Anda di halaman 1dari 27

EVOLUSI

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aprilla Denti Kurnia


Diah Puji Astuti
Dinda Safira H
Liza Cahyani
Nanang Nuryana
Tri Mulyaningsih

TEORI ABIOGENESIS
Teori abiogenesis disebut juga
teori generatio spontanea. Pokok dari
teori ini menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari benda atau materi tidak
hidup dan kehidupan terjadi secara
spontan.

Tokoh pencetus teori Abiogenesis


1. Aristoteles ( 348-322 SM)
Dengan melihat organisme di sekeliling-nya,
Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul
secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar
dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang
keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari
lumpur.
2. Antiny Van Leeuwenhoek (1667)
Ia memperhatikan adanya makhluk renik pada air
rendaman jerami lalu ia menyimpulkan bahwa
mikroorganisme berasal dari udara atau makanan basi.

TEORI BIOGENESIS
Teori biogenesis menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup lagi. Teori biogenesis
merupakan lawan dari teori
abiogenesis. Para ilmuwan yang
mendukung teori biogenesis adalah
Francesco Redi (16261697), Abbe
Lazzaro Spallanzani (17291799),
dan Louis Pasteur (18221895).
Ketiga ilmuwan ini melakukan

Tokoh yang mengemukakan teori


biogenesis
1. Percobaan Francesco Redi

Redi melakukan percobaan dengan menggunakan 3 kerat daging


segar yang diletakkan dalam 3 buah tabung
Tabung I diisi sekerat daging, kemudian ditutup rapat-rapat.
Tabung II diisi sekerat daging, kemudian ditutup dengan kain kasa.
Tabung III diisi sekerat daging, kemudian dibiarkan tetap terbuka.
Setelah beberapa hari:
Tabung I: tidak terdapat lalat maupun belatung di dalamnya.
Tabung II: terdapat belatung pada jaring, tetapi tidak ada lalat atau
belatung pada daging
Tabung III: terdapat lalat pada tabung dan belatung pada daging

Redi berkesimpulan bahwa belatung tidak terbentuk dari daging


yang membusuk, melainkan berasal dari telur lalat yang tertinggal
pada daging dan kain kasa pada saat lalat hinggap

2. Percobaan Lazzaro Spallanzani

Spallanzani menggunakanair kaldu dan dua buah labu


erlenmeyer.
Labu pertama diisi air kaldu dan dipanaskan selama
beberapa menit, kemudian dibiarkan tetap terbuka.
Labu kedua diisi air kaldu, kemudian ditutup dengan
rapat dan dipanaskan selama beberapa menit.
Setelah beberapa lama:
Labu I: air kaldu berubah menjadi keruh dan baunya tidak
enak
Labu II: air kaldu tidak mengalami perubahan

Spallanzani berkesimpulan bahwa mikroba yang


terdapat pada air kaldu labu I bukan berasal dari air
kaldu tetapi berasal dari mikroba sebelumnya yang
tersebar di udara.

Percobaan Louis Pasteur

Louis Pasteur melakukan percobaan dengan


menggunakan tabung berleher angsa.
Louis Pasteur merebus kaldu hingga mendidih,
kemudian mendiamkannya di dalam tabung
berleher angsa. Setelah sekian lama
didiamkannya ternyata tidak ada bakteri yang
tumbuh. Namun, setelah tabung dimiringkan
hingga air kaldu mencapai ujung pipa tabung
tersebut, air kaldu kemudia ditumbuhi mikroba.
Louis Pasteur berkesimpulan bahwa kehidupan
berasal dari kehidupan sebelumnya.

TEORI COSMOZOIC
Teori berpandangan bahwa asal mula mahluk hidup di bumi
ini berasal spora kehidupan yang berasal dari ruang
angkasa. Teori ini lebih gila lagi dari teori sebelumnya
(teori abiogenesis) dan tentunya tidak dapat diterima
begitu saja. Hal ini diperkuat dengan pemikiran para
ilmuwan pada saat itu bahwa meteor yang jatuh ke
permukaan bumi saja akan mengalami pergeseran yang
sangat dahsyat dan sangt hebat sehingga mengakibatkan
timbulnya percikan api (hingga terbakar). Bercermin dari
peristiwa jatuhnya meteor tersebut, meskipun jatuhnya
spora kehidupan mengalami pergeseran tetapi tidak
sehebat pergeseran jatuhnya meteor, tetap saja teori ini
tidak dapat diterima.

TEORI PENCIPTAAN
Teori ini mempunyai pandangan bahwa mahluk
hidup diciptakan oleh Tuhan. Teori ini lebih
diterima dan mendapat tempat utama hingga
abad ke XVIII. Semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan manusia masa itu, timbul modifikasi
dengan ujud pernyataan bahwa yang diciptakan
oleh Tuhan bukan mahluk hidup itu sendiri
melainkan materi pembentuknya. Paham ini
membicarakan proses perkembangan materi
sampai akhirnya menjadi mahluk hidup, akan
tetapi tanpa menyinggung dari mana asal mula
materi pembentuknya

TEORI EVOLUSI KIMIA


Tokoh pencetus teori ini yaitu Alexander Oparin dan Haldane.
Menurut Oparin dan Haldane pada mulanya atmosfer bumi
purba terdiri atas metana (CH4),amonia (NH3),uap air
( H20),dan gas hidrogen (H2). Dengan adanya energi
alam(halilintar dan sinar kosmis) gas-gas itu berubah menjadi
molekul organik sederhana jenis subtansi asam amino.
Selama berjuta-juta tahun,senyawa organik itu terakumulasi
di cekungan perairan membentuk premordial soup (campuran
materi di lautan panas). Premordial soup lalu menbentuk
monomer.Monomer membentuk polimer.Polimer memnbentuk
protombion ( bentuk awal sel). Akan tetepi Alexander Oparin
dan Haldane hanya mengemukakan teor saja sedangkan yang
melakukan percobaan adalah Harold Unrey dan Stanlly miller.

TEORI EVOLUSI BIOLOGI


Evolusi Biologi dimulai saat pembentukan sel. Teori
evoluusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup
pertama merupakan hasil evolusi molekul
anorganik(evolusi kimia) yang akhirnya berkembang
menjadi struktur kehidupan (sel).Teori ini
merupakan lanjutan dari teori evolusikimia.
Menurut Oparin,koaservat ini mempunyai selaput
sel primitif dari lipid dan protein. Oleh karena itu,
koaservat ini dianggap sebagai sel primitif yang
disebut protosel. Protosel akan membentuk sel
awal sebagai permulaan dari organisme uniselular.

Berikut ini beberapa teori tentang perkembangan sel:


a. Dari prokariotik ke eukariotik
Sel eukariotik terjadi karena simbiosis erat antara dua
organisme, salah satu menjadi inang dan lainnya masuk ke
tubuh inang (endosimbuosis). Dalam kasus ini, bakteri purba
ditelan oleh sel prokariotik sebagai inang. Bakteri ini
berfungsi melakukan segala reaksi kimia. Hal inilah yang
dianggap sebagai cikal bakal mitokondria.
b. Dari laut ke darat
Sel-sel diduga pertama kali berasal dari laut, dan berkembang
menjadi organisme yang hidup di dalam air. Beberapa
organisme ada yang mencoba untuk beralih hidup dari
lingkungan air ke lingkungan darat karena telah terjadi
kompetisi di dalam lingkungan air. Fakta yang mendukung teori
ini adalah siklus hidup amfibi sebagian di air. Dari fertilisasi
sampai berudu amfibi hidup di air, dan kemudian mengalami
metamorfosis untuk hidup di darat.

BUKTI EVOLUSI
1. Penemuan fosil
Fosil merupakan bukti adanya kehidupan
pada masa lampau, demikian pendapat
Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada
tahun 1452 1519. Fosil berasal dari kata
fodere yang berarti menggali. Fosil adalah
sisa sisa hewan atau tumbuhan dari
zaman purba yang telah membatu (jejak
jejak yang tersimpan dalam bebatuan).

Fosil kuda

Fosil manusia purba

2. Organ yang Mengalami


Rudimentasi/Organ Tubuh yang Tersisa.
Rudimentasi organ merupakan petunjuk
adanya evolusi. Organ yang berguna pada
suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup
lain mungkin kurang berfungsi. Contoh
tulang ekor pada manusia kurang
berfungsi sehingga mengalami
rudimenter. Contoh lain antara lain
Apendiks ( usus buntu), buah dada pada
pria, gigi taring.

3. Anatomi Perbandingan
Kesamaan dasar dalam struktur yang diturunkan
dari nenek moyang yang umum disebut struktur
homolog. Lebih jelasnya, homologi adalah
struktur dasar sama yang diturunkan secara
genetik dari nenek moyang yang umum tetapi
kemudian memiliki fungsi yang berbeda. Dan
konsep lain dari anatomi perbandingan yaitu
analogi. Analogi adalah menunjukkan fungsi yang
sama, tetapi mempunyai struktur dasar yang
berbeda. Misalnya sayap burung dengan sayap
serangga mempunyai fungsi yang sama tetapi
struktur dasarnya berbeda

Homolog ( srtuktur
sama )

Analog ( fungsi
sama )

4. Perbandingan embrional
Hewan multiselular secara umum mempunyai
tahapan perkembangan embrio yang sama. Tahap
pertama berupa zigot, selanjutnya berkembang
menjadi morula, balstula, dan gastrula. Setalah
melalui tahap gastrula, masing-masing sel akan
mengalami spesialisasi dan diferensiasi yang
berbeda sehingga masing-masing hewan mempunyai
bentuk, ukuran, dan fungsi yang berbeda-beda
sesuai dengan kondisi lingkungannya. Oleh karena
itu, kita dapat meneliti persamaan dan perbedaan
pada tahapan perkembangan embrio pada hewan.
Perbandingan perkembangan embrio pada ikan,
ayam, babi, dan manusia. Mirip

Thanks for watching

Anda mungkin juga menyukai