Anda di halaman 1dari 5

FILUM COELENTERATA

PLATYHELMINTHES DAN NEMATODA


Ikhsan Pratama
Wahyu Hening kartiko
Joni Vernando
Heri Winarno Akbar
Tyan Destrian
Widad Kusuwardana
DEPARTEMEN BIOLOGI, FMIPA-UNPAK
ABSTRACT
Coelenterata (Hydrozoa) is not an invertebrate phyla and body using the
symmetry radial of the body cavity as the intestines and the mouth, then
Plathelminthes are a phylum of relatively simple bilaterian, unsegmented, softbodied invertebrate animals. Unlike other bilaterians, they have no body cavity,
and no specialized circulatory and respiratory organs, which restricts them to
flattened shapes that allow oxygen and nutrients to pass through their bodies
by diffusion. but the nematodes or roundworms are traditionally regarded as
the phylum Nematoda or Nemathelminthes As such, they would be the most
diverse phylum of pseudocoelomates, and one of the most diverse of
all animal phyla, but discussion is in progress to determine whether.
Key words : Hydrozoa, Trematoda, Cestoda, Nematoda
DASAR TEORI
A. Filum Coelenterata (Cnidaria)
Coelenterata
memiliki
dua
stadium didalam stadium masa
hidupnya, yaitu stadium polip (tubuh
bentuk tabung), dan stadium medusa
(tubuh bentuk lonceng). Mereka
Hidup bebas, sebagian besar dirawa
sebagian besar di perairan laut,
hanya ada satu famili dari kelas
hydrozoa yang hidup di air tawar.
1. Kelas Hydrozoa
Hewan Hydrozoa merupakan
hewan yang hidup bebas, dijumpai di
perairan tawar, kolam berair jernih,
menempel pada tanaman air, atau

benda-benda lain. Dalam hidunya,


stadium polip lebih dominan, dalam
praktikum ini digunakan Hydra yang
dapat dilihat dengan mata telanjang,
ukuran tubuh 2-20 mm.

Gambar 1.1 Hydra


crescentok.com

Tubuh berbentuk tabung yang


dapat berkontraksi (mengerut dan

Jurnal Taks. Hewan


Filum Coelenterata, Platyhelminthes dan Nematoda FMIPA-Universitas Pakuan

memanjang). Bagian dasar tubuh


merupakan kaki, sedangkan ujung
lainnya terbuka membentuk mulut
yang
dikelilingi
tentakel-tentakel
berjumlah 6-10 buah.
B. Filum Platyhelminthes
Filum ini sering disebut cacing
pipih, karena memiliki tubuh pipih
dorso ventral. Filum ini ada tiga kelas
yaitu : Turbellaria, Trematoda dan
Cestoda.
1. Kelas Trematoda (cacing hati)
Semua
anggota
kelas
Trematoda
adalah
hewan
endoparasit, umumnya mempunyai
dua inang, yaitu hewan Mollusca
sebagai inang sementara (selama
stadium dewasa). Dalam latihan ini
digunakan Fasciola hepatica, parasit
pada saluran hati dan empedu sapi,
kerbau, biri-biri, juga pada manusia.

(sucker). Pada beberapa species,


alat isap ini dikelilingi oleh duri-duri
(rostelum). Dengan adanya alat isap
ini cacing dapat melekatkan diri pada
dinding usus inang. Kemudia tubuh
(strobilla),berupa rangkaian proglotid.
Cacing pita adalah hermaprodit,
dalam tiap proglotida terdapat organ
kelamin
jantan
dan
betina.
Contohnya : Taenia solium, Taenia.
Saginata

Gambar 1.3. Taenia solium


biologigonz.blogspot.com

C. Filum Nematoda

Gambar 1.2. Faciola Hepatica


alqarniu.blogspot.com

2. Kelas Cestoda (cacing pita)


Cacing
pita
merupakan
endoparasit, tidak mempunyai mulut
dan saluran pencernaan. Cacing
dewasa hidup di dalam usus
vertebrata. Tubuh cacing pita terdiri
dari banyak sekali proglotid, sehingga
merupakan suatu rantai yang panjang
(strobilla).
Tubuh terdiri atas, Kepala
(scolex), yang mempunyai alat isap

Bentuk tubuh silindris, pada


kedua ujungnya meruncing. Mulut di
bagian anterior dan ekor di posterior.
Cacing jantan dan betina berbeda,
jantan berukuran lebih kecil dan
ujung posterior melengkung ke arah
ventral. Tubuh ditutupi kutikula yang
terdapa 4 garis longitudinal, dua
diantaranya tipis terletak di bagian
dorsal dan ventral. Kedua garis
lainnya tebal, berwarna kecoklatcoklatan, letaknya dibagian lateral.
Mulut dikelilingi tiga bibir, satu
pada bagian dorsal dan dua pada
bagian lateroventral. Anus terletak
diujung posterior, pada hewan jantan
bersatu dengan lubang genital. Pada
bagian ini terdapat sepasang spikula
(alat kopulasi). Pada hewan betina
vulva atau lubang genital betina
terdapat pada bagian ventral, kirakira sepertiga bagian tubuh anterior,

Jurnal Taks. Hewan


Filum Coelenterata, Platyhelminthes dan Nematoda FMIPA-Universitas Pakuan

Contohnya pada praktikum ini adalah


Ascaris
lumbricoides,
Trichuris
trichiura dan Trichinella spiralis.

Gambar 1.4 Ascaris Lumbricoides


sportapokers.com

Tujuan
Mengenal ciri-ciri morfologi
filum coelenterata, khususnya hydra,
mengenal ciri-ciri morfologi eksternal
dan internal cacing platyhelminthes
dan mengenal ciri-ciri morfologi
eksternal
dan
internal
cacing
Nematoda.
Alat dan Bahan
Alat-alat mikrosop dan kaca
pembesar dengan menggunakan
bahan-bahan pada praktikum kali ini
adalah Filum Coelenterata dengan
class Hydrozoa yang diamati, Filum
Platyhelmintes
seperti
Fasciola
hepatica Taenia saginata dan Taenia
solium, dan Filum Nematoda ada
Ascaris sp, Trichuris trichiura dan
Trichinella spiralis yang diamati pada
praktikum kali ini.
Metode Kerja
Siapkan mikroskop stereo,
mikroskop binokuler, dan kaca
pembesar,
kemudian
siapkan
preparat
awetan
spesimen
Coelenterata, Platyhelminthes dan
Nematoda dengan menggunakan
pembesaran 40x sampai 100x saat
diamati. Ketika diamati Morfologi dan
Anatomi spesimen, tuliskan bagianbagian tubuhnya.

1. Kelas Hydrozoa
Letakkan hydra pada gelas
objek, amati dengan mikroskop
stereo, Jika diganggu hewan ini akan
mengkerutkan tubuhnya sehingga
membulat. Tunggu sampai hewan ini
tidak mengerut, amati.
Tubuhnya terkadang terdapat
tunas melekat pada bagian sisi,
semacam Hydra kecil. Tentakel
terletak di sekitar mulut, pada waktu
menjulur berupa benang-benang.
Hipostoma adalah bagian yang
meruncing dari bagian tubuh di atas
tentakel, dan pada ujungnya terdapat
mulut. Mulut terdapat pada ujung
distal dari tubuh (ujung oral) dengan
keeping basal ujung posterior tubuh,
tempat melekatkan diri pada objek
dan Nematokis terlihat jelas pada
tentakel yang sedang menjulur.
2. Kelas Trematoda
Amati
preparat
Fasiciola
hepatica dengan mikroskop stereo
perbesaran
lemah
dengan
memperhatikan : Pengisap Oral (Oral
sucker), pengisap ventral (Ventral
sucker), Intestinum, pharynx, Ootype,
Ovarium, Uterus, lubang genital,
kelenjar vitielin, Saluran vitielin, testis
sepasang,
Vas
deferens,
dan
kantung sirus (kantung yang di
dalamnya ada sirus yaitu alat kelamin
jantan yang di lubang genital.
3. Kelas Cestoda
Amati preparat Taenia sp
dengan mikroskop pada pembesaran
lemah, gambarkan morfologinya dan
tuliskan bagian-bagiannya.
4. Filum Nematoda
Amati sayatan melintang dan
preparat utuh Ascaris jantan dan
betina, gambarkan dan tuliskan
perbedaan cacing ascaris jantan dan
betina, kemudian tuliskan ciri-ciri
specimen cacing nematoda lainnya.

Jurnal Taks. Hewan


Filum Coelenterata, Platyhelminthes dan Nematoda FMIPA-Universitas Pakuan

Pembahasan
Filum Coelenterata (Hydra)
memiliki ukuran tubuh beberapa
millimeter hingga satu centimeter
atau lebih. Hydra mempunyai tentakel
yang dilengkapi dengan sel knidosit.
Knidosit mengandung nematosita,
yaitu benda seperti sengat yang
mengeluarkan racun (neurotoksin)
untuk melumpuhkan mangsanya
dengan cara ditusukkan ke tubuh
mangsa.
Pada filum trematoda Fasciola
hepatica memiliki panjang tubuhnya
antara 2-3 cm dengan lebar sekitar
1cm, bentuknya seperti daun dengan
saluran pencernaannya terdiri atas
mulut di bagian ujung anterior yang
dilengkapi dengan alat isap bergerigi
kitin untuk melekatkan diri.

Gambar 1.5 Fasciola hepatica


en.wikipedia.org

Sedangkan
Platyhelminthes
dengan filum Cestoda, taenia sp
tubuhnya pipih Cacing ini tidak
memiliki
mulut
dan
saluran
pencernaan, karena sari makanan
diserap langsung oleh permukaan
tubuh. Bentuk tubuh taenia sp pipih,
panjangnya bisa lebih dari 3cm,
skoleksnya memiliki empat alat isap
yang dilengkapi dengan alat kait dari
bahan kitin.
Filum Nematoda yang memiliki
anggota ascaris lumbricoides bentuk
tubuhnya bulat panjang dengan
bagian ujung yang meruncing, mulut
terletak diujung anterior. Tubuh
cacing betina lebih panjang daripada
cacing jantan. Diameter cacing betina

0,5 cm dengan panjang 1,2 - 2,4


cm. Tubuh cacing betina relatif lebih
lurus, sedangkan cacing jantan
memiliki
ujung
posterior
yang
melengkung.

Gambar 1.6 Jantan dan betina


Ascaris lumbricoides
curezone.com

Sedangkan filum Nematoda


dengan anggota Trichuris trichiura
memiliki morfologi dan siklus hidup
yang cacing betina panjangnya kirakira 5 cm, sedangkan jantan 4 cm.
Bagian anterior langsung seperti
cambuk, panjangnya kira-kira 3/5 dari
panjang seluruh tubuh.
Bagian posterior bentuknya
lebih gemuk, pada cacing betina
bentuknya membulat tumpul dan
cacing jantan melingkar dan terdapat
suatu spikulum. Cacing dewasa hidup
di kolon asendens dan sekum
dengan bagian anteriornya masuk ke
dalam mukosa usus.

Gambar 1.7 Trichuris trichiura


medic2ukm.blogspot.com

Nematoda Trichinella spiralis


adalah cacing otot yang berkembang
diusus manusia, larva berkembang

Jurnal Taks. Hewan


Filum Coelenterata, Platyhelminthes dan Nematoda FMIPA-Universitas Pakuan

menjadi cacing muda, bergerak ke


otot melalui pembuluh limfa yang
selanjutnya menjadi cacing dewasa
dengan ukuran 0,8-1 mm.

Gambar 1.8 Trichinella spiralis


brigitte-brakha.com

Kesimpulan
Untuk Kelas Coelenterata
Tubuhnya terkadang terdapat tunas
melekat pada bagian sisi, semacam
Hydra kecil. Tentakel terletak di
sekitar mulut, pada waktu menjulur
berupa
benang-benang.
Mulut
terdapat pada ujung distal dari tubuh
(ujung oral) dengan keping basal
sebagai tempat melekatkan diri pada
objek dan Nematokis terlihat jelas
pada tentakel yang sedang menjulur.
Pada filum trematoda Fasciola
hepatica memiliki panjang tubuhnya
antara 2-3 cm dengan lebar sekitar
1cm, bentuknya seperti daun dengan
saluran pencernaannya terdiri atas
mulut di bagian ujung anterior yang
dilengkapi dengan alat isap bergerigi
kitin Sedangkan Platyhelminthes
dengan filum Cestoda, taenia sp
tubuhnya pipih Cacing ini tidak
memiliki
mulut
dan
saluran
pencernaan, karena sari makanan
diserap langsung oleh permukaan
tubuh. Bentuk tubuh taenia sp pipih,
panjangnya bisa lebih dari 3cm,
skoleksnya memiliki empat alat isap
yang dilengkapi dengan alat kait dari
bahan kitin.
Filum Nematoda yang memiliki
anggota ascaris lumbricoides bentuk
Tubuh cacing betina lebih panjang

daripada cacing jantan. Diameter


cacing betina 0,5 cm dengan
panjang 1,2 - 2,4 cm. Tubuh cacing
betina relatif lebih lurus, sedangkan
cacing jantan memiliki ujung posterior
yang melengkung. Filum Nematoda
dengan anggota Trichuris trichiura
memiliki morfologi dan siklus hidup
yang cacing betina panjangnya kirakira 5 cm, sedangkan jantan 4 cm.
Bagian anterior langsung seperti
cambuk, panjangnya kira-kira 3/5 dari
panjang seluruh tubuh, berbeda
dengan Nematoda Trichinella spiralis
larva berkembang menjadi cacing
muda bergerak ke otot melalui
pembuluh limfa dengan ukuran 0,8-1
mm.
DAFTAR PUSTAKA
Alqarniu.blogspot.com Anatomy and
morfology Faciola Hepatica.
Biologigonz.blogspot.com cestoda life
in intestinum (Taenia solium).
Brigitte-brakha.com Trichinella photo
Macromedia Flash Animations
Crescentok.com
The
body
of
the hydra is only two cell layers
thick.
Curezone.com Images male and
female ascaris lumbricoides.
Darda, Ibnu Rouland & Wahyu.
Prihatini. (2012). Buku Penuntun
Praktikum Taksonomi Hewan,
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan.
En.wikipedia.org morphology photo
microscope Fasciola Hepatica.
Medic2ukm.blogspot.com
Morphology
of
whipworm
Trichuris trichiura
Sportapokers.com lung phase or all
parasites
Boy
with ascaris
lumbricoides is left.
Stockley, Corin, et.al (1999), The
Usborne Ilustrated Dictionary of
Science, Usborne, London.

Jurnal Taks. Hewan


Filum Coelenterata, Platyhelminthes dan Nematoda FMIPA-Universitas Pakuan

Anda mungkin juga menyukai