Anda di halaman 1dari 21

JAWABAN SOAL MID

BIOLOGI DASAR KELAS KIMIA B

NAMA : FATUR RIZQA RASYID

NIM : F1C120004

DOSEN PEMBIMBING : LA ODE ADI PARMAN LADIA, S.Si.M.P

SOAL

1. Sebutkan dan Jelaskan Teori-teori yang menerangkan tentang asal mula kehidupan, Konsep 
Hidup, dan Klasifikasi Makhluk Hidup??? (Poin 15) 
2. Jelaskan Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati, kemudian Jabarkan serta berikan contohnya 
Struktur, Fungsi, dan Reproduksi pada Sel Hidup (Pada Tumbuhan/Hewan) dilengkapi
dalam  bentuk gambar, grafik, atau deskripsi ??? (Poin 20) 
3. Jelaskan Perbedaan Sistem Ekskresi Pada Hewan (Aves, Pisces, dan Moluska) dilengkapi 
dengan gambar dan deskripsi singkat ??? (Poin 15) 
4. Jelaskan Sistem & Proses Reproduksi Pada Manusia hingga menjadi individu baru,
dilengkapi  dengan gambar (gambar yang Not Porn) dan dideskripsikan secara singkat ???
(Poin 15)
5. Apa yang dimaksud dengan Gerak Pada Tumbuhan? Sebut dan jelaskan berbagai macam 
gerak pada tumbuhan, disertai contoh jenis tumbuhannya dalam bentuk gambar serta 
dideskripsiskan secara singkat ??? (Poin 20) 
6. Jelaskan secara singkat pendapat Anda bagaimana pengaruh ilmu biologi/biokimia sel dan 
molekuler dalam membantu menangani gejala pandemi COVID-19 sekarang ini ??
Kemudian  bagaimana partisipasi Anda sebagai Mahasiswa Kimia dalam memanfaatkan ilmu
yang anda  miliki nanti untuk merespon gejala-gejala penyakit yang terjadi di masyarakat
misalnya  akibat dari senyawa kimia beracun yang diuji coba oleh Laboratorium dapat
membuat  senjata biokimia yang sangat berbahaya ?? (Poin 15) 
JAWABAN

1. A. TEORI ASAL MULA KEHIDUPAN

1. Teori Penciptaan Khusus (Kreasi Khas)


Teori ini didorong oleh Pastor Suarez yang menghubungkan asal kehidupan dengan
kejadian supernatural.

2. Teori Kosmozoan
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Helmholtz, Richter, dan Arrhenius dan
memercayai bahwa kehidupan sederhana berupa spora atau biji berpindah dari bagian
alam semesta ke bumi yang tandus. Konsep ini juga dikenal sebagai teori Kosmozoan
atau kosmos atau panspermia.

3. Teori Katastrofisme
Dikemukakan oleh Cuvier dan teori mekanistik serupa oleh Haeckel, teori ini
berpendapat bahwa Bumi mengalami sejumlah bencana dan kehidupan baru muncul
dari materi anorganik yang tersisa setelah kehancuran.

4. Teori Uniformitarianisme
Teori ini percaya bahwa permukaan Bumi mengalami perubahan geografik karena
sedimentasi dan siklus erosi. Lapisan sedimen tersebut akan memerangkap fosil.

5. Teori Gradualisme
Perubahan geologis terjadi secara lambat dan berlangsung terus-menerus. Perubahan
geologis disebabkan oleh erosi dan pembentukan lapisan sedimen atau lapisan batuan
di laut.

6. Teori Spontan
Teori ini dikemukakan oleh filsuf Yunani seperti Empedocles, Thales, Anaximander,
Aristoteles, dan Plato. Pengikut teori ini percaya bahwa asal-usul kehidupan di Bumi
muncul secara spontan dari materi tidak hidup (abiogenesis).

7. Teori Biogenesis
Teori ini menyebutkan bahwa asal kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.
Ilmuwan yang mendukung teori ini termasuk Fransisco Redi, Lazzaro Splanzani, dan
Louis Pasteur. Ketiganya melakukan percobaan yang berbeda-beda.
Dari ketiga percobaan tersebut, tercetuslah frasa Omne Vivum Ex Ovo  (makhluk hidup
dari telur), Omne Ovum Ex Vivo (telur dari makhluk hidup), Omne Vivum Ex
Vivo (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup).
8. Teori Evolusi Kimia
Teori asal-usul kehidupan di Bumi selanjutnya adalah teori evolusi kimia yang
dikemukakan oleh Oparin. Ia menyebutkan bahwa kondisi Bumi yang berkembang
sehingga mendukung kehidupan makhluk hidup. Makhluk hidup sederhana di awal
kehidupan berasal dari komponen-komponen penyusun kehidupan. Makhluk hidup
sederhana berevolusi menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks.

B. TEORI KONSEP HIDUP

Suatu benda disebut hidup bila benda tersebut mampu menunjukkan  gejala-gejala
kehidupannya, seperti; nutrisi, transportasi, respirasi, tumbuh dan berkembang,
ekskresi, reproduksi, irritabilitas, koordinasi dan adaptasi.

1. Paham Abiogenesis di sebut juga Paham Generatio Spontanea


Pemuka paham ini yaitu seorang bangsa Yunani, Aristoteles (394-322 sebelum
masehi), berpendapat :
"Makhluk hidup berasal dari benda mati yang timbul secara spontan karena adanya
gaya hidup". Paham ini seolah-olah diperkuat oleh Antonie van
Leeuweunhoek seorang bangsa Belanda yang berdasarkan hasil penemuannya pada
air hujan dan rendaman air jerami di bawah mikoskopnya diketemukan adanya
jentikjentik (makhluk hidup). Leeuwenhoek menemukan adanya jentik-jentik
berasal dari air sehingga ditafsirkan sebagai pendukung abiogenesis.

Pendukung abiogenesis yaitu John Needham seorang ahli pengetahuan bangsa


Inggris.

2. Teori Biogenesis (Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo)


Teori biogenesis berpendapat bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
juga. Yang  berpendapat secara biogenesis yaitu:

l. Francesco Redi (1668)


Redi seorang ahli  ilmu pengetahuan bangsa Italia yang  menentang  teori
Abiogenesis dengan  mengadakan   percobaan yang kesimpulannya sebagai berikut:
"Bahwa larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal
dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada keratan daging".

2. Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)


Seorang filosof bangsa Italia yang menentang pendapat John Needham, kehidupan
yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak sempurna
sehingga mikroorganisme tidak terbunuh secara sempurna.
Kesimpulan percobaan Spallanzani :
.Pada tabung terbuka terdapat kehidupan berasal dari udara
.Pada tabung yang tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa
kehidupan bukan dari air kaldu.
3. Louis Pasteur (1822-1895)
Pasteur mengadakan percobaan dengan labu yang penutupnya berbentuk leher
angsa bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara
bersama dengan debu. Dengan hasil percobaan nya sebagai berikut:
. Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari
mikoorganisme yang terdapat di udara
. Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu. Dengan percobaan Pasteur ini
maka gugurlah teori Abiogenesis (generatio spontanea) Pasteur terkenal dengan
semboyannya  " Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo" yang mengandung
pengertian sebagai berikut:
- Kehidupan berasa dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup
- Makhluk yang hidup sekarang berlasal dari kehidupan sebelumnya
- Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.

4. Teori Urey dan Paham Oparin


Dalam usaha menjawab asal-usul hidup maka terdapat para ilmuwan yang
berpendapat :
Faham  yang  mengatakan, bahwa  kehidupan  pertama  terjadi di lautan,   karena 
setelah  terbentuk  lautan  akan timbul berbagai reaksi kimia yang memungkinkan
terjadinya makhluk hidup.

5. Teori Harold UreY (1893)


Urey berpendapat bahwa kehidupan berasal dan terjadi pertama. kali di udara
(atmosfer).  Pada saat tertentu dalam sejarah perkembangan bumi terbentuk
atmosfer yang kaya akan molekul-molekul CH4, NH3, H2, dan H2O karena adanya
loncatan listrik akibat halilintar dan sinar kosmik terjadi asam amino yang
memungkinkan terjadinya kehidupan.

6. Paham Oparin
Seorang  bangsa Rusia berpendapat seperti Urey bahwa kehidupan pertama terjadi
di cekungan  pantai  yang bahan-bahannya dari lautan.

C. TEORI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1. Klasifikasi Linnaeus
Carolus Linnaeus dianggap sebagai bapak taksonomi modern karena mencetuskan
perubahan besar dalam taksonomi melalui buku-bukunya, Systema Naturae edisi
pertama pada 1735, Species Plantarum pada 1753, dan Systema Naturae edisi ke-
10 pada 1758 (volume 1) dan 1759 (volume 2). Judul lengkap Systema Naturae sendiri
yaitu Systema naturæ per regna tria naturæ, secundum classes, ordines, genera,
species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis atau Sistem alam melalui
tiga kerajaan alam, menurut kelas, ordo, genus, dan spesies, dengan karakteristik,
perbedaan, sinonim, tempat. Linnaeus mengelompokkan alam menjadi kerajaan
hewan (regnum animale) dan kerajaan tumbuhan (regnum vegetabile), serta kerajaan
mineral (regnum lapideum) berupa benda mati. Klasifikasi yang dibuat Linnaeus
terdiri atas lima peringkat: kerajaan, kelas, ordo, genus, dan spesies. Systema
Naturae sendiri hanya berisi sekitar 10.000 organisme, kurang lebih 6.000 tumbuhan
dan 4.236 hewan.
Kontribusi terbesar Linnaeus adalah menciptakan sistem penamaan dan
penggolongan yang lebih sistematis dan konsisten bagi tumbuhan dan hewan, yaitu
penggunaan tata nama binomial. Menurut aturan ini, semua makhluk hidup diberi
nama baku yang terdiri atas dua kata. Kata pertama diambil dari nama genus (marga)
sedangkan kata kedua diambil dari nama spesies (jenis). Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Meskipun sistem ini lebih dahulu
diperkenalkan oleh dua bersaudara Gaspard Bauhin dan Johann Bauhin melalui buku
mereka Pinax theatri botanici (1596) dan Historia plantarum universalis (1650–1651,
diterbitkan setelah Johann Bauhin wafat), tetapi Linnaeus yang berhasil
mengembangkannya lebih lanjut dan memublikasikannya kepada masyarakat luas.[7]
[8]
 Akibat popularitas dan jumlah spesimen baru yang dikirim kepadanya dari seluruh
dunia, Linnaeus terus menerbitkan edisi baru yang terus berkembang.[9] Systema
Naturae pun berkembang dari sebelas halaman yang sangat besar pada edisi pertama
(1735) menjadi 2.400 halaman pada edisi ke-12 (1766–1768).[10] Tabel berikut ini
menggambarkan perkembangan sistem klasifikasi yang diajukan sejak era Linnaeus
(1735) hingga Thomas Cavalier-Smith (2015).
Woese et Cavalier- Cavalier-
Linnaeus Haeckel Chatton Copeland Whittaker
al. Smith Smith
1735[11] 1866[12] 1925[13] 1938[14] 1969[15]
1990[16] 1998[17] 2015[18]
2 2
3 2 4
2 kerajaan 5 kerajaan 3 domain imperium, imperium,
kerajaan imperium kerajaan
6 kerajaan 7 kerajaan
Bacteria Bacteria
Prokaryota Monera Monera Bacteria
(belum Archaea Archaea
Protista
dikenal) Protozoa Protozoa
Protoctista Protista
Chromista Chromista
Eukaryota Plantae Eucarya Plantae Plantae
Vegetabilia Plantae Plantae
Fungi Fungi Fungi
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia

2. Klasifikasi Haeckel (tiga kerajaan)

Pohon taksonomi Haeckel dengan tiga kerajaan


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengelompokan
makhluk hidup juga semakin berkembang dan menjadi kompleks. Mikroskop
memungkinkan ilmuwan menemukan organisme mikroskopik yang strukturnya sangat
sederhana. Pada 1818, ilmuwan Jerman Georg August Goldfuss memperkenalkan
kata Protozoa untuk menyebut organisme seperti Ciliata dan koral.[19][20] Setelah teori
sel diajukan oleh Theodor Schwann dan Matthias Jakob Schleiden (1838–1839),
kelompok ini diubah oleh Carl von Siebold pada 1848 sehingga hanya
mencakup organisme uniseluler yang menyerupai hewan,
seperti Foraminifera dan Ameba.[21] Pada 1860, John Hogg mengusulkan kerajaan
kehidupan ketiga, Protoctista, yang terdiri dari “semua makhluk yang lebih rendah,
atau makhluk hidup primer", baik yang menyerupai hewan maupun tumbuhan. Hogg
menyebut Protoctista sebagai "kerajaan keempat", setelah hewan, tumbuhan, dan
mineral.[22] Pada 1866, Ernst Haeckel menghapus kerajaan mineral dari taksonomi dan
mengusulkan kerajaan ketiga, Protista, untuk "organisme netral" atau "kerajaan bentuk
primitif", yang bukan termasuk hewan maupun tumbuhan.[20][23][24]
3. Klasifikasi Chatton (prokariot dan eukariot)[sunting | sunting sumber]
Ahli biologi Prancis Édouard Chatton menciptakan istilah prokariot dan eukariot untuk
membedakan tipe sel dalam karya ilmiahnya, Pansporella perplex: Reflections on the
Biology and Phylogeny of the Protozoa (1925).[25][13] Keduanya memiliki peringkat
takson yang lebih tinggi dibandingkan kerajaan sehingga sering kali disebut sebagai
imperium atau superkerajaan. Dikotomi antara prokariot (selnya tidak
memiliki membran inti) dan eukariot (selnya memiliki membran inti yang jelas) baru
digunakan secara luas setelah Roger Stanier dan C. B. van Niel menerbitkan
artikel The concept of a bacterium pada 1962 yang mengutip karya Chatton.
4. Klasifikasi Copeland (empat kerajaan)
Herbert Copeland, seorang ahli biologi Amerika Serikat, berkontribusi pada teori
kerajaan biologis dengan mengusulkan kerajaan Monera. Sebelumnya, takson Monera
diklasifikasikan sebagai filum di bawah kerajaan Protista oleh Haeckel pada 1866.
Peringkatnya lalu dinaikkan menjadi kerajaan oleh Chatton pada 1925 (hanya sedikit
dikenal hingga 1962) lalu diperkuat oleh Copeland dalam tulisannya The kingdoms of
organisms pada 1938.[14]
5. Klasifikasi Whittaker (lima kerajaan)
Fungi telah diketahui memiliki perbedaan karakteristik dengan hewan, tumbuhan, dan
takson lainnya. Meskipun demikian, penempatan fungi sebagai kerajaan baru
dilakukan pada 1969 setelah Robert Whittaker, seorang ekologis tumbuhan Amerika
Serikat, mengusulkan sistem klasifikasi lima kerajaan: Animalia, Plantae, Protista,
Monera, dan Fungi.[15] Perbedaan ini terutama didasarkan pada perbedaan nutrisi;
sebagian besar Plantae adalah autotrof multiseluler, Animalia
adalah heterotrof multiseluler, dan Fungi adalah saprofit multiseluler. Dua kerajaan
lainnya, Protista dan Monera, mencakup mikroorganisme uniseluler. Sistem lima
kerajaan dapat digabungkan dengan sistem dua imperium. Setelah sistem Whittaker
diterbitkan, model lima kerajaan mulai digunakan secara umum dalam buku teks
biologi sekolah menengah.
Kehidupan Imperium Prokariot

  a Kerajaan Monera


Imperium Eukariota   Kerajaan Protista atau
    Protoctista
6. Klasifikasi Woese dkk. (tiga domain)
Sistem tiga domain diperkenalkan oleh Carl Woese, Otto Kandler, dan Mark
Wheelis pada 1990. Domain adalah takson tertinggi yang diakui hingga saat ini.
Menurut sistem ini, kehidupan dikelompokkan menjadi domain arkea, bakteri,
dan eukariota.[16] Dua kelompok pertama merupakan mikroorganisme prokariota yang
selnya tidak memiliki inti. Semua makhluk hidup yang selnya memiliki inti dan
organel yang terbungkus membran ditempatkan pada kelompok ketiga.
Sejak 1977, Carl Woese dan rekan-rekannya telah mengajukan pengelompokan
prokariota menjadi Eubacteria (yang kemudian disebut bakteri) dan Archaebacteria
(yang kemudian disebut arkea) berdasarkan struktur RNA ribosomal mereka.
[28]
 Usulan ini lalu berkembang menjadi sistem tiga domain yang baru muncul
belakangan.
7. Klasifikasi Cavalier-Smith
Thomas Cavalier-Smith adalah seorang profesor biologi evolusioner di Universitas
Oxford. Ia dan rekan-rekannya beberapa kali mengajukan perubahan sistem klasifikasi
biologis, yakni model delapan kerajaan, enam kerajaan, dan tujuh kerajaan. Model
delapan kerajaan pertama kali diusulkannya pada 1981.[29] Pada tahun 1993, model
delapan kerajaan yang diajukan Cavalier-Smith menjadi Eubacteria,
Archaebacteria, Archezoa, Protozoa, Chromista, Plantae, Fungi, dan Animalia.[30]
Pada 1998, Cavalier-Smith mengusulkan model enam kerajaan, yaitu Animalia, Fungi,
Plantae, Chromista, Protozoa, dan Bacteria.[17] Sistem ini dapat digabungkan dengan
sistem dua imperium. Karena Cavalier-Smith membolehkan parafili, diagram di bawah
ini merupakan "bagan organisasi" dan bukan "bagan leluhur" dan tidak mewakili
pohon evolusi.


  Kehidupan   Prokariota   Kerajaan Bacteria — termasuk Archaebacteria sebagai
        subkerajaan

  Eukariota  
Kerajaan Protozoa
     

Kerajaan Chromista


Kerajaan Plantae


Kerajaan Fungi


Kerajaan Animalia

Cavalier-Smith dan rekan-rekannya kembali mengusulkan revisi klasifikasi pada
tahun 2015. Kali ini, mereka kembali memisahkan bakteri dan arkea sehingga
terdapat tujuh kerajaan: Animalia, Fungi, Plantae, Chromista, Protozoa, Archaea,
dan Bacteria.[18]
  Kehidupan   Prokariot  
a Kerajaan Bacteria
       
   
Kerajaan Archaea

  Eukariot  
a Kerajaan Protozoa
   
    Kerajaan Chromist
 a


Kerajaan Plantae


Kerajaan Fungi


Kerajaan Animalia

2. Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusun dari jutaan sel,
dari sel-sel tersebut dapat dibedakan menjadi sel hidup dan sel yang sudah tidak aktif lagi (sel
mati). Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktivitas dari masing-
masing sel tersebut.

Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari
mkhluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan
adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel
tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme,
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup
lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam
dinding sel. Selain itu, ciri-ciri sel yang hidup adalah sel yang memiliki nukleus dan
sitoplasma. Contohnya bawang merah

Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan
kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-
organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan. Contohnya ubi kayu.

Contoh sel hidup : Bawang merah

STRUKTUR SEL BAWANG MERAH

1. Akar

Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 – 30 cm
di dalam tanah.

2. Batang

Memiliki batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-
pelepah daun dan batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis.

3. Daun

Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, bewarna
hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.

4. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya
terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga
terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan,
1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit)
dan dapat menyerbuk sendiri atau silang.

5. Buah dan Biji

Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak pipih
saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat digunkan sebagai
bahan perbanyakan tanaman secara generatif.

FUNGSI BAWANG MERAH

1. Mengobati Maag

Dikutip dari buku 'Bawang Merah' karya Estu Rahayu dan Nur Berlian V A mengonsumsi
bawang merah bisa menjadi obat maag alami. Bawang merah cukup dibersihkan dan dimakan
mentah. Selain itu, bisa campurkan dengan makanan lain seperti kecap untuk menghindari bau
yang menyengat.

2. Menurunkan Demam

Manfaat bawang merah untuk bayi bisa untuk menurunkan demam. Cukup campurkan parutan
bawang dengan minyak kelapa dan sedikit asam dan balurkan ke tubuh secara merata, khususnya
punggung dan perut sehingga bisa menghangatkan badan.

3. Melancarkan Pernapasan

Lendir yang terdapat pada tenggorokan dan bisa menghambat jalur pernapasan bisa teratasi
dengan mengonsumsi bawang merah. Cukup memakan bawang merah mentah atau acar agar
tubuh terasa hangat dan melancarkan pernapasan.

4. Mengatasi Masuk Angin

Selain pernapasan, bawang merah juga bisa menjadi obat masuk angin. Cukup potong umbi
bawang merah dan campur dengan sedikit minyak kelapa. Kemudian, gosok-gosokkan campuran
ke area punggung hingga kulit berwarna kemerahan.
5. Menurunkan Kolesterol

Kolesterol yang berlebihan tidak baik bagi tubuh manusia. Tetapi, dengan mengonsumsi bawang
merah, kadar kolesterol bisa berkurang karena memperlancar mobilisasi dan menghindari
hambatan penumpukan.

6. Mengobati Luka

Umbi bawang merah bisa digunakan untuk mengatasi luka pada tubuh. Caranya cukup mengiris-
iris umbi bawang merah kemudian campur dengan minyak kelapa dan garam. Panaskan semua
bahan hingga mendidih.

Setelah itu, dinginkan bahan yang telah tercampur dan oleskan pada luka secara rutin, minimal
tiga kali sehari. Dengan begitu, luka pada tubuh akan cepat kering dari luar dan dalam.

7. Menormalkan Kadar Gula Darah

Bawang merah bisa meningkatkan kadar insulin dan membantu proses glikolisis pada penderita
diabetes yang menyebabkan turunnya kadar gula darah. Maka dari itu, konsumsi bawang merah
bisa meningkatkan dan menormalkan gula dalam tubuh.

8. Mata Ikan

Manfaat bawang merah mentah untuk mata ikan bisa dilakukan dengan membubuhkan potongan
bawang merah pada area mata ikan. Lakukan ini dari sore hingga pagi hari, setelah itu, cuci kaki
dengan air hangat dan sabun.

9. Meningkatkan Kesehatan Otak

Bawang merah mengandung folat yang bisa meningkatkan kesehatan otak. Selain itu, kandungan
lain pada bawang, seperti zat besi dan pyrithione juga bermanfaat bagi fungsi otak dan
meningkatkan aktivitas neurologis.

10. Mendorong Stamina Pria

Manfaat bawang merah untuk pria bisa mendongkrak stamina. Pasalnya, kandungan fitokemikal
pada bawang merah bisa mendorong vitamin C guna menguatkan kekebalan tubuh sehingga
mencegah penyakit dalam tubuh.
11. Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah yang tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit. Dengan
mengonsumsi bawang merah, risiko tersebut dapat berkurang karena adanya zat quercetin yang
bisa menurunkan tekanan darah.

12. Meningkatkan Imun

Kekebalan tubuh saat mengonsumsi bawang merah bisa meningkat dan mencegah dari berbagai
penyakit, seperti flu, demam, hingga bronkitis. Caranya cukup tambahkan bawang merah dengan
makanan yang kamu santap.

13. Menumbuhkan Rambut

Manfaat bawang merah untuk rambut bisa menumbuhkannya agar tebal. Caranya dengan
mencampurkan 50 gram bawang merah halus dengan 50 cc minyak orang aring, 100 cc minyak
kemiri, dan 5 cc minyak melati.

Panaskan bawang merah dan tumbuh dalam 100 cc minyak kemiri hingga matang. Saring
minyaknya dan campurkan dengan minyak urang aring dan minyak melati. Setelah itu, oleskan
di kulit kepala dan rambut setiap menjelang tidur.

14. Mencegah Kanker

Yang terakhir adalah mencegah kanker. Zat quercetin dalam bawang merah bisa berfungsi dalam
melawan efek radikal bebas dalam tubuh, termasuk kanker.

REPRODUKSI BAWANG MERAH

Bawang merah berkembang biak dengan cara umbi lapis. Reproduksi ini termasuk jenis
reproduksi secara vegetatif alami. Umbi lapis pada tumbuhan yang dilakukan dengan
menggunakan susunan berlapis yang terdiri dari daun yang menebal dan berdaging. Umbi lapis
merupakan salah satu cara tumbuhan berkembang biak secara vegetatif alami.

Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi, teman-teman. Umbi lapis terdiri dari
batang yang sangat pendek dan dibungkus oleh daun-daun yang berdaging dan menyerupai sisik.

Daun-daun yang membungkus umbi lapis itu merupakan sumber penyimpanan makanan dan
menyediakan makanan bagi tanaman baru.
Bagian umbi lapis ini merupakan bagian batang yang bengkak dan bulat dan umumnya ada di
dalam tanah.

Lebih mudahnya, kita bisa mengingat umbi lapis sebagai umbi yang terbentuk dari daun yang
terusun berlapis-lapis.

Saat proses perkembangbiakan dengan umbi lapis berlangsung, umbi induk akan menghasilkan
tunas umbi yang muncul di antara lapisannya.

Saat tanaman umbi lapis dewasa sudah tua, tunas umbi lapis itu berkembang.

Contoh lain tumbuhan yang bereproduksi dengan cara ini adalah bawang bombay.

3. Perbedaan sistem eksresi pada hewan Aves, Pisces dan Moluska

A. SISTEM EKSRESI PADA HEWAN AVES

Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros. Burung tidak memiliki vesika
urinaria sehingga hasil ekskresi dari ginjal disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter.
Tabung ginjal burung sangat banyak sehingga metabolisme burung aktif. Tiap 1 ml jaringan
korteks ginjal burung mengandung 100– 500 tabung ginjal. Tabung ginjal ini membentuk
lengkung Henle kecil. Air dalam tubuh diperoleh melalui reabsorpsi di tubulus. Di dalam
kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen
dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka. Asam urat berbentuk kristal putih
yang bercampur feses.Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat. Saluran
ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus
(kloaka). Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka. Tabung ginjal membentuk lekung Henle
kecil. Di dalam kloaka terjadi reabsopsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Burung
mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar
ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola
makannya yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi. Kelebihan kelarutan garam
akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Larutan garam
mengalir ke rongga hidung kemudia keluar lewat nares luar dan akhirnya garam menetes
dari ujung paruh. Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar
minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-
bulunyA.

B. SISTEM EKSRESI PADA HEWAN PISCES

Ikan memiliki tiga organ atau alat yang berperan sebagai sistem ekskresi, yaitu insang, ginjal,
dan kulit. Saluran genitalia dan ginjal bermuara di lubang yang sama, yaitu lubang urogenital.
Fungsi lubang urogenital fungsinya mirip seperti punya manusia.

Saluran urin dan genital bermuara di tempat yang searea, namun berbeda lubang. Insang dan
kulit pada ikan berfungsi sebagai sistem pernapasan ikan. Insang akan membuka dan menutup
bersinergi dengan membuka dan menutupnya operculum.

C. SISTEM EKSRESI PADA HEWAN MOLUSCA

Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yakni mempunyai alat kelamin jantan dan betina
dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah
dua). Oleh karena itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.

4. Sistem Reproduksi Pria

Struktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:


 Penis
Penis adalah organ vital pria yang digunakan untuk berhubungan seksual. Saat mencapai
klimaks, sperma akan keluar melalui saluran di dalam penis.

 Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Kantung kecil dan
berotot ini melindungi testis, beserta saraf dan pembuluh darah.

 Testis
Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang terletak di
dalam skrotum. Testis merupakan kelenjar tempat sperma dan testosteron diproduksi.

Selain itu, struktur organ reproduksi pria juga didukung oleh organ internal yang dikenal sebagai
organ aksesoris. Organ-organ ini meliputi uretra, vas deferens, epididimis,  vesikula seminalis,
duktus ejakulatorius, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berbagai jenis organ aksesoris
tersebut berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan mengatur keluarnya sperma.
Kinerja organ reproduksi pria tergantung pada kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria,
yaitu testosteron yang memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria,
termasuk fisik dan gairah seksual, serta FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing
hormone) yang berperan dalam produksi sperma.

Sistem Reproduksi Wanita


Organ yang termasuk ke dalam sistem reproduksi wanita meliputi:

 Tuba Falopi
Organ ini berbentuk menyerupai tabung kecil yang menempel di bagian atas rahim. Tuba
falopi berfungsi sebagai jalur sel telur untuk bergerak dari ovarium ke rahim.

 Ovarium
Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval dan berukuran kecil yang terletak di kedua sisi
rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta progesteron.

 Vagina dan serviks


Vagina adalah jalur yang menghubungkan serviks (mulut rahim) ke bagian luar tubuh.
Vagina dikenal juga sebagai jalan lahir. Saat berhubungan seksual, sperma akan
disalurkan ke dalam organ ini melalui penis.

 Uterus (rahim)
Rahim adalah organ berongga berbentuk menyerupai buah pir yang merupakan tempat
bagi janin untuk berkembang semasa kehamilan.

Organ repoduksi wanita turut dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal, yaitu labium mayor,
labium minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu
hasrat seksual wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab
infeksi, dan membantu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma.

Sistem reproduksi manusia biasanya melibatkan fertilisasi internal dengan hubungan seksual.


Dalam proses ini, laki-laki memasukkan penis ke dalam vagina dan berejakulasi semen yang
mengandung sperma. Sebagian kecil dari sperma melewati leher rahim ke dalam rahim,
kemudian ke saluran telur untuk pembuahan ovum. Hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk
membuahi ovum. Setelah berhasil pembuahan, ovum dibuahi atau zigot, berjalan keluar dari tuba
falopi ke rahim, di mana ia berimplan di dinding rahim. Ini merupakan tanda-tanda awal
kehamilan, yang berlangsung selama sekitar sembilan bulan bagi janin untuk berkembang.
Ketika janin telah berkembang ke titik tertentu, kehamilan diakhiri dengan proses persalinan,
yang melibatkan tenaga kerja. Selama persalinan, otot-otot rahim berkontraksi dan melebarkan
leher rahim selama berjam-jam, dan bayi melewati keluar dari vagina.

5. Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik yang


berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan
bukti adanya iritabilitas.

Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi gerakan yang dilakukan
sangat terbatas tidak seperti manusia atau hewan. Gerak pada tumbuhan hanya dilakukan oleh
bagian tertentu, misalnya akar, bagian ujung tunas, ataupun daun.

Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak
endonom ( rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan, misalnya pergerakan kloroplas); gerak
higroskopis (rangsangan karena perubahan kadar air, misalnya tumbuhan paku); dan gerak
esionom (rangsangan berasal dari luar tanaman, misalnya gerak tropisme, taksis, dan nasti).
Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari dalam.
Gerak endonom disebut juga gerak otonom atau gerak spontan, contohnya dari gerak endonom
ini adalah gerak pertumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun karena
akibat pengaruh dari pertumbuhan. Contoh tumbuhan paku

Gerak Higroskopis

Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan kadar air dalam sel
tumbuhan, sehingga menyebabkan penyusutan yang tidak merata pada bagian sel tumbuhan.
Contohnya, membukanya kotak-kotak sporangium tumbuhan paku, dan pecahnya buah polong-
polongan yang kering.

Gerak Esionom

Gerak esionom ini merupakan gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar tubuh atau faktor
eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan menjadi 3, yaitu gerak tropisme, gerak taksis, dan
gerak nasti. Contoh pecahnya kulit buah turi dan kapuk
Gerak Tropisme, merupakan gerakan pada sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh
arah rangsangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati rangsangan disebut tropi positif, tetapi jika
tumbuhan menjauhi rangsangan disebut tropi negative. Berdasarkan jenis rangsangannya
tropisme dibedakan menjadi 5 macam yaitu :

 Fototropisme : gerak karena rangsangan cahaya. Fototropisme positif berarti tumbuhan


bergerak menuju cahaya, negative berarti menjauh dari cahaya.
 Geotropisme : gerak karena rangsangan yang berupa gaya tarik bumi. Contoh
geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke dalam tanah dan
geotropism negative adalah batang tumbuh menjauhi pusat bumi.
 Hidrotropisme : gerak rangsangan dari sumber air. Contohnya, pertumbuhan akar tanah
yang selalu menuju ke sumber air.
 Tigmotropisme : gerak dengan rangsangan berupa persinggungan. Contohnya, sulur
markisa yang membelit dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
 Kemotropisme : gerak pada tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.

Contoh gerak bunga matahari mengikuti sinar matahari.

Gerak Taksis, merupakan gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan dari luar.
Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa cahaya.
Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
 Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.
Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.

Gerak Nasti, merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak bergantung pada arah
datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat perbedaan tekanan turgor, dimana tekanan
turgor menyebabkan tumbuhan mengembung. Terdapat beberapa jenis gerak nasti antara lain:

 Fotonasti : gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya. Contohnya, bunga
pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore, bunga kembang sepatu yang mekar
pada siang hari.
 Seismonasti : gerak dengan rangsangan berupa sentuhan. Contohnya, gerak menutupnya
daun putri malu.
 Niktinasi : gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gelap.
Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.
 Termonasti : gerak karena adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya, bunga tulip
mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.

6. Ilmu biologi sangat dapat membantu menangani COVID-19 karena Ilmu biologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Salah satu cabang ilmu
biologi yaitu Virologi. Virologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang virus
meliputi struktur, reproduksi, dan peranannya. Seperti yang kita ketahui, virus Covid-19
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SARS-CoV-2) yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan. Selain dapat
ditularkan dari binatang ke manusia, virus ini juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia
dengan penyebaran yang sangat cepat. Itulah sebabnya kita mempelajari ilmu biologi untuk
mengetahui tentang virus tersebut.
Saya sebagai mahasiswa kimia akan mensosialisasikan manfaat dan bahaya dari bahan-bahan
kimia. Dan untuk merespon gejala-gejala penyakit yang ada dimasyarakat akibat bahan-bahan
kimia saya akan melakukan pertolongan pertama jika terpapar bahan kimia, dan jika gejala
yang dialami parah saya akan meminta bantuan medis.

Anda mungkin juga menyukai