I DENGAN GANGGUAN
DISUSUN OLEH :
SYAIFUL :4201020006
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. I
Telah disyahkan
Pada Tanggal:
Mengetahui:
Dosen pengampuh
Musmuliadin,ST.Kep.,M.Tr.Kep
TAHUN 2023
2
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Stuart, 2001).
B. Anatomi Fisiologi
3
Manusia memiliki satu pasang paru-paru yang terletak di
pada lantai rongga dada berupa lembah otot rangka yang lebar,
4
Paru-paru dan dinding dada mempunyai struktur yang
5
C. Etiologi
memepangaruhi ventilasi
4. Trauma
6
dapat menceah obstruksi jjaan nafas atau depresi pernapasan.
gspasture SLE).
D. Manifestasi klinik
5. Tatikardi,takipnea
8. Sianosis
9. Hipoksemia
7
E. Patofisiologi
8
menggambarkan SIRS, dan sistem pernafasan dapat menjadi
sistem organ yang paling awal dan paling sering terlibat dalam
respons sistemik.
dengan ARDS.
9
sel dlam 24 jam (waktu keritis untuk terapi awal). Keparahan
atau f1o2) dari hari kedua sampai hari kesepuluh setelah cedera
10
peningkatan tekanan jalan napas dan perkembangan
penumotoraks.
11
F. Patway
Pelepasan mediator
Perubahan endotel
Perubahan epitel
alveolar Vasokonstrikasi
Permeabilitas
Dan protein
Edema paru Perubahan status
Disfungsi sel
Kerusakan sel interstisial
Aliran darah secara
Tipe II ragional
Tipe I
Tegangan
Gangguan difusi permukaan dan
gas komplians
Kolapa alveolar
Ketidakseimbangan Pirau
intrapulmonal
Ventilasi-perfusi
12
G. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
hieperventilasi
pasien
H. Penatalaksaan
2. Obat-obatan :
13
Rekomendasi mengenai hal ini masih menunggu hasil studi
cairan di alveolus
a. Gelisah,dyspnea,takipnea
14
e. Kimia : Hasil darah dapat bervariasi tergantung pada
putih,perubahan hemoglobin)
2. Tahap 2 (24jam)
dependen
tambahan
keparahan awitan
rendah
ARDS dasi
15
sangat dianjurkan untuk
meningkatkan perfusi ke
juga memfasilitasi
pembuangan sekresi.
dilumpuhkan sebelum
melakukan pronasi,
yang dapat
berlangsung dari
30 menit hingga 40
direkomendasikan
menurunkan angka
16
ventilation maupun lokal, klinis)
(PEEP) atelektrauma
(Ventilator Associated
menurunkan angka
intubasi
HFOV tidak
direkomendasikan
17
digunakan secara rutin
syok
mauppun luar,
dianjurkan memilih
efek antipseudomonas.
Kombinasi antibiotik
18
yaitu golongan atau
imipenem, meropenem
atau golongan
sefalosporin dengan
dikombinasikan
golongan kuinolon
siprofloksasin
levofloksasin atau
dengan golongan
aminoglikosid (amikin).
pemberian antibiotik
diagnosa pneumonia
ditegakkan.
s metilprednisolon, dimulai
menit, kemudian
19
dilanjutkan infus 2
mg/kg/hari selama 14
Dosis
prednison atau
prednisolon) dengan
masih
dalam
penelitian
Dobutamin untuk
20
meningkatkan curah
3–4L/menit/m2)
Dopamin, dihindari
karena dapat
menyempitkan pembuluh
vena di pulmonar
sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan
hidrostatik kapiler
21
Daftar Pustaka
1. Zuriati, Z., Suriya, M., & Ananda, Y. 2017. Buku Ajar Asuhan
Surabaya
5. Elyas, Y., Yona, S., & Waluyo, A. 2022. Aspek Caring Perawat
22
7. Bakhtiar, A., & Maranatha, R. A. 2018. Acute respiratory distress
8. Junaidi, A., Suwarman, S., & Bisri, T. 2016. Korelasi Skor Glasgow
93.
23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. I DENGAN GANGGUAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Jam :16.00
No. RM 13045
Nama :Tn. S
24
Pekerjaan :Pns
Agama :Islam
Pendidikan :Sarjana
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama :
Sesak Napas
25
kehamilan, penderita tidak pernah mengomsumsi obat apa pun
5. Genogram :
Ket. Perempuan
Laki-laki
Pasien
Menikah
Tinggal serumah
26
6. Pemeriksaan fisik :
a. System Pernapasan :
6) Rr : 32 X/Menit
b. System Kardiovaskuler :
c. System Persyarafan :
d. System Perkemihan :
e. System Pencernaan :
Amdomen
27
f. System Musculoskeletal :
g. System Endokrin :
h. System Sensori/Penginderaan :
i. Sistem Integument :
Normal, S: 37C
Tidak Terkaji
k. Sistem Reproduksi :
Tidak Terkaji
28
7. Pola fungsional kesehatan
a. Oksigenasi
Menit
c. Nutrisi
e. Eliminasi
29
g. Psikososial
Tidak Terkaji
h. Komunikasi
Yang Di Alaminya
i. Seksual
Tidak Terkaji
k. Belajar
Tidak Terkaji
8. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
mg/dl
30
b. Pemeriksaan Diagnostik
9. Program terapy
a. Terapi Farmakologi
D. ANALISA DATA
sesak
dyspnea
31
RR : 32x/menit
TD : 110/70 mmHg
SMRS gas
dan dyspnea
RR : 32x/menit
pCO2 : 62 mmHg
dengan membesarnya
kehamilannya
NGT
TTV
RR: 32x/menit
pCO2 : 62 mmHg
32
E. PRIORITAS DIAGNOSA
Ketidakseimbangan ventilasi
perifusi
psikologis
F. PLANNING
keperawatan keperawatan
33
mnurun kepatenan jalan adanya sputum
EDUKASI
9. anjurkan asupan
jik tida
kontraindikasi
batuk efektif
KOLABORASI
11. kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspetoran,
34
mukolitik, jika perlu
napas pasien
6. Dokumentasikan
hasil pemantauan
35
EDUKASI
prosedur
pemantauan
8. Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
36
EDUKASI 3. Agar nafsu
KOLABORASI
5. Kolaborasi
denganahli gizi
badan, kebutuhan
makanan
37
G. IMPLEMENTASI
8. kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspetoran,
napas
38
6. Dokumentasikan hasil pemantauan
jika perlu
perilaku makan
H. CATATAN PERKEMBANGAN
masih sesak
39
1. RR : 32x/menit
2. TD : 110/70 mmHg
chin-lift
6. kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspetoran,
masih mengalami
batuk
dan dyspnea
1. RR : 32x/menit
2. pCO2 : 62 mmHg
40
A (Analisis) : masalah belum teratasi
napas
jika perlu
2. RR: 32x/menit
3. pCO2 : 62 mmHg
kebutuhan kalori
41
rutin
makanan
42
43
44