Anda di halaman 1dari 22

SISTEM SARAF

Oleh: Kelompok 2
Pendidikan Biologi - Offering C
2015
Anggota:
Ajeng Pratiwi
Dewi Karomika
Ihda Warda Faradina
Miftahul Rohmah
Nindiana Choirunisa
Tristanti Rakhmaningrum

1 a. Apa yang dimaksud dengan jala


saraf?
Jala saraf adalah sistem saraf yang
bercabang di seluruh tubuh.
Contoh: Hydra memiliki jaring saraf tanpa
ganglia (tidak ada pembeda antara sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi).

1. b. Apa hubungan jala saraf dengan


saraf difus?
Jala saraf dan saraf difus saling berhubungan
erat karena suatu jala saraf dan saraf difus
merupakan suatu kesatuan. Organisasi sistem
saraf berupa sel-sel saraf masih tersebar dan
saling berhubungan satu sama lain
menyerupai jala maka disebut sistem saraf
difus atau saraf jala.

1 c. Bagaimana respon hewan yang memiliki


jala saraf ketika menanggapi stimulus?

Sumber: http
://www.slideshare.net/K
eiChe/sistem-saraf-2826
5489
. diakses 2016

Pada hydra memiliki jala saraf tanpa


ganglia / tidak ada pembedaan antara
unsur sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sinapsis dalam jaringan saraf
hydra adalah sinapsis listrik. Impuls
dihantarkan pada kedua arah dan
perangsangan pada titik manapun pada
tubuh hydra akan menyebar dari
tempat perangsangan dan mnghasilkan
pergerakan di seluruh tubuh.

1 d. Jelaskan Perkembangan Sistem Saraf Dari Hewan Radial Simetri,


Bilateral Simetri Sederhana Sampai Bilateral Simetri Lebih Maju!
Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah
radial. Contoh: Cnidaria dan Echinodermata. Echinodermata
memiliki sistem saraf simetri radial yang tidak tersentralisir
(Campbell, 2004). Sistem saraf pusat mengontrol bagian kiri
dan kanan tubuh dengan sisi berlawanan dari otak. Sisi kiri
vertebrata dikendalikan melalui sinyal saraf yang berasal dari
sisi kanan otak.

Hewan bilateral simetri sederhana contohnya Platyhelminthes,


Arthropoda, Annelida dan Mollusca. Platyhelminthes sudah memiliki
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sel-sel saraf pada cacing pipih
terkonsentrasi menjadi sebuah ganglion dengan dua lobus di bagian
muka yang disebut dengan ganglion kepala atau otak primitif. Dari
ganglion kepala terdapat dua tali saraf memanjang ke belakang
tubuhnya membentuk seperti tangga. Karena itu disebut saraf tangga
tali. Sistem saraf tepi terdiri atas saraf-saraf yang tersusun secara
transversal atau melintang yang menghubungkan tali saraf dengan
saraf-saraf yang lebih kecil yang terletak tersebar di semua bagian
tubuh.

Perkembangan yang kompleks pada otak Arthropoda sangat berbeda


dari spesies ke spesies. Namun pada dasarnya mempunyai tiga bagian
yaitu protoserebrum, deuteroserebrum dan tritoserebrum. Pada Annelida
sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju yaitu
telah terbentuknya ganglia yang segmental sepanjang tubuhnya. Selain
itu terdapat serabut saraf berukuran besar yang menyebabkan otot
longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama. Pada
Mollusca, saraf-saraf ganglion secara rapat berpasangan sebagai saraf
serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jeroan. Sarafsaraf dari ganglia itu melanjut keseluruh sistem organ (Campbell
Biology, 2004).

Hewan simetri bilateral lebih maju contohnya dari golongan pisces,


amphibi, reptilia, aves dan mamalia. Hewan ini mempunyai
susunan pusat saraf berupa otak dan sumsum tulang
belakang. Otak terdiri atas 3 bagian, yaitu otak besar,
otak kecil dan otak tengah.

2a. Gambarkan Sel Saraf Dalam Lingkungan Intern


!
Histologi sel saraf dalam tubuh

Gambar Skematis Sel Saraf

Sumber: Marieb,1988
Sumber: Marieb,1988

2 b. Bagaimanakah sebaran ion di dalam CIS


dan CES sel saraf

Sumber: Cambell,2004

a. Perbedaan komposisi ionik dalam CIS dan CES


menyebabkan potensial membran. Permeabilitas
selektif membran plasma: rintangan diantara kedua
cairan dan mempertahankan perbedaan ionik. K+
berdifusi keluar sel menuruni gradien konsentrasinya,
tetapi A- tidak dapat mengikuti sehingga bagian
dalam sel meningkat muatan negatifnya.
b. Difusi K+ keluar dari sel dan difusi Na+ ke dalam sel,
ketebalan tanda panah menunjukkan permeabilitas
reltif membran terhadap K+ dan Na+. Difusi
menyebabkan gradien ionik bagian (a) hilang.
Kehilangan gradien dicegah oleh pompa Natriumkalium dengan menggunakan ATP secara aktif untuk
mengangkut Na+ keluar dari sel dan K+ masuk ke
dalam sel (Campbell, 2004).

2. c. Apa yang dimaksud dengan potensial


membran ? Mengapa terjadi potensial membran ?
Potensial membran adalah beda potensial elektrik antara dinding
sebelah luar dan dalam dari -50sampai -200mV. Hal itu menunjukkan
bahwa di dalam sel bersifat negatif dibanding di luarnya.
Potensial membran terjadi karena disebabkan oleh perbedaan
komposisi ionik dalam cairan intraseluler & ekstraseluler.

2. d. Tabel dibawah adalah sebaran ion dalam cairan


tubuh cumi-cumi, analisislah dan buatlah kesimpulan
dari tabel tersebut!
Ion

Dalam CES

Dalam CIS

Na+

440 mM

50 mM

K+

20 mM

400 mM

Cl-

560 mM

40-50 mM

Natrium (Na+)
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk garam
didalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan
tekanan osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan
cairan yang ada disekitarnya

Kalium (K+)
Merupakan Kation utama intra seluler (CIS). Kalium dalam makanan dan
dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K+ baik dalam larutan ataupun
dalam bentuk garam. Kalium ditemukan banyak dalam makanan, terutama
pada buah-buahan dan sayuran.

Clorida (Cl)

Dalam cairan esktraselular (CES) pada cumi-cumi, kadar ion Na +


sebesar 440 mM, sedangkan kadar ion K + sebesar 20 mM dan
kadar ion Cl- sebesar 560 mM.
Selanjutnya dalam cairan intraselular (CIS) pada cumi-cumi, kadar
ion Na+ sebesar 50 mM, kadar ion K + sebesar 400 mM dan kadar
ion Cl- sebesar 40 sampai 50 mM.
Dari data diatas, jumlah ion Na+ dalam cairan tubuh cumicumi lebih banyak terdapat dalam CES, hal ini terkait
dengan fungsi Na+ yang membantu mempertahankan
keseimbangan air, asam dan basa dalam cairan
ekstraseluler. Sementara itu, ion K+ pada cumi-cumi lebih
banyak terdapat dalam CES, dimana K+ berfungsi mengatur
tekanan osmotik dalam sel dan mengontrol distribusi air
antara cairan intraseluler dan ekstraseluler dalam CIS.
Sedangkan ion Cl- lebih banyak terdapat dalam CES, dimana
Cl- tersebut berfungsi memainkan peranan penting dalam
regulasi tekanan osmotik, keseimbangan air, dan
keseimbangan asam-basa.

3 a. Apakah yang dimaksud dengan: stimulus


bawah ambang (subliminal/subminimal),
Stimulus ambang, Stimulus atas ambang
(supraliminal/supraminimal), Stimulus
Rangsangan
yang diberikan tetapi belum
maksimal?
Stimulus
ada satu motor unit yang bereaksi terhadap
bawah
ambang

ada satu motor unit yang bereaksi terhadap


rangsangan tersebut dalam bentuk
potensial aksi

Stimulus
ambang

Voltase listrik minimum yang menyebabkan


kontraksi serabut otot tunggal

Stimulus
atas
ambang

Rangsangan yang menyebabkan terjadinya


kontraksi yang lebih besar daripada
liminald

Stimulus
maksimal

Rangsangan yang mengakibatkan semua


motor unit memberikan reaksi dan
menghasilkan kontraksi paling tinggi

3b. Apa yang disebut


depolarisasi,repolarisasi, dan hiperpolarisasi

Depolarisasi

Pengurangan potensial membran dari


potensial istirahat, potensial membran
menurun ke arah 0 mV, lebih sedikit muatan
terpisah dibandingkan dengan potensial
istirahat.

Repolarisasi

Saat dimana membran kembali ke potensial


istirahat setelah depolarisasi

Hiperpolaris
asi

Saat dimana potensial membran lebih besar


dari potensial istirahat, potensial meningkat
atau lebih negatif, lebih banyak muatan
terpisah daripada saat istirahat (polarisasi).

Diagram Fase Depolarisasi Dan Repolarisasi

Sumber: Soewolo dkk, 2003

3. c. Gambar diagram yang menunjukkan hubungan


antara intensitas stimulus dengan potensial bertingkat,
potensial ambang, potensial aksi dan potensial istirahat!

Semakin kuat stimulusnya, maka potensial aksinya semakin besar.

50

20

Semakin jauh rambatan stimulus dari titik pusat, maka semakin lemah
potensial bertingkatnya.

Potensial ambang: -55mV


Potensial istirahat: -70mV polarisasi

4. Jelaskan bahwa terjadinya potensial aksi


merupakan peristiwa all or none!
Apabila suatu bagian membran neuron mengalami depolarisasi mencapai
ambang, timbul potensial aksi yang disebarkan ke seluruh membran
tanpa mengalami penyusutan. Setelah ambang tercapai resultan
potensial aksi yang terjadi selalu mencapai tinggi maksimum, karena
perubahan voltase selama potensial aksi disebabkan oleh gerakan ion
mengikuti penurunan gradien konsentrasi dan listrik, yang tidak
dipengaruhi oleh kekuatan rangsangan. Suatu rangsangan yang lebih
kuat dari yang diperlukan untuk membawa membran ke ambang tidak
menimbulkan potensial aksi yang lebih besar, dipihak lain rangsangan
yang tidak berhasil mendepolarisasi membran ke ambang tidak akan
mencetuskan potensial aksi sama sekali.
Inilah yang disebut responsallornone:Sehingga suatu membran
exitable berespon terhadap suatu rangsangan dengan potensial aksi
maksimum yang menyebar ke seluruh membran tanpa menyusut atau

Anda mungkin juga menyukai