Anda di halaman 1dari 30

MENU

Skip to content
 Home
 About

ISLAMIARDELA
This WordPress.com site is the bee's knees

HEMICHORDATA
Posted on  April 30, 2014 by islammiardela
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hemikordata merupakan hewan yang bentuknya seperti cacing
berlidahyang tergolong dalam subfilum kordata, atau lebih tepatnya
kordatarendah.Hemikordata hidup secara soliter maupun
koloni.Bertubuh lunak danmudah putus.  Berikut konsep yang dipelajari
adalah :

1. Ciri-ciri umum

2. Habitat dan kebiasaan

3. Klasifikasi           

4. Morfologi dan Anatomi


1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri umum hemichordata ?
2. Di mana habitat dan kebiasaan hemichordata ?
3. Bagaimana morfologi dan anatomi hemichordata ?
4. Apa saja klasifikasi yang terdapat filum hemichordata ?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui ciri-ciri umum hemichordata.


2. Untuk mengetahui habitat dan kebiasaan hemichordata.
3. Untuk mengetahui morfologi dan anatomi hemichordata.
4. Untuk mengetahui klasifikasi yang terdapat filum hemichordata.
1.4 Manfaat
1. Agar masyarakat dapat mengetahui tentang hemichordata secara
detail.
2. Agar masyarakat dapat membedakan hemichordata dengan
annelida dan echinodermata.
3. 5  Metode Penulisan
            Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode deskriptif
dengan studi kepustakaaan, baik berupa buku atau media lainnya yang
berhubungan dengan makalah ini.

 
BAB II
ISI
2. 1 Ciri-Ciri Umum Hemichordata
Bentuk tubuh menyerupai cacing laut dan halus

Tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu: proboscis, kolar dan trunkus

Notokord hanya ditemukan pada bagian anterior (bucal diverticulum)

Mempunyai banyak pasang celah insang

Jaringan syaraf terbenam pada lapisan epidermis dorsal dan ventral

Selom tubuh dibagi atas 3 bagian yang tidak saling berhubungan

Sistem sirkulasi darah masih sangat sederhana

Alat reproduksinya terpisah (gonokoris)

2. 2 Habitat dan Kebiasaan


Habitat hemichordata adalah pantai di daerah panas atau sedang
sepanjang lautan

Pasifik Amerika utara dan California , atau hidup di laut yang dalam.
Kebiasaan

hemikordata adalah: membenamkan diri dalam pasir . Caranya:


hemikordata
menggali liang dengan probosisnya . Dinding liang yang digali
direkatkan

dengan lendir yang disekresikan oleh kelenjar lendir dari seluruh


permukaan

tubuh hewan tersebut.

Cara hidup kelas enteroneusta yang membenamkan diri di pasir

Sumber gambar:http://www.google.co.id/imgres?
q=enteropneusta&hl=id&s
a=X&biw=1024&
 

2.3 Morfologidan Anatomi
      Hemichordata bertubuh lunak, silindris, dan bersilia memanjang,
sertadilindungi oleh mukosa. Panjang tubuh antara 2 cm hingga 2-5
m.Berwarna abu-abu, dan ada juga yang kemerahan. Beberapa spesies
adayang bersifat luminescence (bercahaya karena pantulan
mukosa).Hemichordata memiliki bau khas. Tubuh simetris bilateralnya
dibagi atas:

1. Probosis

            Letaknya pada ujung anterior tubuh, ukurannya bervariasi


tergantungjenisnya. Probosis berongga dan tersusun atas dinding otot
yang tebal.

 2. Kolar

            Terletak disebelah posterior tangkai proboscis dan sebelah


anteriortrunkus. Tersusunoleh otot sirkuler dan longitudinal. Permukaan
kolarbiasanya  disesuaikan dengan peninggian, tekanan dan aktivitas
darihewan tersebut ketika membenamkan diri dalam tanah.
Kolarukurannya lebih pendek dariada proboscis. Kolar memiliki 2
rongga yang masing-masing dipisahkan olehmesenteri dorsal dan
ventral. Rongga tubuh kolar berhubungan dengandunia luar melalui
sepasang kolar pore.

 3. Trunkus, trunkus dibagi atas:

     a. dareah anterior

           b. daerah pertengahan

           c. daerah posterior

            Anatomi Hemikordata meliputi:

            a. Dinding tubuh

            b. Coelom

            c. Sistem rangka

            d. Sistem muskulus/otot

            e. Sistem pencernaan

            f. Sistem respirasi

            g. Sistem peredaran darah

            h. Sistem Ekskresi


            i. Sistem saraf

            j. Sistem reseptorius

            k. Sistem reproduksi

2.4 Klasfikasi Hemichordata
Hemikordata dibagi menjadi 4 kelas yaitu:

   1. Kelas Enteropneusta


       1) Merupakan hewan soliter,menyerupai cacing laut yang bisa
membenamkan diri di                    pasir, dan umumnya diketahui
sebagai‘acorn’atau cacing berlidah

          2)  Tubuh dibedakan atas:

   a. Probosis

   b. Kolar/kerah yang pendek

c. Badan trunkus yang memanjang. Probosis dipisahkan dari bagian

                   badan oleh cincin kolar yang tebal

Pembagian tubuh Enteropneusta

 
3. Epidermis bersilia dan mengandung banyak kelenjar

4. Memiliki beberapa celah ingsang dan gonad

5. Saluran pencernaan makanan lurus dengan ujung terminal berupa


anus

6. Pada pertengahan tubuhnyaditemukan dua deret kantong hepar

              ‘hepatic caeca’

7. Contoh: Balanoglossus, Saccoglossus, Ptychodera


Anatomi Balanoglossus

Sumber gambar : http://www.google.co.id/imgres?
q=balanoglossus&hl=I
d&sa =X&biw =1024&
 
 

Acorn worms

Sumber gambar : http://tidechaser.blogspot.com/2009/05/chek-jawa-
walkon-2-may.html
 
Foto Hemichordata
Sumber gambar : http://beacon-center.org/
 

Pterobranchia
 
Kelas Pterobranchia
 Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum     : Hemichordata
Kelas      : Pterobranchia
                 Lankester 1877
Ordo       : Cephalodiscida
                 Rhabdopleurida
        

Kelas Pterobranchia didirikan oleh Ray Lankester pada tahun 1877.


Pada waktu itu, ditemukan genus tunggal berupa  Rhabdopleura.
Rhabdopleura pada awalnya dianggap sebagai polyzoon menyimpang,
tetapi ketika laporan Challenger pada Cephalodiscus diterbitkan di tahun
1887, menjadi jelas bahwa Cephalodiscus, sekarang termasuk genus
kedua dalam urutan serta  memiliki afinitas ke arah Enteropneusta.

Pterobrancia merupakan cacing kecil yang hidup di dalam tabung yang


berada di dasar laut atau sering diperairan yang reltif dalam.
Pterobrancia hidup dengan cara berkelompok atau berkoloni. Panjang
individu tidak lebih 12 mm. Tubuh terdiri atas probosis yang berbentuk
seperti tameng (perisai) dan tangan-tangan yang mengandung tentakel
terdapat di bagian dorsal kelepak (collar). Tangan tentakel tersebut
disebut tangan lophophore. Tentakel berfungsi untuk menangkap
makanan yang berupa organisme kecil dan disalurkan oleh cillia ke
mulut.  Pterobranchia makanan dengan menyaring plankton dari air
dengan bantuan silia yang melekat pada tentakelnya. Ada sekitar 30
spesies hidup yang dikenal dalam kelompok.

Seperti kerabat mereka, cacing acorn, tubuh mereka dibagi menjadi tiga
bagian yaitu sebuah belalai anterior, kerah, dan batang. Belalai yang
lebar dan pipih di ujung, dan di sebagian besar spesies mengandung
kelenjar tabung yang mengeluarkan bahan organik di mana pterobrancia
akan menghabiskan kehidupan dewasanya. Kerah ini dikenakan
sejumlah senjata besar, masing-masing mencakup deretan tentakel
sepanjang satu sisi. Jumlah senjata bervariasi antara spesies, dengan apa-
apa 1-9 pasang. Tentakel yang dibahas dalam silia membantumenyaring
makanan dari air.

Reproduksi Pterobrancia dapat dilakukan secara aseksual dan seksual.


Reproduksi aseksual umumnya dengan menggunakan budding  yang
tumbuh sebagai koloni dan memulai sebagai  individu baru. Sedangkan
reproduksi seksualnya hampir sama dengan kelas Enteropneusta yaitu
dengan fertilisasi luar tubuh.

Adapun ciri-ciri dari pterobrancia antara lain sebagai berikut:

1. Merupakan hewan yang hidupnya menetap, berbentuk soliter atau


koloni dan merupakan hewan air

2. Probosis dilengkapi dengan tentakel bersilia, yang berfungsi


menggerakkan makanan melalui aliran air

3. Kolar dilengkapi dua hingga lebih lengan-lengan bertentakel

4. Saluran pencernaan makanan berbentuk U dengan arus dorsal yang


letaknya dekat mulut

5. Gonad jumlahnya sedikit

6. Perkembangbiakan terjadi melalui pembentukan kuncup.

 
 

1. Ordo Cephalodiscida
Ciri-ciri Cephalodiscida antara lain sebagai berikut:

a. Merupakan hewan soliter atau hidup di tempat yang mengandung


gelatin

b. Memiliki dua celah ingsang

c. Memiliki satu pasang gonad

d. Memiliki 4-6 lengan yang  bertentakel.

Cephalodiscus Densus Andersson 1907


 

Contoh :  Cephalodiscus agglutinans Harmer & Ridewood 1914


                Cephalodiscus Atlanticus Bayer 1962
                Cephalodiscus australiensis author unknown
                Cephalodiscus calciformis Emig, 1977
                Cephalodiscus Densus Andersson 1907
                Cephalodiscus dodecalophus McIntosh 1882
                Cephalodiscus evansi Ridewood
                Cephalodiscus fumosus John, 1932
                Cephalodiscus gilchristi Ridewood 1908
                Cephalodiscus gracilis Harmer 1905
                Cephalodiscus graptolitoides Dilly 1993
                Cephalodiscus hodgsoni Ridewood 1907
                Cephalodiscus indicus Schepotieff 1909
                Cephalodiscus Kempi John, 1932
                Cephalodiscus levinsoni Harmer
                Cephalodiscus nigrescens Lankester 1905
                Cephalodiscus sibogae Harmer 1905
                Cephalodiscus solidus Andersson, 1907

 
 
2. Ordo Rhabdopleurida
 

Ciri-ciri dari Rhabdopleurida antara lain sebagai berikut:

 a. Berbentuk koloni

 b. Mmeiliki celah ingsang

 c. Memiliki satu buah gonad

 d. Memiliki satu pasang lengan yang bertentakel

Rhabdopleura sp.
 
 

Contoh:   Rhabdopleura annulata Norman, 1921


                Rhabdopleura compacta Hincks, 1880
                Rhabdopleura Grimaldi Julien
                Rhabdopleura manubialis Julien 1903
                Rhabdopleura normani Allmann 1869
                Rhabdopleura striata Schepotieff 1909

3. Kelas Planotospnaeroidea
1) Hewan ini diketahui hanya memiliki stadia larva yang ransparan,
bersifat pelagic dan mirip dengan larva tornaria.

2) Permukaan tubuh larva dilengkapi oleh sabuk bersilia

3) Saluran pencernaan makanan berbentuk U

4) Hewan dewasanya belum diketahui

 
4. Kelas Graptolita
1)  Anggota dari kelas ini diketahui sebagai anggotahemichordata yang
sudah punah

2) Bukti-bukti utamanya hanya bisa diketahui dari struktur fosil yang


bentuknya seperti tabung/pembuluh

3) Setiap hewan berlindung dalam kelompoknya

4) Anggota dari kelas ini diketahui melimpahpada periode ordovisian


dan Silurian
5) Contoh: Dendroogroptus
 
Fosil dari Graptolita

Sumber
gambar : http://www.ucmp.berkeley.edu /chordata/hemichordat.html .
 

 
 

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ciri-ciri umum hemichordatabentuk tubuh menyerupai cacing laut
dan halus, tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu: proboscis, kolar dan
trunkus, notokord hanya ditemukan pada bagian anterior (bucal
diverticulum), mempunyai banyak pasang celah insang, jaringan
syaraf terbenam pada lapisan epidermis dorsal dan ventral, selom
tubuh dibagi atas 3 bagian yang tidak saling berhubungan, sistem
sirkulasi darah masih sangat sederhana, alat reproduksinya terpisah
(gonokoris).
2. Habitat hemichordata adalah pantai di daerah panas atau sedang
sepanjang lautanPasifik Amerika utara dan California,atau hidup di
laut yang dalam. Kebiasaanhemikordata adalahmembenamkan diri
dalam pasir.
3. Hemichordata bertubuh lunak, silindris, dan bersilia memanjang,
sertadilindungi oleh mukosa. Panjang tubuh antara 2 cm hingga 2-
5 m.Berwarna abu-abu, dan ada juga yang kemerahan.
4. Hemichordata dibagi menjadi 4 kelas yaitu kelas enteropneusta,
kelas pterobranchia, kelas planotospnairoedea, dan kelas graptolita.
3.2 Saran
            Sebaiknya generasi sekarang harus mengetahui informasi tentang
makalah ini, karena penting untuk dipelajari. Kepada para pembaca
kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku,
jurnal atau majalah-majalah yang memuat tentang hemichordata.
 

 Urochordata adalah salah satu Subfilum dari Chordata yang juga dikenal dengan nama Tunicata.
Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam). Yang
paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas Ascidiacea). Berbagai macam tumbuh di koloni.
Sebagian besar dari tubuh yang diduduki insang yang sangat besar dengan berbagai tekak insang
slits yang berfungsi sebagai saringan untuk makanan.

Urochordata terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803
m. Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang hidup bebas.
Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja. Bentuk hewan ini bermacam-
macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara soliter beberapa hidup secara
koloni.

Contoh salah satu spesies Subfilum Urochordata

Salah satu contoh dari sub phylum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder atau bulat
memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya ditutup oleh tunica yang dibuat
dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel mesoderm. Tunica melapisi pallium, ialah suatu
lapisan yang tersusun dari ectoderm, jaringan pengikat dan serabut-serabut otot, yang terutama
berjalan melingkar.

Pada ujung yang bebas terdapat satu lubang yng disebut lubang oral. Pada satu sisi dekat ujung
bebas terdapat lubang lain adalah lubang atrul. Pada tepi lubang tersebut pallium berhubungan
dengan tunica. Di keliling lubang-lubang tersebut di dalam pallium ada otot spinecter yang kuat.

Oral dari crista peripharyngealis yang oral, terdapat suatu lingkaran tenrakel-tentakel kecil. Diduga
bahwa pada tentakel-tentakel ini ada sel-sel indra yang berfungsi sebagai chemore\eseptor.
Esophagus mulai dari dasar saccus branchialis dan bermuara ke dalam ventriculus yang melebar.
Ventriculus melanjutkan diri ke dalam intestinum. Intestinum bermuara melalui anus ke dalam atrium
dekat lubang atrist.

Pada Ascidia ada hermaproditisme protogyni. Ovarium dan testis berlekatan, dikelilingi oleh
intestinum. Oviduct dan ductus deferens berjalan mengikuti intestinum dan bermuara ke dalam
atrium dekat anus.

Pada Urochordata makanan berupa plankton-plankton kecil masuk ke dalam pharynx. Plankton ini
terjerat oleh getah yang pekat yang berasal dari sel-sel kelanjar yang berasal dari endostyle, dan
dialirkan oleh gerakan silia pada endostyle, cristae epicaryngeales dan lamina dorsalis ke lubang
esophagus, lalu mengalir melalui stigmata di mana terjadi pertukaran gas antara darah dan air.
Kontraksi cor ialah secara peristaltik dengan arah yang berganti-ganti, sehingga aliran darah juga
berganti-ganti.

Kelompok sel-sel besar dengan gelembung-gelembung besar yang mengandung asam urat diduga
berfungsi sebagai alat exskresi. Juga diduga bahwa grandula neurelaris berhubungan dengan
exkresi. Pada tentakel di dalam lubang mulut diduga ada sel-sel yang berfungsi sebagai
chemoreceptor. Juga diduga bahwa tuberculum dorsale merupakan suatu alat indera. Pada
keadaan protogyni, ovarium berfungsi dulu, kemudian testis. Oleh karenanya dapat terjadi
autofertilisasi.
Pada fase embrio pembelahan terjadi sampai terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula ialah pipih
dengan sel-sel, yang membentuk ectoderm yang agak cembung di atas dan sel-sel yang embentuk
entoderm yang agak cekung di bawah. Sel-sel ectoderm memperbanyak diri lebih cepat, sehingga
mereka lebih kecil. Bentuk gastrula terjadi kebanyakan dengan cara invanigasi epibolis. Pada cara
ini sel-sel ectoderm terus memperbanyak diri lebih cepat, sehingga entoderm makin lama makin
cekung dan ectoderm meluas menutupi entoderm. Blastocela menghilang dengan mendalamnya
cekung terjadilah bentuk gastrula dengan archenteron dan gastoporus. Gastoporus kemudian
mengecil dan terletak pada ujung caudal sebelah dorsal atau atas. Embryo kemudian memanjang,
sebelah atau lebih mendata, padahal sebelah bawah atau ventral tetap cembung. Fertilisasi
Urochordata berlangsung extern.

Pada tahap metamorphosis, jumlah stigmata (lubang insang) bertambah, ekor serta chordata
dorsalis dan bagian caudal medulla spinalis menghilang. Bangunan-bangunan yang dipandang mata
dan otocyt serta kandungan alat indera menghilang, bagian cranial medulla spinalis menjadi suatu
ganglion dan dan gonades serta saluran mereka terjadi antara ventriculus dan intestenum dari
mesoderm.

Bagian tubuh antara bagian yang melekat dan mulut tumbuh cepat sehingga tubuh memutar
mencapai 1800 dengan mulut dan lubang atrial terdapat pada ujung yang bebas. Akhirnya papillae
adhesivae menghilang dan seluruh tubuh dikelilingi oleh tunica.

Subphylum Urochordata dibagi dalam 3 Kelas sebagai berikut:


-  Kelas Larvaceae, contoh: Appendicularis sp.
-  Kelas Ascidiaceae, contoh: Ascidiaceae sp
-  Kelas Thalliaceae, contoh: Thalliaceae sp.

Masing-masing kelas mempunyai sifat yang unik karena memiliki ciri tertentu. Semua Ascideacea
adalah cecil, sedangkan klass lainnya adalah pelagik. Dalam sejarah hidupnya mempunyai sejumlah
seri atau rentetan perubahan. Beberapa diantaranya menunjukan pergantian turunan seperti ciri
diantara Invertebrata yang masih ada

Skip to content

 HOME
 SMP
 SMA
 SMK
 S1
 S2
 MATEMATIKA
 UMUM

Klasifikasi Hemichordata,
Urochordata Dan Cephalochordata
Oleh samhis setiawanDiposting pada 22/11/2019
GuruPendidikan.Com – Vertebrata merupakan subfilum
dari Chordata yang mencakup hewan yang memiliki tulang
belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata yakni
subfilum terbesar dari Chordata, kedalam vertebrata dapat
dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut, “lintah
laut” atau hagfish), amfibia, reptile, burung, serta hewan
menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui
memiliki dua pasang tungkai.

Vertebrata mempunyai sistem otot yang banyak terdiri dari


pasangan massa dan juga sistem saraf pusat yang biasanya
terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi
menggunakan insang atau paru-paru. Pada hewan vertebrata
ini memiliki satu filum yakni Chordata yang terdiri dari empat
subfilum, Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata dan
Vertebrata.
Pada kali ini akan mengulas 3 sub filum sedangkan untuk sub
filum vertebrata sudah dibahas secara terpisah. Nah berikut
ini untuk lebih jelasnya mengenia ke 3 sub filum tersebut,
simak ulasannya dibwah ini.
Lihat Daftar Inti Pelajaran :
Ciri-Ciri Filum Chordata
Pada hewan dalam filum Chordata menunjukkan ciri berbeda
dari hewan Invertebrata dalam hal seperti:

o Adanya notokorda (korda dorsalis), yaitu sebuah
tongkat gelatinosa yang dapat berubah menjadi kaku,
terletak di dorsal dan hanya ada selama beberapa
stadium pertumbuhan.


o Adanya tabung korda saraf yang terletak di dorsil
dari notokorda.

 Adanya celah-celah insang faringeal. Chordata


menunjukkan ciri adanya rongga tubuh ( selom ) yang
tumbuh dengan baik, sistem organ yang kompleks,
bilateral simetris, segmentasi tubuh yang jelas di samping
ciri yang telah disebut diatas.

Klasifikasi Filum Chordata


Beikut ini beberapa klasifikasi filum chordata untuk lebih
jelasnya simak ulasannya dibawah ini.
 Hemichordate
Hewan kelompok Hemichordata bentuk tubuhnya
memanjang seperti cacing, terdiri atas bagian proboscis,
leher dan badan. Notokordnya berongga, pendek,
merupakan lanjutan ke depan dari saluran pencernaan dan
masuk ke dalam proboscis. Hewan ini memiliki celah
insang yang banyak di sisi lateral.
sistem sarafnya meliputi pokok saraf dorsal dan pokok saraf
ventral. Jantung terletak di sebelah dorsal bagian anterior,
dilengkapi pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah
ventral. Gonochoris dan fertilisasi terjadi secara eksternal.
Hewan ini hidup di laut, membuat liang-liang di pantai atau
di laut dalam. Contoh: Dolichoglossus sp (Balanoglosus,
Cacing laut).

o Urochordata
Urochordata disebut juga dengan Tunicata. Yang
memiliki tubuh pendek, tebal dengan selubung seperti
kulit. Urochordata hidup di laut, hidup bebas atau
sebagai parasit. Larva seperti berudu, Notokorda dan
korda saraf hewan ini tumbuh dengan baik dalam
ekornya, tapi setelah dewasa menghilang. Jenis
kelamin hermaprodit dan dapat membentuk tunas.
Hewan dewasa memiliki lubang inkuren (oral) yang
membawa air ke dalam ruang faringeal, serta lubang-
lubang ekskuren (atrial) yang berhubungan dengan
ruang faringeal melalui suatu celah. Air keluar melalui
lubang ekskuren ini. Contoh: Molgula sp, Botryllus sp.

 Cephalochordate
Cephalochordate mempunyai tubuh kecil, pipih,
memanjang seperti ikan tapi tanpa sirip dan memiliki
bentuk kepala yang jelas. Notokorda dan korda sarafnya
tumbuh dengan baik dan tetap ada selama hidupnya.
Cephalochordata mempunyai faring dengan banyak celah-
celah insang. Faring terbuka ke arah ventral.
Cepalochordata tidak memiliki jantung, namun terdapat
aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Jenis
kelamin terpisah antara jantan dan betina dan fertilisasi
terjadi secara eksternal. Contoh: Amphioxus sp,
Branchiostoma sp.
Demikianlah pembahasan mengenai 101 Klasifikasi
Hemichordata, Urochordata Dan
Cephalochordata semoga dengan adanya ulasan tersebut
dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua,
terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga:

 Penjelasan Dinoflagellata Beserta Ciri,


Klasifikasi Dan Contohnya
 Penjelasan Peran Mikroorganisme Mengatasi
Pencemaran
 Pengertian Hewan Vertebrata, Invertebrata
Beserta Ciri Dan Contohnya
 Pengertian Lengkap Porifera, Ciri-Ciri,
Reproduksi

 Facebook0
 Twitter0
 Print0
 Email1
 WhatsApp
 Yahoo Mail
 Gmail
 Evernote
 Line
 SMS
 Telegram
 Facebook Messenger
 Total: 1
Posting terkait:

“Komoditas Impor Indonesia” Definisi Beserta Pelaku Dalam


Kegiatan

Tujuan Asean – Pengertian, Prinsip, Tujuan, Struktur,


Sekertariat, Kerjasama

Pengertian Demokrasi – Sejarah, Bentuk, Prinsip, Ciri,


Indonesia, Para Ahli
Posting pada Biologi, SMA, SMKDitag cara reproduksi filum
chordata, cephalochordata, ciri ciri subfilum
cephalochordata, contoh hewan chordata, filum
hemichordata, hemichordata, klasifikasi
cephalochordata, klasifikasi filum chordata berdasarkan ciri
khusus, klasifikasi urochordata, reproduksi chordata, struktur
tubuh chordata, subfilum chordata, urochordata
Pos-pos Terbaru

  Daftar 367 Nama Bandara Internasional dan Domestik


di Indonesia
  “Komoditas Impor Indonesia” Definisi Beserta Pelaku
Dalam Kegiatan
  Hukum Perusahaan : Pengertian, Bentuk, Dan Sumber
Beserta Ruang Lingkupnya Secara Lengkap
  Pentingnya 5 W + 1 H Dan Piramida Terbalik Dalam
Membuat Berita Beserta Sifatnya
  Tujuan Asean – Pengertian, Prinsip, Tujuan, Struktur,
Sekertariat, Kerjasama
  Pengertian Gratifikasi – Undang-Undang, Kategori,
Indikator, Aspek, Konflik, Perkembangan, Contoh
  Hak Angket DPR – Pengertian, Landasan, Mekanisme,
Timbulnya, Pengajuan, Lingkup Kerja, Hasil
  Pengertian Nepotisme – Korupsi, Kolusi, Gratifikasi,
Sejarah, Menyikapi, Contoh
  Pengertian Demokrasi – Sejarah, Bentuk, Prinsip, Ciri,
Indonesia, Para Ahli
  Pengertian Ideologi – Dimensi, Perkembangan, Macam,
Fungsi, Pancasila, Tertutup, Terbuka, Para Ahli
Materi Pilihan
 Sejarah BPUPKI
 Sejarah PPKI
 Tugas DPR Hak, Dan Fungsi DPR
 Laju Reaksi
 Nama Nama Tarian Daerah Indonesia
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Jaringan Ikat
 Panca Indera
 Sejarah Pramuka Di Indonesia
 Lensa Cembung
 Anatomi Tubuh Manusia
 Sejarah Bahasa Indonesia
 Rantai Makanan Dan Contohnya
 Gelombang Elektromagnetik
 Gotong Royong
 Jangka Sorong
 Sejarah Nama Kerajaan Di Indonesia
 Penulisan Daftar Pustaka
 Tes Pauli
 Tes Kraepelin
 Tes Wartegg
 Dioda
 Kenakalan Remaja
 29+ Contoh Surat Kuasa
 Seni Rupa Murni
 Tabel Periodik
 Rukun Shalat
 Mandi Wajib
Created By : GuruPendidikan.Com | 2014
 Home

 SMP

o Agama

o Bahasa Indonesia

o Kewarganegaraan

o Pancasila

o IPS

o IPA

 SMA

o Agama

o Bahasa Indonesia

o Kewarganegaraan

o Pancasila

o Akuntansi

o IPA

 Biologi

 Fisika

 Kimia
o IPS

 Ekonomi

 Sejarah

 Geografi

 Sosiologi

 SMK

 S1

o PSIT

o PPB

o PTI

o E-Bisnis

o UKPL

o Basis Data

o Manajemen

o Riset Operasi

o Sistem Operasi

o Kewarganegaraan

o Pancasila
o Akuntansi

o Agama

o Bahasa Indonesia

 S2

 Matematika

 Umum

 Tutup Menu
undefined

Cephalochordata adalah salah satu Subfilum dari Chordata. Cephalochordata sendiri berasal


dari kata cepal : kepala; dan chorda : penyokong tubuh dari dalam. Cephalochordata memiliki tubuh
kecil, pipih, memanjang, seperti ikan tapi tanpa sirip dan memiliki bentuk kepala yang jelas.
Notokorda dan korda sarafnya tumbuh dengan baik dan tetap ada selama hidupnya.

Cephalochordata terdiri dari sekitar dua puluh lima spesies yang mendiami laut tropis dan subtropis
yang dangkal. Subfilum ini hanya memiliki satu kelas yang terdiri atas 2 famili yaitu: (1)
Branchiostomidae dan (2) Amphioxidae. Famili Branchiostomidae terdiri atas 2 generasi yakni
Amphioxus dan Symetron. Sebagai contoh yaitu ikan Lancelet, yang dalam bahasa ilmiah disebut
Branchiostoma lanceolatum atau Amphioxus lanceolatu.
Contoh salah satu spesies dari Subfilum Cephalochordata

Anatomi

Tubuh dapat dibagi menjadi kepala, badan dan ekor . Kepala terdiri atas rostrum, mulut dan oral
cirri. Rostrum seperti moncong, terdapat di ujung anterior, berfungsi untuk menyingkirkan pasir saat
menggali lubang. Mulut dikelilingi oral cirri, yaitu rangkaian tonjolan panjang-panjang sebagai alat
indra. Badan yang besar dari setengahnya terisi oleh pharynx dan gonad. Pada sisi latero-ventral
badan terdapat lipatan metapleura. Tubuh dilapisi epidermis, tanpa kutikula maupun tunic.

Sebagai anggota dari filum chordate, lancelet maupun notochord yang terletak sepanjang tubuh,
benang saraf bolong sepanjang tubuh, tetapi tidak melebar membentuk otak, ekor terletak di
belakang anus, dan pharynx besar dengan celah insang berpasangan.

Cephalochordata merupakan kelompok coelomata yang beruas-ruas seperti annelid dan vertebrata.
Tubuh cephalochordata yang beruas-ruas tampak jelas dari otot renang yang tersusun sepanjang
badan, sebanyak 50 sampai 76 unit, berbentuk V, disebut myomere (“ruas otot”), yang terletak pada
kedua sisi tubuh (Gambar A dan B). Masing-masing myomere dibatasi oleh myosepta.

Sistem pencernaan
Sistem pencernaan amphioxus mirip hemichordata, urochordata dan vertebrata primitif. Cara makan
lancelet ialah dengan menelan partikel bahan organic yang terbawa air masuk melalui mulut yang
lebar.

Oral ciri sekitar mulut merupakan saringan kasar untuk mencegah masuknya partikel-partikel besar
ke dalam rongga mulut. Vestibule (rongga mulut) pendek, berfungsi untuk mempercepat aliran air
dari mulut ke pharynx. Di antara vestibule dan pharynx terdapat velum yang dilengkapi otot
sphincter (sphincter muscle) dan sel indera.

Pharynx Amphioxus panjang dan lebar, dilengkapi 180 pasang celah insang atau lebih, dan
dikelilingi atrium. Cilia lateral pada celah insang mengalirkan air dari pharynx ke atrium, sedangkan
cilia frontal pada insang dan penyangga insang (tongue bars) mengalirkan butir-butir mineral yang
tidak dapat dicerna akan dialirkan ke usus posterior dan dibuang melalui anus.

Sistem Ekskresi
Prinsip alat ekskresi sebanyak 40 pasang dapat dijumpai berwujud sebagai bentuk modifikasi
nephredia yang terletak di atas pharynx yang mempunyai hubungan dengan rongga coelom.
Masing-masing nephredium merupakan saluran yang bengkok terdiri atas bagian muka yang vertikal
dan bagian belakang yang horizontal. Bagian vertical berujumg dengan sekelompok besar solenocyt
(sel api), sedang bagian horizontal dengan sekelompok kecil sel api. Alat ekskresi ini merupakan
tipe yang dekat dengan nephredium yang tertutup sebelah-dalamnya seperti pada Polychaeta dan
kelompok invertebrate lainnya.  

Pada tiap ruas myomere di daerah insang terdapat sepasang nephridia. Tiap nephridium terdiri atas
sekumpulan podocytes yang dihubungkan dengan sebuah tubule bercilia (nephridioduct) ke atrium.

Reproduksi
Cephalochordata memiliki jenis kelamin terpisah antara jantan dan betina dan fertilisasi terjadi
secara eksternal. Pada Branchiostoma terdapat 26 pasang gonad, sedangkan pada Asymmetron
dan Epygonichthys letak gonad hanya pada bagian kanan tubuh, gamet dilepas ke air melalui
atriopore. Zigot tumbuh menjadi coeloblastula, kemudian menjadi gastrula. Larva sangat kecil, mirip
larva ikan (fishlike silver); dan tidak mempunyai oral ciri, atrium maupun sirip dorsal dan ventral;
hanya terdapat sirip ekor.

Bentuk tubuh larva asimetris, mulut yang besar terletak di sisi kiri kepala dan insang di sisi kanan.
Selama mengalami metamorfosa yang bertahap, mulut larva menjadi velum, demikian pula
pembentukan organ-organ lain seperti bentuk mulut dan oral cirri seperti pada yang dewasa,
sehingga menjadi bentuk simetri bilateral. Selama stadia larva hidup sebagai plankton, sedangkan
yang dewasa sebagai benthos.

Sistem peredaran darah


Sistem peredaran darah sudah berkembang biak, terdiri atas arteri, pembuluh vena dan pembuluh
kapiler, namun tidak ada jantung yang khusus. Darah tidak berwarna, berisi sedikit sel, diedarkan
oleh otot pada dinding pembuluh darah.

Darah dalam pembuluh kapiler insang, tempat terjadinya penukaran gas, mengalir ke sepasang
aorta dorsal, kemudian menuju posterior menjadi satu pada sebuah aorta caudal. Aorta caudal
mengalirkan darah ke tiga buah arteri yang masing-masing menuju pembuluh kapiler dalam
myosepta, kapiler dalam atrium dan gonad, kapiler dalam dinding usus. Pada dasarnya, darah dari
pembuluh kapiler dalam organ-organ tersebut kembali ke insang melalui dua pembuluh vena
kardinal.

Alat sensoris khusus


Pada permukaan bagian interior dari otak terdapat bagian lekukan yang bersilia yang terkenal
sebagai celah kolliker. Bagian ini terbuka di sebelah kiri terus ke rongga hidung yang diduga sebagai
alat pembau. Pada larva, rongga ini berhubungan dengan nerocoel terus ke neuroporus.

Titik pigmen yang terdapat di sebelah muka dinding otak yang biasanya disebut “mata otak”.
Walaupun alat itu belum mempunyai lensa bagian lainnya, percobaan menunjukkan bahwa alat itu
tidak peka terhadap sinar. Fakta menunjukkan bahwa yang terletak pada ujung tubuh berpigmen,
yang mencuat ketika hewan ini menguburkan diri dalam pasir. Bagian tubuh yang berpigmen itu
melindungi tubuh terhadap penetrasi sinar secara vertikal dengan jalan meneruskan sinar pada
fotoreseptor ke pusat saraf.

Belum terdapat bukti yang dapat dilacak menunjukkan sebagai alat pendengar, walaupun pada cirri
mulut terdapat sel sensoris yang peka terhadap sentuhan, tetapi mungkin berfungsi lain.
Cephalochordata (dari bahasa Yunani: κεφαλή kephalé, "kepala" and χορδή khordé,
"chord") adalah subfilum dari anggota hewan bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Chordata, Acraniata.[2] Bentuk tubuh seperti ikan tanpa sirip, pipih memanjang,
transparan. Notokorda, saraf dorsal, dan celah faring berkembang bagus. Sistem sirkulasi
tanpa jantung. Aliran darah dibagian ventral mengalir ke depan, sedangkan di sisi dorsal
mengalir ke belakang. Memiliki alat peraba dimulutnya yang disebut sirus. Pada ujung
anterior terdapat bintik mata dan pembau. Reproduksi secara seksual, memiliki kelamin
terpisah dan mengalami fertilisasi eksternal. Biasanya hidup terkubur di bawah pasir
perairan dangkal. Contohnya Branchiostoma sp. (amphioxus).[3]

Anda mungkin juga menyukai