G DENGAN PNEUMONIA
NIM : 202012080
2022/2023
PNEUMONIA
A. PENGERTIAN
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari suatu
infeksi seluruh pernapasan bawah akut (ISNBA) (Silvia A.Prince) . dengan gejala batuk dan
disertai dengan sesak napas yang disebabkan agen infeksius seperti vitus, bakteri, mycoplasna
(fungsi), dan aspiri substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan
konsilidasi dan dapat dilihat melalui gambaran radiologis (NANDA,NIC-NOC 2015)
dimana asinus paru terisi cairan radangdengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang kedala
m dinding alveoli danrongga interstisium.
pneumonia adalah proses inflamasi, yang melibatkan parenkim paru (Jaypee, 2006).Pneumonia a
dalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri,
virus, atau parasit.
Pneumonia disebabkanoleh virus pathogen yang masuk ke dalam tubuh melalui aspirasi,inhalasi/
penyebab sirkulasi : pneumonia paling banyak disebabkan oleh bakteri(Brunner & Suddarth, 200
1).
B. ETIOLOGI
Penyebabterjadinya pneumonia adalah:
a.Bakteri:
1).Bakteri garam positif (streptococcus pneumoniae/ pneumococcal pneumonia, staphylo
coccus aureus)
2). Bakteri gram negatif (haemophilus influenzae, pseudomonas aeruginosa,kleibsiella pn
eumoniae, dan anaerobik bakteria)
3).Atypikal bacteria (legionella pneumophia dan mycoplasma pneumonia)
b.Virus:
1)Virus influenza
2) Parainfluenza
3)Adenovirus
4)Virus Synsitical respiratorik
5).Rhinovirus
c.Jamur:
1).Kandidiasis
2).Histoplasmosis
3).Kriptokokkis
d.Protozoa: Pneumokistis karinipneumonia
C. MENIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala :
Bakteri/virus
Peradangan Alveolus
EkstrapasasiCairanSirosis
kedalam Alveoli
Pelapasan histamine
Aktifitasbradikini Terbentuknyaeksudat
dalam alveoli
O2 ke vena alveolar
kapiler terhambat
Kerusakanjaringanparu
PremeabilitasKapiler
PenurunanDifusi O2
F. KOMPLIKASI
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Elizabeth, (2009)
a. Sinar X
Mengidentifikasikan distribusi struktural dapat juga menyatakan absesluas/infiltrate, emp
iema, infiltrasi menyebar atau terlokalisasi, atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul. Pa
da pneumonia mikoplasma, sinar Xdada mungkin bersih.
b. GDA
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlihat dan penyakit paru
yang ada
c. JDL
Veukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi padainfeksi virus, kon
disi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.
d. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah untuk dapat mengidentifikasi semua
organisme yang ada.
e. Pemeriksaanserologi
f. LED
g. PemeriksaanFungsiparu
Untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas berat dan membantu diagnose keadaan.
h. Elektrolit
i.Biliburin
Mungkin meningkat
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
I. PENATALAKSANAAN
Pasien pneumonia di berikanterapidiantaranya :
Dalam buku NANDA NIC NOC 2015 klafikasi pneumonia dapat dibagi menjadi :
1. Pneumonia lobaris,melibatkan seluruh atau satu bagian besar dari satu atau lebih lobus
paru .bila kedua paru terkena.maka dikenal sebagai pneumonia bilateral atau “ganda”.
1. pneumonia komunitas
Dijumpai pada H.influensa pada pasien perokok , patogen atipikan pada lansia ,gram
negatif
Pada pasien dari rumah jompo dengan adanya PPOK penyakit penyerta
2.Pneumonia noskomial
Tergantung pada 2 faktor yaitu 3 faktor yaitu: tingkat bred sakit, adanya resiko untuk
jenis patogrn tertentu, dan masa menjelang timbul konsep pneumonia.
3.Pneumonia aspirasi disebabkan oleh infeksi kuman, pneumonitis kimia akibat aspirasi
bahan tosik, akibat aspirasi cairan iner misalnya cairan makanan atau lambung edema
paru dan obstruksi mekanik siplai oleh bahan padat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Mengobservasi TTV
2. Membersihkan secretpadahidungdanmulut
3. Mengajarkanpasiendankeluargacaramenggunakanoksigen di rumah
2. Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi ,napas dalam dan batu efektif
DAFTAR PUSTAKA
Aryani. (2009). Prosedur Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.Jakarta EGC
Brunner & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC
Elizabeth J. Corwin. (2009).Buku Saku Patofisiologi: Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC.
Herdman. (2015).Diagnosis Keperawatan NANDA 2015-2017, Edisi 10. Jakarta : EGCJaypee Br
others. (2006).
Moorhead, s. et al.(2013). Nursing Outcomes Classification. Jakarta : ElsevierRidha, Nabiel. (20
14).
DI MOJOMULYO
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Pasien
2. Umur : 55 tahun
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
2. Identitas Penanggungjawab
2. Umur : 35 tahun
5. Agama : Islam
Keluhan utama :
keturunan.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan jika sakit hanya dibelikan obat di apotek dan pasien tidak memiliki
PolaKebiasaanSehari-hari
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sehat adalah ketika dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidak dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik dan
2. Pola Nutrisi/Metabolik
3. Pola Eliminasi
a. BAB
No Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
b. BAK
Sebelum sakit
Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
Selama sakit
Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
Keterangan : 0:mandiri. 1:dengan alat bantu, 2:dibantu orang lain, 3:dibantu orang lain
Sebelum sakit
pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak 7-8 jam/hari, pasien tidak pernah tidur
Selama sakit
pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak 7-8 jam/hari, pasien tidak pernah tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan dapat berbicara normal, penglihatan tidak ada masalah, pasien
Selama sakit
pasien mengatakan selama sakit dapat berbicara normal, penglihatan tidak ada
Sebelum sakit
Selama sakit
pasien mengatakan masih senang bergaul dan bersosialisasi tetapi sedikit terganggu
8. Pola Seksualitas
Sebelum sakit
Pasien sudah pernah melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada keluhan untuk
berhubungan seksual
Selama sakit
Pasien sudah tidak melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada gangguan dalam
kebutuhan seksualnya.
Sebelum sakit
a. Gambaran diri
pasien mengatakan memiliki sikap yang terbuka pada keluarganya.
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran diri
pasien mengatakan telah menjadi Ibu/orang tua yang baik bagi anak-anaknya.
e. Identitas diri
Selama sakit
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran diri
e. Identitas diri
Sebelum sakit
Pasien mengatakan saat sakit walau rasanya tidak nyaman namun dijalani dengan
Sebelum sakit
Selama sakit
Pasien mengatakan beragama Islam, dapat menjalankan sholat tapi tidak sempurna.
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital
2) Nadi/HR : 110x/menit
3) RR : 45x/menit
4) Suhu : 39℃
a. Kepala
Kepala tidak terdapat benjolan, kepala simetris, tidak terdapat luka atau lecet,
rambut memutih.
b. Mata
Tidak juling, normal penglihatannya, responterhadap cahaya,
konjungtivatidakanemis.
c. Hidung
ada sekret.
d. Telinga
e. Mulut
Mukosa mulut dan gusi berwarna hitam,gigi bersih masih lengkap, tidakterdapat
stomatitis, bibirkering.
f. Leher
g. Dada
h. Abdomen
i. Ekstermitas
1) Atas
2) Bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Hari/
Jam
DS :
Selasa, 1. Pasien
8 Juni mengatakanbatukdan
Bersihan Jalan Nafas
2021 dahaktidakdapatkelua Penumpukan Sekret
Tidak Efektif
07.00 r.
WIB DO :
- Pasientampaksusa
hmengeluarkanda
hak.
- RR: 45x/mnt
- Pasien tampak
pucat
DS :
1.klien mengatakan
menggunakanotot bantu
WIB 2. DO :
3. – Pasien tampak
napas
4. - Pasientampaksesak,
gelisah.
5. – S : 39 derajad celcius
6.
DS :
Selasa,
1.klien mengatakan, sakit
8 Juni
kepala,
2021
2.klien mengatakan
07.00
dadanya merasa sakit
WIB
saat bernafas
GangguanPertukaran Perubahan membrane
danketikadigunakanaktiv
Gas kapiler-alvolar
itasberlebihan
DO:
berkeringat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Jam hasil
tandabatukdansusa ggunakanoksigen -
ak C: Kolaborasi noksigen
normal dalam
penentuandosiso
ksigen
O :Memantau
Mengidentifikasi
respirasipasie tingkat kecemasan
n klien
N : -kurang memberikan
Memberikan relaksasi
E : klien untuk
rasidengando mengurangi
kterdalampe kecemasan
mberianobati
Nhalasi
Selasa, 2 Setelah dilakukan -Agar selaluterpantau
WIB -tandasesak. -
2. RR dalambatas Untukmembantumenu
normal. runkansesaknafas
membantumempercep
atmenurunkansesakna
fas
relasasi nafas
Kriteria hasil : Klien dalam uhan nutrisi
kondisi cacat
hipotensi
banyaknya ,
jumplah sekutum
dan perubahan
tingkat kesadaran
A. Implementasi Keperawatan
No. Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon TTD
(Hari/Tgl/Jam) keperawatan Keperawatan
2.
Membersihka
3.
Mengajarkan DS : Klien akan
menggunakan
kliendankelu oksigenasi
DO : Klien dapat
argacaramen
menggunakan
ggunakanoks oksigenasi
igen di
rumah
4.
5.
Selasa , 8 Juni Pola nafas tidak efektif Berkolaborasidengan
2021 b.d keletihan otot dokterdalampenentu DS : Klien paham dan Ismi
08.00 WIB andosisoksigen akan berkalobotasi
dengan dokter cara
menggunakan oksigensi
DO : Klien tampak
tenang
6.
Memantaures
DS : Klien akan
pirasi klien melakukan respirasi
secara rutin
DO : Klien tampak
senang dapat
melakukan respirasi
7. Memberikan
DS : Klien akan
obatinhalasi
meminum obat secara
rutin
DO : Klien bisa
meminum obat secara
mandiri
8.
Mengajarkan
pasienbagaim
DS : Klien akan belajar
anacaradudu secara mandiri untuk
bisa duduk secara Semi
k semi fowler
Fowler
DO : Klien mengerti
9. Berkolaboras
idengandokte
DS : Klen akan
rdalampembe meminum obat secar
rutin
rianobati DO : Sakit klien
Rabu, 9 Juni Gangguan pertukaran nampak berkurang
2021 gas b.d perubahan Nhalasi Ismi
10. 08.00 WIB membran Avolar-
Kapiler
Mengkaji
frekuensikedalam
dorong sering
DS : Klien mengatakan
mengubah dapat melakukan secara
mandiri
11. posisi ,napas DS : Klien tampak
senang
dalam dan batu
efektif
DS : Klien mengatakan
ajarkan teknik akan melakukannya
secara teratur
relasasi nafas DO : Klien tampak
12. sudah nyaman karena
dalam
dapat melakukan
dengan teratur
DS : Klien mengatakan
observasi
sudah tidak ada
penyimpangan penumpukan sekres dan
sudah membaik
kondisi cacat
DO : Klien tampak
hipotensi bahagia karena dapat
melakukan aktivitas
banyaknya , jumplah
kembali
sekutum dan
perubahan tingkat
kesadaran
IV. EVALUASI
A. EVALUASI FORMATIF
DX
Juni O : Pasienterlihatbatuk-
2021 batukdansusahmengeluarkandahak
09.00 A : Masalahbelumteratasi
2 S : Pasienmengatakansesak Ismi
A : Masalahbelumteratasi
P : LanjutkanIntervensiONEC
3 S : Pasienmengatakanmalasmakan Ismi
O:Pasienterlihathanyamenghabisan ¼ porsimakanannya
A : Masalahbelumteratasi
P : Lanjutkanintervensi ONEC
B. EVALUASI SUMATIF
X D
Kamis 1 S : Ismi
, 10 Pasienmengatakansudahtidakbatukdantidakberdahakla
Juni gi
2021 O :
09.00 Pasienterdengarsudahtidakbatuklagidantidakberdahak
WIB A : Masalahsudahteratasi
P : Intervensi di hentikan
2 S : Pasienmengatakansudahtidaksesak Ismi
O : Pasienterlihatsudahtidak sesaklagi
A : Masalahsudahteratasi
P : Intervensi di hentikan
A : Masalahsudahteratasi
P : Intervensi di hentikan