Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN PADA NY.

G DENGAN PNEUMONIA

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UNS

Nama : Zalsa Dwi Ramdhani

NIM : 202012080

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2022/2023
PNEUMONIA

A. PENGERTIAN
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari suatu
infeksi seluruh pernapasan bawah akut (ISNBA) (Silvia A.Prince) . dengan gejala batuk dan
disertai dengan sesak napas yang disebabkan agen infeksius seperti vitus, bakteri, mycoplasna
(fungsi), dan aspiri substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan
konsilidasi dan dapat dilihat melalui gambaran radiologis (NANDA,NIC-NOC 2015)

 dimana asinus paru terisi cairan radangdengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang kedala
m dinding alveoli danrongga interstisium. 

pneumonia adalah proses inflamasi, yang melibatkan parenkim paru (Jaypee, 2006).Pneumonia a
dalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, 

virus, atau parasit.

Pneumonia disebabkanoleh virus pathogen yang masuk ke dalam tubuh melalui aspirasi,inhalasi/
penyebab sirkulasi : pneumonia paling banyak disebabkan oleh bakteri(Brunner & Suddarth, 200
1).

B. ETIOLOGI
Penyebabterjadinya pneumonia adalah:

a.Bakteri:

1).Bakteri garam positif (streptococcus pneumoniae/ pneumococcal pneumonia, staphylo
coccus aureus)

2). Bakteri gram negatif (haemophilus influenzae, pseudomonas aeruginosa,kleibsiella pn
eumoniae, dan anaerobik bakteria)

3).Atypikal bacteria (legionella pneumophia dan mycoplasma pneumonia)

 b.Virus:

1)Virus influenza

2) Parainfluenza

3)Adenovirus
4)Virus Synsitical respiratorik

5).Rhinovirus

c.Jamur:

1).Kandidiasis

2).Histoplasmosis

3).Kriptokokkis

d.Protozoa: Pneumokistis karinipneumonia

C. MENIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala :

a) Batuk non produktif


b) Ingus (nasal discharge)
c) Suara napas lemah
d) Retraksi introcosta
e) Penggunaan otot bantu nafas
f) Demam
g) Ronchi
h) Cyanosis
i) Thoraxs photo menunjukan inflitrasi melebar
j) Batuk
k) Sakit kepala
l) Sesaknafas
m) Menggigil
n) Berkeringat
o) Lelah
D. PATHWAYS
Inhalasi Aspirasi Tirah Baring lama

Bakteri/virus

Peradangan Alveolus

Aktifitassel mast danbasofil

EkstrapasasiCairanSirosis

kedalam Alveoli

Pelapasan histamine

Aktifitasbradikini Terbentuknyaeksudat

dalam alveoli

O2 ke vena alveolar

kapiler terhambat

Vasodilator kapiler Hipoksemia

Kerusakanjaringanparu

PremeabilitasKapiler

Meningkat Gangguan Pola Nafas


Oedemaruangkapiler

Alveoli Bersihan Jalan Nafas Tidak


Efektif

PenurunanDifusi O2

Gangguan Pertukaran Gas

F. KOMPLIKASI

a) Demam menetap kambuh


b) Efusi pleura (terjadipengumpulancairan di rongga pleura)
c) Empiem
d) Delirium
e) Absess paru adalah pengumpulan pus dalamjaringanparu yang meradang
f) Super infeksi terjadikarenapemberiandosis antibiotic yang besar
g) Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
h) Meningitis yaitu infeksi yang menyerangselaputotak

E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Elizabeth, (2009)

a. Sinar X
Mengidentifikasikan distribusi struktural dapat juga menyatakan absesluas/infiltrate, emp
iema, infiltrasi menyebar atau terlokalisasi, atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul. Pa
da pneumonia mikoplasma, sinar Xdada mungkin bersih. 

b. GDA
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlihat dan penyakit paru 
yang ada

c. JDL
Veukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi padainfeksi virus, kon
disi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.

d. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah untuk dapat mengidentifikasi semua
organisme yang ada.

e. Pemeriksaanserologi

f. LED

g. PemeriksaanFungsiparu

Untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas berat dan membantu diagnose keadaan.

h. Elektrolit

Natrium dan klorida mungkin rendah

i.Biliburin

Mungkin meningkat

j. Aspirasi perkuatan / biopsy jaringan paru terbuka

Dapat menyatakan intranikleartipikal dan keterlibatan sitpolastik, karakterikstik sel dan


raksasa

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Sinar x : Mengidentifikasikan distribusi structural ( missal :lobat, bronchial)


2) Pemeriksaan gram/kutur, sputum dandarah :
untukdapatmengidentifikasisemuaorganisme yang ada
3) Pemeriksaan serologi : membantudalammembedakandiganosa organisme
4) Pemeriksaan fungsiparu : untukmengetahuiparu-paru,
menetapkanluasberatpenyakitdanmembantu diagnosis keadaan
5) Biopsi paru : untukmenetapkan diagnosis
6) Spirometrik static : Untukmengkaji jumlahudara yang diapirasi
7) Bronkostopi : untukmenetapkan diagnosis danbendaasing

I. PENATALAKSANAAN
Pasien pneumonia di berikanterapidiantaranya :

a. Penicilin G ; untukinfeksi staphylococcus


b. Amatadine, rimantadine : untukinfeksipneumobia virus
c. Eritromisin, tetrasklin, derivate, tertasklin : untukinfeksi pneumonia mikroplasma
d. Menganjurkan untuktirah baring sampaiinfeksimenunjukantanda-tanda
e. Pemberianoksigenjikaterjadihipoksemia
f. Jikaterjadigagalnafasdiberikannutrisikalori yang cukup

KLASIFIKASI ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT TEORY

Dalam buku NANDA NIC NOC 2015 klafikasi pneumonia dapat dibagi menjadi :

A. Klafikasi berdasarkan antaumi.(IKA FKUL)

1. Pneumonia lobaris,melibatkan seluruh atau satu bagian besar dari satu atau lebih lobus
paru .bila kedua paru terkena.maka dikenal sebagai pneumonia bilateral atau “ganda”.

2. penumonia loburasi ( bronkopneumonia) terjadi pada ujung akhir bronkilus ,yang


tersumbat oleh eksuda mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus
yang berada didekatnya disebut juga peneumonia lobularis .

3. pneumonia interstitial (Bronkiolitis) proses iflamasi yang terjadi di dalam dinding


alveolar (interstisium) dan jaringan peribronkial serta interlobural .

b. Klafikasi pneumonia berdasarkaninang dan lingkungan:

1. pneumonia komunitas

Dijumpai pada H.influensa pada pasien perokok , patogen atipikan pada lansia ,gram
negatif

Pada pasien dari rumah jompo dengan adanya PPOK penyakit penyerta

Kardiopomonal/jamak, atau paska terapi antibiotika seprtrum luas.

2.Pneumonia noskomial

Tergantung pada 2 faktor yaitu 3 faktor yaitu: tingkat bred sakit, adanya resiko untuk
jenis patogrn tertentu, dan masa menjelang timbul konsep pneumonia.

3.Pneumonia aspirasi disebabkan oleh infeksi kuman, pneumonitis kimia akibat aspirasi
bahan tosik, akibat aspirasi cairan iner misalnya cairan makanan atau lambung edema
paru dan obstruksi mekanik siplai oleh bahan padat

4.Pneumonia pada gangguian imun


Terjadinya karena akibat proses penyakit dan akibat terapi, penyebab infeksi dapat
disebabkan oleh kuman pathogen atau mikroorganisme biasanya nonnonvirulen , berupa
bakteri, protozona, parasit, parasit, virus,jamur dan cacing.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dx 1 : Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan pennumpikan sekret

1. Mengobservasi TTV

2. Membersihkan secretpadahidungdanmulut

3. Mengajarkanpasiendankeluargacaramenggunakanoksigen di rumah

4. Berkolaborasi dalam pemberian dalam pemberian terapi nebulezer sesuai indikasi


5. Berikan O2 dengan menggunakan kanul nasal
Dx2 : Pola nafas tidak efektif b.d keletihan otot
1. Memantaurespirasipasien
2. Memberikanobatinhalasi

3. Mengajarkanpasienbagaimanacaraduduk semi fowler

4. Berkolaborasi dengandokterdalampemberianobati inhalasi

Dx 3 : Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran Avolar-Kapiler

1. Kaji frekuensikedalam dan kemudahan bernafas

2. Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi ,napas dalam dan batu efektif

3. Ajarkan teknik relasasi nafas dalam

4. Observasi penyimpangan kondisi cacat hipotensi banyaknya , jumplah sekutum dan

perubahan tingkat kesadaran

DAFTAR PUSTAKA
Aryani. (2009). Prosedur Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.Jakarta EGC

Brunner & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC

Elizabeth J. Corwin. (2009).Buku Saku Patofisiologi: Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC.

Herdman. (2015).Diagnosis Keperawatan NANDA 2015-2017, Edisi 10. Jakarta : EGCJaypee Br
others. (2006).

Moorhead, s. et al.(2013). Nursing Outcomes Classification. Jakarta : ElsevierRidha, Nabiel. (20
14).

Bare Brenda G, Smeltzer Suzan C.KeperawatanMedikalBedah, Edisi 8, vol. 1, EGC, Jakarta

Smeltzer,Suzanne C.2001 Buku Ajar KeperawatanMedikal-BedahBrunner&Suddarth volume 1


jakarta.EGC.

Nurarif, Amin Huda.2015.Nanda.Nic.Noc Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC


LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL PADA Ny.S
DENGAN PNEUMONIA BAKTERIAL
DI DESA MOJOMULYO
Nama : Ismi Rohmani
NIM : B2019043

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN PNEUMONIA

DI MOJOMULYO

1. Nama : Ismi Rohmani


2. Tanggal Pengkajian : 8- 10Juni 2020

3. Waktu Pengkajian : 07.00 WIB

I. PENGKAJIAN

A. Identitas

1. Identitas Pasien

1. Nama Pasien : Ny. S

2. Umur : 55 tahun

3. Alamat : Mojomulyo RT 3 RW 10,Sragen

4. Pekerjaan : Pedagang
5. Agama : Islam

6. Pendidikan : SMA

2. Identitas Penanggungjawab

1. Nama Penanggungjawab: Ny. A

2. Umur : 35 tahun

3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

4. Alamat : Mojomulyo RT 3 RW 10, Sragen

5. Agama : Islam

6. Hubungan dengan Klien : Anak

Keluhan utama :

Klien datang dengankeluhansesaknafas, batukberdahakselama 1 minggu.

7. Riwayat penyakit sekarang

Klien datang ke RS.Rizky Amalia dengan keluhan sesak nafas, batuk


berdahak,klien juga mengalami demam,.Suara napas lemah, wajah klien nampak pucat
dan gelisah, klien mengatakan menggunakan otot bantu nafas, suara nafas ronchi, dan
klien mengatakan, dada sakit kepala, dadanya merasa sakit saat digunakan bernafas dan
ketika digunakan aktivitas berlebihan,tampak kelelahan dan berkeringat, selama 1
minggu. Menurut hasil pemeriksaan di diagnose Pneumonia,sehingga klien harus
menjalani pemeriksaan yang di dapatkan hasil yaitu meliputi batuk berdahak, Wheezing,
Ronchi di seluruhlapangparu. sesaknafasrespirasi 45 x/m, iramanafastidak teraturdan
gelisah, nadi 110x/mnt, suhu 39 derajat C

8. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan sebelumnya pernahmengalamipenyakit Pneumonia.

9. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan ada anggota keluarganya yang memiliki riwayat penyakit

keturunan.

Riwayat Pengobatan

Pasien mengatakan jika sakit hanya dibelikan obat di apotek dan pasien tidak memiliki

alergi terhadap obat.

PolaKebiasaanSehari-hari

1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan dan Manajemen Kesehatan

Sebelum sakit

Pasien mengatakan sehat adalah ketika dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik.

Selama sakit

Pasien mengatakan selama sakit tidak dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik dan

tidak dapat bekerjasepertibiasanya. Pasien mengatakan mudah lelah saat beraktivitas.

2. Pola Nutrisi/Metabolik

No Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit

1 Frekuensi 3x/hari 3x/hari

2 Jenis Nasi, lauk, sayur, Bubur, lauk,

buah, air putih sayur, buah, teh

3 Porsi 1 porsi habis 1/4 porsi

4 Keluhan Tidak ada Tidakada

3. Pola Eliminasi

a. BAB
No Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit

1 Frekuensi 1x/hari 1x/hari

2 Konsistensi Lunak, berbentuk Lunak,berbentuk

3 Warna Kuning Kuning

4 Keluhan Tidak ada Tidakada

b. BAK

No Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit

1 Frekuensi 4-6x/hari 4-6x/hari

2 Konsistensi Cair Cair

3 Warna Kuning bening Kuningbening

4 Keluhan Tidak ada Tidak ada

4. Pola Aktivitas dan Latihan

Sebelum sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum V

Mandi V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilisasi di tempat tidur V

Berpindah V
Ambulasi / ROM V

Selama sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum V

Mandi V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilisasi di tempat tidur V

Berpindah V

Ambulasi / ROM V

Keterangan : 0:mandiri. 1:dengan alat bantu, 2:dibantu orang lain, 3:dibantu orang lain

dan alat, 4:tergantung total

5. Pola Tidur dan Istirahat

Sebelum sakit

pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak 7-8 jam/hari, pasien tidak pernah tidur

saat siang hari, tidak ada gangguan tidur.

Selama sakit

pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak 7-8 jam/hari, pasien tidak pernah tidur

saat siang hari, tidak ada gangguan tidur.


6. Pola Kognitif Perceptual

Sebelum sakit

Pasien mengatakan dapat berbicara normal, penglihatan tidak ada masalah, pasien

tidak memakai kacamata. Pendengaran baik, respon terhadap panggilan.

Selama sakit

pasien mengatakan selama sakit dapat berbicara normal, penglihatan tidak ada

masalah, pendengaran baik.

7. Pola Peran dan Hubungan

Sebelum sakit

pasien mengatakan senang bergaul dengan keluarga, teman, dan tetangganya.

Selama sakit

pasien mengatakan masih senang bergaul dan bersosialisasi tetapi sedikit terganggu

karena harus ketika bergaul dan bersosialisasi pasien sering batuk.

8. Pola Seksualitas

Sebelum sakit

Pasien sudah pernah melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada keluhan untuk

berhubungan seksual

Selama sakit

Pasien sudah tidak melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada gangguan dalam

kebutuhan seksualnya.

9. Pola Konsep Diri

Sebelum sakit

a. Gambaran diri
pasien mengatakan memiliki sikap yang terbuka pada keluarganya.

b. Ideal diri

pasien mengatakan tidak ingin sakit.

c. Harga diri

pasien mengatakan tidak merasa dikucilkan oleh orang lain.

d. Peran diri

pasien mengatakan telah menjadi Ibu/orang tua yang baik bagi anak-anaknya.

e. Identitas diri

pasien mengatakan bekerja sebagai petani.

Selama sakit

a. Gambaran diri

pasien terbuka dengan menjawab pertanyaan dari perawat

b. Ideal diri

pasien mengatakan ingin sembuh

c. Harga diri

pasien mengatakan diperdulikan dan diperhatikan oleh keluarganya selama sakit

d. Peran diri

pasien mengatakan telah menjadi orang tua yang baikbagianak-anaknya.

e. Identitas diri

pasien mengatakan tidak dapat bekerja sebagai petani.

10. Pola Menejemen dan Koping Stres

Sebelum sakit

Pasien mengatakan saat ada masalah di bantu olehpihakkeluarga.


Selama sakit

Pasien mengatakan saat sakit walau rasanya tidak nyaman namun dijalani dengan

sabar karena ia yakin pasti sembuh.

11. Pola Nilai dan Kepercayaan

Sebelum sakit

Pasien mengatakan beragama Islam, dapat menjalan sholat 5 waktu.

Selama sakit

Pasien mengatakan beragama Islam, dapat menjalankan sholat tapi tidak sempurna.

12. Pengkajian Fisik

1. Keadaan umum

a. Kesadaran : Composmentis

b. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 140/90 mmHG

2) Nadi/HR : 110x/menit

3) RR : 45x/menit

4) Suhu : 39℃

2. Pemeriksaan Headto toe

a. Kepala

Kepala tidak terdapat benjolan, kepala simetris, tidak terdapat luka atau lecet,

rambut memutih.

b. Mata
Tidak juling, normal penglihatannya, responterhadap cahaya,

konjungtivatidakanemis.

c. Hidung

Tidak terdapat benjolan atau daging tumbuh(polip),berfungsi dengan baik, tidak

ada sekret.

d. Telinga

Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.

e. Mulut

Mukosa mulut dan gusi berwarna hitam,gigi bersih masih lengkap, tidakterdapat

stomatitis, bibirkering.

f. Leher

Bentuk normal, tidak ada benjolan.

g. Dada

Bentuk simetris, tidak ada luka dan benjolan.

h. Abdomen

Tidak ada benjolan, bentuk perut datar.

i. Ekstermitas

1) Atas

Jari lengkap, tidak ada luka di tangan pasien.

2) Bawah

jari lengkap, tidak ada luka di kaki pasien.

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang tidak terkaji


4. Terapi obat

1. Inhalasai dan Paracetamol : Untuk menurunkan demam

2. Dianjurkan untuk memakai oksigen

II. ANALISIS DATA

Hari/

Tgl/ Data Fokus Problem Etiologi

Jam

DS :

Selasa, 1. Pasien

8 Juni mengatakanbatukdan
Bersihan Jalan Nafas
2021 dahaktidakdapatkelua Penumpukan Sekret
Tidak Efektif
07.00 r.

WIB DO :

- Pasientampaksusa
hmengeluarkanda

hak.

- RR: 45x/mnt

- Pasien tampak

pucat

DS :

1.klien mengatakan

menggunakanotot bantu

Selasa, nafas dan suara nafas

8 Juni tidak teratur

2021 1. 2.Klien juga mengalami Gangguan pola nafas

07.00 demam Proses Penyakit

WIB 2. DO :
3. – Pasien tampak

menggunakan otot bantu

napas

4. - Pasientampaksesak,

gelisah.

5. – S : 39 derajad celcius

6.
DS :
Selasa,
1.klien mengatakan, sakit
8 Juni
kepala,
2021
2.klien mengatakan
07.00
dadanya merasa sakit
WIB
saat bernafas
GangguanPertukaran Perubahan membrane
danketikadigunakanaktiv
Gas kapiler-alvolar
itasberlebihan

DO:

tampak kelelahan dan

berkeringat

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dx 1 : Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d pennumpukan sekret

Dx2 : Pola Nafas Tidak Efektif b.d Proses Penyakit


Dx 3 : Gangguan Pertukaran Gas b.d Perubahan membran Avolar-Kapiler
III. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl / No.DX Tujuan dan kristeria Intervensi Rasional

Jam hasil

Selasa, 1 Setelah dilakukan O:Observasikecepata -

8 Juni tindakan 3x24 jam naliranoksigen Untukmengetahuikece

2021 diharapkanpasiendapat N:Bersihkan patanaliranoksigen

07.15 terpenuhikebutuhanoks secretpadahidungdan -Agar tidakkotor

WIB igenasi. mulut -Agar

Kriteria hasil : E:Anjaranpasiendan pasiendankeuargatau

1. Tidakadanyatanda- keluargacaramen menggunaanoksigen

tandabatukdansusa ggunakanoksigen -

hmengeluarkandah di rumah untukmempertahanka

ak C: Kolaborasi noksigen

2. Nadidalam batas dengan dokter

normal dalam

penentuandosiso

ksigen

O :Memantau
Mengidentifikasi
respirasipasie tingkat kecemasan

n klien

N : -kurang memberikan

Memberikan relaksasi

obatinhalasi -kueang membantu

E : klien untuk

Mengajarkanpasi mengetahui situasi

enbagaimanacara yang menimbulkan

duduk semi kecemasan

fowler -kurang berkolaborasi

1. C :Berkolabo dengan keluarga untuk

rasidengando mengurangi

kterdalampe kecemasan

mberianobati

Nhalasi
Selasa, 2 Setelah dilakukan -Agar selaluterpantau

8 Juni tindakan 3x24 jam -

2021 Kriteria hasil : Untukmembantumenu

07.15 1. Tidakadanyatanda runkansesaknafas

WIB -tandasesak. -

2. RR dalambatas Untukmembantumenu

normal. runkansesaknafas

membantumempercep

atmenurunkansesakna

fas

Selasa, 3 Setelah dilakukan O Kaji -

8 Juni tindakan 3x24 jam frekuensikedalam untukmengetahuikebu

2021 1.Klien sudah tidak dan kemudahan tuhannutrisi

07.15 merasakan sakit kepala bernafas -

WIB dan dada klien sudah O : tinggikan kepala untukmembantumeme

tidak sakit dan dorong nuhikebutuhannutrisi

2.Berpartisipasi pada sering mengubah -agar pasien

tindakan untuk posisi ,napas mauuntukmeningkata

memaksimalkan dalam dan batu nnutrisi

oksigen nasi efektif -

dapatteratasidengan E ajarkan teknik untukmemenuhikebut

relasasi nafas
Kriteria hasil : Klien dalam uhan nutrisi

dapat melakukan K obserfasi

aktivitas kembali penyimpangan

kondisi cacat

hipotensi

banyaknya ,

jumplah sekutum

dan perubahan

tingkat kesadaran

A. Implementasi Keperawatan
No. Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon TTD
(Hari/Tgl/Jam) keperawatan Keperawatan

1. Selasa, 8 Juni Ketidakefektifanjalanna Mengobserva DS : Klien mengatakan Ismi


2021 fas b.d penumpukan masih sesak nafas
07.30 WIB sekret si TTV
O : Nadi : 110/mnt

2.
Membersihka

n DS : Klien akan segera


membersihkan sekrret
secretpadahid DO : Kleen tampak
gelisah
ungdanmulut

3.
Mengajarkan DS : Klien akan
menggunakan
kliendankelu oksigenasi
DO : Klien dapat
argacaramen
menggunakan
ggunakanoks oksigenasi

igen di

rumah
4.
5.
Selasa , 8 Juni Pola nafas tidak efektif Berkolaborasidengan
2021 b.d keletihan otot dokterdalampenentu DS : Klien paham dan Ismi
08.00 WIB andosisoksigen akan berkalobotasi
dengan dokter cara
menggunakan oksigensi
DO : Klien tampak
tenang

6.

Memantaures
DS : Klien akan
pirasi klien melakukan respirasi
secara rutin
DO : Klien tampak
senang dapat
melakukan respirasi

7. Memberikan
DS : Klien akan
obatinhalasi
meminum obat secara
rutin
DO : Klien bisa
meminum obat secara
mandiri

8.

Mengajarkan
pasienbagaim
DS : Klien akan belajar
anacaradudu secara mandiri untuk
bisa duduk secara Semi
k semi fowler
Fowler
DO : Klien mengerti

9. Berkolaboras

idengandokte
DS : Klen akan
rdalampembe meminum obat secar
rutin
rianobati DO : Sakit klien
Rabu, 9 Juni Gangguan pertukaran nampak berkurang
2021 gas b.d perubahan Nhalasi Ismi
10. 08.00 WIB membran Avolar-
Kapiler

Mengkaji

frekuensikedalam

dan kemudahan DS : Klien


mengatakanakan
bernafas melakukannya
DO : Klien dapat
melakukannya
tinggikan kepala dan

dorong sering
DS : Klien mengatakan
mengubah dapat melakukan secara
mandiri
11. posisi ,napas DS : Klien tampak
senang
dalam dan batu

efektif
DS : Klien mengatakan
ajarkan teknik akan melakukannya
secara teratur
relasasi nafas DO : Klien tampak
12. sudah nyaman karena
dalam
dapat melakukan
dengan teratur

DS : Klien mengatakan
observasi
sudah tidak ada
penyimpangan penumpukan sekres dan
sudah membaik
kondisi cacat
DO : Klien tampak
hipotensi bahagia karena dapat
melakukan aktivitas
banyaknya , jumplah
kembali
sekutum dan

perubahan tingkat

kesadaran
IV. EVALUASI

A. EVALUASI FORMATIF

TGL No EVALUASI TTD

DX

Rabu, 9 1 S :Pasienmengatakanbatukdandahakbelum bisa keluar Ismi

Juni O : Pasienterlihatbatuk-

2021 batukdansusahmengeluarkandahak

09.00 A : Masalahbelumteratasi

WIB P : Lanjutkanintervensi ONEC

2 S : Pasienmengatakansesak Ismi

O : Pasienterlihatsesakdan memegang dadanya

A : Masalahbelumteratasi

P : LanjutkanIntervensiONEC

3 S : Pasienmengatakanmalasmakan Ismi

O:Pasienterlihathanyamenghabisan ¼ porsimakanannya

A : Masalahbelumteratasi

P : Lanjutkanintervensi ONEC
B. EVALUASI SUMATIF

TGL No.D EVALUASI TT

X D

Kamis 1 S : Ismi

, 10 Pasienmengatakansudahtidakbatukdantidakberdahakla

Juni gi

2021 O :

09.00 Pasienterdengarsudahtidakbatuklagidantidakberdahak

WIB A : Masalahsudahteratasi

P : Intervensi di hentikan

2 S : Pasienmengatakansudahtidaksesak Ismi

O : Pasienterlihatsudahtidak sesaklagi

A : Masalahsudahteratasi

P : Intervensi di hentikan

3 S : Klien dapat bernafas dengan baik Ismi

O : Klien tampak sudah sehat

A : Masalahsudahteratasi

P : Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai