Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TERSTRUKTUR

TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LINGKUNGAN


ASPEK HUKUM TKSDL
“HUKUM DAN KAJIAN KEILMUAN”

Disusun Oleh :

Adhi Firmansyah

185040200111052
Kelas D

Dosen Pengampu :
Bambang Sudjito, SH., MHum

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Hukum dan Kajian Keilmuan
Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menelaah hukum. Ilmu
hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum. Ilmu
hukum objeknya hukum itu sendiri. Demikian luasnya masalah yang dicakup oleh ilmu ini,
sehingga sempat memancing pendapat orang untuk mengatakan bahwa “batas- batasnya
tidak bisa ditentukan” (Curzon, 1979). Menurut J.B. Daliyo menyebutkan bahwa Ilmu
hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya hukum. Dengan demikian maka ilmu
hukum akan mempelajari semua seluk beluk mengenai hukum, misalnya mengenai asal
mula, wujud, asas-asas, sistem, macam pembagian, sumbersumber, perkembangan, fungsi
dan kedudukan hukum di dalam masyarakat.
Hukum memiliki karakteristik diantaranya, peraturan tingkah laku manusia dalam
pergaulan masyarakat, peraturan diadakan oleh badan resmi yang berwenang, peraturan
bersifat memaksa, dan sanksi pelanggaran peraturan tegas. Fungsi hukum antara lain
sebagai sarana kebijakan dalam kehidupan masyarakat, sebagai sarana pembaharu
masyarakat, dan sarana pengendali perilaku masyarakat. Keberadaan keberlakuan hukum
dalam kehidupan masyarakatsebagaimana pendapat Soerjono Soekanto, a. hukum yang
berlaku secara filosofis, jika norma/kaidah hukum tersebut sesuai dengan cita hukum
sebagai nilai positif yang tertinggi; b. hukum yang berlaku secara yuridis, jika norma/kaidah
hukm tersebut penentuannya didasarkan pada norma/kaidah yang lebih tinggi tingkatannya
serta terbentuk menurut cara yang telah ditetapkannya; c. hukum yang berlaku secara
sosiologis, jika norma/kaidah hukum dipaksakan berlakunya oleh penguasa, walaupun
norma/kaidah hukum tersebut tidak diterima oleh masyarakat serta norma/kaidah hukum
diterima dan diakui oleh masyarakat.
Keberadaan politik hukum nasional dengan ruang lingkupnya, sebagaimana
pendapat Benard L Tanya 16 , yang meliputi : a. tujuan atau ide hukum yang hendak
dicapai. b. cara atau metode yang tepat untuk pencapaian tujuan atau ide hukum c.
konfigurasi hukum yang efektif untuk pencapaian tujuan atau ide hukum. Keberadaan
berbagai bentuk kebijakan sebagai perwujudan politik hukum, yang meliputi a. kebijakan
dalam pembentukan peraturan perundang undangan; b. kebijakan dalam pemasyarakatan
serta penerapan hukum (peraturan perundang undangan); c. kebijakan melalui kegiatan
penegakan hukum (peraturan perundang undangan) melalui penyelesaian hukum
administrasi, pidana, dan perdata.
Aspek Hukum Tekonologi Konservasi Sumberdaya Lahan
Keberadaan hukum yang berfungsi sebagai mekanisme pengintegrasi,
sebagaimana yang dikemukakan Talcot Parsons, yang dikembangkan Bredemeier 20
bahwa keberadaan hukum dalam sistem adaptif sebagai salah satu komponen yang terlibat
dalam proses timbal balik yang fungsional di antara sistem hukum dalam masyarakat.
melalui peran sistem pengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya aspek ekonomi,
yang akan memberikan masukan untuk dimungkinkan adanya verifikasi kebenaran,
sehingga tertib hukum memperoleh keputusan yang berwibawa dalam dalam lingkup
penyesuaian. Kemudian, keberadaan sistem adaptif tersebut dengan struktur adaptifnya,
sebagaimana yang dikemukakan Harry C Bredemeier dalam „Law as an Integrative
Mechanism” 21 , bahwa fungsi penyesuaian senantiasa diarahkan pada fasilitas instrument
untuk mengatasi hambatan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di dalamnya
aspek ekonomi. Hal ini, keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana ilmu
humaniora, ilmu sosial, dan ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia, dan fisika serta
terapannya), termasuk di dalamnya ilmu ilmu terkait dengan teknologi konservasi
sumberdaya lahan.
Keberadaan sumberdaya alam dengan keanekaragamanya, sebagaimana ketentuan
pasal 33 ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau UUD
NRI Tahun 1945, bahwa : „Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar besar kemakmuran rakyat’.
Keberadaan tata ruang, yang diikuti dengan penataan ruang serta penyelenggaraan penataan
ruang, sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 2, angka 5, dan angka 6 Undang Undang
Nomor 26 Tahun 1927 tentang Penataan Ruang atau UU Penataan Ruang, bahwa : “Tata
ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang”. “Penataan ruang adalah suatu sistem
proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang”
“Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang”
Konservasi sumberdaya lahan, termasuk di dalamnya kosnervasi tanah dan air. Hal
ini, keberadaan konservasi tanah dalam arti sempit, adalah upaya mencegah kerusakan
tanah oleh erosi serta memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi; sedangkan dalam arti luas,
adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan
kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan persyaratan yang
diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. sedangkan, konservasi air, yang pada
prinsipnya penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin
dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak serta tersedianya cukup
air pada waktu musim kemarau. Hal ini, keberadaan konservasi tanah senantiasa terkait
dengan konservasi air, sebagaimana setiap bentuk perlakuan yang diberikan sebidang
tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat tersebut serta berbagai tempat pada bagian
hilir.
Keberadaan manusia dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan budidaya
pertanian pada lahan pegunungan dengan topografinya yang berbukit serta lembah di antara
perbukitan, yang diikuti pula daerah aliran sungai yang membelah perbukitan serta lembah
tersebut. Oleh karena itu, dimungkinkan terjadinya berbagai kerusakan dan / atau perusakan
lahan, baik faktor alam ataupun faktor manusia. Keberadaan berbagai bentuk kerusakan
dan perusakan lahan (tanah dan air), yang dimungkinkan dapat muncul pada lahan tertentu,
antara lain : a. Kegiatan manusia pada lahan kering dan kritis; b. kegiatan manusia untuk
pertanian pada lahan pegunungan yang kurang dan / atau tidak memperhatikan ketentuan
Menteri Pertanian Nomor 47 / PERMENTAN / OT.140 / 10 / 2006 tentang Pedoman
Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan atau PERMENTAN 2006.
Keberadaan berbagai upaya dalam konservasi sumberdaya lahan melalui metode
dalam teknologi konservasi sumberdaya lahan , yang meliputi a. Metode yang
dipergunakan untuk konservasi tanah (konservasi secara agronomis, konservasi secara
mekanis, konservasi secara kimia) ; b. Metode yang dipergunakan untuk konservasi air
(pengelolaan air permukaan melalui pengendalian air permukaan, pemanenan air hujan,
dan meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah, pengelolaan air tanah melalui pengisian air
tanah secara buatan dan pengendalian pengambilan air tanah, pengendalian polusi air
melalui bentuk penanggulangan secara teknis dan non teknis, upaya konservasi secara
holistik).

Anda mungkin juga menyukai