NIM : F1C120004
SOAL
1. Sebutkan dan Jelaskan Teori-teori yang menerangkan tentang asal mula kehidupan, Konsep
Hidup, dan Klasifikasi Makhluk Hidup??? (Poin 15)
2. Jelaskan Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati, kemudian Jabarkan serta berikan contohnya
Struktur, Fungsi, dan Reproduksi pada Sel Hidup (Pada Tumbuhan/Hewan) dilengkapi
dalam bentuk gambar, grafik, atau deskripsi ??? (Poin 20)
3. Jelaskan Perbedaan Sistem Ekskresi Pada Hewan (Aves, Pisces, dan Moluska) dilengkapi
dengan gambar dan deskripsi singkat ??? (Poin 15)
4. Jelaskan Sistem & Proses Reproduksi Pada Manusia hingga menjadi individu baru,
dilengkapi dengan gambar (gambar yang Not Porn) dan dideskripsikan secara singkat ???
(Poin 15)
5. Apa yang dimaksud dengan Gerak Pada Tumbuhan? Sebut dan jelaskan berbagai macam
gerak pada tumbuhan, disertai contoh jenis tumbuhannya dalam bentuk gambar serta
dideskripsiskan secara singkat ??? (Poin 20)
6. Jelaskan secara singkat pendapat Anda bagaimana pengaruh ilmu biologi/biokimia sel dan
molekuler dalam membantu menangani gejala pandemi COVID-19 sekarang ini ??
Kemudian bagaimana partisipasi Anda sebagai Mahasiswa Kimia dalam memanfaatkan ilmu
yang anda miliki nanti untuk merespon gejala-gejala penyakit yang terjadi di masyarakat
misalnya akibat dari senyawa kimia beracun yang diuji coba oleh Laboratorium dapat
membuat senjata biokimia yang sangat berbahaya ?? (Poin 15)
JAWABAN
2. Teori Kosmozoan
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Helmholtz, Richter, dan Arrhenius dan
memercayai bahwa kehidupan sederhana berupa spora atau biji berpindah dari bagian
alam semesta ke bumi yang tandus. Konsep ini juga dikenal sebagai teori Kosmozoan
atau kosmos atau panspermia.
3. Teori Katastrofisme
Dikemukakan oleh Cuvier dan teori mekanistik serupa oleh Haeckel, teori ini
berpendapat bahwa Bumi mengalami sejumlah bencana dan kehidupan baru muncul
dari materi anorganik yang tersisa setelah kehancuran.
4. Teori Uniformitarianisme
Teori ini percaya bahwa permukaan Bumi mengalami perubahan geografik karena
sedimentasi dan siklus erosi. Lapisan sedimen tersebut akan memerangkap fosil.
5. Teori Gradualisme
Perubahan geologis terjadi secara lambat dan berlangsung terus-menerus. Perubahan
geologis disebabkan oleh erosi dan pembentukan lapisan sedimen atau lapisan batuan
di laut.
6. Teori Spontan
Teori ini dikemukakan oleh filsuf Yunani seperti Empedocles, Thales, Anaximander,
Aristoteles, dan Plato. Pengikut teori ini percaya bahwa asal-usul kehidupan di Bumi
muncul secara spontan dari materi tidak hidup (abiogenesis).
7. Teori Biogenesis
Teori ini menyebutkan bahwa asal kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.
Ilmuwan yang mendukung teori ini termasuk Fransisco Redi, Lazzaro Splanzani, dan
Louis Pasteur. Ketiganya melakukan percobaan yang berbeda-beda.
Dari ketiga percobaan tersebut, tercetuslah frasa Omne Vivum Ex Ovo (makhluk hidup
dari telur), Omne Ovum Ex Vivo (telur dari makhluk hidup), Omne Vivum Ex
Vivo (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup).
8. Teori Evolusi Kimia
Teori asal-usul kehidupan di Bumi selanjutnya adalah teori evolusi kimia yang
dikemukakan oleh Oparin. Ia menyebutkan bahwa kondisi Bumi yang berkembang
sehingga mendukung kehidupan makhluk hidup. Makhluk hidup sederhana di awal
kehidupan berasal dari komponen-komponen penyusun kehidupan. Makhluk hidup
sederhana berevolusi menjadi makhluk hidup yang lebih kompleks.
Suatu benda disebut hidup bila benda tersebut mampu menunjukkan gejala-gejala
kehidupannya, seperti; nutrisi, transportasi, respirasi, tumbuh dan berkembang,
ekskresi, reproduksi, irritabilitas, koordinasi dan adaptasi.
6. Paham Oparin
Seorang bangsa Rusia berpendapat seperti Urey bahwa kehidupan pertama terjadi
di cekungan pantai yang bahan-bahannya dari lautan.
1. Klasifikasi Linnaeus
Carolus Linnaeus dianggap sebagai bapak taksonomi modern karena mencetuskan
perubahan besar dalam taksonomi melalui buku-bukunya, Systema Naturae edisi
pertama pada 1735, Species Plantarum pada 1753, dan Systema Naturae edisi ke-
10 pada 1758 (volume 1) dan 1759 (volume 2). Judul lengkap Systema Naturae sendiri
yaitu Systema naturæ per regna tria naturæ, secundum classes, ordines, genera,
species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis atau Sistem alam melalui
tiga kerajaan alam, menurut kelas, ordo, genus, dan spesies, dengan karakteristik,
perbedaan, sinonim, tempat. Linnaeus mengelompokkan alam menjadi kerajaan
hewan (regnum animale) dan kerajaan tumbuhan (regnum vegetabile), serta kerajaan
mineral (regnum lapideum) berupa benda mati. Klasifikasi yang dibuat Linnaeus
terdiri atas lima peringkat: kerajaan, kelas, ordo, genus, dan spesies. Systema
Naturae sendiri hanya berisi sekitar 10.000 organisme, kurang lebih 6.000 tumbuhan
dan 4.236 hewan.
Kontribusi terbesar Linnaeus adalah menciptakan sistem penamaan dan
penggolongan yang lebih sistematis dan konsisten bagi tumbuhan dan hewan, yaitu
penggunaan tata nama binomial. Menurut aturan ini, semua makhluk hidup diberi
nama baku yang terdiri atas dua kata. Kata pertama diambil dari nama genus (marga)
sedangkan kata kedua diambil dari nama spesies (jenis). Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Meskipun sistem ini lebih dahulu
diperkenalkan oleh dua bersaudara Gaspard Bauhin dan Johann Bauhin melalui buku
mereka Pinax theatri botanici (1596) dan Historia plantarum universalis (1650–1651,
diterbitkan setelah Johann Bauhin wafat), tetapi Linnaeus yang berhasil
mengembangkannya lebih lanjut dan memublikasikannya kepada masyarakat luas.[7]
[8]
Akibat popularitas dan jumlah spesimen baru yang dikirim kepadanya dari seluruh
dunia, Linnaeus terus menerbitkan edisi baru yang terus berkembang.[9] Systema
Naturae pun berkembang dari sebelas halaman yang sangat besar pada edisi pertama
(1735) menjadi 2.400 halaman pada edisi ke-12 (1766–1768).[10] Tabel berikut ini
menggambarkan perkembangan sistem klasifikasi yang diajukan sejak era Linnaeus
(1735) hingga Thomas Cavalier-Smith (2015).
Woese et Cavalier- Cavalier-
Linnaeus Haeckel Chatton Copeland Whittaker
al. Smith Smith
1735[11] 1866[12] 1925[13] 1938[14] 1969[15]
1990[16] 1998[17] 2015[18]
2 2
3 2 4
2 kerajaan 5 kerajaan 3 domain imperium, imperium,
kerajaan imperium kerajaan
6 kerajaan 7 kerajaan
Bacteria Bacteria
Prokaryota Monera Monera Bacteria
(belum Archaea Archaea
Protista
dikenal) Protozoa Protozoa
Protoctista Protista
Chromista Chromista
Eukaryota Plantae Eucarya Plantae Plantae
Vegetabilia Plantae Plantae
Fungi Fungi Fungi
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
Kehidupan Prokariota Kerajaan Bacteria — termasuk Archaebacteria sebagai
subkerajaan
Eukariota
Kerajaan Protozoa
Kerajaan Chromista
Kerajaan Plantae
Kerajaan Fungi
Kerajaan Animalia
Cavalier-Smith dan rekan-rekannya kembali mengusulkan revisi klasifikasi pada
tahun 2015. Kali ini, mereka kembali memisahkan bakteri dan arkea sehingga
terdapat tujuh kerajaan: Animalia, Fungi, Plantae, Chromista, Protozoa, Archaea,
dan Bacteria.[18]
Kehidupan Prokariot
a Kerajaan Bacteria
Kerajaan Archaea
Eukariot
a Kerajaan Protozoa
Kerajaan Chromist
a
Kerajaan Plantae
Kerajaan Fungi
Kerajaan Animalia
2. Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusun dari jutaan sel,
dari sel-sel tersebut dapat dibedakan menjadi sel hidup dan sel yang sudah tidak aktif lagi (sel
mati). Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktivitas dari masing-
masing sel tersebut.
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari
mkhluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan
adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel
tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme,
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup
lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam
dinding sel. Selain itu, ciri-ciri sel yang hidup adalah sel yang memiliki nukleus dan
sitoplasma. Contohnya bawang merah
Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan
kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-
organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan. Contohnya ubi kayu.
1. Akar
Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 – 30 cm
di dalam tanah.
2. Batang
Memiliki batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-
pelepah daun dan batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis.
3. Daun
Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, bewarna
hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.
4. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya
terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga
terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan,
1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit)
dan dapat menyerbuk sendiri atau silang.
Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak pipih
saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat digunkan sebagai
bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
1. Mengobati Maag
Dikutip dari buku 'Bawang Merah' karya Estu Rahayu dan Nur Berlian V A mengonsumsi
bawang merah bisa menjadi obat maag alami. Bawang merah cukup dibersihkan dan dimakan
mentah. Selain itu, bisa campurkan dengan makanan lain seperti kecap untuk menghindari bau
yang menyengat.
2. Menurunkan Demam
Manfaat bawang merah untuk bayi bisa untuk menurunkan demam. Cukup campurkan parutan
bawang dengan minyak kelapa dan sedikit asam dan balurkan ke tubuh secara merata, khususnya
punggung dan perut sehingga bisa menghangatkan badan.
3. Melancarkan Pernapasan
Lendir yang terdapat pada tenggorokan dan bisa menghambat jalur pernapasan bisa teratasi
dengan mengonsumsi bawang merah. Cukup memakan bawang merah mentah atau acar agar
tubuh terasa hangat dan melancarkan pernapasan.
Selain pernapasan, bawang merah juga bisa menjadi obat masuk angin. Cukup potong umbi
bawang merah dan campur dengan sedikit minyak kelapa. Kemudian, gosok-gosokkan campuran
ke area punggung hingga kulit berwarna kemerahan.
5. Menurunkan Kolesterol
Kolesterol yang berlebihan tidak baik bagi tubuh manusia. Tetapi, dengan mengonsumsi bawang
merah, kadar kolesterol bisa berkurang karena memperlancar mobilisasi dan menghindari
hambatan penumpukan.
6. Mengobati Luka
Umbi bawang merah bisa digunakan untuk mengatasi luka pada tubuh. Caranya cukup mengiris-
iris umbi bawang merah kemudian campur dengan minyak kelapa dan garam. Panaskan semua
bahan hingga mendidih.
Setelah itu, dinginkan bahan yang telah tercampur dan oleskan pada luka secara rutin, minimal
tiga kali sehari. Dengan begitu, luka pada tubuh akan cepat kering dari luar dan dalam.
Bawang merah bisa meningkatkan kadar insulin dan membantu proses glikolisis pada penderita
diabetes yang menyebabkan turunnya kadar gula darah. Maka dari itu, konsumsi bawang merah
bisa meningkatkan dan menormalkan gula dalam tubuh.
8. Mata Ikan
Manfaat bawang merah mentah untuk mata ikan bisa dilakukan dengan membubuhkan potongan
bawang merah pada area mata ikan. Lakukan ini dari sore hingga pagi hari, setelah itu, cuci kaki
dengan air hangat dan sabun.
Bawang merah mengandung folat yang bisa meningkatkan kesehatan otak. Selain itu, kandungan
lain pada bawang, seperti zat besi dan pyrithione juga bermanfaat bagi fungsi otak dan
meningkatkan aktivitas neurologis.
Manfaat bawang merah untuk pria bisa mendongkrak stamina. Pasalnya, kandungan fitokemikal
pada bawang merah bisa mendorong vitamin C guna menguatkan kekebalan tubuh sehingga
mencegah penyakit dalam tubuh.
11. Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah yang tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit. Dengan
mengonsumsi bawang merah, risiko tersebut dapat berkurang karena adanya zat quercetin yang
bisa menurunkan tekanan darah.
Kekebalan tubuh saat mengonsumsi bawang merah bisa meningkat dan mencegah dari berbagai
penyakit, seperti flu, demam, hingga bronkitis. Caranya cukup tambahkan bawang merah dengan
makanan yang kamu santap.
Manfaat bawang merah untuk rambut bisa menumbuhkannya agar tebal. Caranya dengan
mencampurkan 50 gram bawang merah halus dengan 50 cc minyak orang aring, 100 cc minyak
kemiri, dan 5 cc minyak melati.
Panaskan bawang merah dan tumbuh dalam 100 cc minyak kemiri hingga matang. Saring
minyaknya dan campurkan dengan minyak urang aring dan minyak melati. Setelah itu, oleskan
di kulit kepala dan rambut setiap menjelang tidur.
Yang terakhir adalah mencegah kanker. Zat quercetin dalam bawang merah bisa berfungsi dalam
melawan efek radikal bebas dalam tubuh, termasuk kanker.
Bawang merah berkembang biak dengan cara umbi lapis. Reproduksi ini termasuk jenis
reproduksi secara vegetatif alami. Umbi lapis pada tumbuhan yang dilakukan dengan
menggunakan susunan berlapis yang terdiri dari daun yang menebal dan berdaging. Umbi lapis
merupakan salah satu cara tumbuhan berkembang biak secara vegetatif alami.
Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi, teman-teman. Umbi lapis terdiri dari
batang yang sangat pendek dan dibungkus oleh daun-daun yang berdaging dan menyerupai sisik.
Daun-daun yang membungkus umbi lapis itu merupakan sumber penyimpanan makanan dan
menyediakan makanan bagi tanaman baru.
Bagian umbi lapis ini merupakan bagian batang yang bengkak dan bulat dan umumnya ada di
dalam tanah.
Lebih mudahnya, kita bisa mengingat umbi lapis sebagai umbi yang terbentuk dari daun yang
terusun berlapis-lapis.
Saat proses perkembangbiakan dengan umbi lapis berlangsung, umbi induk akan menghasilkan
tunas umbi yang muncul di antara lapisannya.
Saat tanaman umbi lapis dewasa sudah tua, tunas umbi lapis itu berkembang.
Contoh lain tumbuhan yang bereproduksi dengan cara ini adalah bawang bombay.
Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros. Burung tidak memiliki vesika
urinaria sehingga hasil ekskresi dari ginjal disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter.
Tabung ginjal burung sangat banyak sehingga metabolisme burung aktif. Tiap 1 ml jaringan
korteks ginjal burung mengandung 100– 500 tabung ginjal. Tabung ginjal ini membentuk
lengkung Henle kecil. Air dalam tubuh diperoleh melalui reabsorpsi di tubulus. Di dalam
kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen
dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka. Asam urat berbentuk kristal putih
yang bercampur feses.Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat. Saluran
ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus
(kloaka). Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka. Tabung ginjal membentuk lekung Henle
kecil. Di dalam kloaka terjadi reabsopsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Burung
mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar
ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola
makannya yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi. Kelebihan kelarutan garam
akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Larutan garam
mengalir ke rongga hidung kemudia keluar lewat nares luar dan akhirnya garam menetes
dari ujung paruh. Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar
minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-
bulunyA.
Ikan memiliki tiga organ atau alat yang berperan sebagai sistem ekskresi, yaitu insang, ginjal,
dan kulit. Saluran genitalia dan ginjal bermuara di lubang yang sama, yaitu lubang urogenital.
Fungsi lubang urogenital fungsinya mirip seperti punya manusia.
Saluran urin dan genital bermuara di tempat yang searea, namun berbeda lubang. Insang dan
kulit pada ikan berfungsi sebagai sistem pernapasan ikan. Insang akan membuka dan menutup
bersinergi dengan membuka dan menutupnya operculum.
Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yakni mempunyai alat kelamin jantan dan betina
dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah
dua). Oleh karena itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.
Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Kantung kecil dan
berotot ini melindungi testis, beserta saraf dan pembuluh darah.
Testis
Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang terletak di
dalam skrotum. Testis merupakan kelenjar tempat sperma dan testosteron diproduksi.
Selain itu, struktur organ reproduksi pria juga didukung oleh organ internal yang dikenal sebagai
organ aksesoris. Organ-organ ini meliputi uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis,
duktus ejakulatorius, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berbagai jenis organ aksesoris
tersebut berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan mengatur keluarnya sperma.
Kinerja organ reproduksi pria tergantung pada kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria,
yaitu testosteron yang memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria,
termasuk fisik dan gairah seksual, serta FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing
hormone) yang berperan dalam produksi sperma.
Tuba Falopi
Organ ini berbentuk menyerupai tabung kecil yang menempel di bagian atas rahim. Tuba
falopi berfungsi sebagai jalur sel telur untuk bergerak dari ovarium ke rahim.
Ovarium
Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval dan berukuran kecil yang terletak di kedua sisi
rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta progesteron.
Uterus (rahim)
Rahim adalah organ berongga berbentuk menyerupai buah pir yang merupakan tempat
bagi janin untuk berkembang semasa kehamilan.
Organ repoduksi wanita turut dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal, yaitu labium mayor,
labium minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu
hasrat seksual wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab
infeksi, dan membantu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi gerakan yang dilakukan
sangat terbatas tidak seperti manusia atau hewan. Gerak pada tumbuhan hanya dilakukan oleh
bagian tertentu, misalnya akar, bagian ujung tunas, ataupun daun.
Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak
endonom ( rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan, misalnya pergerakan kloroplas); gerak
higroskopis (rangsangan karena perubahan kadar air, misalnya tumbuhan paku); dan gerak
esionom (rangsangan berasal dari luar tanaman, misalnya gerak tropisme, taksis, dan nasti).
Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari dalam.
Gerak endonom disebut juga gerak otonom atau gerak spontan, contohnya dari gerak endonom
ini adalah gerak pertumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun karena
akibat pengaruh dari pertumbuhan. Contoh tumbuhan paku
Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan kadar air dalam sel
tumbuhan, sehingga menyebabkan penyusutan yang tidak merata pada bagian sel tumbuhan.
Contohnya, membukanya kotak-kotak sporangium tumbuhan paku, dan pecahnya buah polong-
polongan yang kering.
Gerak Esionom
Gerak esionom ini merupakan gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar tubuh atau faktor
eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan menjadi 3, yaitu gerak tropisme, gerak taksis, dan
gerak nasti. Contoh pecahnya kulit buah turi dan kapuk
Gerak Tropisme, merupakan gerakan pada sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh
arah rangsangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati rangsangan disebut tropi positif, tetapi jika
tumbuhan menjauhi rangsangan disebut tropi negative. Berdasarkan jenis rangsangannya
tropisme dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
Gerak Taksis, merupakan gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan dari luar.
Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa cahaya.
Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.
Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.
Gerak Nasti, merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak bergantung pada arah
datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat perbedaan tekanan turgor, dimana tekanan
turgor menyebabkan tumbuhan mengembung. Terdapat beberapa jenis gerak nasti antara lain:
Fotonasti : gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya. Contohnya, bunga
pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore, bunga kembang sepatu yang mekar
pada siang hari.
Seismonasti : gerak dengan rangsangan berupa sentuhan. Contohnya, gerak menutupnya
daun putri malu.
Niktinasi : gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gelap.
Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.
Termonasti : gerak karena adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya, bunga tulip
mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.
6. Ilmu biologi sangat dapat membantu menangani COVID-19 karena Ilmu biologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Salah satu cabang ilmu
biologi yaitu Virologi. Virologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang virus
meliputi struktur, reproduksi, dan peranannya. Seperti yang kita ketahui, virus Covid-19
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SARS-CoV-2) yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan. Selain dapat
ditularkan dari binatang ke manusia, virus ini juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia
dengan penyebaran yang sangat cepat. Itulah sebabnya kita mempelajari ilmu biologi untuk
mengetahui tentang virus tersebut.
Saya sebagai mahasiswa kimia akan mensosialisasikan manfaat dan bahaya dari bahan-bahan
kimia. Dan untuk merespon gejala-gejala penyakit yang ada dimasyarakat akibat bahan-bahan
kimia saya akan melakukan pertolongan pertama jika terpapar bahan kimia, dan jika gejala
yang dialami parah saya akan meminta bantuan medis.