(SOD) pada Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus) Asma yang Terpapar
Lipopolisakarida
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keparahan asma hewan model tikus (Rattus
norvegicus) yang diinduksi lipopolisakarida (LPS) berdasar gambaran infiltrasi sel inflamatori
histopatologi paru dan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD). Penelitian ini menggunakan tiga
kelompok tikus, yang masing-masing terdiri dari 6 ekor tikus, yaitu kelompok kontrol, kelompok
asma, dan kelompok asma yang terpapar LPS. Sensitisasi alergi dilakukan dengan injeksi
intraperitonial OVA sebanyak 10 µg/ml yang diemulsi di dengan 1,5 mg AlOH 3, dilanjutkan dengan
nebulasi 1 mg/ml OVA selama 20 menit. Paparan LPS dilakukan dengan cara menginjeksikan 1
µg/ml LPS bakteri Phorpyromonas ginggivalis pada sulkus gingiva tikus. Gambaran infiltrasi sel
inflamatori pada histopatologi paru diamati secara kualitatif menggunakan mikroskop BX51
sedangkan aktivitas enzim SOD diukur menggunakan SOD Activity Assay Kit. Hasil penelitian
menunjukkan terjadi peningkatan infiltrasi sel inflamatori secara kualitatif. Aktivitas enzim SOD
menurun signifikan (p<0,05) pada kelompok asma yang terpapar LPS (98,17±0,48 U/ml) dan
kelompok asma (100,74±1,06 U/ml), dibandingkan dengan kelompok normal (109,17±1,85 U/ml).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, paparan LPS secara intrasulkular mampu meningkatkan infiltrasi
sel inflamatori dan menurunkan aktivitas SOD yang mengindikasikan adanya keparahan asma yang
disebabkan oleh paparan LPS akibat interaksi molekul radikal bebas yang semakin reaktif.
ABSTRACT
This research was conducted to determine asthma severity in the rat model (Rattus norvegicus)
which exposed by Lypopolysaccharide (LPS) in oral cavity based on inflammatory cells infiltration of
airway histopathology and Superoxide Dismutase (SOD) enzyme activity. Three groups of rat (Rattus
norvegicus), each groups contain six rats, were used in this research which were control group,
asthma group, and exposed LPS asthma group. Allergy sensitization was conducted by intraperitonial
injection of 10 μg/ml ovalbumin (OVA), emulsified in 1,5 mg AlOH3, followed by 20min 1mg/ml
OVA by nebulizer. LPS exposure was conducted by injection of 1µg/ml Phorpyromonas ginggivalis
LPS in rat’s gingival sulcus. Inflammatory cells infiltration was observed qualitatively by Olympus
BX51 microscope and SOD activity was assessed by SOD Activity Assay Kit. The result showed,
infiltration of inflammatory cells was increased qualitatively in LPS asthma group and asthma group.
The activity of SOD enzyme was decreased significantly (p<0,05) in LPS asthma group (98,17±0,48
U/ml) and asthma group (100,74±1,06 U/ml), compared with normal group (109,17±1,85 U/ml). In
conclusion, intrasulcullary LPS exposure increased inflammatory cells infiltration and decreased SOD
activity, indicates that LPS exposure contributes in asthma severity because of free radical molecules
interaction reactively.
Keterangan.
Struktur Histologi bronkiolus tikus (200x);
kontrol negatif asma (a); asma tanpa paparan
LPS (b), dan asma dengan paparan LPS (c);
daerah infiltrasi sel inflamatori (tanda panah
merah), insert (b’ dan c’) infiltrasi
inflamatori (tanda panah hitam) (400x); bar
50μm.
c b a
Gambar 2. Perbandingan rata-rata nilai aktivitas SOD (U/ml) pada kelompok tikus
percobaan
4
Kelompok tikus asma yang terpapar pada pasien penderita periodontitis.
LPS memiliki aktivitas SOD lebih rendah Keparahan tersebut diyakini berkaitan
(98,17±0,48 U/ml) daripada kelompok dengan mekanisme penggantian
tikus asma yang tidak terpapar LPS neurogenic (neurogenic switching
(100,74±1,06 U/ml), sedangkan kedua mechanism) yang dikemukakan oleh
kelompok memiliki nilai aktivitas SOD Meggs yaitu mekanisme yang saling
lebih rendah dibandingkan kelompok mempengaruhi antara inflamasi
kontrol (109,17±1,85 U/ml). Hasil uji imunogenik dan neurogenik sehingga
statistik (One-Way ANOVA) (Lampiran 9) rangsangan inflamasi pada jaringan
menggunakan SPSS 16.0 for Windows tertentu akan mengakibatkan inflamasi
nilai p-value (P<0,05) sebesar 0,000 pada jaringan lainnya (Utomo, 2006).
menunjukkan adanya perbedaan yang Hasil penghitungan aktivitas enzim
nyata antara kelompok kontrol dengan SOD pada kelompok tikus asma yang
kedua kelompok. Hal tersebut terpapar LPS menunjukkan nilai yang
menunjukkan bahwa paparan LPS pada lebih rendah dari kelompok tikus asma
tikus asma dapat memperparah keadaan (100,74 U/ml) dan kelompok tikus kontrol
asma yang ditandai dengan menurunnya (109,17 U/ml), yaitu sebesar 98,17 U/ml.
aktivitas SOD. Hal tersebut membuktikan pemberian LPS
Berdasarkan data hasil penelitian ini bakteri gram negatif dengan dosis 1 μg/ml
pemberian OVA sebanyak 10µg/ml terbukti dapat memperparah keadaan asma
dengan ajuvan AlOH3 sebanyak 1,5 mg ditandai dengan menurunnya aktivitas
secara intraperitonial yang dilanjutkan SOD. Hal tersebut didukung oleh
secara inhalasi sebanyak 1 mg/ml akan pernyataan Yoon et al. (2007) dan
menghasilkan tikus asma dengan aktivitas Eisenbarth et al. (2002) dalam
enzim SOD sebesar 100, 74 U/ml. penelitiannya yang membuktikan bahwa
Aktivitas enzim SOD tersebut memiliki pada hewan coba yang sudah diinduksi
nilai yang lebih rendah daripada kelompok alergen, paparan LPS dosis rendah (0,1 μg
tikus kontrol yang tidak diberikan alergen dan1 μg) akan memperparah asma tipe 2
apa-apa yaitu sebesar 109, 17 U/ml. yang ditandai dengan aktivasi sitokin Th2,
Penurunan aktivitas enzim SOD tersebut hiperesponsivitas saluran pernapasan,
merupakan akibat dari inflamasi yang inflamasi eosinofil, dan peningkatan
ditimbulkan oleh pemberian OVA. regulasi IgE spesifik alergen.
Keadaan tersebut sesuai dengan Penurunan SOD pada kelompok tikus
pernyataan (Rifa’i, 2011) yang asma terpapar LPS terjadi karena LPS
menyebutkan bahwa OVA merupakan mengaktivasi makrofag, neutrofil,
protein yang berfungsi sebagai alergen fibroblast, sel mast yang selanjutnya akan
yang mampu mengaktifkan sitokin Th2 melepaskan beberapa senyawa sitokin
dan berikatan dengan MHC kelas II. Selain yaitu tumor necrosis factor (TNF-α),
itu, menurut Oosterhout et al.. (1998) interleukin-1 (IL-1), IL-5, IL-8, α-
sitokin Th2 akan meningkat aktivasinya interferon dan prostaglandin. LPS juga
apabila ditambahkan dengan ajuvan merupakan senyawa sitotoksik dan
AlOH3. memiliki potensi sebagai stimulator
Paparan LPS Porphyromonas produksi radikal bebas, diantaranya adalah
ginggivalis diberikan secara intrasulkular nitrat oksida (NO) yang selanjutnya
pada sulkus gingiva molar rahang tikus bereaksi dengan molekul radikal bebas
adalah untuk membuat keadaan infeksi lainnya membentuk molekul radikal bebas
pada rongga mulut tikus sesuai dengan yang semakin reaktif, yaitu peroksinitrit.
penelitian Utomo (2006) yang Reaksi molekul radikal bebas yang
membuktikan adanya keparahan asma semakin reaktif menimbulkan keadaan
5
stres oksidatif pada sel sehingga akan J. Respir. Crit. Care Med. 166:
merusak sel epitel pada saluran S38-S43.
pernapasan, membentuk respon Caramori, G., & A. Papi. 2004. Oxidants
proinflamatori, dan menurunkan aktivitas and Asthma. Thorax 59 (2): 170-
antioksidan. Hal tersebut terjadi karena 173.
kecepatan reaksi nitrit oxide dan Comhair, S.A. XuW, S. Ghosh, F.B.
superoksida lebih besar dibandingkan Thunnissen, A. Almasan, W.J.
reaksi pembentukan H2O2 yang dikatalis Calhoun, A.J. Janocha, L. Zheng,
oleh SOD (Bowler & Crapo, 2002; S.L. Hazen, & S.C. Erzurum.
Kinnula & Crapo, 2003) sehingga SOD 2005b. Superoxide Dismutase
kekurangan substrat dan menjadi inaktif. Inactivation in Pathophysiology
of Asthmatic Airway Remodeling
KESIMPULAN and Reactivity. Am. J. Pathol.
Terjadi peningkatan infiltrasi sel 166: 663–674.
inflamatori pada gambaran histopatologi Eisenbarth, S.C., D.A. Piggott, J.W.
paru dan peningkatan aktivitas enzim SOD Huleatt, I. Visintin, C.A.
pada hewan model tikus (Rattus Herrick, & K. Bottomly. 2002.
norvegicus) asma yang terpapar LPS. Hal Lipopolysaccharide-enhanced,
tersebut membuktikan bahwa paparan LPS Toll-like Receptor 4–dependent
dapat memperparah keadaan asma. T Helper Cell Type 2 Responses
to Inhaled Antigen. J. Exp. Med.
UCAPAN TERIMAKASIH 196 (12): 1645-1651.
Terimakasih kepada Direktorat Jendral Filipović, M. & S. Cekić. 2001. The Role
Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang telah of Eosinophils in Asthma.
mendanai penelitian ini sehingga Medicine and Biology (8): 6-10.
penelitian ini dapat selesai sesuai dengan Kinnula, V.L. & J.D. Crapo. 2003.
yang diharapkan. Terimakasih kepada Superoxide Dismutases in the
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES dan Ibu Lung and Human Lung Diseases.
Dyah Kinasih Wuragil, S,Si., M.P., M.Sc, Am J Respir Crit Care Med Vol
Mas Hilman Fuadil Amin, serta staf 167. pp 1600–1619
Laboratorium Biokimia dan Laboratorium National Heart, Lung, Blood, Institute
Fisiologi Hewan Fakultas MIPA, (NHLBI). 2007. National Asthma
Universitas Brawijaya atas dukungan, Education and Prevention
bantuan, dan kerjasama yang luar biasa Program. Expert Panel Report 3:
untuk penyelesaian penelitian ini. Guidelines for The Diagnosis and
Management of Asthma. Full
DAFTAR PUSTAKA Report.
Barnes, P.J., K.F. Chung, & C.P. Page. Oosterhout, A.J., B.V. Esch, G. Hofman,
1998. Inflammatory Mediators of C.L. Hofstra, I.V. Ark, F.P.
Asthma: An Update. Nijkamp, M.L. Kapsenberg,
Pharmacological Reviews 50(4) : H.F.J. Savelkoul, & F.R. Weller.
515 – 596. 1998. Allergen Immunotherapy
Busse, W.W., & R.F. Lemanske, Jr. 2001. Inhibits Airway Eosinophilia and
Asthma. The New England Hyperresponsiveness Associated
Journal of Medicine 344(5) : 350- with Decreased IL-4 Production
362. by Lymphocytes in a Murine
Bowler, R.P., & J.D. Crapo. 2002. Model of Allergic Asthma. Am. J.
Oxidative Stress in Airways. Am. Respir. Cell Mol. Biol. 19: 622–
628.
6
Palmans, E., N.J. Vanacker, R.A. Pauwels,
& J.C. Kips. 2002. Effect of Age
on Allergen Induced Structural
Airway Changes in Brown
Norway Rats. Am. J. Respir. Crit.
Care Med. 165: 1280–1284
Rifa’i, M. 2011. Alergi dan Hipersensitif.
Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Braijaya, Malang.
Strohmeier, G.R., J.H. Walsh, E.S. Kling,
H.W. Farber, W.W. Cruikshank,
D.M. Center, M.J. Fenton. 2001.
Lipopolysaccharide Binding
Protein Potentiates Airway
Reactivity in a Murine Model of
Allergic Asthma. J. Immunol. 166
: 2063-2070
Utomo, H. 2006. Management of Oral
Focal Infection in Patients with
Asthmatic Symptoms. Dent. J.
39(3): 120–125.
Yoon, K.K., Y.O. Sun, G.J. Seong, W.P.
Heung, Y.L. Soo, Y.C. Eun, B.
Boram, S.L. Hyun, H.O. Min,
S.K. You, H.K. Jong, S.G. Yong,
H.C. Sang, U.M. Kyung, Y.K.
You, Z. Zhu. 2007. Airway
Exposure Levels of
Lipopolysaccharide Determine
Type 1 versus Type 2
Experimental Asthma. The
Journal of Immunology 178:
5375-5382.