. Tim Dosen
Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM. Yogyakarta: Liberty bekerja sama denganYP Fak.
Filsafat UGM.
Joesoef, Daoed. (1987). “PancasilaKebudayaan, dan IlmuPengetahuan,” dalam
PancasilaSebagai OrientasiPengembangan Ilmu. EditorSoeroso Prawirohardjo,
dkk..Yogyakarta: PT Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.
Koentjaraningrat, (1986), PengantarIlmu Antropologi, Aksara Baru,Jakarta.
MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENTINGNYA ILMU PENGETAHUN DALAM KEMAJUAN BANGSA

Diajukn Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Bahasa Indonesia Yang Dipimpin

Oleh

Bapak HARMIN,S.PD.M.PD

OLEH :

ENJEL LITA

F1C120050

KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb

Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini di  susun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan
juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
informasi yang semoga bermanfaat yang berisi tentang konsep dan pentingnya
ilmu pengetahuan .

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.  Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Ilmu Pendidikan yang
kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Kendari ,  5 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL……...………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...……2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3

BAB I

PENDAHULUHAN………………………………………………………………..….4

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………....4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...6

1.3 Tujuan.................................................................................................................…6

1.4 Manfaat …………………………………………………………………………..6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA………………………………….………………………………7

BAB III

PEMBAHASAN………………………………………………………………………8

3.1 Ilmu Pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa …………………………………….8

3.2 Pentingnya Ilmu Pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa……………………..…9

3.3 . Faktor- faktor yang Menghambat dan Mendukung Kemajuan Ilmu

Pengetahuan Demi Terwujudnya Kemajuan Bangsa …………………………12

3.4 Tujun Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Kemajuan

Pengetahuan Demi Kemajuan Bangsa……………………………………...…..16

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………...………17

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….17

4.2 Saran…………………………………………………………………………..….17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjadi elemen
penting bagi seluruh lapisan masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi, sal
ah satunya ialah berkembangnya teknologi informasi. Teknologi informasi, meru
pakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari tentang perangkat-perangkat inform
asi baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi untuk mengo
lah dan menghasilkan informasi maupun menyampaikan suatu informasi tersebut
ke perangkat informasi lainnya.
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidik
i, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyata
an dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti.dan suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampa
i menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga d
apat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat, la
ndasan dasar dan asal usulnya, sehingga dapat juga memperoleh hasil yang logis.
Macam-macam ilmu pengetahuan. digolongkan menjadi 3 golongan yaitu seb
agai berikut : Ilmu alamiah (Natural sciences) ialah ilmu yang mengkaji tentang k
eteraturan-keteraturan dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah.
Seperti : Ilmu fisika, kimia, dan biologi,. Ilmu sosial (social science) ialah ilmu y
ang mengkaji tentang keteraturan-ketetaturan dalam hubungan antar manusia satu
dengan manusia yang lainnya. Seperti: Ilmu sosiologi, ekonomi, dan antroplogi..I
lmu budaya (Humanities) ialah ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah ma
nusia dan budaya yang bersifat manusiawi. Seperti: Ilmu bahasa, agama ,dan kese
nian.Setiap ilmu pengetahuan sangat berperan penting dalam kemajuan suatu ban
gsa dan negara .
Penguasaan pada ilmu pengetahuan, l sejatinya sudah ditunjukan pada bangs
a-bangsa unggul di abad pertengahan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari meluasn
ya kekuasaan dan peradaban suatu bangsa pada wilayah-wilayah lain di abad itu.
Negara yang menguasai ilmu pengetahuan selalu menjadi terdepan. Hal itulah ya
ng harus bangsa Indonesia lakukan, melalui peningkatan peran perguruan tinggi d
an sekolah -sekolah baik formal dan non formal di seluruh wilayah Indonesia.
Di abad 21 ini membuktikan peran ilmu pengetahuan sebagai motor kemajua
n bangsa sebagai suatu keniscayaan. Futurolog seperti Peter Drucker, Alvin Tofle
r dan lainnya telah mengingatkan ilmu pengetahuan perlu dipandang sebagai sum
ber kekayaan utama.Sebagai contoh Norwegia yang nyaris menjadi Negara bangk
rut, telah berhasil menjadi negara kaya selevel negara kawasan Teluk. Hal itu dib
uktikan dari memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam sektor pertambangan sumbe
r energi di kedalaman lebih 5.000 meter.Ilmuwan Norwegia berhasil menemukan
teknologi pertambangan hingga kedalaman ribuan meter di laut lepas. Penguasaa
n teknologi itu membuat Norwegia mampu menguasai sumber energi pada laut-la
ut dalam di kawasan manapun.
Negara lain di sekitar Asia pun menyadari dengan cepat. Sebuat saja Cina, In
dia, Singapura, Korea, Malaysia bahkan Vietnam pun mulai mengikuti gelomban
g Ilmu Pengetahuan sebagai modal pembangunan. Hingga Negara-negara itu kini
mengalami kemajuan pesat. Indonesia sebagai bangsa yang diberikan kekayaan al
am berlimpah dan sumber daya manusia yang memadai, sepatutnya bisa mengala
mi lompatan peradaban bangsa yang jauh melesat dibandingkan sejumlah negara
lain yang disebutkan tadi. Yang diperlukan saat ini adalah membangun masyarak
at ilmu pengetahuan, sebuah tatanan masyarakat yang menjadikan ilmu pengetah
uan sebagai basis perubahan. “Masyarakat ilmu pengetahuan terlahir dari kesadar
an pada proses belajar seumur hidup, pengembangan Inovasi Nasional dan menin
gkatkan investasi bidang Iptek. Itulah referensi yang dilakukan pada negara-negar
a yang maju untuk kita tiru.
Hampir semua negara menyakini bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adal
ah salah satu factor yang penting dalam menopang pertumbuhan dan kemajuan ne
gara. Negara yang tidak memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
akan tertinggal dari peradaban. Di negara Indonesia pengembangan teknologi har
us dilakukan dengan memperhatikan berbagau aswpek yang dapat ditimbulkan ak
ibat teknologi tersebut.
Kemajuan teknologi dan industri yang merupakan hasil dari budaya manusia di
samping membawa dampak positif, dalam arti dapat didaya gunakan untuk kepen
tingan umat manusia juga membawa dampak negative terhadap perkembangan da
n peradaban manusia itu sendiri. Dampak negatif yang di maksud adalah yang ber
kaitan dengan dunia kejahatan yang erat kaitannya dengan perkembangan masyar
akat. Semakin maju kehidupan masyarakat, maka kejahatan juga ikut semakin ma
ju. Kejahatan juga menjadi sebagai dari hasil budaya sendiri. Hal ini berarti sema
kin tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin mode
rn pula kejahtan itu dalam bentuk sifat dan cara pelaksnaannya maka dari itu haru
s dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat ditimbulkan akibat
teknologi tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep Ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa ?


2. Bagaimana pentingnya dan peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangs
a?
3. Apa saja faktor yang menghambat dan mendukung kemajuan ilmu pengetahu
an demi terwujudnya kemajuan bangsa ?
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahu
an demi terwujudnya kemajuan bangsa ?

1.1 Tujuan
1. Untuk memahami konsep ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa
2. Untuk memahami pentingnya dan peranan ilmu pengetahuan dalam ke
majuan bangsa
3. Untuk mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung kemajuan ilmu p
engetahuan demi terwujudnya kemajuan bangsa ?
4. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam meningkatkan kemajuan ilmu pe
ngetahuan demi terwujudnya kemajuan bangsa

1.2 Manfaat
1. Dapat memahami konsep ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa
2. Dapat memahami pentingya dan peranan ilmu pengetahuan dalam kem
ajuan bangsa
3. Dapat mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung kemajuan ilmu p
engetahuan demi terwujudnya kemajuan bangsa ?
4. Dapat mengetahui upaya pemerintah dalam meningkatkan kemajuan ilmu pen
getahuan demi terwujudnya kemajuan bangsa

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan. Pengetahuan yang
diperoleh secara mendalam menggunakan metode, ada obyek, sistematis dan
sifatnya universal dinamakan pengetahuan ilmiah. Indonesia merupakan negara
kepulauan, dihuni lebih dari satu ras dan memiliki budaya yang majemuk
sehingga perlu ditangani dengan bijak. Ilmu bukanlah merupakan pengetahuan
yang datang demikian saja sebagau barang yang sudah jadi dan datang dari dunia
khayal. Ilmu merupakan suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang
sesuatu objek yang khas pula sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan yang ilmiah. Ilmiah dalam arti bahw system dan struktur
ilmu dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka. Terbuka dalam arti untuk
diuju oleh siapapun. Pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang di dalam dirinya
memiliki karakteristik kritis, rasional, logis, obyektif, dan terbuka. Hal ini
merupakan suatu keharusan bagi seorang ilmuwan untuk melakukannya.
( Surajiyo, 2019).
Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang
kehidupan manusia. Masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan
manusia dengan teknologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia. Awal
perkembangan teknologi yang sebelumnya merupakan bagian dari ilmu atau
bergantung dari ilmu, sekarang ilmu dapat pula bergantung dari teknologi.
Contohnya dengan berkembang pesatnya teknologi kommputer dan satelit ruang
angkasa, maka diperoleh pengetahuan baru dari hasil kerja kedua produk
teknologi tersebut ( Dwiningrum,2012).
Pentingnya Pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa,meningkatkan kesejahteraan masyarakat,dan membangun martabat
bangsa,maka pemerintah berusaha memberikan perhatian yang sungguh-sungguh
untuk mengatasi berbagai masalah dibidang peningkatan Pendidikan mulai dari
tingkat dasar,menengah,sampai tingkat tinggi. Perhatian tersebut antara lain
ditujukan dengan cara menyediakan alokasi anggaran yang berarti. Serta membuat
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu Pendidikan.
Bahkan yang lebih penting lagi adalah teru melakukan berbagai macam ikhtiar guna
memperluas kesempatan bagi masyarakat dalam memperoleh Pendidikan pada
semua jenjang yang sudah tersebut ada (Yayan Alfian,2019).

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ilmu Pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa
Ilmu adalah merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupa
kan informasi yang didapatkan dansegala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah
bedanya dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan pengetahuan yang berup
a informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut yang menja
di suatu ilmu.

Ilmu pengetahuan merupakan rangkaian kata yang sangat berbeda namun


memiliki kaitan yang sangat kuat. Ilmu dan pengetahuan memang terkadang sulit
dibedakan oleh sebagian orang karena memiliki makna yang berkaitan dansangat
berhubungan erat. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan dan definisinya
memang sebenarnya tidak semudah yang diperkirakan. Adanya berbagai definisi
tentang ilmu pengetahuan ternyata belum dapat menolong untuk memahami
hakikat ilmu pengetahuan itu.

Melihat perjalanan bangsa Indonesia yang mendekati kurun waktu 68


tahun setelah kemerdekaan dan 100 tahun pada 2045 disadari masih belum
melakukan lompatan yang cukup besar. Ada sejumlah bangsa yang berhasil
meningkatkan kemajuan sangat pesat kurang dari setengah abad. Sebaliknya, ada
sejumlah bangsa yang cenderung statis bahkan tak ada perubahan nasib dalam
kurun waktu yang lama. Menurutnya pesat atau lambatnya kemajuan suatu
bangsa tergantung dari kejernihan visi bangsa tersebut serta perjuangan dan
pengobanan untuk menjalankan visi. Dan untuk menwujudkan cita-cita sebuah
bangsa, penguasaan ilmu pengetahuan sangatlah diperlukan.Kemjuan Ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah pilar kemerdekaan pembangunan
bangsa.kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor determinan
bagi kemajuan bangsa. Selama ini, kita melihat dimana terdapat sebuah bangsa
yang maju dapat dipastikan ilmu pengetahuan ,tekonologi dan kemampuan
sumber daya manusia bangsa tersebut juga maju. Ilmu pengetahuan pada suatu
bangsa diibaratkan tiga perwujudan yaitu sebagai penerobos kemajuan, mesin
ekonomi, dan cahaya pencerah.

Kemajuan ilmu pengetahuan yang diikuti dengan kemajuan teknologi


akan menjadi  kekuatan penerobos kemajuan, hanya jika ilmu pengetahuan
berintegrasi dengan berbagai sektor-sektorlainnya. Pembangunan ilmu
pengetahuan serta teknologi harus berjalan selaras dengan sektor industri,
ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan. Kemajuan ilmu pengetahuan merupakan
sebuah mesin ekonomi yang penting. Makna penting tersebut bukan hanya
kemajuan ilmu pengetahuan dalam tolok ukur ekonomi saja, melainkan dalam
tolok ukur kebudayaan. Dalam perspektif ekonomi, Kemajuan ilmu pengetahuan
merupakan faktor penting untuk peningkatan efisiensi produksi dan daya saing
industrial. Tetapi,Kemajuan ilmu pengetahuan juga merupakan cahaya pencerah.
Bangsa dengan ilmu pengetahuan yang maju dapat menerawang jauh ke depan,
dan mewujudkan hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil. Itulah makna
kebudayaan dari kemajuan Ilmu pengetahuan yang disertai pula kemajuan
teknologi.

3.2 Pentingnya Ilmu Pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa

Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin pesat


memberikan dampak bagi kemajuan hidup dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Sehingga untuk mengelola dan memanfaatkannya diperlukan sumber daya
manusia yang mempunyai kreativitas.Misalnya negara kita sendiri yaitu
Indonesia.Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga-
tenaga kreatif yang mampu memberikan sumbangan bermakna kepada ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta kepada kesejahteraan bangsa pada
umumnya. Sehubungan dengan ini pendidikan hendaknya tertuju pada
pengembangan kreativitas peserta didik agar kelak dapat memenuhi kebutuhan
pribadi dan kebutuhan masayarakat dan negara.
Perkembangan ilmu pengetahuan menuntun seseorang menjadi kreatif.
Tanpa kreativitas seseorang tidak bisa menjadi kompetitor bagi yang lain dan
selalu tertinggal. Hal ini memiliki beberapa alasan memiliki kreativitas dalam
hidup, yaitu:

(1) dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri
merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia,
kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya.,

(2) kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat berbagai
macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah;

(3) bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi individu dan
lingkungannya tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu;

(4) kreativitas yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kualitas


hidupnya.

Kreativitas sangat dibutuhkan dalam berbagai sektor kehidupan karena


dapat memberikan berbagai solusi dari permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari dan menjadi faktor penting untuk kemajuan suatu negara.

Ilmu mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia,


ilmu dapat membantu untuk memahami, menjelaskan, mengatur dan
memprediksi kejadian baik yang bersifat kealaman atau sosial yang terjadi dalam
kehidupan manusia. Setiap masalah yang ada dalam kehidupan manusia selalu
berupaya untuk dipecahkan agar dapat dipahami, dan setelah itu menjadi mampu
untuk mengaturnya serta dapat memprediksikan kemungkinan yang akan terjadi
berdasarkan pemahaman yang dimilikinya, dan dengan kemampuan prediksi
tersebut maka perkiraan masa depan dapat didesain dengan baik meskipun hal itu
bersifat probanilistik, mengingat dalam kenyataannya sering terjadi hal-hal yang
bersifat unpredictable.Dengan demikian tujuan dari ilmu adalah memahami,
mempredikisi, dan mengatur berbagai aspek kehidupan di dunia, di samping
untuk menemukan atau memformulasi teori, dan teori itu sendiri pada dasarnya
merupakan penjelasan tentang sesuatu sehingga dapat memperoleh kefahaman,
dan dengan kepahaman maka prediksi kejadian dengan probabilitas yang cukup
tinggi asalan teori tersebut telah teruji kebenarannya.Adapun beberapa peran ilmu
pengetahuan dalam kemajuan suatu bangsa yaitu :

a. Penerang (Eksplaining)

Eksplaining berasal dari bahasa inggris dari kata eksplain yang berarti
menerangkan dan menjelaskan. Ilmu dapat berfungsi sebagai penjelas untuk
menerangkan segala sesuatu yang ada disekitar manusia. Penjelas suatu teori
dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : deduktif, probalistik, fungsionil, dan
genetik. Penjelasan deduktif menggunakan penalaran deduktif untuk menjelaskan
suatu gejala dengan menarik kesimpulan yang logis dari premis-premis yang
telah diketahui hubungannya terlebih dahulu. Pejelasan probalistik ialah
penjelasan yang menggunakan penalaran induktif untuk menjelaskan suatu gejala
dengan menarik generalisasi dari sejumlah kasus dan fakta, dimana generalisasi
bersifat peluang yang dapat berupa kemungkinan dan kemungkinan itu hampir
dapat dipastikan. Penjelasan fungsional ialah penjelasan yang meletakkan suatu
objek penyelidikan pada tempat tertentu dalam kaitannya dengan sistem secara
keseluruhan yang mempunyai karakteristik atau arah perkembangan tertentu.
Sedangkan penjelasan genetik ialah penjelasan yang didasarkan faktor-faktor
genetik yang telah ada sebelumnya.

b. Pengira (Predicting)

Ilmu bagi kehidupan manusia dapat berperan sebagai pengira terhadap suatu
fenomena yang ditemui oleh manusia tersebut. Ilmu yang dimiliki oleh manusia
telah terwujud dalam berbagai bentuk teori-teori yang ada. Teori biasanya
menerangkan hubungan dua variable atau lebih dalam suatu hubungan kausalitas.
Teori adalah pengetahuan ilmiah yang memberi penjelasan terhadap pertanyaan
“mengapa”. Teori yang ada tersebut memberi manfaat kepada untuk
memperkirakan sesuatu kemungkinan yang akan terjadi, misalnya berkaitan
dengan ilmu astronomi, dapat membantu manusia untuk memprediksi
kemungkinan terjadi gerhana. Contoh lain adalah teori ilmu alam mengatakan
bila besi dipanaskan, maka besi itu akan memuai, maka dari pernyataan ini telah
dapat dipahami dan mengira kenapa setiap yang berjenis logam ketika
dipanaskan memuai. Itulah ilmu yang mempunyai peran sebagai pengira suatu
keadaan atau kejadian.

c. Pengatur (Controling)

Ketika manusia sudah mampu untuk meramal sesuatu yang akan terjadi dengan
berpijak kepada ketentuan ilmu, maka fungsi control dapat dijalankan. Hal ini
bertujuan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Misalnya pada masalah
gempa bumi dengan kekuatan 7,1 SK ketika manusia mengetahui ilmu yang
berkaitan dengan geofisika, manusia dapat memperkirakan akibat yang mungkin
terjadi dikarenakan gempa tersebut apakah akan menimbulkan tsunami atau
tidak. Sehingga manusia dapat mengatur apa yang harus dilakukannya sebelum
hal itu terjadi untuk mengantisipasi terjadinya musibah yang sangat besar.

d. Pemberdaya (Empowering)

Dengan adanya ilmu, maka maka sesuatu yang dulunya tidak bermanfaat dapat di
dayagunakan untuk kesejahteraan hidup manusia. Manusia dengan berbagai
disiplin ilmu yang berhasil dikembangkannya, telah berhasil menemukan
berbagai temuan untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya
dengan sebaik-baiknya. Misalnya saja, manusia sebelumnya tidak mengetahui
bahwa tanaman bahwa suatu tanaman mempunya kasiat dan manfaat yang tinggi
untuk kesehatan, setelah manusia mengetahui maka hal tersebut manusia
memberdayakan dan menggunakan tanaman tersebut dengan sebaik-baiknya, dan
melestarikannya sesuai dengan disiplin ilmu yang ada, baik mencangkoknya,
kloning, rekayasa genetika dan lainya.

3.3. faktor- faktor yang menghambat dan mendukung kemajuan ilmu pengetahuan
demi terwujudnya kemajuan bangsa

Faktor -faktor menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa

Pada saat sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat.
Hal itu tidak terlepas dari proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebelumnya. Perkembangan tersebut terjadi karena manusia dengan kemampuan
akal yang dimilikinya berupaya untuk mengembangkan, menemukan, dan
mengadakan penelitian-penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Upaya-upaya tersebut didasari oleh adanya keinginan manusia untuk
dapat memenuhi segala kebutuhan atau keinginan hidupnya di segala bidang.
Adapun faktor-faktor yang menghambat proses pewarisan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai berikut.

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi dan sudut


pandang

Salah satu hal yang mempercepat proses alih teknologi adalah melalui
pendidikan. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan bukanlah hal
yang mudah, meskipun hasil pendidikan dapat dirasakan langsung. 

2. Sikap tradisional yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru

Pengalaman pahit masa penjajahan selama ratusan tahun di bawah belenggu


bangsa asing telah menimbulkan trauma di kalangan masyarakat
tradisional. Mereka cenderung antipati terhadap hal-hal baru yang berbau asing..

3. Sikap etnosentrisme
Sikap etnosentrisme adalah sikap mengagung-agungkan kebudayaan sendiri dan
menganggap rendah kebudayaan lain.Sikap ini selain menunjukkan kesombongan
diri sekaligus merugikan diri sendiri..

4. Rendahnya etos kerja

Rendahnya etos kerja seseorang ditandai dengan sikap mental yang menghambat
proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain sebagai
berikut.

a. Sikap pasrah terhadap nasib


Adakalanya sikap pasrah memang diperlukan untuk mengurangi tekanan
jiwa dalam menghadapi suatu permasalahan yang rumit dan datang bertu
bi-tubi. Namun jika sikap pasrah menjadi suatu karakter, maka menyeba
bkan orang akan enggan bekerja keras. Padahal tantangan globalisasi me
nghendaki setiap orang mampu bersaing secara sehat dan ini diperlukan
usaha kerja keras. Sikap pasrah akan menyebabkan manusia cepat meras
a puas dengan apa yang dimiliki. Sikap pasrah sering identik dengan sik
ap malas. Jika hal ini menjangkiti setiap orang maka tidak mengheranka
n jika dalam era perdagangan bebas akan menjadi budak orang asing di
negeri sendiri.
b. Sikap kurang disiplin
Budaya tidak tepat waktu atau jam karet merupakan salah satu indikator
ketidakdisiplinan seseorang dalam menghargai waktu. Sikap tidak disipli
n dalam penerapannya merembet bukan hanya masalah ketidaktepatan w
aktu, melainkan juga ketidaktekunan dalam mempelajari sesuatu hal sert
a ketidakmampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Kebia
saan remaja hanya menghabiskan waktu di depan televisi atau bermain
merupakan salah satu contoh ketidakmampuan remaja memanfaatkan wa
ktu untuk hal-hal yang produktif misalnya untuk belajar.Terbatasnya wa
ktu belajar yang banyak tersita dengan kegiatan-kegiatan lain yang sifatn
ya rekreatif menunjukkan ketidaktekunan seseorang dalam belajar. Dala
m belajar diperlukan waktu pembiasaan atau pelatihan untuk mencapai s
uatu keberhasilan.
c. Ketidakmandirian
Naluri manusia sebagai mahkluk sosial secara ekstrim menumbuhkan si
kap ketergantungan yang tinggi pada orang lain sehingga menumbuhkan
sikap tidak mandiri. Ketergantungan suatu negara terhadap negara lain
merupakan dampak dariketidakmandirian penduduk di suatu negara. Sal
ah satu upaya untuk membentuk kemandirian masyarakat suatu bangsa a
dalah dengan alih teknologi, berusaha menguasai teknologi dari negara
maju, sehingga sejajar dengan negara maju.
d. Kurangnya Daya Kreatif dan Inofatif Sumber Daya Manusia
   Merupakan sebuah faktor penghambat internal yang turut berdampak p
ada perkembangan ilmu pengetahuan. Faktor ini diakibatkan oleh kurang
nya swadaya SDM dan minimnya kualitas SDM, dalam hal ini kapasitas
kreatif dan inofatif yang kurang memadai dapat memperlambat perkemb
angan ilmu pengetahuan

5. berobservasi

          Budaya industrialis merupakan manifestasi dan ilmu pengetahuan atau


lebih khusus mencakup teknologi. Semakin tinggi tingkat kegiatan industrialis di
dalam suatu negara, mengindikasikan progres yang baik dari penerapan ilmu
pengetahuan di negara tersebut. Oleh karena itu,  pendidikan dapat menjadi
sebuah penghambat perkembangngan ilmu pengetahuan apabila taraf pendidikan
rendah. Tingkat pendidikan yang rendah dapat memperlambat transfer ilmu
pengetahuan yang berakibat pada perkembangan ilmu pengetahuan

6. Kurangnya Tenaga Ahli/Profesional, Pemikiran yang Sempit dan Statis


         Kurangnya tenga ahli/profesional diakibatkan dari kurangnya
pemberdayaan manusia khususnya secara kemampuan, nalar, maupun mental Hal
ini dapat mengakibatkan, kurangnya tenaga yang berkompeten dan terampil
dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, ditambah lagi sebuah
paradigma yang sempit dan statis menjadi penunjang yang paling baik dari faktor
ini.

7. Mental Budak(Mentalitas Inlanders)

Faktor ini merupakan faktor yang paling tua dan telah mendarah daging
dalam kehidupan bangsa indonesia. Meskipun mentalitas inlanders merupakan
sebuah faktor historikal, namun dampaknya begitu terasa dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Sesuai dengan sebutannya “mental budak”, Indonesia seakan
sulit maju dan kehilangan orientasi kedepan. Dampaknya begitu dirasakan,
bahkan hingga saat ini bangsa Indonesia  lebih suka menjadiseorang pengguna
atau seorang penonton bahkan bisa dibilang dapat dengan mudah dikendalikan
oleh pihak lain. Mentalitas inlanders merupakan warisan dari kisah penjajahan
dan peristiwa sejarah Indonesia.

a. Faktor – faktor pendukung kemajuan ilmu pengetahuan demi kemajuan ban


gsa A.Arus Globalisasi, Membuka Peluang Masuknya Budaya Baru Kedalam
Suatu Negara Pada era globalisasi, terjadi ledakan iptek yang begitu dpaat dir
asakan hampir diseluruh sendi kehidupan bangsa, peerubahan gaya hidup juga
mendorong perkembangan teknologi guna memenuhi setiap kehidupan manus
ia modern. Selain itu, perkembangan budaya baru yang  mampu memasukan p
aham dan ideologi baru yang dapat mempercepat berkembangnya ilmu penget
ahuan.

b. MunculnyaPenemuan Baru Dan Teori Teori Baru


Penemuan baru berupa alata alat yang mampu mempermudah kehidupan
manusia membuat ilmu pengetahuan semakin berkembang. Dalam hal ini
penemuan baru berupa alat alat yang dapat menambah gudang teknologi yang
ada disuatu negara.

c. Gaya Hidup Instan (Mudah)


Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi berbanding lurus dengan
gaya hidup. Artinya bahwa gaya hidup yang dinamis ke arah yang lebih mode
rn dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan.
d. Peran Pemerintah Lewat Setiap Kebijakan Terkait Perkembangan ilmu penge
tahuan
Setiap pemerintah dalam suatu negara tentunya  tidak akan mau negara yan
g dipimpinnya tertinggal oleh karena itu, setiap pemerintah berpikir keras bah
kan menyusun strategi guna memajukan negaranya
8. Peran Pemerintah Lewat Setiap Kebijakan Terkait Perkembangan ilmu peng
etahuan

Setiap pemerintah dalam suatu negara tentunya  tidak akan mau negara yang
dipimpinnya tertinggal oleh karena itu, setiap pemerintah berpikir keras bahkan
menyusun strategi guna memajukan negaranya. Seperti yang kita ketahui bahwa
rata rata hampir semua negara di dunia menggunakan strategi yang dianggap
paling efektif yaitu ilmu pengetahuan.

9. Munculnya Kaum Kaum Modernis Yang Berintelek Dan Terampil   

Kaum kaum yang berintelek hadir dari serangkaian penerapan IPTEK yang
terintegrasi dari segi pendidikan maupun standar pekerjaan.

10. Persaingan Antar Negara Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan


Persaingan antar negara dalam bidang pertahanan dan  keamanan dapat juga
mendorong perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Negara yang
memiliki teknologi perang dan fasilitas pertahanan yang memadai mampu
mempertahankan dan menentukan eksistensi suatu bangsa.

11. Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat dibutuhkan penunjang yaitu


teknologi. Tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi, kesejahteraan masyarakat
dirasa kurang lengkap dan kurang optimal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat dibutuhkan teknologi untuk hasil yang maksimal.
Contohnya penerapan bio-teknologi dan juga transgenetik bagi petani.

3.4 upaya pemerintah dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan demi


terwujudnya kemajuan bangsa
Adapun upaya -upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kema
juan ilmu pengetahuan demi terwujudnya kemajuan bangsa yaitu :
1. tenaga pengajar Indonesia untuk dapat menempuh pendidikan gratis hingga k
e luar negeri. Dengan tujuan yang tentunya untuk meningkatkan kualitas pend
idikan di Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti dibelakukannya PP
G atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru secara khusus sela
ma kurang lebih setahun.
3. Melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang dirasa kurang berdampak
pada kemajuan pendidikan. Telah banyak terjadi revisi kurikulum hingga saat
ini.
4. Pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru dengan memberikan dana bant
uan sertifikasi, bahkan pendapatan guru bias meningkat 2 kali lipat.
5. Mengirim tenaga pengajar ke daerah, daerah terpencil, agar dapat membantu
ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut. Contohnya  saja dibentuknya pr
ogram Indonesia mengajar dan SM3T.
6. Membangun sarana dan prasarana pendidikan baik itu sarana dalam bidang te
knologi maupun sarana lain yang dapat meningkatkan kenyamanan proses bel
ajar mengajar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses kegiatan yang menggunakan buah piki
r, ide, gagasan yang kemudian mengambil inisiatif untuk berbagi pengetahuan.Ilm
u pengetahuan sangat penting dalam kemajuan bangsa sebab dengan kemajuan il
mu pengetahuan suatu bangsa maka Mempermudah komunikasi. Mempermudah
pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Waktu yang digunakan lebih efisien dala
m mendapat informasi, informasi yang diperoleh juga akurat. Dapat membantu m
anusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi baru yang berguna
untuk kelangsungan hidup manusia,kemajuan industri yang mengakibatkan menin
gkatnya lapangan pekerjaan yang dapatembantu kemajuan suatu bangsa .Akan tet
api ,kemajuan ilmu pengetahuan itu harus diiringni dengan kualitas sumber daya
manusia yang produktif dan mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kema
juan suatu bangsa serta diimbangi dengan peran pemerintah dalam memajukan il
mu pengetahuan suatu bangsa. Kemajuan teknologi dan industri yang merupakan
hasil dari budaya manusia di samping membawa dampak positif, dalam arti dapat
didaya gunakan untuk kepentingan umat manusia juga membawa dampak negativ
e terhadap perkembangan dan peradaban manusia itu sendiri. Dampak negatif yan
g di maksud adalah yang berkaitan dengan dunia kejahatan yang erat kaitannya de
ngan perkembangan masyarakat. Semakin maju kehidupan masyarakat, maka keja
hatan juga ikut semakin maju. Kejahatan juga menjadi sebagai dari hasil budaya s
endiri. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu ba
ngsa

4.2 Saran
Kemajuan ilmu pengetahuan merupakan salah satu faktor kemajuan suatu bangsa
tapi disamp8ng itu harus dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang u
nggul jadi kita sebagai warga masyakarat terutama seorang mahasiswa harus mam
pu meningkatkan ilmu pengetahuan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan serta te
knologi untuk memajukan bangsa kita sendiri .
DAFTAR PUSTAKA

Surajiyo, 2019. Hubungan Dan Peranan Ilmu Terhadap Pengembangan Kebudayaan


Nasional. Universitas Indraprasta PGRI.
Dwiningrum, S.I. A, 2012. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Yogyakarta: UNY Press.
Yayan Alfian, Sri Wulan Anggraeni, Unika Wiharti, Nizmah Maratos Soleh, 2019.
Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia. Jurnal Buana Pengabdian1(1).
PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

OLEH :

SURFAM SANIBAU

F1C120068

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia yang berjudul “Peranan Ilmu Pengetahuan Dalam Kemajuan Bangsa”.

Makalahini berisi uraian tentang peranan ilmu pengetahuan terhadap kemajuan


bangsa Indonesia’.

Penulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kendari, 05 Januari 2021


i

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………i

Daftar isi……………………………………………………………………….…ii

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...2


1.2 Rumusan masalah………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………...2

Bab II Kajian pustaka…………………………………………………………...6

Bab III Pembahasan……………………………………………………………12

A. Pengertian pengetahuan………………………………………………12
B. Pengertian ilmu…………………………………………………………13
C. Pengertian dan perkembangan ilmu pengetahuan…………………14
D. Hal-hal yang berkaitan dalam kemajuan bangsa Indonesia…………15

Bab IV Penutup………………………………………………………………16

A. Kesimpulan………………………………………………………...……16
B. Saran…………………………………………………………………….17

Daftar pustaka…………………………………………………………………18.
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu
bangsa. Ketersediaan sumber daya alam (natural resources) yang melimpah dan
adanya sumber daya modal serta teknologi yang semakin canggih, tidak akan
mempunyai kontribusi yang bernilai tambah, tanpa didukung oleh adanya sumber
daya manusia (human resources) yang berkualitas. Dengan demikian, peningkatan
kualitas suatu bangsa sesungguhnya bertumpu pada peningkatan kualitas sumber
manusianya, dan hanya akan dapat dicapai salah satunya melalui penekanan pada
pentingnya pendidikan. Ini artinya pendidikan mempunyai kontribusi yang sangat
berharga dan signifikan dalam meningkatkan kualitas suatu bangsa, tentunya juga
bagi bangsa Indonesia.
Ilmu pengetahuan merupakan produk kegiatan berfikir manusia untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya dengan jalan menerapkan ilmu pengetahuan
yang dipperoleh. Karena itulah ilmu pengetahuan akan melahirkan pendekatan
baru dalam berbagai penyelidikan. Hal ini menunjukkan studi tentang keilmuan
tidak akan berhenti untuk dikaji bahkan berkembang sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Harus pula diakui bahwa sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan, tidak terlepas dari sejarah perkembangan filsafat ilmu, sehingga
muncullah ilmuan yang digolongkan sebagai filosof dimana mereka meyakini
adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil usaha
manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut
Epistemologi.Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas,
sifat, metode dan validity pengetahuan.
Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal
daribahasa latin scientia dari bentuk kata kerjascire yang berarti
mempelajari,mengetahui. Pertumbuhan selanjutnyapengertian ilmu mengalami
perluasan artisehingga menunjuk pada segenappengetahuan sistematik.Dalam
bahasa Jerman wissenschaft.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengetahuan?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu?
3. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan?
4. Apa yang menjadi hal penting dalam kemajuan bangsa Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengetahuan.
2. Mengetahui pengertian ilmu.
3. Mengetahui pengertian dan perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Mengetahui beberapa hal yang sangat penting dalam kemajuan bangsa
Indonesia.

1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui peranan ilmu pengetahuan dan kemajuan
bangsa Indonesia.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-


hari belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan pengaruhnya
terhadap masyarakat. Ungkapan Aristoteles tentang ilmu “umat manusia menjamin
urusannya untuk hidup sehari-hari, barulah ia arahkan perhatiannya kepada ilmu
pengetahuan” (Van Melsen,1987)
The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman
secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan
keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin
dimengerti manusia.
Maka ilmu pengetahuan secara terminologi menurut Anshari (2002: 47-49)
terdapat beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
a) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag menulis: “Science is
empirical, rational, general and cumulative; and it is all four at
once” (ilmu adalah yang empiris, yang rasional, yang umum dan
bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak).
b) Karl Pearson (1857-1936) merumuskan: “Science is the complete
and consistent description of the facts of experience in the simplest
possible terms” (Ilmu pengetahuan adalah lukisan atau keterangan
yang lengkap dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan
istilah yang sesederhana/sesedikit mungkin).
c) Prof. Dr. Ashley Montagu, guru besar antropologi di Rutgers
University menyimpulkan: Science is a systematized knowledge
derived from observation, study and experimentation carried on
order to determine the nature of principles of what being

studied” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun


dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan
percobaan untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang
sedang dipelajari).
d) Driver dan Bel, pakar konstruktivis, mengatakan bahwa ilmu
pengetahuan bukan hanya kumpulan hukum atau daftar fakta. Ilmu
pengetahuan, terutama sains, adalah ciptaan pikiran manusia
dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan secara
bebas (Suparno, 1997: 17).
e) Menurut Endang Saefuddin Anshori (1987: 50) ilmu pengetahuan
adalah Usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem
mengenai kenyataan, struktur, bagian-bagian dan hukumhukum
tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam, manusia, dan agama)
sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu
penginderaan yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan
eksprimen.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok :
a. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan
percobaan
b. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai
kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan
teratur.
c. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka
perseorangan dan kesukaan pribadi.
d. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-
soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami
berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagianbagian itu.
e. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

Sedangkan Daoed Joesoef (1987) menunjukkan bahwa, pengertian ilmu


mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan
sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya
oleh masyarakat ilmuwan.Pengetahuan ilmiah dalam hal ini terbatas pada
kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk disepakati dan
terbuka untuk diteliti, diuji dan dibantah oleh seseorang.
Ilmu pengetahuan sebagai proses artinya kegiatan kemasyarakatan yang
dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya,
bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas dipakai dalam
proses ini adalah analisisrasional, obyektif, sejauh mungkin ‘impersonal’ dari
masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan data yang dapat diamati.
Ilmu pengetahuan sebagai masyarakat artinya dunia pergaulan yang tindak-
tanduknya, perilaku dan sikap serta tutur katanya diatur oleh empat ketentuan
yaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih, dan skeptisisme yang teratur.
Sedangkan Van Melsen (1985) mengemukakan ada delapan ciri yang menadai
ilmu, yaitu :
a. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan
yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian
(metode) maupun harus (susunan logis).
b. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan
tanggung jawab ilmuwan.
c. Universalitas ilmu pengetahuan.
d. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak
didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
e. Ilmu pengetahuan harus dapatdiverifikasi oleh semua peneliti
ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat
dikomunikasikan.
f. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah
sungguhsungguh, bila mengandung pertanyaanpertanyaan baru dan
menimbulkan problem-problem baru lagi.
g. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi
suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
h. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan
kebertauan antara teori dengan praktis.

Sejarah kemajuan bangsa di dunia, Amerika, Prancis, Jerman, Korea, dan juga
bangsa Jepang serta bangsa yang lain berawaldari kegemaran dan ketekunan
membaca. Bangsa-bangsa besar tersebut tidak puas dengan kemajuan yang telah
mereka raih, sehingga mendorong mereka untuk terus giat membaca.Waktunya
dihabiskan untuk kegiatan membaca dan bekerja, hal ini menunjukkan bahwa
manfaat membaca buku besar manfaatnya bagi keunggulan dan kemajuan bangsa.

Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat
ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi
muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya system pendidikan yang berkualitas
pula.Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang
tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan
investasi jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi
generasi muda yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Dalam kaitan ini, Rinehart dalam Daulat P. Tampubolon (2001 : 344)


menyatakan: “Bertahun-tahun lamanya kita membohongi generasi muda. Kita
katakan mereka adalah masa depan bangsa dan negara, tetapi tidak
memperlengkapi mereka untuk membangunnya. Yang kita wariskan hanyalah
tanggung jawab ataskerusakan sosial, politik, keuangan, dan lingkungan.

Orientasi pendidikan tidak ditekankan pada kualitas, tetapi lebih banyak pada
kuantitas dan kepentingan individu semata, sehingga pendidikan belum
mendapatkan perannya sebagai landasan dalam membangun bangsa ini.

Selain itu Suatu bangsa dapat memenangkan persaingan apabila mempunyai


rakyat yang gemar membaca dan terus belajar di era globalisasi ini yang
perkembangan iptek sangat cepat. Dapat sampaikan bahwa ilmu pengetahuan 
merupakan ikon dari terbentuknya peradaban yang tinggi, maju dan modern.
Karena dengan ilmu pengetahuan akan menemukan temuan baru yang dapat
membuat hidup manusia lebih enak, mudah dan sejahtera. Ilmu pengetahuan
mempunyai peranan penting dalam mengubah peradaban suatu bangsa.Banyak
informasi berisi propaganda dengan bermacam keperluan (ekonomi, kekuasaan,
politik, dsb.) secara masif dilakukan untuk mempengaruhi sikap masyarakat agar
mendukung program-progam dari penguasa informasi tersebut. Disini terlihat
bahwa isi informasi yang dilihat (dibaca) oleh masyarakat berdampak sangat besar
untuk melakukan perubahan dalam suatu komunitas masyarakat (bangsa) di dunia
ini. Jadi tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa kemajuan (perubahan) suatu
bangsa dipengaruhi oleh budaya baca yang baik dari bangsa tersebut. Tentunya
informasi yang diserap untuk kemajuan bangsa adalah informasi yang baik,
produktif, positif dan konstruktif yang dibutuhkan oleh bangsa tersebut.
Jika kita menengok ke negara-negara maju, bisa kita temukan suatu kenyataan
bahwa membaca merupakan syarat mutlak untuk mencapai kemajuan.
Membangun budaya baca, bukan hanya sekedar menyediakan buku atau ruang
baca, akan tetapi diperlukan hal yang lebih dari itu yaitu dengan membangun pola
pikir, sikap dan perilaku, serta budaya dari generasi yang tidak suka membaca
menjadi generasi yang gemar membaca. Dari sana kreativitas dan transfer
knowledgedapat terjadi dan berkembang dengan baik.

Kemampuan (budaya) baca suatu masyarakat dapat digunakan untuk


mengukur keberhasilan pembangunan dan kualitas suatu bangsa. Hal tersebut bisa
kita temukan dari United Nations Development Programme (UNDP) yang
menyatakan bahwa angka buta huruf dewasa (adult illiteracy rate) sebagai suatu
standar dalam mengukur kualitas bangsa. Tinggi atau rendah angka buta huruf
akan menentukan pula tinggi rendahnya Human Development Index(HDI) bangsa
tersebut.

Berkaca pada bangsa maju tersebut dapat disampaikan bahwa membaca


menjadi syarat mutlak untuk mencapai kemajuan dan keunggulan. Membangun
budaya baca, tidak hanya sekadar menyediakan buku atau ruang baca semata.
Tetapi lebih dari itu, pembangunan budaya baca juga harus menyentuh pada
kegiatan membangun perilaku, pemikiran, dan budaya dari generasi yang semula
tidak suka membaca menjadi generasi gemar membaca. Dari generasi yang jauh
dari buku menjadi generasi gemar membaca dan pencinta buku. Berawal dari sana
maka akan muncul kreativitas juga proses transfer pengetahuan berlangsung dan
berkembang.

Ilmu pengetahuan mempunyai peranan tinggi bagi manusia untuk melakukan


perubahan peradaban pada suatu bangsa ke arah yang lebih baik. Kegiatan
membaca akan memunculkan ilmu pengetahuan akan muncul dan berkembang.
Tanpa membaca, adalah hal yang mustahil akanterwujud peradaban tinggi di suatu
bangsa.

Informasi yang diserap / dibaca seseorang menjadi tacit knowledge dalam diri
orang tersebut dan apabila disampaikan atau dikeluarkan menjadi explicit
knowledge yang berupa ilmu pengetahuan yang dapat dipakai untuk menentukan
kebijakan/ wisdom.Ilmu pengetahuan merupakan salah satu prasyarat wajib dari
terwujudnya peradaban tinggi dan maju di suatu bangsa. Hal ini karena hanya
dengan ilmu pengetahuan akan ditemukan beragam penemuan baru yang bahkan
sebelumnya sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh umat manusia.

Budaya membaca merupakan syarat mutlak menuju masyarakat informasi


yang merupakan ciri dari masyarakat modern. Bangsa yang maju mutlak
hukumnya memiliki masyarakat yang gemar membaca dan terus belajar.
Masyarakat yang mempunyai budaya baca yang bagus akan mengangkat harkat
dan martabat bangsa agar mampu bersaing di era globalisasi dengan
perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang melesat sangat
cepat.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil usaha
manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.

Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut


Epistemologi.Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-
batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.
B. Pengertian ilmu
Ilmu bukanlah merupakan pengetahuan yang datang demikian saja
sebagai barang yang sudah jadi dan dating dari dunia khayal. Ilmu merupakan
suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang sesuatu obyek yang khas
dengan pendekatan yang khas pula sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
yang berupa pengetahuan yang ilmiah. Ilmiah dalam arti bahwa sistem dan
struktur ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.Terbuka dalam arti
untuk diuji oleh siapapun.
C. Pengertian dan perkembangan ilmu pengetahuan
Terdapat prinsip yang berbeda antara ilmu dengan
pengetahuan.Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum
tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik.Dapat juga dikatakan
pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, tanpa memiliki
metode, dan mekanisme tertentu.Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi
yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan.Dalam hal ini landasan
pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak
teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih
dahulu.Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error dan berdasarkan
pengalaman belaka.
Ilmu pengetahuan berasal dari dua suku kata; ilmu dan pengetahuan.
Secara etimologi, ilmu dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yang
merupakan serapan dari bahasa latin scientia, yang merupakan turunan dari kata
scire, dan mempunyai arti mengetahui (to know), yang juga berarti belajar (to
learn) (Gie,2000: 87).
Science juga bermakna pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-
tanda dan syarat-syarat yang khas (Anshari, 2002: 47).Sementara pengetahuan
dalam bahasa Inggris disebut sebagai knowledge yang mempunyai arti.
ilmu pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan
rasional yang dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang
teruji kebenarannya.
The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,
dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang
ingin dimengerti manusia.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Ilmu bukanlah merupakan pengetahuan yang datang demikian saja
sebagai barang yang sudah jadi dan dating dari dunia khayal. Ilmu merupakan
suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang sesuatu obyek yang khas
dengan pendekatan yang khas pula sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
yang berupa pengetahuan yang ilmiah.
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus
merupakan bagian dari filsafat.Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan
induk atau ibu dari semua ilmu (mater scientiarum).
Karena objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan,
padahal ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus.Hal ini menyebabkan
berpisahnya ilmu dari filsafat.
Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri
dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus
menjadi terputus.Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini
menimbulkan batas-batas yang tegas di antara masing-masing ilmu. Dengan
kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmu
yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan masing-
masing ilmu.Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang luas.Ada
hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat.
Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan
ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru.Ilmu
dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan yang berupa
fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafati yang tepat
sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah.
Dalam perkembangan berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagai
induk dan sumber ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu sendiri,
yang juga mengalami spesialisasi.Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak
mencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral.Contohnya filsafat
agama, filsafat hukum, dan filsafat ilmu adalah bagian dari perkembangan
filsafat yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang
tertentu.Dalam konteks inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat sangat
relevan untuk dikaji dan didalami.
D. Hal-hal yang berkaitan dalam kemajuan bangsa Indonesia
Kemajuan suatu bangsa sangatlah ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada
pendidikannya.Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu kebutuhanpokok
dan menjadi peran penting dalam menciptakan masyarakat yang
cerdas.Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan
yang baik.Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan
harkat dan martabat manusia Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia (RI) No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS, pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman”. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam pasal 3 yang
berbunyi: “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan
pendidikan nasional tersebut secara umum jelas mengarah pada peningkatan
kualitas bangsa.
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat
ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri.
Generasi muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya system pendidikan yang
berkualitas pula.Sebagaimana dikemukakan Daulat P. Tampubolo (2001:345-
346) bahwa: “Kebohongan yang paling mendasar ialah apabila kita tidak
mewariskan sistem pendidikan bermutu yang dapat memperlengkapi generasi
muda agar mampu membangun bangsa dan Negara ini untuk menghadapi
tantangan zaman di masa datang. Disadari sepenuhnya dengan sistem
pendidikan bermutu, generasi muda, khususnya para pemimpin penerus, akan
mampu mengemban tanggung jawab berat itu. Mreka juga akan mampu
memelihara dan meningkatkan mutu dari hasil-hasil positif masa lalu.
Semuanya itu mungkin, karena sumber daya manusia bermutu melalui system
pendidikan bermutu”.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kita dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil
usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
2. Ilmu merupakan suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang sesuatu
obyek yang khas dengan pendekatan yang khas pula sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang ilmiah.
3. arti ilmu pengetahuan adalah gabungan berbagai pengetahuan yang
disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan sebab dan
akibat.
Kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan didahului oleh
filsafat.Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu
memisahkan diri dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan
ilmu-ilmu khusus menjadi terputus.Dengan ciri kekhususan yang dimiliki
setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di antara masing-
masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang
menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah.
4. Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan
yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat
menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini diharapkan informasi yang diperoleh dan
ditulis sesuai dengan informasi yang akurat dan diharapkan kepada pembaca
mampu memahami apa yang dimaksud dalam makalah ini sehingga diperoleh
wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Anshari, E. S. 2002. Ilmu, Filsafat dan Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset. Cet.
9.
Anshari, E. S.. 1987. Ilmu, Filsafat dan Agama. Surabaya: Bina Ilmu Offset. cet. Vii.
Joesoef, Daoed. (1987). “Pancasila Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan,” dalam
Pancasila Sebagai Orientasi Pengembangan Ilmu. Editor Soeroso
Prawirohardjo, dkk.. Yogyakarta: PT Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
The Liang Gie.(1987). Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu dan
Teknologi.
Tampubolon, Daulat P. 2001. Perguruan Tinggi Bermutu: Paradigma Baru
Manajemen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Van Melsen, A.G.M. (1985). Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. Jakarta:
PT Gramedia, Terjemahan K. Bertens, Judul asli “Wetenschap en
Verantwoordelijkheid”.

Anda mungkin juga menyukai