A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan dapat:
1.) Menjelaskan pengertian evolusi
2.) Memahami prinsip-prinsip evolusi
3.) Memahami bukti-bukti evolusi
B. TEORI
1. ASAL USUL KEHIDUPAN
Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni
bumi berasal dari benda mati. Atau menurut penganut paham Abiogenesis menyatakan
bahwa trbentuknya makhluk hidup terjadi begitu sja atau secara spontan. Tokoh teori ini
adalah Aristoles, dan didukung oleh:
1) Dari prokariotik ke eukarioti, Sel eukariotik terjadi karena simbiosis erat antara dua
organisme, salah satumejadi inang dan lainnya masuk ke tubuh inang
(endosimbuosis). Dalam kasus ini, bakteri purba ditelan oleh sel prokariotik sebagai
inang. Bakteri ini berfungsi melakukan segala reaksi kimia. Hal inilah yang dianggap
sebagai cikal bakal mitokondria.
2) Dari laut ke darat, Sel-sel diduga pertama kali berasal dari laut, dan berkembang
menjadiorganisme yang hidup di dalam air. Beberapa organisme ada yang
mencobauntuk beralih hidup dari lingkungan air ke lingkungan darat karena telah
terjadi kompetisi di dalam lingkungan air. Fakta yang mendukung teori iniadalah
siklus hidup amfibi sebagian di air. Dari fertilisasi sampai berudu amfibi hidup di air,
dan kemudian mengalami metamorfosis untuk hidup di darat.
c) Teori Gradualisme
Evolusi merupakan perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tapi pasti
Tokoh yang mengemukakam ialah James Hutton.
d) Teori Uniformitarianisme
Evolusi merupakan proses geologis, pola seragam, kecepatan dan pengaruh perubahan
selalu seimbang dalam kurun waktu . Contohnya, terbentuknya gunung serta erosi
gunung yang terjadi membuktikan keseimbangan. Teori ini tidak menjelaskan
terbentuknya spesies.Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Charles Lyell.
e) Teori Evolusi Jean Lamarck
Pokok-pokok pikiran teori evolusi Lamarck:
1) Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna.
2) Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
3) Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan berkembang
makin sempurna. Sedangkan organ yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan
menurun, dan akhirnya rudiment (teori use and disuse).
4) Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan.
Contoh teori evolusi Jean Lamarck pada jerapah
Lamarck percaya bahwa leher jerapah yang panjang berkembang dari generasi-generasi
jerapah yang memanjangkan lehernya untuk mencapai daun-daun yang lebih tinggi
(sumber: http://evolution.berkeley.edu/evolibrary/)
c. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan dan ruangan yang cukup.
d. Kenyataan menunjukan bahwa bertambahnya populasi tidak berjalan terus -
menerus. Apabila satu bakteri dapat menjadi dua dalam waktu 20 menit, maka
dalam beberapa tahun saja dunia ini akan penuh dengan bakteri. Tetapi
kenyataanya tidaklah demikian. Banyak populasi yang tidak bertambah, bahkan
menjadi berkurang, padahal spesies itu mempunyai kemampuan berkembang baik
dengan cepat.
Teori evolusi jerapah menurut Darwin
4. Prinsip-Prinsip Evolusi
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang bekerja ketika proses evolusi terjadi,
a. Pada suatu waktu evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk baru muncul
dan bentuk lama punah.
b. Laju kecepatan evolusi tidak sama pada organisme yang berbeda.
c. Spesies baru bukan merupakan bentuk yang paling sempurna, tapi bentuk yang
sudah terspesialisasi.
d. Evolusi tidak selalau dari yang sederhana ke yang kompleks.
e. Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu.
5. RANGKUMAN
2.1 Kehidupan yang ada di bumi saat ini merupakan kelanjutan yang
berkesinambungan dari makhluk hidup pertama di bumi.
3.1 Perkembangan teori asal-usul kehidupan yaitu teori abiogenesis klasik, teori
biogenesis, dan teori abiogenesis modern. Teori abiogenesis klasik menerangkan
bahwa asal mula makhluk hidup dari benda mati. Teori biogenesis menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori abiogenesis modern
menyatakan bahwa atmosfer bumi pada zaman purba berkecenderungan
menyintesis senyawa organik dari molekul anorganik purba.
4.1 Evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil
evolusi molekul anorganik. Evolusi biologi membahas asal-usul sel prokariotik
dan eukariotik. Sel prokariotik muncul sebelum sel eukariotik dan sel prokariotik
merupakan prekursor bagi munculnya sel eukariotik.
5.1 Teori evolusi Darwin dikenal dengan teori seleksi alam. Teori seleksi alam
mengandung dua pemahaman, yaitu bahwa spesies sekarang berasal dari spesies
dahulu dan terbentuknya spesies karena seleksi alam.
6.1 Teori evolusi sintetis menyatakan bahwa evolusi biologi bukan semata-mata
didasari teori Darwin, tetapi juga teori evolusi pasca Darwin.
6. PENUGASAN
Setelah mempelajari Bab Evolusi, Anda telah mengetahui bahwa evolusi pada
makhluk
hidup berlangsung sangat lama, hal ini menyebabkan evolusi sulit dibuktikan. Namun,
sejak teori evolusi dikemukakan Darwin, para ilmuwan mulai sadar akan adanya
seleksi alam dan mencatat kejadian-kejadian yang terkait. Meski perubahan yang
terjadi akibat seleksi alam yang tercatat tergolong kecil, namun hal tersebut dapat
menjadi bukti dan indikasi evolusi yang mengakibatkan perubahan besar. Sekarang,
tugas Anda adalah mencari bukti teori evolusi, seperti perubahan-perubahan evolusi
pada virus, resistensi hama, dan kasus seleksi alam lain yang tercatat. Carilah
referensi dari buku, majalah, koran, dan internet. Buatlah dalam sebuah karya tulis.
Kumpulkan untuk selanjutnya diadakan diskusi kelas.
7. LATIHAN SOAL
1. Pernyataan ini yang merupakan definisi dari evolusi yaitu….
A. Evolusi adalah pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke
generasi
berikutnya dalam jangka waktu jutaan tahun.
B. Evolusi adalah proses adaptasi terhadap lingkungan
C. Evolusi adalah variasi dalam keturunan
D. Evolusi adalah perubahan perubahan organisme akibat suatu genetika dalam
jangka waktu yang pendek.
E. Evolusi adalah peroses seleksi alam
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1. PETUNJUK EVOLUSI
Beberapa bukti yang dianggap memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain:
Variasi adalah perbedaan yang ditemukan pada individu-individu dalam satu spesies. Jika
varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda, maka akan menghasilkan keturunan
yang berbeda pula. Jadi, adanya variasi merupakan petunjuk adanya evolusi yang menuju ke
arah terbentuknya spesies baru. suatu individu organisme dihasilkan dari genotipe dan
pengaruh lingkungan organisme tersebut. Variasi fenotipe yang substansial pada sebuah
populasi diakibatkan oleh perbedaan genotipenya. Sintesis evolusioner
modern mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dari waktu ke waktu pada variasi
genetika ini. Frekuensi alel tertentu akan berfluktuasi, menjadi lebih umum atau kurang
umum relatif terhadap bentuk lain gen itu. Gaya dorong evolusioner bekerja dengan
mendorong perubahan pada frekuensi alel ini ke satu arah atau lainnya. Variasi menghilang
ketika sebuah alel mencapai titik fiksasi, yakni ketika ia menghilang dari suatu populasi
ataupun ia telah menggantikan keseluruhan alel leluhur.
Variasi berasal dari mutasi bahan genetika migrasi antar populasi (aliran gen), dan
perubahan susunan gen melalui reproduksi seksual. Variasi juga datang dari tukar ganti gen
antara spesies yang berbeda; contohnya melalui transfer gen horizontal pada bakteria dan
hibridisasi pada tanaman. Walaupun terdapat variasi yang terjadi secara terus menerus
melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies adalah identik pada seluruh individu
spesies tersebut. Namun, bahkan perubahan kecil pada genotipe dapat mengakibatkan
perubahan yang dramatis pada fenotipenya. Misalnya simpanse dan manusia hanya berbeda
pada 5% genomnya.
b. Fosil
Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi dari lapisan tua sampai muda menunjukkan
adanya perubahan secara berangsur-angsur. Dengan membandingkan fosil-fosil yang
ditemukan di berbagai lapisan bumi dapat diketahui adanya proses evolusi. Sejarah
perkembangan kuda merupakan satu contoh yang paling dikenal untuk menerangkan adanya
perubahan-perubahan bentuk dari masa ke masa.
d. Embriologi perbandingan
Beberapa kelas vertebrata, seperti: ikan, reptil, burung dan mamalia, walaupun tubuh
individu dewasanya berbeda jenis satu sama lainnya, namun fase awal dari perkembangan
embrionya sangat mirip. Makin mirip, makin dekat kekeluargaannya.
Ontogeni adalah perkembangan individu dari satu sel menjadi individu dewasa. Filogeni
adalah sejarah perkebangan makhluk hidup dari makhluk yang hidup sebelumnya. Para ahli
berpendapat bahwa ontogeni (perkembangan individu) adalah ulangan dari revolusi filogeni
(perkembangan hubungan kekerabatan organisme). Kaidah ini dianggap terlalu berlebihan
karea tidak benar bahwa vertebrata berevolusi dari bentuk ikan menjadi bentuk reptil,
kemudian menjadi bentuk berkaki empat
Darwin dan para ilmuwan sekarang sudah menemukan bahwa sisa organisme-
organisme masa lampau yang mereka temukan kelihatan seperti organisme-
organisme sekarang. Hal ini dimungkinkan karena mereka adalah nenek moyang
(ancestor) organisme yang hidup atau berkembang dari seorang nenek moyang
umum (common ancestor). Sebagai contoh, megatherium mungkin nenek
moyang dari pohon yang ada sekarang. Dewasa ini, fosil-fosil masih menjadi
bahan yang dipelajari untuk menemukan lebih banyak bukti tentang kehidupan di
masa lampau dan hubungannya dengan kehidupan sekarang. Mereka menjelaskan
informasi yang tersedia tentang evolusi dan bagaimana terbentuknya kehidupan.
Gambar 124. Bayi Mammoth yang terperangkap dalam es, diperkirakan hidup
22.000 tahun yang lalu.
Tidak seperti di jaman Darwin, sekarang para ilmuwan dapat mengetahui umur
fosil dan sisa-sisa organisme masa lampau ini untuk mendapatkan suatu gambaran
yang lebih tepat ketika organisme-organisme yang berbeda berkembang. Kita
masih belajar berbagai hal yang baru dari suatu sumber berharga yang secara
harfiah berumur jutaan tahun.
(a) (b)
Bukti lain yang digunakan untuk menunjukkan garis keturunan evolusioner adalah
distribusi geografis dari spesies. Sebagai contoh, hewan monotremata dan
kebanyakan marsupialia (binatang berkantung) ditemukan hanya di Australia. Hal
ini menunjukkan bahwa nenek moyang umum mereka, yaitu mamalia berplasenta
hidup sebelum tenggelamnya jembatan daratan masa lampau antara Australia dan
Asia.
Darwin memperoleh ide tentang evolusi pertama kali dari fenomena penyebaran
geografis spesies. Darwin mencatat bahwa tumbuhan dan hewan di daerah
beriklim sedang (temperata) Amerika Selatan lebih dekat kekerabatannya dengan
spesies yang hidup di daerah tropis benua tersebut dibandingkan dengan spesies
didaerah beriklim sama namun hidup di benua lain. Dengan demikian, penjelasan
yang paling tepat adalah organisme yang ada di suatu pulau memiliki kekerabatan
dengan organisme yang ada di pulau terdekatnya karena berkembang dari nenek
moyang yang sama.
g. Anatomi Perbandingan
Di dalam tubuh setiap organisme banyak terdapat bukti tentang sejarah kehidupan
mereka dan penjelasan terbaik untuk keberadaan fitur ini adalah dengan evolusi.
Beberapa hewan termasuk babi, sapi, rusa, dan anjing dalam perkembangannya
telah mengurangi tulang-tulang jari kaki yang tidak berfungsi yang dikenal sebagai
dewclaws (Gambar 112). Kaki babi kehilangan 1 tulang jari lengkap, tulang jari ke
2 dan 5 telah sangat tereduksi, dan hanya tulang jari 3 dan 4 yang mendukung
tubuh. Penjelasan terbaik untuk organ vestigial bahwa organ- organ tersebut adalah
sisa-sisa dari nenek moyang dengan jumlah yang hilang atau tereduksi jauh lebih
banyak dari tulang jari fungsional. Bagian tubuh yang sama dalam fungsi tetapi
berbeda dalam struktur dasar seperti sayap burung dengan sayap serangga, disebut
struktur analog. Bagian tubuh ini tidak menunjukkan suatu hubungan evolusioner.
Gambar 127. “Dewclaws” organ vestigial pada beberapa
hewan (sumber:
http://evolution.berkeley.edu/evolibrary/)
h. Embriologi Perbandingan
Ular
Ayam
Oposum
Gambar 128. Karakter-karakter yang ditunjukkan oleh embrio mungkin
menguraikan pola hubungan di antara garis keturunan.
(sumber: http://evolution.berkeley.edu/evolibrary/)
i. Biologi Molekuler
Hubungan evolusi di antara spesies dicerminkan dalam DNA dan proteinnya atau
dalam gen dan produk gennya. Jika dua spesies memiliki pustaka gen dan protein
dengan urutan monomer yang sangat bersesuaian, urutan itu pasti disalin dari
nenek moyang yang sama. Biologi molekuler mendukung pemikiran Darwin yang
paling berani, “bahwa semua bentuk kehidupan saling berhubungan sampai
tingkat tertentu melalui cabang-cabang keturunan dari organisme yang paling
awal”. Bahkan organisme yang secara taksonomi berbeda jauh seperti manusia dan
bakteri, memiliki beberapa protein yang sama, misalnya sitokrom c, suatu protein
yang terlibat dalam respirasi seluler pada semua spesies aerob. Dengan demikian,
biologi molekuler telah menambahkan babak terbaru dari bukti-bukti bahwa
evolusi adalah dasar kesatuan dan keanekaragaman kehidupan.
2. MEKANISME EVOLUSI
Titik balik yang menentukan perkembangan dalam teori evolusi adalah kelahiran cabang
ilmu biologi baru, yaitu Genetika Populasi. Ilmu ini menunjukkan tentang luasnya variasi
genetik di dalam populasi dan mengenali arti penting dari perubahan sifat-sifat yang
terakumulasi dari generasi ke generasi. Untuk memahami hubungan genetika populasi
dengan evolusi, mari kita mulai dengan konsep spesies. Spesies adalah sekelompok
individu sejenis yang mempunyai potensi untuk saling mengawini dan menghasilkan
keturunan yang fertil di alam bebas. Sekelompok spesies yang hidup pada tempat dan
waktu yang sama disebut populasi. Evolusi terjadi ketika ada perubahan di dalam struktur
genetika dari suatu populasi. Untuk memahami bagaimana suatu populasi berubah, para
ahli biologi mempelajari jenis dan jumlah gen dari suatu populasi. Kumpulan gen (gene
pool) adalah seluruh alela dari seluruh gen yang terdapat dalam seluruh individu dari
suatu populasi pada suatu periode tertentu. Proporsi relatif alela dalam suatu populasi
dinyatakan dengan frekuensi alela. Struktur genetik suatu populasi ditentukan oleh
frekuensi alel dan genotipnya.
Menurut teorema Hardy-Weinberg ”frekuensi alel dan genotip dalam kumpulan gen
suatu populasi tetap konstan selama beberapa generasi kecuali kalau ada yang bertindak
sebagai agen lain selain rekombinasi seksual”. Teorema Hardy-Weinberg menjelaskan
suatu kumpulan gen yang berada dalam suatu kesetimbangan, yaitu suatu populasi yang
tidak berevolusi. Nilai kesetimbangan dari frekuensi alel dan genotip yang dihitung
berdasarkan persamaan Hardy-Weinberg memberikan dasar untuk melacak struktur
genetik suatu populasi selama beberapa generasi. Jika frekuensi alel atau genotipnya
menyimpang dari nilai yang diharapkan dari kesetimbangan Hardy-Weinberg, maka
populasi tersebut dinyatakan sedang berevolusi. Dengan demikian, definisi evolusi pada
tingkat populasi dapat dinyatakan sebagai ”perubahan frekuensi alel atau genotip populasi
dari generasi ke generasi” atau ”perubahan dalam struktur genetik populasi”. Karena
perubahan dalam suatu kumpulan gen itu adalah evolusi dalam skala terkecil, maka
keadaan ini secara khusus disebut sebagai mikroevolusi.
A. SELEKSI ALAM
Jika kita lihat populasi-populasi makhluk hidup di alam, maka kita akan menemukan
bahwa setiap populasi terdiri atas individu-individu yang bervariasi. Beberapa varian
mungkin menghasilkan lebih banyak keturunan dibanding yang lain. Keberhasilan yang
berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi alam. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh
kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan berproduksi. Menurut
The American Heritage Science Dictionary, seleksi alam adalah suatu proses di mana
organisme-organisme yang lebih baik penyesuaiannya terhadap lingkungan akan
menghasilkan keturunan yang lebih banyak dibanding yang lain. Sebagai hasil dari
seleksi alam, proporsi organisme suatu spesies dengan karakteristik yang bersifat adaptif
terhadap lingkungan akan meningkat pada masing-masing generasi. Oleh karena itu,
seleksi alam secara acak memodifikasi variasi asal dari ciri-ciri genetik suatu spesies
sehingga alel-alel yang bersifat menguntungkan karena survive akan mendominasi,
sedangkan alel-alel yang tidak menguntungkan akan berkurang. Menurut Merriam-
Webster’s Medical Dictionary, seleksi alam adalah suatu proses alami yang akan
menghasilkan individu yang survive atau kelompok terbaik yang sesuai dengan kondisi di
mana mereka hidup dan ini sama pentingnya untuk mengabadikan kualitas genetik yang
diinginkan dan untuk menghapus gen yang tidak diinginkan sebagai hasil dari
rekombinasi atau mutasi gen.
Seleksi alam mengakibatkan alel diturunkan ke generasi berikutnya dalam jumlah yang
tidak proporsional dengan frekuensi relatif generasi saat itu, sehingga mengubah
kumpulan gen. Seleksi alam mengakumulasi dan mempertahankan genotip yang
menguntungkan dalam suatu populasi. Pengaruh seleksi alam dalam penurunan frekuensi
suatu sifat dalam suatu populasi berlangsung dengan tiga cara sebagai berikut:
1) Seleksi penstabilan (stabilizing selection), bekerja terhadap fenotip ekstrim dan menyukai
varian antara yang lebih umum. Seleksi ini mengurangi variasi dan mempertahankan keadaan
yang tetap pada suatu waktu tertentu untuk suatu fenotip khusus (Gambar 108). Sebagai
contoh bayangkan populasi kelinci yang panjang kakinya bervariasi. Pada lingkungan yang di
dalamnya terdapat anjing hutan, kelinci yang kakinya panjang akan tereliminasi karena
mereka tidak dapat
melintasi lubang-lubang kecil untuk melarikan diri dari anjing hutan. Kelinci yang
kakinya pendek juga akan tereliminasi, karena mereka tidak dapat berlari cepat untuk
menghindarkan diri dari anjing hutan. Hasilnya adalah populasi kelinci yang panjang
kakinya sedang relatif lebih bertahan. Variasi kelinci akan berkurang dan populasi akan
stabil.
d. Mutasi
Mutasi adalah perubahan dalam DNA suatu organisme. Suatu mutasi baru yang
diturunkan melalui gamet dapat dengan segera mengubah kumpulan gen suatu populasi.
Mutasi selalu terjadi. Hampir semua gen mungkin mengalami mutasi sekali pada saat
pembelahan yang ke 50.000 hingga 100.000 (Sastrodihardjo, 1980). Kecepatan mutasi
dari berbagai gen bervariasi. Alel yang lebih stabil, frekuensinya akan cenderung
bertambah banyak, sedangkan alel yang mudah bermutasi akan cenderung untuk
berkurang frekuensinya. Meskipun mutasi pada suatu lokus gen tertentu jarang terjadi,
dampak kumulatif mutasi tersebut pada semua lokus bisa signifikan. Hal ini disebabkan
oleh setiap individu memiliki ribuan gen, dan banyak populasi memiliki ribuan atau
jutaan individu. Dengan begitu, dalam jangka panjang mutasi sangat penting bagi evolusi
karena mutasi mempertinggi variabilitas yang berfungsi sebagai bahan mentah untuk
seleksi alam.
Perkawinan yang tidak acak akan meningkatkan jumlah genotif homozygot dari lokus gen
pada individu. Setiap perubahan dalam perilaku kawin asortatif atau 248
kawin antar kerabat populasi akan menggeser frekuensi genotif yang berlainan. Dengan
demikian, perkawinan tidak acak dapat menyebabkan populasi berevolusi.
3. SPESIASI
Spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya dalam
kerangka evolusi. Spesiasi dapat berlangsung cepat, dapat pula berlangsung lama hingga
puluhan juta tahun. Setiap populasi terdiri atas kumpulan individu sejenis (satu spesies)
dan menempati suatu lokasi yang sama. Karena suatu sebab, populasi dapat terpisah dan
masing-masing mengembangkan adaptasinya sesuai dengan lingkungan baru. Dalam
jangka waktu yang lama, populasi yang saling terpisah itu masing-masing berkembang
menjadi spesies baru sehingga tidak dapat lagi mengadakan perkawinan yang
menghasilkan keturunan fertil.
1. Mekanisme Spesiasi
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya
melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat
terkait dengan evolusi, keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur,
sedikit demi sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi. Spesiasi lebih ditekankan
pada perubahan yang terjadi pada populasi jenis tertentu.Kecepatan spesiasi maupun
kepunahan sebagian tergantung pada ukuran kisaran geografis dari suatu daerah.Daerah yang
luas cenderung meningkatkan kecepatan spesiasi dan menurunkan kecepatan kepunahan.
Jenis yang terdapat di daerah yang luas akan mengalami spesiasi lebih cepat, sedangkan
menurunnya luas area akan meningkatkan kepunahan suatu jenis, jadi menurunkan jumlah
jenis yang akan mengalami spesiasi. (Widodo, 2007).
Spesiasi atau terbentuknya spesies baru dapat diakibatkan oleh adanya isolasi geografi, isolasi
reproduksi, dan perubahan genetika (Campbell, 2003). Adapun proses spesiasi ini dapat
berlangsung secara cepat atau lama hingga berjuta-juta tahun.Mekanisme isolasi merupakan
proses pembentukan individu baru dengan batasan-batas tertentu. Faktor-faktor yang menjadi
pembatas adalah habitat yang berbeda, iklim yang berbeda, gunung yang tinggi, pematangan
sel kelamin yang tidak bersama. Mekanisme isolasi dibedakan menjadi tiga.
Penyebab tidak terbentuknya hibrida antara lain tidak dimungkinkannya adanya pembuahan
karena sel sperma tidak dapat mencapai sel telur. Dalam hal ini harus dilakukan pembuahan
dengan inseminasi buatan. Peristiwa ini dapat Anda temui pada tanaman tembakau.
Kegagalan terbentuknya hibrid juga disebabkan karena embrio yang tidak dapat tumbuh,
misalnya pada Rana pipiens.
Faktor-faktor yang menyebabkan gagal mengadakan perkawinan antara lain seperti berikut.
a) pada spesies mengakibatkan dua spesies terpisah sehingga tidak dapat saling
melakukan perkawinan Populasi terpisah secara fisik, misalnya dipisahkan gunung, laut,
padang pasir, dan lain-lain. Individu yang spesiesnya sama apabila terpisah habitatnya dan
memiliki lingkungan yang berbeda maka akan menghalangi terjadinya perkawinan secara
alamiah.
b) Mengalami iklim yang berbeda. Apabila pematangan sel kelamin dari dua individu
tidak bersamaan maka hal ini menyebabkan gagal kawin secara alami. Misalnya pada
tumbuhan Pinus radiata yang berbunga setiap bulan Februari dan Pinus muricata yang
berbunga pada bulan April.
c) Perbedaan perilaku.Perbedaan perilaku pada spesies mengakibatkan dua spesies
terpisah sehingga tidak dapat saling melakukan perkawinan.