OLEH :
NAMA : Adi Kurniawan
NM : 21101002
A. Pengertian
pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan
sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru
B. Etiologi
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yg terdiri atas : reflek glotis & batuk,
adanya lapisan mukus, gerakan silia yg menggerakkan kuman ke arah keluar dari
C. Klasifikasi
D. Patofisiologi
mikroorganisme (jamur, bakter, virus) & sebagian kecil oleh penyebab lain
seperti hidrokarbon (bensin, minyak tanah, & sejenisnya). Serta aspirasi
dapat masuk melalui percikan ludah ( droplet) infasi ini dapat masuk ke
saluran pernapasan atas & menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi
dapat menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada penderita. Reaksi
menumpuk di bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin sempit & pasien
secret dapat sampai ke alveolus paru & mengganggu sistem pertukaran gas di
paru. Tidak Hanya menginfeksi saluran napas, bakteri ini dapat juga
menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat
membuat flora normal dalam usus menjadi agen pathogen sehingga timbul
masalah GI tract.
E. Pathway
F. Manifestasi Klinis
bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh naik sangat mendadak sampai 39-40
derajat celcius dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat
gelisah, dispenia pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung
serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare.
Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah beberapa
sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan fisik tetapi dengan adanya nafas
dangkal dan cepat, pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan
mulut dapat diduga adanya pneumonia. Hasil pemeriksaan fisik tergantung luas
daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan
pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronchi basah nyaring halus dan sedang.
(Ngastiyah, 2005).
1. Pnemonia bakteri
Gejala :
a. Anoreksi
b. Rinitis ringan
c. Gelisah
Berlanjut sampai :
b.Demam
e. Leukositosis
2. Pnemonia Virus
Gejala awal :
a. Rhinitis
b. Batuk
Berkembang sampai :
a. Ronkhi basah
b. Emfisema obstruktif
c. Demam ringan, batuk ringan dan malaise sampai demam tinggi batuk hebat
dan lesu
3. Pneumonia mikroplasma
Gejala :
a. Anoreksia
b. Menggigil
c. Sakit kepala
d. Demam
Berkembang sampai :
a. Rhinitis alergi
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan sputum
1996 : 435).
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Rontgenogram thoraks
batuk hilang.
rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
meradang.
(WhaleyWong, 2006)
H. Penatalaksanaan
2. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap
2000).
I. Pencegahan Pada Anak
1. Hindari anak dari adanya paparan asap rokok, polusi dan tempat
J. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian Fokus
b. Keluhan utama
batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari terutama pada saat
faktor keturunan tetapi kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat seperti
merokok.
Pola Pengkajian
1. Pernafasan
Gejala :
dengan produksi sputum setiap hari ( terutama pada saat bangun) selama
Tanda :
melebarkan hidung).
Dada :
Warna : Pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku abu- abu keseluruhan.
2. Sirkulasi
Gejala :
Tanda :
3. Makanan / cairan
Gejala :
Mual / muntah.
Tanda :
Berkeringat.
Gejala :
Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau istirahat.
Tanda :
Keletihan.
Gelisah/ insomnia.
5. Integritas ego
Gejala :
Tanda :
6. Hygiene
Gejala :
Tanda :
Kebersihan buruk, bau badan.
7. Keamanan
Gejala :
lingkungan.
Diagnose Keperawatan
(D.0003)
PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : DPP
PPNI.