Anda di halaman 1dari 5

HELMINT

Echidnophaga gallinacea
Sinyalement

Jenis sampel : Ektoparasit

Asal sampel : Burung Merpati dari Pasar Hewan Bratang Surabaya

Tanggal pengambilan : 3 Juli 2018

Tanggal pengujian : 4 Juli 2018

Metode pengujian : Pengamatan morfologi

Morfologi

Klasifikasi
Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Ordo: Siphonaptera
Genus: Echidnophaga
Spesies : Echidnophaga gallinacean

Gambar 1.2 Echidnophaga sp. betina. Perhatikan tidak adanya ctenidia. Angular head
dengan area clypeal pipih (a), segmen thorax terkompresi (b), labial palptidak
bersegmen, membranous (lp)(Koehler, 2015)
Echidnophaga gallinacea dewasa memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 4 mm dan
bagian lateral rata. Echidnophaga gallinacea berwarna coklat tua, bersayap dan memiliki
mulut yang membantu dalam menusuk kulit dan menghisap darah dari host. Memiliki
antenanya pendek berbentuk seperti alat pemukul dan terletak tersembunyi pada kepala. Ada
bagian genal maupun pronotal. Pada bagian kepala ditemukan adanya mata pada beberapa
spesies dengan ukuran besar dan kecil tetapi pada spesies lain tidak ditemukan mata. Selain
pada bagian posterior (belakang) kepala atau tepatnya pada daerah pro thorox (pronatal)
ditemukan bentukan duri seperti sisir disebut pronatalktenidia (pronatal combs) dan di bawah
(gena) juga ditemukan duri seperti sisir disebut genalktenidia (genalcombs). Ada tidaknya
tenidia seta ukurannya sangat berguna untuk mengidentifikasinya.
Pada bagian thorax tidak ditemukan sayap, pasangan kaki ke tiga lebih panjang yang
berguna untuk mempermudah dalam melompat. Abdomen tersusun dari 10 segmen dan pada
bagian segmen ke 9 (pinjal betina dan jantan) ditemukan lempeng pada bagian dorsal yang
disebut dengan sensilium atau pygidium yang ditumbuhi oleh bulu sensoris yang fungsinya
belum diketahui. Tergum segmen ke 0 pada pinjal jantan mengalami modifikasi menjadi
bentuk klafer. Penis (Aedeagus) pinjal jantan dilapisi oleh lapisan kitin yang kompleks. Pada
fase dewasa memiliki kepala yang datar,tajam tetapi miring (tidak melengkung atau
membulat). Telur memiliki panjang sekitar 0,5 mm. Telur dari Echidnophaga
gallinacean berbentuk lonjong berwarna putih mutiara dan oval. Betina yang nonfertil
memproduksi telur yang subur seperti yang Echidnophaga gallinacea betina lainnya.
Larva mempunyai panjang sekitar 6 mm.Larva adalah belatung mirip dengan
cacing,berwarna kuning / krem dan memiliki segmen tiga belas dengan bulu pada setiap
segmen (Koehler, 2015)

Hospes dan Predileksi

Umum pada ayam dan burung lainnya di daerah tropisdan daerah subtropis di seluruh
dunia.Pinjal dewasa menempel di kulit kepala, sering ditemukan di sekitar mata dalam
kelompok berjumlah ratusan(Permin dan Hansen, 1998).
Siklus hidup

Gambar 3.35 Siklus hidup E. pancreaticum.


Eurytrema pancreaticum memiliki siklus hidup tidak langsung dengan dua inang
perantara. Inang perantara pertama dari berbagai spesies siput (misalnya Bradybaena spp,
Cathaica spp.). Beberapa spesies belalang (misalnya Conocephalus spp.) bertindak sebagai
inang perantara kedua. Beberapa spesies belalang (misalnya Conocephalus spp.) bertindak
sebagai inang perantara kedua. Telur tidak menetas sebelum tertelan Hospes intermediet 1
(siput darat) berubah menjadi 2 generasi Telur hewan yang terinfeksi meninggalkan hospes
definitif melalui kotorannya. Siput vektor menjadi terinfeksi di lingkungan dan menghasilkan
cercaria melalui dua generasi sporokista. sporokist menjadi cerkaria dan keluar bersama
lendir siput kemudian berkembang kurang lebih 3 bulan. Serkaria dalam lendir termakan
belalang berubah menjadi metacerkaria, terutama di rongga tubuh. Cercaria yang sudah
dewasa meninggalkan siput dan tertelan oleh belalang di mana mereka melanjutkan
pembangunan ke metacercariae. Host terakhir, (biasanya domba, kambing dan babi)
terinfeksi setelah memakan belalang saat merumput. Digiti belalang melepaskan metaserkaria
infektif yang bermigrasi ke saluran pancreas (Kusnoto dkk., 2010). Hospes definitif terinfeksi
bila makan belalang infected. Perkembangan pada belalang kurang lebih 1 bulan pada musim
panas. Pada hospes definitif metacerkaria, menetas di usus kemudian membentuk cacing
muda bermigrasi ke ductus pancreaticus. Tidak ada migrasi cacing melalui parenchym hati.
Periode pre paten : 10-12 minggu. Cacing ini berumur panjang, bisa hidup di hospes sampai
beberapa tahun (Chernin, 2000)

Patogenesa
Pada infeksi ringan tidak begitu terlihat adanya perubahan, hanya secara patologis
anatomis menunjukkan adanya inflamasi catharalis (radang selaput lendir) dengan kerusakan
saluran empedu.telur yang mengadakan penetrasi ke dalam dinding saluran menyebabkan
foci-foci inflamatory (pusat radang bernanah campur darah dan getah bening) yang
mengandung sel plasma dan eosinofil. Terkadang dapat terjadi fibrosis sehingga
menyebabkan atrofi pankreas. Pada infeksi yang berat dapat terasa adanya pengerasan
pankreas saat dilakukan palpasi dan organ menjadi lunak serta membesar (Chiodini, 2003)

Gejala klinis
Sebagian besar infeksi tidak berbahaya dan hanya menyebabkan gejala ringan.
Meskipun demikian, saluran pankreas bisa meradang dan membesar. Pada infeksi berat
saluran bisa tersumbat dan jaringan pankreas bisa rusak juga. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan gastrointestinal parah (misalnya muntah, perut kembung, diare, dan konstipasi)
tergantung pada jumlah cacing. Gangguan tersebut dapat mengakibatkan kerugian produksi
(mengurangi kenaikan berat badan dan konversi pakan, serta menurunkan produksi susu)
(Junquera, 2014).

Pencegahan dan pengobatan


Pencegahan yang paling penting adalah menjaga populasi siput serendah mungkin
dengan membuat padang rumput kering akan mengurangi populasi siput (Cable, 2006).
Pengendalian yang efektif dengan albendazole dan praziquantel Baik lakton makrosiklik
(ivermectin) atau levamisol efektif terhadap cacing pankreas. Kontrol siput dengan
moluskisida (Cox, 2004

DAFTAR ISI
Bendryman, S.S., Koesdarto, S., Sosiawati, S.M., dan Kusnoto. 2011. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Helmint. Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.
Surabaya.

Chernin, J. 2000. Parasitology. Taylor and Francis Incoorporation. London.

Chiodini, P.L., Moody, A.H., and Manser, D.W. 2003. Atlas of Medical Helminthology and
Protozoology. Elsevier Science. London.

Cox, F.E.G. 2004. Modern Parasitology. Blackwell Science. Oxford


.
Foreyt, W.J. 2001.Veterinary Parasitology Reference Manual. Iowa State University Press.
Iowa.

Junquera, P. 2014. Lice on Chickends and Poultry and other domestic birds: biology,
prevention and control - Eomenacanthus = Menacanthus, Menopon, Goniocotes,
Lipeurus, Cuclotogaster. Diakses pada tanggal 29 Juli 2016 dari
http://parasitipedia.net/index.php?option=com_content&view=article&id=2402&Ite
mid=2667. Diakses pada tanggal 17 Juni 2018.

Anda mungkin juga menyukai