Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIOLOGI TANAMAN

SISTEM TRANSPORTASI PADA TANAMAN (JARINGAN XYLEM)

Disusun oleh:

1. Alta Octavia Rohmawati (185040200111007)


2. Twenty Imelda Permata (185040200111061)
3. Nur Rahmah Wijayanti (185040200111126)
4. Mradipta Panenggak Dhanes (185040200111145)
5. Mustika Muliawati (185040200111155)

Kelompok 1

Kelas J

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan izin-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Fisiologi Tanaman.
Sholawat dan salam senantiasa tercurakan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari hambatan baik dari tim penulis maupun dari
luar. Kami menyadari bahwa kelancaran penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan,
dorongan, dan bimbingan dosen sehingga segala kendala yang dihadapi dapat teratasi.

Terima kasih kami ucapakan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun dan membimbing kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan pembaca mengenai Fisiologi
Tanaman tentang gambaran umum sistem transportasi pada tanaman( jaringan xylem).
Makalah ini disusun menggunakan berbagai sumber referensi dan jurnal.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum
sempurna. Karena itu, penulis akan menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Semoga dengan kritik dan saran tersebut dapat memperbaiki penulisan
tulisan-tulisan selanjutnya. Akhir kata, kami berterima kasih atas ketersediaannya untuk
membaca makalah ini. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
yang baik bagi para pembaca.

Malang, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................................................................ 1
1.3 Maanfaat ........................................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
2.1 Tiga tingkatan transportasi ............................................................................................................... 2
A. Peristiwa Difusi Zat .......................................................................................................................... 2
B. Osmosis ........................................................................................................................................... 3
2.3 Transpor Aktif .................................................................................................................................... 4
C. Kemiosmosis.................................................................................................................................... 4
D. Pengisian Gradien............................................................................................................................ 5
E. Kotranspor ....................................................................................................................................... 5
2.4 Hubungan Air pada Tanaman............................................................................................................ 6
2.5 Potensial Air ...................................................................................................................................... 6
2.6 Transportasi Jarak Jauh dan Pendek ................................................................................................. 8
2.7 Transpirasi ......................................................................................................................................... 9
2.8. Hubungan antara Xilem dan floem ................................................................................................ 10
2.9 Gutasi dan xerophytes, trikoma ...................................................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman membutuhkan beberapa zat pada lingkungan sekitar tanaman , zat uatama
yang dibutuhkan yaitu air, mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida
dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam mineral yang
terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur
makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari garam
yang terlarut di dalam air.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan
dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari
daun sebagai uap atau air. Agar air tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem transportasi air
dan garam mineral yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada makhluk
hidup berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang telah diambil dari lingkungan
menuju seluiruh bagian tubuh makhluk hidup. Dengan terpenuhinya nutrisi di setiap bagian
tubuh makhluk hidup maka fungsi dari setiap bagian tubuh tersebut dapat berjalan secara
optimal.
Karena struktur anatomi tubuh tumbuhan dengan hewan berbeda, maka berbeda pula
fisiologisnya dalam mentransportasi nutrisi ke seluruh tubuh. Setiap keunikan makhluk hidup
layak dan menarik untuk dipelajari lebih dalam karena akan memperbanyak khazanah ilmu
pengetahuan kita. Semoga dengan membaca makalah ini pembaca mendapatkan gambaran
yang jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem transportasi
pada tanaman, pada jaringan xylem.

1.3 Maanfaat
Manfaat dari pembelajaran ini dapat mengetahui potensial air proses sel mentransport
,osmosis, relasi air pada sel tanaman.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tiga tingkatan transportasi


Menurut Nair (2010) Sistem transportasi diperlukan oleh tanaman darat karena tidak
seperti tanaman air dahulu, fotosintesis organ tanaman tidak memliki akses langsung pada air
dan mineral. Sistem transportasi dalam tanaman melibatkan mengangkat air dan mineral pada
ketinggian hingga mencapai seluruh ranting dan daun tanaman dengan meawan gaya tarik
gravitasi

Tiga level dari transportasi yang terjadi pada tanaman

 Penyerapan air dan terlarut oleh sel-sel individual


 Transportasi jarak pendek, sel-ke-sel di tingkat jaringan dan organ
 Transportasi jarak jauh getah dalam xilem dan floem di seluruh tingkat tanaman
Transportasi pada tingkat sel tergantung pada permeabilitas selektif membrane

2.2 Transportasi Pasif


A. Peristiwa Difusi Zat

Tumbuhan tidak dapat membangkitkan tenaga hisap untuk menyerap air masuk ke
jaringan akar. Tumbuhan juga tidak memiliki kemampuan memilih zat yang diserap. Berbagai
zat yang larut dalam air tanah dan dapat menembus dinding dan membran sel rambut akar
akan dapat terserap, bahkan zat-zat racun sekalipun. Misal, zat-zat insektisida, logam berat
dan obat-obat kimia lainnya. Karena itu kita lebih Gb. Rambut akar kecambah 3 baik tidak
mengkonsumsi sayuran yang terkena limbah industri. Penyerapan zat pada tumbuhan bersifat
pasif dan aktif.
Pada penyerapan pasif, masuknya air ke dalam air digerakkan oleh banyak faktor,
meliputi
a. Beda suhu. Setiap zat cenderung dalam keadaan bergerak. Tenaga gerak semakin besar
pada suhu yang semakin tinggi, sehingga gerak zat akan semakin cepat. Adanya gerakan
zat ini dapat menjadi salah satu pendorong masuknya zat ke dalam akar.
b. Beda konsentrasi. Perbedaan konsentrasi zat membangkitkan tenaga gerak suatu zat.
c. Beda tekanan. Pergerakan zat juga terjadi karenaadanya beda tekanan antara dua
daerah. Misalnya, antara daerah di sekitar akar (rizhosfir) dengan keadaan di dalam sel /
jaringan.
d. Zat-zat adsorptif (permukaannya mudah mengikat zat). Adanya daya ikat permukaan
partikel zat menyebabkan gerak zat dihambat. Secara umum, gerak zat menyebar dari
daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah, atau
dari daerah bertekana tinggi ke daerah yang tekanannya lebih rendah, disebut difusi. Suatu
2
zat juga akan bergerak menyebar karena terjadinya perbedaan tekanan atau suhu. Zat
juga akan bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar (lebih pekat) ke
daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Gerak penyebaran zat akan berhenti setelah
larutan gula menyebar merata (larutan menjadi homogen).

Agar akar dapat menyerap zat maka air tanah atau larutan tanah harus mencapai
daerah rizhosfer. Ada dua faktor penting yang memungkinkan akar memperoleh air dan
hara tanah, yaitu :

a. Intersepsi akar atau adanya kontak dengan akar


b. Adanya aliran massa (mass flow) dalam tanah, yaitu aliran air (zat) yang terjadi
melalui prinsip difusi.

B. Osmosis

Difusi terjadi pada semua jenis zat, termasuk gas-gas, ion-ion dan air. Masuknya
air dari luar ke jaringan akar juga merupakan peristiwa difusi. Air bergerak dari daerah
yang airnya lebih banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit. Kandungan air dalam tanah
relatif tidak terbatas (potensial air sebesar-besarnya = mendekati 0) daripada air jaringan
akar. Adanya perbedaan kadar air ini mendorong air berdifusi masuk ke dalam akar. Air
yang masuk ke dalam akar akan mengisi ruang-ruang antar sel atau masuk ke dalam sel.
Air dapat masuk ke dalam sel-sel akar setelah air menembus dinding dan membran sel.
Air yang bergerak menembus membran sel inilah yang disebut osmosis. Dengan kata
lain, osmosis adalah difusi air menembus membran sel.
Dua faktor penting yang menetukan transpor zat melewati membran, terkait
dengan keluar masuknya zat dari dan ke sel, yaitu:
a. Faktor perbedaan (gradien) kondisi fisik luar dengan dalam sel (jaringan).
(Perbedaan sistem di luar dan di dalam sel). Perbedaan yang menjadi
sumber tenaga penggerak (energy kinetik) zat, yaitu meliputi :
1) gradien kandungan air (beda potensial air)
2) gradien suhu
3) gradien kelembaban
4) gradien tekanan
5) gradien konsentrasi zat yang terlarut dalam air
b. Permeabilitas membran terhadap zat-zat. Zat-zat yangkeluar masuk dari
dan ke sel akar atau daun dapat berupa :
1) Gas-gas : Uap H2O, O2, CO2, H2S, N2, dst
2) Air
3) Ion-ion, yaitu kation (ion positip) dan anion (ion negatif).

3
Tumbuhan menyerap ke tiga bentuk zat tersebut. Karena sifat ketiganya berbeda,
maka permeabilitas membran terhadap zat-zaat tersebut juga berbeda. Karena itu cara
penyerapannya berbeda.

2.3 Transpor Aktif


Menurut Campbell (2003) transpor aktif adalah pergerakan atau perpindahan yang
menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion-ion molekul melalui
membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan
molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi ileh muatan listrik di dalam dan di
luar sel, muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+) dan iun clorin
(Cl-). Pompa proton merupakan sel tumbuhan yang menghidrolisis ATP dan
menggunakan energi yang dibebaskan dari proses ini untuk memompa ion hidrogen (H+)
keluar sel.

C. Kemiosmosis

Kemiosmosis adalah adanya suatu gradien atau perbedaan proton


transmembran yang menghubungkan proses melepaskan energi dengan proses
membutuhkan energi di dalam sel. Misalnya, mitokondria dan kloroplas menggunakan
gradien proton yang dihasilkan oleh rantai transpor elektron (yang membebaskan energi)
untuk menggerakkan sintesis ATP (yang mengkonsumsi energi). ATP sintase yang
merangkai difusi H+ dengan sintesis ATP selama respirasi seluler dan fotosintesis
berfungsi agak mirip seperti pompa proton yang tertanam di dalam membran plasma dari
sel tumbuhan. Akan tetapi bila dibandingkan dengan ATP sintase, pompa proton
biasanya bekerja terbalik, yaitu menggunakan energi ATP untuk memompa H+ melawan
gradiennya. Kemiosmosis adalah suatu prinsip pemersatu dalam energetika seluler.

4
D. Pengisian Gradien

Pompa proton akan menghasilkan gradien konsentrasi proton, karena


+
konsentrasi H lebih tinggi di luar sel dibandingkan dengan di dalam sel. Perbedaan atau
gradien tersebut merupakan satu bentuk energi yang tersimpan, karena ion hidrogen
cenderung berdifusi “menuruni bukit”, kembali ke dalam sel. Karena pompa proton
memindahkan muatan positif dalam bentuk H+ keluar sel, maka pompa itu juga
menghasilkan suatu potensial membran. Potensial membran adalah suatu perbedaan
tegangan, yaitu proses perpisahan muatan-muatan yang berlawanan pada suatu
membran.

E. Kotranspor

Sel tumbuhan menggunakan energi yang tersimpan di dalam gradien proton dan
di dalam potensial membran untuk menggerakkan transpor zat-zat terlarut yang berbeda.
Proses transpor aktif H+ membuat potensial membran tetap terjaga dan memungkinkan
sel tetap mengakumulasi K+. Pada kasus lain, energi yang tersimpan melalui pemompaan
H+ ternyata dapat digunakan untuk menggerakkan transpor zat terlarut untuk melawan
gradien elektrokimianya. Misalnya, mineral yang bermuatan negatif memasuki sel-sel akar
melalui pembawa (carrier) yang memudahkan H+ masuk dalam sel. Mekanisme ini disebut
kontranspor.

5
2.4 Hubungan Air pada Tanaman
Air pada tanaman dapat bergeraksesuai dengan alurnya. Nah, ada yang bergerak dari
tekanan tinggi menuju tekanan yang rendah dan sebaliknya. Terdapat beberapa hubungan air
pada tanaman meliputi plasmolisis, turgid, difusi, dan osmosis.

Plasmolisis merupakan peristiwa lepasnya plasmalemma atau membran plasma dari


dinding sel karena dehidrasi (sel kehilangan air). Peristiwa ini terjadi bila jaringan ditempatkan
pada larutan yang hipertonis atau memiliki potensial osmotik lebih tinggi. Dalam keadaan
tersebut, air sel akan terdorong untuk berdifusi ke luar sel menembus membran (osmosis).
Salah satu fenomena akibat dehidrasi sel adalah terjadinya plasmolisis. Dalam keadaan
tertentu, sel masih mampu kembali ke keadaan semula bila jaringan dikembalikan ke air murni
(gejala deplasmolisis). Bila jaringan ditempatkan pada larutan yang hipotonis sampai isotonis,
maka sel-sel jaringan tidak akan mengalami plasmolisis.

Difusi merupakan gerakan penyebaran suatu partikel (air) dari daerah yang potensial
kimianya lebih tinggi menuju ke daerah yang potensial kimianya lebih rendah. Difusi
dipengaruhi oleh temperatur, konsentrasi zat terlarut dan tekanan serta partikel adsorbtif
(permukaan mudah mengikat air). Permeabilitas membran akan menentukan laju difusi setiap
partikel melewati membran. Osmosis merupakan difusi air dari daerah yang memiliki potensial
air lebih tinggi ke daerah yang potensial airnya lebih rendah melalui suatu membran semi
permiabel. Turgid merupakan suatu keadaan dimana sel tanaman jenuh dengan air. Jadi,
kondisi air sudah tidak dapat diserap dan dikeluarkan lagi.

2.5 Potensial Air


Potensial air merupakan ukuran energi potensial dalam air atau perbedaan energi
potensial antara sampel air yang diberikan dan air murni (pada tekanan atmosfer dan suhu
sekitar). Potensi air dilambangkan denga huruf yunani ψ(psi) dan dinyatakan dalam satuan
tekanan (tekanan adalah bentuk energy)yang disebut megapascal(MPa ; y = 1MPa= 10 atm).
Potensi air murni ditetapkan sebaga nilai nol (meskipun air murni mengandung banyak energy
potensial,energy itu diabaikan) . Nilai potensial air untuk air dalam akar tanaman,batang, atau
daun, oleh karena itu,dinyatakan dalam kaitannya H2O murni. Transpirasi membantu
pergerakan air dan mineral dalam xylem,tetapi harus dikontrol untuk mencegah kehilangan

6
air. Gerakan air dan mineral di dalam xylem melalui akar , jalur yang diambu adalah
tanahakarbatangdaun. Air dan mineral memasuki akar dengan jalur terpisaah yang
akhirnya bertemu di prasasti ,atau bundle veskuler sentral di akar. Transpirasi adalah
hilangnya air dari tanaman melalui penguapan di permukaan daun. Ini adalah pendorong
utama pergerakan air di xilem. Transpirasi disebabkan oleh penguapan air di daun, atau
antarmuka atmosfer, menciptakan tekanan negatif (tegangan) setara dengan 2 MPa di
permukaan daun. Namun, nilai ini sangat bervariasi tergantung pada defisit tekanan uap, yang
dapat tidak signifikan pada kelembaban relatif tinggi (RH) dan substansial pada RH rendah.
Air dari akar ditarik oleh ketegangan ini. Pada malam hari, ketika stomata dekat dan transpirasi
berhenti, air ditahan di batang dan daun oleh kohesi molekul air satu sama lain serta adhesi
air ke dinding sel pembuluh xilem dan trakeid. Ini disebut teori kohesi-ketegangan pendakian
getah.

Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 10 %, dan yang


digunakan untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan
pertumbuhan yang lebih baik. selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air
yang tepat. Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesis dan
dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-
garam, gas-gas dan material-material yang bergerak ke dalam tumbuh tumbuhan,
melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas,
pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata,
kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu
aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga m e n g a k i b a t k a n t e r h e n t i n y a
p e r t u m b u h a n . D e f i s i e n s i a i r y a n g t e r u s m e n e r u s a k a n menyebabkan
perubahan irrefersibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
Potensi air suatu larutan adalah efek gabungan dari konsentrasi terlarut dan tekanan (atau
tegangan) pada sistem

7
Proses Osmosis

Dalam contoh ini dengan membrane semipermabel antara dua sistem air, air akan
bergerak dari daerah potensial air yang lebih tinggi ke yang lebih rendah hingga keseimbangan
tercepat. Solut 0 s, tekanan ψp,dan gravitasi ψg mempengaruhi total potensi air untuk etiap
sisi tabung (ψtotal kanan dan kiri) dan, perbedaan ψ total disetiap sisi (∆). (ψ m.potensi
akibatinteraksi air dengan substrat padat, diabaikan dalam contoh ini karena gelas tidakterlalu
hidrofilik). Air bergerak sebagai respos terhadap perbedaanpotensi air antara dua sistem (sisi
kiri dan kanan tabung).

2.6 Transportasi Jarak Jauh dan Pendek


Transport pada tumbuhan dapat terjadi pada tingakatan diantarnya: 1) pengambilan
atau pembebasan air dan zat yang terlarut di dalamnya oleh sel, 2) tranport bahan-bahan atau
zat jarak pendek dari sel yang satu ke sel yang lainnya, dan 3) transport jarak jauh yang
biasanya dilakukan oleh jaringan berkas pembuluh angkut xylem maupun floem.

8
2.7 Transpirasi
Menurut Advinda (2018) proses pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air
disebut transpirasi. Transpirasi melalui daun dimulai dengan menguapnya air dari permukaan
sel ke ruang antar sel. Kemudian dengan difusi air bergerak keluar dari daun. Pada daun,
terdapat kutikula berlilin yang menyelimuti permukaan daun, dan menjadi penghalang yang
efektif bagi pergerakan air ke atmosfer agar tidak berlebihan. Transpirasi dari daun ditentukan
oleh dua faktor utama yaitu selisih konsentrasi uap air antara ruang udara dalam dan ruang
daun, dan hambatan difusi. Selain itu juga terdapat faktor penhgambat difusi uap air ke luar
daun yaitu hambatan stomata dan hambatan lapisan batas.

Mekanisme Membuka dan Menutupnya Stomata

Menurut Advinda (2018) stomata tersusun atas dua sel penutup dan beberapa sel
tetangga yang mengelilinginya. Membuka dan menutupnya stomata terjadi karena perubahan
atau pengaturan turgor sel penutup. Tekanan turgor terbentuk oleh adanya aliran air dari sel-
sel sekitarnya. Keluar masuknya air dari dan ke sel penutup merupakan peristiwa osmosis.
Masuknya air secara osmotik ke sel penutup membuat stomata membuka. Sebaliknya,
stomata akan menutup seiring dengan keluarnya air dari sel penutup ke sel-sel sekitarnya.

9
2.8. Hubungan antara Xilem dan floem
Xilem dan floem berfungsi untuk mengangkut atau menyalurkanbedanya, xilem
mengangkut air,garam,dan mineral dari akar ke daun . sedangkan floem menyalurkan hasil
fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Salah satu struktur yang membedakan antara tumbuhan tingkat tinggi dan rendah
(lumut dan alga) adalah keberadaan jaringan pengangkut (vaskuler) yang bertugas untuk
mengangkut air dan garam mineral ke organ fotosintetik dan mendistribusikan makanan ke
seluruh tubuh tumbuhan. Pada lumut belum dijumpai adanya jaringan pengangkut sehingga
air masuk secara imbibisi dan didistribusikan secara difusi. Jaringan yang bertugas
mengangkut air dan garam mineral diperankan oleh xilem, sedangkan jaringan yang bertugas
mendistribusikan hasil fotosintesis adalah floem (Nugroho, 2017: 23).

2.9 Gutasi dan xerophytes, trikoma


Gutasi merupakan hilangnya air dalam bentuk tetesan-tetesan yang berasal dari
pinggir mauoun ujung daun. Tetesan gutasi mengandung beberapa garam, oleh karena itu
bisa dibandingkan dengan tetesan embun. Gutasi biasanya terjadi pada saat malam hari yang
lembab dan gutasi bisa terjadi karena tekanan akar. Gutasi terjadi melalui struktur khusus yang
disebut himathoda atau stomata air (Schopfer, 1995)

Contoh dari gutasi pada daun stroberi


Xerophytes
Xerophytes adalah jenis tanaman yang dapat hidup di lingkungan kering yang
mengandung sedikit air dan mudah terjadi penguapan. Misaynla kaktus. Ciri- ciri tanaman
xerophytes adalah
1. Akar yang panjang untuk menjangkau sumber air
2. Mempunya daun yang kecil dan sedikit stomata, umunya tertutup oleh bulu yang halus
untuk mengurangi penguapan
3. Dalam batang terdapat jaringan untuk menyimpan air
(Sukirman, 2008)

10
Trikoma
Trikoma adalah tempat mengurangi penguapan (pada daun) dan penyerapan air dan
garam mineral (pada akar), “rambut” pada trikoma juga membantu mengurangi traspirasi
dengan cara memecah aliran udara, dan menjaga kelembapan tetap tinggi daripada di sekitar

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral,
oksigen, dan karbon dioksida. Agar air dan mineral tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral. Sistem transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan
dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi dari tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu transportasi intravaskuler yang
melalui pembuluh (xylem dan floem) serta transportasi ekstravaskuler yang melalui ruang
antar sel, sitoplasma dan vacuola. Sebelum ditransportasikan ke daun, air diserap oleh akar
melalui proses imbibisi, difusi, osmosis dan transport aktif.
Air yang sudah diserap oleh akar selanjutnya di distribusikan ke daun melalui batang
melalui pembuluh xylem. Air dapat naik mencapai daun karena pengaruh kapilarits batang,
tekanan akar, daya hisap daun dan pengaruh sel hidup yang berada di sekitar floem.
Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil fotosintesis selanjutnya didistribusikan ke
seluruh tubuh tumbuhan oleh pembuluh tapis (floem) untuk dimanfaatkan serta disimpan
apabila ada kelebihan hasil fotosintesis. Air yang sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan oleh
tumbuhan melalui 3 cara yaitu transpirasi (penguapan), gutasi dan perdarahan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Advinda, Linda. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Sleman. Penerbit Deepublish.

Campbell, Nell A. 2003. Biologi. Edisi ke 5. Diterjemahkan oleh Wasmen. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Firmansyah, R. 2008. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta:PT Grafindo Media Pratama
Nair, A, J. 2010. Principles of Biochemistry and Genetic Engineering. New Delhi: University
Science Press
Nugroho, L Hartanto. 2017. Struktur dan Produk Jaringan Sekretori Tumbuhan. Yogyakarta :
Schopfer, P. 1995. Plant Physiology. New York: Springer Science & Business Media
Sukirman, 2008. Biology. Jakarta. Yudhistira
Suyitno. 2003. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Suyitno Al. 2006. Penyerapan Zat & Transportasi Pada Tumbuhan. Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai