Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lia Fatmawati Saragih

NIM : 0310161022

PRODI/SEM. : Pendidikan Biologi-2/VI

M. Kuliah : Evolusi

GAGASAN-GAGASAN DAN TEORI EVOLUSI PRA-DARWIN

A. Teori-Teori yang Pernah Disusun Oleh Para Ahli

Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana


sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit
ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik. Pokok dari teori evolusi adalah bahwa
hewan, tumbuhan, dan juga manusia dalam berbagai abad yang lalu telah berkembang dari
makhluk yang berbentuk lebih sederhana. Semuanya itu melalui proses evolusi yang telah
berlangsung beribu-ribu tahun, bahkan berjuta-juta tahun, dimulai dengan satu atau
beberapa bentuk makhluk yang sederhana secara perlahan-lahan berkembang ke pelbagai
bentuk (Widodo, 1989). Evolusi di permukaan bumi diawali dengan asal usul kehidupan
di muka bumi dan Beberapa ilmuan maupun ahli mengemukakan pendapat tentang hal ini.
Teori tentang asal-usul kehidupan yang pernah disusun oleh para ahli di antaranya:

1. Teori Kreasi,
Menyatakan bahwa kehidupan disebabkan oleh zat supranatural pada waktu
istimewa. Setiap spesies sudah ada sejak zaman dahulu. Teori ini juga disebut teori
penciptaan. Penciptaan adalah kepercayaan kuno bahwa manusia, kehidupan, bumi, dan
seluruh jagad raya mempunyai asal-usul secara ajaib yang dihasilkan oleh campur tangan
adikodrati suatu keberadaan yang maha tinggi yang umumnya disebut Tuhan. Campur
tangan ini dapat dilihat entah sebagai suatu tindakan penciptaan dari ketiadaan (ex nihilo),
atau dengan munculnya ketertiban dari keadaan kaos (chaos) yang ada sebelumnya. Di
kalangan ilmuwan, ciptaanisme adalah termasuk pseudosains, yang tidak sesuai dengan
metode ilmu pengetahuan.
2. Teori generatio spontanea
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup.
Pengemukanya adalah Aristoteles. Teori ini didapat dari pengamatan terhadap lingkungan
di sekitarnya. Misalnya saja bahwa cacing berasal dari tanah.
3. Teori Kosmozoa
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari tempat lain di alam semesta,
misalnya dari meteor yang jatuh. Salah satu teori menyebutkan asal-usul kehidupan
mungkin berawal dari material organik yang dibawa meteorit yang jatuh ke bumi.
4. Teori Kataklisma
Dikemukakan oleh Cuvier menyatakan bahwa setiap spesies tercipta secara
terpisah dalam periode tertentu, di antara periode satu dengan periode lainnya terjadi
bencana, bencana inilah yang menyebabkan spesies yang ada di periode sebelumnya
musnah.
5. Teori Biogenesis
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang ada
sebelumnya. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian, misalnya saja percobaan
Fransisco Redi menggunakan dua buah toples berisi daging, dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa ulat yang ada pada daging di dalam toples berasal dari lalat yang
hinggap dan bertelur di atas daging. Kemudian ada percobaan Lazzaro Spallanzani
menggunakan dua buah labu yang berisi kaldu nutrient yang dipanaskan, percobaan ini
disempurnakan oleh Louis Pasteur menggunakan labu leher angsa yang diisi kaldu
nutrient yang dipanaskan, hasil percobaan membuktikan ada mikroorganisme dari udara
yang masuk ke kaldu dan menyebabkan air kaldu menjadi keruh.
6. Teori Evolusi
Evolusi adalah perubahan kimiawi dan fisik yang terjadi secara perlahan-lahan
yang dimulai bahkan sebelum organisme tersebut muncul.
B. Gagasan (Hasil Pemikiran) dan Teori Sebelum Darwin
Meskipun Darwin membuat konsep evolusi yang dapat dterima, tetapi pemikirn
mengenai evolusi itu sebenarnya suadah ada bertahun-tahun yang lalu sehingga lebih tua
dari Darwin.
1. Plato (428-348 Sebelum Masehi)
Plato lebih mengarah keada teori penciptaan dan penghancuran. Plato menyatakan
bahwa adanya suatu penciptaaan stelah terjadinya kehancuran. Mulai menciptakan dewa-
dewa, kemudian menciptakan manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari
reinkarnasi jiwa laki-laki. Makin cacat jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.
2. Aristoleteles (384-322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan
teori evolusi. Dia merupakan murid Plato yang menyusun seluruh organisme ke dalam
suatu “skala alami”. Skala tersebut meliputi tingkat sederhana hingga tingkat paling
kompleksi. Skala alami membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu
skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat kearah atas. Setiap bentuk kehidupan
mempunyai suatu tangga dengan anak tangganya masing-masing yang berada pada
tingkatan yang berbeda-beda. Pandangannya mengenai hidup ini berlaku selama 2000
tahun, spesies diyakini telah permanent, sempurna, dan tidak berkembang lagi. Aristoteles
mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke
bentuk yang lebih kompleks.
3. Anaximender (600-546 SM)
Anaximender juga merupakan seorang filososf yang berasal dari Yunani. Ia
berpendapat bahwa mausia berasal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses
evousi.
Ia dipandang sebagai pelopor dari ajaran desendensi (ajaran penurunan) leh karena
ia mengajarkan bahwa kosmos mungkin terbentuk dari kekacuan (chaos). Kehidupan
muncul dari zat mati dan makhluk tingkat muncul dari makhluk tingkat rendah. Akan
tetapi teori ini tidak berpengaruh terhadap alam pemikiran para sarjana di zaman itu.
Amun stelah beberapa teori evolusi berkembang dengan pesat, maka dalam tulisan-tulisan
para ahli ini dapat ditemukan kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya pandangan para
ahli tentang evolusi.
4. Carolus Linneus
Linneus menyampaikan bahwa: Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang
ini dahulu dengan serentak diciptakan diatas bumi oleh satu cipta saja. Mereka diciptakan
dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan
binatang-binatang yang lain-lain di bumi ini kecuali tanaman-tanaman-tanaman. Dan
binatang-binatang yang hidup sampai sekarang.
Pembagian sistematik hewan menurut linneus adalah sebagi berikut:
a. Binatang burung menyusui
b. Burung-burung
c. Amphibi-amphibi
d. Cacing-caing
e. Serangga-serangga
Binatang-binatang menyusui itu dibagi lagi menjadi 8 golongan, binatang yang
termasuk salah satu dari golongan ini diantaranya adalah gajah, sapi laut, macan loreng,
pemakan semut, trenggiling. Pembagian di atas tidak didasarkan atas persamaan-
persamaan bentuk dan persamaan-persamaan ara hidup dari binatang itu dan ia tetap tidak
menyangsingkan kebenaran teori penciptaan.
5. Cuvier (1769-1832)
Ia menyampaikan bahwa sisa-sisa hewan yang telah membantu ia adalah hewn-
hewa yang telah mati di zaman itu. Mammoth yang dikeluarkan dari dlam timbun es Rusia
dengan utuh itpun telah diketahui Cuvier.
Teori Cuiver pada hakikatnya adalah sama saja dengan teori Linneus, akan tetapi
penciptaan yang dimaksudnya itu terjadi berulang-ulang. Cuiver menambahkan bahwa
mungkin sekali lenyapnya hewan-hewan itu bukannya di mana-mana, denga demikian ada
kemungkinan juga bawa hewan-hewan yang diciptakan dalam periode yang sudah
lampaundari suatu daerah tertentu, kemudia pindah menempati daerah yang lain yang baru
dibumi ini.
6. Teori Lammarck (1744-1829 SM)
Teori Lammarck ialah:
a. Bahwa dibumi ini mla timbul makhluk hidup yang sederhana, yang mungkin
berasal dari benda-benda mati (dengan jalan generatio spontanea), akan tetapi dari
makhluk yang sederhana itu kemudian dalam tempo yang panjangn seklai timullaj
jenis-jenis makhluk yang hidup sampai sekarang.
b. Menurut Lammarck, lingkungan berpengaruh terhadap makhluk hidup. Secara
alami kondisi ingkungan senantiasa berubah. Agar tetap eksis, makhluk hidup
harus beradaptasi. Artinya, makhluk hidup juga mengalami perubahan.perubahan
tersebut diwariskan kepada keturunannya dari generasi kegenerasi. Contohnya
pendapat Lammarck tentang zerapah berleher Panjang karena Zerapah mempunyai
kebiasaan hidup untuk mengambil daun-daunan dari pohon-pohonan yang tinggi.
7. Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844 SM)
Ia berpendapat bahwa ada suatu hubungan anata hewan-hewan yang mempunyai
bentuk dasar dari tubuhnya.
8. Charles Lyell (1797-1875 SM)
Isi teori yang disampaikan oleh Lyell dalam bukuya An Enquiry How Far The
Former Changes of The Earth’s Surface are Referable to Causes Now (suatu
penyelidikan sejauh manakah perubahan-perubhan yang terjadi di zaman dahulu dari
permukaan bumi ini dapat kita hubungkan dengan sebab musabab alam yang sampai
sekarang masih tejadi terus)
9. Wilhem Hofmeister (1824-1877 SM)
Teorinya sejalan teori Darwinstis akan tetapi teori-teorinya hanya dituliis sambul
lalu saja. Yaitu tentang perkembangan Kryptogame.
10. Leopold Von Buch
Pada abad pada abad ke-19 menarik kesimpulam dari penyebaran tanama-tanaman
di kepulauan Canari, bahwa oleh karena proses evolusi, maka didalam jurang-jurang
yang dalam, disitu terjadilah jenis-jenis tanaman yang baru dari jenis itu.
11. Roert Chambers
Perubahan dari jenis -jenis makhluk dan penciptaan jenis baru yang terus menerus,
yang berasal dari jenis yang rendah tingkatannya, bagi Chambers sudah pasti, sprit
anggapan Lammarck dan pengikut-pengikutnyaa. Akan tetapi Chambers tidak percaya
bahwa perubahan-perubahan jenis binatang itu disebabkan oleh seringnya pemakaian dan
tidak seringnya pemkaian dari alat-alat tubuh, ataupun karena pengaruh yang langsung
dari keadaan lingkungan hidupnya.
12. August Weismann (1934-1914).
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan
dalam penurunannya, melainkan berdasarkan pada prinsip genetika. Weismann
melakukan percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada
dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan.
Hasilnya adalah generasi keturunannya masih berekor panjang sampai generasi ke-21.
Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan
seperti berikut:
1. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi
berikutnya.
2. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetika.

REFRENSI:

Koesbardiati, Toetik. 2002. Teori-Teori Munculnya Manusia Modern. Surabaya: Jur.


Antropologi FISIP Unair.

Silva, Lily. 2008. Eka-Citta Bersatu dalam Dharma. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.

Wijana, Nyoman. Evolusi. 2017. Yogyakarta: Innosain.

Anda mungkin juga menyukai