Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erly Erdiana

NIM : 1800024075
Kelas :A
Mata Kuliah : Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum
Dosen : Dr.Fithriatus Shalihah, SH.,MH.

1. Dalam Islam istilah etika merupakan bagian dari akhlak, sebab di dalam akhlak
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan etos, etis, moral dan estetika. Jelaskan masing-
masing!
Jawab:
Etos ini memiliki makna “anaction that is one’s own” atau suatu tindakan yang dilakukan
seseorang dan menjadi miliknya atau berarti sikap, cara berpikir, watak kesusilaan atau
adat. Sedangkan etis adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan atau berurusan dengan
moral atau prinsip-prinsip moralitas serta berkaitan dengan benar dan salah dalam
melakukan sesuatu. Etika dan moral memiliki arti yang sama, namun dalam pemakaian
sehari-harinya ada sedikit perbedaan. Moral biasanya dipakai untuk perbuatan yang
sedang dinilai atau dikaji. Artinya moral disini merupakan subjek. Sedangkan estetika
merupakan nilai yang berkaitan dengan keindahan, penampilan fisik, bukan nilai etik.
Nilai estetika berkaitan dengan penampilan, sedangkan nilai etik berkaitan dengan
perilaku manusia.
2. Apa yang saudara ketahui tentang nilai dan sistem nilai? Apa kaitan keduanya dengan
manusia? Jelaskan !
Jawab:
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia atau masyarakat, mengenai
hal-hal yang dianggap baik, benar dan hal-hal yang dianggap buruk dan salah. Sedangkan
sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam
pikiran seseorang atau anggota masyarakat. Tentang apa yang dipandang baik, berharga,
penting dalam hidup, serta berfungsi sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi
pada kehidupan masyarakat. Hubungan dari keduanya yaitu sistem nilai ini adalah
gabungan dari beberapa nilai yang dapat memberikan gambaran apakah nilai itu baik atau
buruk.
3. Bagaimana keterkaitan antara etika, moral dan agama ?Apa yang dimaksud dengan
moralitas? Bagaimana sebuah keputusan hakim dikatakan baik atau buruk ? Jelaskan !
Jawab:
Etika tidak dapat menggantikan agama, tetapi etika dapat membantu agama menyelesaikan
masalah yang tidak dapat dijawab oleh agama. Agama membutuhkan etika untuk secara
kritis melihat perilaku moral yang mungkin tidak masuk akal. Pada saat yang sama, etika
sendiri membutuhkan keyakinan agama agar manusia tidak mengabaikan kepekaan yang
melekat padanya. Moralitas adalah tentang ciri-ciri moral atau semua prinsip dan nilai
yang baik dan yang buruk. Moralitas ini sebagai kualitas tingkah laku manusia yang
menunjukkan bahwa tingkah laku itu benar atau salah, baik atau buruk. Keputusan hakim
dianggap baik jika dapat memberikan suatu putusan yang sesuai dengan norma-norma
yang ada atau sesuai dengan aturan Undang-Undang. Sedangkan keputusan hakim yang
dianggap buruk jika dalam memberikan putusan tidak sesuai dengan aturan atau
menyalahi kode etik sebagai hakim.
4. Apa yang dimaksud dengan profesi hukum? Apa pula yang saudara ketahui tentang kode
etik profesi ? Apa fungsi dari kode etik profesi ?Apa hubungan penegakan kode etik
tersebut dengan penegakan hukum ? Jelaskan !
Profesi hukum adalag profesi yang mulia dan terhormat karena bertujuan hukum dan
keadilan dalan kehiduoan bermasyarakat. Kode etik profesi adalah acuan perilaku
perseorangan atau korporasi yang dianggap harus diikuti pelaku aktivitas professional.
Kode Etik Profesi memberikan panduan tentang prinsip-prinsip profesional yang
digariskan untuk setiap anggota profesi. Artinya dengan etika profesi, pelaksana
profesional dapat mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan, etika profesi
merupakan sarana kontrol sosial atas masyarakat. Etika profesi dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat sehingga dapat pula memahami pentingnya profesi
tersebut sehingga dapat mengontrol para pelaksana lapangan kerja (lingkaran sosial). Etika
profesi hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pengaturan perilaku aparatur penegak hukum, dan merupakan wujud penegakan hukum
yang berkeadilan dan berkeadilan. Penegakan hukum membutuhkan sikap etika dan
integritas, dan sikap ini telah menjadi modal bagi penyelenggara profesional hukum untuk
menjalankan tugas profesionalnya.
5. Banyak kesenjangan di masyarakat yang menunjukkan tidak berfungsinya kodeetik
profesi. Kemukakan sebuah kasus pelanggaran kode etik profesi hukum yang telah anda
buat dalam tugas mata kuliah ini, kemudian buatlah analisa dari kasus tersebut dengan
menjelaskan penyebab tidak berfungsinya kode etik profesi ! Bagaimana pendapat saudara
tentang upaya-upaya yang harus dilakukan agar kode etik profesi dapat dipatuhi terkait
dengan kasus yang saudara tulis ?
Kasus PT. Bank Lippo Tbk dimulai dengan laporan keuangan triwulan ketiga tahun 2002
yang diterbitkan oleh PT pada tanggal 30 September 2002. Bank Lippo (Lippo Tbk) yaitu
informasi laporan keuangan yang disampaikan kepada masyarakat melalui iklan di surat
kabar nasional pada tanggal 28 November 2002 berbeda dengan laporan keuangan yang
disampaikan kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Manajemen Bank Lippo menghasilkan dua
laporan keuangan yang berbeda untuk perusahaannya sendiri, dan Kantor Akuntan Publik
Ernst & Young, Sarwoko dan Sanjaya, yang merupakan auditor laporan keuangan Bank
Lippo, mengaku hanya mengaudit satu laporan keuangan. Oleh karena itu, masyarakat
menduga KAP terkait dengan kasus ini, karena sebagai auditor, KAP harus memahami
seluk beluk perusahaan. Dalam kasus PT. Lippo Bank Tbk jelas melanggar kode etik
profesi. Akuntan publik melanggar kode etik profesi akuntansi karena menghasilkan
beberapa laporan keuangan yang dapat menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Tindakan pencatatan laporan yang tidak diaudit yang belum dipublikasikan oleh media
publik sebagai akuntan publik merupakan pelanggaran integritas. Dalam perilaku ini,
akuntan harus sangat jelas dan jujur tentang pekerjaan profesionalnya dan hubungan
bisnisnya. Terlihat dari kasus ini akuntan tidak memiliki profesi yang profesional.
Akuntan harus memberikan layanan profesional berdasarkan keterampilan dan kehati-
hatian profesional mereka dan sesuai dengan standar teknis dan profesional yang relevan.
Kasus ini juga melanggar prinsip etika profesi yang terkait dengan prinsip profesi karena
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengurangi
kepercayaan terhadap profesi. Akibatnya, perusahaan mendapat sanksi atas tindakannya.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus bertanggung jawab terhadap perusahaannya
masing-masing, memiliki sikap profesional, dan tunduk pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta tidak melanggar kode etik profesi, sehingga perusahaan
dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kejadian di dalam perusahaan, dan Tetap di
mata perusahaan, keberadaan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai