Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gracia Filia Mulyono

NIM : 180341617552
Kelas : Offering C-C 2018
Tugas 2 Pertemuan 3
Analisis Terbentuknya Variasi Melalui Proses Rekombinasi dan Mutasi

Variasi genetik merupakan variasi yang terjadi pada genom suatu organisme, baik
pada basa nukleotida, gen, ataupun kromosom (Griffiths, dkk., 2000). Variasi genetik
dibedakan menjadi dua yaitu variasi fenotipik dan variasi genotipik. Variasi genotip
merupakan variasi yang disebabkan karena perubahan pada materi genetik (terutama akibat
mutasi), dan bersifat dapat diwariskan (heritable) (Laimeheriwa, 2018). Variasi genotip
diwariskan kepada keturunan melalui materi inti sel di dalam gamet (Laimeheriwa, 2018).
Variasi fenotipik yaitu variasi yang diperoleh karena proses adaptasi terhadap perubahan
lingkungan dan bersifat tidak dapat diwariskan (inheritable), serta materi genetik tidak
mengalami perubahan atau tetap (Laimeheriwa, 2018).
Variasi genetik terjadi karena dua proses utama, yaitu mutasi dan rekombinasi (Toha,
dkk., 2015). Mutasi didefinisikan sebagai perubahan urutan basa nukleotida pada DNA atau
kromosom. Mutasi pada DNA (mutasi gen) seringkali hanya mengakibatkan perubahan
dalam skala kecil, oleh karena itu disebut sebagai mutasi titik (point mutation). Sementara itu,
mutasi pada kromosom seringkali mengakibatkan perubahan dalam skala besar, oleh karena
itu disebut sebagai gross mutation atau aberasi.
Mutasi gen atau mutasi titik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mutasi pergantian
pasangan basa (subtitusi) yang terjadi melalui proses transisi (pergantian pasangan basa
sejenis) dan transversi (pergantian pasangan basa tidak sejenis); dan mutasi pergeseran
kerangka (frameshift mutation) yang terjadi melalui proses insersi (penambahan/penyisipan),
delesi (pengurangan), dan duplikasi (penggandaan) pada urutan basa nukelotida dalam DNA.
Selain itu, mutasi gen berdampak pada terjadinya beberapa fenomena lain yaitu missense
mutation yaitu mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino, silent mutation yaitu
mutasi yang menyebabkan perubahan suatu kode genetika tetapi tidak mengakibatkan
perubahan asam amino (kode genetika mutan dan mula-mula mengkodekan asam amino yang
sama), nonsense mutation yaitu mutasi yang menyebabkan terbentuknya stop codon, dan
mutasi netral yaitu mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino tetapi tidak
menyebabkan perubahan fungsi protein.
Mutasi kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu mutasi kromosom yang
menyebabkan perubahan pada jumlah dan struktur kromosom. Mutasi yang menyebabkan
perubahan jumlah kromsom diantaranya yaitu fusi sentrik, fisi sentrik, aneuploidi,
monoploidi, dan poliploidi. Sementara itu, mutasi yang menyebabkan perubahan struktur
kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu mutasi yang menyebabkan perubahan jumlah gen
(delesi dan duplikasi) dan mutasi yang menyebabkan perubahan lokasi gen (inversi dan
translokasi).
Mutasi berdasarkan asal kejadiannya dibedakan menjadi dua, yaitu mutasi spontan
(mutasi yang terjadi secara alami) dan mutasi terinduksi (mutasi yang terjadi karena adanya
campur tangan manusia (terdapat unsur kesengajaan), oleh karena itu disebut juga sebagai
mutasi buatan).
Rekombinasi merupakan pertukaran atau penyisipan urutan DNA antara molekul-
molekul yang berbeda (Laimeheriwa, 2018). Dalam pengertian lain, rekombinasi dapat
didefinsikan sebagai penggabungan gen dari satu atau lebih sel ke sel target (Laimeheriwa,
2018). Rekombinasi terjadi secara alami maupun secara manipulasi melalui rekayasa
genetika (Laimeheriwa, 2018). Rekombinasi genetik alami yaitu proses pertukaran atau
penyisipan elemen genetik yang terjadi antara untaian materi genetik yang berlainan
(interstrand) atau dalam satu untaian materi genetik (intrastrand) (Laimeheriwa, 2018).
Secara alami, rekombinasi genetik terjadi pada jenis organisme yang melakukan pembiakan
dengan cara perkawinan (Djuita, 2012). Pada saat meiosis, kromosom homolog seharusnya
mempunyai gen-gen dari induk jantan saja atau induk betina saja, namun pada peristiwa
rekombinasi genetik kromosom mengalami pindah silang sehingga menghasilkan gen-gen
campuran dari induknya (Djuita, 2012). Rekombinasi genetik melalui manipulasi terdiri atas
proses pemutusan rantai materi genetik diikuti oleh penggabungan dengan molekul materi
genetik (DNA/RNA) lainnya, sehingga menghasilkan DNA/RNA rekombinan, selanjutnya
menyisipkan DNA/RNA rekombinan ke sel target (Laimeheriwa, 2018).
Mutasi dan rekombinasi mengakibatkan perubahan struktural gen, perubahan yang
terjadi menyebabkan individu atau keturunan yang dihasilkan memiliki perbedaan struktural
gen sehingga memunculkan variasi diantara spesies yang ada. Individu yang mampu
beradaptasi akan bertahan hidup sehingga terjadi spesiasi yaitu pembentukan spesies baru
dari variasi yang dihasilkan.

Daftar Rujukan:
Djuita, N. R. 2012. Evolusi, Spesiasi, dan Hibridisasi pada Beberapa Anggota Sapindaceae.
Jurnal Bioedukasi, 5(2), 13¯ 24. Dari
https://media.neliti.com/media/publications /60476-ID-evolusi-spesiasi-dan-
hibridisasi-pada-be.pdf.
Griffiths, A. J. F., Miller, J. H., Suzuki, D. T., Lewontin, R. C., dan Gelbart, W. M. 2000. An
Introduction of Genetic Analysis Seventh Edition. New York: W. H. Freeman.
Laimeheriwa, B. M. 2018. Silabus Kuliah: Mekanisme Terjadinya Variasi Individu dalam
Populasinya. DOI: 10.13140/RG.2.2.16916.14729.
Toha, A. H. A., Widodo, N., Hakim, L., dan Sumitro, S. B. 2015. Rekombinasi Genetik.
Jurnnal Konservasi Biodiversitas Raja Ampat, 4(11), 9¯ 13. Dari http://ibcraja4.
org/assets/file/2015/Bulletin11Nov2015.pdf.

Anda mungkin juga menyukai