Nim : 431418061
Kelas B Pendidikan Biologi
Tugas Materi 1 EVOLUSI
1. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan
serentak diciptakan diatas bumi oleh satu ciptaan saja.
2. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.
3. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di
bumi ini kecuali tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup sampai
sekarang.
5. Cuvier (1769-1832)
George Cuvier ( 1769 – 1832 ) adalah seorang ahli Paleontologi atau
ilmu fosil Ia menyusun teori yang terkenal dengan Teori Catalysma atau
disebut juga teori Katastropisme. Teori ini dalam ilmu Geologi dikenal
dengan nama Catastrophisme; yaitu revolusi besar di permukaan bumi.
Lapisan-lapisan tanah (yang merupakan kulit bumi) menandakan berbagai
periode dalam sejarah bumi. Hewan-hewan yang telah mati menjadi fosil di
berbagai lapisan tanah merupakan petunjuk dari berbagai spesies yang hidup
di periode tersebut. Berdasarkan hal tersebut, ia berkeyakinan bahwa makhluk
hidup muncul selama masa yang beraneka ragam dalam tataran geologi.
Lantaran revolusi besar dan tiba-tiba yang pernah terjadi yaitu semacam
kiamat di permukaan bumi (misal air bah, gunung meletus, hujan meteor dll)
seluruh makhluk hidup itu musnah. Setelah itu, Tuhan menciptakan kelompok
binatang baru dalam bentuk yang lebih sempurna. Periode-periode makhluk
selanjutnya juga muncul dengan cara yang serupa. Ia juga meyakini teori
fixisme yaitu adanya keanekaragaman makhluk hidup bersifat independen,
suatu spesies berasal dari spesies itu sendiri (misal manusia dari manusia)
sehingga ia mengingkari seluruh jenis hubungan kekerabatan antara makhluk
hidup pada masa kini dan makhluk-makhluk yang pernah hidup sebelumnya
6. Lammarck (1744-1829)
J.B. Lamarck (Jean Baptist Pierre Antoine De Monet, Chavalier De
Lamarck) (1744-1829 M) mengemukakaan bahwa suatu organisme berubah
sesuai dengan aktivitas ataupun kebiasaan dan perubahan /sifat perolehan
tersebut diwariskan kepada generasi berikutnya. Aktivitas/ kebiasaan yang
terjadi berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan
fungsinya.
Teori Lamarck
Awal abad ke-19, Lamarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip
perolehan lingkungan dapat diwariskan secara genetik. Bagian dari tubuh
yang tidak digunakan akan mengalami retardasi atau tidak bergkembang,
bagian atau alat tubuh yang digunakan akan mengalami perkembangan lebih
kuat dan lebih besar.
Lammarck memberi contoh Ular adalah binatang yang mempunyai
kebiasaan untuk merangkak/merayap dengan cepat masuk ke dalam tanah,
kalau mereka mau bersembunyi. Kaki-kaki yang panjang malah merugikan
untuk merangkak dan bersembunyi di dalam tanah dan keberadaan kaki
tersebut justru merintangi gerakan. Jadi kebiasaan bergerak dari binatang itu
menyebabkan lenyapnya kaki-kaki pada tubuhnya sendiri.Sedangkan jerapah
memiliki leher yang panjang karena mereka mempunyai kebiasaan hidup
untuk mengambil daun-daunan dari pohon-pohon yang tinggi.
Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh pewarisan sifat
genetik yang diperoleh dari lingkungannya. Teori Lamarck mengandung
kesalahan yang dapat dibuktikan melalui percobaan. Yang paling sederhana
adalah percobaan Weissman yang menunjukkan bahwa tikus yang ekornya
dipotong di laboratorium tidak mewariskan pengalaman tanpa ekornya itu
pada keturunannya.
7. Charles Lyell (1797-1875)
Berbeda dengan yang dikemukakan Cuvier, Charles Lyell dalam
bukunya “Principle of Geology” mengemukakan bahwa terjadinya strata
lapisan bumi yang mengandung fosil tidak karena terjadinya bencana alam,
tetapi berlangsung sedikit demi sedikit seperti yang kita alami seperti
sekarang ini., dengan menggunakan teori Uniformitarianisme, yaitu teori yang
menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang
seragam, sehingga kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam
kurun waktu. Lyell mengemukakan bahwa gunung dan lembah dan ciri-ciri
fisik permukaan bumi tidak diciptakan seperti bentuknya sekarang atau tidak
dibentuk oleh bencana yang berturut-berturut, tetapi terbentuk oleh
berlanjutnya proses vulkanis, pergolakan, erosi, glasiasi dan sebagainya dalam
jangka waktu yang sangat lama dan masih berlangsung sampai sekarang.
Uniformitarianisme sangat penting bagi perkembangan lebih lanjut dari
pengertian mengenai evolusi organik. Evolusi organik pada satu pihak
merupakan penerapan prinsip uniformitarianisme pada dunia organik. Proses
yang pada waktu ini berlangsung dan berlanjut selama periode waktu yang
lama dapat menjelaskan mengenai asal-usul spesies.
8. Wilhelm Hofmeister (1824-1877)
Dalam bukunya yang terkenal mengenai sejarah perkembangan
Kryptogamen (paku-pakuan dan lumut) telah menulis : Perubahan dari
Jungermanniaceae (suku dari Lumut Hati) yang tak berdaun ke
Jungermanniaceae yang berdaun adalah lambat sekali dan perubahan itu
terjadi dengan jalan suatu deret bentuk antara yang sedikit-sedikit bedanya,
yang tak ada putus-putusnya. Pernyataan itu sangat berprinsip, dan benar-
benar Darwinistis. Akan tetapi aneh sekali pernyataan itu tidak terlalu
dianggap pada masa itu.
9. Leopold Von Buch
Leopold Von Buch pada abad 19 telah menarik kesimpulan dari
penyebaran tanaman-tanaman di Kepulauan Canari, oleh karena proses
evolusi, maka di dalam jurang-jurang yang dalam, disitu terjadilah jenis-jenis
tanaman yang baru dari jenis tertentu.
10. Robert Chambers (1802-1871)
Chambers adalah seorang penerbit dan ahli filsafat alam bangsa Scot.
Chambers menyetujui pendapat Lyell yang menyatakan bahwa perubahan
kulit bumi yang berlangsung secara perlahan-lahan karena pengaruh tenaga-
tenaga alam itu adalah sesuai dengan kemauan Tuhan. akan tetapi tenaga-
tenaga alam itu pun bertanggungjawab atas segala perubahan da pembentukan
dari makluk hidup yang berkembang serasi dan bersama-sama dengan
perkembangan bumi ini.Perubahan dari jenis-jenis makluk hidup dan
penciptaan jenis baru yang terus menerus yang berasal dari jenis yang rendah
tingkatannya bagi Chambers sudah pasti, seperti anggapan Lammarck, St.
Hilaire dan pengikut-pengikutnya. Akan tetapi Chambers tidak percaya bahwa
perubahan-perubahan jenis binatang itu disebabkan karena seringnya
pemakaian dan tidak seringnya pemakaian dari alat-alat tubuh, ataupun karena
pengaruh yang berlangsung dari keadaan lingkungan hidupnya. Dia
berpendapat bahwa keinginan yang sewajarnya dari makluk-makluk itu
sendirilah yang menjadi sebab. Ia mengemukakan ”Theory of Organic
Development” (Teori Perkembangan Organik).Hal yang berkaitan dengan
manusia, juga disinggung oleh Chambers dengan menyatakan bahwa
terjadinya manusia itu tidak lain ialah dari jenis-jenis binatang-binatang
11. Weismann Weismann, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang
hidup pada tahun 1834-1912, menyatakan bahwa evolusi terjadi karena
adanya seleksi alam terhadap faktor genetis. Variasi yang diwariskan dari
induk kepada anaknya bukan diperoleh dari lingkungannya tetapi dengan
perubahan diatur oleh faktor genetik atau gen. Weismann memotong ekor
tikus sampai 20 generasi, tetapi anaknya (generasi 21) tidak ada yang tidak
berekor (tetap berekor) dan percobaan ini menyanggah teori evolusi Lamarck.
Bukti utama
Di antara individu-individu kebanyakkan spesis, terdapat berbagai variasi
dan perubahan. Variasi ini sangat jelas di kalangan hewan ternak dan
tumbuhan pertanian.
Dalam perjuangan hidup, organisme (hewan atau tumbuhan) yang akan
terus hidup ialah yang paling mampu untuk mempertahankan diri atau
menyesuaikan diri dengan keadaan iklim dan lingkungan sekitarnya.
Mutasi dan pemencilan memainkan peranan yang penting untuk
mewujudkan sesuatu spesies yang baru.
Catatan rekaman fosil dari zaman purba yang dijumpai di lapisan geologi
telah memberi bukti bahawa evolusi telah berlaku.
Bukti sampingan
a. Persamaan yang dapat dilihat dari "embrio" ke tahapan "fetus" antara
organisme yang jelas berbeda pada saat dewasa.
b. Dapat digolongkan organisme dalam kelas-kelas tertentu menurut
keturunan dan tingkat kesempurnaan.
c. Adanya anggota-anggota (organ) yang dianggap tidak berkembang.
Meskipun teori ini banyak ditentang oleh orang awam, namun para
ahli ilmu pengetahuan di dunia semakin yakin bahwa teori evolusi menurut
darwin merupakan satu-satunya penjelasan yang paling rasional. Hanya saja
pada masa itu Darwin tidak dapat menjelaskan darimana timbulnya
keanekaragaman. Gagasan evolusi Darwin ini dikenal juga sebagai
Darwinisme (Abercombie et al, 1973 dalam Widodo, 1993).