Anda di halaman 1dari 27

SISTEMATIK TUMBUHAN LANJUT

KLASIFIKASI FENETIK DAN


FILOGENETIK
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

Klasifikasi fenetik
Cain and Harison: Fenetik: hubungan yang dikaji
dari keseluruhan persamaan berdasarkan
karakter yang dimiliki tanpa ada pembobotan
Sokal dan Sneath: hubungan antara taksa yang
dievaluasi berdasarkan kesamaan yang ada dari
bahan yang dihadapi sekarang, kesamaan secara
keseluruhan yang dinilai dari karakter organisme
tanpa memperhatikan hubungan mereka
dengan nenek moyangnya, persamaan
didasarkan pada set karakteristik fenotipik dari
obyek atau organisme yang dipelajari
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

Klasifikasi fenetik: klasifikasi yang mendasarkan


pada keseluruhan persamaan untuk mempelajari
kekerabatan (taksonomi numerik)
Klasifikasi fenetik tidak berusaha untuk
merefleksikan evolusi
Taksa dihubungkan berdasarkan pada
persamaan dan perbedaan karakter states
Karakter yang dipilih dalam fenetik adalah unit
karakter: karakter taksonomik dari dua atau
lebih states
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

Karakter
Sifat dan ciri dari suatu tumbuhan yang
digunakan untuk menyusun klasifikasi dan
identifikasi
Character states : kondisi atau ekspresi dari

semua tipe karakter


Karakter: Tepi daun
Character state: beringgit, bergigi, bergerigi
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

SIFAT dan CIRI


Ciri: wujud yang merupakan ekspresi sifat yang
dapat dibobot
Beringgit, bulat, berseling dll.
Sifat:pertanda yang mengacu pada bentuk,
susunan dan tata letak organ tumbuhan

Tepi daun, ujung daun, tata letak daun dll.

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

Sifat sintesis merupakan sifat yang


keberdaannya merata pada seluruh anggota
takson, sifat ini baik untuk melakukan kerja
klasifikasi.
Sifat diagnostik (sifat analitik; sifat khas)
merupakan sifat yang keberadaannya khas
atau spesifik pada takson tertentu, sifat ini

menguntungkan untuk melakukan kerja


identifikasi.
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

Sifat kualitatif selalu mengacu pada bentuk dan


sruktur tubuh tumbuhan
Sifat kuantitatif mengacu pada pembobotan,
baik jumlah, berat, kadar, dan ukuran organ

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

KARAKTER BAIK vs BURUK


Karakter baik:
Variasi tidak besar
Tidak mempunyai variabilitas genetik

Tidak terpengaruh oleh lingkungan


Konsisten dan berkorelasi dengan karakter lainnya

Karakter buruk

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

Tujuan Klasifikasi
Untuk menempatkan takson dengan dasar
hubungan kekerabatan dan menyediakan
pengaturan atau sistem, posisi, dan rangking

yang menunjukkan hubungan secara alami


Untuk menghasilkan suatu sistem untuk
penyimpanan informasi yang efisien dan
efektif dan mengggunakannya untuk takson
dengan kedudukan khusus, posisi dan
rangking
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

10

Operasional dalam
klasifikasi

Mencatat persamaan di antara organisme


Mengenali takson
Menentukan hubungan antar takson
Menentukan posisi dan rangking untuk takson
baru
Menempatkan posisi yang benar dan rangking
yang benar pada takson lama yang sudah dibagi,
digabung, dipindah atau diubah dalam suatu
hierarki menurut sistem klasifikasi lama atau
dalam perkembangan sistem baru
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

11

Metodologi Fenetik
OTUs (Operational Taxonomic Units): seleksi taksa atau

individu untuk studi bisa berupa organisme, populasi,


spesies, genera dll.
Seleksi karakter (idealnya lebih dari 100 unit karakter
Deskripsi atau pengukuran karakter states
Perbandingan states untuk menentukan pengukuran
keseluruhan persamaan (hubungan fenetik) antara masingmasing pasangan OTUs
menentukan taksonomik struktur, deteksi kemungkinan
group atau sub group diantara semua OTUs
Merangking semua OTUs ke dalam kategori hierarki
taksonomik

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

12

Prinsip untuk perkembangan


sistem klasifikasi tumbuhan
Keseluruhan persamaan dan perbedaan pada
takson yang dikaji harus dinilai sebelum
posisi atau rangkingnya ditentukan
Pada sistem klasifikasi alami atau filetik,
penyusunan hierarki pada takson tersebut
didasarkan pada kesimpulan filogenetik

dengan mempertimbangkan tentang


mekanisme dan terjadinya evolusi

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

13

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

14

Klasifikasi filogenetik
Pleisomorfik dan Apomorfik
Sejumlah titik sentral untuk menentukan posisi

filogenetik dari kelompok tertentu adalah jumlah


karakter primitive (plesiomorfik) atau maju
(apomorfik).
Di waktu lampau: keprimitifan didasarkan pada:
familia ini primitive karena mereka memiliki karakter
primitive.
Tahun-tahun terakhir: evolusi membedakan
kelompok mana yang lebih maju daripada yang
lainnya. Langkah pertama adalah menentukan mana
karakter-karakter yang pleisomorfik dan mana yang
apomorfik.
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

15

Konsep apomorfik dan


plesiomorfik karakter
dalam filogeni

angiospermae
mendukung
perkembangan
metode kladistik
menuju ke pembuatan
kladogram.
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

16

Homologi
Mayr (1969), homologi adalah terjadinya
kenampakan yang sama pada dua atau lebih
organisme yang dapat ditelusuri dengan
kenampakan yang sama pada ancestor dari
organisme ini.
Sama asal-usulnya sehingga menunjukkan
adanya hubungan kekerabatan sekalipun
bentuk, susunan, atau fungsinya mungkin
berlainan
Simpson (1961), homologi adalah persamaan
yang terjadi karena pewarisan dari ansestralnya
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

17

Homologi

Cauliflower

Wild Mustard
Broccoli

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

18

Homologi and analogi


Analogi: terjadinya bagian dari suatu organ pada
satu tanaman yang mempunyai fungsi yang
sama seperti bagian lain atau organ pada
tanaman yang berbeda.
Memiliki sesuatu yg sama dlm bentuk, susunan,
atau fungsi, tetapi berlainan asal-usulnya
sehingga tidak ada hubungan kekerabatan
Mayr (1969), Analogi: persamaan secara
fungsional dan tidak disebabkan oleh pewarisan
dari ansestralnya.
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

19

Analog
Modifikasi batang

Modifikasi daun

Fungsi: proteksi
S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

20

Paralelisme dan Konvergen


Paralel: organisme punya ancestor tetapi
karakternya tidak ada pada ansestornya
tersebut
Konvergen: dua karakter yang berbeda pada
ancestor yang berbeda memunculkan
karakter yang identical.

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

21

Eichhornia paniculata

Parallel Evolution of
Mating System

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

22

Convergent evolution of succulence


Euphorbiaceae

Cactaceae

The trait
succulence
is a
homoplasy
arising from
convergent
evolution

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

23

Monophyli, Paraphyli dan Poliphyli


Monophyli: berasal
dari satu moyang

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

24

Monophyli, Paraphyli dan Poliphyli


Poliphyli: berasal dari
lebih dari satu moyang

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

25

Monophyli, Paraphyli dan Poliphyli


Paraphyli: terpisahkan
oleh satu potong di
bawah group dan satu
atau lebih potongan

pada group yang lebih


tinggi

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

26

Monophyli, Paraphyli dan Poliphyli

S1-SISLAN-RSK-FBIOUGM-2014

27

Anda mungkin juga menyukai