Disusun oleh :
Pathway
1.6 Manifestasi Klinis
Whezing
Dypsnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot-otot asesori pernapasan, cuping hidung,
retraksi dada, dan stridor.
Batuk kering (tidak produktif) karena sekret kantal dan lumen jalan napas sempit
Takypnea, tacicardia, ortpnea
Gelisah
Berbicara sulit atau pendek karena sesak napas
Diaphorosis
Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
Fatigue
Tidak toleran terhadap aktivitas, makan, bermain, berjalan, bahkan berbicara
Kecemasa, labil, dan perubahan tingkat kesehatan
Meningkatnya ukuran diameter antero posterior (barrel chest).
Serangan yang tiba-tiba atau berangsur-angsur.
Auskultasi; terdengar ronchi dan cracles.
1.7 Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat penyakit dan periksaan fisik
Foto rongen
Periksaan fungsi paru; menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat
dalam darah dan sputum
Pemeriksaan alergi (radio alergosorbent tes; RAST)
Pulse oksimetry
Analisa gas darah
1.8 Komplikasi
1. Mengancam pada gangguan keseimbangan asm basa dan gagal napas
2. Chronik persistent bronkitis
3. Bronchiolitis
4. Pnemunia
5. Empisema
1.4 Implementasi
Untuk diagnosa 1, 2, 3, dan 4
Mempertahankan pertukaran gas yang adekuat, pembersihan jalan napas, pola napas dan perfusi
jaringan:
Pertahankan kepatenan jalan nafas; pertahankan support ventilasi bila diperlukan
Kaji fungsi pernapasan; auskultasi bunyi napas, kaji kulit setiap 15 menit sampai 4 jam
Berikan oksigen sesuai program dan pantau pulse oxiymetrydan batasi (penyapihan) atau tanpa
alat bantu bila kondisi telah membaik.
Kaji kenyamanan posisi tidur anak
Monitor efek samping pemberian pengobatan; monitor serum darah; theophyline dan catat
kemudian laporkan ke dokter. Normalnya 10-20ug/ml pada semua usia.
Kaji gejala dan tanda efek samping theophyline seperti; mual dan muntah pada gejala
awal, cardiopulmonal mencakup; tachycardia, dhysrimia, thacipneu, diuresis,irritability dan
kemudian kejang.
Berikan cairan yang adekuat peroral atau parenteral.
Pemberian terapi pernapasan; nebulizer, fisioterapi dada bila indikasi, ajarkan batuk dan napas
dalam efektif setelah pengobatan dan pengisapan sekret (suction).
Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan pada anak untuk menurunkan kecemasan.
Berikan terapi bermain sesuai dengan usia.
Unuk diagnosa nomer 5
Memberikan lingkungan yang tenang dan mengurangi kecemasan
Ajarkan tekhnik relaksasi; latihan napas, melibatkan penggunaan bibir dan perut, dan ajarkan
untuk berimajinasi.
Pertahankan lingkungan yang tenang; temani anak dan berikan support.
Ajarkan untuk ekspesi perasaan secara verbal.
Berikan terapi bermain sesuai kondisi
Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak.
Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan.
Memberikan informasi tantang proses penyakit, perawatan dan pengobatan.
Kaji tingkat pengetahuan anak dan orang tuatentang penyakit, penobatan, dan intervensi.
Bantu untuk mengidentifikasi faktor pencetus.
Jelaskan tentang emosi dan stres yang dapat menjadi faktor pencetus.
Jelaskan pentingnya pengobatan; dosis, efek samping, waktu pemberian dan pemeriksaan darah.
Informasikan tanda dan gejala yang harus dilaporkan dan kontol ulang,
Informasikan pentingnya program aktifitas dan latihan napas.
Jelaskan pentingnya terapi bermain sesuai usia.
1.5 Evaluasi
Fungsi paru anak optimal
Anak sanggup melakukan aktifitas sehari-hari
Anak berpartisipasi dalam aktivitas ketahanan (mis, berenang, tenis)
1.6 Perencanaan pemulangan
Jelaskan proses penyakit dengan menggunakan gambar-gambar atau phantom.
Fokuskan pada perawatan diri di rumah.
Hindari faktor pemicu; kebersihan lantai rumah, debu-debu, karpet, bulu binatang dan lainnya.
Jelaskan tanda-tanda bahaya yang akan muncul.
Ajarkan penggunaan nebulizer.
Keluarga perlu memahami tentang pengobatan; nama obat, dosis, efek samping, waktu
pemberian.
Ajarkan strategi kontrol kecemasan, takut, dan stres.
Jelaskan pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan napas.
Jelaskan pentingnya intake cairan dan nutisi yang adekuat.
1.7 Manfaat elektrolit bagi tubuh
Beberapa contoh kation dalam tubuh adalah Natrium (Na+), Kaalium (K+), Kalsium (Ca2+),
Magnesium (Mg2+). Sedangkan anion adalah Klorida (Cl-), HCO3-, HPO4-, SO4-. Dalam keadaan
normal, kadar kation dan anion ini sama besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral.
Pada cairan ektrasel (cairan diluar sel), kation utama adalah Na+ sedangkan anion utamanya adalah
Cl-.. Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium (K+).
Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai banyak manfaat,
tergantung dari jenisnya. Contohnya :
Natrium: fungsinya sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan
volume ekstra sel.
Kalium: fungsinya mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh.
Klorida: fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan
tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
Kalsium: fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit
utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke
dalam darah.
Magnesium: Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan
Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh
darah tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan rusepno.,dr. Alatas.,dkk.(1985).Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. FKUI.
Jakarta:Infomedika.
Suriadi.,Rita Yuliani.(2006).Buku Pegangan Klinik Asuhan Keperawatan pada
Anak.Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya.
Sowden betz.,(2002). Buku Saku Keperawatan Pediatri.Jakarta: EGC.
http://hermaninton.blogspot.com/2011/01/askep-asma-pada-anak.html
Diakses: 23 september 2012, jam 12.35 wib.
http://www.kapukonline.com/2010/03/askepasmabronchialanak.html
Diakses: 23 september 2012, jam 13.30 wib.
http://viethanurse.wordpress.com/2009/02/25/asuhan-keperawatan-anak-dengan-asma-bronchial/
Diakses: 23 september 2012, jam 13.40 wib