Anda di halaman 1dari 11

MIKROBIOLOGI

NEMATODA

OLEH :

SALSABIILA MAHMUD

1610213018

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Dropkin (1991), nematoda (nama tersebut berasal dari kata
Yunani, yang artinya benang) berbentuk memanjang, seperti tabung,
kadang- kadang seperti kumparan, yang dapat bergerak seperti ular.
Mereka hidup di dalam air, baik air laut maupun air tawar, di dalam film
air, di dalam tanah, di dalam jaringan jasad hidup berair. Filum nematoda
merupakan kelompok besar kedua setelah serangga apabila didasarkan
atas keaneka-ragaman jenisnya. Nematoda telah dikenal sejak zaman
purba sebagai parasit pada manusia.

Nematoda yang menyebabkan kerusakan pada tanaman hampir


semuanya hidup didalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah
bagian luar akar dan batang didalam tanah bahkan ada beberapa parasit
yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan batang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan nematoda?
2. Apa fungsi tubuh dari nematoda?
3. Apa saja klasifikasi dari nematoda?
4. Bagaimana cara nematoda bereproduksi?
5. Apa nematoda yang berperan sebagai parasit tanaman?

C. TUJUAN
1. Memahami apa itu nematoda dan ciri-cirinya.
2. Mengetahui fungsi dari tubuh nematoda.
3. Mengetahui pembagian klasifikasi dari nematoda.
4. Mengetahui cara reproduksi nematoda.
5. Mengetahui jenis nematoda yang sebagai parasit tanaman.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN NEMATODA
Nematoda adalah cacing yang berbentuk bulat panjang (gilik) atau
seperti benang. Istilah Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua kata yaitu nema yang berarti berenang dan ode yang
berarti seperti. Nematoda merupakan hewan tripoplastik dan
pseudoselomata (berongga tubuh
semu).

Nematoda yaitu filum hewan yang beragam yang menghuni rentang


lingkungan yang sangat luas. Spesies nematoda bisa sulit untuk
dibedakan, dan meskipun lebih dari 25.000 telah dijelaskan, lebih dari
setengahnya adalah parasit, jumlah spesies nematoda telah diperkirakan
sekitar 1 juta. Berbeda dengan filum Cnidaria dan Platyhelminthes (cacing
pipih), nematoda memiliki sistem pencernaan tubular dengan bukaan di
kedua ujungnya.

Nematoda telah berhasil beradaptasi dengan hampir


setiap ekosistem dari laut (air asin) sampai air tawar, tanah, dan dari
daerah kutub sampai daerah tropis, serta ketinggian yang tertinggi
sampai yang terendah. Nematoda ini hidup bebas dengan memakan
sampah organik, bangkai, kotoran hewan, tanaman yang membusuk,
ganggang jamur dan hewan kecil lainnya. Tetapi banyak juga hidup
parasit pada hewan, manusia, bahkan tumbuhan. Nematoda hidup parasit
manusia ditemukan di sejumlah organ, seperti anus, usus halus, paru-
paru, mata, pembuluh darah dan pembuluh limfah.

Nematoda sering melebihi hewan lain baik jumlah individu


dan spesies, dan ditemukan di lokasi yang beragam seperti gunung,
padang pasir dan palung samudera. Nematoda ditemukan di setiap
bagian dari litosfer bumi. Nematoda mewakili 90% dari semua hewan di
dasar laut. Dominasi numerik nematoda, sering melebihi satu juta individu
per meter persegi dan terhitung sekitar 80% dari semua individu binatang
di bumi, keragaman daur hidup mereka, dan kehadiran mereka di
berbagai tingkat tropik menunjuk pada peran penting dalam banyak
ekosistem. Nematoda bahkan telah ditemukan pada kedalaman yang
besar (0,9-3,6 km) di bawah permukaan bumi pada tambang emas di
Afrika Selatan.

Banyak bentuk parasit termasuk patogen di sebagian besar


tumbuhan dan hewan (termasuk manusia). Beberapa nematoda dapat
menjalani kriptobiosis. Satu kelompok jamur karnivora, jamur
nematophagous, adalah predator nematoda tanah. Mereka mengatur
rayuan untuk nematoda dalam bentuk laso (struktur perekat).

Nematoda ini memiliki bentuk tubuh dan ukuran yang beragam


mulai dibawah ukuran 1 mm sampai lebih dari 1 m. Nematoda hidup di air
tawar dan darat, umumnya berukuran kurang dari 1mm, sedangkan yang
hidup di laut mencapai 5 cm. Untuk cacing yang betina memiliki ukuran
lebih besar dibandingkan dengan yang cacing jantan. Individu jantan
memiliki ujung posterior yang berbentuk kait. Nematoda memiliki bentuk
segmen dengan tubuh silindris atau bulat panjang ( gilik ) dan tidak
bersegmen. Dan di bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri
radial dan semakin kea rah posterior membentuk ujung yang meruncing.

Nematoda ini memiliki tiga lapisan embrionik yaitu ectoderm,


mesoderm dan endoderm. Tubuhnya memiliki rongga tubuh yang semu.
Permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras dan
transparan. cacing yang hidup secara parasit di saluran pencernaan inang
dan mempunyai lapisan kutikula lebih tebal yang dibanding dengan
cacing yang hidup bebas. Dibawah laisan kutikula cacing, terdapat
epidermis yang biasanya terdiri dari sel-sel. Dinding tubuh dari Nematoda
tersusun dari otot longitudinal yang kontraksinya menghasilkan gerakan
memukul seperti cemeti. Pseudoselom yang berisi cairan dengan fungsi
sebagai rangka hidrostatik dan menunjang gerakan meliuk-liuk.

B. FUNGSI TUBUH NEMATODA


Sistem Pencernaan Nematoda: Nematoda memiliki sistem
pencernaan yang lengkap, mulai dari mulut, dfaring, esofagus
(gelembung faring), usus, dan anus. Mulut terletak di ujung
anterior dan di sekitarnya terdapat tiga atau enam bibit,
papila, dan seta. Mulut yang berhubungan dengan buccal
capsule atau rongga mulut yang terkadang dilengkapi dengan
rahang yang kuat. Nematoda karnivor atau herbior memiliki
stilet yang berbentuk seperti jarum suntik atau gigi dalam
rongga mulutnya, dan berfungsi untuk menusuk dan
menghisap sari makanan dari tanaman atau mangsanya.
Nematoda mempunyai usus panjang sebagai tempat
penyerapan sari makanan, rektumnya pendek, dan diakhiri
oleh anus yang terletak di bagian posterior.

Sistem Peredaran Darah dan Pernapasan Nematoda:


Nematoda tidak mempunya sistem peredaran darah dan
sistem pernapasan. Transportasi dan pertukaran zat terjadi
secara difusi.

Sistem Ekskresi Nematoda: Nematoda mempunyai alat


ekskrei yang berupa sistem sel kelenjar dengan saluran atau
tanpa saluran. Pada spesies yang hidup di laut, alat ekskrei
berupa kelenjar renet (renette gland) yang terletak di dekat
faring, berjumlah satu atau dua.

Sistem Alat Idra Nematoda: Nematoda mempunya alat


indra yang berupa sensilia, papila, seta, amfid, dan phasmid.
Serta terdapat di bagian kepala dan seluruh permukaan
tubuh. Kemoresptor terdapat di amfid (kepala) dan phasmid
(ujung posterior). Nematoda hidup bebas dengan mempunyai
bintik mata. Sistem saraf berupa lingkungan saraf yang
mengelilingi esofagus, atau dengan berhubungan dengan
enam benang saraf anterior dan empat atau lebih benang
saraf posterior.

C. KLASIFIKASI NEMATODA
Nematoda diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, yaitu :

1. Adenophorea

Anggota kelas dari Adnophorea tidak memiliki phasmid ( organ


kemosreseptor ) sehingga disebut dengan Aphasmida. Banyak dari
anggota Adenophorea yang hidup bebas, tetapi menjadi parasit di
berbagai hewan. Contohnya trichuris ovis sebagai parasit di domba.

Cacing Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor dan


manusia. Cacing yang menyebabkan penyakit trikinosis. Setelah cacing
dewasa kawin, cacing jantang mati, sedangkan cacing betina
menghasilkan larva. Larva memasuki sel-sel mukosa dinding usus
kemudian mengikuti peredaran daran hingga ke otot lurik. Dalam otot
lurik. Larva membentuk sista, manusia mengalami infeksi cacing jika
cacing dimakan yang kurang matang dan mengandung sista. Penyakit
trikinosis ditandai dengan rasa mual yang hebat dan terkadang
menimbulkan kematian ketika larva menembus otot jantung.

2. Secernentea

Secernentea disebut dengan phasmida, karena terdapat anggota


spesiesnya memiliki phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh
vertebrata, serangga dan tumbuhan. Berikut contohnya :

Ascaris Lumbricoides ( Cacing Perut )


Parasit usus halus manusia yang menyebabkan penyakit
askariasis. Infeksi cacing perut menyebabkan penderita
mengalami kekurangan gizi, tubuh pada bagian anterior cacing
memiliki mulut yang dengan dikelilingi tiga bibir dan gigi-gigi
kecil. Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm
dengan diameter 4-6 mm, dibagian ekor runcing lurus dan dapat
menghasilkan 200.000 telur per hari. Cacing jantan berukuran
panjang sekitar 15-31 dengan diameter 2-4 mm, bagian ekor
runcing melengkung dan di bagian anus terdapat spikula yang
berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh
betina.Setelah terjadi perkawinan cacing betina menghasilkan
telur, telur kemudian keluar bersama tinja. Telur mengandung
embrio terletan bersama-sama dengan makanan yang
tekontaminasi. Didalam usus inang telur menetas menjadi larva.
Larva selanjutnya menembus dinding usus dan masuk ke daerah
pembuluh darah, jantung, paru-paru, faring dan usus halus
hingga cacing dapat tumbuh dewasa.

Ancylostoma Duodenale ( Cacing Tambang )


Anylostoma duodenale disebut cacing tambang karena sering
ditemukan di daerah pertambangan. Spesies cacing tambang di
Amerika yaitu Necator americanus. Cacing yang hidup parasit di
usus halus manusia dan menghisap darah sehingga dapat
menyebabkan anemia bagi penderita ankilostomiasis. Cacing
tambang dewasa betina yang berukuran 12 mm, memiliki organ-
organ kelamin luar ( vulva ) dan dapat menghasilkan 10.000
hingga 30.000 telur per hari. Cacing jantan yang berukuran 9
mm dan memiliki alat kopulasi di ujung posterior. Diujung
anterior cacing terdapat mulut yang dilengkapi 1-4 pasang gigi
kitin untuk mencengkram dinding usus inang.setelah terjadi
perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur keluar
bersama feses ( tinja ) penderita. Ditempat yang becek telur
menetas dan menghasilkan larva. Larva masuk ke tubuh manusia
dari pori-pori telapak kaki. Larva mengikuti aliran darah menuju
jantung, paru-paru, faring dan usus halus hingga yang tumbuh
dewasa.

Oxyuris Vernicularis ( Cacing Kremi )


Oxiyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis ( cacing
kremi ) berukuran 10-15. Cacing yang hidup di usus besar
manusia khususnya pada anak-anak. Cacing dewasa betina
menujua ke dubur pada malah hari untuk bertelur dan
mengeluarkan suatu zat yang menyebabkan rasa gatal. Rasa
gatal menyebabkan penderita menggaruknya sehingga telur
cacing mudah terselip di buku-buku. Telur cacing dapat tertelan
kembali pada saat penderita makan. Diusus telur akan menetas
menjadi cacing kremi baru, cara penularan cacing kremi tersebut
disebut dengan autoinfeksi.

Wuchereria Bancrofri ( Cacing Filaria atau Cacing Rambut )


Wuchereria bancrofri yang hidup parasit di kelenjar getah bening
( limfa ). Cacing menyebabkan penyakit kaki gajah
( elephantiasis ) atau filariasis. Cacing dewasa berdiameter 0.3
mm. cacing betina berukuran panjang 8 cm dan jantan berukuran
panjang 4 cm.setelah terjadi perkawinan cacing betina
menghasilkan microfilaria. Disiang hari microfilaria berada
dipembuluh darah yang besar dan malam hari pindah ke
pembuluh darah kecil di bawah kulit. Bila nyamuk perantara
( Culex, Anopheles Mansonia atau Aedes ) menggigit di malam
hari, microfilaria bersama darah masuk ke perut nyamuk.
Microfilaria menembus dinding usus nyamuk menuju ke otot
toraks dan betmetamorfosis. Setelah mencapai ukuran 1.4 mm,
microfilaria pindah ke belalai nyamuk dan siap ditularkan ke
orang lain. Cacing akan menggulung ke kelenjar limfa dan
tumbuh hinffa dewasa. Cacing dewasa yang berjumlah banyak
akan menghambat sirkulasi getah benang, sehingga setelah
beberapa tahun mengakibatkan pembengkakan kaki.

Onchorcerca Volvulus
Onchorcea vovulus merupakan cacing mikroskopiss penyebab
onchocerciasis ( river blindness ) yang mengakibatkan kebutaan.
Vector pembawa ialah lalat kecil penghisap darah black fly
( simulium ). Cacing banyak terdapat di Afrika dan Amerika
Selatan.
D. REPRODUKSI NEMATODA
Nematoda bereproduksi secara seksual. Umumnya diesis atau
gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina yang terdapat di individu
berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal di dalam tubuh cacing betina.
Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang yang tebal dan keras. Di
permukaan cangkang mempunyai pola yang spesifik digunakan untuk
proses identifikasi jenis cacing yang menginfeksi manusia melalui
pengamatan telur cacing pada tinja. Telur menetas menjadi larva yang
berbentuk mirip induknya. Larva mengalami molting atua pergantian kulit
sampai empat kali. Cacing dewasa tidak mengalami pergantian kulit,
tetapi tubuhnya tumbuh membesar.

Daur hidup dari nematoda adalah memerlukan satu inang atau


lebih, seperti Wuchereria banchrofti (cacing filaria) memiliki inang utama
manusia dan inagn perantara nyamuk. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
yang hanya membutuhkan satu inang manusia dan tidak memerlukan
inang perantara.

E. NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN


1. Nematoda bisul akar (Meloidogyne)

akar tanaman yang diserang Nematoda ini menjadi bisul bulat


atau memanjang dengan ukuranyya berfariasi. didalam bisul ini
terdapat Nematoda betina, telur dan larva. Nematoda betina
yang dewasa kelihatan membengkak atau sedikit membengkak.
sementara Nematoda jantan bentuknya seperti cacing kecil.
demikian juga dengan larva yang muda. Niasanya Nematoda
jantan biasanya keluar dari akar, lalu hidup dalam tanah lalu
membuahi yang betina tinggal di bagian kulit akar. bisul akar
yang membusuk akan membebaskan nematoda dan telurnya ke
dalam tanah, kemudian masuk kedalam akar tanaman yang lain.
Air ludah atau kotoran dari Nematoda dapat menyebabkan
hipertrofi (membesarnya sel) sehingga timbul bisul pada akar.
Gejala serangan Nematoda antara lain daun menjadi cepat
masak dan gugur serta akar serabut menjadi abnormal
jumblahnya.

2. Nematoda Kista Akar ( Heterodera )

Nematoda kista akar dapat diketahui keberadanya dengan


adanya benda bulat, kecil, dan berwarna putih pada permukaan
akar tanaman. setelah mati benda kista ini warnanya menjadi
coklat dan berisi banyak telur. kista ini sebenarnya merupakan
Nematoda betina yang telah mati dan kulitnya tetap melindungi
telur-telurnya. kista-kista ini bisa lepas dari akar dan tinggal
dalam tanah serta hhidup berbulan-bualan atau bertahun-tahun
sampai berjumpa tanaman yang cocok untuk tempat tinggalnya.

Larva yang bentuknya seperti benang keluar dari kista dan


masuk kedalam akar sesudah dewasa, Nematoda betina menjadi
bulat, sedangkan yang jantan tetap berbentuk benang. sesudah
perkawinan betina meninggalkan jaringan tanaman, lalu
menetap dipermukaan akar. Tanaman yang terserang menjadi
layu, pembentukan akar serabut tidak normal dan produksi
banyak berkurang.

3. Nematoda Akar Ektoparasit

Nematoda ini banyak merugikan petani karena menyerang akar


dengan menusuk dan menghisap cairan Sel. luka tusukan ini
akan mengundang bakteri dan cendawan yang menyebabkan
busuk akar, pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
mengurangi hasil. Nematoda ini bentuknya seperti benang
dengan ukuran panjang 0,5 4 mm

4. Nematoda Daun dan Kuncup

Nematoda Bisa hidup di dalam daun dan kuncupnya. masuk


lewat mulut daun jika keadaan lembab, Nematoda ini naik lewat
batang lalu masuk melalui mulut daun. Nematoda bertelur pada
ketiak daun atau pada bunga. dengan demikian biji juga bisa
menjadi alat penular, akiabat seranganya, pertumbuhan
tanaman terhambat bahkan bisa mati.

5. Nematoda Batang (Ditylenchus)

Nematoda ditylenchus hidup dalam batang tanaman, di dalam


daun dan dibagian tanaman yang terletak dibawah permukaan
tanah. nematoda ini bisa menyebabkan batang bengkak, ruas
menjadi pendek, batang dan daun menjadi terpilin, serta malai
jadi hampa atau tidak keluar dari pelepah ( pada tanaman padi)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Nematoda yaitu cacing yang berbentuk bulat panjang atau seperti
benang. Hewan ini berongga tubuh semu. Nematoda sering melebihi
hewan lain baik jumlah individu dan spesies, dan ditemukan di lokasi yang
beragam seperti gunung, padang pasir dan palung samudera. Nematoda
ditemukan di setiap bagian dari litosfer bumi. Nematoda mewakili 90%
dari semua hewan di dasar laut. Nematoda ini memiliki bentuk tubuh dan
ukuran yang beragam mulai dibawah ukuran 1 mm sampai lebih dari 1 m.
Nematoda ini memiliki tiga lapisan embrionik yaitu ectoderm, mesoderm
dan endoderm. Permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras
dan transparan. Nematoda memiliki fungsi tubuh Sebagai sistem
pencernaan, sistem peredaran darah dan pernapasan, sistem ekskresi,
sistem alat indra nematoda. Klasifikasi nematoda ada dua yaitu
adenophorea dan secernentea. Nematoda bereproduksi secara seksual.
Berbentuk bulat panjang (gilik) atau mirip dengan benang

Hewan tripoblastik dan Pseudoselomata (berongga tubuh semu)

Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan,


tanaman yang membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya.

Hidup parasit di hewan, manusia, dan tumbuhan.

Dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan air payau serta di tanah.

Terdapat di organ seperti, anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh


limfa, jantung, paru-paru, dan mata.

Berukuran bervariasi mulai dari hidup di air tawar dan darat berukuran
kurang dari 1 mm, sedangkan di laut hidup mencapai 5 cm.

Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.

Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik). dan tidak bersegmen.

Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri radial

Semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing

Anda mungkin juga menyukai