Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gracia Filia Mulyono

NIM : 180341617552
Kelas : Offering C-C 2018

Tugas Perbandingan Pendekatan Teori Evolusi oleh Para Ahli

Pendekatan teori evolusi yang dikemukakan oleh banyak ahli dengan perpektif atau
konsep yang berbeda-beda berdasarkan hasil pemikiran masing-masing, melahirkan beberapa
teori mengenai pandangan evolusi sebagai berikut ini:

1. Teori Fixisme
Teori Fixisme meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat
independen, artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga
berasal dari spesies mereka masing-masing. Teori fixisme percaya bahwa suatu jenis
organisme adalah tetap dan tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, teori ini
disebut sebagai teori fixisme yang berasal dari akar kata dalam bahasa inggris “fix”
yang berarti stabil atau permanen (to become stable or permanent; to settle definitely;
to make set or rigid). Beberapa ilmuwan atau ahli evolusi yang meyakini evolusi
sebagai teori fixisme ini antara lain: Plato (428-348 SM), Aristoteles (384-322 SM),
Anaximander (600-546 SM), Carolus Linnaeus (1707-1778), dan Cuvier (1769-1832).
2. Teori Transformisme
Teori Transformisme meyakini bahwa keberadaan spesies-spesies yang ada
sekarang ini berasal dari makhluk dan spesies-spesies yang berbeda. Salah satu
ilmuwan yang meyakini teori ini adalah Jean Baptiste Lamarck. Lamarck meyakini
bahwa unsur kehidupan mendorong spesies untuk menjadi lebih kompleks seiring
dengan berjalannya waktu. Lamarck mengakui adanya adaptasi oleh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Ketika perubahan terjadi di lingkungan fisik, makhluk hidup
memperoleh kebutuhan baru yang menghasilkan modifikasi yang dapat diwariskan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Modifikasi yang dihasilkan yang
menyebabkan timbulnya suatu perubahan pada suatu makhluk hidup inilah bentuk
evolusi tersebut. Teori transformisme ini disebut juga sebagai teori transmutasi
spesies.
3. Teori Katastropisme
Teori Katastropisme (Catatrophism) pertama kali dikemukakan oleh George
Cuvier, yang menjelaskan tentang kepunahan spesies. Teori ini berpandangan bahwa
(dalam sejarahnya) bumi mengalami suatu bencana alam hebat secara tiba-tiba
(sebagai bentuk revolusi) yang menyebabkan kepunahan segala spesies, dan
kepunahan spesies tersebut digantikan dengan spesies yang baru. Beberapa ilmuwan
mengkaitkan teori ini dengan catatan dalam Kitab Suci mengenai peristiwa bencana
besar berupa air bah pada jaman Nabi Nuh bahwa karena air bah tersebut seluruh
spesies di muka bumi mengalami kepunahan dan setelah air bah muncul atau
berkembang generasi spesies baru. Teori ini mengingkari seluruh jenis hubungan
kefamilian antara makhluk hidup pada masa kini dan makhluk-makhluk yang pernah
hidup sebelumnya.
4. Teori Kreasionisme
Teori Kreasionisme pandangan bahwa keberadaan makhluk hidup pada saat
ini adalah berasal dari penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu kehidupan,
sekaligus lengkap, kemudian selesai, dan tidak ada lagi evolusi atau perubahan. Teori
kreasionisme ini dianut berdasar pada keyakinan agama, sebagaimana dalam agama-
agama Abrahamik, mempercayai bahwa manusia, kehidupan, bumi, dan seluruh alam
semesta merupakan karya penciptaan oleh sang Maha Agung yaitu Tuhan. Salah satu
ilmuwan yang meyakini atau mengemukakan teori ini yaitu Aristoteles (300 SM).
Tetapi dalam perkembangannya, teori  ini dianggap tidak valid karena
faktanya banyak spesies yang hidupnya tidak sekaligus ada pada satu zaman,
misalnya yaitu masa hidup dinosaurus yang tidak bersamaan dengan masa hidup
manusia.
5. Teori Gradualisme
Teori Gradualisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa perubahan
geologis berlangsung secara perlahan-lahan, tetapi pasti. Teori ini menggambarkan
evolusi sebagai proses jangka panjang, perubahan kecil pada suatu spesies sulit untuk
diperhatikan. Perubahan atau evolusi yang terlihat merupakan akumulasi dari
perubahan-perubahan kecil gradual yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
Ciri-ciri utama Gradualisme yaitu, proses evolusi terjadi sangat bertahap, berlangsung
dalam waktu yang lama, perubahan populasi lambat, dan konsisten. Salah satu
ilmuwan yang meyakini teori ini yaitu James Hutton (1795).
6. Teori Uniformitarianisme
Teori Uniformitarianisme menyakini prinsip keteraturan atau pola yang
seragam dalam alam semesta, sehingga suatu peristiwa akan terulang kembali dimana
keseragaman yang ada pada masa lalu akan muncul kembali pada masa kini maupun
pada masa depan. Dengan demikian, dapat diprediksi apa yang aka terjadi pada masa
depan, dengan melihat apa yang terjadi pada masa kini atau masa lalu. Salah satu
ilmuwan yang mengemukakan teori uniformitarianisme ini yaitu Charles Lyell (1797-
1875). Teori Uniformitarianisme memiliki kekurangan yaitu hanya dapat menjelaskan
kejadian evolusi geologis, tetapi tidak dapat menjelaskan kejadian terbentuknya
spesies.
7. Teori Lamarck
Teori Lamarck menjelaskan bahwa bentuk kehidupan yang sekarang adalah
didasarkan pada prinsip penggunaan/menggunakan dan tidak menggunakan organ
(use and disuse), dimana bagian/organ tubuh yang tidak digunakan akan mengalami
retardasi atau tidak berkembang dan bagian/organ tubuh yang dipergunakan akan
berkembang lebih kuat dan lebih besar. Contohnya yaitu, teori Lamarck yang
menerangkan bahwa nenek moyang jerapah adalah berleher pendek, tetapi karena
terus menerus leher dijulurkan ke atas untuk menggapai makanan, leher jerapah
menjadi lebih panjang, yang kemudian sifat ini diwariskan ke keturunan-keturunan
yang selanjutnya sehingga seperti kita ketahui saat ini, leher jerapah adalah berleher
panjang. Lamarck berpendapat bahwa evolusi disebabkan oleh  pewarisan sifat
genetis yang diperoleh dari lingkungannya, oleh karena itu teori ini disebut juga
sebagai teori perolehan yang terwariskan secara genetik. Akan tetapi, dalam
perkembangannya, Weissman membuktikan bahwa teori ini tidak benar berdasarkan
percobaannya yang menunjukkan bahwa tikus yang dipotong ekornya tidak
mewariskan pengalaman ekornya itu pada keturunannya.
8. Teori Evolusi Charles Darwin
Teori Evolusi Charles Darwin menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh
proses seleksi alam. Teori ini menjelaskan bahwa makhluk hidup memiliki
kemampuan menghasilkan banyak keturunan, sementara itu sumber daya alam
tersedia dalam jumlah yang terbatas, sehingga memunculkan adanya kompetisi pada
makhluk hidup. Teori ini meyakini bahwa tidak ada dua individu yang sama karena
terdapat variasi yang besar dalam populasi. Teori Darwin dipengaruhi oleh dua buku,
yaitu:
a. Buku Principles of Geology oleh Charles Lyell, yang menguraikan bahwa
perubahan geologis bersifat gradual (perlahan-lahan tapi pasti), konsisten dan
terus-menerus.
b. Buku Malthus, yang menguraikan tentang populasi penduduk dunia yang
bertambah menurut deret ukur, sementara jumlah makanan bertambah menurut
deret hitung. Oleh karena itu, ada kecenderungan perebutan sumber daya melalui
perjuangan untuk hidup (struggle for existence).

Anda mungkin juga menyukai