Anda di halaman 1dari 7

Gambaran Infiltrasi Sel Inflamatori Paru dan Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase

(SOD) pada Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus) Asma yang Terpapar
Lipopolisakarida

Lung Inflammatory Cells Infiltration and Superoxide Dismutase (SOD) Enzyme


Activity in Asthma Rat (Rattus norvegicus) Model Exposed by Lypopolysaccharide

Galuh P. Prameswari, Aulanni’am, Dyah K. Wuragil


Program Studi Pendidikan Dokter Hewan, Program Kedokteran Hewan,
Universitas Brawijaya
galuh.prameswari@rocketmail.com, aulanibiochem@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keparahan asma hewan model tikus (Rattus
norvegicus) yang diinduksi lipopolisakarida (LPS) berdasar gambaran infiltrasi sel inflamatori
histopatologi paru dan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD). Penelitian ini menggunakan tiga
kelompok tikus, yang masing-masing terdiri dari 6 ekor tikus, yaitu kelompok kontrol, kelompok
asma, dan kelompok asma yang terpapar LPS. Sensitisasi alergi dilakukan dengan injeksi
intraperitonial OVA sebanyak 10 µg/ml yang diemulsi di dengan 1,5 mg AlOH 3, dilanjutkan dengan
nebulasi 1 mg/ml OVA selama 20 menit. Paparan LPS dilakukan dengan cara menginjeksikan 1
µg/ml LPS bakteri Phorpyromonas ginggivalis pada sulkus gingiva tikus. Gambaran infiltrasi sel
inflamatori pada histopatologi paru diamati secara kualitatif menggunakan mikroskop BX51
sedangkan aktivitas enzim SOD diukur menggunakan SOD Activity Assay Kit. Hasil penelitian
menunjukkan terjadi peningkatan infiltrasi sel inflamatori secara kualitatif. Aktivitas enzim SOD
menurun signifikan (p<0,05) pada kelompok asma yang terpapar LPS (98,17±0,48 U/ml) dan
kelompok asma (100,74±1,06 U/ml), dibandingkan dengan kelompok normal (109,17±1,85 U/ml).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, paparan LPS secara intrasulkular mampu meningkatkan infiltrasi
sel inflamatori dan menurunkan aktivitas SOD yang mengindikasikan adanya keparahan asma yang
disebabkan oleh paparan LPS akibat interaksi molekul radikal bebas yang semakin reaktif.

Kata Kunci : Asma, LPS, SOD, infiltrasi sel inflamatori

ABSTRACT

This research was conducted to determine asthma severity in the rat model (Rattus norvegicus)
which exposed by Lypopolysaccharide (LPS) in oral cavity based on inflammatory cells infiltration of
airway histopathology and Superoxide Dismutase (SOD) enzyme activity. Three groups of rat (Rattus
norvegicus), each groups contain six rats, were used in this research which were control group,
asthma group, and exposed LPS asthma group. Allergy sensitization was conducted by intraperitonial
injection of 10 μg/ml ovalbumin (OVA), emulsified in 1,5 mg AlOH3, followed by 20min 1mg/ml
OVA by nebulizer. LPS exposure was conducted by injection of 1µg/ml Phorpyromonas ginggivalis
LPS in rat’s gingival sulcus. Inflammatory cells infiltration was observed qualitatively by Olympus
BX51 microscope and SOD activity was assessed by SOD Activity Assay Kit. The result showed,
infiltration of inflammatory cells was increased qualitatively in LPS asthma group and asthma group.
The activity of SOD enzyme was decreased significantly (p<0,05) in LPS asthma group (98,17±0,48
U/ml) and asthma group (100,74±1,06 U/ml), compared with normal group (109,17±1,85 U/ml). In
conclusion, intrasulcullary LPS exposure increased inflammatory cells infiltration and decreased SOD
activity, indicates that LPS exposure contributes in asthma severity because of free radical molecules
interaction reactively.

Keywords: Asthma, LPS, SOD, inflammatory cells infiltration


1
PENDAHULUAN obstruksi saluran napas, inflamasi kronis
Asma merupakan sindrom pernapasan saluran pernafasan yang ditandai dengan
yang kompleks yang ditandai dengan aktivasi dan degranulasi eosinofil, sel
mast, dan limfosit, serta diikuti dengan
hiperesponsivitas, hipersekresi mukus, MATERI DAN METODE
edema dinding saluran pernapasan, Perlakuan Hewan Coba
deskuamasi epitel, dan remodelling dari Hewan model asma yang digunakan
saluran pernafasan (Busse & Lemanske, adalah tikus (Rattus norvegicus) jantan
2001; Barnes et al., 2003; National Heart, strain Wistar yang diperoleh dari Unit
Lung, Blood Institute, 2007). Pengembangan Hewan Percobaan (UPHP)
Beberapa data terbaru dari hasil studi UGM Yogyakarta dengan umur 8-12
epidemiologi menyebutkan bahwa minggu dan berat badan antara 150-250
lipopolisakarida (LPS) dari bakteri Gram gram serta sudah mendapatkan sertifikat
negatif merupakan faktor resiko yang laik etik dari Komisi Etik Penelitian
menyebabkan keparahan asma dan Universitas Brawijaya No. 77-KEP-UB.
peningkatan jumlah LPS pada lingkungan
memiliki korelasi positif dengan Tatalaksana Sensitisasi Alergi
peningkatan kejadian dan keparahan asma Sensitisasi alergi pada tikus dilakukan
(Strohmier et al., 2001). Utomo (2006), pada hari ke-1 dan ke-14 dengan injeksi
salah satu sumber LPS yang dapat ovalbumin (Sigma-Aldrich, Nomer
menginduksi respon imun sistemik adalah Katalog: A5503) 10 μg/ml secara
dari bakteri Phorpyromonas ginggivalis intraperitoneal dalam AlOH3 dalam PBS
penyebab periodontitis, namun hubungan (phosphate buffer saline). Inhalasi tikus
infeksi mulut dan asma belum banyak dilakukan pada hari ke-21 dalam tabung
dibahas. transparan yang dihubungkan dengan
Paparan LPS pada penderita asma akan Nebulizer. Perlakuan pemicu asma
mengakibatkan peningkatan respon imun dilakukan dengan nebulasi OVA dalam
tubuh berupa peningkatan aktivasi NaCl steril dengan dosis dari 1 mg/ml
produksi sel dan mediator inflamasi, selama 20 menit.
diikuti dengan pembentukan molekul
radikal bebas. Aktivitas molekul radikal Tatalaksana Injeksi Lipopolisakarida
bebas yang semakin reaktif menyebabkan (LPS)
kondisi tubuh mengalami kondisi stres Injeksi LPS intrasulkuler dilakukan pada
oksidatif, ditandai dengan inaktivasi enzim hari ke-10 dan ke-11 dengan dosis 1 μg/ml
antioksidan seperti enzim superoksida pada sulkus gingiva molar rahang atas kiri
dismutase (SOD). Perubahan struktur tikus. LPS yang digunakan adalah
saluran pernapasan, seperti infiltrasi sel LPS1435/1449 dari Porphyromonas gingivalis
inflamatori pada saluran pernapasan juga (Astarte Biologics, Nomer Katalog: 7010)
mempengaruhi inaktivasi enzim SOD yang berfungsi sebagai agen infeksi
(Caramori & Papi, 2004; Comhair et al., rongga mulut dan memodulasi respon
2005). Oleh karena itu, pada penelitian ini imun.
dipelajari mekanisme keparahan asma
berdasarkan aktivitas antioksidan Pengukuran Aktivitas Superoksida
enzimatis yaitu SOD dalam fungsinya Dismutase (SOD)
sebagai scavenger radikal bebas dan Pengukuran aktivitas SOD menggunakan
keparahan jaringan paru akibat proses Superoxide Dismutase Assay Kit (Bio
inflamasi berdasarkan gambaran infiltrasi Vision, Nomer Katalog: K335-100) dan
sel inflamatori pada histopatologi paru dihitung dengan rumus berikut :
tikus (Rattus norvegicus) model asma.
2
(Ablank1-Ablank3) – (Asampel-Ablank2)
Aktivitas SOD = x 100
(Ablank1-Ablank3)

eosin (HE). Gambaran infiltrasi sel


Pengamatan Gambaran Infiltrasi Sel inflamatori diamati secara kualitatif
Inflamatori menggunakan mikroskop Olympus BX51
Organ paru tikus diambil untuk dibuat dengan perbesaran lemah (100x) hingga
preparat dengan metode parafin dan perbesaran kuat (400x).
menggunakan pewarnaan hematoksilin

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterangan.
Struktur Histologi bronkiolus tikus (200x);
kontrol negatif asma (a); asma tanpa paparan
LPS (b), dan asma dengan paparan LPS (c);
daerah infiltrasi sel inflamatori (tanda panah
merah), insert (b’ dan c’) infiltrasi
inflamatori (tanda panah hitam) (400x); bar
50μm.

Gambar 1. Gambar infiltrasi sel inflamatori pada histopatologi paru tikus

Gambar 1.a merupakan gambaran dengan sitoplasma berwarna merah muda


bronkiolus tikus normal yang terdiri atas dan inti berwana ungu kebiruan. Inti sel
gambaran normal lapisan epitel semu terlihat memiliki dua lobi yang dipisahkan
silindris bersilia, lamina propria tipis, dan oleh bahan inti sebagai benang seperti
selapis otot polos. Gambar 1. juga yang terlihat pada gambar insert (gambar
menunjukkan adanya perbedaan gambaran 1. b’ dan c’). Hal tersebut sesuai dengan
histopatologi tikus asma tanpa paparan penelitian Palmans et al. (2002) yang
LPS (b) dan tikus asma yang terpapar LPS menyebutkan bahwa tikus yang
(c). Kelompok tikus asma tanpa paparan disensitisasi dengan cara injeksi dan
LPS menunjukkan adanya infiltrasi sel inhalasi ovalbumin mengalami
inflamatori di area parenkima peribronkial. peningkatan jumlah eosinofil di
Sel inflamatori tersebut diduga adalah peribronchial dan perubahan struktur
eosinofil yang terlihat berbentuk bulatan seperti hiperplasia sel goblet dan deposisi
3
febronektin. Filipović & Cekić (2001) dan terkoordinasi di setiap tahapan
menambahkan bahwa peningkatan ekstravasasi termasuk adesi, kemotaksis,
eosinofil sudah dapat terlihat 7 jam setelah dan aktivasi. Sel inflamatori, khususnya
paparan alergen. eosinofil, akan melepaskan molekul
Eosinofil teraktivasi yang bermigrasi ke radikal bebas eosinofil peroksidase (EPO)
saluran pernapasan, seperti yang terlihat dan myeloperoksidase (MPO) dan protein
pada gambaran histopatologi bronkiolus toksik yaitu major basic protein (MBP)
tikus (Gambar 1.b) mengandung protein eosinophil cationic protein (ECP),
sitotoksik, sitokin, mediator lipid, dan eosinophil-derived neurotoxin (EDN), dan
molekul oksigen reaktif. Gambaran eosinophil peroxidase (EPO), LTC 4, dan
tersebut sesuai dengan hasil penelitian platelete activating factor (PAF) sehingga
Infiltrasi eosinofil tersebut akan terlihat terjadi kerusakan epitel saluran napas serta
semakin banyak pada gambaran bronkiolus degranulasi basofil dan sel mast. Radikal
tikus asma yang terpapar LPS (Gambar bebas tersebut akan berinteraksi dengan
1.c), sesuai dengan gambaran histopatologi molekul radikal bebas yang terbentuk saat
yang dikemukakan oleh Yong et al. (2006) proses inflamasi akibat pemberian OVA.
bahwa terjadi peningkatan infiltrasi Interaksi antar molekul radikal bebas
eosinofil pada mencit asma yang dipapar menimbulkan molekul radikal bebas yang
LPS. semakin reaktif, seperti nitrogen dioksida
Paparan LPS pada tikus asma akan dan peroksinitrit sehingga menyebabkan
direspon oleh Toll-Like Receptor-4 (TLR- saluran pernapasan mengalami kondisi
4) dan protein ekstraseluler, yaitu LPS stres oksidatif. Kondisi stres oksidatif
Binding Protein (LBP), CD-14, dan merupakan manifestasi dari tidak
Myeloid Differentiation Protein (MD-2). seimbangnya molekul radikal bebas dan
Interaksi tersebut akan mengakibatkan enzim antioksidan karena enzim
teraktivasinya faktor transkripsi dan sinyal antioksidan mengalami inaktivasi.
transduksi yang akan merangsang ekspresi Berdasarkan hasil penelitian ini, inaktivasi
sel dan mediator inflamatori. Sel enzim antioksidan khususnya enzim SOD
inflamatori teraktivasi akan memasuki dapat terlihat dari menurunnya aktivitas
saluran pernapasan melalui migrasi yang enzim SOD seperti yang terlihat pada
dinisiasi oleh faktor kemoatraktan serta gambar dibawah ini:
melalui mekanisme seluler yang spesifik

c b a

Gambar 2. Perbandingan rata-rata nilai aktivitas SOD (U/ml) pada kelompok tikus
percobaan
4
Kelompok tikus asma yang terpapar pada pasien penderita periodontitis.
LPS memiliki aktivitas SOD lebih rendah Keparahan tersebut diyakini berkaitan
(98,17±0,48 U/ml) daripada kelompok dengan mekanisme penggantian
tikus asma yang tidak terpapar LPS neurogenic (neurogenic switching
(100,74±1,06 U/ml), sedangkan kedua mechanism) yang dikemukakan oleh
kelompok memiliki nilai aktivitas SOD Meggs yaitu mekanisme yang saling
lebih rendah dibandingkan kelompok mempengaruhi antara inflamasi
kontrol (109,17±1,85 U/ml). Hasil uji imunogenik dan neurogenik sehingga
statistik (One-Way ANOVA) (Lampiran 9) rangsangan inflamasi pada jaringan
menggunakan SPSS 16.0 for Windows tertentu akan mengakibatkan inflamasi
nilai p-value (P<0,05) sebesar 0,000 pada jaringan lainnya (Utomo, 2006).
menunjukkan adanya perbedaan yang Hasil penghitungan aktivitas enzim
nyata antara kelompok kontrol dengan SOD pada kelompok tikus asma yang
kedua kelompok. Hal tersebut terpapar LPS menunjukkan nilai yang
menunjukkan bahwa paparan LPS pada lebih rendah dari kelompok tikus asma
tikus asma dapat memperparah keadaan (100,74 U/ml) dan kelompok tikus kontrol
asma yang ditandai dengan menurunnya (109,17 U/ml), yaitu sebesar 98,17 U/ml.
aktivitas SOD. Hal tersebut membuktikan pemberian LPS
Berdasarkan data hasil penelitian ini bakteri gram negatif dengan dosis 1 μg/ml
pemberian OVA sebanyak 10µg/ml terbukti dapat memperparah keadaan asma
dengan ajuvan AlOH3 sebanyak 1,5 mg ditandai dengan menurunnya aktivitas
secara intraperitonial yang dilanjutkan SOD. Hal tersebut didukung oleh
secara inhalasi sebanyak 1 mg/ml akan pernyataan Yoon et al. (2007) dan
menghasilkan tikus asma dengan aktivitas Eisenbarth et al. (2002) dalam
enzim SOD sebesar 100, 74 U/ml. penelitiannya yang membuktikan bahwa
Aktivitas enzim SOD tersebut memiliki pada hewan coba yang sudah diinduksi
nilai yang lebih rendah daripada kelompok alergen, paparan LPS dosis rendah (0,1 μg
tikus kontrol yang tidak diberikan alergen dan1 μg) akan memperparah asma tipe 2
apa-apa yaitu sebesar 109, 17 U/ml. yang ditandai dengan aktivasi sitokin Th2,
Penurunan aktivitas enzim SOD tersebut hiperesponsivitas saluran pernapasan,
merupakan akibat dari inflamasi yang inflamasi eosinofil, dan peningkatan
ditimbulkan oleh pemberian OVA. regulasi IgE spesifik alergen.
Keadaan tersebut sesuai dengan Penurunan SOD pada kelompok tikus
pernyataan (Rifa’i, 2011) yang asma terpapar LPS terjadi karena LPS
menyebutkan bahwa OVA merupakan mengaktivasi makrofag, neutrofil,
protein yang berfungsi sebagai alergen fibroblast, sel mast yang selanjutnya akan
yang mampu mengaktifkan sitokin Th2 melepaskan beberapa senyawa sitokin
dan berikatan dengan MHC kelas II. Selain yaitu tumor necrosis factor (TNF-α),
itu, menurut Oosterhout et al.. (1998) interleukin-1 (IL-1), IL-5, IL-8, α-
sitokin Th2 akan meningkat aktivasinya interferon dan prostaglandin. LPS juga
apabila ditambahkan dengan ajuvan merupakan senyawa sitotoksik dan
AlOH3. memiliki potensi sebagai stimulator
Paparan LPS Porphyromonas produksi radikal bebas, diantaranya adalah
ginggivalis diberikan secara intrasulkular nitrat oksida (NO) yang selanjutnya
pada sulkus gingiva molar rahang tikus bereaksi dengan molekul radikal bebas
adalah untuk membuat keadaan infeksi lainnya membentuk molekul radikal bebas
pada rongga mulut tikus sesuai dengan yang semakin reaktif, yaitu peroksinitrit.
penelitian Utomo (2006) yang Reaksi molekul radikal bebas yang
membuktikan adanya keparahan asma semakin reaktif menimbulkan keadaan
5
stres oksidatif pada sel sehingga akan J. Respir. Crit. Care Med. 166:
merusak sel epitel pada saluran S38-S43.
pernapasan, membentuk respon Caramori, G., & A. Papi. 2004. Oxidants
proinflamatori, dan menurunkan aktivitas and Asthma. Thorax 59 (2): 170-
antioksidan. Hal tersebut terjadi karena 173.
kecepatan reaksi nitrit oxide dan Comhair, S.A. XuW, S. Ghosh, F.B.
superoksida lebih besar dibandingkan Thunnissen, A. Almasan, W.J.
reaksi pembentukan H2O2 yang dikatalis Calhoun, A.J. Janocha, L. Zheng,
oleh SOD (Bowler & Crapo, 2002; S.L. Hazen, & S.C. Erzurum.
Kinnula & Crapo, 2003) sehingga SOD 2005b. Superoxide Dismutase
kekurangan substrat dan menjadi inaktif. Inactivation in Pathophysiology
of Asthmatic Airway Remodeling
KESIMPULAN and Reactivity. Am. J. Pathol.
Terjadi peningkatan infiltrasi sel 166: 663–674.
inflamatori pada gambaran histopatologi Eisenbarth, S.C., D.A. Piggott, J.W.
paru dan peningkatan aktivitas enzim SOD Huleatt, I. Visintin, C.A.
pada hewan model tikus (Rattus Herrick, & K. Bottomly. 2002.
norvegicus) asma yang terpapar LPS. Hal Lipopolysaccharide-enhanced,
tersebut membuktikan bahwa paparan LPS Toll-like Receptor 4–dependent
dapat memperparah keadaan asma. T Helper Cell Type 2 Responses
to Inhaled Antigen. J. Exp. Med.
UCAPAN TERIMAKASIH 196 (12): 1645-1651.
Terimakasih kepada Direktorat Jendral Filipović, M. & S. Cekić. 2001. The Role
Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang telah of Eosinophils in Asthma.
mendanai penelitian ini sehingga Medicine and Biology (8): 6-10.
penelitian ini dapat selesai sesuai dengan Kinnula, V.L. & J.D. Crapo. 2003.
yang diharapkan. Terimakasih kepada Superoxide Dismutases in the
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES dan Ibu Lung and Human Lung Diseases.
Dyah Kinasih Wuragil, S,Si., M.P., M.Sc, Am J Respir Crit Care Med Vol
Mas Hilman Fuadil Amin, serta staf 167. pp 1600–1619
Laboratorium Biokimia dan Laboratorium National Heart, Lung, Blood, Institute
Fisiologi Hewan Fakultas MIPA, (NHLBI). 2007. National Asthma
Universitas Brawijaya atas dukungan, Education and Prevention
bantuan, dan kerjasama yang luar biasa Program. Expert Panel Report 3:
untuk penyelesaian penelitian ini. Guidelines for The Diagnosis and
Management of Asthma. Full
DAFTAR PUSTAKA Report.
Barnes, P.J., K.F. Chung, & C.P. Page. Oosterhout, A.J., B.V. Esch, G. Hofman,
1998. Inflammatory Mediators of C.L. Hofstra, I.V. Ark, F.P.
Asthma: An Update. Nijkamp, M.L. Kapsenberg,
Pharmacological Reviews 50(4) : H.F.J. Savelkoul, & F.R. Weller.
515 – 596. 1998. Allergen Immunotherapy
Busse, W.W., & R.F. Lemanske, Jr. 2001. Inhibits Airway Eosinophilia and
Asthma. The New England Hyperresponsiveness Associated
Journal of Medicine 344(5) : 350- with Decreased IL-4 Production
362. by Lymphocytes in a Murine
Bowler, R.P., & J.D. Crapo. 2002. Model of Allergic Asthma. Am. J.
Oxidative Stress in Airways. Am. Respir. Cell Mol. Biol. 19: 622–
628.
6
Palmans, E., N.J. Vanacker, R.A. Pauwels,
& J.C. Kips. 2002. Effect of Age
on Allergen Induced Structural
Airway Changes in Brown
Norway Rats. Am. J. Respir. Crit.
Care Med. 165: 1280–1284
Rifa’i, M. 2011. Alergi dan Hipersensitif.
Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Braijaya, Malang.
Strohmeier, G.R., J.H. Walsh, E.S. Kling,
H.W. Farber, W.W. Cruikshank,
D.M. Center, M.J. Fenton. 2001.
Lipopolysaccharide Binding
Protein Potentiates Airway
Reactivity in a Murine Model of
Allergic Asthma. J. Immunol. 166
: 2063-2070
Utomo, H. 2006. Management of Oral
Focal Infection in Patients with
Asthmatic Symptoms. Dent. J.
39(3): 120–125.
Yoon, K.K., Y.O. Sun, G.J. Seong, W.P.
Heung, Y.L. Soo, Y.C. Eun, B.
Boram, S.L. Hyun, H.O. Min,
S.K. You, H.K. Jong, S.G. Yong,
H.C. Sang, U.M. Kyung, Y.K.
You, Z. Zhu. 2007. Airway
Exposure Levels of
Lipopolysaccharide Determine
Type 1 versus Type 2
Experimental Asthma. The
Journal of Immunology 178:
5375-5382.

Anda mungkin juga menyukai