Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR-FAKTOR YANG MERUNTUHKAN TEORI

DARWIN

Subjek yang paling sering diangkat oleh para pembela teori evolusi adalah tentang asal
usul manusia. Klaim Darwinis menyatakan bahwa manusia modern hari ini berevolusi dari
sejenis makhluk menyerupai ke-ra. Selama proses evolusioner yang dianggap ada ini, yang
diperkirakan bermula 4-5 juta tahun yang lalu, diklaim bahwa terdapat sejumlah “ben-tuk
transisi” antara manusia modern dan leluhurnya.

Tetapi sebenarnya teori ini telah diluluhlantakkan oleh teori dari Islam mengenai
penciptaan manusia, Allah berfirman dalam (QS: Al Hijr (15): 28-29) yang artinya : “Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.

Ilmuwan dari Amerika Hugh Ross, pun angkat bicara mengenai kebohongan teori ini,
dia mengatakan seperti saya kutip dari sebuah situs di Internet. “Atheisme, Darwinisme, dan
bahkan bisa dikatakan semua “isme-isme” yang lahir dari filsafat-filsafat abad ke-18 hingga abad
ke-20 dibangun di atas sebuah asumsi, yakni asumsi yang salah, bahwa jagat raya adalah kekal
dan tak hingga. Keganjilan ini telah menempatkan kita berhadap-hadapan dengan sebab – atau
penyebab – di luar/di balik/di hadapan alam semesta dan segala isinya, termasuk kehidupan itu
sendiri.”

Dalam bukunya “The Origin of Species” Darwin mengingkari penciptaan spesies yang
berbeda-beda jenis secara terpisah oleh Allah seraya mengatakan bahwa semua makhluk hidup
berasal dari satu nenek moyang yang sama yang kemudian berkembang menjadi spesies-spesies
yang berbeda dalam kurun waktu yang lama melalui perubahan bentuk sedikit demi sedikit.
Kalau memang demikian yang terjadi, maka seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies
peralihan selama periode perubahan yang panjang ini tapi nyatanya tidak. Contohnya kita tidak
pernah mendapati adanya makhluk setengah ikan, setengah reptile yang hidup di masa lalu. Dan
kalaupun memang ada maka, kita sekarang dapat menemukan fosil-fosilnya, tapi sekali lagi saya
mengatakan hal itu tidak pernah ada atau tidak pernah terjadi.

Para evolusionis menamakan apa yang disebut sebagai nenek mo-yang pertama manusia
yang menyerupai kera ini “Australopithecus” yang berarti “kera Afrika Selatan”. Makhluk hidup
ini sebenarnya tak le-bih dari spesies kera kuno yang telah punah. Penelitian yang luas atas be-
ragam spesimen Australopithecus oleh dua ahli anatomi yang terkenal di dunia dari Inggris dan
AS, yaitu, Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard, telah menunjukkan bahwa mereka
tergolong spesies kera biasa yang telah punah dan tidak memiliki kemiripan dengan
manusia,dengan menyusun rantai hubungan sebagai “Australopithecus > Homo habilis > Homo
erectus > Homo sapiens”, evolusionis menyatakan bahwa masing-masing spesies ini adalah
nenek moyang spesies lainnya. Akan tetapi, temuan ahli-ahli paleoantropologi mengung-kapkan
bahwa Australopithecus, Homo habilis, dan Homo erectus hidup di belahan bumi yang berbeda
pada saat bersamaan

Homo sapiens sapiens (manusia modern) pernah hidup bersama di wilayah yang sama Bahkan,
suatu segmen manusia tertentu yang digolongkan sebagai Homo erectus ternyata hidup hingga
zaman modern. Homo sapiens nean-dertalensis dan. 35

Situasi ini jelas menunjukkan ketidakabsahan klaim bahwa mereka adalah nenek moyang bagi
yang lain. Ahli paleontologi dari Universitas Harvard, Stephen Jay Gould, menjelaskan jalan
buntu dari teori evolusi ini meskipun ia sendiri seorang evolusionis

Lord Solly Zuckerman, salah satu ilmuwan yang paling terkenal dan dihormati di Inggris, yang
melakukan penelitian atas subjek ini selama bertahun-tahun, dan khususnya mempelajari fosil
Australopithecus selama 15 tahun, akhirnya menyimpulkan, walau ia sendiri seorang evo-lusionis,
bahwa kenyataannya tidak ada pohon silsilah yang berasal dari makhluk menyerupai kera kepada
manusia.

Zuckerman juga menyusun sebuah “spektrum sains” yang menarik. Ia membentuk spektrum
sains dari yang dianggapnya ilmiah hingga tidak ilmiah. Menurut spektrum Zuckerman, yang
paling “ilmiah” tergantung pada data konkret adalah bidang kimia dan fisika. Setelah itu biologi,
kemudian diikuti ilmu-ilmu sosial. Pada ujung berlawanan, yang dianggap paling tidak “ilmiah”,
terdapat “Extra Sensory Perception (ESP)” konsep seperti telepati dan indra keenam dan terakhir
adalah “evolusi manusia”.

Sora Astral dalam webnya mengatakan bahwa Darwin sendiri juga tidak yakin dengan
teori yang dibuatnya. Terbukti dengan adanya sebuah bab pada bukunya yang menjelaskan jika
saja ada bukti tentang tidak adanya mahluk peralihan evolusi maka teori saya ini akan hancur.
Tidak berapa lama setelah kematian darwin, bukti itu nyata. Dan sampai saat ini tidak
ditemukkan satu pun hewan peralihan evolusi, misalnya reptil bersayap, ikan berkaki, reptil
berbulu, dan mahluk tak sempurna lainnya yang diceritakan darwin sebagai mahluk peralihan.
Jadi intinya teori evolusi dari Darwin itu tidak benar alias runtuh, dan teori evolusi dari Harun
Yahya-lah yang benar, karena memang kita sama-sama mengetahui bahwa semua penciptaan di
alam semesta ini diatur oleh Allah, kita berasal dari satu nenek moyang yang sama yaitu dari
Adam dan Hawa sebagai manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah. Hikmah dari semua
ini adalah seperti yang di firman kan oleh Allah bahwa pikiran manusia memiliki keterbatasan,
akan tetapi IA juga berfirman bahwa segala sesuatu yang diciptakan pasti memiliki tujuan-tujuan
tersendiri. Tidak ada satupun yang tidak bermanfaat, dan tiada satupun hal yang tidak diketahui
kecuali berkaitan dengan Dzat-Nya.

Begitu materialisme digugurkan, semua teori yang dilandaskan pada filsafat ini menjadi tak
berdasar. Yang terpenting darinya adalah Darwin-isme, yakni, teori evolusi. Teori ini, yang
mengajukan bahwa kehidupan berasal dari materi tak hidup melalui peristiwa kebetulan, telah
dirontokkan dengan pengetahuan bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah.

Anda mungkin juga menyukai