Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum merupakan bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan dari


kehidupan masyarakat manusia sehingga di dalam masyarakat selalu ada
sistem hukum, ada masyarakat ada norma hukum (ubi societas ibi ius).
Hukum berupaya menjaga dan mengatur keseimbangan antara kepentingan
atau hasrat individu dan kepentingan bersama agar tidak terjadi konflik.
Perkataan profesi dan profesional sudah sering digunakan dan mempunyai
beberapa arti. Dalam percakapan sehari-hari, perkataan profesi diartikan
sebagai pekerjaan (tetap) untuk memperoleh nafkah yang legal maupun
yang tidak.
Kode etik dan tanggung jawab profesi adalah sistem norma atau
aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang
baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa
yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami
topik-topik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi
sebagai seorang pekerja maupun sebagai seorang profesional. Dalam
melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode etik, yang mana
seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang
pekerja yang dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara
profesional dan tepat sesuai dengan tujuan pekerjaannya. Pengemban
profesi adalah orang yang memiliki keahlian yang berkeilmuan dalam bidang
tertentu. Karena itu, ia secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan warga
masyarakat yang memerlukan pelayanan dalam bidang yang memerlukan
keahlian berkeilmuan itu.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud etika profesi?


2. Apa Fungsi kode etik profesi hukum ?
3. Mengapa kode etik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat


mengetahui dan memahami tentang pengertian etika profesi, fungsi dan
pentingnya etika profesi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Etika Profesi

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang artinya cara
berpikir, kebiasaan, adat, perasaan, sikap, karakter, watak kesusilaan atau
adat. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, ada 3 (tiga) arti yang dapat dipakai
untuk kata Etika, antara lain Etika sebagai sistem nilai atau sebagai nilai-nilai
atau norma-norma moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau
kelompok untuk bersikap dan bertindak. Etika juga bisa diartikan sebagai
kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau moral. Selain
itu, Etika bisa juga diartikan sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk
yang diterima dalam suatu masyarakat.
WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Umum bahasa Indonesia
mengemukakan bahwa pengertian etika adalah: ilmu pengetahuan tentang
asas asas (moral). (WJS. Poerwadarminta, 1986: 278). 1
Etika atau dalam bahasa Inggris disebut Ethics yang mengandung arti :
Ilmu tentang kesusilaan, yang menentukan bagaimana patutnya manusia
hidup dalam masyarakat, ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang
hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dgn
akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah
dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi
dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen.
1 Suhrawardi K. Lubis,S.H,Etika Profesi Hukum,Hlm 1
Profesi dalam kamus besar bahasa indonesia adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya)
tertentu.2 Jenis profesi yang dikenal antara lain: profesi hukum, profesi bisnis,
profesi kedokteran, profesi pendidikan (guru).
Profesi hukum mempunyai ciri tersendiri, karena profesi ini sangat
bersentuhan langsung dengan kepentingan manusia yang lazim disebut
dengan klien. Profesi hukum mempunyai keterkaitan dengan bidang-bidang
hukum yang terdapat dalam negara kesatuan Repoblik Indonesia, misalnya
kehakiman, kejaksaan, kepolisian, mahkamah agung, serta mahkamah
konstitusi. Profesi hukum adalah profesi untuk mewujudkan ketertiban
berkeadilan yang memungkinkan manusia dapat menjalani kehidupannya
secara wajar (tidak perlu tergantung pada kekuatan fisik maupun finansial).
Menurut Notohami djodjo dalam melaksanakan kewajibannya professional
hukum perlu memiliki:
a. Sikap manusiawi, artinya tidak menanggapi hukum secara formal
belaka,melainkan kebenaran yang sesuai dengan hati nurani.

b. Sikap adil,artinya mencari kelayakan yang sesuai dengan perasaan


masyarakat.

c. Sikap patut,artinya mencari pertimbangan untuk menentukan keadilan


dalam suatu perkara konkrit.

d. Sikap jujur,artinya menyatakan sesuatu itu benar menurut apa adanya


dan menjauhi yang tidak benar dan tidak patut.3
Seluruh sektor kehidupan, aktivitas, pola hidup, berpolitik harus selalu
berlandaskan nilai-nilai etika.

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia

3 Notohamidjojo,dalam Supriadi,S.H.,M.Hum.,Etika dan Tanggung Jawab Profesi


Hukum di Indonesia,Hlm. 66
B. Fungsi Kode Etik Profesi Hukum

Pengertian kode etik profesi menurut Abdul Kadir Muhammad, kode etik
profesi merupakan produk etika terapan karena di hasilkan berdasarkan
penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah
dan di ubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga anggota kelompok profesi tidak akan ketinggalan jaman. 4
Terjadinya pelanggaran nilai moral dan nilai kebenaran karena kebutuhan
ekonomi yang terlalu berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan psikis
yang seharusnya berbanding sama. Usaha penyelesaiannya adalah tidak lain
harus kembali kepada hakikat manusia dan untuk apa manusia itu hidup.
hakikat manusia adalah mahkluk yang menyadari bahwa yang benar, yang
indah dan yang baik adalah keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan
kebutuhan psikis dan inilah yang menjadi tujuan hidup manusia. Etika sangat
diperlukan karena beberapa pertimbangan (alasan) berikut :
1. Kita hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik, juga dalam
bidang moral, sehingga kita bingung harus mengikuti moralitas yang
mana.

2. Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur kebutuhan dan


nilai masyarakat yang akibatnya menantang pandangan-pandangan
moral tradisional.

3. Adanya berbagai ideologi yang menawarkan diri sebagai penuntun


hidup yang masing-masing dengan alasannya sendiri mengajarkan
bagaimana manusia harus hidup.

4. Etika juga diperlukan oleh kaum beragama yang di satu pihak


diperlukan untuk menemukan dasar kemantapan dalam iman
kepercayaan mereka, dilain pihak mau berpastisipasi tanpa takut-takut
dan dengan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan
masyarakat yang sedang berubah itu.

Ada beberapa fungsi kode etik :


1. Kode etik sebagai sarana kontrol sosial. Kode etik memberikan
semacam kriteria bagi para calon anggota kelompok profesi dan

4 Abdul kadir Muhammad,dalam Supriadi,S.H.,M.H.Hlm 23


membantu mempertahankan pandangan para anggota lama terhadap
prinsip profesional yang telah digariskan.

2. Kode-kode etik profesi mencegah pengawasan atau campur tangan


yang dilakukan oleh pemerintah atau oleh masyarakat melalui agen
atau pelaksanannya.
3. kode etik adalah untuk pengembangan patokan kehendak yang lebih
tinggi. Kode etik ini dasarnya adalah suatu perilaku yang sudah
dianggap benar serta berdasarkan metode prosedur yang benar pula.5

Kode etik profesi dapat dijadikan pedoman untuk memberdayakan,


kemahiran, spesifikasi atau keahlian yang sudah dikuasai oleh pengemban
profesi. Dengan kode etik, pengemban profesi dituntut meningkatkan karier
atau prestasi-prestasinya. Kalau itu merupakan kode etik profesi hukum,
maka pengemban profesi hukum dituntut menyelaraskan tugas-tugasnya
secara benar dan bermoral. Kode etik menjadi terasa lebih penting lagi
kehadirannya ketika tantangan yang menghadang profesi hukum makin
berat dan kompleks, khususnya ketika berhadapan dengan tantangan yang
bersumber dari komunitas elit kekuasaan. sikap elit kekuasaan terkadang
bukan hanya tidak menghiraukan norma moral dan yuridis, tetapi juga
mempermainkannya.

C. Pentingnya Kode Etika Profesi

Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat, antara lain
adalah:

Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim


organisasional sehingga individu-individu dapat berlaku secara etis.

Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup
mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan
dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya.

5 Ibid.,Hlm 24
Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis
sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu
penandanya.

Kode etik dapat dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan


moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut
menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi
individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
Kode etik berperan sangat penting pada suatu profesi. Agar profesi dapat
berjalan dengan benar maka perlu diikat dengan suatu norma tertulis yang
disebut dengan kode etik profesi.

Kode etik profesi dapat diubah seiring dengan perkembangan zaman yang
mengatur diri profesi yang bersangkutan dan perwujudan nilai moral yang
hakiki dan tidak dipaksakan dari luar. Jadi kode etik diadakan sebagai sarana
kontrol sosial dan untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi serta
melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan atau
penyalahgunaan keahlian.
Dampak yang timbul jika tidak diciptakannya kode etik profesi :
Terjadinya penyalahgunaan profesi

Kemungkinan mengabaikan tanggung jawab dari profesi nya karna


tidak ada pedoman dalam suatu organisasi

Memungkinkan setiap individu untuk mendahului kepentingan


pribadinya contohnya para pejabat yang korupsi

Jika tidak ada nya kode etik profesi seseorang dapat memberikan
image yang buruk dari profesi yang ditekuninya kepada masyarakat.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Hukum Etika Profesi adalah Ilmu tentang kesusilaan, yang menentukan


bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat, ilmu tentang apa
yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dgn akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.
Kode etik profesi dapat dijadikan pedoman untuk memberdayakan,
kemahiran, spesifikasi atau keahlian yang sudah dikuasai oleh pengemban
profesi. Dengan kode etik, pengemban profesi dituntut meningkatkan karier
atau prestasi-prestasinya. Kalau itu merupakan kode etik profesi hukum,
maka pengemban profesi hukum dituntut menyelaraskan tugas-tugasnya
secara benar dan bermoral.
Kode etik berperan sangat penting pada suatu profesi. Agar profesi dapat
berjalan dengan benar maka perlu diikat dengan suatu norma tertulis yang disebut
dengan kode etik profesi.
DAFTAR PUSTAKA

K.Lubis Suhrawardi, 1994. Etika Profesi Hukum,Jakarta:Sinar Grafika.

Abdulkadir Muhammad, 1997. Etika Profesi Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti.

http://kbbi.web.id/profesi
MAKALAH HUKUM ETIKA PROFESI

DI SUSUN OLEH:
MUHAMMAD AULIA A

A1011141183

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2016

Anda mungkin juga menyukai