Anda di halaman 1dari 51

GENETIKA DAN EVOLUSI

“EVOLUSI MANUSIA”

REGA A RASTANURA SEMBIRING MILALA


8236173003
PENDAHULUAN

PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari suau generasi ke generasi berikutnya. Perubahan perubahan ini desebabkan
oleh kombinasi tiga proses utama yaitu variasi, reproduksi dan seleksi. Sifat sifat tersebut
dibawa oleh suatu gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi
bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organime bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat sifat yang baru. Sifat yang baru tersebut diperoleh dari perubahan gen
akibat mutase ataupun transfer gen antar spesies.
PENDAHULUAN
Evolusi merupakan salah satu teori atau cabang dalam ilmu
pengetahuan. Teori tersebut menyatakan terjadinya sebuah perubahan
pada makhluk hidup atau spesies secara perlahan.
Perubahan yang terjadi membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menghasilkan spesies atau individu yang baru. Teori
evolusi di perkenalkan oleh seorang ilmuan Inggris Charles Darwin.
Teori Darwin merupakan penyempurna dari teori teori sebelumnya.
Teori evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno
(Dahler:2011)
Teori Evolusi Yunani Kuno
Pada masa Yunani Kuno teori evolusi sudah
dibahas oleh beberapa ilmuan sebagai berikut

Heraklitus,
Thales (600 SM), menyatakan bahwa
yang menyatakan air segala sesuatu
adalah induk Anaximander (611–547 SM) Aristoteles (384–322 SM), dirubah menjadi
asal usul serta menyatakan makhluk menyatakan bahwa bentuk baru. Hal
sumber adanya hidup berasal dari makhluk hidup berasal dari tersebut menjadi
sesuatu lumpur yang dipanasi benda mati tonggak sejarah
oleh sinar matahari (Abiogenesis) perkembangan teori
evolusi.
TEORI EVOLUSI MANUSIA
TEORI EVOLUSI MANUSIA
1 TEORI DARWIN

2 TEORI PENCIPTAAN

3 TEORI ILMU PENGETAHUAN


TEORI DARWIN
Teori Darwin di bukukan dalam The Origin of Species
by Means of Natural Selection or the Preservation of
Favoured Races in the Strunggle for Life. Pada
akhirnya dengan latarbelakang tersebut Darwin
menerbitkan buku The Descent of Man, and Selection
in Relation to Sex (1871) yang dijadikan sebagai
penguat gagasan evolusinya. Menurut Michael H.
Hart (2009) karya Darwin ini merupakan penyempurna
teori evolusinya
Teori Darwin
• Darwin tidak pernah menyatakan atau pun mengungkapkan bahwa manusia berasal dari
kera.
• Teorinya tersebut telah merebak ditengah masyarakat bersamaan dengan
karyanya yang telah menyebar keseluruh penjuru dunia.
• Didalam stigma masyarakat bahwa teori evolusi merupakan teori yang menjelaskan
mekanisme perubahan yang terjadi pada manusia yang berubah dari kera.
• Ketidaksepakatan terhadap teori evolusi tersebut melahirkan gagasan Kreasionisme (teori
penciptaan) yang menjadi sebuah antithesis terhadap teori Darwin.
• Kata kreasionisme berasal dari bahasa latin creation yang berarti penciptaan.
• Kreasionisme sebagai alairan teologi dan filsafat menyangkal sama sekali adanya evolusi
atau hanya mengakuinya dalamarti horizontal antara jenis (species)
• tumbuhan atau binatang yang sama,tetapi tidak dalam arti vertikal antara
• jenis-jenis yang berlainan, apalagi dari binatang menuju manusia .
TEORI PENCIP- Teori ini beranggapan bahwa manusia itu
ada karna ada yang menciptakannya.
TAAN Kemudian Allah menciptakan Hawa
sebagi teman hidup Adam. Allah berpe-
san pada Adam dan Hawa untuk tidak
mendekati salah satu buah di surga,
namun Iblis menggoda mereka sehingga
terjebaklah Adam dan Hawa dalam kon-
disi yang menakutkan. Allah menghukum
Adam dan Hawa sehingga diturunkan
kebumi.
TEORI ILMU
PENGETAHUAN Teori ini mengatakan bahwa terdapat
bukti bahwa manusia bukan berasal
dari kera. Bukti tersebut adalah

1. Mata
2. Temuan Fosil
3. Sel
TEORI ILMU PENGETAHUAN
• Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat
berfungsi jika tersusun sepenuhnya.
• Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat.
Your Picture Here • Jika kehilangan lensa mata saja, maka mata akan rusak
dan tidak dapat melihat sama sekali.
• Teori evolusi menyatakan bahwa manusia terjadi melalui
proses secara bertahap secara kebetulan. Maka akan
MATA terjadi proses setengah jadi lalu jadi.
• Hal ini tidak bisa terjadi pada mata, karena mata
tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak
tersederhanakan. Oleh karena itu teori evolusi
dinyatakan runtuh.
TEORI ILMU PENGETAHUAN

Dalam bukunya, The Origin of Species, Darwin


menulis,“Jika setiap spesies berasal dari spesies lain
Your Picture Here
secara bertahap, mengapa dimana-mana kita tidak
melihat bentuk transisi yang amat banyak,Akan tetapi,
dikawasan antara, yang mempunyai kondisi antara
kehidupan, mengapa kita sekarang tidak menemukan
BUKTI FOSIL jenis yang kemungkinan besar merupakan perantara
TEORI ILMU PENGETAHUAN

Menurut Darwin manusia dan semua makhluk hidup


berasal dari nenek moyang yang sama yang berupa
Your Picture Here makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut
terus berevolusi hingga menjadi kera, dari kera
menjadi manusia dalam waktu yang lama.

SEL
EVOLUSI MANUSIA
Dalam teori The Origin of Spesies oleh Charles Darwin, aneka spesies
makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan melainkan
berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi beda satu sama
lain akibat kondisi alam. Darwin berpendapat bahwa manusia memiliki
nenek moyang kera.
Proses evolusi manusia yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu,
terdapat beberapa bentuk transisi dari nenek moyang hingga menjadi
manusia modern. Menurut Darwin skenario evolusi ini terdapat
4 kategori dasar:

1 Australopithecus

2 Homo habilis

3 Homo erectus

4 Homo sapiens
Australopithecus

• Australopithecus berasal dari kata ‘Australis’ yang berarti selatan


dan ‘pithecus’ berarti kera, sehingga Australopithecus dapat diartikan
kera yang berasal dari daerah selatan.
• Australopithecus hidup selama masa Pliosen dan Pleistosen 4 juta
tahun silam dan menyebar ke penjuru benua sebelum diperkirakan
punah 2 juta tahun kemudian.
• Muncul dugaan bahwa salah satu dari spesies Australopithecus
berevolusi menjadi genus homo.
(Posponegoro:2008)
Ciri-Ciri Australopithecus

• Anggota Australopithecus memiliki kombinasi sifat manusia dan kera.


• Kemiripan Australopithecus dengan manusia karena Australopithecus
dapat berjalan dengan dua kaki (bipedal), namun belum berjalan
dengan tegak.
• Australopithecus memiliki volume otak relatif kecil atau seperti volume
otak pada kera.
• Gigi taring Australopithecus lebih kecil daripada yang ditemukan pada
kera, serta gigi belakang mereka lebih besar dari manusia modern.
• Australopithecus memiliki ukuran rahang yang besar.
Lokasi ditemukannya fosil Australopithecus
berdasarkan range waktu
Australopithecus anamensis
• Anggota paling awal yang ditemukan dari genus Australopithecus
adalah Australopithecus anamensis.
• Australopithecus anamensis ditemukan di Kenya Utara dekat
Danau Turkana di Kanapoi dan Teluk Allia.
• Spesies ini pertama kali dideskripsikan pada 1995 setalah
dilakukan analisi gigi terisolasi, rahang atas, rahang bawah,
fragmen tengkorak, dan tibia.
• Berdasarkan bukti fosil tersebut diperkirakan Australopithecus
anamensis hidup sekitar 4,2 juta – 3,9 juta tahun lalu.
• Australopithecus anamensis dikaitkan dengan kehidupan hewan
padang rumputdan beberapa spesies padang rumput.
Australopithecus afarensis
• Anggota Australopithecus yang paling terkenal adalah Australopithecus afarensis.

• Spesies Australopithecus afarensis diwakili oleh lebih dari 400 spesimen fosil dari hampir
setiap wilayah.

• Australopithecus afarensis diperkirakan hidup pada 3,8 juta – 2,9 juta tahun lalu.

• Fosil Australopithecus afarensis ditemukan di Chad, Kenya, dan Tanzania.

• Sampel fosil utama dari spesies ini juga berasal dari Hadar termasuk kerangka 40% dari fosil
wanita “Lucy” dan setidaknya ada 9 orang dewasa dan 4 remaja yang fosilnya terkubur pada
waktu yang sama.

• Fosil hewan yang ditemukan bersama Australopithecus afarensis menyiratkan habitat hutan
dengan petak-petak padang rumput.
Gambar disamping merupakan skeleton
“Lucy”, Australopithecus afarensis yang
diperkirakan hidup 3,2 juta tahun lalu, ditemukan
oleh Antropologis Donald Johnson pada tahun
1974 di Hadar, Ethiopia.
Australopithecus africanus
• Fosil Australopithecus africanus ditemukan pada tahun 1924 di Taung,
Afrika Selatan oleh Raymon Dart dari Universitas Witwatersand.
• Sterkfontein merupakan tempat ditemukannya banyak fosil
Australopithecus africanus sehingga menjadi salah satu sumber
informasi terkaya tentang evolusi manusia yang hidup dalam kurun
waktu 3 juta – 2,5 juta tahun lalu.
• Sisa-sisa fosil Australopithecus africanus yang ditemukan di
Sterkfontein termasuk tengkorak, rahang, dan banyak fragmen
kerangka.
• Pada tahun 1947 sebuah kerangka parsial yang digali mengungkapkan
spesialisasi mirip manusia yaitu bipedalisme yang saat ini dikenal
sebagai karakteristik genus Australopithecus.
Gambar disamping merupakan replika
yang direkonstruksi dari tengkorak
Australopithecus africanus yang
ditemukan di Taung, Afrika Selatan yang
diperkirakan hidup 2,4 juta tahun yang
lalu. Fosil tersebut ditemukan pada
tahun1924 oleh Antropologis Raymond
Dart.
Australopithecus sediba

• Pada tahun 2008 fosil Australopihtecus sediba ditemukan berupa tulang


rahang dan tulang selangka milih hominin pria yang diperkirakan berusia
remaja. Ditemukan di luar gua Malapa di daerah Transvaal Afrika Selatan.
• Temuan ini mengarah pada pemulihan dua kerangka hominin parsial,
seorang remaja yang terkait dengan seorang wanita dewasa dengan
lengan dan tangan yang hampir lengkap.
• Usia spesimen diperkirakan hidup pada 1,8 juta- 2 juta tahun lalu.
• Australopihtecus sediba diperkirakan memiliki tinggi badan (pria) sekitar
1,3 meter.
Australipithecus aethiopicus
• Australopithecus aethiopicus diperkirakan hidup 2,7 juta- 2,3 tahun yang
lalu.
• Australopithecus aethiopicus sebelumnya dikenal sebagai Paranthropus
aethopicus.
• Australopithecus aethiopicus memiliki spesialisasi mengunyah yang kuat
dengan ditemukannya fosil di lembah Sungai Omo, Ethiopia Selatan dan
pantai barat Danau Turkana.
• Spesialisasi mengunyah tersebut digunakan dalam adaptasi untuk makanan
yang keras, tengkorak yang ditemukan memiliki gigi geraham dan premolar
yang sangat besar, langit-langit mulut dan tulang pipi yang tebal.
Australopithecus robustus dan Australopithecus boisei

• Australopithecus robustus dan Australopithecus boisei juga disebut


sebagai “robust” Australopiths.
• Selain tengkorak yang berkembang baik untuk pelekatan temporalis
yang digunakan untuk mengunyah, spesialisasi lain untuk mengunyah
yang kuat termasuk gigi pipi besar, rahang masif, dan tulang pipi yang
kuat menonjol ke depan.
• Spesialisasi tersebut membuat tengkorak-tengkorak tampak kokoh dan
terlihat berbeda dari manusia modern.
• Robert Broom menemukan spesimen pertama dari A. robustus pada
tahun 1938 dari situs gua di Afrika Selatan Kromdraai dan diberi nama
Paranthropus robustus.
Homo habilis
• Homo habilis dapat diartikan sebagai manusia yang pandai menggunakan
tanggannya (terampil).
• Homo habilis merupakan suatu spesies paling awal dari genus Homo yang hidup
sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu pada masa awal Pleistosen.
• Meskipun masih memiliki postur tubuh seperti kera (ape-like), Homo habilis
diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu.
• Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya peralatan-peralatan dari batu pada
sekitar tempat ditemukannya fosil Homo habilis.
• Homo habilis diperkirakan merupakan nenek moyang dari Homo ergaster yang
kemudian menurunkan spesies lain yang memiliki postur tubuh seperti manusia,
yaitu Homo erectus.
Ciri-Ciri Homo habilis
• Homo habilis masih memiliki postur tubuh seperti kera (ape-like).
• Homo habilis memiliki cranial capacity kurang dari setengah kapasitas manusia
modern.
• Homo habilis memiliki tempurung otak yang relatif lebih besar dan wajah serta
gigi yang lebih kecil dari Australopithecus atau spesies hominin yang lebih tua.
• Homo habilis masih mempertahankan beberapa fitur seperti kera termasuk
lengan panjang dan wajah yang cukup prognatis.
• Homo habilis lebih fleksibel dan mampu makan berbagai makanan, termasuk
beberapa makanan keras.
Homo erectus
• Fosil Homo erectus Afrika awal adalah manusia purba tertua yang diketahui
memiliki proporsi tubuh mirip manusia modern dengan kaki yang relatif
memanjang dan lengan yang lebih pendek dibandingkan dengan ukuran
batang tubuh.
• Fitur tersebut dianggap sebagai adaptasi terhadap kehidupan selama hidup
terestrial, menunjukkan hilangnya adaptasi panjat pohon dengan kemampuan
berjalan dan berlari.
• Tempurung otak cenderung diperluas terhadap ukuran wajah.
Bukti fosil Homo erectus
• Tahun 1894 Eugene Dubois menemukan fosil berupa tulang paha, rahang, dan beberapa gigi di Trinil, Ngawi,
Jawa Timur.
• Fosil manusia Jawa purba ini diberi nama Pithecanthropus erectus. Manusia purba ini diduga manusia
pertama yang dapat berdiri tegak sehingga disebut Homo erectus.
• Fosil Pithecanthropus erectus yang ditemukan diperkirakan memiliki tinggi 1,5 hingga 1,6 meter dan telah
mampu berjalan tegak, serta volume otaknya sekitar 900 cm3.
• Pithecanthropus erectus diduga telah mampu membuat perkakas sederhana dari batu berupa kapak genggam,
serta telah mengenal api.
• Pithecanthropus erectus diperkirakan hidup di zaman Pleistosen pertengahan atau antara 500 ribu - 300 ribu
tahun lalu.
• Davidson Black pada tahun 1920 di Peking (sekarang Beijing, China) menemukan fosil manusia yang diberi
nama Sinanthropus pekinensis. Manusia Peking ini diperkirakan hidup pada zaman yang sama dengan
Pithecanthropus erectus di Jawa, yaitu pada zaman Pleistosen pertengahan.
• Manusia Peking ini mempunyai volume otak 1075 cm3, lebih besar dari volume otak Pithecanthropus erectus.
Keduanya memiliki postur tubuh yang sama, namun kebudayaan manusia Peking sudah lebih maju daripada
manusia Jawa
Homo sapiens

• Homo sapiens merupakan manusia purba modern yang memiliki bentuk


tubuh yang sama dengan menusia saat ini.
• Homo sapiens disebut manusia berbudaya karena peradaban mereka cukup
tinggi.
• Jika dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya, Homo sapiens lebih
banyak meninggalkan benda-benda hasil kebudayaannya.
• Homo sapiens diduga merupakan nenek moyang bangsa-bangsa di dunia.
Bukti fosil Homo sapiens

• Fosil Homo sapiens di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung oleh


Von Rietschoten pada tahun 1889.
• Fosil ini merupakan fosil pertama yang ditemukan di Indonesia dan diberi
nama Homo wajakensis atau manusia dari Wajak.
• Fosil diteliti ulang oleh Eugene Dubois, manusia purba ini memiliki tinggi 130-
210 cm, berat 30-150 kg, dan volume otak antara 1350-1450 cc.
• Homo wajakensis diperkirakan hidup antara 25 ribu – 40 ribu tahun lalu.
Homo wajakensis memiliki persamaan dengan orang Australia purba
(Australoid).
Keterkaitan evolusi budaya dan evolusi manusia

• Charles Darwin menekankan kelanjutan antara perkembangan diferensiasi


biologis spesies primata tingkat tinggi ke munculnya manusia.
• Darwin menekankan pada perubahan kuantitatif dan memahaminya dalam
pergerakan gradual yang melalui perubahan menuju manusia modern.
• Sementara itu, Engels menyakini adanya lompatan kualitatif, yaitu
terputusnya evolusi budaya dan evolusi biologis. Di dalam evolusi manusia,
‘kerja’ merupakan ambang batas yang memisahkan manusia dari kera. Kerja
berasal dari proses materiil tetapi kemudian melampauinya.
• Dalam istilah dialektika, kerja merupakan negasi atas alam yang telah
mengangkat manusia melampaui alam fisik meski tidak lantas membuat
manusia berada di luar alam sepenuhnya.
• Aktivitas kerja menjadikan manusia menjadi bagain alam yang aktif
mengubah dan karenanya manusia juga ikut berubah di dalamnya.
Homo ergaster atau Homo erectus yang berevolusi pertama sekitar 1,8
juta tahun lalu dari salah satu populasi Australopithecus diyakini sudah
mengembangkan kerja-produktif melalui penggunaan perkakas. Mereka
tidak lagi mergantung pada pepohonan di hutan sebagai tempat hidup,
mereka sudah sepenuhnya terestrial. Banyak temuan fosil ergaster dan
erectus juga ditemukan belulang hewan besar. Meski belum ada bukti
yang kuat adanya kegiatan perburuan, namun dapat dipastikan bahwa
ergaster merupakan spesies tertua genus homo yang menggunakan
perkakas batu untuk memotong daging hewan besar. Kemungkinan besar
mereka mendapatkan daging dan belulang hewan besar dengan
memulung dari hewan besar yang mati (Wood, 2005: 84).
Pada hominin pada genus Homo penggunaan perkakas juga disertai
kemampuan menggunakan api sebagai sarana pengolahan makanan. Ada
kemungkinan kecil ergaster memanfaatkan api (Wood, 2005: 85). Pada
beberapa situs fosil ergaster ditemukan abu dan belulang yang terbakar.
Meski demikian, para ahli paleoantropologi belum dapat memastikan
ergaster telah aktif menggunakan api, atau dimungkinkan sisa api tersebut
berasal dari kebakaran hutan atau petir (Boyd dan Silk, 2003: 346).
PERSEBARAN / MIGRASI
NENEK MOYANG
Bagaimana melacak jalur migrasi?

Genetika DNA dalam mitokondria


1 (mDNA)

2 Pemeriksaan Autosom
1. Metode Riset Genetika DNA
Para peneliti awalnya menggunakan metode riset genetika DNA dalam
mitokondria (mDNA). Mitokondria adalah struktur unik di dalam sel yang
berfungsi seperti sumber energi atau baterai bagi sel untuk beraktivitas.
Dari mDNA juga didapat sejarah penyakit bawaan dalam suatu populasi

Jejak dalam mDNA inilah yang ditelusuri ke belakang untuk melacak garis
keturunan nenek moyang lewat jalur perempuan. Setiap mitokondria
memiliki sekitar 1.100 ciri yang bisa menjadi penanda asal manusia. Hasil
analisis motif di dalam mDNA menunjukkan spesies manusia modern
pertama berasal dari kawasan Sub-Sahara Afrika
2. Pemeriksaan Autosom
Penyelidikan asal usul individu juga dilakukan lewat pemeriksaan autosom. Ini
adalah bagian yang merupakan gabungan kromosom ayah dan ibu. Masing-
Masing ayah dan ibu juga memiliki separuh kromosom dari orang tua mereka.
Jika dirunut lagi ke belakang, akan ketahuan siapa leluhur mereka.
MIGRASI MANUSIA MOD-
ERN KE INDONESIA
Migrasi masusia modern ke Indonesia
diketahui dalam 4 tahapan waktu

Gelombang migrasi 50-45 ribu tahun silam


1

Gelombang migrasi 35-16 ribu tahun silam


2

3 Gelombang migrasi 5000-4000 tahun silam

Gelombang migrasi 2000 tahun yang lalu


4
Manusia modern masuk Indonesia lewat jalur darat
selatan Asia. Kepulauan bagian barat Indonesia, seperti
Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, menyatu dengan daratan
Asia (Paparan Sunda), karena muka air laut rendah. Bali dan
Lombok sudah dipisah selat dalam.
Manusia dari daratan Asia, terutama kawasan Indocina,
masuk Indonesia lewat darat. Paparan Sunda masih
ada,tapi muka air laut perlahan naik. Muka daratan Asia
Tenggara saat ini sudah terbentuk sejak 8.000 tahun lalu.
3 Gelombang migrasi 5000-4000 tahun silam

Kelompok dalam rumpun bahasa Austronesia dari


kawasan Cina selatan dan Taiwan menyebar, baik ke
Indonesia barat maupun timur.
Gelombang migrasi 2000 tahun yang lalu
4

Mulai abad ketiga hingga ke-13, kelompok proasiatik,


India, Cina, dan Arab masuk Indonesia. Ada persebaran
budaya Hindu, Buddha, kemudian Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Anton, S.C. (2003). Natural History of Homo erectus. New york: Yearbook of Physical Anthropology.
Boyd, R., and Silk, J.B. (2003). How Humans Envolved 3rd Edition. New York: Amazon
Dubois, E. (1894). Pithecanthropus erectus: eine menschenaehnlich Uebergangsform aus Java. Batavia: Landsdrukerei.
Haeusler, M., McHenry, H. (2004). Body Proportion of Homo habilis reviewed. Journal of Human Evolution 48, 109-121.
Leakey, L.SB. (1964). A New Species of Genus Homo from Olduvai Gorge. Nature 202, 7-9.
Le Gross Clark, W.E. (1964). The Fossil Evidence for Human Evolution. Chicago: University of Chicago Press.
Poesponegoro, M.D. (2008). Zaman Pra Sejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Wood, B. (2005). Taxonomy and Evolutionary Relationship of Homo erectus. Journal of Human Evolution, 1994: 159-165.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai