“EVOLUSI MANUSIA”
PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari suau generasi ke generasi berikutnya. Perubahan perubahan ini desebabkan
oleh kombinasi tiga proses utama yaitu variasi, reproduksi dan seleksi. Sifat sifat tersebut
dibawa oleh suatu gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi
bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organime bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat sifat yang baru. Sifat yang baru tersebut diperoleh dari perubahan gen
akibat mutase ataupun transfer gen antar spesies.
PENDAHULUAN
Evolusi merupakan salah satu teori atau cabang dalam ilmu
pengetahuan. Teori tersebut menyatakan terjadinya sebuah perubahan
pada makhluk hidup atau spesies secara perlahan.
Perubahan yang terjadi membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menghasilkan spesies atau individu yang baru. Teori
evolusi di perkenalkan oleh seorang ilmuan Inggris Charles Darwin.
Teori Darwin merupakan penyempurna dari teori teori sebelumnya.
Teori evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno
(Dahler:2011)
Teori Evolusi Yunani Kuno
Pada masa Yunani Kuno teori evolusi sudah
dibahas oleh beberapa ilmuan sebagai berikut
Heraklitus,
Thales (600 SM), menyatakan bahwa
yang menyatakan air segala sesuatu
adalah induk Anaximander (611–547 SM) Aristoteles (384–322 SM), dirubah menjadi
asal usul serta menyatakan makhluk menyatakan bahwa bentuk baru. Hal
sumber adanya hidup berasal dari makhluk hidup berasal dari tersebut menjadi
sesuatu lumpur yang dipanasi benda mati tonggak sejarah
oleh sinar matahari (Abiogenesis) perkembangan teori
evolusi.
TEORI EVOLUSI MANUSIA
TEORI EVOLUSI MANUSIA
1 TEORI DARWIN
2 TEORI PENCIPTAAN
1. Mata
2. Temuan Fosil
3. Sel
TEORI ILMU PENGETAHUAN
• Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat
berfungsi jika tersusun sepenuhnya.
• Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat.
Your Picture Here • Jika kehilangan lensa mata saja, maka mata akan rusak
dan tidak dapat melihat sama sekali.
• Teori evolusi menyatakan bahwa manusia terjadi melalui
proses secara bertahap secara kebetulan. Maka akan
MATA terjadi proses setengah jadi lalu jadi.
• Hal ini tidak bisa terjadi pada mata, karena mata
tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak
tersederhanakan. Oleh karena itu teori evolusi
dinyatakan runtuh.
TEORI ILMU PENGETAHUAN
SEL
EVOLUSI MANUSIA
Dalam teori The Origin of Spesies oleh Charles Darwin, aneka spesies
makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan melainkan
berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi beda satu sama
lain akibat kondisi alam. Darwin berpendapat bahwa manusia memiliki
nenek moyang kera.
Proses evolusi manusia yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu,
terdapat beberapa bentuk transisi dari nenek moyang hingga menjadi
manusia modern. Menurut Darwin skenario evolusi ini terdapat
4 kategori dasar:
1 Australopithecus
2 Homo habilis
3 Homo erectus
4 Homo sapiens
Australopithecus
• Spesies Australopithecus afarensis diwakili oleh lebih dari 400 spesimen fosil dari hampir
setiap wilayah.
• Australopithecus afarensis diperkirakan hidup pada 3,8 juta – 2,9 juta tahun lalu.
• Sampel fosil utama dari spesies ini juga berasal dari Hadar termasuk kerangka 40% dari fosil
wanita “Lucy” dan setidaknya ada 9 orang dewasa dan 4 remaja yang fosilnya terkubur pada
waktu yang sama.
• Fosil hewan yang ditemukan bersama Australopithecus afarensis menyiratkan habitat hutan
dengan petak-petak padang rumput.
Gambar disamping merupakan skeleton
“Lucy”, Australopithecus afarensis yang
diperkirakan hidup 3,2 juta tahun lalu, ditemukan
oleh Antropologis Donald Johnson pada tahun
1974 di Hadar, Ethiopia.
Australopithecus africanus
• Fosil Australopithecus africanus ditemukan pada tahun 1924 di Taung,
Afrika Selatan oleh Raymon Dart dari Universitas Witwatersand.
• Sterkfontein merupakan tempat ditemukannya banyak fosil
Australopithecus africanus sehingga menjadi salah satu sumber
informasi terkaya tentang evolusi manusia yang hidup dalam kurun
waktu 3 juta – 2,5 juta tahun lalu.
• Sisa-sisa fosil Australopithecus africanus yang ditemukan di
Sterkfontein termasuk tengkorak, rahang, dan banyak fragmen
kerangka.
• Pada tahun 1947 sebuah kerangka parsial yang digali mengungkapkan
spesialisasi mirip manusia yaitu bipedalisme yang saat ini dikenal
sebagai karakteristik genus Australopithecus.
Gambar disamping merupakan replika
yang direkonstruksi dari tengkorak
Australopithecus africanus yang
ditemukan di Taung, Afrika Selatan yang
diperkirakan hidup 2,4 juta tahun yang
lalu. Fosil tersebut ditemukan pada
tahun1924 oleh Antropologis Raymond
Dart.
Australopithecus sediba
2 Pemeriksaan Autosom
1. Metode Riset Genetika DNA
Para peneliti awalnya menggunakan metode riset genetika DNA dalam
mitokondria (mDNA). Mitokondria adalah struktur unik di dalam sel yang
berfungsi seperti sumber energi atau baterai bagi sel untuk beraktivitas.
Dari mDNA juga didapat sejarah penyakit bawaan dalam suatu populasi
Jejak dalam mDNA inilah yang ditelusuri ke belakang untuk melacak garis
keturunan nenek moyang lewat jalur perempuan. Setiap mitokondria
memiliki sekitar 1.100 ciri yang bisa menjadi penanda asal manusia. Hasil
analisis motif di dalam mDNA menunjukkan spesies manusia modern
pertama berasal dari kawasan Sub-Sahara Afrika
2. Pemeriksaan Autosom
Penyelidikan asal usul individu juga dilakukan lewat pemeriksaan autosom. Ini
adalah bagian yang merupakan gabungan kromosom ayah dan ibu. Masing-
Masing ayah dan ibu juga memiliki separuh kromosom dari orang tua mereka.
Jika dirunut lagi ke belakang, akan ketahuan siapa leluhur mereka.
MIGRASI MANUSIA MOD-
ERN KE INDONESIA
Migrasi masusia modern ke Indonesia
diketahui dalam 4 tahapan waktu