Anda di halaman 1dari 3

ASAL USUL KEHIDUPAN

Sejak zaman dahulu, beberapa ahli sudah mengeluarkan berbagai pendapat mengenai asal usul
makhluk hidup yang ada di bumi.

Sebelum itu, mari kita bahas faktor-faktor pendukung kehidupan di bumi. Faktor abiotik (tidak
hidup) dan kondisi bumi itu sendiri merupakan faktor utama yang menyokong kehidupan berbagai
mahkluk hidup di bumi

. Posisi bumi dalam tata surya, struktur fisik, kimia dan atmosfer bumi, merupakan faktor-
1
faktor yang memengaruhi kehidupan di bumi.

. Matahari, yang merupakan sumber energi yang pertama dan utama dari kehidupan di bumi.

. Air, merupakan faktor utama yang memungkinkan ada kehidupan.

. Atmosfer bumi terdiri dari gas-gas yang dibutuhkan untuk kehidupan. Oksigen dan
karbondioksida yang terdapat di atmosfer sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup yang ada di
bumi. Atmosfer bumi juga berperan dalam menentukan iklim. Iklim, selanjutnya akan
memengaruhi jenis makhluk hidup yang dapat menempati setiap belahan bumi.

Sekarang, mari kita bahas teori-teori asal usul kehidupan mulai dari teori yang tertua ya, yaitu:

Teori Abiogenesis (Genaratio Spontanea)


Teori abiogenesis menjelaskan bahwa, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan
kata lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Ini terjadi karena orang-orang pada zaman dulu
mendapatkan fakta dari hal yang dia lihat saja. Bagaimana orang pada masa itu menganggap ikan
dan katak berasal dari lumpur karena melihat makhluk itu “muncul dari lumpur”.

Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut dari abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan di masa
lampau seperti Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony an Leuwenhoek, seorang Belanda,
pada tahun 1677 ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan, melalui mikroskopnya, bahwa makhluk
renik berasal dari jerami yang direndam. Lalu, pada abad ke-19, teori ini disanggah.

Teori Biogensis
Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
4
dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih
3
terencana dan terstruktur.
2
Mari, kita bahas percobaan para ilmuwan.

. Fransesco Redi
1
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah teori
abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples;
toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.

Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging
di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-
lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana.

Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal ini
dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak dapat
masuk sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak
ada larva yang lahir.

. Lazzaro Spallanzani
Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha membuktikan
bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan
pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda.
Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama
diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.

Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi
keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok
bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.

. Louis Pasteur
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri. Para
pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk
menyokong kehidupan.

Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan
percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu
wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang
ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan
udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu
berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran.
Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.

Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi
sebagai berikut:
1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Teori Kreasi Khas/Teori Penciptaan Khusus


Teori Kreasi Khas/Teori Penciptaan Khusus menyatakan bahwa, kehidupan diciptakan oleh zat
supranatural (gaib) pada saat yang istimewa. Teori ini dikenal dengan nama Teori Kreasi Khas.

Teori Kataklisma
Teori Kataklisma menyatakan bahwa, semua spesies diciptakan sendiri-sendiri dan berlangsung
dalam periode-periode, di antara periode yang satu dengan yang lain terjadi bencana yang
menghancurkan spesies lama dan memunculkan spesies baru.
Pelopor: Cuvier

Teori Kosmozoan
Teori Kosmozoan menyatakan bahwa, kehidupan yang ada di planet bumi berasal dari protoplasma
yang membentuk spora-spora kehidupan. Spora kehidupan ini mencapai permukaan bumi dan
berasal dari alam semesta.

Pelopor: Arrhenius.

Teori Evolusi Kimia


Teori Evolusi Kimia menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa-
senyawa organik di atmosfer. Dengan adanya gas-gas, seperti metana (CH), hidrogen (H), uap air
(HO), dan amonia (NH) di atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar,
dapat terbentuk senyawa organik seperti asam amino.

Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah
kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul.
Tokoh: A.I. Oparin, J.B.S. Haldane
Dibuktikan oleh Stanley Miller

Teori Evolusi Biologi


Oparin juga menduga bahwa senyawa yang akan terbentuk dari peristiwa evolusi kimia akan jatuh ke
laut yang panas. Dalam waktu yang lama, senyawa-senyawa yang ada di lautan akan membentuk
senyawa baru yang lebih kompleks, dan memiliki kemampuan untuk menggandakan diri dan
membuat senyawa kimia lain untuk mencukupi kebutuhan energi dan makanannya.
Diduga bahwa sel hidup yang pertama menggunakan bahan organik di lautan sebagai pembangun
struktur tubuhnya serta pemenuhan kebutuhan energinya, sehingga secara perlahan kadar bahan
organik yang ada di lautan akan habis lebih cepat dibandingkan pembentukannya oleh tenaga alam.

Karena molekul organik lenyap dari laut, organisme mulai “belajar” bagaimana membuat biomolekul
organiknya sendiri dengan memanfaatkan energi sinar matahari melaui proses fotosintesis untuk
membuat gula dan molekul organik lainnya dari CO2 mengikat nitrogen, seperti asam amino.

Anda mungkin juga menyukai