Anda di halaman 1dari 18

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

OLEH :

SURFAM SANIBAU

F1C120068

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Peranan Ilmu Pengetahuan Dalam
Kemajuan Bangsa”.

Makalahini berisi uraian tentang peranan ilmu pengetahuan terhadap kemajuan


bangsa Indonesia’.

Penulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 05 Januari 2021

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………i

Daftar isi……………………………………………………………………….…ii

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...2


1.2 Rumusan masalah………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………...2

Bab II Kajian pustaka…………………………………………………………...6

Bab III Pembahasan……………………………………………………………12

A. Pengertian pengetahuan………………………………………………12
B. Pengertian ilmu…………………………………………………………13
C. Pengertian dan perkembangan ilmu pengetahuan…………………14
D. Hal-hal yang berkaitan dalam kemajuan bangsa Indonesia…………15

Bab IV Penutup………………………………………………………………16

A. Kesimpulan………………………………………………………...……16
B. Saran…………………………………………………………………….17

Daftar pustaka…………………………………………………………………18.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu
bangsa. Ketersediaan sumber daya alam (natural resources) yang melimpah
dan adanya sumber daya modal serta teknologi yang semakin canggih, tidak
akan mempunyai kontribusi yang bernilai tambah, tanpa didukung oleh
adanya sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Dengan
demikian, peningkatan kualitas suatu bangsa sesungguhnya bertumpu pada
peningkatan kualitas sumber manusianya, dan hanya akan dapat dicapai salah
satunya melalui penekanan pada pentingnya pendidikan. Ini artinya
pendidikan mempunyai kontribusi yang sangat berharga dan signifikan dalam
meningkatkan kualitas suatu bangsa, tentunya juga bagi bangsa Indonesia.
Ilmu pengetahuan merupakan produk kegiatan berfikir manusia untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya dengan jalan menerapkan ilmu
pengetahuan yang dipperoleh. Karena itulah ilmu pengetahuan akan
melahirkan pendekatan baru dalam berbagai penyelidikan. Hal ini
menunjukkan studi tentang keilmuan tidak akan berhenti untuk dikaji bahkan
berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Harus pula diakui
bahwa sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, tidak terlepas dari sejarah
perkembangan filsafat ilmu, sehingga muncullah ilmuan yang digolongkan
sebagai filosof dimana mereka meyakini adanya hubungan antara ilmu
pengetahuan dan filsafat ilmu.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil
usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut
Epistemologi.Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-
batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.
Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal
daribahasa latin scientia dari bentuk kata kerjascire yang berarti
mempelajari,mengetahui. Pertumbuhan selanjutnyapengertian ilmu mengalami
perluasan artisehingga menunjuk pada segenappengetahuan sistematik.Dalam
bahasa Jerman wissenschaft.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengetahuan?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu?
3. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan?
4. Apa yang menjadi hal penting dalam kemajuan bangsa Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengetahuan.
2. Mengetahui pengertian ilmu.
3. Mengetahui pengertian dan perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Mengetahui beberapa hal yang sangat penting dalam kemajuan bangsa
Indonesia.

1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui peranan ilmu pengetahuan dan kemajuan
bangsa Indonesia.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidupan


sehari-hari belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan
pengaruhnya terhadap masyarakat. Ungkapan Aristoteles tentang ilmu “umat
manusia menjamin urusannya untuk hidup sehari-hari, barulah ia arahkan
perhatiannya kepada ilmu pengetahuan” (Van Melsen,1987)
The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai
seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai
gejala yang ingin dimengerti manusia.
Maka ilmu pengetahuan secara terminologi menurut Anshari (2002: 47-
49) terdapat beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
a) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag menulis: “Science is
empirical, rational, general and cumulative; and it is all four at
once” (ilmu adalah yang empiris, yang rasional, yang umum dan
bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak).
b) Karl Pearson (1857-1936) merumuskan: “Science is the
complete and consistent description of the facts of experience in
the simplest possible terms” (Ilmu pengetahuan adalah lukisan
atau keterangan yang lengkap dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sesederhana/sesedikit
mungkin).
c) Prof. Dr. Ashley Montagu, guru besar antropologi di Rutgers
University menyimpulkan: Science is a systematized knowledge
derived from observation, study and experimentation carried on
order to determine the nature of principles of what being
studied” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun
dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan
percobaan untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal
yang sedang dipelajari).
d) Driver dan Bel, pakar konstruktivis, mengatakan bahwa ilmu
pengetahuan bukan hanya kumpulan hukum atau daftar fakta.
Ilmu pengetahuan, terutama sains, adalah ciptaan pikiran
manusia dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan
secara bebas (Suparno, 1997: 17).
e) Menurut Endang Saefuddin Anshori (1987: 50) ilmu
pengetahuan adalah Usaha pemahaman manusia yang disusun
dalam satu sistem mengenai kenyataan, struktur, bagian-bagian
dan hukumhukum tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam,
manusia, dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya
pemikiran yang dibantu penginderaan yang kebenarannya diuji
secara empiris, riset dan eksprimen.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok :
a. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan
percobaan
b. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai
kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan
dan teratur.
c. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka
perseorangan dan kesukaan pribadi.
d. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-
soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami
berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagianbagian itu.
e. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Sedangkan Daoed Joesoef (1987) menunjukkan bahwa, pengertian ilmu
mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan
sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan diakui
kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan.Pengetahuan ilmiah dalam hal ini
terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk
disepakati dan terbuka untuk diteliti, diuji dan dibantah oleh seseorang.
Ilmu pengetahuan sebagai proses artinya kegiatan kemasyarakatan yang
dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya,
bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas dipakai
dalam proses ini adalah analisisrasional, obyektif, sejauh mungkin
‘impersonal’ dari masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan data
yang dapat diamati.
Ilmu pengetahuan sebagai masyarakat artinya dunia pergaulan yang
tindak-tanduknya, perilaku dan sikap serta tutur katanya diatur oleh empat
ketentuan yaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih, dan skeptisisme
yang teratur.
Sedangkan Van Melsen (1985) mengemukakan ada delapan ciri yang
menadai ilmu, yaitu :
a. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu
keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem
dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis).
b. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya
dengan tanggung jawab ilmuwan.
c. Universalitas ilmu pengetahuan.
d. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak
didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
e. Ilmu pengetahuan harus dapatdiverifikasi oleh semua peneliti
ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat
dikomunikasikan.
f. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah
sungguhsungguh, bila mengandung pertanyaanpertanyaan baru dan
menimbulkan problem-problem baru lagi.
g. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka
bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
h. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan
kebertauan antara teori dengan praktis.

Sejarah kemajuan bangsa di dunia, Amerika, Prancis, Jerman, Korea, dan


juga bangsa Jepang serta bangsa yang lain berawaldari kegemaran dan
ketekunan membaca. Bangsa-bangsa besar tersebut tidak puas dengan
kemajuan yang telah mereka raih, sehingga mendorong mereka untuk terus giat
membaca.Waktunya dihabiskan untuk kegiatan membaca dan bekerja, hal ini
menunjukkan bahwa manfaat membaca buku besar manfaatnya bagi
keunggulan dan kemajuan bangsa.

Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat
ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri.
Generasi muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya system pendidikan
yang berkualitas pula.Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat
terwujud di masa datang tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga dan
bernilai luhur, terutama bagi generasi muda yang akan menentukan maju
mundurnya suatu bangsa.

Dalam kaitan ini, Rinehart dalam Daulat P. Tampubolon (2001 : 344)


menyatakan: “Bertahun-tahun lamanya kita membohongi generasi muda. Kita
katakan mereka adalah masa depan bangsa dan negara, tetapi tidak
memperlengkapi mereka untuk membangunnya. Yang kita wariskan hanyalah
tanggung jawab ataskerusakan sosial, politik, keuangan, dan lingkungan.
Orientasi pendidikan tidak ditekankan pada kualitas, tetapi lebih banyak
pada kuantitas dan kepentingan individu semata, sehingga pendidikan belum
mendapatkan perannya sebagai landasan dalam membangun bangsa ini.

Selain itu Suatu bangsa dapat memenangkan persaingan apabila


mempunyai rakyat yang gemar membaca dan terus belajar di era globalisasi ini
yang perkembangan iptek sangat cepat. Dapat sampaikan bahwa ilmu
pengetahuan  merupakan ikon dari terbentuknya peradaban yang tinggi, maju
dan modern. Karena dengan ilmu pengetahuan akan menemukan temuan baru
yang dapat membuat hidup manusia lebih enak, mudah dan sejahtera. Ilmu
pengetahuan mempunyai peranan penting dalam mengubah peradaban suatu
bangsa.Banyak informasi berisi propaganda dengan bermacam keperluan
(ekonomi, kekuasaan, politik, dsb.) secara masif dilakukan untuk
mempengaruhi sikap masyarakat agar mendukung program-progam dari
penguasa informasi tersebut. Disini terlihat bahwa isi informasi yang dilihat
(dibaca) oleh masyarakat berdampak sangat besar untuk melakukan perubahan
dalam suatu komunitas masyarakat (bangsa) di dunia ini. Jadi tidak berlebihan
apabila dikatakan bahwa kemajuan (perubahan) suatu bangsa dipengaruhi oleh
budaya baca yang baik dari bangsa tersebut. Tentunya informasi yang diserap
untuk kemajuan bangsa adalah informasi yang baik, produktif, positif dan
konstruktif yang dibutuhkan oleh bangsa tersebut.

Jika kita menengok ke negara-negara maju, bisa kita temukan suatu


kenyataan bahwa membaca merupakan syarat mutlak untuk mencapai
kemajuan. Membangun budaya baca, bukan hanya sekedar menyediakan buku
atau ruang baca, akan tetapi diperlukan hal yang lebih dari itu yaitu dengan
membangun pola pikir, sikap dan perilaku, serta budaya dari generasi yang
tidak suka membaca menjadi generasi yang gemar membaca. Dari sana
kreativitas dan transfer knowledgedapat terjadi dan berkembang dengan baik.

Kemampuan (budaya) baca suatu masyarakat dapat digunakan untuk


mengukur keberhasilan pembangunan dan kualitas suatu bangsa. Hal tersebut
bisa kita temukan dari United Nations Development Programme (UNDP) yang
menyatakan bahwa angka buta huruf dewasa (adult illiteracy rate) sebagai
suatu standar dalam mengukur kualitas bangsa. Tinggi atau rendah angka buta
huruf akan menentukan pula tinggi rendahnya Human Development
Index(HDI) bangsa tersebut.

Berkaca pada bangsa maju tersebut dapat disampaikan bahwa membaca


menjadi syarat mutlak untuk mencapai kemajuan dan keunggulan. Membangun
budaya baca, tidak hanya sekadar menyediakan buku atau ruang baca semata.
Tetapi lebih dari itu, pembangunan budaya baca juga harus menyentuh pada
kegiatan membangun perilaku, pemikiran, dan budaya dari generasi yang
semula tidak suka membaca menjadi generasi gemar membaca. Dari generasi
yang jauh dari buku menjadi generasi gemar membaca dan pencinta buku.
Berawal dari sana maka akan muncul kreativitas juga proses transfer
pengetahuan berlangsung dan berkembang.

Ilmu pengetahuan mempunyai peranan tinggi bagi manusia untuk


melakukan perubahan peradaban pada suatu bangsa ke arah yang lebih baik.
Kegiatan membaca akan memunculkan ilmu pengetahuan akan muncul dan
berkembang. Tanpa membaca, adalah hal yang mustahil akanterwujud
peradaban tinggi di suatu bangsa.

Informasi yang diserap / dibaca seseorang menjadi tacit knowledge dalam


diri orang tersebut dan apabila disampaikan atau dikeluarkan menjadi explicit
knowledge yang berupa ilmu pengetahuan yang dapat dipakai untuk
menentukan kebijakan/ wisdom.Ilmu pengetahuan merupakan salah satu
prasyarat wajib dari terwujudnya peradaban tinggi dan maju di suatu bangsa.
Hal ini karena hanya dengan ilmu pengetahuan akan ditemukan beragam
penemuan baru yang bahkan sebelumnya sama sekali tidak pernah terpikirkan
oleh umat manusia.

Budaya membaca merupakan syarat mutlak menuju masyarakat informasi


yang merupakan ciri dari masyarakat modern. Bangsa yang maju mutlak
hukumnya memiliki masyarakat yang gemar membaca dan terus belajar.
Masyarakat yang mempunyai budaya baca yang bagus akan mengangkat harkat
dan martabat bangsa agar mampu bersaing di era globalisasi dengan
perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang melesat sangat
cepat.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil
usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.

Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut


Epistemologi.Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan
tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.
B. Pengertian ilmu
Ilmu bukanlah merupakan pengetahuan yang datang demikian saja
sebagai barang yang sudah jadi dan dating dari dunia khayal. Ilmu
merupakan suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang sesuatu obyek
yang khas dengan pendekatan yang khas pula sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan yang ilmiah. Ilmiah dalam arti bahwa
sistem dan struktur ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka.Terbuka dalam arti untuk diuji oleh siapapun.
C. Pengertian dan perkembangan ilmu pengetahuan
Terdapat prinsip yang berbeda antara ilmu dengan
pengetahuan.Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum
tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik.Dapat juga dikatakan
pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, tanpa memiliki
metode, dan mekanisme tertentu.Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi
yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan.Dalam hal ini
landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar.
Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang
tidak teruji lebih dahulu.Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and
error dan berdasarkan pengalaman belaka.
Ilmu pengetahuan berasal dari dua suku kata; ilmu dan pengetahuan.
Secara etimologi, ilmu dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yang
merupakan serapan dari bahasa latin scientia, yang merupakan turunan dari
kata scire, dan mempunyai arti mengetahui (to know), yang juga berarti
belajar (to learn) (Gie,2000: 87).
Science juga bermakna pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-
tanda dan syarat-syarat yang khas (Anshari, 2002: 47).Sementara
pengetahuan dalam bahasa Inggris disebut sebagai knowledge yang
mempunyai arti.
ilmu pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau
gagasan rasional yang dibangun oleh individu melalui percobaan dan
pengalaman yang teruji kebenarannya.
The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai
seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai
gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Ilmu bukanlah merupakan pengetahuan yang datang demikian saja
sebagai barang yang sudah jadi dan dating dari dunia khayal. Ilmu
merupakan suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang sesuatu obyek
yang khas dengan pendekatan yang khas pula sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan yang ilmiah.
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu
khusus merupakan bagian dari filsafat.Sehingga dikatakan bahwa filsafat
merupakan induk atau ibu dari semua ilmu (mater scientiarum).
Karena objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan,
padahal ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus.Hal ini menyebabkan
berpisahnya ilmu dari filsafat.
Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan
diri dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus
menjadi terputus.Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini
menimbulkan batas-batas yang tegas di antara masing-masing ilmu. Dengan
kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmu
yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan masing-
masing ilmu.Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan
suatu pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang
luas.Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat.
Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan
ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan
keliru.Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar
bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-
ide filsafati yang tepat sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah.
Dalam perkembangan berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagai
induk dan sumber ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu sendiri,
yang juga mengalami spesialisasi.Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak
mencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral.Contohnya filsafat
agama, filsafat hukum, dan filsafat ilmu adalah bagian dari perkembangan
filsafat yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang
tertentu.Dalam konteks inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat sangat
relevan untuk dikaji dan didalami.
D. Hal-hal yang berkaitan dalam kemajuan bangsa Indonesia
Kemajuan suatu bangsa sangatlah ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada
pendidikannya.Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu
kebutuhanpokok dan menjadi peran penting dalam menciptakan masyarakat
yang cerdas.Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan
pendidikan yang baik.Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan
dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia (RI) No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS, pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman”. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional dinyatakan
dalam pasal 3 yang berbunyi: “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut
secara umum jelas mengarah pada peningkatan kualitas bangsa.
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan
sangat ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu
sendiri. Generasi muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya system
pendidikan yang berkualitas pula.Sebagaimana dikemukakan Daulat P.
Tampubolo (2001:345-346) bahwa: “Kebohongan yang paling mendasar
ialah apabila kita tidak mewariskan sistem pendidikan bermutu yang dapat
memperlengkapi generasi muda agar mampu membangun bangsa dan
Negara ini untuk menghadapi tantangan zaman di masa datang. Disadari
sepenuhnya dengan sistem pendidikan bermutu, generasi muda, khususnya
para pemimpin penerus, akan mampu mengemban tanggung jawab berat itu.
Mreka juga akan mampu memelihara dan meningkatkan mutu dari hasil-
hasil positif masa lalu. Semuanya itu mungkin, karena sumber daya manusia
bermutu melalui system pendidikan bermutu”.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kita dapat memperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya,
hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
2. Ilmu merupakan suatu cara berpikir yang demikian dalam, tentang
sesuatu obyek yang khas dengan pendekatan yang khas pula sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang ilmiah.
3. arti ilmu pengetahuan adalah gabungan berbagai pengetahuan yang
disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan sebab
dan akibat.
Kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan didahului oleh
filsafat.Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu
memisahkan diri dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan
ilmu-ilmu khusus menjadi terputus.Dengan ciri kekhususan yang
dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di
antara masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang
pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah.
4. Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan
yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat
menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini diharapkan informasi yang diperoleh
dan ditulis sesuai dengan informasi yang akurat dan diharapkan kepada
pembaca mampu memahami apa yang dimaksud dalam makalah ini
sehingga diperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Anshari, E. S. 2002. Ilmu, Filsafat dan Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset.
Cet. 9.
Anshari, E. S.. 1987. Ilmu, Filsafat dan Agama. Surabaya: Bina Ilmu Offset. cet.
Vii.
Joesoef, Daoed. (1987). “Pancasila Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan,” dalam
Pancasila Sebagai Orientasi Pengembangan Ilmu. Editor Soeroso
Prawirohardjo, dkk.. Yogyakarta: PT Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
The Liang Gie.(1987). Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu
dan Teknologi.
Tampubolon, Daulat P. 2001. Perguruan Tinggi Bermutu: Paradigma Baru
Manajemen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Van Melsen, A.G.M. (1985). Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita.
Jakarta: PT Gramedia, Terjemahan K. Bertens, Judul asli “Wetenschap en
Verantwoordelijkheid”.

Anda mungkin juga menyukai