Disusun oleh :
ISYATUL A’LANIYAH
201911016
Dosen pembimbing :
Ns. Faradisa Yuanita Fahmi,M.Kep
Latar belakang
1. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui manfaat pengaruh teknik pernafasan pursed lip breating dan
posisi semi fowler terhadap kelancaran jalan nafas pada pasien sesak nafas
Tuberkulosis paru.
2. Tujuan khusus
a. Mengkaji data yang menunjang masalah keperawatan pada pasien Tuberkulosis
Paru.
b. Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien Tuberkulosis Paru.
c. Menyusun rencana keperawatan pada pasien Tuberkulosis Paru.
d. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien Tuberkulosis Paru.
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien Tuberkulosis Paru.
f. Mengetahui respon pasien setelah diberikan teknik pernafasan pursed lip
breating dan posisi semi fowler.
BAB II
Tuberkulosis
Definisi
Tuberculosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycrbacterium Tuberculosis yang
dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru dan organ diluar paru seperti kulit,
tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang sering disebut TB ekstra paru (Chandra,
2012).
Anatomi fisiologi
Menurut Price dan Wilson (2006) proses pernafasan dimana oksigen dipindahkan dari udara
ke dalam jaringan-jaringan, dan karbondioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi
menjadi tiga proses . Proses yang pertama yaitu ventilasi, adalah masuknya campuran gas-gas ke
dalam dan ke luar paru-paru. Proses kedua, transportasi yang terdiri dari beberapa aspek yaitu
difusi gas-gas antar alveolus dan kapiler (respirasi eksternal), distribusi darah dalam sirkulasi
pulmonal. Proses ketiga yaitu reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan
darah.
Etiologi
Penyebab dari penyakit tuebrculosis paru adalah terinfeksinya paru oleh micobacterium
tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk batang dengan ukuran sampai 4 mycron dan
bersifat anaerob. Sifat ini yang menunjukkan kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
kandungan oksigennya. Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu melalui droplet nukles,
kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi (Sudarto,(2006;154)
Klasifikasi
Menurut Departemen Kesehatan RI 2006, klasifikasi Tubercolosis dibagi menjadiempat,
yaitu sebagai berikut :
1. Klasifikasi tuberculosis berdasarkan organ tubuh yang terkena
2. Klasifikasi tuberculosis berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjadi
pada TB paru
3. Klasifikasi tuberkulosis berdasarkan tingkat keparahan penyakit
4. Klasifikasi Tuberculosis berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya
Manifestasi klinis
a. Demam
b. Batuk
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada
e. Malaise
Komplikasi
Penyakit TB Paru apabila tidak segera ditangani dengan baik akan menimbulkan
komplikasi yaitu :
1. Komplikasi dini :
Pleuritis
Efusi pleura
Empiema
Laringitis
2. Komplikasi lanjut :
Obstruksi jalan nafas SOPT (Sindrom obstruksi pasca tuberculosis)
Kerusakan parenkim berat seperti fibrosis paru, kor pulmonal, amyloidosis,
karsinoma paru.(Zulkarnain dalam Selfiana, 201).
Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukopurulen dan kekurangan
upaya batuk.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efek paru.
Kerusakan membran di alveolar, kapiler, sekret kevtal dan tebal.
Penatalaksanaan
Terapi farmakologi
Isoniasid (INH), Rifampisin (RIF), Streptomisin (SM), Etambutol (EMB), dan
Pirazinamid (PZA). Kapremiosin, kanamisin, etionamid, natrium para-aminosilat,
amikasin, dan siklisin merupakan obat – obat baris kedua (Price & Wilson,
2005;856).
Terapi non farmakologi
• Latihan pernafasan
• Rutin berolahraga
• Konsumsi makanan bergizi
• Mengatur posisi semi fowler
Saturasi oksigen
Definisi
Saturasi oksigen adalah presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam arteri,
saturasi oksigen normal adalah antara 95 – 100 %.
Pengukuran saturasi
Pengukuran saturasi oksigen dapat dilakukan dengan beberapa tehnik. Penggunaan oksimetri nadi
merupakan tehnik yang efektif untuk memantau pasien terhadap perubahan saturasi oksigen yang kecil
atau mendadak (Tarwoto, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi bacaan saturasi
Hemoglobin
Sirkulasi Oksimetri tidak akan memberikan bacaan yang akurat jika area yang di bawah sensor
mengalami gangguan sirkulasi.
Aktivitas Menggigil atau pergerakan yang berlebihan pada area sensor dapat menggangu
pembacaan SpO2 yang akurat
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai saturasi
Merokok
Aktivitas
Suhu
pH
Tanda dan gejala penurunan nilai saturasi
kebiruan pada kulit, bantalan kuku, dibawah lidah, cuping telinga dan pada daerah
wajah.
Program pelaksanaan
Program pelaksanakan Pursed Lip Breathing Exercise yang dapat dilakukan 1-2 kali
sehari selama 3 hari berturut-turut. Durasi yang dapat dilakukan di setiap melakukan
Pursed Lip Breathing selama 5 menit dengan 3 kali pengulangan
BAB III
Batasan istilah
Batasan istilah pada studi kasus ini adalah :
Tuberkulosis
Pursed lip breating
Saturasi oksigen
Pengumpulan data
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah SOP Pursed Lip
Breathing, SOP pulse oximetry dan Lembar observasi frekuensi pernafasan untuk
mengetahui perubahan Frekuensi Pernafasan pasien pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi dokumentasi
Penyajian data
Hasil studi kasus ini akan disajikan dalam bentuk narasi dan table.