1. Bagaimana tahapan prosedur dasar pembuatan sediaan histologi?
Jawab: Histologi merupakan cabang ilmu biolgi yang mempelajari tentang struktur dan jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan dengan irisan tipis.
Tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan histologis:
a. Eutanasia yaitu tindakan mmembunuh hewan dengan meminimalkan rasa sakit serta mempermudah kematian hewan yang menderita penyakit berat. b. Nekropsi yaitu Teknik untuk mengetahui penyebab kematian, mengetahui pengaruh suatu penelitian yang dilakukan terhadap organ. c. Fiksasi merupakan proses pengawetan protoplasma sehingga struktur jaringan tetap stabil dan tidak mengalami perubahan pasca mati. Larutan yang digunan pada umumnya untuk fiksasi yaitu: larutan formalin 10%, larutan posphat buffer saline-formalin, larutan bouin. d. Pemotongan (trimming) merupakan pemotongan sampel organ menjadi ukuran yang lebihnkecil sehingga memudahkan tahap pembuatan preparat selanjutnya jaringan yang telah difiksasi selama 24 jam ditiriskan pada saringan kemudia diptong menggunakan pisau scalbel dengan ketebalan 1 x 1 cm disusun ke dalam tissue cassete dan diberi label. e. Dehidrasi (Dehydration) merupakan tahap pembenaman jaringan kedalam beberapa larutan etanol dengan konsentrasi bertingkat. Proses dehidrasi dilakukan dengan merendam jaringan dalam larutan alcohol bertingkat dimulai dari etaol 70%, 80%, 90% dsn 95% masing-masing selama 3 jam dan masing- masing etanol absolte I, II, III masing-masing 1 jam f. Penjernijan (clearing) merupakan tahapan membuat jaringan menjadi jernih dan transparan menggunakan pelarut organic seperti xiline atau toloune. Tahap ini bertujuan untukn mengeluarkan alcohol dari jaringandan digantikan dengan parafin. Proses penjernihan dilakukan dengan mencelupkan jaringan dalam larutan xilen I, II dan III masing-masing selama 40 menit. g. Infiltrasi parafin (ebedding) yaitu proses perendaman jaringan dalam parafin yang dicairkan yang dicairkan pada suhu 58-60 selama 30 menit sampai 6 jam dalam incubator bertujuan untuk mengeluarkan cairan pembering (clearing agent) dari jaringan dan diganti dengan parafin selain itu juga membuat jaringan tahan terhdap pemotongan. Parafin dipilih sebagai media karena dapa meberikan konsistensi keras, irisan yang didapat lebih tipis dari pada metode beku atau seloidin yaitu mencapai rata-rata 6 mikron, seirisan seri dan pemrosesan lebih cepat dan mudah h. Pengeblokan (Bocking) Pengeblovkan adalah proses pembuatan blok preparat dapat dipotong dengan mikrotom menggunakan parafin. i. Pemotongan (Scaning) Scanning adalah proses pemotongan blok preparat dengan menggunakan mikrotom. Tujuan dari program blok adalah untuk mendapatkan potongan jaringan yang tipis dengan ketebalan 3-8 um. j. Evaluasi preparat Evaluasi preparat setelah tahap pemotong dilakukan untk melihat preparat jaringan baik atau tidak sebelum dilakukan proses selanjutny. Preparat jaringan yang berada di object glass diamati di bawah mikroskop dan dilihat ada tidaknya kerusakan yang terjadi misalnya jarinan retak, tergoresatau terlipat sebelum dilakukan proses pewarnaan. Tahap ini bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat kerusakan jaringan selama pemrosesan jaringan.
2. Apa yang dimaksud dengan metachromasia?
Metachromasia adalah perubahan karakteristik dalam pewarnaan yang dilakukan dalam jaringan biologis, ditunjukkan oleh pewarna tertentu ketika mereka mengikat zat tertentu yang hadir dalam jaringan ini, yang disebut kromotrop. Misanya, toluidine blue menjadi blue dark (dengan rentang warna dari biru-merah tergantung pada konten glikosaminoglikan) ketika terikat tulang rawan. Noda metakromatik lain yang banyak digunkan adalah pewarnaan Giemsa dan May-Grrundwald hematologis yang juga mengandung pewarna tiazin. Inti sel darah putih berwarna ungu, butiran basophil magenta intens, sedangkan sitoplasma (sel mononuclear) berwrna biru. Tidak adanya perubahan warna pada pewarnaan dinama orthochromasia. 3. Jelaskan salah satu dari special technique in microtecnique! Frozen Section atau potong beku adalah pemeriksaan hitopatologi yang dilakukanpada waktu penderita dioperasi untuk mengetahui ganas tidaknya kelainan atau tumor yang kemudian untuk menentukan terai selanjutnya. potong beku adalah konsultasi intraoperasi untuk menetapkan diagnose histopatologi yang cepat dari suatu dari proses patologi. Potong beku ini merupakanmetode pengelolaan jaringan dengan tidak memakai proses dehidrasi, slearing agents, dan pada beberapa kasus tanpa media embedding. Potong beku ini adalah Teknik pemeriksaaann histologi histologi tetapi kemudian digunakan untuk melihatunsur- unsur-unsur jaringan yang diperiksa.