Anda di halaman 1dari 3

Nama: MUH SAHRUL HIDAYAT

Nim: 201911020

RESUME

BANTUAN HIDUP DASAR DEWASA

PADA NEAR DROWNING DI TEMPAT KEJADIAN

Definisi

Tenggelam(drowning) adalah cedera akibat perendaman submersion/ immersion


berakibat kematian kurang dari 24 jam dan jika mampu selamat diistilahkan near drowning.

Inisiasi pemberian pertolongan yaitu cegah kematian dan cegah kecacatan.

BHD adalah tindakan bantuan mempertahankan jalan nafas ,membantu pernafasan dan
sirkulasi tanpa bantuan alat.

RJP adalah kombinasi nafas bantuan dan kompresi dada

Prosedur sebelum melakukan RJP yaitu

1. Pastikan aman diri,aman lingkungan,aman pasien


2. Periksa kesadaran dengan menggoyangkan tubuh atau memanggil pasien
Orang awam lakukan Aktivasi sistem gadar dengan menghubungi nomor gawat
darurat agar resusitasi lebih efektif
 Airway
a. Head tilt chin lift
b. Jaw thrust ( untuk pasien yang dicurigai mengalami cedera servical)
 Breathing
Dengan memberikan nafas buatan dua kali masing-masing 1 detik
a. Teknik mouth to mouth
Cubit hidung lalu lingkarkan mulut penolong ke mulut pasien (airtight
mouth to mouth seal)
b. Mouth to nose
Dilakukan bila penolong sulit mencubit hidung pasien dan pasien
berada di dalam air
 Chest Compression
Kompresi dada di area bawah tulang dada (sternum) dengan jarak 2
sampai 3 jari di atas ujung tulang dada (prosesus xipoideus) dengan
frekuensi 100 kali per menit ke dalam 5 cm rasio ventilasi 30 banding 2
indikasi henti RJP: pasien sadar dan bernafas spontan, meninggal,
penolong kelelahan

Patofisiologi

Tenggelam dalam air 》tahan nafas 》panik 》air hunger (nafas spontan terengah-
engah 》aspirasi jalan nafas》kejang》kematian (hipoksemia) proses drowning wet

Aspirasi air tawar atau air laut menimbulkan perlawanan di dalam darah dan elektrolit
sehingga menyebabkan adanya kerusakan pulmonal yaitu Edema paru non kardiogerik
akibat di dalam air terkontaminan bakteri.

Pasien acidemic : penurunan perfusi jaringan

Proses Bantuan

1) Selamatkan korban dari air


Post immersion collapse sebaiknya korban diangkat dengan posisi telungkup.

2) Pemberian nafas buatan


Meningkatkan peluang hidup korban diberikan kepada korban yang tidak responsif
Pengeluaran cairan selain suction ( abdominal thrust dan manuver heimlich ) tidak
perlu dilakukan jika berpotensi membahayakan korban.

3) Kompresi dada
a. Buka jalan nafas : jika korban tidak bernafas beri bantuan pernafasan
b. Lakukan kompresi sesuai SOP
c. Cek nadi: jika 10 detik nadi tidak teraba lakukan kompresi kembali dengan
catatan jika penolong sendirian beri 5 siklus lamanya 2 menit
d. Hubungi nomor darurat dan pasang AED

4) Penanganan muntah
Miringkan korban ke samping, bersihkan muntahan dengan jari atau sunction jika
terdapat kecurigaan seperti cedera spinal cord gulingkan dengan posisi kepala leher
dan badan di gerakan bersama agar melindungi saraf tulang leher.

5) Hangatkan tubuh pasien


Selimuti tubuh dan beri minuman hangat.

6) Transportasi dan indikasi rujuk ke rumah sakit


Penanganan lebih lanjut untuk meminimalkan komplikasi dan semua pasien
tenggelam sebagian mengalami Amnesia atau proses apsnea.

7) Tingkat keberhasilan resusitasi di tempat kejadian


Menurut penelitian South African Surf lifesaver pada bulan Maret 1978 sampai
Februari 1995 didapatkan hasil 53% dari RJP di tempat kejadian drowning berhasil
76% berhasil jika korban ditemukan dekat dengan menara pengawasan dan 26,7%
gagal jika korban ditemukan dengan keadaan nadi tidak teraba (relative risk).

Anda mungkin juga menyukai