Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI

EVOLUSI

Disusun oleh:
Nama : Irsa Lerian
Kelas : XII MIA 4

SMA KARTIKA XX-1 MAKASSAR


A. TEORI- TEORI EVOLUSI
Evolusi berasal dari Bahasa latin "evolvere" yang artinya membuka gulungan. Kata evolvere
diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi "evolution" yang berarti perkembangan secara
bertahap. Artinya terdapat perubahan pada makhluk hidup yang menyimpang dari bentuk awal.

Definisi Evolusi
Proses perubahan struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
kompleks yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan terjadi dalam satu generasi ke generasi
berikutnya.

1.Teori Evolusi sebelum Charles Darwin

a.Aristoteles (384-322 SM)

Beberapa filsuf Yunani telah berbicara mengenai evolusi kehidupan.


Aristoteles, yang merupakan peneliti tentang makhluk hidup, tidak
mendukung konsep tersebut. Dalam sistem klasifikasi yang
diciptakannya, Aristoteles menyusun makhluk hidup berdasarkan
pertambahan bentuk kekompleksannya. Sistem klasifikasi tersebut
tidak memberikan tempat bagi bentuk-bentuk kehidupan baru yang
muncul pada masa depan. Bagi Aristoteles, spesies memiliki bentuk
yang tetap dan tidak mengalami perubahan.

b. William Paley (1743-1805)

Dalam bukunya yang berjudul Natural Theology, William Paley


berpendapat bahwa kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti
kerja Sang Maha Pencipta. Hipotesis tersebut dikenal sebagai teori
penciptaan khusus. Para penganut teori ini percaya bahwa semua jenis
makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu waktu dan
tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan.

c. Count of Buffon

 George Louis Leclerc atau yang dikenal dengan Count Of


Buffon adalah seorang dokter, ahli zoologi, ahli matematika, dan
ahli sains yang berasal dari Perancis dan hidup di awal abad ke-18
(1707-1788).
Buffon me rupakan salah satu pelopor yang menyatakan bahwa spesies dapat
berubah dari generasi ke generasi.
 Buffon berpendapat "makhluk hidup berubah sepanjang waktu".
 Makhluk hidup mungkin saja berubah jika organ tubuhnya tidak digunakan dan
mengalami degenerasi. Buffon juga menuliskan bahwa spesies-spesies yang mirip satu
dengan yang lainnya memiliki nenek moyang yang sama.

Pendapat-pendapat Count Of Buffon ditulis dalam sebuah ensiklopedia yang berjudul


Histoire Naturelle (Natural History) walaupun pada saat itu la belum mengetahui sebab
dari evolusi.

d. Erasmus Darwin (1731-1802)

 Erasmus Darwin merupakan Kakek dari Charles


Darwin. Beliau merupakan seorang dokter, penyair, dan ahli
sains yang hidup di pertengahan abad ke-18 (1731-1802).
 Setelah membaca ensiklopedia karya Count Of
Buffon, la percaya "'evolusi terjadi pada semua makhluk
hidup, termasuk manusia".
 la juga percaya "'karakteristikyang diperoleh orang
tua akan diwariskan kepada keturunannya".
 Erasmus Darwin menuliskan pendapat-pendapatnya
tersebut dalam sebuah buku berjudul Zoonomia: or the Laws of Organic Life.

la menuliskan bahwa evolusi kehidupan dimulai dari "setetes kecil di lautan purba"
hingga pada akhirnya membentuk ikan, amfibi, reptil, dan manusia.

 Sama halnya dengan Count of Buffon, Erasmnus Darwin juga belum mengetahui apa
yang menyebabkan terjadinya evolusi.

e. Lamarck (1744-1829)

 Jean Baptiste de Monet de Lamarck merupakan


bangsawan Perancis sekaligus ahli evolusi yang hidup di
pertengahan abad ke-18 (1744-1829).
 Lamarck percaya bahwa organisme mikroskopis muncul
secara spontan dari bahan-bahan tidak hidup yang kemudian
berevolusi menjadi bentuk-bentuk yang lebih kompleks. la juga
menduga produk akhir evolusi adalah manusia.
 Dalam bukunya yang berjudul Philosophie Zoologique (1809), Lamarck mengajukan
suatu teori evolusi berdasarkan pada organ-organ " yang digunakan dan yang tidak
digunakan" (use and disuse). Ia percaya bahwa evolusi terjadi saat suatu organisme
menggunakan suatu bagian tubuh dengan suatu cara sehingga bagian tubuh itu berubah
sepanjang hidupnya dan perubahan tersebut diwariskan kepada keturunannya.

f.George Cuvier (1769-1832)

 George Cuvier merupakan ahli sains pertama yang


mendemonstrasikan kepunahan hewan-hewan purba. Namun, ia
menolak teori bahwa keberadaan hewan-hewan purba menandakan
terjadinya evolusi. Ia tetap teguh mempertahankan teori bahwa
spesies memiliki bentuk yang tidak berubah.
 George Cuvier menganut teori katastrofisme. Teori itu
mengatakan bahwa terdapat kekerasan dan bencana (katastrofi)
alam yang tiba-tiba, seperti banjir. Akibatnya, tumbuhan dan
hewan-hewan yang hidup di tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
tersebut menjadi mati. Kemudian, masuk bentuk-bentuk kehidupan
baru yang berpindah dari daerah-daerah lain. Akibatnya, catatan
fosil pada daerah itu menunjukkan adanya perubahan spesies yang tiba-tiba.

g.Charles Lyell (1797-1875)

Charles Lyell (Gambar 9.9) adalah seorang ahli sains Inggris yang
menulis sebuah buku berjudul Principles of Geology. Dalam
bukunya, Charles Lyell menuliskan beberapa hal yang agak
mengejutkan mengenai evolusi fisik bumi. Menurut Charles Lyell,
bumi berusia lebih tua daripada yang diperkirakan orang. Charles
Lyell juga berpendapat bahwa teori katastrofisme Cuvier adalah
salah. Menurutnya, bumi mengalami perubahan-perubahan yang
progresif dan lebih lambat. Perubahan-perubahan pada permukaan
bumi itu disebabkan oleh kekuatan alami yang telah mengubah bumi
di masa lalu dan tetap bekerja hingga saat ini. Kekuatan-kekuatan
tersebut meliputi erosi, gempa bumi, pergerakan glasial, gunung berapi, dan bahkan dekomposisi
(peruraian) tumbuhan serta hewan.

Teori yang dikemukakan oleh Charles Lyell tersebut dinamakan teori uniformitarianisme yang
asal usulnya dikembangkan oleh ahli geologi Skotlandia bernama James Hutton (1726-1797).
2.Teori Evolusi menurut Charles Darwin (1809-1882)

 Darwin dilahirkan pada awal abad ke-19 atau tepatnya pada


tahun 1809.Ketika Danwin berumur 22 tahun tepatnya pada tahun
1831, la mengikuti pelayaran keliling dunia bersama kapal HMS
Beagle.Dalam pelayaran tersebut Darwin mempelajari berbagai hewan,
tum buhan,dan bentuk geologi daerah yang disinggahinya.
 Setelah berlayar selama 3 tahun, Darwin dan HMS Beagle tiba
di Kepulauan Galapagos yang terletak di Samudera Pasifik tepatnya
di sebelah barat Ekuador, Amerika Selatan. Kepulauan Galapagos
merupakan kepulauan vulkanik yang terdiri atas beberapa pulau dengan
kondisi lingkungan yang berbeda,
 Penyebaran geografis spesies di Kepulauan Galapagos ternyata membingungkan
Darwin,sebab kebanyakan spesies hewan di Kepulauan ini tidak ditemukan di tempat lain
di belahan bumi manapun, walaupun memiliki kesamaan ciri dengan spesies hewan di
daratan Amerika Selatan.
 Darwin menduga bahwa spesies di Kepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan
dan kemudian mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
yang berbeda.

 Ketika Darwin mempelajari kehidupan liar yang ada


pada tiap pulau di Kepulauan Galapagos, la menemukan
14 jenis spesies burung finch yang berbeda namun
memiliki banyak kemiripan dengan burung finch yang
ada di Amerika selatan.
 Perbedaan dari ke-14 burung finch tersebut terletak pada
paruhnya. Keanekaragaman bentuk paruh tersebut diduga
karena perbedaan makanan.

 Pada tahun 1859, Darwin berhasil mencetuskan teori evolusinya yang sangat terkenal
hingga sekarang sehingga la dijuluki sebagai Bapak Evolusi.

Teori evolusi Darwin tertuang pada bukunya yang berjudul On the Origin of Species by
Means of Natural Selection. Buku tersebut berisi 2 teori utama yaitu:
1. Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa
lalu.
2. Evolusi terjadi karena mekanisme seleksi alam atau dengan kata lain seleksi alam
penyebab terjadinya evolusi
B. Perbandingan Teori Evolusi Darwin dan Teori Evolusi Lainnya

1.Teori Evolusi Darwin versus Teori Evolusi Lammarck

Menurut Darwin, evolusi berlangsung karena adanya seleksi alam. Hanya


individu-individu yang memiliki sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya
yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak.

 Sebagai contoh, Darwin berpendapat panjangnya leher jerapah merupakan salah satu
contoh seleksi alam, Pada awalnya, jerapah memiliki panjang leher yang bervariasi.
Jerapah berleher panjang mampu menjangkau daun-daun yang ada di pucuk pohon untuk
makanannya. Akibatnya, jerapah berleher mampu hidup cukup lama untuk melakukan
perkawinan. Jerapah berleher panjang kawin dengan sesama jerapah berleher panjang
akan menurunkan ciri tersebut kepada keturunannya.

 Jerapah berleher pendek akan kekurangan pangan karena tidak mampu mencapai daun-
daun yang tinggi. Akibatnya, mereka mati atau terseleksi oleh alam sebelum mereka
mampu melakukan perkawinan. Hal itu menyebabkan jerapah berleher pendek terus
berkurang dan pada akhirnya hanya jerapah leher panjang yang tersisa. Mereka itulah
yang lolos seleksi alam karena cocok dengan keadaan lingkungannya.

Menurut Lamarck, evolusi terjadi saat suatu organisme menggunakan suatu organ
tubuh secara terus-menerus sehingga organ tubuh tersebut mengalami perubahan (hukum
"use and disuse' atau "yang digunakan dan yang tidak digunakan").
 Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk menghadapi suatu lingkungan
tertentu akan menjadi lebih besar dan kuat. Sementara bagian tubuh yang jarang
digunakan akan mengalami kemunduran. Perubahan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh
dari lingkungan tersebut dapat diwariskan kepada keturunannya.
 Lamarck menduga bahwa leher jerapah yang panjang merupakan akibat penarikan atau
peregangan selama bertahun-tahun. Jerapah menarik lehernya untuk mencapai daun-daun
pada pucuk pohon sehingga leher itu tumbuh memanjang (awalnya pendek
berkembang menjadi panjang)
 Perubahan bentuk tubuh itu selanjutnya diwariskan kepada keturunannya. Namun, seperti
halnya Darwin, Lamarck juga percaya bahwa makhluk yang paling sesuai atau cocok
yang akan bertahan hidup.

2.Teori Evolusi Darwin versus Teori Evolusi August Weismann

August Weismann (1834-1914) adalah seorang biologiwan Jerman pendukung teori


evolusi Darwin. Namun, tidak seperti Darwin, Weismann berpendapat bahwa evolusi berkaitan
dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

Weismann berpendapat bahwa sifat leher panjang dan leher pendek pada jerapah
dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher
pendek bersifat resesif. Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang
bersifat homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek merupakan
keturunan yang ber- homozigot resesif. Jerapah berleher pendek yang homozigot resesif tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga akhirnya punah.
3.Teori Evolusi Lamarck versus Teori Evolusi Weismann

Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya dengan


cara menggunakan organ tubuhnya, kemudian sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan kepada
keturunannya. Berdasarkan teori tersebut, menurut Lamarck, nenek moyang rusa tidak
bertanduk. Namun, karena sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh di kepala rusa. Teori
Lamarck tersebut ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel
tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya. Weismann
membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus. Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang
masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut
dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang
berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.

C. Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi

1. Fosil
Bukti langsung terjadinya evolusi dijumpai dalam catatan fosil. Fosil merupakan tubuh,
bagian tubuh, jejak, ataupun sisa-sisa makhluk hidup yang terawetkan dalam beberapa
cara, antara lain dalam batuan sedimen (kebanyakan dalam batu kapur dan tanah liat),
dalam es, ataupun dalam getah lengket yang dihasilkan oleh pohon-pohon tertentu
(misalnya, pinus).
Salah satu catatan fosil yang terbaik adalah catatan fosil
evolusi kuda.
Perubahan pada fosil kuda:
1.Tubuh bertambah besar,
2. Jarak antara mata dan mulut semakin jauh
3. Leher semakin panjang.
4.Perubahan bentuk geraham.
5.Anggota tubuh semakin panjang
6.Reduksi jumlah jari kaki, dari lima jari menjadi satu jari
Ada 2 metode untuk menghitung umur fosil, yaitu :
 Pentarikhan Relatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan umur batuan tempat ditemukannya fosil,
Umur batuan dapat ditentukan melalui seberapa jauh jarak batuan tersebut dari
permukaan bumi.
 Pentarikhan Absolut
Pentarikhan absolut dilakukan berdasarkan penghitungan laju peluruhan radioaktif
dalam batuan. Perubahan bertahap asam amino dari bentuk satu ke bentuk lainnya setelah
organisme mati juga dapat digunakan untuk pentarikhan beberapa jenis fosil.
2. Perbandingan Anatomi

 Struktur asalnya sama,fungsinya berbeda dinamakan Homologi.Kesamaan struktur pada


beberapa spesies yang dihasilkan dari leluhur yang sama. Homologi merupakanhasil dari
evolusi divergen.

Contoh:
Persamaan struktur anggota gerak atas yang dimiliki oleh vertebrata, menunjukkan
bahwa vertebrata berasal dari nenek moyang yang sama.

 Struktur asalnya berbeda, fungsinya sama dinamakan Analogi. Kesamaan fungsi yang
terdapat pada beberapa spesies berbeda dan dihasilkan dari leluhur yang berbeda. Analogi
merupakan hasil evolusi konvergen.
Contoh:
Persamaan fungsi pada sayap kupu-kupu, sayap burung, dan sayap kelelawar.
3. Perbandingan Embriologi
Kesamaan perkembangan embrio tahap awal pada vertebrata memperkuat adanya
kesamaan nenek moyang pada vertebrata.
Perkembangan makhluk hidup dari zigot hingga dewasa dinamakan ontogeni, sedangkan
perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang paling sederhana hingga menjadi bentuk
yang paling kompleks dinamakan filogeni.

4. Perbandingan Biokimia
Dilihat dari kesamaan materi genetik yang dimiliki oleh makhluk hidup yaitu DNA,
menunjukkan adanya bukti evolusi.

Setiap urutan tiga basa nitrogen dalam DNA berperan sebagai kode untuk produksi asam
amino yang persis sama di semua organisme,

Menurut Carl Woese, kekerabatan filogenetik bisa dilihat dari urutan pada rRNA, asam
nukleat yang perubahannya paling lambat dibandingkan yang lainnya.
Terbentuk 3 domain berdasarkan kesamaan urutan rRNA

5. Alat Tubuh yang Tersisa (Organ Vestigial)


Struktur "sisa" yang kurang penting atau bahkan tidak ada fungsinya bagi suatu
organisme dinamakan organ-organ vestigial

Organ-organ vestigial dapat dipandang sebagai bukti terjadinya evolusi. Artinya,


organisme-organisme yang memiliki organ-organ vestigial diduga memiliki moyang yang
sama dengan organisme-organisme yang memiliki organ-organ yang homolog secara
fungsional.

Sisa tulang panggul dan tulang kaki ular dan paus


dari nenek moyang

6. Domestikasi atau Seleksi Buatan


"Domus" yang artinya rumah.
Domestikasi adalah usaha manusia untuk mengubah atau menjadikan hewan dan
tumbuhan liar menjadi hewan dan tumbuhan yang teradaptasi dengan manusia dan
lingkungannya yang baru, lalu mengalami modifikasi seiring dengan berjalannya waktu.
Contoh:
Domestikasi anjing yang berasal dari serigala abu-abu diduga sudah sejak 100.000 tahun
yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA.

D. Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi menjelaskan peristiwa evolusi yang dapat disebabkan oleh
adanya seleksi alam dan mutasi gen dalam suatu populasi
1. Seleksi Alam
Mekanisme yang diajukan oleh Darwin untuk menjelaskan terjadinya evolusi adalah
seleksi alam. Contoh klasik seleksi alam adalah ngengat Biston betularia. Ngengat
tersebut terdapat dalam dua bentuk, yaitu ngengat berwarna gelap dan ngengat berwarna
terang. Sebelum Revolusi Industri (1850), ngengat berwarna terang mendominasi hampir
seluruh wilayah inggris, sedangkan ngengat berwarna gelap jarang terlihat. Namun, pada
tahun 1895 terjadi peningkatan jumlah ngengat berwarna gelap hingga mencapai 98%
dari seluruh populasi ngengat. Hal itu disebabkan selama Revolusi Industri, asap hitam
dari tungku pembakaran batu bara telah membunuh lumut kerak pada batang-batang
pohondan menghitamkannya. Ketika ngengat hinggap dibatang-batang pohon tersebut,
ngengat berwarna gelap sulit terlihat oleh burung pemangsa dibandingkan ngengat
berwarna terang. Sehingga akibatnya, ngengat berwarna gelap dapat hidup lebih lama
untuk bereproduksi. Oleh karena itu, dikatakan ngengat berwarna gelap lebih adaptif
(lebih dapat menyesuaikan diri) terhadap lingkungan daripada ngengat berwarna terang.
Dalam kasus ini, yang berperan sebagai tekaman lingkungan yang menyeleksi (tekanan
seleksi) adalah pemangsaan oleh burung predator dan ngengat berwana terang dikatakan
terkena seleksi alam.
2. Mutasi Gen
Mutasi gen adalah perubahan susunan gen (DNA) yang dapat menyebabkan perubahan
sifat-sifat organisme yang mengalaminya. Perubahan tersebut dapat diwariskan
organisme kepada keturunannya. Meskipun secara alami sangat jarang terjadi, mutasi gen
merupakan salah satu mekanisme penting terjadinya evolusi untuk menghasilkan spesies
baru. Perubahan sifat akibat mutasi gen menimbulkan berbagai variasi pada organisme
yang pada akhirnya membuka peluang untuk terjadinya evolusi.

Dalam mutasi gen, hal yang perlu mendapat perhatian adalah angka laju mutasi. Angka
laju mutasi merupakan banyaknya gen yang mengalarni mutasi dari seluruh gamet yang
dihasilkan oleh suatu individu spesies tertentu. Angka laju mutasi sangat kecil, tetapi
karena beberapa hal, yaitu (a) jumlah gamet yang dihasilkan oleh suatu individu sangat
besar,(b) jumlah gen dalam satu gamet juga besar (ribuan), dan (c) jumlah individu dalam
setiap spesies sangat banyak.,angka laju mutasi yang sangat kecil tadi jadi memiliki arti
yang penting.
Individu yang mengalami mutasi mmiliki sifat-sifat yang berbeda dari generasi
sebelumnyn, termasuk dalam hal kemampuan bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam
hal itulah terjadi seleksi slam. Mutasi dapat menguntungkan ataupun merugikan individu
yang mengalaminya. Mutasi dikatan menguntungkan jika mutan yang dihasilkan
memiliki sifut-sifat yang adaptif terhadap lingkungan dengan ketahanan hidup yang
tinggi. Sebaliknya, mutasi dikatakan merugikan jika mutan yang dihasilkan mati, tidak
adaptif terhudap lingkungan, ataupun memiliki ketahanan hidup yang rendah. Bagi mutan
yang mampu hertahan hidup dan berepraduksi, ia dapat menghasilkan keturunan dengan
sifat-sifat yang telah berubah. Sebaliknya, mutan yang tidak mampu bertahan hidup dan
melakukan reproduksi akan mati dan punah.

Anda mungkin juga menyukai