Anda di halaman 1dari 22

MATERI OLIMPIADE IPA BIOLO

NAMA : CHETRIN ANGGUR

KELAS : 7B

BAB I

MAHKLUK HIDUP

A) MAKHLUK HIDUP ASAL USUL

Penjelasan Asal Usul Mahkluk Hidup Secara Lengkap - Sampai saat ini beragam penelitian dikembangkan
untuk mengungkapkan bagaimana kehidupan dimulai, bagaimana kemunculan makhluk hidup di bumi.
Begitu banyak teori yang dikembangkan oleh manusia untuk menggambarkan kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi munculnya makhlukhidup dan kehidupan di bumi. Sekali lagi ini hanya teori
yang dibuat manusia, sebagai makhluk yang ber-Tuhan kita tentunya percaya akan apa yang dikatakan
Tuhan di dalam firmanNya. Berikut akan diulas berbagai macam teori yang berkembang tentang
kemungkinan-kemungkinan kemunculan makhluk hidup.

1.Teori Abiogenesis
Teori berkembang sekitar abad ke-4 SM samapai abad ke -17, yang diprakarsai oleh ilmuwan yunani,
Aristoteles. Teori abiogenesis yang dipostulatkan olehnya menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari benda tak hidup (kata a, tidak; bio, hidup; genesis, pembentukan). Ada suatu gaya yang mendorong
benda tak hidup menjadi benda hidup (gaya hidup) yang terjadi secara spontan. Oleh karenanya teori ini
disebut juga teori generatio spontanea atau pembentukan secara spontan. Hal yang mendasari
Aristoteles mengungkapkan teori yang demikian berdasarkan hasil pemangamatanya di sekitarnya.
Aristoteles mendapati belatung-belatung keluar dari daging busuk dan tikus keluar dari tumpukan baju
kotor. Dari pengamatannya ini aristoteles menyimpulkan bahwa

- Belatung berasal dari daging busuk


- Tikus berasal dari tumpukan baju kotor

Dari pengamatannya ini ia menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. Pada
abad ke-17, seorang ilmuwan belanda Antonie V. Leeuwenhoek berhasil menemukan mikroskop yang
sederhana. Dengan mikroskopnya itu iya menemukan benda-benda kecil yang bergerak. Ia mengamati
rendaman air jerami dan didapatinya banyak benda-benda kecil berenan-renang didalamnya. Sekarang
benda-benda kecil itu dikenal sebagai protozoa. Berdasarkan pengamatan itu, Leeuwenhoek
menyimpulkan bahwa protozoa berasal dari rendaman jerami. Ada gaya hidup yang diberikan oleh air
rendaman jerami sehingga muncul protozoa. Maka dengan ini penemuan Leeuwenhoek memperkuat
teori yang diungkapkan oleh Aristoteles bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.
2. Teori biogenesis
Sebagian besar ilmuwan tidak setuju mengenai konsep abiogenesis, banyak dari para ilmuwan
melakukan eksperimen untuk mematahkan teori abiogenesis. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
para peneliti menunjukkan bahwa setiap makhlukhidup terbentuk dari makhluk hidup sebelumya (bio,
hidup; genesis, pembentukkan). Para ilmuwan tersebut ialah:

a. Fransisco Redi

Dalam pembuktiannya menentang teori abiogenesis, Redi melakukan percobaan dengan menggunakan
tiga buah toples (A,B, dan C) yang masing-masing diisi dengan daging. Toples A dibiarkan terbuka, toples
B ditutup dengan kain kasa, dan Toples C ditutup rapat. Kemudian dibiarkan untuk beberapa hari,
selama itu, toples-toples banyak dikunjungi lalat. Setelah beberapa hari, hasilnya menunjukkan bahwa
daging pada toples A membusuk dan ditemukan banyak belatung, pada toples B ditemukan sedikit
belatung, sedangkan pada toples C daging tidak membusuk dan tidak ditemukan belatung. Redi
menyimpulkan bahwa belatung-belatung itu berasal dari telur-telur lalat yang masuk ke dalam toples.
Pada toples A (terbuka) lalat dengan bebas masuk menghampiri daging, sehingga pada saat ini lalat-lalat
meletakkan telur-telurnya. Sedangkan pada toples B (kain kasa) lalat tidak dapat masuk, lalat hanya
hinggap dipermukaan penutup toples, karena haya ditutup dengan kain kasa (banyak lubang)
kemungkinan telur-telur lalat itu dapat masuk dan tumbuh di dalam daging. Sementara toples C tertutup
rapat sehingga lalat sama sekali tidak dapat masuk ataupun menjatuhkan telur-telurnya.

Advertisement

b. Lazaro spallanzani

Penelitian Redi belum memuaskan para pendukung teori Abiogenesis. Lazaro spallanzani merasa
tertantang untuk membuktikan kebenaran penelitian Redi, ia melakukan eksperimen dengan
memodifikasi bahan yang digunakan dalam penelitian. Spallanzani mengunakan dua labu yang diisi
dengan air kaldu yang sebelumnya dididihkan. Kemudian setelah itu didinginkan, satu labu dibiarkan
terbuka dan yang lain ditutup rapat. Setelah beberapa hari, labu yang terbuka berubah menjadi keruh
yang merupakan indikasi adanya mikroba, sedangkan labu lainnya tidak. Spallanzani menyimpukan
bahwa mikroba pada labu terbuka berasal dari mikroba yang ada di udara bukan dari air kaldu. Namun
apa daya, pendukung abiogenesis belum merasa puas karena dalam percobaannya satu tabung ditutup
rapat yang akan menghalangi gaya hidup untuk masuk.

c. Louis Pasteur

Belajar dari kesalahan para pendahulunya Pasteur merancang suatu percobaan untuk membuktikan
bahwa kehidupan terbentuk bukan dari benda mati. Pasteur menggunakan labu dengan leher angsa
yang diidikan dengan air kaldu yang telah disterilkan dengan pemanasan. Kemudian labu dimiringkan
sehingga ada sedikit kaldu yang tersisa di mulut tabung angsanya. Setelah beberahari kemuadian
diamati, dan hasilnya menunjukkan bahwa air kaldu yang ada di mulut tabung angsa menjadi keruh (ada
mikroba), sedangkan air kaldu yang ada di dalam labu tidak. Penelitian Pasteur ini akhirnya mampu
mematahkan kekukuhan abiogenesis. Dalam postuatnya, Pasteur menyatakan bahwa omne vivum ex
vivo (setiap kehidupan berasal dari makhluk hidup, setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya).

3. Teori evolusi biokimia

Dalam teori ini mengungkapkan asal usul kehidupan dari sisi biokimia. Menurut Oparin kehidupan
terjadi pertama kali di lautan. Pada tahap awal, atmosfer bumi kaya akan senyawa metana (CH4),
amonia (NH3), hidrogen (H), dan air (H2O). Sinar-sinar kosmik yang terpapar ke bumi membuat
senyawa-senyawa tersebut bereaksi dan menghasilkan suatu senyawa asam amino. setelah berjuta-juta
tahun lamanya, senyawa organik tersebut bersatu membentuk suatu kumpulan yang menunjukan
aktivitas kehidupan dengan kemampuannya bereproduksi, senyaw ini dikenal dengan istilah protobion.
Selanjutnya protobion ini yang akan menjadi cikal-bakal keanekaragaman makhluk hidup di bumi seiring
dengan evolusi.
Harold Urey memiliki konsep yang sama mengenai komposisi bumi pada saat awal pembentukkan.
Hanya saja, Urey menyatakan bahwa kehidupan bermula di atmosfer. Kilat memberikan energi sehingga
senyawa-senyawa amoniak, metana, hidrogen, dan air bereaksi membentuk suatu asam amino.
pernyataan Urey ini menjadi dasar penelitian yang dilakukan oleh muridnya, Stanley Miller. Miler
merangkan suatu percobaan dengan alat yang didesain sedemikin rupa untuk menggambarkan kondisi
bumi saat itu (awal). Terdapat labu besar yang berisi senyawa amoniak, air, hidrogen, dan metana yang
dipanaskan dengan suhu ± 400°C. Labu ini disalurkan dengan tabung yang melengkung, sehingga uap
dari senyawa-senyawa yang ada di dalam labu akan naik. Tabung tersebut dialirkan elektroda yang
menggambarkan kilatan listrik halilintar. Ketika uap melewati bagian ini maka akan terjadi reaksi kimia.
Elektroda memiliki bagian yang terbuka sehingga memungkinkan uap akan dingin dan berubah menjadi
tetes-tetes air yang ditampung dalam suatu bejana. Ketika diteliti tetesan air tersebut benar merupakan
suatu senyawa asam amino yang merupakan senyawa dasar pembentuk makhluk hidup.

4. Teori penciptaan (spesial creation)


Pada teori ini mempercayai bahwa setiap makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan sebagaimana adanya.

B) CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP – Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang ada di
Bumi. Terdapat banyak sekali jenis makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan yang tinggal
berdampingan bersama manusia. Manusia membuat sistem klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom agar
lebih mudah mempelajarinya.

Terdapat berbagai ukuran, bentuk, kebiasaan, ekosistem, dan cara hidup yang dimiliki setiap kingdom
makhluk. Walaupun demikian semua makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dirinya dengan
makhluk tak hidup atau benda mati. Apa sajakah ciri-ciri makhluk hidup? Berikut penjelasan mengenai
ciri-ciri makhluk hidup.

1. Bernapas (Respirasi)

Bernapas atau respirasi pada manusia dapat diartikan sebagai proses memasukkan oksigen ke dalam
paru-paru dan mengeluarkan gas zat-zat sisa. Di dalam sistem pernapasan manusia terjadi proses
pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.

Oksigen akan digunakan untuk proses metabolisme tubuh dan menghasilkan energi. Sisa-sisa
metabolisme berupa gas karbondioksida selanjutnya akan dialirkan ke paru-paru dan dikeluarkan
melalui hidung. Oksigen dialirkan ke seluruh tubuh melalui media darah. Sedangkan karbondioksida
dialirkan dari seluruh tubuh menuju paru-paru.

Bukan hanya manusia saja yang memerlukan proses pernapasan. Tumbuhan membutuhkan udara untuk
menghasilkan makanan dan hewan juga memerlukan udara seperti halnya manusia. Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas.

Sistem pernapasan pada setiap makhluk hidup tidaklah sama, karena disesuaikan habitat dia hidup dan
jenis makhluk hidup tersebut. Sebagai contoh hewan yang hidup di darat seperti kucing bernapas
menggunakan paru-paru. Sedangkan hewan yang hidup di laut seperti ikan bernapas menggunakan
insang.
2. Bergerak

Bergerak dapat diartikan sebagai berpindahnya sebagian atau seluruh bagian tubuh makhluk hidup
karena adanya rangsangan internal atau pun eksternal. Mari kita amati hewan seperti kuda dan lumba-
lumba. Kedua jenis hewan ini mampu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.

Cara bergerak kuda tentu berbeda dengan cara bergerak lumba-lumba. Kuda berjalan dan berlari
menggunakan kaki. Sedangkan lumba-lumba berenang menggunakan sirip dan ekornya. Hewan-hewan
lainnya juga dapat bergerak dengan cara melata, terbang, melompat, dan lain sebagainya.

Alat gerak yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup juga bervariasi tergantung habitat dan jenisnya.
Sehingga dapat diartikan bahwa ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak. Semua organisme bisa
bergerak, namun tidak seluruh benda yang bergerak termasuk makhluk hidup. Karena harus memenuhi
terlebih dahulu 9 ciri-ciri makhluk hidup.

3. Membutuhkan Makanan atau Nutrisi

Memberi Makan Burung (pixabay.com)

Ciri-ciri makhluk hidup yang ketiga adalah membutuhkan makanan atau nutrisi. Misalkan manusia
merasa sangat lapar pasti ia akan berupaya untuk mencari makanan. Begitu pun juga dengan hewan
yang membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Jika Anda mempunyai hewan peliharaan, setiap
hari pasti Anda memberinya makanan.Bagaimana hewan yang hidup di alam, bebas? Mereka juga akan
berusaha mencari makanan sendiri agar bisa terus hidup. Berdasarkan jenis makanannya hewan dapat
dibagi menjadi 3 golongan. Pertama, hewan karnivora yang memakan daging. Kedua, herbivora adalah
hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Terakhir, hewan omnivora yang memakan daging dan
tumbuhan.

Lalu bagaimana dengan tumbuhan? Tumbuhan juga membutuhkan nutrisi atau makanan untuk
menunjang kehidupannya. Agar bisa mendapat makanan tumbuhan melakukan proses fotosintesis.
Melalui proses tersebut tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri dengan bantuan cahaya
matahari. Selain cahaya matahari, diperlukan juga air dan karbondioksida.

4. Tumbuh dan Berkembang

Mengukur Tinggi Badan (flanderstoday.eu)

Manusia dikatakan tumbuh ketika tubuhnya semakin bertambah tinggi. Perubahan bentuk tubuh terjadi
akibat sel-sel dalam tubuh jumlahnya semakin banyak, sehingga volume tubuh menjadi bertambah.
Pertumbuhan bersifat irreversibel yang artinya jika Anda bertambah tinggi maka tidak akan mungkin
kembali menjadi pendek.

Sementara itu berkembang merupakan proses perubahan menuju kedewasaan. Sebagai contoh
perkembangan katak. Awalnya telur ktak menetas dan berubah menjadi berudu, lalu berubah menjadi
katak berekor, kemudian menjadi katak muda, dan terakhir berubah menjadi katak dewasa.

Pertumbuhan yang terjadi pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya kita hanya bisa tumbuh
sampai usia tertentu dan setelah itu pertumbuhannya akan terhenti. Sedangkan pertumbuhan pada
tumbuhan biasanya tidak memiliki batasan usia, maknanya tumbuhan akan selalu tumbuh seumur
hidupnya.
5. Berkembang Biak (Reproduksi)

Badak Hitam dari Afrika Barat yang Punah (huffingtonpost.com)

Berkembang biak atau reproduksi merupakan proses menghasilkan keturunan. Anda pasti mengetahui
bahwa semua makhluk hidup tidak dapat hidup selamanya. Demi melestarikan jenisnya, setiap makhluk
hidup dibekali kemampuan untuk melakukan reproduksi.

Makhluk hidup memiliki dua cara untuk berkembang biak, yaitu secara seksual atau generatif dan secara
aseksual atau vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif diawali dengan tahap peleburan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Contohnya adalah unggas bertelur, mamalia melahirkan, dan tumbuhan
menghasilkan biji.

Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual tidak melalui tahap peleburan dua jenis sel kelamin.
Sebagai contoh makhluk hidup dari kingdom protozoa yaitu Amoeba. Makhluk ini berkembang biak
dengan cara membelah diri. Contoh lainnya adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan cara
dicangkok, stek, tempel, dan merunduk.

6. Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilita)

Fotonasti (wikimedia.org)

Supaya bisa bertahan hidup, seluruh makhluk hidup harus bisa menghadapi perubahan lingkungan.
Contohnya secara spontan Anda akan memejamkan mata saat ada benda yang tiba-tiba mendekat ke
arah Anda. Contoh lainnya jika ada seekor lalat yang hinggap di belakang tubuh sapi, maka secara
spontan ia akan mengibaskan ekornya.

Hewan dan manusia memiliki indera yang berfungsi untuk mengetahui adanya rangsangan. Kita sebagai
manusia telah diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa lima indra atau panca indera. Kita telah diberi mata
untuk melihat, hidung untuk mencium bau, lidah untuk merasa, telinga untuk mendengar, dan kulit
sebagai indera peraba.

Tumbuhan juga peka terhadap rangsangan. Contohnya gerakan tumbuhan yang mendekat ke arah
datangnya cahaya yang dikenal dengan nama fotonasti. Akibat cahaya matahari bagian batang
tumbuhan menjadi berbelok ke arah datangnya matahari. Adalagi gerakan seismonasti yaitu daun putri
malu yang akan tertutup jika disentuh oleh tangan.

7. Melakukan Metabolisme

Tumbuhan Paku (pixabay.com)

Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Hal-hal yang terkait
dengan proses metabolisme adalah sistem pernapasan dan ekskresi. Pada sistem pernapasan
tumbuhan, gas karbon dioksida dan air dipakai dalam proses kimia berupa fotosintesis.

Pada proses ini air dan karbon dioksida melalui bantuan sinar matahari mengalami perubahan sehingga
menjadi oksigen dan glukosa. Adapun reaksi kimia yang terjadi dalam fotosintesis adalah sebagai
berikut.

Manusia dan hewan juga melakukan proses metabolisme agar menghasilkan energi yang berguna untuk
melakukan reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan bergerak. Proses metabolisme dibagi menjadi
2, yaitu anabolisme dan katabolisme.

Anabolisme merupakan proses metabolisme yang merubah beberapa senyawa organik sederhana
menjadi senyawa kompleks. Contohnya adalah proses fotosintesis pada tumbuhan hijau. Sedangkan
katabolisme adalah proses penguraian senyawa kimia kompleks. Contohnya penguraian zat gula menjadi
air dan CO2 pada manusia.

8. Mengeluarkan Zat-zat Sisa (Ekskresi)

Berkeringat (forbes.com)

Semua makhluk hidup mengeluarkan zat sisa yang bisa berbahaya dan meracuni tubuhnya. Organ
ekskresi pada manusia terdiri dari paru-paru, kulit, ginjal, dan anus. Paru-paru mengeluarkan zat sisa
yang berbentuk gas karbon dioksida dan uap air. Kulit mengeluarkan zat sisa berbentuk keringat yang
tersusun atas air, urea, dan garam.

Ginjal mengekskresikan zat sisa berupa urin yang tersusun atas air, garam, dan urea. Anus adalah bagian
paling akhir dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mengeluarkan feses. Hewan juga melakukan
ekskresi dengan cara yang sama seperti manusia.

Lalu bagaimana cara tumbuhan mengeluarkan zat-zat sisa? Pengeluaran zat sisa berupa gas oksigen
pada tumbuhan dilakukan melalui bagian stomata dan lentisel. Jadi, telah terbukti bahwa mengelurakan
zat sisa termasuk ciri-ciri makhluk hidup.

9. Menyesuaikan Diri Terhadap Lingkungannya (Adaptasi)

Kuda Nil Berendam di Lumpur (pixabay.com)

Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan agar
mampu bertahan hidup di habitatnya. Contoh adaptasi pada hewan adalah adanya berbagai bentuk
paruh dan kaki pada burung yang berkaitan dengan jenis makanan dan tempat ia tinggal.

Sedangkan contoh adaptasi pada tumbuhan adalah terdapat berbagai macam bentuk daun pada
tumbuhan yang yang disesuaikan dengan tempat hidupnya. Dikarenakan tumbuhan ada yang hidup di
daerah lembap, berair, dan kering. Adaptasi juga dapat berupa perilaku, seperti kuda nil yang berendam
di lumpur ketika sedang kepanasan.

C) PERBEDAAN MAKHLUK HIDUP DAN BENDA MATI


a. Bentuk dan ukuran
Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak.
b. Komposisi kimia
Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.
c. Organisasi
Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian
rupa adalah hasil dari unsur pokoknya.
d. Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan.
Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
e. Iritabilitas
Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak
seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi.
f. Reproduksi
Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan
pada benda mati tidak.
g. Tumbuhan dan hewan mempunyai daur hidup
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati
membesar karena Langsung ke isi
BAB 2

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP 5 KINGDOM

Klasifikasi Makhluk Hidup – Sebenarnya secara naluri manusia cenderung senantiasa melakukan
klasifikasi terhadap berbagai hal. Seperti dalam kehidupan sehari-hari manusia telah membagi tanaman
menjadi beberapa kelompok yaitu tanaman pangan, tanaman obat, tanaman bumbu, dan tanaman hias.

Demikian juga dengan hewan, mungkin kita sering mengelompokkan hewan menjadi hewan berkaki
empat dan hewan berkaki dua, hewan pemakan tumbuhan dan pemakan daging, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup bukanlah sesuatu yang baru karena kita sudah
biasa melakukannya.

Klasifikasi Makhluk Hidup (emaze.com)

Klasifikasi makhluk hidup merupakan sebuah cara untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimilikinya. Melalui pengelompokan, makhluk hidup yang begitu banyak akan
dipisahkan menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.

Oleh karena itu, klasifikasi makhluk hidup akan mempermudah manusia untuk mempelajari dan
mengidentifikasi makhluk hidup.

Ilmu klasifikasi makhluk hidup mulai berkembang ketika seorang ahli biologi asal Swedia, Carlous
Linnaeus, mencoba untuk mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok. Linnaeus membagi
makhluk hidup menjadi kelompok hewan dan tumbuhan.

Dua kelompok besar tersebut disebut kingdom oleh Linnaeus, jadi terdapat kingdom animalia (hewan)
dan plantae (tumbuhan). Kemudian Linnaeus membaginya lagi menjadi tingkatan yang lebih kecil yaitu
divisi filum, kelas, bangsa, suku, marga, dan jenis. Pengelompokan yang disusun oleh Linnaeus disebut
taksa (tunggal: takson).

Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering digunakan merupakan cara pengelompokan yang
dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dia membagi makhluk hidup menjadi 5
kelompok besar yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.

1. Kingdom Monera
Bakteri (abcnews.com)

Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok monera memiliki ukuran mikroskopis berkisar antara
1-10 μm (mikrometer). Untuk melihatnya dibutuhkan mikroskop yang memiliki pembesaran lebih dari
1.000 kali.

Ciri-ciri makhluk hidup kelompok monera adalah selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik),
bersel satu, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Kingdom monera terdiri dari bakteri dan
alga biru.

Bakteri

Bakteri banyak terdapat di sekeliling kita, bahkan di dalam tubuh manusia. Bakteri memiliki bentuk yang
bervariasi yaitu basil, kokus, dan spiril. Bakteri yang ada disekitar kita ada yang menguntungkan dan ada
yang merugikan. Sebagian besar bakteri memang merugikan namun banyak juga yang bermanfaat bagi
manusia.

Contoh bakteri yang menguntungkan adalah Escherichia coli. Di dalam usus besar manusia terdapat
jutaan bakteri Escherichia coli yang berperan untuk membantu memproduksi vitamin K melalui proses
pembusukan makanan. Contoh lain bakteri yang bermanfaat adalah Rhyzobium sp. yang berperan
mengikat nitrogen di udara bebas.

Terdapat juga bakteri yang merugikan manusia seperti Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus),
Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera), Mycobacteriaum leprae (penyebab penyakit lepra),
Salmonella typhi (penyebab sakit tipus), Mycobacterium tuberculose (penyebab penyakit TBC), dan
Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks). Ada juga yang menyebabkan makanan menjadi busuk
dan beracun, Clostridium botulinum.

Alga Hijau-Biru

Anggota dari kingdom monera yang lainnya adalah alga hijau-biru (cyanobacteria). Alga hijau-biru telah
memiliki klorofil sehingga mampu membuat makanan melalui proses fotosintesis. Sama halnya dengan
bakteri, alga hijau-biru belum memiliki membran inti sel.

Contoh alga hijau-biru, antara lain spirulina, clorococcus, gloeocapsa, microcystic, aphnocaspa,
oscillatoria, dan anabaena azolla. Spirulina memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan dapat
meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.

2. Kingom Protista

Kingdom Protista (emaze.com)


Kelompok kedua dalam klasifikasi makhluk hidup adalah kingdom protista. Perbedaan utama kelompok
monera dan kelompok protista adalah pada membran inti yang dimilikinya. Makhluk hidup kingdom
protista selnya mempunyai membran inti.

Sifat-sifat dari kelompok protista ini sangat beragam, ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel
banyak. Selain itu juga ada yang berukuran mikroskopis (dilihat mengunakan mikroskop) dan ada juga
yang berukuran makroskopis (dapat dilihat tanpa mikroskop).

Ada yang sifat-sifatnya menyerupai hewan (memakan hewan lain) dan ada juga yang memiliki sifat-sifat
seperti tumbuhan (mampu berfotosintesis). Kelompok protista yang memiliki sifat seperti hewan disebut
protozoa dan yang memiliki sifat tumbuhan disebut alga

Protozoa

Protozoa-Class Amoeba (thinkatthesink.wordpress.com)

Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok protozoa adalah paramecium, Entamoeba coli yang
terdapat pada usus besar dan dapat menyebabkan penyakit diare, dan plasmodium malarine yang
menyebabkan penyakit malaria.

Orang yang dalam tubuhnya terdapat plasmodium, sel-sel darah merahnya akan banyak yang hancur dan
mengalami demam yang tinggi. Penyakit ini menular melalui perantara nyamuk anopheles.

Alga

Alga yang termasuk ke dalam kingdom protista adalah alga selain alga hijau-biru. Makhluk hidup ini
dibedakan lagi berdasarkan warna dari tubuhnya.

1. Alga Hijau (Chlorophyceae), mempunyai tubuh multiseluler, sel-selnya mengandung klorofil,


berbentuk seperti benang, dan warnanya hijau. Biasanya hidup di dalam air tawar yang jernih
dan menggenang. Contoh: Chlorella, Ulva lactuca.
2. Alga Coklat (Phaeophyceae), mempunyai tubuh berbentuk seperti tumbuhan yang tinggi atau
seperti lembaran, mengandung klorofil, memiliki zat warna coklat (fukosantin), dan hidup di
laut. Biasa digunakan manusia sebagai bahan makanan ternak, obat-obatan, dan bahan industri
cat. Contoh: Fucus, Sargasum, dan Laminaria.
3. Alga Merah (Rhodophy-ceae), memiliki tubuh berwarna merah tua atau ungu, hidup di laut,
mengandung klorofil, mempunyai zat warna merah (fikoeritrin). Biasa dijadikan bahan untuk
membuat agar-agar.
4. Alga Pirang (Chrysophyceae), bersel tunggal, berukuran mikrospkopis, memiliki klorofil,
mempunyai zat warna coklat yang menyebabkan warna menjadi agak kecoklatan. Dapat
ditemukan di dalam air tawar, air payau, dan air laut. Contoh: Diatom.

3. Kingdom Fungi (Jamur)


Jamur (valhallamovement.com)

Jamur memiliki ukuran yang bermacam-macam, dari yang halus kecil seperti benang hingga yang
berukuran cukup besar. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis untuk membuat
makanannya sendiri. Jamur bertahan hidup dengan cara menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah
mati dan menyerap sari-sarinya sebagai makanan.

Jamur memiliki cara yang unik dalam hal cara memperoleh makanannya. Jamur tidak menelan
makanannya seperti hewan atau manusia, namun mengeluarkan sejenis zat yang membuat sisa makhluk
hidup lain menjadi terurai. Jika telah terurai maka sari-sarinya akan diserap oleh jamur.

Jamur ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel banyak. Jamur yang memiliki banyak sel atau
multiseluler, tubuhnya terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa tersebut akan membentuk
suatu anyaman yang disebut miselium. Jamur biasanya hidup di tempat-tempat yang lembab dan sedikit
terkena sinar matahari, bersifat saprofit (hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau
busuk), dan parasit.

Perkembangbiakan jamur dapat dilakukan secara generatif (kawin) maupun vegetatif (tidak kawin).
Perkembang biakan secara generatif, dengan melakukan perkawinan melalui miselium. Adapun secara
vegetatif, jamur akan menghasilkan spora yang dibentuk oleh tubuh buah.

Kingdom Fungi dapat dibagi menjadi 5 filum yaitu:

1.Chytridiomycota

Contoh: Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Hyzopydium couchii (parasit ganggang
Spirogyra), Olpidium viciae (parasit pada Vicia unijuga), dan Physoderma zeamaydis (penyebab noda
pirang pada jagung).

2. ZygomycotaContoh: Rhizopus stolonifer dan Rhizopus oligosporus (ragi tempe), Rhizopus oryzae
(ragi tape), Entomophtora muscae (parasit pada lalat), dan Basidiobolus ranarum (penyebab penyakit
pada manusia).

3. Ascomycota

Contoh: Piedraia hortai (penyebab infeksi pada rambut manusia), Saccharomyces cerevisiae (ragi bir,
anggur, dan roti), Candida albicans (penyebab penyakit kandidiasis), dan Aspergillus flavus (penghasil
racun)

4. Basidiomycota

Contoh: Volvariella volvacea (jamur merang), Amanita phalloides (penghasil racun phalin), Auricularia
polytricha (bahan makanana), Puccinia graminis (penyebab penyakit pada tanaman tebu dan jagung), dan
Ustilago scitamanae (parasit tanaman Graminae).

5. Deuteromycota

Contoh: Alternaria (parasit pada kentang), Fusarium (parasit pada tomat dan kapas), Helminthosporium
(parasit pada tanaman padi dan jagung), Diplodia (parasit pada tanaman jagung), Verticillium (merusak
bibit tanaman), Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton (penyebab penyakit dermatofitosis).
Beberapa jenis jamur memang dapat dimakan, namun banyak juga jamur yang beracun sehingga
berbahaya jika dimakan. Contoh jamur yang beracun, yakni Amanita muscaria. Oleh karena itu, apabila
kamu menemukan jamur hendaknya hati-hati apabila akan memakannya sebab beberapa jamur
mengandung racun.

4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Tumbuhan Paku (pixabay.com)

Kelompok ini beranggotakan makhluk hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Kemampuan
fotosintesis ini dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofl inilah yang bisa memanfaatkan
energi cahaya matahari untuk membuat makanan.

Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk hidup bersel banyak lain adalah dalam hal struktur
selnya. Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari bahan selulosa (sejenis karbohidrat).
Oleh karena itu, tumbuhan biasanya bersifat kaku dan tidak mudah patah.

Kingdom Plantae dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (tidak
mempunyai xilem dan floem) dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok
tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Sedangkan, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji
termasuk tumbuhan berpembuluh.

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut merupakan kelompok tumbuhan yang hidup di darat, biasanya tumbuhan ini berwarna
hijau dan berukuran kecil dengan ukuran terbesar mencapai 50 cm. Pada umumnya lumut hidup di atas
permukaan batu, kayu, pohon, dan tanah. Lumut menghasilkan makanan sendiri karena mengandung
klorofil sehingga mampu berfotosintesis.

Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta) ciri-cirinya adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun
sejati. Ciri lainnya adalah ukurannya kecil dan jarang mencapai 15 cm, berbentuk pipih seperti pita dan
ada juga yang berbentuk seperti batang dan daun kecil, dan dinding sel tersusun atas selulosa.

Sekarang ini sudah terdapat 16.000 spesies lumut yang sudah ditemukan dan diklasifikasikan. Lumut
dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya menjadi lumut hati
(Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida).

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan yang mempunyai daun, batang, dan akar sejati.
Akan tetapi tidak memiliki bunga. Ciri khasnya adalah daun mudanya menggulung. Kemudian di
permukaan bagian bawah daun dewasa terdapat bintik-bintik coklat kehitaman yang disebut sorus, di
dalamnya terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi banyak spora.

Tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:

1. Paku purba (Psilophytinae)


2. Paku kawat (Lycopsida)
3. Paku ekor kuda (Equisetinae)
4. Paku sejati (Filicinae)

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)


Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) disebut juga tumbuhan bunga (Anthophyta). Spermatophyta berasal
dari bahasa yunani yang artinya sperma = biji dan phyton = tumbuhan, jika digabungkan menjadi
tumbuhan berbiji. Biji merupakan salah satu alat berkembang biak yang dimiliki oleh tumbuhan,
didalamnya terdapat calon individu baru yang biasa disebut lembaga.

Pada umumnya tumbuhan berbiji hidup di daratan, tapi juga adayang hidup mengapung diatas
permukaan air seperti teratai. Tumbuhan berbiji juga termasuk tumbuhan yang bersifat fotoautotrof yang
memiliki kemampuan menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Tumbuhan biji dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya penutup atau
pelindung biji. Sehingga Spermatophyta dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Selanjutnya tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi
tumbuhan biji berkeping satu (Monokotil) dan berkeping dua (Dikotil).

5. Kingdom Animalia (Hewan)

Dalam klasifikasi makhluk hidup, hewan termasuk ke dalam kingdom animalia. Hewan merupakan
kelompok makhluk hidup yang hidup dengan cara memakan makhluk hidup lain. Perbedaan utama antara
hewan dan tumbuhan adalah pada dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel,
sedangkan sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel.

Kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan ada tidaknya tulang belakang.
Berdasarkan hal itu, hewan dapat dibagi menjadi kelompok hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan
hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata).

Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)

Avertebrata adalah jenis hewan yang tidak mempunyai tulang belakang atau tulang punggung. Struktur
pembentuk atau morfologi seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah pada hewan avertebrata
biasanya lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.

Terdapat 5 kelompok makhluk hidup yang termasuk ke dalam hewan avertebrata yaitu:

1. Porifera (Hewan Berpori)


Porifera merupakanhewan yang memiliki pori-pori dengan bentuk tubuh seperti spons. Hewan
jenis ini biasanya hidup di perairan, warna tubuhnya juga bermacam-macam seperti merah,
kuning,dan hijau. Contoh: Spongilla, Euspongia, Poerion, dan Scypha.
2. Coelenterata (Hewan Berongga)
Coeloenterata merupakan hewan berongga, memiliki tentakel untuk menangkap mangsa, pada
permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Bentuk tubuh colenterata ada yang
berbentuk polip yang melekat di tempat hidupnya dan ada yang berbentuk medusa yang dapat
bergerak aktif di dalam air. Contoh: ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra dan anemon.
3. Vermes (Cacing)
Vermes merupakan hewan yang bertubuh lunak, tak bercabang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Vermes dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya yaitu cacing pipih
(Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat, panjang dan tidak
bersegmen, Annelida tubuhnya beruas-ruas seperti cincin. Contoh: cacing hati, cacing perut, dan
lintah.
4. Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Hewan ini memiliki tubuh yang lunak, banyak lendirnya, dan
terbungkus oleh mantel. Ada juga yang memiliki cangkang untuk menutup dan melindungi
tubuh. Contoh: cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis
5. Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Hewan jenis ini bagian tubuhnya bisa dibagi menjadi 3
bagian yaitu kepala, dada dan perut. Tubuh arthropoda diselubungi oleh zat kitin yang keras,
mempunyai indera yang peka terhadap bau dan sentuhan, dan memiliki mta faset (beribu-ribu
mata kecil).
Contoh: serangga (insecta) seperti belalang, udang-udangan (Crustacea) seperti kepiting, laba-
laba (Arachnoidea) seperti kalajengking, dan lipan (Myriapoda) seperti kelabang.

Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Hewan bertulang belakang (Vertebrata) adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau
tulang punggung. Dari segi keragaman hewan vertebrata lebih sedikit jenisnya dibandingkan hewan
avertebrata. Tubuh hewan vertebrata dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor.

Hewan vertebrata dapat dibagi menjadi 5 kelompok antara lain:


1. Pisces (Ikan), contohnya ikan mas, ikan pari, dan lain-lain.
2. Amphibia, hewan yang mampu hidup di dua alam darat dan air, contohnya katak.
3. Reptilia, hewan merayap, contohnya kura-kura, ular, dan buaya.
4. Aves (Unggas), tubuhnya tertutup bulu, contohnya burung merpati dan ayam
5. Mamalia (Hewan Menyusui), hewan yang beranak dan memiliki kelenjar susu, contohnya sapi,
kambing, kera, dan orang utan.

Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Morfologi

Kata morfologi (morphology) berasal dari Yunani Kuno μορφή/morphé yang berarti “bentuk,” dan
λόγος/lógos yang berarti “studi/penelitian.” Apabila kita menggunakan persamaan morfologi, berarti kita
akan mempelajari ciri morfologi luar (bentuk, struktur, warna, pola, dan ukuran) makhluk hidup dan
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan tersebut. [1] Pada tumbuhan, ciri morfologi yang
dapat digunakan antara lain:

 Bentuk daun
 Tulang daun
 Bentuk bunga
 Jumlah bagian bunga
 Bentuk keping biji
 Bentuk buah
 Bentuk pohon, dll.

Pada hewan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:

 Ruas tubuh
 Bentuk alat gerak
 Jumlah kaki
 Bentuk paruh (pada burung)
 Bentuk sayap (pada serangga), dll.

Morfologi lebah | Photo by WikipedianProlific at English Wikipedia is licensed under CC-BY-SA-3.0

Kata anatomi (anatomy) berasal dari Yunani ἀνατέμνω/anatemnō yang berarti “aku potong ke
atas/potong hingga terbuka” dari kata ἀνά/ana yang berarti “ke atas”, dan τέμνω/temnō yang berarti “aku
potong.” Nah ketika kita lihat di film ada adegan memotong katak dalam praktikum biologi, mereka
sebenarnya sedang mempelajari anatomi. Apabila kita menggunakan persamaan anatomi, berarti kita akan
menggunakan persamaan ciri-ciri di dalam tubuh makhluk hidup untuk mengelompokkan makhluk hidup
tersebut. [2] Pada tumbuhan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:

 Ada tidaknya kambium


 Ada tidaknya xilem dan floem
 Letak xylem dan floem (menyebar atau mengelompok), dll.

Pada hewan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:

 Ada tidaknya tulang belakang


 Ada tidaknya organ tertentu (paru-paru, insang), dll.

Anatomi katak | Photo by Jonathan McIntosh is licensed under CC-BY-2.0

Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Fisiologi

Kata fisiologi (physiology) berasal dari Yunani Kuno φύσις/physis yang berarti “sifat dasar” dan -λογία/-
logia yang berarti “penelitian tentang.” Apabila kita menggunakan persamaan fisiologi, berarti kita akan
mempelajari sifat/fungsi dasar (sistem organ, organ, sel) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan kesamaan tersebut. [3] Pada hewan/tumbuhan, ciri fisiologi yang dapat digunakan
antara lain:

 Proses pencernaan (mendapatkan makanan)


 Proses respirasi
 Proses transportasi, dll.

Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Biokimia

Persamaan biokimia berkaitan dengan anatomi mikroskopik dan fisiologi molekuler. Apabila kita
menggunakan persamaan biokimia, berarti kita akan mempelajari persamaan ciri-ciri/sifat makhluk hidup
pada tingkat sel/molekul. Pada tumbuhan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:

 Pigmen warna
 Hormon tumbuhan, dll.

Pada hewan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:

 Asam nukleat (DNA atau RNA)


 Organel/membran organel sel
 Lapisan mesoderm
 Hormon hewan, dll.

Semua dasar klasifikasi yang sudah kita bahas bisa dikatakan adalah sistem klasik dalam klasifikasi,
walaupun dasar persamaan biokimia sebenarnya sudah termasuk modern. Sistem klasifikasi modern lebih
berdasarkan teori evolusi darwin, sehingga dalam mengelompokkan makhluk hidup, kita sebaiknya ikut
mempertimbangkan asal usul (leluhur) makhluk hidup.

Dasar Klasifikasi Modern

Dengan munculnya teori Darwin, klasifikasi yang dapat secara umum diterima seharusnya
mencerminkan prinsip Darwin tentang common descent (asal usul yang sama). Filogeni (phylogeny)
adalah pohon kehidupan (tree of life) yang merupakan hirarki struktur dimana setiap bentuk kehidupan
terkait dengan bentuk kehidupan yang lain. Filogeni bukan sebuah aktivitas (sesuatu yang kita upayakan),
tetapi adalah fakta (sesuatu yang coba kita temukan). [4] Representasi pohon kehidupan ini menjadi
populer dalam karya ilmiah, ketika dasar klasifikasi klasik tidak mempertimbangkan makhluk hidup yang
sudah punah, klasifikasi modern menggunakan fosil-fosil yang ditemukan untuk mengelompokkan
makhluk hidup sejak kehidupan pertama muncul.
Pohon eukariota | Photo by Madeleine Price Ball is not licensed (Public Domain)

Pengelompokkan ini akan berdasarkan matriks data molekuler, seperti urutan asam nukleat (DNA) dan
struktur protein. Semakin besar tingkat kemiripan susunan urutan DNA suatu spesies, semakin dekat pula
kekerabatan antar spesies tersebut. Misalnya, kekerabatan manusia dengan simpanse sangat dekat
dibandingkan kekerabatan manusia dengan tikus, meskipun demikian kekerabatan manusia dengan tikus
lebih dekat daripada kekerabatan manusia dengan ayam atau ikan.

 Usaha Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup



 Hai, berjumpa lagi dengan saya. Untuk postingan ini saya membahas tentang usaha-
usaha melestarikan keanekaragaman makhluk hidup. Pelestarian keanekaragaman makhluk
hidup sangat penting bagi keseimbangan ekosistem dan manusia sendiri. Apakah kalian tahu
tentang elang jawa, badak bercula satu, harimau sumatra, dan beberapa jenis hewan lainnya
populasinya semakin berkurang akibat kerusakan habitat alaminya, perburuan liar, dan lain
sebagainya. Tak hanya itu, tumbuh-tumbuhanpun ada juga yang jumlahnya tidak banyak,
seperti bunga Rafflesia Arnoldi dan lainnya. Untuk itulah diperlukan sebuah usaha untuk
melestarikannya.
 Berikut ini adalah cara yang ditempuh untuk melestarikan keanekaragaman makhluk
hidup :
 1. Membuat aturan perundangan yang dapat melindungi kelestarian MH ( Makhluk
hidup).
 2. Melakukan kampanye tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman MH.
 3. Pembuatan taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa. Di bawah ini saya
sajikan beberapa taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa yang berada di
Indonesia :
 a) Taman Nasional Gunung Leuser di Nangroe Aceh Darussalam.
 b) Taman Nasional Bukit Barisan di Bengkulu.
 c) Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa Barat untuk melindungi badak bercula satu.
 d) Taman Nasional Baluran di Jawa Timur sebagai tempat perlindungan bagi banteng jawa
(Bos javanicus).
 e) Cagar alam pantai Pangandaran, Jawa Barat.
 f) Suaka Margasatwa gunung Manembo-nembo di Sulawesi.
 g) Suaka Margasatwa pulau Panjang di Nusa Tenggara.
 4. Penetapan hutan lindung, yang berfungsi sebagai daerah resapan air, mencegah erosi,
melindungi habitat berbagai jenis MH, dan menjaga tata guna air.
 5. Hutan wisata, merupakan hutan produksi untuk diambil manfaatnya dan dapat
digunakan untuk objek wisata.
 6. Taman laut, didirikan untuk menjaga wilayah laut yang memiliki keanekaragaman tinggi
dan unik, misalnya taman laut Bunaken di Sulawesi Utara.
 7. Pembuatan kebun raya. Kebun raya dapat berfungsi sebagai tempat koleksi tanaman
dari berbagai wilayah untuk dilestarikan, penelitian, dan tempat rekreasi. Contohnya adalah
kebun raya Bogor, kebun raya Cibodas, dan kebun raya Purwodadi.
 8. Pemeliharaan dan penangkaran hewan baik secara in situ maupun ex situ. Hewan
dipelihara di habitat aslinya disebut pemeliharaan in situ, contohnya pelestarian satwa
komodo di pulau Komodo, NTT. Sedangkan pemeliharaan secara ex situ adalah hewan yang
dipelihara di luar habitat aslinya, contohnya kebun binatang atau Gembira Loka.

Jaringan dalam Organisasi Kehidupan


Advertisement

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal usul, bentuk, dan fungsi yang sama. Macam-
macam jaringan penyusun tumbuhan dan hewan sangat banyak.

a. Jaringan Tumbuhan

Tumbuhan tersusun dari berbagai macam jaringan. Jaringan


tersebut di antaranya jaringan epidermis, meristem,
parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.

Jaringan epidermis terdiri atas selapis sel hidup yang


berbentuk pipih. Jaringan epidermis tersusun secara rapat
dan terletak di permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan ini
berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya
dari kerusakan mekanis dan kekeringan.

Jaringan parenkim tersusun dari sel-sel hidup yang


berdinding tipis. Jaringan ini tersebar di seluruh bagian
tumbuhan. Pada daun terdapat 2 kelompok jaringan
parenkim. Pertama, parenkim palisade (parenkim pagar/
jaringan tiang). Pada jaringan ini terdapat klorofil sehingga pada bagian ini berlangsung fotosintesis.
Kedua, parenkim spons (parenkim bunga karang). Jaringan ini merupakan tempat penyimpanan hasil
fotosintesis untuk sementara waktu.
Jaringan meristem, merupakan jaringan yang berdinding tipis dan selalu membelah. Jaringan ini
berfungsi untuk pertumbuhan meristem. Jaringan meristem biasanya terdapat di ujung akar, ujung batang,
lembaga, dan kambium.

Jaringan kolenkim, merupakan jaringan yang dinding selnya mengalami penebalan dari selulosa.
Jaringan ini berfungsi sebagai penguat atau penyokong tumbuhan. Jaringan sklerenkimmerupakan
jaringan yang dinding selnya mengalami penebalan dari lignin. Jaringan kolenkim dan sklerenkim
merupakan jaringan penguat pada tumbuhan.

Jaringan pengangkut, merupakan jaringan yang terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan floem. Jaringan
ini dapat dilihat secara langsung saat kamu akan mencangkok tanaman. Saat mencangkok, bagian luar
batang dihilangkan hingga yang tertinggal hanya kayu bagian dalam. Bagian yang dihilangkan ini disebut
floem dan kayu bagian dalam tersebut merupakan xilem. Xilem mengangkut air dan garam-garam mineral
dari akar ke daun. Sementara itu, floem mengangkut zat makanan (hasil fotosintesis) dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan.

b. Jaringan Hewan
Jaringan pada hewan terdiri atasjaringan embrional, jaringan lemak, jaringan epitel, jaringan
penunjang/penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf. Satu per satu jaringan tersebut akan dipaparkan
dalam uraian berikut.

Jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase
embrio. Pada hewan dewasa, jaringan meristematik hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu. Misal
pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel
darah.

Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak. Sel-sel lemak terdiri atas rongga-rongga yang berisi tetes
minyak. Jaringan ini terutama terletak di bawah kulit, di sekitar organ dalam, dan di sekitar persendian.
Jaringan lemak berguna untuk menyimpan lemak dan makanan cadangan.

Contoh jaringan pada hewan

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang melapisi permukaan tubuh atau rongga dalam tubuh hewan.
Jaringan epitel dapat ditemukan pada permukaan kulit dan rongga dalam usus, paru-paru, pembuluh
darah, serta jantung. Jaringan epitel berfungsi melindungi jaringan yang berada di bawahnya. Jaringan
penyokongadalah jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya. Jaringan penyokong
meliputi jaringan ikat, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan lemak. Jaringan ikat berfungsi
mengikat organ-organ tubuh. Contoh tendon yang menghubungkan otot dengan tulang.

Jaringan tulang terdiri atas jaringan tulang keras dan jaringan tulang rawan. Jaringan tulang membentuk
rangka tubuh yang menyokong dan melindungi bagian tubuh yang lunak. Jaringan darah terdiri atas sel-
sel darah dan plasma darah. Sementara itu, jaringan lemak terdapat di antara alat-alat tubuh.
Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan ini tersusun dari sel-sel otot. Ada tiga macam sel otot,
yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot lurik terletak dan melekat pada rangka. Otot ini sering
disebut juga otot rangka. Otot polos terdapat pada organ-organ dalam tubuh. Contoh saluran pencernaan,
kandung kemih, dan pembuluh nadi. Otot jantung merupakan
penyusun organ jantung.

Jaringan saraf merupakan jaringan yang tersebar di seluruh tubuh. Jaringan ini berfungsi menerima dan
menghantarkan rangsangan. Jaringan ini tersusun dari sel-sel saraf atau neuron.

Data jenis jaringan pada hewan dan tumbuhan yang mempunyai persamaan fungsi

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Label: Biologi kelas X, Ruang Lingkup Biologi

Advertisement

Share on: Facebook Twitter Google+

Jaringan dalam Organisasi Kehidupan | M. Luthfi H | 5

Related Posts : Jaringan dalam Organisasi Kehidupan


Struktur Hifa dan Miselium
JamurTubuh fungi berupa struktur mirip benang/filamen yang terus tumbuh dan memanjang
serta membentuk percabangan. Struktur

Glosarium Istilah dalam Materi Bakteri Aerob : kondisi terpenuhinya kebutuhan oksigen Amfitrik
: flagela pada bakteri yang terdapat di kedua ujung tu

Animasi Proses Fotosintesis pada TumbuhanApa yang


ada dalam pikiran Anda tentang sebuah daun? Puji syukur seharusnya kita panjatkan kepada
Tuhan pencipta alam s

Mengenal Ayam Transylvanian Naked NeckSumber gambar: University of


Edinburgh Transylvanian Naked Neck sebenarnya adalah sejenis ayam berleher panjang da


Mengenal Algae (Protista mirip Tumbuhan)1.
Ciri Algae Pada struktur sel Algae terdapat dinding sel dan kloroplas. Ciri tersebut juga dimiliki
oleh tumbuhan. A

Fungi Divisi Ascomycotina dan


PeranannyaAscomycota terdiri atas sekitar 30.000 spesies. Ascomycota disebut juga sac fungi.
Diberi nama sac fungi karena memprod

Membasmi Hama Tanaman dengan


MikroorganismeSejak tahun 1940 industri pertanian telah memakai bahan kimia untuk
membasmi hama tanaman. Namun, penggunaan bahan kimi


Metagenesis LumutPada reproduksi tumbuhan
lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (

Spora dan Reproduksi Jamur Reproduksi jamur


menghasilkan spora seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual membentuk spora yang
mengalami pem

Ciri-ciri Filum CoelenterataCoelenterata merupakan hewan berongga dengan


bentuk tubuh simetri radial. Hewan ini ada yang hidup berkoloni di laut, m

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan memberi komentar yang baik dan membangun. Sampaikan saran, kritik, pertanyaan, atau opini
Anda. Kami akan coba lakukan yang terbaik untuk sobat Zona Biologi Kita

Newer Post Older Post

Sahabat Zona Biologi Kita


Jaring-jaring kehidupan dan rantai makanan

Jaring-jaring kehidupan adalah peristiwa makan dan dimakan dalam proses kehidupan. Jaring-jaring
kehidupan terbentuk dengan beberapa rantai makanan sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
Rantai makanan adalah proses makan memakan oleh makhluk hidup dalam urutan-urutan tertentu.
Misalnya: daun – ulat – kodok – ular – burung – pengurai – tanaman.

Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan.


Jaring-jaring makanan mencapai keseimbangan bila: produsen, konsumen tingkat pertama, konsumen
tingkat kedua, ketiga dan seterusnya merupakan piramida makanan.
Piramida makanan: produsen lebih besar daripada konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat
pertama lebih besar daripada konsumen tingkat kedua dan seterusnya.
Konsumen terakhir disebut konsumen puncak piramida yang tidak lagi dimakan melainkan diuraikan
oleh pengurai.

Proses makan memakan di dalam air:


Fitoplankton – zooplankton – karnivora kecil – ikan kecil – ikan sedang – ikan besar.

Fitoplankton adalah sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil yang hidup melayang-layang di
dalam air.
Zooplankton adalah sekumpulan hewan-hewan hijau yang sangat kecil dan hidup melayang-layang juga
di dalam air.

Anda mungkin juga menyukai