Anda di halaman 1dari 46

MODUL

RINGKASAN MATERI FISIKA

SMP KELAS 7

Oleh :
Husniaty, S.Pd
BAB 1. BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

Standar Kompetensi
1. Menerapkan besaran, satuan dan konsep serta prinsip pengukuran, untuk menganalisis
data dan gejala fisis yang sedang dipelajari
Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya
1.3 Melakkan kehidupan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai dan sering digunakan dalam sehari-hari.
Materi
Besaran,Satuan dan Pengukuran
Lingkup Materi :
1) Besaran Pokok dan Besaran Turunan
2) Satuan Pokok dan Satuan Turunan
3) Sistem Satuan
4) Standar Satuan
5) Konversi Satuan
6) Alat ukur dasar: mistar, jangka sorong, mikrometer, neraca, stopwatch, Termometer,
amperemeter, voltmeter
7) Ketidakpastian hasil pengukuran
8) Penerapan besaran dan satuan dalam mengukur pertumbuhan dan variabel fisiologis
pada makhluk hidup
Besaran
Sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka
dan memiliki satuan tertentu.
Contoh: panjang, massa, waktu, kecepatan, dan lain-lain.

 Berdasarkan satuannya besaran dibagi menjadi 2 yaitu besaran Pokok dan Besaran
Turunan
 Sedangkan Berdasarkan Arah dan nilainya besaran dibagi dua yaitu Besaran Vektor
dan Besaran Skalar

 Besaran pokok
Besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran lain.
N Nama Besaran Satuan
o Pokok Internasional
1. Panjang meter m
2. Massa kilogram kg
3. Waktu sekon s
4. Kuat Arus Listrik amper A
5. Suhu kelvin K
6. Intensitas Cahaya kandela cd
7. Jumlah Zat mol mol

 Besaran turunan
Besaran yang satuannya diturunkan besaran pokok atau besaran yang tersusun dari
beberapa besaran pokok.
Nama Satuan
No
Besaran Internasional
1. Luas m2
2. Volume m3
3. Massa Jenis kg m3
4. Kecepatan m s-1
5. Gaya kg m s-2
6. Usaha kg m2 s-2
7. Energit kg m2 s-2

KETERANGAN :
Beberapa contoh besaran turunan adalah sebagai berikut.
1) Luas yang memiliki satuan m2karena disusun dari perkalian antara besaran pokok
panjang.
2) Kecepatan memiliki satuan m/s karena disusun oleh besaran panjang dibagi dengan
waktu.
3) Percepatan memiliki satuan m/s2karena disusun oleh besaran kecepatan dibagi
dengan waktu.
4) Gaya memiliki satuan kg.m/s2karena disusun oleh besaran massa dikalikan dengan
percepatan.
 Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Nilai dan arah menjadi
informasi yang saling melengkapi pada besaran vektor. Contoh besaran vektor adalah
perpindahan, kecepatan, gaya, momentum, medan listrik dll. Dalam menyatakan besaran
vektor, nilai vektor harus diikuti dengan arahnya.
Contoh
1) kecepatan mobil 20 km/jam ke timur,
2) mobil berpindah sejauh 400 meter ke kanan,
3) Andi menarik mobil-mobilan dengan gaya 2 N ke kanan dll

Penulisan besaran vektor harus dibedakan dengan besaran bukan vektor. Biasanya dituliska
dengan huruf cetak tebal, cetak miring atau huruf kapital. Contoh cara penulisan besaran
vektor:
• Kecepatan disimbolkan dengan huruf v
• Gaya disimbolkan dengan huruf F
• Momentum disimbolkan dengan huruf p

Besaran vektor digambarkan dengan anak panah lurus. Arah panah menunjukkan arah
besarannya. Panjang garis anak panah merepresentasikan besar vektor. Misalkan kita
menggambarkan vektor kecepatan 2 m/s dengan garis 1 cm, maka untuk kecepatan sebesar
10 m/s harus digambarkan dengan garis sepanjang 5 cm dst. Berikut beberapa aturan
berkaitan dengan besaran vektor.
(a) Menggambar Besaran Vektor
Besaran vektor digambarkan dengan anak panah dengan panjang yang harus proporsional

(b) Komponen Vektor dan Vektor Satuan


Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk komponen-komponennya. Misalkan sebuah vektor gaya
F membentuk sudut α terhadap sumbu x seperti gambar berikut.

Vektor F dapat diuraikan ke sumbu x dan sumbu y sebagai Fxdan Fy. Fxdan Fy
disebut sebagai komponen vektor F di sumbu x dan y. Besar komponen vektor di sumbu
x dan y adalah
Fx = F cos α Fy = F sin α
Jika besar komponen vektor di sumbu x adalah Fx dan besar komponen vektor di
sumbu y adalah Fy, maka vektor F dapat dinyatakan dengan F = Fxi + Fyj, dengan i dan
j adalah vektor satuan. Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang
besarnya sama dengan 1 (satu) dan tidak mempunyai satuan serta berfungsi untuk
menunjukan suatu arah dalam ruang. Sebuah vektor yang terletak di dalam ruang tiga
dimensi memiliki komponen-komponen terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z,
sehingga penulisannya harus menyertakan tiga vektor satuan i, j dan k. Misalkan vektor
F berada di ruang tiga dimensi maka vektor F dapat dinyatakan sebagai
F = Fxi + Fyj + Fzk.
(c) Menjumlahkan dan Mengurangkan Vektor
Ada dua metode untuk menjumlahkan vektor, yaitu metode gra s (geometris) dan
analisis. Metode gra s adalah penjumlahan vektor dengan menyatakan vektor-vektor
dalam sebuah diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar vektor (artinya
harus menggunakan skala dalam pengambaran- nya), dan arah vektor ditunjukkan oleh
arah ujungnya (kepalanya). Metode gra s dapat dilakukan dengan metode jajar genjang,
segitiga dan metode poligon. Jika vektor A,B dan C dengan be- sar tertentu maka
penjumlahan dan pengurangan vektor secara gra s dapat digambarkan sebagai berikut

Cara lain yang dapat digunakan untuk menjumlahkan vektor adalah metoda anal- itik.
Dengan metoda ini, vektor-vektor yang akan dijumlahkan, masing-masing diuraikan
dalam komponen-komponen vektor arahnya (lihat kembali Komponen Vektor ).
Pada intinya cara menjumlahkan vektor adalah sama dengan menjumlahkan bilangan
bukan vektor. Perbedaannya adalah penjumlahan aljabar pada vektor hanya boleh
dilakukan jika dua vektor terse- but adalah vektor yang memiliki dimensi yang sama dan
bekerja pada sumbu yang sama
Misalkan vektor A dan B adalah vektor berdimensi sama dengan A = x1i + y1j + z1k dan
B=
x2i + y2j + z2k, maka A ± B = (x1 ± x2)i + (y1 ± y2)j + (z1 ± z2)k.
Hasil penjumlahan ini masih dalam komponen-komponen √ vektor, untuk menentukan
besar vektor hasil penjumlahan digunakan persamaan |A±B| = x2 + y2 + z2dengan x =
x1 ± x2; y = y1 ± y2 dan z = z1 ± z2

(d) Perkalian vektor


i. Perkalian dengan konstanta
Jika A = x1i + y1j + z1k maka b × A = bx1i + by1j + bz1k.
Perkalian dengan vektor
ii.
1. Perkalian dot
Perkalian dot adalah perkalian vektor yang menhasilkan besaran skalar,
sehingga sering disebut sebagai dot product . Jika A dan B adalah vektor yang
membentuk sudut θ maka,A.B = AB cosθ.
2. Perkalian cross
Jika A dan B adalah vektor yang membentuk sudut θ×maka, A B = AB
sinθ. Hasil dari perkalian cross adalah vektor yang tegak lurus terhadap vektor-
vektor yang dikalikan. Untuk lebih jelasnya bisa klik di link berikut.
https://www.wardayacollege.com/matematika/vektor/perkalian-silang-dua-vektor/
perkalian-silang-cross-product-dua-vektor/ (Video 1 dan 2)
 Besaran Skalar
Besaran yang memiliki besar, tetapi tidak memiliki arah disebut besaran skalar.
Contohnya waktu, volume, massa jenis dan suhu.
Satuan
Sesuatu yang digunakan untuk menyatakan nilai dari suatu besaran.
Sistem satuan:
1) SI : Sistem International
2) m k s : meter, kilogram, sekon
3) c g s : centimeter, gram, sekon

Sistem satuan yang berlaku secara internasional adalah Sistem Satuan Internasional (SI).
Dalam sistem ini ada tujuh satuan dasar. Satuan dasar SI adalah fondasi dari sistem ini dan
semua satuan turunan diturunkan dari satuan dasar. Ketujuh satuan dasar tersebut memiliki
standar masing-masing sebagi berikut.
Nama Simbol Nama
Defnisi Dimensi
Satuan Satuan Besaran
Jarak yang ditempuh oleh cahaya
dalam
meter m panjang ruang hampa dalam L
detik
299.792.458
Massa prototipe kilogram
kilogram kg massa M
internasional.
Durasi 9.192.631.770 periode radiasi
sesuai
detik/sekon s waktu T
dengan transisi antara 2 tingkat hyper
ne ground state dari atom sesium-133.
Arus konstan dimana pada 2 konduktor
lurus
dengan panjang tak berhingga yang
diletakkan paralel, dengan penampang
ampere A arus listrik melingkar diabaikan, diletakkan I
terpisah 1 meter dalam ruang hampa,
akan menghasilkan gaya yang besarnya
sama
dengan 2 × 10−7 newton per meter.
temperatur 1 temperatur termodinamik dari titik
kelvin K termodinami 273,16 θ
k tripel air.
Jumlah zat pada sistem yang berisi
seberapa
Mol mol jumlah zat N
banyak partikel elementer seperti atom
0,012 kilogram of carbon 12
Intensitas cahaya pada arah tertentu
dari
sebuah sumber yang memancarkan
intensitas radiasi monokromatik berfrekuensi 5, 4
candela cd J
cahaya × 1014 hertz dan memiliki intensitas
radian pada arah
tersebut sebesar 1 watt per steradian.
683

Dalam pengukuran besaran, nilai yang terlibat terkadang sangat kecil atau sangat besar. Untuk
memper- mudah dalam penulisan, sistem SI memberlakukan aturan pre ks. Pre ks adalah awalan
yang dicantumkan di awal penulisan suatu satuan. Tiap preks memiliki nilai yang spesik.
Berikut ini adalah per ks yang berlaku secara Internasional.

Pre ks Nilai Simbol


yotta 1024 Y
zetta- 1021 Z
exa- 1018 E
peta- 1015 P
tera- 1012 T
giga- 109 G
mega- 106 M
kilo- 103 k
hekto- 102 h
deka- 101 da
- 100 -
desi- 10-1 d
centi- 10-2 c
mili- 10-3 m
mikro- 10-6 µ
nano- 10-9 n
piko- 10-12 p
femto- 10-15 f
atto- 10-18 a
zepto- 10-21 z
yocto- 10-24 y
Konversi Satuan
adalah proses mengubah satuan dalam dimensi yang sama.
Cara menkonversi satuan ini dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu Konversi Satuan
dalam Dimensi Tunggal dan Konversi Satuan dalam Dimensi Jamak.
1. Konversi Satuan dalam Dimensi Tunggal
Besaran pokok yang memiliki beberapa skala satuan adalah besaran pokok Suhu. Suhu
memiliki satuan Celcius, Kelvin, Reamur dan Fahrenheit. Masing satuan suhu ini memiliki
skala yang berbeda-beda. Untuk koversi antar satuan suhu dapat digunakan tabel berikut.
Skala Celcius Reamur Kelvin Fahrenheit
Simbol C R K-273 F-32
Perbandingan 5 4 5 9
Misal suhu ruangan saat ini adalah 30◦C, maka untuk menyatakan suhu ini dalam
fahrenheit dapat dikonversi dengan cara sebagai berikut.
Contohnya :

2. Konversi Satuan dalam Dimensi Jamak


ada banyak besaran yang memiliki satuan lebih dari satu frase / kata. Hal ini karena lebih
banyak besaran turunan daripada besaran pokok. Proses konversi satuan pada satuan
berdimensi jamak atau yang terdiri dari beberapa satuan besaran pokok dapat dilakukan
dengan mengkoversi tiap satuan penyusunnya.
Sebagai contoh jika kelajuan mobil 72 km/jam ingin dinyatakan dalam m/s maka langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut.
72 km/jam =

Pengukuran
Panjang
Alat ukur panjang:
Mistar
Skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.

cm

0123
Jangka Sorong
Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm
Skala nonius

0 1 2
cm
0 5 10

wood
Skala Utama

Bacaan Jangka sorong Skala Utama + Skala Nonius


Dalam gambar Skala Utama 0,90 cm
Skala Nonius 0,05 cm
Angka hasil pengukuran 0,95 cm
Mikrometer skrup
Skala terkecil mikrometer skrup 0,01 mm atau 0,001 cm.
Skala Utama

35
05 30
25

Skala Nonius

Bacaan Mikrometer Skrup Skala Utama + Skala Nonius


Dalam gambar Skala Utama 5,50 mm
Skala Nonius 0,30 mm
Angka hasil pengukuran 5,80 mm
Massa
Alat ukur massa
- neraca duduk
- neraca lengan (Ohaus)
- neraca elektronik
Waktu
Alat ukur waktu
- jam dinding
- stopwatch
- jam tangan (arloji)

paralaks benar paralaks

cm

0 1 2 3

Paralaks
Kesalahan membaca skala akibat posisi mata miring terhadap garis skala yang dibaca
Suhu dan Pengukurannya
Pengertian Suhu
Suhu
Suatu besaran untuk menyatakan derajat/tingkatan panas suatu benda.
Suhu suatu benda berkaitan dengan gerakan partikel-partikel yang ada di dalam benda,
makin cepat gerakan partikel, makin tinggi suhu suatu benda.
Deteksi Suhu
Indra peraba-tangan, mampu melakukan pendeteksian terhadap suhu walau tidak tepat.
Percobaan
AIR-ES AIR-KRAN AIR-HANGAT
Perhatikan gambar di atas. Masukan tangan kanan dan kiri kamu masing-masing pada air-
hangat dan air-es (tahan beberapa saat) kemudian keduanyan secara serentak dimasukan
ke dalam air-kran. Hasil yang akan dirasakan adalah tangan kanan menjadi sejuk
sedangkan tangan kiri menjadi hangat.

Alat Ukur Suhu


Termometer
Termometer adalah alat ukur suhu yang tepat.
Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik/volumetrik zat, yaitu sifat zat yang
berubah karena suhu.
Beberapa sifat termometrik zat:
- volume
- hambatan listrik
- tekanan
- warna nyala zat-intensitas cahaya
Skala Suhu
Ukuran suhu dinyatakan dalam derajat.
Skala suhu yang biasa digunakan adalah celcius (oC), reamur (oR), fahreinheit (oF), dan
kelvin (K).
Hubungan antar skala suhu
o o o K
C R F
Air o o o o
373
mendidih 100 80 212

C R F K

Es
Melebur 0o 0o o o
32 273
Hubungan oC dengan oR
5 o o 4 o
oC  R atau R  C
4 5

Hubungan oC dengan oF
5 o o 9 o
oC  ( F  32) atau F  C  32
9 5

Hubungan oC dengan K
o
o C  K  273 atau K  C  273

Jenis-jenis Termometer
a. Termometer berdasarkan sifat muaii zat
• Termometer Zat Cair
- Termometer Raksa
Keunggulan:
- warnanya mengilap
- pemuaiannya teratur
- titik didihnya tinggi (357 oC)
Kerugian:
- harganya mahal
- titik bekunya hanya -40 oC
- beracun
- Termometer alkohol
Keunggulan:
- titik bekunya sangat rendah (-115oC)
- pemuainya teratur
- sensitive terghadap panas-koefisien muainya
besar Kerugian:
- tidak warna
- titik didihnya hanya 80 oC
- membasahi dinding
• Termometer logam
Bimetal
Terbuat dari dua logam yang berbeda koefisien muainya dikeling menjadi satu,
biasanya digunakan dalam pengukur suhu otomatis
b. Termometer yang bekerja berdasarkan hambatan listrik.
Termokopel
- Perubahan hambatan listrik akan berpengaruh terhadap perubahan nilai emf
(electromotif force).
- Terbuat dari dua jenis logam yang pada salah satu ujungnya disambung/dijunction
menjadi satu.
- Dapat mengukur suhu yang tinggi
c. Termometer berdasarkan tekanan gas
- Termometer gas
d. Termometer berdasarkan perubahan intensitas cahaya
- Pyrometer.
BAB 2. ASAM, BASA, DAN GARAM

Standar Kompetensi
2. Memahami klasifikasi zat
Kompetensi Dasar
2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan
indkator yang tepat.
2.2. Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari

Pengertian Asam, Basa, Dan Garam


Asam
Acidus dari bahasa Latin yang berarti masam
Zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+
Sifat-sifat asam:
- rasanya masam
- pH < 7, makin kecil pH asam akan semakin kuat
- dapat menghantarkan listrik.
- mengubah lakmus biru menjadi merah.
- dapat beraksi dengan logam dan karbonat

Reaksi dengan logam,


Asam dapat bereaksi dengan logam kecuali tembaga, emas, dan perak untuk
menghasikan garam dan gas hidrogen.
Asam+logamgaram+gas hidrogen
Reaksi dengan karbonat akan menghasilkan garam, air dan gas CO2.
Asam+karbonatgaram+air+CO2
- Manfaat asam: pembuatan obat-obatan, pupuk, bahan peledak, membersihkan karat,
pengawet makanan.
Ada dua jenis asam berdasarkan sumber penghasil asam:
1. Asam organik, asam yang dihasilkan dari mahluk hidup.
2. Asam buatan/sintetis, disebut juga asam mineral karena berasal dari batuan mineral.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Berdasarkan kekuatannya, asam dibagi menjadi dua:
1. Asam kuat
- terionisasi sempurna dalam air
- merusak kulit, kain dan logam
2. Asam lemah
- terionisasi sebagian dalam air
- dapat di minum
Basa
Nama lainnya adalah alkali berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-
Sifat-sifat basa:
- rasanya pahit
- pH > 7, makin besar pH sifat basa akan semakin kuat
- dapat menghantarkan listrik
- licin
- dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit.
- mengubah lakmus merah menjadi biru
- dapat bereaksi dengan garam amonium.
Basa+Garam amoniumGaram+Air + Amoniak
- manfaat basa: industri semen, produk pembersih-sabun, pasta gigi, pembuatan kue, dan
obat-obatan.
Garam
Terbentuk dari reaksi antara asam dan basa.
Asam+BasaGaram+Air
Ciri-ciri garam:
- rasanya asin
- bersifat netral

Indikator Asam-Basa
Indikator
Bahan/alat yang digunakan untuk menunjukkan suatu larutan bersifat asam, basa atau
netral.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Indikator Alami
Indikator yang berasal dari bahan alami, seperti tanaman kunyit, bougenvile, kubis, bunga
kembang sepatu, dan mawar. Tanaman-tanaman tersebut akan menunjukkan perubahan
warna pada larutan asam dan basah.
Indikator Buatan
a. indikator sintetis
Umumnya merupakan larutan asam lemah atau basah lemah yang akan berubah warna
jika dicampurkan pada suatu larutan dengan pH tertentu.
b. Kertas Lakmus
Berdasarkan sifatnya asam dan basa dapat merubah warna kertas lakmus.
Warna Lakmus
Zat
Merah Biru
Asam Merah Merah
Basa Biru Biru
Garam Merah Merah
c. Indikator Universal
Indikator universal berupa kertas berwarna yang memiliki trayek pH yang akan
memberikan perubahan warna pada setiap perubahan pH yang terjadi ketika dicelupkan
pada larutan asam atau basa.
pH meter
Alat ukur pH digital yang akan memberikan informasi nilai pH suatu larutan lebih
akurat.

Reaksi Penggaraman
Reaksi antara asam dan basa yang akan menghasilkan zat yang bersifat netral yaitu
garam dan air.
Manfaat reaksi penggaraman
a. Bidang Kesehatan
- sakit gigi, akibat tingkat keasaman mulut yang tinggi.
- sakit maag, akibat asam lambung
- sengatan serangga, akibat cairan asam atau basah dari serangga masuk ke dalam
tubuh kita

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
b. Bidang Industri dan Pertanian
- perawatan kolam renang, obat pembunuh bakteri biasanya bersifat asam sering kali
membuat mata pedih sehingga perlu dinetralkan.
- tanah pertanian.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
BAB 3.
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
Standar Kompetensi
2. Memahami klasifikasi zat
Kompetensi Dasar
2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana
2.4 Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran
Pengertian Unsur, Senyawa, Dan Campuran
Unsur
Zat yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.
Contoh: emas, besi, tembaga dan lainnya.
Unsur Alami, unsur yang terbentuk di alam tanpa campur tangan manusia.
Unsur Buatan, unsur yang sengaja dibuat manusia untuk keperluan tertentu.
Penggolongan unsur bedasarkan sifat logam:
a. Unsur golangan logam
Ciri-ciri unsur golongan logam:
- Umumnya padat, kecuali raksa
- Titik didih dan titik lelehnya tinggi
- Konduktor listrik dan panas yang baik
- Dapat ditempa dan diregangkan
- Mengkilap
b. Unsur golongan non logam
- Umumnya cair dan gas, kecuali grafit
- Titik didih dan titik lelehnya rendah, kecuali karbon dalam bentuk intan
- Konduktor panas dan listrik yang buruk, kecuali grafit
- Tidak dapat ditempa dan diregangkan
- Tidak mengkilap
Penggolongan unsur secara modern pertama kali dilakukan oleh Mendeleev, yang
sekarang telah disempurnakan dan dikenal dengan nama sistem berkala unsur.

Lambang Unsur
Lambang atau notasi yang digunakan untuk menyatakan suatu unsur untuk
mempermudah penulisan.

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Penetapan lambang unsur dilakukan oleh IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry)

Contoh:
Nama Unsur Lambang
Hidrogen H
Oksigen O
Magnesium Mg
Senyawa
Zat yang terdiri dari dua unsur berbeda atau lebih dengan perbandingan tertentu yang
bergabung menjadi satu melalui reaksi kimia.
Contoh:
- Air (H2O) terdiri dari dua unsur hidrogen (H) dan dan satu oksigen (O).
- Garam dapur (NaCl) terdiri dari unsur natrium (Na) dan klorin (Cl).
Senyawa yang terbentuk berbeda sifat dengan unsur-unsur penyusunnya.
Senyawa dapat dipisahkan dari zat-zat penyusunnya secara kimia
Campuran
Zat yang terdiri dari dua zat atau lebih yang bergabung menjadi satu tanpa melalui reaksi
kimia.
Contoh:
- campuran antara pasir dan air.
- air laut terdiri dari air, garam, dan zat-zat yang lain.
Dapat dipisahkan dari zat-zat penyusunnya secara fisika.
Campuran dibagi menjadi dua:
a. Campuran Homogen
Disebut juga larutan yaitu campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur atau tersebar
merata.
Contoh:
- larutan gula, terdiri dari gula dan air.
- larutan garam, terdiri dari garam dan air.
Larutan tidak dapat disaring karena ukuran partikelnya sangat kecil, yaitu < 1 nm
Solute, zat terlarut yaitu zat yang jumlahnya paling sedikit dalam suatu larutan
Solvent, zat pelarut yaitu zat yang jumlahnya paling banyak dalam suatu larutan

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
b. Campuran Heterogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur atau tersebar tidak merata.
Campuran heterogen dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kolid
Campuran antara dua zat atau lebih dengan zat yang satu tersebar rata pada zat yang
lain.
Contoh: susu, tinta, cat, asap, margarin, debu, tepung dalam air.
Dapat disaring dengan penyaring ultra karena ukuran partikelnya 10-7 sampai 10-5
cm.
b. Suspensi
Campuran antara zat padat dengan zat cair atau gas, tetapi zat padat tidak terlarut
(mengendap).
Contoh: campuran pasir dengan air.
Kadar Zat dalam Campuran
Kadar zat yang terdapat dalam campuran dapat dinyatakan dalam perbandingan massa (%
m) atau volume (% V)

%m m zat Vzat penyusun


 penyusun x100% % V x100%
 Vcampuran
mcampuran

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
BAB 4.
ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA
Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar
3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehdupan sehari-hari

Definisi Zat
Zat Padat
Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Bentuk dan volumenya tetap.

Susunan partikelnya sangat rapat & teratur.

Gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat kuat


Dengan demikian zat padat mempunyai volume & bentuk
tetap Kristal:- zat padat dengan pola susunan partikel tertentu
- garam & gula pasir

Zat Cair
Bentuk berubah sesuai wadahnya & volume tetap
Partikelnya kurang rapat & kurang teratur.

Gaya tarik-menarik antar partikelnya agak lemah


Partikel-partikelnya dapat berpindah tapi tidak mampu meninggalkan kelompoknya
Gas
Bentuk berubah sesuai wadahnya & volume berubah
Susunan partikelnya renggang & tidak teratur.
Gaya tarik menarik-menarik antar partikelnya sangat lemah
Partikel-partikelnya bergerak sangat cepat dan saling bertumbukan yang menyebabkan
tekanan, sehingga menyebabkan gas jadi mengembang.

Sifat Khas Zat Cair


Kohesi
Gaya kohesi
Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis
Adhesi
Gaya adhesi
Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yant tidak sejenis
Meniskus
Gejala melengkungnya permukaan zat cair
Meniskus cekung
Terjadi apabila gaya kohesi zat cair < gaya adhesi zat cair dengan dinding
tempatnya.Terjadi pada air.

Meniskus Cembung
Terjadi apabila gaya kohesi zat cair > gaya adhesi zat cair dengan dinding
tempatnya. Terjadi pada raksa.
Kapilaritas
Gejala naik/turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa sempit (pipa kapiler)
- air tanah bergerak bergerak melalui akar pohon
- minyak bergerak naik pada sumbu kompor

- air bergerak pada dinding rumah


Kapilaritas Kapilaritas
Raksa Air
- Bejana Berhubungan

Raksa air

Definis Massa Jenis


Massa Jenis
Massa jenis adalah perbandingan massa benda dengan volumenya.
Massa jenis benda tidak bergantung besar kecilnya benda dan bentuk benda.

Rumus: m

V

Keterangan :
-  = massa jenis benda (kg/m3)
- m = mssa benda (kg)
- V = volume bend (m3)

Teknik mengukur massa jenis


a. benda padat bentuk teratur
- timbang benda dengan neraca untuk mendapatkan massa benda.
- ukur panjang, lebar, dan tinggi benda dengan mistar atau jangka sorong untuk
mendapatkan volume benda.
V=pxlxt

- gunakan rumus m
 untuk mendapatkan massa jenis benda.
V

b. benda padat bentuk tak teratur


- timbang benda dengan neraca untuk mendapatkan massa benda.
- gunakan gelas ukur untuk mencari volume benda.
Isi gelas ukur dengan air, catat volumenya (V0) kemudian isikan benda dan catat juga
volumenya (V1).
Vbenda = V1 – V0
m
- gunakan rumus   untuk mendapatkan massa jenis benda.
V
c. benda cair
- timbang gelas ukur kosong, catat massanya (m0) lalu isikan cairan lalu catat massanya
(m1) serta volumenya (V)
m benda = m1 – m0
m
- gunakan rumus   untuk mendapatkan massa jenis benda.
V

Manfaat Massa
Jenis
- pembuatan kapal
- teknik menyelam kapal
- balon gas
BAB 5.
PEMUAIAN ZAT
Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
Definisi Pemuaian
Pemuaian
Ketika zat dipanaskan
Partikel-partikel zat bergetar lebih cepat sehingga saling menjauh atau dengan kata lain
jarak antar molekulnya bertambah dan benda dikatakan memuai
Ketika zat didinginkan
Partikel-partikel zat bergetar lebih lemah sehingga saling mendekat atau dengan kata lain
jarak antar molekulnya berkurang dan benda dikatakan menyusut.
Pemuaian Zat Padat
Muai Panjang
Muai panjang dapat diselidiki dengan alat Musschenbroek
LO

Lt

Lt  Lo  ΔL  ΔL  Lo α ΔT

Ket: Lt = panjang akhir


Lo= panjang awal
∆L= perubahan panjang
α = koefisien muai panjang
∆T= Tt – To = perubahan suhu
Tt = suhu akhir To =suhu awal
Muai L uas
AtAo

A t  Ao  ΔA  ΔA  Ao β ΔT
 Ao 2α ΔT
Ket: At = panjang akhir
Ao = panjang awal
∆L= perubahan luas
β = koefisien muai luas = 2α
∆T= Tt – To = perubahan suhu
Tt = suhu akhir To =suhu awal
Muai Volume

Vo Vt

Vt  Vo    VoγΔT
ΔV ΔV
 Vo 3ααΔ

Ket: Vt = volume akhir


Vo = volume awal
∆V= perubahan volume
γ = koefisien muai volume
= 3α
∆T= Tt - To
Tt = suhu akhir To= suhu awal
Pemuaian Zat Cair
Zat cair mengikuti bentuk wadahnya sehingga pada kasus zat cair hanya mengalami muai
volume.
Pada umumnya muai volume zat cair lebih besar dari pada zat padat.
Pemuaian Gas
Di laboratorium, pemuaian gas diselidiki dengan menggunakan alat dilatometer.
Koefisien muai volume untuk semua jenis gas termasuk udara pada tekanan atmosfer
adalah sama, yaitu berkisar 3 400 x 10-6/ oC
Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua keping logam, yang berbeda koefisien muai panjangnya
dikeling menjadi satu.
Jika dipanaskan, keping akan melengkung ke arah keping yang koefisiennya lebih kecil
Jika didinginkan, keping melengkung ke arah keping yang koefisien muainya lebih
besar
Masalah akibat Pemuaian
Pemasangan kaca jendela, sambungan rel kereta api, celah pada konstruksi jembatan, celah
pada sambungan jembatan,kawat telepon atau kawat listrik, dan lain-lain.
Manfaat Pemuaian
Pengelingan pelat logam, keeping bimetal yang berguna untuk saklar termal, thermostat
bimetal, thermometer bimetal, lampu tanda arah (lampu sen) dan lain-lain.
BAB 6
KALOR

Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan percbaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Kalor
Kalor
Panas, bentuk energi yang berpindah karena perbedaan suhu.
Penting Untuk Diketahui
 Perpindahan kalor-energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah.
 Perpindahan kalor-energi dari suhu rendah ke suhu tinggi dapat terjadi hanya dengan
bantuan alat, misalnya AC, Freezer.
Satuan Kalor
joule ( J )
kalori ( kal )
1 kalori = 4,186 joule
1 joule = 0,24 kalori

Penting Untuk Diketahui


 Kalor tidak dapat diciptakan atau dimusnakan.
 Kalor dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain karena perbedaan suhu.
Kalor Dapat Mengubah Wujud Zat

GAS
Mengu

Menc

Melepas
Menyubl
Menyubl
Menerima

CAIR
Membe
Menc

PADAT
Menyublim (Padat ke Gas)
 Proses ini memerlukan kalor (Q +)
 Contoh: - kapur barus - iodine
- CO2 (es kering)
Menyublim (Gas ke Padat)
 Proses ini melepaskan kalor (Q –)
 Contoh: - kapur barus - iodine
- CO2 (es kering)
Meleleh/Melebur (Padat ke Cair)
 Proses ini memerlukan kalor (Q +)
 Contoh: - es menjadi air
- mentega menjadi minyak
 Titik Lebur, angka suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses peleburan/pelelehan
suatu zat dari kondisi padat ke cair.
Titik lebur suatu zat akan turun jika
- tekanan di atas zat padat dinaikan
- memberi campuran, sehingga zat dibuat tidak murni
 Regelasi , gejala meleburnya bagian balok es yang diberi beban (tekanan luar) dan
membeku kembali sesaat setelah beban dihilangkan
 Kalor lebur (L), kalor yang diperlukan untuk meleburkan 1 kg zat padat pada titik
leburnya.
Membeku (Cair ke Padat)
 Proses ini melepaskan kalor (Q –)
Contoh: - air menjadi es
- minyak menjadi mentega
 Titik beku, angka suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses pembekuan suatu zat
dari kondisi cairke padat.
 Kalor beku (L), kalor yang diperlukan untuk membekukan 1 kg zat cair pada titik
bekunya.
Menguap (Cair ke Gas)
 Proses ini memerlukan kalor (Q +)
Contoh: air menjadi uap air
 Kalor Uap (U), kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya
 Penguapan terjadi pada sembarang suhu
 Zat cair menguap karena beberapa molekulnya bergerak lebih cepat daripada molekul-
molekul lainnya. Dalam zat cair, molekul-molekul saling bertabrakan, dan molekul-
molekul yang bergerak lebih cepat dan dekat ke permukaan dapat meninggalkan
molekul-molekul lainnya untuk membentuk gas.
 Penguapan dapat dipercepat dengan cara:
- memanaskan
- memperluas permukaan
- meniupkan udara di atas permukaan
Penguapan disebut juga
pendinginan
- Menyemburkan zat cair
- mengurangi tekanan pada permukaan
Mendidih
Zat cair dikatakan mendidih jika gelembung-gelembung uap terjadi di dalam seluruh zat
cair dapat meninggalkan zat cair.
 Titik didih, angka suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses pendidihan suatu zat
dari kondisi cair ke gas.
Titik didih akan naik jika:
- tekanan pada permukaan zat cair dinaikkan
- memberi campuran, sehingga zat cair dibuat tidak murni
Mengembun (Gas ke Cair)
 Proses ini melepaskan kalor (Q –)
 Contoh: hujan
 Kalor embun sama dengan kalor uap

AZAS BLACK
Ketika dua zat bercampur atau bersentuhan, maka yang terjadi adalah adanya aliran kalor
dari zat yang bersuhu tinggi (melepas kalor) ke zat yang bersuhu rendah (menerima kalor)
sampai diperoleh suatu kondisi dmana tak ada lagi kalor yang mengalir–kesetimbangan
termal.
Kalor Lepas = Kalor Terima
Perumusan Kalor
Kalor Untuk Perubahan Suhu
Q = m c T atau Q = C T
C = mc
Keterangan
Q = kalor (J)
m = massa (kg)
c = kalor jenis (J/kg 0C)
T = perubahan suhu (0C)
C = kapasitas kalor(J/0C)

Kalor Untuk Perubahan Wujud


Melebur–Membeku Menguap–engembun
Q =mL Q= mU
Keterangan
Q = kalor (J)
L = kalor lebur (J/kg)
U = kalor uap (J/kg)
Hubungan Kalor dan Daya
W =Q Q = P x t
Keterangan
W = energi listrik (J)
P = daya listrik(W)
t = selang waktu (s)
Azas Black
Q Lepas = Q Terima
m1 c1 T1 = m2 c2 T2
m1 c1 (T1 – T) = m2 c2 (T – T2)
Keterangan
T1= suhu benda 1
T2= suhu benda 2
T = suhu keseimbangan
T1 > T >T2
Teknik Perhitungan Kalor
120

100

80
Temperatur

60

40 air
dan

uap
20 uap air
air
(semua
0
es
-20 dan
es air
-40
A B C D E F
Kalor(joule)

No Proses perlu kalor Proses melepas kalor


1. A→B B→A
Q = m ces T Q = m ces T
2. B→C C→B
Q=mL Q=mL
3. C→D D→C
Q = m cair T Q = m cair T
4. D→E D→E
Q=mL Q=mL
5. C→D D→C
Q = m cuap T Q = m cuap T

Sedang
T1 T2
A C
TB

Kalor Lepas – Kalor Terima


Panas Dingin

Pelepas Panas
Wadah A melepaskan kalor karena dia memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan
dengan wadah C.
Banyaknya kalor yang dilepaskan;
QL = mA cA TAB
= mA cA(T1 – T)
Penerima Panas
Wadah B menerima kalor karena dia memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan
dengan wadah A.
Banyaknya kalor yang diterima;
QT = mC cC TCB
= mC cC (T – T2)
Azas Black
QL = QT
mA cA(TA – T) = mC cC (T – TC)
Perpindahan Kalor
Konduksi
 perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut
 umumnya terjadi pada zat padat
 konduktor, penghantar kalor yang baik
 isolator, penghantar kalor yang buruk

Penting Untuk Diketahui


 Zat padat konduktor kalor yang lebih baik daripada cairan dan gas karena dalam zat
padat, jarak antarpartikel lebih dekat daripada dalam cairan dan gas, kalor dapat
dipindahkan dengan lebih cepat.
 Konduksi kalor dalam logam jauh lebih baik daripada zat padat lainnya karena logam
memiliki banyak elektron bebas. Elektron-elektron bebas ini bebas untuk bergerak
dalam ruang-ruang diantara partikel-partikel sebelum bertumbukan dengan elektron-
elektron bebas lain dan memindahkan sebagaian energi kalornya ke elektron-elektron
lain dengan cepat..
Konveksi
Aliran, perpindahan kalor yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat, proses ini
menghendaki berpindahnya partikel dalam menghantarkan kalor dari satu tempat ke tempat
yang lainnya.
Konveksi dalam kehidupan sehari-hari
 Memasak air
Pemanasan menimbulkan perbedaan massa jenis antara air bagian bawah
dengan air bagian atas (bawah > atas), sehingga peristiwa konveksi, pergerakan
air dari bawah ke atas.
 Aingin darat dan angin laut
Angin darat - angin yang bertiup dari darat ke laut (malam hari)

Angin laut-angin yang bertiup dari laut ke darat (siang hari)

Pemanfaatan konveksi
1. kumparan pemanas dalam ketel listrik
2. kumparan peniup pendingin ruangan
3. lemari es
Radiasi
Pancaran, perpindahan kalor tanpa zat perantara atau medium
Penting untuk diketahui
 permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang baik sekaligus
pemancar kalor radiasi yang baik pula
 permukaan yang putih dan berkilap adalah penyerap kalor radiasi yang buruk sekaligus
pemancar kalor yang buruk pula
 jika diinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang, permukaan (dinding)
harus dilapisi suatu bahan agar berkilap (misal dilapisi dengan perak)

Termos
 dinding termos terbuat dari kaca – konduktor yang jelek agar tidak dapat memindahkan
kalor secara konduksi
 permukaan dalam dindingnya dilapisi dengan perak mengkilap – agar dapatmemantulkan
radiasi kembali ke dalam termos
 ruang antara kedua lapisan perak dihampakan (vakum), agar tidak memungkinkan
terjadinya perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi
 sumbat termos terbuat dari bahan isolator – menjaga agar konveksi tidak terjadi.
BAB 7
PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA
Standar Kompetensi

4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia


Kompetensi Dasar
4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia
4.2 Melakukan pemisahan campuran campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat
fisika dan sifat kimia
4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4 Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan
Sifat Materi
Berdasarkan ukuran, sifat materi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sifat Intensif
Sifat yang tidak dipengaruhi oleh ukuran materi.
Contoh: titik beku, titik didih, kerapatan, warna, dan kereaktifan.
b. Sifat Ekstensif
Sifat yang dipengaruhi oleh ukuran materi.
Contoh: massa, berat, panjang, dan volume.
Berdasarkan pengamatan terhadap materi, sifat materi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sifat Fisika
Sifat dari materi yang dapat diamati secara langsung dan tidak merusak zat.
Contoh: warna, bau, massa, wujud, titik beku, titik didih, tingkat kekerasan, daya
hantar baik panas maupun listrik dan tingkat kekerasan.
Kelarutan
Jumlah maksimal suatu zat yang dapat larut pada suhu tertentu.
Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, ukuran zat terlarut, jumlah zat
pelarut, dan pengadukan.
Tingkat kekerasan
Kemampuan zat padat untuk tahan terhadap goresan.
b. Sifat Kimia
Sifat yang dapat diamati ketika suatu reaksi kimia terjadi pada suatu zat.
Contoh: mudah berkarat, mudah terbakar, perubahan pH, dan beracun.
Pemisahan Campuran
Memisahkan zat-zat penyusun suatu campuran dengan tujuan mendapatakan suatu zat
murni yang kita perlukan.

Metode pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika:


Pengayakan
Metode ini dilakukan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari padatan dan padatan
dengan ukuran partikel berbeda.
Contoh: memisahkan pasir dengan batu kerikil.
Ukuran ayakan dinyatakan dalam mesh, banyaknya lubang tiap inch persegi.
Dekantir
Metode ini digunakan untuk memisahkan antara cairan dengan padatan berukuran besar
yang dapat mengendap.
Contoh: memisahkan beras dengan air.
Metode ini di sebut juga metode tuang.
Penyaringan
Metode ini dilakukan untuk memisahkan campuran antara cairan dengan padatan yang
biasanya berukuran kecil dan tidak mengendap.
Contoh: penjernihan air
Residu, patikel yang tertinggal pada alat saringan
Filtrat, zat cair yang lolos dari saringan.
Metode ini disebut juga metode filtrasi.
Sentrifugasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran antara cairan dengan padatan yang
ukurannya sangat kecil dan tersebar merata pada cairan.
Metode ini berkerja berdasarkan gaya sentrifugal.
Campuran yang akan dipisahkan dimasukan dalam tabung reaksi kemudian tabung
diletakan dalam alat sentrifugasai lalu diputar.
Metode ini dikenal juga dengan nama pemusingan
Contoh: pemisahan sel darah dan pemurnian
bakteri
Evaporasi
Metode ini digunakan untuk memisakan padatan yang larut dalam cairan.
Metode ini disebut juga penguapan.
Contoh: proses pembuatan garam dari air laut.
Sublimasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran suatu zat dengan zat lain yang dapat
menyublim.
Contoh: zat yang tercampur dengan kapur barus.
Destilasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan larutan yang terdiri dari zat-zat yang memiliki
perbedaan titik didih.
Contoh: pembuatan air tawar dari air laut dan proses pengolahan minyak bumi
Ekstraksi
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri cairan-cairan yang tidak
bercampur.
Contoh: memisahkan minyak dengan air.
Metode ini dikenal juga dengan nama corong pisah.
Kromatografi
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari zat-zat yang memiliki
perbedaan tingkat kelarutan.
Contoh: mengetahui warna-warna dalam tinta.
Ferromagnet
Metode ini digunakan untuk memisahkan serbuk besi yang tercampur dengan larutan.
Contoh: pemisahan serbuk besi dari lumpur bahan keramik.

Metode pemisahan campuran berdasarkan sifat


kimia Koagulasi
Metode ini dilakukan dengan tujuan pengendapan, penambahan bahan kimia pada
campuran akan mengikat salah satu zat penyusun campuran untuk membentuk flok
sehingga terjadi gumpalan dan pengendapan.
Contoh: untuk mempercepat proses penjernihan air dari lumpur dilakukan dengan cara
menambahkan tawas.
Perbahan Materi
Perubahan materi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Perunbahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru atau perubahan yang bersifat timbal balik.
Perubahan yang terjadi hanya pada wujud dan bentuk benda.
Contoh:es menjadi air, batu besar menjadi kerikil, pencampuran zat.
Beberapa penyebab terjadinya perubahan fisika:
- perubahan suhu
- pencampuran zat
- proses mekanik, misalnya pemotongan
b. Perubahan Kimia/Reaksi Kimia
Perubahan yang menghasilkan zat baru atau perubahan yang secara umum tidak bersifat
timbal balik.
Contoh:kertas terbakar, pembusukan makanan, petasan meledak, besi berkarat, dan lain-
lain.
Beberapa penyebab terjadinya perubahan kimia:
- pembakaran
- pencampuran zat
- aliran listrik
Reaksi Kimia
Disebut juga perubahan kimia yaitu suatu bentuk perubahan yang dapat menghasilkan zat
baru.
Penulisan persamaan reaksi kimia
a. Reaksi berlangsung satu arah
Reaksi antara logam natrium dengan air akan menghasilkan natrium hidoksida dan gas
hidrogen, tapi hal ini tidak berlaku untuk proses sebaliknya
2Na (s)  2H 2O (l)  2NaOH(aq)  H 2 (g)

reaktan produk
b. Reaksi berlangsung bolak-balik
Reaksi antara gas nitrogen dengan hidrogen akan menghasilkan gas amonia, hal ini nuga
akan berlaku pada proses sebaliknya.
N 2 (g)  3H 2 (g)  2NH3 (g)

reaktan produk
Arti notasi-notasi yang terdapat pada persamaan reaksi
- wujud zat
s solid atau padat
l liquid atau cair
aq aqua atau larut dal cair
g gas
- reaktan artinya zat pereaksi, zat-zat yang direaksikan
- produk artinya zat hasil, zat-zat yang dihasilkan selam proses reaksi kimia.
Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Ciri-ciri adanya reaksi kimia:
- perubahan warna
- pembentukan gas
- perubahan suhu
- pembentukan endapan
Reaksi Eksotermis
Reaksi yang melepaskan energi atau panas berlangsung spontan, dan ditandai dengan
kenaikan suhu.
Contoh: pembakaran kayu, proses pernafasan, dan reaksi logam magnesium dengan air.
Reaksi Endotermis
Reaksi yang membutuhkan energi, umunya tidak berlangsung spontan, dan ditanadai
dengan penurunan suhu.

Kecepatan Reaksi Kimia


Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan:
- ukuran partikel zat-zat pereaksi
- suhu
- konsentrasi atau kadar zat-zat pereaksi.
- penambahan katalis
Enzim merupakan salah satu contoh dari katalis biologi.
Reaksi Kimia Di Sekitar Kita
Korosi
Disebut juga karat hal ini terjadi pada logam yang bereaksi dengan oksigen (udara, air).
Usaha mencegah korosi:
- pengecatan
- melapisi dengan logam lain, biasanya digunakan logam timah, seng, krom.
- melapisi dengan plastik
- mengolesi dengan minyak
BAB 8 GERAK LURUS

Standar Kompetensi
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Definis Gerak
Perubahan posisi benda terhadap titik acuan.
Gerak relatif
Semua gerak bersifat relatif tergantung dari titik acuan yang dipilih.
Contoh: Seorang yang duduk di dalam bis yang sedang bergerak, ilustrasi gerak yang
terjadi adalah:
- mobil bergerak terhadap pohon di pinggir jalan
- orang bergerak terhadap jalan
- orang tidak bergerak terhadap mobil atau sebaliknya
Gerak semu, merupakan gerak yang tidak
sebenarnya. Contoh: - gerak matahari dari timur
ke barat
- gerak pohon menjauhi kendaraan yang sedang
bergerak Macam-macam lintasan gerak:
- gerak lurus
- gerak melingkar
- gerak parabola
- gerak tak beraturan
Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak dengan lintasan lurus.
Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang telah ditempuh tanpa memperhatikan arah
gerak.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan benda dari posisi awal hingga posisi akhir
dengan memperhatika arah gerak.
Kelajuan dan Kecepatan

http://pakgurusulis.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Kelajuan adalah hasil bagi antara jarak tempuh dengan waktu tempuh.

http://pakgurusulis.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Kecepatan adalah hasil bagi antara perpindahan dengan waktu tempuh
Rumus jarak dan perpindahan dalam hal ini sama yaitu:
s
v
t

Keterangan:
- v = kelajuan atau perpindahan dengan satuan meter/detik (m/s)
- s = jarak tempuh atau perpindahan dengan satuan meter (m)
- t = waktu tempuh dengan satuan detik (s)
Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi antara jarak total dengan waktu total.

s1  s 2  s3
v t t t
1 2 3

Gerak Lurus Beraturan


Gerak lurus beraturan (GLB) dapat didefinisikan sebagai berikut:
- gerak dengan kelajuan tetap
- gerak dengan kecepatan tetap
- gerak denga percepatan nol
- gerak dengan lintasan lurus danmenghasilkan jarak tempuh yang sama untuk selang
waktu yang sama.

s (m)
v (m/s)
6
4
2 4
2

123 t (s) 123 t (s)

Grafik s terhadap t Grafik v terhadap t

Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak Lurus berubah beraturan (GLBB) dapat didefinisikan sebagai berikut:
- gerak dengan lintasan lurus yang mengalami peningkatan kelajuan atau kecepatan
secara teratur
- gerak dengan lintasan lurus yang mengalami penurunan kelajuan atau kecepatan secara
teratur
- gerak yang mengalami percepatan atau perlambatan yang tetap

http://pakgurusulis.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Percepatan adalah hasil bagi antara kecepatan dengan waktu tempuh.

Rumus : vt  vo
a t
Keterangan:
- a = percepatan atau perlambatan dengan satuan meter /detik2 (m/s2)
- vt = kelajuan atau kecepatan akhir dengan satuan meter/detik (m/s)
- vo = kelajuan atau kecepatan dengan satuan meter/detik (m/s)
- a (+) artinya percepatan
a (–) artinya
perlambatan

v (m/s) s (m)

6 6
4 4
2 2

123 t (s) 123 t (s)

Grafik v terhadap t Grafik v terhadap t

http://pakgurusulis.blogspot.com
k2310088@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai