OLEH :
NUR INDAH
F1C120060
KENDARI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
karya ilmiah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA”.
Harapan saya karya ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang peranan ilmu pengetahuan.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan karya ilmiah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
Nur Indah
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujan
1. Untuk mengetahuai pengertian ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui filsafat ilmu pengetahuan.
4. Untuk mengetahui macam-macam ilmu pengetahuan.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri ilmu pengetahuan.
1.4 Manfaat
1. Dapat memahami pengertian ilmu pengetahuan.
2. Dapat memahami proses terbentuknya ilmu pengetahuan.
3. Dapat memahami filsafat ilmu pengetahuan.
4. Dapat memahami macam-mavam ilmu pengetahuan.
5. Dapat memahami ciri-ciri ilmu pengetahuan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ilmu pengetahuan, sains, ilmu adalah semua yang dilakukan secara sadar
untuk menemukan, menyelidiki dan meningkatkan tentang pemahaman terhadap
manusia dalam segala sudut kenyataan terhadap alam manusia. Sudut pandangan
ini diberikan batas agar supaya rumusan-rumusan menjadi pasti.
1. Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan,
sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya,
dengan kata lain ontologis merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
6
2. Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan.
3. Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari
ilmu pengetahuan.
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa yang akan datang
sangat ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri.
Generasi muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang
berkualitas pula. Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di
masa datang tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan
merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur,
terutama bagi generasi muda yang akan menentukan maju mundurnya suatu
bangsa.
7
Ketidak sadaran akan pentingnya pendidikan yang baik menyebabkan bidang
pendidikan ini sering kali dilihat sebelah mata oleh pihak-pihak yang
brekepentingan, orientasi pedidikan tidak ditekankan pada kualitas, tetapi lebih
banyak pada kuantitas dan kepentingan indifidu semata, sehingga pendidikan
belum mendaptkan perannya sebagai landasan dalam membangun bangsa ini.
8
melalui jalur pendidikan formal dan non formal jalur pendidikan formal
merupakan pendidikan yang berlangsung disekolah melalui kegiatan kegiatan
belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Sedangkan jalur
pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilakukan diluar sekolah,
yang tidak berjenjang dan berkesinambungan. sekolah sebagai lembaga formal
merupakan salah satu sarana untuk belajar dalam rangka pencapaian tujuan
tersebut.
9
BAB III
PEMBAHASAN
1. Minto Rahayu
Pengetahuan (Knowledge) yang sudah disusun dengan sistemtis
dan berlaku secara umum.
2. Thomas Khun
Suatu himpunan kegiatan / aktivitas yang banyak mendapatkan
atau menghasilkan penemuan, baik dalam bentuk pengembangan
ataupun penolakannya.
3. Van Puersen
Pengetahuan yang telah terorganisasi, dengan metode dan sistem
berusaha mencari hubungan-hubungan tetap di antara gejala-gejala.
4. Dr. Maurice Bucaille
Kunci agar dapat mengungkapkan berbagai hal, baik dalam jangka
waktu sebentar maupun jangka waktu yang lama.
5. Ns. Asmadi
Ilmu adalah proses mengetahui melalui penyelidikan yang
sistematis dan sekumpulan pengetahuan yang padat dan terkendali
(metode ilmiah).
6. M. Izuddin Taufiq
10
Ilmu merupakan penelusuran informasi atau data lewat
pengamatan, eksperimen dan pengkajian, dengan tujuan landasan dasar,
menetapkan hakikat, ataupun asal usulnya.
7. Poespoprodjo
Ilmu merupakan proses memperbaiki diri secara terus menerus
(bersinambungan) yakni meliputi perkembangan uji empiris dan teori.
8. Popper
Ilmu merupakan tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin
direorganisasi.
9. Dr. H. M. Gade
Ilmu merupakan falsafah, yaitu hasil pemikiran tentang
kemungkinan batas-batas pengetahuan manusia.
10. Francis Bacon
Ilmu merupakan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek
pengetahuan dan satu-satunya pengetahuan yang valid.
11. Goldstein
Ilmu adalah cara melihat (memandang) dunia, mengubah dan
memahaminya. Dalam segi kreativitas ilmu pengetahuan, keilmuan
dijelaskan sebagai sistem berpikir yang melibatkan serangkaian
aktivitas imajinatif ilmuwan dan kreatif dalam usaha mencari
kebenaran.
12. Mulyadi Kartanegara
Ilmu pengetahuan secara bahasa adalah science berarti “fakta atau
keadaan” sering diambil dan mengetahui dalam makna pengetahuan
(knowledge) yang kontras kepada kepercayaan dan intuisi.
11
Secara periodik, setiap periode menampilkan ciri khas tertentu
dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran secara
teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Oleh karena itu
perodisasi perkembangan ilmu disini dimulai dari peradaban Yunani dan
diakhiri pada zaman kontemporer.
1. Zaman Pra Yunani Kuno
Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan :
a. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada
pengalaman.
b. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai
fakta dengan sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan
dengan kekuatan magis.
c. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah
menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat
abstraksi.
d. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang
didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.
e. Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-
peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi.
2. Zaman Yunani Kuno
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan
filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu
dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Yunani pada
masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi.
Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis
inilah menjadikan bangsa Yunani sebagai ahli-ahli pikir terkenal
12
sepanjang masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales,
Phytagoras, Sokrates, Plato, Aristoteles.
3. Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan dimulai dengan tampilnya para
theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini
hampir semua adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait
dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada
masa ini adalah Ancilla Theologia atau abdi agama. Namun demikian
harus diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi
pada masa ini.
4. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah
zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah
menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah
manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin
mecapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas
campur tangan ilahi.
Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai
dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang
maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang
terkenal seperti Roger bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo
Galilei.
5. Zaman Modern (17-19 M)
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam
bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern
sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene
Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene
Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti
adalah sistem koordinat yang terdiri dari dua garis lurus X dan Y dalam
bidang datar.
13
6. Zaman Kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)
Fisikawan termashur abad kedua puluh adalah Albert Einstein.
Ia menyatakan bahwa alam itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas,
tetapi juga tak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu
ke waktu. Einstein percaya akan kekalan materi. Ini berarti bahwa alam
semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya
penciptaan alam.
Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-
lain maka Zaman Kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai
teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah
satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan
komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan lain sebagainya.
Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi
spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam.
14
Mohammad Hatta seorang ahli filsafat Indonesia, dan Langeveld
mengatakan bahwa definisi filsafat tidak perlu diberikan karena setiap orang
memiliki titik tekan sendiri dalam definisinya.
Hal ini bisa dimengerti, karena intisari bersilfasat itu terdapat dalam
pembahasan bukan pada definisi. Namun definisi filsafat untuk dijadikan
patokan awal diperlukan, karena untuk memberi arah dan cakupan objek
yang dibahas, terutama terkait dengan filsafat ilmu.
Adapun persamaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan adalah :
1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya, menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
2. Kedua-duanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau
konheren yang ada antara kejadian-kejadian yang dialami, serta
menunjukkan sebab-sebabnya.
3. Keduanya hendak memberikan sintesis, yakni suatu pandangan yang
bergandengan.
4. Keduanya mempunyai metode dan system.
5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya
yang timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang
lebih mendasar.
Sedangkan perbedaannya antara filsafat dan ilmu pengetahuan
adalah :
1. Objek material (lapangan) penyelidikan filsafat bersifat umum
(universal), yakni segala sesuatu yang ada, sedangkan objek material
ilmu pengetahuan adalah bersifat khusus dan empiris.
2. Objek formal filsafat bersifat non fragmentaris, sebab mencari
pengertian dari segala sesuatu yang ada secara luar, mendalam, dan
mendasar (sampai pada hakekat). Sedang ilmu pengetahuan objek
formalnya bersifat pragmentaris, spesifik, dan intensif, juga bersifat
teknis, artinya bahwa ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri
dengan realita.
15
3. Filsafat dilaksanakan dalam suasana menonjolkan daya spekulasi, kritis,
dan pengawasan. Sedangkan ilmu harus diadakan riset lewat pendekatan
trial and error. Oleh sebab itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan
pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya.
4. Filsafat dengan pertanyaan yang lebih jauh dan mendalam berdasar
pengalaman realitas sehari-hari. Sedangkan ilmu pengetahuan bersifat
diskursif, yakni menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu
menjadi tahu.
5. Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan
mendalam sampai dasar yakni yang disebut hakekat. Sedangkan ilmu
pengetahuan menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam
atau yang disebut yang sekundar (secondary cause).
3.4 Macam-Macam Ilmu Pengetahuan
16
2. Sistematis ialah berbagai data pengetahuan yang tersusun utuh dan
menyeluruh mampu menjelaskan objek yang dikajinya.
3. Objektif ialah ilmu pengetahuan yang secara ideal dapat diterima oleh
semua pihak dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadinya.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan yang spektakuler saat ini bukanlah merupakan suatu kebetulan
saja melainkan telah mengalami perkembangan dari masa kemasa yang cukup
banyak memberikan andil bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Ilmu pengetahuan memiliki peran penting terhadap kemajuan bangsa karena
dengan adanya ilmu pengetahuan dapat meningkatkan sumberdaya manusia,
sehingga dengan ini kemajuan suatu bnagsa dapat tercapai.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu, sebagai mahasiswa meningkatkan
ilmu pengetahuan yang dimiliki sangat penting karena dengan ini, kita dapat
menjadi mahasiswa yang berkualitas dan berpartisipasi dalam berkontribusi
untuk memajukan bangsa.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hamami M; Abbas. (1996). “Kebenaran Ilmiah”, dalam Filsafat Ilmu. Tim Dosen
Filsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM. Yogyakarta: Liberty bekerja sama
dengan YP Fak. Filsafat UGM.
https://m.merdeka.com/jabar/perbedaan-ilmu-dan-pengetahuan-yang-perlu-
diketahui-menambah-wawasan-kln.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ilmu-pengetahuan/
19