Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TERSTRUKTUR

TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN


HUKUM DAN KAJIAN KEILMUAN

Disusun Oleh

Nama : Muchammad Hasieb Ar rozzaqi


NIM : 185040207111115
Kelas :D

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2020
Adanya suatu ilmu hukum atau jursprudence, sebagaimana melalui
pendapat Satjipta Rahardja adalah suatu kajian keilmuan yang mempelajari suatu
hukum obyeknya untuk memperoleh sesuatu secara keseluruan dari suatu hukum
sebagi tujuan dengan berbagai cara yang diterapkan sebagai metodenya serata
memiliki hakekat interdisipiner serta multidisipliner dengan ilmu pengetahuan
lainnya. Keberadaan ilmu hukum pada umumnya memiliki karakteristik , tujuan
dan fungsinya. Pada karakteristik hukum yang meliputi peraturan terhadap
tingkah laku dalam pergaulan masyarakat, peraturan dibuat secara resmi oleh
badan yang memiliki wewenang, peraturan bersifat paksaan; sanksi bagi
pelanggar peraturan. Berkaitan dengan tujuan dan fungsi hukum, dibagi menjadi
fungsi hukum sebagai saran pembaharuan masyarakat dan fungsi hukum sebagai
sarana pengendali perlaku masyarakat.
Berbicara tentang hukum tentu juga menyangkut keberadaab suatu hukum
didalam kehidupan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto pada masyarakat
dengan keberadaan hukum menjadi berbagai bagian. Yaitu;
 Pertama, hukum yang berlaku secara filosofis, yaitu jika norma atau
kaidah hukum tersebut sesuai dengan cita hukum sebagai nilai positif yang
tertinggi.
 Kedua, hukum yang berlaku secara yuridis, jika norma / kaidah hukm
tersebut penentuannya di dasarkan pada norma atau kaidah yang lebih
tinggi tingkatannya serta terbentuk menurut cara yang telah ditetapkannya.
 Ketiga, hukum yang berlaku secara sosiologis, jika norma / kaidah hukum
dipaksakan berlakunya oleh penguasa, walaupun norma atau kaidah
hukum tersebut tidak diterima oleh masyarakat serta norma atau kaidah
hukum diterima dan diakui oleh masyarakat.
Disisi lain sebuah hukum juga dilihat dalma bentuk sistem. Hukum
sebagai sistem terbagi menjadi empat kompoenen yaitu; komponen substansi,
komponen struktur, komponen manajerial dan komponen kultur.
 Komponen substansi, sebagaimana hasil aktual yang berbentuk produk
hukum dalam peraturan perundang undangan serta putusan hakim melalui
pengadilan.
 Komponen struktur, sebagaimana mekanisme sistem hukum melalui
lembaga pembentuk undang undang serta lembaga peradilan.
 Komponen manajerial, sebagaimana fasilitas yang menunjang keberadaan
hukum (perundang undangan).
 Komponen kultur sebagaimana sikap publik serta berbagai nilai yang
muncul terhadap produk hukum dari suatu sistem hukum dalam kehidupan
masyarakat.
Keberadaan berbagai jenis kebijakan juga tidak dari sebuah politik hukum,
yang meliputi kebijakan dalam pembentukan peraturan perundang undangan suatu
kebijakan yang berada dalam pemasyarakatan serta penerapan hukum (peraturan
perundangan undangan) kebijakan melalui kegiatan penegakan hukum (peraturan
perundang undangan) dapat melalui penyelesaian secara hukum administrasi,
pidana, dan perdata.
Dari sudut pandang lain, keberadaan suatu hukum dengan sistem adaptif
sebagai salah satu komponen yang terlibat dalam proses timbal balik yang
fungsional di antara sistem hukum dalam masyarakat. Melalui peran suatu sistem
pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam aspek ekonomi yang memberikan
masukan, sehingga dimungkinkan adanya verifikasi dalam menentukan benar
salahnya, sehingga tataterib hukum memperoleh keputusan yang bijak dalam
lingkup penyesuaian.
Dalam konteks ketersediaan sdl, hukum telah menjelaskan dan mengatur
berbagai hal terkait dengan komprehensif. Pada keberadaan sumberdaya alam
dengan keanekaragaman yang telah diatur dalam pasal 33 ayat (3) undang-undang
dasar negara republik indonesia tahun 1945 dan terdapat juga di pasal 1 undang
undang nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan peraturan dasar pokok pokok
agraria atau uu tentang peraturan peraturan dasar pokok pokok agraria. Berkaitan
dengan keberadaan tata ruang, yang diikuti dengan penataan ruang serta
penyelenggaraan penataan ruang telah diatur dengan sebagaimana ketentuan pasal
1 angka 2, angka 5, dan angka 6 undang undang nomor 26 tahun 1927 tentang
penataan ruang atau uu penataan ruang. Selain itu, pada pokok bahasan
keberadaan konservasi tanah dan air, telah diatur sebagaimana ketentuan pasal 1
angka 1 dan angka 2 uu tentang konservasi tanah dan air, adalah upaya
pelindungan, pemulihan, peningkatan, dan pemeliharaan fungsi tanah pada lahan
sesuai dengan kemampuan dan peruntukan lahan untuk mendukung pembangunan
yang berkelanjutan dan kehidupan yang lestari. Sedangkan keberadaan tujuan
dalam penyelenggaraan konservasi tanah dan air, sebagaimana ketentuan pasal 3
uu tentang konservasi tanah dan air.
Upaya dalam konservasi sumberdaya lahan melalui metode dalam
teknologi konservasi sumberdaya lahan terbagi menjadi dua yaitu metode
konservasi tanah dan metode konservasi air.
 Konservasi tanah meliputi konservasi secara agronomis, konservasi secara
mekanis dan konservasi secara kimia.
 Konservasi air meliputi pengelolaan air permukaan melalui pengendalian
air permukaan, pemanenan air hujan, dan meningkatkan kapasitas infiltrasi
tanah, pengelolaan air tanah melalui pengisian air tanah secara buatan dan
pengendalian pengambilan air tanah, pengendalian polusi air melalui
bentuk penanggulangan secara teknis dan non teknis dan upaya konservasi
secara holistik.

Anda mungkin juga menyukai