Anda di halaman 1dari 10

Teori Evolusi Sebelum

Darwin
Dalam biologi evolusi mengacu pada proses yang telah mengubah bentuk kehidupan
diatas benda sejak bentuknya yang paling awal sampai terbentuk keanekaragaman yang
sangat luas seperti apa yang kita teukan saat ini. Evolusi (latin=evolvere, =membuka
gulungan) adalah proses perubahan struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana
menjadi bentuk yang lebih kompleks dan berlangsung dari generasi ke generasi dalam
jangka waktu yang sangat lama. Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang
artinya membentang.

Tokoh-tokoh yang menemukakan teori evolusi


Teori evolusi sebelum Charles Darwin
1.    Aristoteles ( 384-322 SM)
Dalam sistem klasifikasi yang diciptakannya, Aristoteles menyusun makhluk hidup
berdasarkan pertambahan bentuk kekompleksannya. Sistem klasifikasi tersebut tidak
memberikan tempat bagi bentuk-bentuk kehidupan baru yang muncul pada masa depan.
Bagi Aristoteles spesies memiliki bentuk yang tetap dan tidak mengalami perubahan.
2.    William Palley (1743-1805)
Dalam bukunya yang berjudul Natural Theology William Paley berpendapat bahwa
kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta. Hipotesis
tersebut dikenal sebagai Teori Penciptaan Khusus. Para penganut teori ini percaya bahwa
semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu waktu dan tetap
tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan.
3.    George Louis Leclerac (Comte de Buffon atau Count of Buffon) (1707-1788)
Goerge Louis mengatakan bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu dan bumi berusia
dari 6000 tahun. Makhluk hidup mungkin saja berubah jika organ tubuhnya tidak digunakan
dan mengalami degenerasi. Pada tahun 1774 ia memperkirakan bumi berusia sekurang-
kurangnya 75000 tahun, ia juga berpendapat bahwa manusia dan kera berkerabat dekat karena
kera dianggap sebagai manusia yang mengalami degenerasi. Walaupun Goerge Louis atau
Count of Buffon merupakan pelopor yang menyatakan bahwa spesies dapat berubah dari
generasi ke generasi, ia secara terbuka menolak pendapat bahwa suatu spesies dapat berevolusi
menjadi spesies lain.
4.    Erasmus Darwin (1731-1802)
Setelah membaca buku Buffon , ia percaya bahwa evolusi terjadi pada semua makhluk hidup
(evolusi organik), termasuk manusia. Ia juga percaya bahwa karakteristik yang diperoleh orang
tua akan diwariskan kepada keturunannya. Erasmus Darwin menuliskan pendapat-pendapatnya
dalam sebuah buku yang berjudul Zoonomia: or the Laws of Organic Lifes. Ia menulis tentang
evolusi kehidupan dari “setetes kecil di lautan purba”. Hingga membentuk ikan, amphibi, reptil,
dan manusia.
5.    Jean Baptiste de Monet de Lamarck (1744-1829)
Lammarck mempercayai bahwa organisme mikroskopis muncul secara spontan dari bahan-
bahan tak hidup yang kemudian berevolusi menjadi bentuk-bentuk yang lebih kompleks.
Lamarck menduga produk akhir evolusi adalah manusia. Dalam bukunya yang
berjudul Philosophie Zoologique  Lamarck mengajukan teori evolusi berdasarkan pada organ-
organ “yang digunakan dan tidak digunakan” (use and diuse).
Ia percaya bahwa evolusi saat suatu organisme menggunakan
suatu organ tubuh dengan suatu cara sehingga bagian tubuh itu
berubah sepanjang hidupnya dan perubahan tubuh tersebut
diwariskan pada keturunannya. Lamarck menduga bahwa leher
zarafah yang panjang merupakan akibat penarikan atau peregangan
selama bertahun-tahun. Zarafah menarik lehernya untuk mencapai
daun-daun pada pucuk pohon sehingga leher itu tumbuh
memanjang. Perubahan bentuk tubuh itu selanjutnya diwariskan
kepada keturunnya.
6.      August Wissmann
Teori Lamarck ini dibantah oleh percobaan yang dilakukan wissmann karena ia membuktikan
bahwa pada pemotongan ekor tikus jantan dan tikus betina sampai pada 50 generasi,ternyata
generasi ke-51 dan seterusnya tetap memiliki ekor seperti generasi sebelumnya.Wissmann
menyimpulkan bahwa pengaruh lingkungan tidak diwariskan tetapi yang diwariskan kepada
keturunannya adalah perubahan pada tingkat gen pada sel sel gamet. Jadi evolusi
merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor faktor genetika.
7.    George Cuvier (1769-1832)
Goerge Cuvier adalah ahli sains pertama yang mendemonstrasikan kepunahan hewan-hewan purba.
Ia merupakan penganut teori bahwa spesies memiliki bentuk yang tidak berubah. Goerge Cuvier
menganut toeri katastrofisme. Teori ini mengatakan bahwa terdapat kekerasan dan bencana
(katastrofi) alam yang tiba-tiba, seperti banjir. Akibatnya, tumbuhan dan hewan yang hidup di
tempat ini mati. Lalu masuk bentuk kehidupan baru yang berpindah dari daerah lain. Akibatnya,
catatan fosilnya juga menunjukkan adanya perubahan spesies yang tiba-tiba.
kekuatan bumi seperti gempa bumi, pergerakan glasial, gunung berapi, dan bahkan dekomposisi
tumbuhan serta hewan yang telah mengubah di masa lalu dan tetap bekerja hingga sekarang. Teori
yang dikemukakan oleh Charles Lyell dinamakan teori uniformitarianisme yang asal-usulnya
dikembangkan oleh ahli geologi Skotlandia James Hutton.

Teori evolusi menurut Charles Darwin  (1809-1882)


Walaupun bukan yang menemukan atau menciptakan teori evolusi Charles Darwinlah yang melakukan
penelitian penting untuk meyakinkan bahwa evolusi benar terjadi. Darwin pada tahun 1834 tiba di
kepulauan Galapagos yang terletak dikepulauan Pasifik, disebelah barat Equador, Amerika Selatan. Di
sana terdapat spesies-spesies yang tidak ditemukan di tempat-tempat lain di bumi. Meskipun begitu,
spesies itu mirip dengan spesies yang ada di Amerika Selatan. Ada 13 spesies
burung finch di kepulauan Galapagos yang berhasil diidentifikasi oleh
Darwin yang memiliki banyak kemiripan dengan 1 spesies burung
finch yang ada di daratan Amerika Selatan sekitar 1000 mil dari
Kepulauan Galapagos. Menurut Darwin perbedaan makanan. Darwin
berkesimpulan bahwa ke-13 spesies burung finch itu berevolusi dari 1
spesiesme burung finch yang ada di daratan Amerika Selatan yang
menyebar ke kepulauan Galapagos dan beradaptasi dengan kondisi
lingkungan lingkungan yang ada. Proses adaptasi spesies tersebut dikenal sebagai radiasi adaptif.
Berdasarkan artikel Malthus yang berjudul An Essay of the Principle of Population, Darwin
berpendapat bahwa agar dapat bertahan hidup suatu individu harus berjuang dan akibatnya akan terjadi
kompetisi. Pada tahun 1858, Darwin bersama Alford Russel Wallace menerbitkan suatu karya tulis
mengenai seleksi alam yang merupakan faktor utama penyebab perubahan secara evolusi. Tahun 1859,
Darwin menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul On the Origin of Species by Means of Natural
Selection.
Teori Darwin tentang evolusi disebabkan oleh seleksi alam dibuat berdasarkan hasil observasi
sebagai berikut.
• Lebih banyak keturunan yang dihasilkan daripada yang benar-benar mampu bertahan hidup.
• Dalam suatu spesies tidak ada individu-individu yang identik(sama) karena selalu terjadi variasi
dan beberapa individu memiliki sifat-sifat yang cocok dengan kondisi lingkungan yang ada
dibandingkan individu lainnya.
Empat pokok pikiran Darwin yang terdapat dalam buku The Origin of Species adalah sebagai
beriku:
a. Bentuk-bentuk kehidupan tidaklah bersifat tetap, tetapi mengalami perubahan secara bertahap &
terus menerus.
b. Spesies-spesies yang ada sekarang merupakn hasil evolusi dari spesies-spesies terdahulu.
c. Spesies-spesies yang berkerabat dekat berevolusi dari moyang yang sama.
d. Seleksi alam merupakan mekanisme untuk terjadinya evolusi.

Jika lamarck berpendapat bahwa panjangnya leher jerapah akibat tertarik atau teregang selama
bertahun-tahun untuk mencapai daun-daun di pucuk pohon, tidak demikian dengan Darwin. Menurut
Darwin, panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam. Jerapah memiliki
panjang leher yang bervariasi. Jerapah dengan leher yang panjang dapat mencapai daun-daun yang
ada di pucuk pohon untuk makanannya. Akibatnya jerapah berleher panjang mampu hidup cukup
lama untuk melakukan perkawinan menghasilkan keturunan. Sementara itu, jerapah berleher pendek
akan kekurangan pangan karena tidak mampu mencapai daun-daun di puncak pohon. Akibatnya
mereka mati atau terseleksi oleh alam sebelum mereka mampu melakukan perkawinan menghasilkan
keturunan.
Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi
1.   Fosil
Merupakan tubuh, bagian tubuh, jejak, ataupun sisa-sisa makhluk hidup
yang terawetkan dalam beberapa cara antara lain dalam batuan sedimen,
dalam es ataupun dalam getah lengket yang dihasilkan oleh pohon-pohon
tertentu.
2.   Perbandingan Anatomi
Perbandingan anatomi  meliputi proses membandingkan struktur tubuh
seperti jantung dan rangka, pada hewan-hewan yang berbeda. Jika pada
hewan-hewan berbeda terdapat stsuktur organ yang serupa, dapat
diindikasikan hewan-hewan tersebut memiliki moyang yang sama.
Struktur organ-organ tubuh dengan bentuk dasar yang sama tetapi
memiliki fungsi yang berbeda dinamakan homologi.
3.   Perbandingan Embriologi
Perkembangan embrio dari zigot menuju ke dewasa itu dikenal sebagai
ontogeni. Perkembangan dari filum tingkat rendah menuju ke filim tingkat
tinggi secara evolusi disebut sebagai filogeni. Secara ontogeni, hewan
berkembang dari satu sel (zigot) menjadi morula, blastula, gastrula
membentuk alat-alat tubuh dan seterusnya. Secara filogeni, makhluk hidup
berkembang dari hewan bersel satu, koloni, coelenterata, cacing hingga ke
amphibi, reptilia dan mamalia.
4.   Alat Tubuh yang Tersisa
Organ tubuh yang tidak digunakan semakin lama akan semakin menyusut
atau disebut mengalami reduksi. Namun beberapa sisa organ tersebut
terkadang masih dapat ditemukan. Sisa-sisa organ tubuh itu terkadang
terdapat pada waktu embrio dan setelah dewasa menghilang, namun ada
pula yang masih tersisa hingga dalam bentuk dewasa.
5.   Perbandingan Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat faal tubuh yakni segala
sesuatu yang berhubungan dengan mekanisme alat-alat tubuh dalam
menjalankan fungsinya.
6.   Petunjuk Biokimia
Secara biokimia makhluk hidup yang dekat kekerabatannya
menghasilkan bahan-bahan kimia (biasanya protein pada organisme dan
alkaloid pada tumbuhan) yang sama. Semaki jauh kekerabatan makhluk
hidup semakin besar perbedaannya bahan kimia yang dihasilkan, semakin
dekat kekerabatannya semakin kecil perbedaan bahan kimia yang
dihasilkannya.
7.   Domestikasi
Pembudidayaan makhluk hidup (domestikasi) dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan fenotip sesuai dengan keinginan manusia. Dalam
domestikasi manusia memilih melakukan penyilangan agar diperoleh
keturunan yang ideal.
Adanya evolusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
• Seleksi alam, dapat mempengaruhi frekuensi suatu sifat yang dapat
diturunkan dalam populasi dalam tiga cara berbeda.
• Migrasi, adalah perpindahan spesies-spesies ke tempat-tempat baru.
• Rekombinasi gen, terjadi melalui perkawinan yang menyebabkan perubahan
frekuensi gen pada generasi selanjutnya. Melalui perkawinan silang, akan
dihasilkan varietas baru. Varietas baru ini terjadi akibat pembuahan atau
penyerbukan dari individu lain sehingga terjadi rekombinasi gen.
Rekombinasi gen-gen yang disebabkan oleh perkawinan silang merupakan
dasar terjadinya evolusi, karena melalui rekombinasi memungkinkan adanya
variasi baru. Varietas baru yang terbentuk menempati daerah yang sangat
berbeda dan tidak memungkinkan terjadinya interhibridisasi, dua varietas
baru tersebut akan mengalami perubahan-perubahan yang pada akhirnya
akan menjadi dua spesies yang berbeda. Proses pembentukan spesies baru
ini disebut spesiasi.

Spesiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:


a. Isolasi reproduksi
b. Isolasi geografis
c. Domestikasi
d. Peristiwa poliploidi
Analisis Kebijakan Redaksional

Analisis yang berkaitan dengan rangkaian konsep dan asas


yang menjadi garis besar mengenai cara dan gaya menyusun
kata dalam kalimat.

Komentar :
Teks prosedur yang kami buat tidak mengandung unsur-unsur
SARA, pornografi, dan yang merujuk kepada terorisme.
Contohnya : 2 buah apel ukuran sedang, potong dadu.

Anda mungkin juga menyukai