Anda di halaman 1dari 14

MANUSIA INDONESIA, CORAK

KEHIDUPAN, DAN HASIL-HASIL


BUDAYANYA PADA MASA PRAAKSARA
MANUSIA DALAM LINTASAN
SEJARAH EVOLUSI

Pengertian Teori Evolusi


Evolusi merupakan cabang biologi yang di dalamnya
mempelajari tentang asal usul dan sejarah makhluk
hidup serta hubungan genetik antara makhluk hidup
satu dengan lainnya. Evolusi diartikan sebagai
perubahan yang dialami secara perlahan dan dalam
jangka waktu yang lama.
Teori Evolusi Biologi oleh Charles Darwin

Berdasarkan kepercayaan agama, semua organisme yang ada telah diciptakan


sedemikian rupa. Keberagaman di Bumi sama sejak penciptaannya. Tapi, hal
tersebut ditentang oleh Charles Darwin yang melakukan berbagai pengamatan
selama berlayar di kapal H. M. S. Beagle. Ia menemukan bahwa bentuk
kehidupan yang ada kini memiliki kesamaan-kesamaan dengan organisme yang
telah punah.
Darwin kemudian mengusulkan bahwa semua spesies kehidupan berevolusi
seiring waktu dari nenek moyang yang sama melalui proses seleksi alam.
Dalam bukunya yang berjudul On the Origin of SPecies by Means of Natural
Selection menetapkan teori evolusi melalui garis keturunan. Ide yang serupa
juga dikemukakan oleh Alfred Russell Wallace.
Teori seleksi alam Darwin menjelaskan bahwa makhluk hidup memiliki
kemampuan menghasilkan banyak keturunan. Sumber daya alam yang terbatas
memunculkan adanya kompetisi pada makhluk hidup. Darwinisme percaya
bahwa tidak ada dua individu yang sama karena terdapat variasi yang besar
dalam populasi.
Selain itu, makhluk hidup yang bertahan hidup dan menghasilkan keturunan
merupakan makhluk yang telah mewarisi sebagian sifat-sifat menguntungkan
untuk dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan tertentu. Saat seleksi alam
berlangsung, populasi secara bertahap memiliki kemampuan adaptasi yang
lebih baik terhadap lingkungannya.
Teori Evolusi Biologi oleh Jean Baptiste Lamarck

Walaupun teori Darwin merupakan salah satu teori evolusi yang paling
terkenal, Jean Baptiste Lamarck pernah mengemukakan teori serupa
sebelum Darwin. Sebagai seorang naturalis asal Perancis, Lamarck
menjelaskan bahwa bentuk kehidupan yang sekarang didasarkan pada
penggunaan dan tidak menggunakan organ (use and disuse).
Contoh dari teori Lamarck ini adalah leher jerapah yang menjadi lebih panjang
dengan meregangkannya untuk mencapai pohon yang lebih tinggi. Sifat fisik
tersebut kemudian diturunkan pada generasi selanjutnya. Use merujuk pada
organ yang digunakan akan terus berkembang. Sementara
itu, disuse merujuk pada organ yang tidak digunakan akan tereduksi.
Teori Evolusi Neo-Darwinisme

Darwin berpendapat dalam teorinya, seleksi alam merupakan faktor


utama terjadinya evolusi. Bertambahnya waktu akan semakin bertambah
pula jumlah populasi, sehingga pada suatu waktu akan terjadi suatu
ledakan jumlah dan mengakibatkan benturan dalam populasi tersebut.
Dalam peristiwa ini, individu yang kuat akan bertahan hidup dan yang
lemah akan tereliminasi.

Namun pada periode Neo-Darwinisme, teori Darwin disempurnakan. Teori


ini berpandangan bahwa seleksi alam bukanlah faktor utama terjadinya
suatu evolusi organic , melainkan sebagai faktor pembatas dan pengarah,
serta sebagai bentuk pengembangan dan penyempurnaan dari teori
seleksi alam Darwin.

Dewasa ini telah banyak diketahui bahwa faktor terjadinya variasi makhluk
hidup adalahadanya rekombinasi gen. pada makhluk hidup yang
berkembangbiak secara kawin, rekombinasi gen yang menyebabkan
variasi makhluk hidup dapat dibuktikan dengan hukum mendel I dan
hukum mendel II. Selain itu, macam-macam faktor lingkungan juga ikut
mempengaruhi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa seleksi alam hanya
sebagai faktor pembatas dan pengarah terjadinya suatu evolusi, faktor
rekombinasi dan lingkungan sebagai faktor utama.
PRIMATA SEBAGAI KERABAT
DEKAT MANUSIA
para ilmuwan mengembangkan kemampuan untuk memecahkan kode genom
dan membandingkan susunan genetika spesies, dan berhasil mengetahui bahwa
sekitar 98,5% gen pada manusia dan simpanse identik.

Temuan ini berarti simpanse adalah sanak keluarga yang paling dekat dengan
manusia, tapi itu tidak berarti bahwa manusia berevolusi dari simpanse.

Apa yang ditunjukkannya adalah bahwa manusia memiliki nenek moyang yang
sama dengan kera Afrika modern (yaitu, gorila dan simpanse), yang membuat
kita menjadi sepupu yang sangat jauh. Oleh karena itu, kita terkait dengan
primata hidup lainnya, tapi kita tidak turun dari mereka.

Manusia modern berbeda dari kera dengan berbagai cara. Otak manusia lebih
besar dan lebih kompleks; Orang memiliki bentuk komunikasi dan budaya yang
rumit; dan orang-orang biasa berjalan tegak, bisa memanipulasi benda-benda
yang sangat kecil dan bisa berbicara.
EVOLUSI BIOLOGIS MANUSIA
PURBA
Evolusi biologis bukanlah perubahan suatu organisme dari
tahapan telur – lahir – dewasa– tua – mati.
Evolusi biologis adalah perubahan satu takson (kelompok
makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak
persamaan ciri) menjadi takson lain atau takson lama
berubah sedikit. Jadi, sudut pandang evolusi bukanlah
individu, tetapi populasi. Darwin pada abad ke-19
mengemukakan teori evolusi biologinya yang cukup
terkenal.
Teori evolusi tersebut mencetuskan pola pikir baru, yaitu
bahwa takson itu tidak statis, melainkan dinamis, melalui
masa yang panjang, dan semua makhluk hidup ini
berkerabat.
Darwin dalam bukunya The Origin of Species
mengemukakan teori bahwa spesies yang hidup
sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang
hidup di masa-masa yang silam dan terjadi
melalui seleksi alam. Salah satu teori yang
banyak diterima adalah evolusi manusia dari
Australopithecus melalui Homo erectus ke Homo
sapiens.
Australopithecus ,berasal dari kata australis yang
berarti dari selatan dan pithecos yang berarti kera. Jadi
Australopithecus berarti “kera dari daerah selatan”. Berdasar
bukti yang dikumpulkan paleontologis dan arkeologis,
Australopithecus berkembang 4 juta tahun silam, dan
menyebar ke penjuru benua sebelum punah 2 juta tahun
kemudian.
Fosil genus Australopithecus pertama kali ditemukan
tahun1924 di taung, Afrika Selatan, oleh ahli paleontologi
evolusionis, Raymond Dart. Spesimen pertama yang
ditemukannya diberi nama “Anak Taung”. Dart berpendapat
bahwa fosil ini, yang berasal dari manusia yang masih sangat
muda, memiliki penampakan “menyerupai manusia”.
Akan tetapi, batas pinggang ke atas masih sangat
menyerupai kera, dan mahluk ini memiliki tingkata IQ 75-85.
tingkat kecerdasan ini setara dengan kemampuan simpanse
dan gorila.
Homo erectus, (bahasa Latin, berarti
"manusia yang berdiri tegak")
adalah jenis manusia yang telah punah dari
genus Homo.
Diyakini 1,5 juta tahun lalu
Australopithecus berkembang menjadi homo
erectus. Homo erectus tidak lagi memakan
tumbuhan-tumbuhan ,tetapi memakan
daging.
Hal itu dikarenakan terjadinya
perkembangan otak, yang memungkinkan
mereka menemukan cara lain untuk bertahan
hidup, yaitu berburu.
Homo Sapiens ,adalah sebuah spesies manusia yang
dianggap sebagai golongan manusia modern. Secara pemenggalan
kata, homo merujuk pada genus "manusia"; dan genus merujuk pada
sebuah kata sifat yang berarti "bijaksana". Bersamaan dengan
beberapa spesies manusia lainnya seperti Homo
Neanderthalensis dan Homo Erectus yang hidup lebih dahulu dan telah
dianggap punah di masa kini, Homo Sapiens juga tetap menjadi bagian
dari sejarah peradaban manusia kuno atau sejarah peradaban manusia
masa praaksara.
istilah homo sapiens digagas oleh seorang tokoh taksonomi yang
bernama Carolus Linnaeus pada tahun 1758. Pertama kali muncul di Benua
Afrika, penyebaran homo sapiens ke seluruh dunia biasa dijelaskan dengan
teori "Out of Africa". Otak homo sapiens yang jauh lebih
berkembang,membuat homo sapiens bisa mengingat dan mempelajari lebih
banyak hal daripada spesies lain. Ini memungkinkan homo sapiens
menciptakan banyak pencapaian ketimbang makhluk lain seperti bahasa,
aksara (tulisan), pertanian, dan penemuan-penemuan lainnya yang
merupakan bahan dasar peradaban masyarakat. 

Anda mungkin juga menyukai