EVOLUSI
Disusun oleh:
Nama : Irsa Lerian
Kelas : XII MIA 4
Definisi Evolusi
Proses perubahan struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
kompleks yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan terjadi dalam satu generasi ke generasi
berikutnya.
c. Count of Buffon
la menuliskan bahwa evolusi kehidupan dimulai dari "setetes kecil di lautan purba"
hingga pada akhirnya membentuk ikan, amfibi, reptil, dan manusia.
Sama halnya dengan Count of Buffon, Erasmnus Darwin juga belum mengetahui apa
yang menyebabkan terjadinya evolusi.
e. Lamarck (1744-1829)
Charles Lyell (Gambar 9.9) adalah seorang ahli sains Inggris yang
menulis sebuah buku berjudul Principles of Geology. Dalam
bukunya, Charles Lyell menuliskan beberapa hal yang agak
mengejutkan mengenai evolusi fisik bumi. Menurut Charles Lyell,
bumi berusia lebih tua daripada yang diperkirakan orang. Charles
Lyell juga berpendapat bahwa teori katastrofisme Cuvier adalah
salah. Menurutnya, bumi mengalami perubahan-perubahan yang
progresif dan lebih lambat. Perubahan-perubahan pada permukaan
bumi itu disebabkan oleh kekuatan alami yang telah mengubah bumi
di masa lalu dan tetap bekerja hingga saat ini. Kekuatan-kekuatan
tersebut meliputi erosi, gempa bumi, pergerakan glasial, gunung berapi, dan bahkan dekomposisi
(peruraian) tumbuhan serta hewan.
Teori yang dikemukakan oleh Charles Lyell tersebut dinamakan teori uniformitarianisme yang
asal usulnya dikembangkan oleh ahli geologi Skotlandia bernama James Hutton (1726-1797).
2.Teori Evolusi menurut Charles Darwin (1809-1882)
Pada tahun 1859, Darwin berhasil mencetuskan teori evolusinya yang sangat terkenal
hingga sekarang sehingga la dijuluki sebagai Bapak Evolusi.
Teori evolusi Darwin tertuang pada bukunya yang berjudul On the Origin of Species by
Means of Natural Selection. Buku tersebut berisi 2 teori utama yaitu:
1. Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa
lalu.
2. Evolusi terjadi karena mekanisme seleksi alam atau dengan kata lain seleksi alam
penyebab terjadinya evolusi
B. Perbandingan Teori Evolusi Darwin dan Teori Evolusi Lainnya
Sebagai contoh, Darwin berpendapat panjangnya leher jerapah merupakan salah satu
contoh seleksi alam, Pada awalnya, jerapah memiliki panjang leher yang bervariasi.
Jerapah berleher panjang mampu menjangkau daun-daun yang ada di pucuk pohon untuk
makanannya. Akibatnya, jerapah berleher mampu hidup cukup lama untuk melakukan
perkawinan. Jerapah berleher panjang kawin dengan sesama jerapah berleher panjang
akan menurunkan ciri tersebut kepada keturunannya.
Jerapah berleher pendek akan kekurangan pangan karena tidak mampu mencapai daun-
daun yang tinggi. Akibatnya, mereka mati atau terseleksi oleh alam sebelum mereka
mampu melakukan perkawinan. Hal itu menyebabkan jerapah berleher pendek terus
berkurang dan pada akhirnya hanya jerapah leher panjang yang tersisa. Mereka itulah
yang lolos seleksi alam karena cocok dengan keadaan lingkungannya.
Menurut Lamarck, evolusi terjadi saat suatu organisme menggunakan suatu organ
tubuh secara terus-menerus sehingga organ tubuh tersebut mengalami perubahan (hukum
"use and disuse' atau "yang digunakan dan yang tidak digunakan").
Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk menghadapi suatu lingkungan
tertentu akan menjadi lebih besar dan kuat. Sementara bagian tubuh yang jarang
digunakan akan mengalami kemunduran. Perubahan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh
dari lingkungan tersebut dapat diwariskan kepada keturunannya.
Lamarck menduga bahwa leher jerapah yang panjang merupakan akibat penarikan atau
peregangan selama bertahun-tahun. Jerapah menarik lehernya untuk mencapai daun-daun
pada pucuk pohon sehingga leher itu tumbuh memanjang (awalnya pendek
berkembang menjadi panjang)
Perubahan bentuk tubuh itu selanjutnya diwariskan kepada keturunannya. Namun, seperti
halnya Darwin, Lamarck juga percaya bahwa makhluk yang paling sesuai atau cocok
yang akan bertahan hidup.
Weismann berpendapat bahwa sifat leher panjang dan leher pendek pada jerapah
dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher
pendek bersifat resesif. Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang
bersifat homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek merupakan
keturunan yang ber- homozigot resesif. Jerapah berleher pendek yang homozigot resesif tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga akhirnya punah.
3.Teori Evolusi Lamarck versus Teori Evolusi Weismann
1. Fosil
Bukti langsung terjadinya evolusi dijumpai dalam catatan fosil. Fosil merupakan tubuh,
bagian tubuh, jejak, ataupun sisa-sisa makhluk hidup yang terawetkan dalam beberapa
cara, antara lain dalam batuan sedimen (kebanyakan dalam batu kapur dan tanah liat),
dalam es, ataupun dalam getah lengket yang dihasilkan oleh pohon-pohon tertentu
(misalnya, pinus).
Salah satu catatan fosil yang terbaik adalah catatan fosil
evolusi kuda.
Perubahan pada fosil kuda:
1.Tubuh bertambah besar,
2. Jarak antara mata dan mulut semakin jauh
3. Leher semakin panjang.
4.Perubahan bentuk geraham.
5.Anggota tubuh semakin panjang
6.Reduksi jumlah jari kaki, dari lima jari menjadi satu jari
Ada 2 metode untuk menghitung umur fosil, yaitu :
Pentarikhan Relatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan umur batuan tempat ditemukannya fosil,
Umur batuan dapat ditentukan melalui seberapa jauh jarak batuan tersebut dari
permukaan bumi.
Pentarikhan Absolut
Pentarikhan absolut dilakukan berdasarkan penghitungan laju peluruhan radioaktif
dalam batuan. Perubahan bertahap asam amino dari bentuk satu ke bentuk lainnya setelah
organisme mati juga dapat digunakan untuk pentarikhan beberapa jenis fosil.
2. Perbandingan Anatomi
Contoh:
Persamaan struktur anggota gerak atas yang dimiliki oleh vertebrata, menunjukkan
bahwa vertebrata berasal dari nenek moyang yang sama.
Struktur asalnya berbeda, fungsinya sama dinamakan Analogi. Kesamaan fungsi yang
terdapat pada beberapa spesies berbeda dan dihasilkan dari leluhur yang berbeda. Analogi
merupakan hasil evolusi konvergen.
Contoh:
Persamaan fungsi pada sayap kupu-kupu, sayap burung, dan sayap kelelawar.
3. Perbandingan Embriologi
Kesamaan perkembangan embrio tahap awal pada vertebrata memperkuat adanya
kesamaan nenek moyang pada vertebrata.
Perkembangan makhluk hidup dari zigot hingga dewasa dinamakan ontogeni, sedangkan
perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang paling sederhana hingga menjadi bentuk
yang paling kompleks dinamakan filogeni.
4. Perbandingan Biokimia
Dilihat dari kesamaan materi genetik yang dimiliki oleh makhluk hidup yaitu DNA,
menunjukkan adanya bukti evolusi.
Setiap urutan tiga basa nitrogen dalam DNA berperan sebagai kode untuk produksi asam
amino yang persis sama di semua organisme,
Menurut Carl Woese, kekerabatan filogenetik bisa dilihat dari urutan pada rRNA, asam
nukleat yang perubahannya paling lambat dibandingkan yang lainnya.
Terbentuk 3 domain berdasarkan kesamaan urutan rRNA
D. Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi menjelaskan peristiwa evolusi yang dapat disebabkan oleh
adanya seleksi alam dan mutasi gen dalam suatu populasi
1. Seleksi Alam
Mekanisme yang diajukan oleh Darwin untuk menjelaskan terjadinya evolusi adalah
seleksi alam. Contoh klasik seleksi alam adalah ngengat Biston betularia. Ngengat
tersebut terdapat dalam dua bentuk, yaitu ngengat berwarna gelap dan ngengat berwarna
terang. Sebelum Revolusi Industri (1850), ngengat berwarna terang mendominasi hampir
seluruh wilayah inggris, sedangkan ngengat berwarna gelap jarang terlihat. Namun, pada
tahun 1895 terjadi peningkatan jumlah ngengat berwarna gelap hingga mencapai 98%
dari seluruh populasi ngengat. Hal itu disebabkan selama Revolusi Industri, asap hitam
dari tungku pembakaran batu bara telah membunuh lumut kerak pada batang-batang
pohondan menghitamkannya. Ketika ngengat hinggap dibatang-batang pohon tersebut,
ngengat berwarna gelap sulit terlihat oleh burung pemangsa dibandingkan ngengat
berwarna terang. Sehingga akibatnya, ngengat berwarna gelap dapat hidup lebih lama
untuk bereproduksi. Oleh karena itu, dikatakan ngengat berwarna gelap lebih adaptif
(lebih dapat menyesuaikan diri) terhadap lingkungan daripada ngengat berwarna terang.
Dalam kasus ini, yang berperan sebagai tekaman lingkungan yang menyeleksi (tekanan
seleksi) adalah pemangsaan oleh burung predator dan ngengat berwana terang dikatakan
terkena seleksi alam.
2. Mutasi Gen
Mutasi gen adalah perubahan susunan gen (DNA) yang dapat menyebabkan perubahan
sifat-sifat organisme yang mengalaminya. Perubahan tersebut dapat diwariskan
organisme kepada keturunannya. Meskipun secara alami sangat jarang terjadi, mutasi gen
merupakan salah satu mekanisme penting terjadinya evolusi untuk menghasilkan spesies
baru. Perubahan sifat akibat mutasi gen menimbulkan berbagai variasi pada organisme
yang pada akhirnya membuka peluang untuk terjadinya evolusi.
Dalam mutasi gen, hal yang perlu mendapat perhatian adalah angka laju mutasi. Angka
laju mutasi merupakan banyaknya gen yang mengalarni mutasi dari seluruh gamet yang
dihasilkan oleh suatu individu spesies tertentu. Angka laju mutasi sangat kecil, tetapi
karena beberapa hal, yaitu (a) jumlah gamet yang dihasilkan oleh suatu individu sangat
besar,(b) jumlah gen dalam satu gamet juga besar (ribuan), dan (c) jumlah individu dalam
setiap spesies sangat banyak.,angka laju mutasi yang sangat kecil tadi jadi memiliki arti
yang penting.
Individu yang mengalami mutasi mmiliki sifat-sifat yang berbeda dari generasi
sebelumnyn, termasuk dalam hal kemampuan bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam
hal itulah terjadi seleksi slam. Mutasi dapat menguntungkan ataupun merugikan individu
yang mengalaminya. Mutasi dikatan menguntungkan jika mutan yang dihasilkan
memiliki sifut-sifat yang adaptif terhadap lingkungan dengan ketahanan hidup yang
tinggi. Sebaliknya, mutasi dikatakan merugikan jika mutan yang dihasilkan mati, tidak
adaptif terhudap lingkungan, ataupun memiliki ketahanan hidup yang rendah. Bagi mutan
yang mampu hertahan hidup dan berepraduksi, ia dapat menghasilkan keturunan dengan
sifat-sifat yang telah berubah. Sebaliknya, mutan yang tidak mampu bertahan hidup dan
melakukan reproduksi akan mati dan punah.