Anda di halaman 1dari 9

MATERI INISIASI

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI

Materi Inisiasi Ke-2

A. Teori-Teori dalam Ilmu Antropologi

Kedua pemikiran dari Charles Darwin menganggap bahwa bentuk kehidupan dan jenis-jenis
makhluk hidup yang ada di muka bumi mengalami proses evolusi. Berkembang sangat lambat
dari bentuk-bentuk yang sangat sederhana (makhluk hidup satu sel) menjadi beberapa jenis
makhluk yang lebih kompleks.

Proses evolusi dan seleksi alam banyak mempengaruhi perkembangan teori dan disiplin ilmu
antropologi. Wallace menitikberatkan pada seleksi alam yaitu proses eleksi alam menentukan
bentuk-bentuk fisik makhluk hidup yang ada pada saat ini dalam menjalani proses evolusi
antropologi.

Teori evolusi yang ada dalam disiplin ilmu biologi pada manusia juga untuk mendeskripsikan
dan menganalisis proses-proses evolusi sosial budaya yang terjadi. Berdasarkan pemiikiran
evolusionis inilah maka terbentuklah pemikiran adanya tahapan-tahapan perkembangan
kehidupan masyarakat manusia seperti adanya tahap kehidupan liar (savage), beternak
(barbarism) dan peradaban atau pertanian (civilitation) sebagaimana yang dikemukakan oleh
Montesque.

Perkembangan selanjutnya adalah munculnya teori evolusi sosial budaya universal, dimana
dalam rangka mengkaji kehidupan masyarakat manusia harus dipandang bahwa semua hal
tersebut mengalami proses perkembangan yang sangat lambat (berevolusi) dari tingkat yang
rendah dan sederhana menuju ke tingkat yang makin lama makin tinggi dan kompleks.

Perkembangan selanjutnya dibedakan dalam Evolusi Unilinear, Evolusi Universal, Evolusi


Multi Linear, Neo Darwisme dan Neo Evolusi.

1. Evolusi biologi
Proses evolusi menurut disiplin ilmu biologi terjadi melalui mutasi sehingga menghasilkan
variasi keturunan. Seleksi alam yang dimaksud dalam permasalahan ini adalah suatu mekanisme
adaptasi dalam kerangka evolusi yang terjadi melalui reproduksi sehingga menghasilkan
keturunan yang berbeda karena memperoleh atau mengandung gen baru.

Pada tingkat individual, studi genetika (dari ahli biologi) mampu menunjukkan bagaimana suatu
sifat atau berbagai sifat tertentu diteruskan atau tidak dari generai yang satu kepada generasi
berikutnya sehingga kita bisa memprediksikan karekteristik yang tampak pada individu.

Konsep dasar dari studi genetika ini adalah konsep populasi, pada tingkat populasi seleksi alam
bisa menjelaskan mengapa sebagian individu menerima warisan karakteristik dari henerasi
sebelumnya dan sebagian yang lain tidak menerima atau hanya menerima sebagian.

Berdasarkan konsep adaptasi ini, konsep perubahan menjadi penting dalam teori evolusi.
Sehingga evolusi bisa dikatakan sebagai sebuah proses di mana suatu spesies atau suatu populasi
organisme individu mengalami perubahan-perubahan struktural dalam wantu yang panjang
karena atau sebagai hasil dari proses interaksi dengan lingkungannya.

a. Evolusi Manusia

Pemikiran evolusionis banyak dikembangkan dalam antropologi fisik (salah satu cabang
atau spesialisasi dari antropologi).

Studi evolusi manusia merupakan bagian dari antropologi fisik dan merupakan suatu
bidang di mana penemuan-penemuan baru fosil manusia awal atau dalam bentuk hominid
yagn masih memebrikan kontribusi terhadap rekonstruksi evolusi manusia.

Dari temuan terakhir yang diklasifikasikan sebagai homo habilis, diperkirakan manusia
purba atau proto-manusia ini tinggal dan hidup dalam kelumpok sosial yang teratur,
mereka berburu binatang besar dan juga membuat peralatan dari batu.

Tahap berikutnya adalah disebut homo erectus. Sehingga sekarang masih terjadi
perdebatan mengenai evolusi atau perkembangan secara tepat atas kemajuan-kemajuan
yang dicapai dari homo erectus hingga Neanderthal dan manusia modern.

b. Evolusi sosial-budaya
Dalam hal ini, baik ahli biologi maupun ahli antropologi membedakan antara evolusi
makro dan evolusi mikro.

Evolusi makro adalah perubahan struktural dalam jangka panjang yang terjadi pada
spesies-spesies sedangkan evolusi mikro berbicara pada perubahan-perubahan yang
berkesibanambungan.

Melalui pemikiran yang lebih luas, konsep dan pemikiran evolusionis juga diterapkab
untuk menganalisis perkembangan masyarakat dan kebudayaan umat manusia.

Selain Darwin dan Herbert Spencer, ada tokoh bernama Wallace yang lebih memfoluskan
pada proses seleksi alam dalam pembentukan atau penentuan bentuk-bentuk fisik yang
baru di dalam proses evolusi yang terjadi.

Konsep yang penting dalam ilmu pengetahuan sosial adalah ide atau pemikiran
ecolusionisme yang diterapkan oleh sejumlah besar para ahli ilmu pengetahuan sosial
atau para ahli teori sosial termasuk antropologi juga untuk menjelaskan sproses
perkembagnan atau kemajuan sejarah dari sistem sosial-budaya paling sederhana sampai
ke sistem sosial-budaya yang lebih kompleks. Salah satu tokoh atau ahli yang
menerapkan teori evolusionisme adalah Herbert Spencer.

Spencer memandang bahwa kebudayaan meripakan superorganis. Menurutnya,


kebudayaan meruapakan suatu rangkaian kesatuan yang menyatikan ecolusi an-organis,
organis dan super organis, dan hukum yang sama dapat diterapkan pada msyarakat dan
perkembagannya sama seperti yang diterapkan dalam dunia alam.

Asal Usul Manusia Menurut Teori Evolusi Charles Darwin

Asal-usul manusia menurut teori evolusi Charles Darwin bahwa semua bentuk hidup dan
jenis mahkluk yang kini ada di dunia, dengan dipengaruhi oleh berbagai macam proses
alamiah, berevolusi (berkembang sangat lambat) dari bentuk-bentuk yang sangat
sederhana (yaitu mahkluk-mahkluk satu sel) menjadi beberapa jenis baru yang lebih
kompleks. Mahkluk-mahkluk jenis baru itu masing-masing berevolusi juga, menjadi
jenis-jenis baru yang bertambah kompleks lagi. Dan demikian seterusnya, hingga dalam
jangka waktu beratus-ratus juta tahun, terjadilah jenis-jenis makhluk yang paling
kompleks, seperti kera dan manusia., dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk
peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya yang ditetapkan menjadi empat
kelompok dasar sebagai berikut: (a) Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk
dalam genus Australophitecus), (b) Homo habilis, (c) Homo erectus, (d) Homo sapiens.

Pencetus evolusi pertama bukanlah Darwin, sebelum Darwin ada beberapa filosof yang
mengemukakan idenya dengan meneliti gagasan tentang evolusi. Kita bisa menelusuri ke
Yunani kuno, ada Thales (636-546 SM) dan juga Anaximander (611-547 SM) mereka
biasa membicarakan tentang asal-usul biota laut dan juga evolusi kehidupan. Selain
mereka, Phytagoras (570-496 SM), Xantus (sekitar 500 SM) dan Empedocles (490-430
SM) juga kerapkali membahas tentang isu yang sama(Comas, 1976).Namun Charles
Darwin adalah orang pertama yang dapat memetakan tentang konsep evolusi dengan
jelas, oleh sebab itu beliau diberi gelar sebagai “Bapak Evolusi”.

Difusi Menurut Kroeber

Difusi itu sendiri dapat diartikan sebagai proses persebaran sejumlah unsur kebudayaan.
Sebagaimana difusi itu sendiri menjelaskan tentang perubahan yang terjadi dalam suatu
masyarakat dengan cara mencari asal atau aslinya dalam masyarakat lain. Difusi itu
sendiri dimaknai sebagai penyebaran unsur-unsur atau cirri-ciri satu kebudayaan ke
kebudayaan lain. Suatu kebudayaan yang telah berinteraksi dan interaksinya itu sangat
penting peranannya bagi perubahan. Menurut Kroeber, difusi akan selalu menimbulkan
perubahan bagi kebudayaan yang menerima unsur kebudayaan lain yang menyebar,
peranan difusi dalam kebudayaan manusia sangat luar biasa peranannya.

B. Pendapat para ahli terkait dengan evolusi

Sebutan evolusi muncul sudah berabad-abad tahun yang lalu, banyak para ilmuan yang
memiliki gagasan tentang teori evolusi baik teori evolusi sebelum Darwin maupun
sesudah Darwin. Terdapat beberapa pandangan mengenai Teori evolusi menurut para
ahli, diantaranya:

a. Teori lamarck (1744-1829)


Menurut Jean Baptisk Lamarck evolusi akan muncul ketika adanya suatu adaptasi,
sedangkan penyebab munculnya adaptasi adalah suatuproses penyesuaian makhluk hidup
dengan lingkungan yang kemudian akan diwariskan kepada generasi berikutnya atau
keturunannya. Konsep yang terkenal adalah use dan disuse pada organ-organ makhluk
hidup yang memiliki arti dipergunakan atau tidak dipergunakan dan itu akan berlaku
kekal sehingga dapat menurunkan kepada keturunannya (Mawardi & Hidayati, 2009).

Sebagai contohnya adalah seekor jerapah, jerapah memiliki leher panjang karena terbiasa
memakan rerumputan di pohon yang tinggi dan itu berlaku kekal. Contoh selanjutnya
adalah pemain basket akan memiliki tubuh yang tinggi karena sering melompat untuk
memasukkan bola kedalam ring.

Lamarck menyumbangkan gagasannya itu di dalam buku bidang taksonomi yang


berjudul histories naturale de animal sans verterwae dan dia adalah penemu pertama
istilah invetebrata. Sedangkan bukunya sendiri itu berjudul philosophies zooloque dia
pioner evolusi spesies.

b. Teori darwin (1809-1882)

Charles darwin tidak sependapat dengan gagasan Lamarck, dia mengemukakan bahwa
evolusi terjadi karena adanya seleksi alam. Bahwasanya spesies yang hidup pada saat ini,
adalah bermula dari spesies masa lampau. Gagasan itu dikemukakan dalam bukunya The
Original of species by Means of Selection or The reservation of Favoured Races in the
Struggle for Life(Mawardi & Hidayati, 2009).

Seleksi alam/pertarungan yang terjadi di kepulauan Galapagos dialami oleh burung yang
memiliki paruh panjang, sedang dan kecil. Yang memiliki paruh panjang memakan
serangga, sedangkan yang memiliki paruh sedang memakan biji-bijian dan yang memiliki
paruh pendek memakan buah-buahan. Ketika buah-buahan itu mulai punah di kepulauan
galapagos akibatnya burung yang memiliki paruh pendek pun akan punah karena dia
tidak bisa bertahan dengan ketidak adanya buah-buahan tersebut. Akibatnya burung yang
dapat bertahan adalah burung yang memiliki paruh panjang dan paruh sedang.
Darwin terkenal dikalangan khalayak bukan hanya karena gagasan yang menyatakan
evolusi terjadi karena adanya seleksi alam saja, namun dia juga terkenal karena pelayaran
di kepulauan Galapagos tepatnya di Amerika Selatan menggunakan kapal HMS Beagle.
Dengan adanya penemuan baru di Kepulauan Galapagos tersebut dapat menguatkan teori
evolusi darwin dan menjadikannya sebagai “Bapak Evolusi”. Darwin dapat merangkum
semua gagasannya dengan baik dan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain
dengan adanya bukti yang akurat.

c. Teori Alfred Wallace (1823-1913)

Selain Darwin ternyata ada seorang ilmuan yang mengemukakan gagasannya tentang
evolusi yang serupa dan itu adalah Wallace. Pengamatan Wallace berlangsung di
berbagai benua dan termasuk pula di Sulawesi yang terkenal dengan garis Wallace
sebagai garis pemisah.

Sumbangannya adalah biogeografi, dia melihat ada batas geografis. Dia menyangkal
pendapat louis. Bukunya yang terkenal adalah Malog Archipelago.

d. Teori August wiesmann (1834-1914)

Weismann berpendapat sama dengan gagasan yang dimiliki Darwin, dia menambahi
gagasan darwin dengan pernyataan seperti ini: bahwasanya evolusi yaitu masalah
genetika yang memiliki artian tentang keturunan yang menyangkut masalah
bagaimanakah mewariskan gen-gen melalui sel kelamin. Sel-sel yang ada ditubuh tidak
dipengaruhi oleh suatu kondisi lingkungan, jadi evolusi menurut weismannmerupakan hal
yang mempengaruhi genetika makhluk hidup melalui seleksi alam.(Mawardi & Hidayati,
2009).

e. Teori Hugo De Vries (1848-1935)

Seorang botanikus asal Belanda dia adalah De Vries, yang mengungkapkan bahwa
evolusi itu terjadi karena adannya mutasi. Mutasi adalah perubahan yang sempurna
terhadap sifat dalam keturunannya (Mawardi & Hidayati, 2009). De Vries telah
memadukan antara teori gen dan teori darwin sebagai berikut:
1. Adanya organisme yang memiliki ciri pembawaan baru dan ini akan muncul
dengan segera, ciri pembawaan baru tersebut adalah hasil dari perubahan gen.

2. Mutasi akan mengakibatkan organisme terpengaruh atau tidak oleh lingkungan


sekitar.

3. Hasil yang diperoleh dari seleksi alam, suatu organisme dapat hidup lebih lama
asalkan telah mengalami mutasi yang baik selama hidupnya

4. Dengan adanya mutasi yang dapat diturunkan, diharapkan akan meningkatnya


spesies yang memiliki sifat baru.

5. Bertambahnya spesies dengan perkembangan sifat yang baru, dapat diturunkan


melalui adanya mutasi.

C. Teori Strukturalisme dan Perkembangannya

Teori strukturalisme dalam disiplin ilmu antropologi tentunya tidak bisa memisahkannya dari
teori fungsionalisme atau struktural-fungsional.

1. Fungsionalisme

Teori fungsional dalam antropologi mulai dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski. Learning
Theory digunakan sebagai dasar pemikiran Malinowski terhadap hubungan fungsional antar
unsur-unsur kebudayaan dalam suatu masyarakat.

Teori fungsional malisnowski ialah setiap unsur kebudayaan mempunyai fungsi sosial terhadap
unsur-unsur kebudayaan lainnya. Sehingga kebudayaan memiliki fungsi sosial terhadap unsur-
unsur kebudayaan lainnya (Agusyanto, 2016).

2. Struktural Fungsional

Pemikiran struktural fungsionalisme memandang masyarakat sebagai suatu sistem dari struktur-
struktur sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Dalam hal ini, struktur yang dimaksud ialaha
pola-pola nyata dari hubungan antarkomponen yang ada dalam masyarakat, yang telatif bertahan
lama.

Struktur sosial menurut Radclife Brow adalah keseluruhan dari jaringan antar person dan antar
kelompok-kelompok person (Agusyanto, 2016).

Struktural menurut Evans-Pritchard bahwa sistem sosial suatu masyarakat adalah sistem moral
dan bukan sebagai suatu gejala alam seperti yang dikemukakan oleh Radclife-Brown. Menurut
Evans struktur sosial masyarakat harus direkontruksi.

Struktural menurut Fortes ialah struktur sosial itu selalu berubah, baik dalam bentuk maupun
wudjunya yang nyata (realitas). Dan struktur sosial selalu bersifat dinamis.

Oleh karena itu Fortes membedakan 3 tipe dinamika, yaitu hubungan sosial, struktur sosial
mempunyai kontinuitas, dan dinamis (Agusyanto, 2016).

Kesimpulan

Salah satu teori yang dipinjam antropologi ialah teori evolusi dari disiplin ilmu biologi.
Pemikiran evolusionisme Darin menyatakan baha semua bentuk kehidupan dan jenis-jenis
makhluk hidup yang ada di muka bumi ini mengalami proses evolusi.

Pemikiran evolusi ini diterapkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses-proses evolusi
sosial budaya masyarakat. Salah satunya adalah pemikiran Herbert Spencer salah seorang tokoh
evolusionis yang berpendapat bahwa perkembangan masyarakat dan kebudayaan tiap-tiap
bangsa di dunia telah atau akan melalui tingkat-tingkat evolusi yang sama (evolusi universal).

Lalu, untuk menganalisa masyarakat dan kebudayaan umat manusia, salah satu pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan fungsional dan struktural. Pendekatan ini muncul didasari oleh
pemikiran dan tindakan orang lain di sekitarnya sehingga manusia tidak pernah seratus persen
menentukan pilihan tindakan, sikap, perilaku tanpa perimbangan orang lain.

Teori fungsionalisme dalam kajian antropologi dikembangkan oleh Brownislaw Malinowski


yang banyak mendapat pengaruh dari ilmu psikologi. Malinowski mengembangkan teori
kebudayaan, melalui kajiannya yang sangat terkenal dengan sistem kula pada masyarakat
Trobriand. Yang menyimpulkan bahwa setiap unsur kebudayaan mempunyai fungsi sosial
terhadap unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Sedangkan Radclife Brown mengkaji gejala sosial yang ada di masyarakat menawarkan konsep
struktur sosial. Menurutnya masyarakat merupakan sistem sosial yang memiliki sistem seperti
molekul atau organisme.

Materi Pengayaan/Pendukung Inisiasi Ke-2

Silahkan anda saksikan tayangan video pembelajaran ini untuk menguatkan pemahaman anda
tentang konsep atau pengertian ilmu antropologi berdasarkan para ahli, ruang lingkup ilmu
antropologi dan hubungan ilmu antropologi dengan ilmu lain.

Anda dapat mengaksesnya di sini https://www.youtube.com/watch?v=uA4H1R3Ql0I&t=15s

Diskusi Iniasi Ke-2

Sudara mahasiswa, setelah saudara membaca materi inisiasi dan pengayaannya anda sekarang
sudah memahami mengenai asal usul terjadinya aneka ragam masyarakat dan kebudayaan
manusia di seluruh dunia yang dikenal adanya teori evolusi juga dikenal adanya teori difusi.
Selain itu untuk menganalisis masyarakat dan kebudayaanya salah satu pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan struktural fungsionalisme dan fungsionalisme

Namun sebelumnya silahkan buka video berikut ini:


https://www.youtube.com/watch?v=uA4H1R3Ql0I&t=15s

Coba saudara terangkan apa yang saudara dapatkan dari tayangan video tersebut. Menurut anda,
apakah teori evolusi dan difusi yang ditayangkan dalam video tersebut masih relevan sampai
saat ini? Berikan pendapat anda.

Anda mungkin juga menyukai