Dunia ilmu pengetahuan pernah digegerkan dengan adanya teori evolusi yang
dipopulerkan oleh Charles Darwin. Teori berbasis "Materialisme" itu mengatakan
bahwa makhluk hidup ada dengan sendirinya. Sedangkan teori evolusi menurut Harun
Yahya, seorang ilmuwan muslim yang pertama menentang adanya teori tersebut,
adalah sebuah kebohongan besar terhadap ilmu pengetahuan.
Harun Yahya
1
Secara ilmiah, bukti tentang makhluk hidup bersel satu yang sedang berevolusi
menjadi makhluk hidup lain yang lebih kompleks (seharusnya sampai saat ini pun
makhluk itu harus terus berevolusi), tidak pernah ditemukan. Dalam buku
"Runtuhnya Teori Evolusi", Harun Yahya mengupas habis segala kelemahan teori
Darwin tersebut.
Sampai saat ini belum ada ilmuwan dari pihak pembela teori evolusi yang berhasil
membuat sel tunggal yang dipercaya terjadi secara kebetulan oleh teori Darwin.
Dengan bukti ini saja tela meyakinkan kita bahwa sebenarnya teori evolusi adalah
kesalahan dalam memahami fakta sebenarnya tentang alam dan kehidupan. Belum
ada orang yang mampu menghidupkan kembali yang mati terkecuali atas kehendak
Allah lewat para Nabi-nya. Kehidupan yang ada pada diri manusia dan hewan
hingga sekarang masih merupakan misteri terbesar dan tak akan terpecahkan oleh
para ilmuan atheis.
Bumi yang kita tinggali adalah sebuah keajaiban penciptaan dari penjelasan Harun
Yahya dalam video dokumenternya. Keteraturan dan keseimbangan antara alam
dan kehidupan yang ada pada manusia, hewan, dan tumbuhan adalalah sebuah
keajaiban.
Bayangkanlah, siapakah yang membuat sirkulasi oksigen tetap dapat dinikmati oleh
manusia? Oksigen tersebut akan tersedot habis bila tidak ada tumbuhan yang
melakukan fotosintesa. Dan fotosintesa itu memerlukan cahaya matahari. Dan
siapakah yang dapat membuat matahari selalu bersinar tidak seperti planet dan
bulan yang hanya bersifat memantulkan cahaya?
Bukti Palsu
Sebuah tengkorak "Manusia Piltdown" yang diklaim sebagai bentuk peralihan dari
monyet ke manusia oleh pendukung teori evolusi, ternyata setelah melalui "uji
fluorin" diketahui umurnya baru beberapa ratus tahun saja. Dan yang mengejutkan,
terungkap bahwa tengkorak itu rekayasa tengkorak manusia yang dipadukan
dengan rahang tengkorak monyet. Sebuah penipuan untuk mendukung teori sesat.
2
Menurut Harun Yahya
Teori evolusi menurut Harun Yahya adalah dasar filsafat "Materialisme", tentang
menuhankan materi dan tidak mempercayai adanya Tuhan di segala bidang
kehidupan manusia. Karena teori itu percaya bahwa segalanya berjalan dengan
sendirinya. Teori itu dapat menyesatkan pemikiran orang awam yang tidak
mengetahui tujuan adanya teori tersebut.
Jika kita membenarkan teori evolusi, berarti membenarkan bahwa asal muasal
manusia dan alam semesta bukan berasal dari penciptaan Tuhan. Melainkan terjadi
karena sebuah kebetulan semata. Sungguh suatu hal yang bodoh.
Inti konsep teori evolusi Darwin bisa dibaca bahwa waktu, unsur serta materi non-
bendawi lah yang menjadi cikal bakal terbentuknya "produk" yang diciptakan. Dan
hal itu terjadinya dengan sendirinya tanpa ditentukan atau diatur oleh apapun dan
siapapun. Sontak saja, dasar teori tersebut banyak menimbulkan kegaduhan
intelektual diantaranya datang dari Pierre Paul Grasse yang menyuatakan bahwa
teori evolusi sungguh sulit diterima akal.
3
Sehingga dalam bukunya, Evolution of Living Organism, ia menyebut bahwa evolusi
Darwin hanya kebetulan saja telah sangat dipercayai oleh banyak orang yang
berlindung dibawah kedok ateisme.
Hal bantahan tersebut misalnya, teori kebetulan pembentuk evolusi itu, ternyata jika
diamati secara mendalam banyak sekali contoh adanya rancangan yang seolah by
design atau disengaja oleh sang Maha Pengatur.
Dari beragam bukti ilmiah yang ditemukan para ilmuwan tak ada indikasi yang
menyeret bahwa mahkluk hidup terbentuk melalui proses evolusi dimana makhluk
hidup yang berbeda tak muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi. Sebaliknya,
by design dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan munculnya spesies
makhluk hidup yang muncul secara serentak dan bersama-sama dengan sempurna.
Misalnya reptil, dari awal kemunculan memiliki bentuk sebagaimana reptil yang ada
saat ini, tidak merupakan evolusi dari bentuknya semula sebagai bukan reptil .