Oleh:
Muhammad Mishbah Anshori
031211131027
Universitas Airlangga
Fakultas Hukum
Kenyataan
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang di dalamnya dibutuhkan
keahlian khusus yang didapatkan melalui pendidikan secara ilmiah yang
mengajarkan mengenai ilmu tentang pekerjaan itu. Misalnya saja hakim, notaris,
jaksa, pengacara , chef, programmer dan lain sebagainya. Pekerjaan-pekerjaan
tersebut tidak dapat dilakoni oleh sembarang orang, dibutuhkan suatu pendidikan
khusus mengenai ilmu-ilmu tentang pekerjaan tersebut yang output atau hasil
akhirnya melahirkan para profesional di bidang-bidang tersebut. Menurut George
dalam Frans (1995), profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan
pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Perbedaan pekerjaan dengan profesi yaitu pekerjaan merupakan pekerjaan
apapun yang dapat menghasilkan upah sedangkan profesi merupakan pekerjaan
yang tidak hanya menghasilkan upah saja namun memerlukan spesialisasi di
bidang tertentu dalam melakoni sebuah profesi.
Seseorang yang ingin dapat melakoni suatu profesi harus memenuhi
beberapa ciri dan persyaratan profesi. Persyaratan profesi yang pertama yaitu
polisi, mediator. Misalnya saja saya ingin menjadi seorang hakim, maka saya
harus menempuh pendidikan S1 ilmu hukum yang kemudian dilanjutkan dengan
pendidikan calon hakim.
1.1
Penyusunan KRS
Pada pembahasan kali ini saya mencoba mengangkat tentang cerita saya
tentang proses penyusunan hingga pengambilan atau pemilihan mata kuliah
pertama hingga menghadapi UTS dan UAS pada semester 8 (delapan) ini.
Pengambilan atau pemilihan mata kuliah yang dilaksanakan pada awal
semester di Fakultas Hukum Unair disebut dengan Kartu Rencana Studi (KRS).
KRS biasanya dilaksanakan pada 4 (empat) minggu sebelum di mulainya
perkuliahan semester baru.
1.1.1
melakukan evaluasi hasil terhadap mata kuliah-mata kuliah yang telah saya
ambil pada semester lalu apakah nilai yang saya dapatkan pada setiap mata
kuliah yang saya ambil semester lalu sudah baik atau masih terdapat nilai
pada mata kuliah tertentu yang perlu untuk saya perbaiki. Jika memang ada
nilai yang perlu saya perbaiki pada mata kuliah tertentu, maka saya akan
melakukan perbaikan terhadap mata kuliah ersebut dengan cara mengambil
kembali mata kuliah tersebut pada 2 (dua) semester ke depan. Misalnya saja
saya sedang menuju semester 6 (enam) dan saat melakukan evaluasi hasil
pada semester 5 (lima) saya mendapatkan nilai C pada mata kuliah hukum
kontrak, maka saya akan mengambil ulang mata kuliah hukum kontrak pada
semester 7 (tujuh) tidak langsung saya ambil kembali pada semester 6 (enam).
Hal ini saya lakukan karena untuk menambah jumlah SKS yang saya peroleh.
Karena apabila langsung saya ambil kembali mata kuliah tersebut maka SKS
pada mata kuliah yang saya ambil kembali tidak akan dihitung. Misalnya saya
mendapatkan jatah SKS untuk semester 6 (enam) sebanyak 24 SKS dan mata
kuliah hukum kontrak yang perlu saya perbaiki memiliki nilai 2 SKS. Maka
total SKS yang akan saya peroleh pada semester 6 (enam) nanti adalah 22
SKS bukan 24 SKS karena nilai SKS pada mata kuliah yang diambil kembali
tidak dihitung nilainya.
1.1.2
melibatkan dosen wali atau biasa disebut doswal. Dosen wali pada saat KRS
bertugas sebagai penasihat dari mahasiswa atau anak perwaliannya dalam
menyusun mata kuliah yang akan diambil oleh mahasiswa. Dosen wali saya
ada lah bu Christiani Widowati dari Departemen Ilmu Hukum. Dalam
melaksanakan tugasnya dosen wali saya memberikan arahan yang jelas dan
bantuan yang cukup baik dalam memberikan gambaran mengenai mata kuliah
yang akan saya pilih ke depannya. Terkadang dosen wali saya menanyakan
alasan atau reasoning saya memilih mata kuliah yang akan saya pilih. Hal ini
sangat membantu saya untuk lebih memantapkan pilihan mata kuliah yang
akan saya ambil karena ketika saya memberikan alasan saya memilih suatu
mata kuliah kepada beliau, beliau memberikan saya saran apakah mata kuliah
yang akan saya ambil tersebut baik untuk dipilih sekarang atau lebih baik
diambil di semester depan atau lebih baik tidak mengambil mata kuliah
tersebut. Saya beruntung mendapatkan dosen wali seperti bu Christiani
Widowati karena sebagai dosen wali beliau cukup perhatian terhadap
mahasiswa atau anak perwaliannya.
Setelah proses konsultasi dan pemilihan mata kuliah yang akan saya
ambil bersama dosen wali, dosen wali saya biasanya meminta saya untuk
segera memprint KRS saya sebanyak 3 (tiga) lembar melalui komputer yang
ada pada Departemen Ilmu Hukum untuk segera ditandatangani dan agar KRS
yang saya input secara online dapat segera diapprove oleh beliau.
mengenai
tanggung
jawab
hukum,
konflik
(International
diratifikasi.
d. Hukum Kepailitan
Labour
Organization)
yang
telah
oleh
setiap
mahasiswa
untuk
menghadapi
internasional.
Dalam
mata
kuliah
arbitrase
berhasil,
menyelesaikannya
PARA
secara
PIHAK
hukum
sepakat
di
untuk
Pengadilan
Negeri.
Namun ketika sengketa terjadi, salah satu pihak tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu dan tanpa sepengetahuan dari
pihak lainnya langsung melakukan penyelesaian sengketa
secara hukum dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan
melakukan
penyelesaian
sengketa
sebagaimana
Kriteria umum
Kriteria umum adalah kriteria yang saya ciptakan berdasarkan hal-hal
umum yang ada di buku panduan mahasiswa Fakultas Hukum Unair atau
yang biasa disebut sebagai buku merah. Kriteria-kriteria tersebut yakni suatu
mata kuliah merupakan mata kuliah wajib nasional, mata kuliah wajib fakultas
dan mata kuliah wajib minat hukum bisnis. Mengapa mata kuliah wajib
hukum bisnis, karena saya memilih minat hukum bisnis sehingga saya harus
mengambil mata kuliah wajib minat hukum bisnis tersebut.
1.1.2.2
Kriteria pribadi
Kriteria pribadi adalah kriteria yang saya ciptakan berdasarkan hal-hal
khusus yang berkaitan dengan keinginan atau minat diri saya dan prospek
pekerjaan yang saya inginkan di masa depan. Kriteria pribadi saya yakni suatu
mata kuliah haruslah bermanfaat dalam artian mata kuliah tersebut
memberikan efek yang baik kepada saya dan masyarakat. Kedua, suatu mata
kuliah sesuai dengan minat yang saya inginkan khususnya dalam hal
pemilihan mata kuliah pilihan minat hukum bisnis. Ketiga, suatu mata kuliah
berkaitan erat dengan profesi yang akan saya jalankan di masa depan yakni
hakim khususnya di bidang perdata. Keempat, pandangan kakak kelas dan
teman-teman mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah tersebut agar
ketika mengambil mata kuliah itu saya tidak merasa kecewa atas mata kuliah
yang saya pilih.
Pertemuan Pertama
Pemilihan mata kuliah pada KRS merupakan hal penting dalam proses
belajar mengajar di Fakultas Hukum Unair. Namun terdapat hal lain yang
tidak kalah penting dari KRS yakni pertemuan pertama atau biasa dikenal
kelas perdana. Pertemuan pertama atau kelas perdana dapat dikatakan hal
yang penting karena menurut pendapat saya pribadi, pertemuan pertama
merupakan penentu atau pencipta indikasi awal yang dapat membuat seorang
mahasiswa akan semangat untuk mengikuti perkuliahan atau tidak. Pertemuan
pertama merupakan gambaran besar mengenai apakah suatu mata perkuliahan
tersebut akan berjalan baik, menyenangkan atau seru, atau malah berjalan
sebaliknya suatu mata perkuliahan tersebut membosankan, membuat jenuh
dan ingin cepat-cepat keluar kelas.
2.1
Persiapan perkuliahan
Persiapan yang saya lakukan sebelum memasuki perkuliahan, menurut
pendapat saya pribadi, termasuk tidak seberapa rumit dibandingkan dengan
persiapan sebelum memasuki perkuliahan yang dilakukan oleh teman-teman
saya. Sederhana saja, persiapan yang saya lakukan yakni pertama menyiapkan
peralatan tulis berupa buku dan bolpen sebanyak 2 (dua) buah atau lebih. Saya
menyiapkan 2 (dua) buah bolpen atau lebih karena untuk berjaga-jaga apabila
bolpen yang saya pakai habis tintanya atau rusak saya dapat segera
menggantinya dengan bolpen saya yang lain dan apabila ada teman yang
kebetulan
tidak
membawa
atau
bolpennya
hilang,
saya
dapat
mengenai dan tidak terbatas pada jadwal perkuliahan beserta topik yang akan
dibahas tiap pertemuannya, toleransi keterlambatan memasuki kelas bagi
mahasiswa, komponen nilai dari mata kuliah tersebut.
2.2.2 Bahan Ajar Perkuliahan
Dalam pertemuan pertama juga dibahas gambaran besar mengenai apa
saja yang akan dipelajari dalam mata kuliah yang bersangkutan. Sebagian
besar dosen pada setia mata kuliah yang saya ambil pada semester 8 (delapan)
ini memberikan secara lengkap kisi-kisi mengenai bahan ajar baik itu berupa
literatur, slide-slide peresentasi, buku ajar, hand out, maupun peraturanperaturan yang akan digunakan dalam proses perkuliahan.
Sedikit dari seluruh mata kuliah yang saya ambil pada semester 8
(delapan ini) yang tidak memberikan kisi-kisi mengenai bahan ajar yang akan
digunakan selama proses perkuliahan. Salah satunya yaitu pada mata kuliah
hukum pasar modal. Pada mata kuliah hukum pasar modal, kisi-kisi bahan
ajar khususnya peraturan yang terkait diberikan selama proses perkuliahan
bukan pada saat pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama kelas mata
kuliah hukum pasar modal hanya diberikan gambaran mengenai apa itu pasar
modal, apa itu perusahaan go public, apakah perusahaan go public sama
dengan perusahaan terbuka.
Perkuliahan
3.1 Kehadiran dalam perkuliahan
Salah satu komponen penting di dalam proses perkuliahan adalah
kehadiran di dalam kelas. Kehadiran di dalam kelas menurut pendapat saya
pribadi merupakan salah satu faktor penentu perkuliahan pada jam tersebut
berjalan efektif atau tidak.
Keefektifan kelas mata kuliah pada jam tersebut tidak hanya
dipengaruhi oleh kehadiran mahasiswa yang datang tepat waktu atau yang
terlambat masuk ke dalam kelas melainkan juga dipengaruhi oleh ketepatan
atau keterlambatan waktu kehadiran di dalam kelas dari dosen mata kuliah
yang bersangkutan itu sendiri.
3.1.1 Kehadiran dosen
Kehadiran dosen pada setiap kelas pada mata kuliah yang
bersangkutan merupakan hal yang penting dan mempengaruhi efektifitas dari
berjalannya proses perkuliahan pada mata kuliah tersebut.
Kehadiran dosen yang tepat waktu, tidak tepat waktu maupun tidak
hadir untuk mengajar di dalam kelas secara tidak langsung dapat
mempengaruhi etika dan etiket dari mahasiswa yang dia ajar di dalam kelas.
3.1.1.1
mengajar pada saat perkuliahan menjadi efektif dan tepat sasaran serta membuat
mahasiswa mendapatkan lebih banyak pelajaran atau ilmu dan membuat
mahasiswa tidak merasa sia-sia untuk datang ke kampus.
Dosen yang datang tepat waktu pada setiap perkuliahan yang dia ajar
secara tidak langsung dapat memberikan efek positir terhadapt etika dan etiket
dari mahasiswa yang dia ajar. Mahasiswa akan menghormati dosen dan akan
berusaha untuk selalu datang tepat waktu seperti dosen yang mengajarnya.
3.1.1.2
kelas, proses perkuliahan pada waktu tersebut akan menjadi tidak efektif dan
mahasiswa tidak mendapatkan ilmu atau pelajaran secara maksimal serta
membuat mahasiswa menjadi malas untuk datang tepat waktu karena melihat
dosennya sendiri datangnya terlambat untuk masuk ke dalam kelas.
Keterlambatan dosen ketika memasuki kelas secara tidak disadari
berdampak buruk pada etika dan etiket mahasiswa yaitu seperti yang telah
saya sebutkan di atas, mahasiswa akan malas untuk datang tepat waktu dan
cenderung mengikuti dosennya untuk datang terlambat ke dalam kelas karena
guru, kalau dalam bahasa jawa guru merupakan singkatan dari digugu lan
ditiru yang bahasa Indonesianya berarti dianut dan dicontoh, merupakan figur
yang yang dijadikan contoh oleh mahasiswanya.
3.1.1.3
dalam proses perkuliahan baik karena alasan yang jelas maupun alasan yang
tidak jelas. Pada semester 8 (delapan) ini terdapat beberapa mata kuliah yang
sering tidak adanya kelas akibat ketidakhadiran dosen mata kuliah yang
bersangkutan. Mata kuliah yang sering dosennya tidak hadir dan membuat
kelas kososng yakni hukum perburuhan dan hukum pasar modal. Kedua mata
kuliah ini sering sekali dosennya tidak hadir untuk mengajar tanpa adanya
pemberitahuan yang jelas mengenai alasan ketidakhadiran dosen yang
waktunya
untuk
mengikuti
kelas
tambahan
pengganti
kekosongan kelas mata kuliah tersebut yang diadakan oleh dosen pengajar
mata kuliah yang bersangkutan. Hal ini berdampak pada jumlah kehadiran
mahasiswa yang tidak dapat hadir pada kelas tambahan sebagai kelas
pengganti ketidakhadiran dosen atau kekosongan mata kuliah yang berujung
pada cekal mata kuliah pada saat ujian tengah semeester (UTS) maupun ujian
akhir semester (UAS). Pun jika mahasiswa tidak terkena cekal mata kuliah,
mahasiswa tidak akan dapat mengerti secara maksimal mengenai mata kuliah
yang bersangkutan.
Pengumuman mengenai kelas tambahan pengganti ketidakhadiran
dosen atau kekosongan kelas juga sering kali terlalu mendadak. Hal ini
mengakibatkan banyak mahasiswa yang tidak dapat hadir karena kelas
tambahan bersinggungan dengan kelas mata kuliah lain yang diadakan pada
waktu yang sama.
3.1.2 Kehadiran mahasiswa
Kehadiran mahasiswa pada setiap kelas pada mata kuliah yang
bersangkutan juga merupakan hal yang penting di samping kehadiran dosen di
dalam kelas dan mempengaruhi efektifitas dari berjalannya proses perkuliahan
pada mata kuliah itu sendiri.
belajar mengajar pada saat perkuliahan menjadi efektif dan mahasiswa tersebut
dapat mengambil lebih banyak ilmu dibandingkan mahasiswa yang datang
terlambat atau tidak menghadiri perkuliahan.
Mahasiswa yang datang tepat waktu pada setiap perkuliahan secara tidak
langsung dapat memberikan efek positif terhadap etika dan etiket dari mahasiswa
itu sendiri. Mahasiswa akan membentuk karakter seorang pengemban profesi
hukum yang profesional ke depannya atas ketepatan waktunya untuk hadir di
dalam kelas karena manajemen waktu merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan mahasiswa dan merupakan kunci penting yang harus dikuasai oleh
setiap mahasiswa fakultas hukum termasuk saya sendiri.
3.1.2.2
akan merugikan dirinya sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi etika dan etiket
mahasiswa tersebut dan lebih buruknya mahasiswa tersebut tidak akan
mendapatkan ilmu atau pengetahuan tentang mata kuliah yang bersangkutan
secara lengkap akibat keterlambatannya untuk mengikuti perkuliahan di dalam
kelas.
Pengalaman beserta pegaruh buruk itu saya rasakan sendiri pada saat saya
mengikuti kelas hukum pengadaan barang dan jasa. Pada awal pertemuan atau
kelas perdana telah menyinggung bahwa mata kuliah hukum pengadaan barang
dan jasa ini akan sedikit membingungkan. Dan pada pertemuan ketiga jika saya
tidak salah ingat, saya datang terlambat dan hal ini membuat saya ketinggalan
materi perkuliahan pada hari tersebut yang akibatnya membuat saya kurang
paham mengenai materi yang diajarkan pada waktu itu.
bermain handphone atau mengerjakan tugas mata kuliah di luar mata kuliah yang
sedang diterangkan di dalam kelas. Karena hal tersebut dapat merugikan diri
sendiri dan mahasiswa lain yang ingin mengikuti perkuliahan dengan serius.
Pengalaman tersebut terjadi pada saat saya mengikuti perkuliahan mata
kuliah hukum perancangan kontrak. Kebiasaan saya di dalam mengikuti
perkuliahan adalah duduk di barisan tengah agak belakang karena posisi tersebut
merupakan posisi ternyaman untuk mendengarkan dosen yang sedang
menerangkan mata kuliah yang bersangkutan maupun melihat slide-slide yang
dtampilkan pada LCD. Pada saat itu saya sedang serius mendengarkan dosen
yang menerangkan tentang peraturan yang berlaku pada hukum kontrak yakni
tetap berlaku ketentuan-ketentuan yang ada pada hukum kontrak seperti
keabsahan kontrak yang ada pada pasal 1320 BW, azas kebebasan berkontrak,
privity of contract, dan sebagainya. Namun terdapat mahasiswa yang asik
mengobrol dengan teman sebelahnya pada saat dosen tersebut menerangkan
tentang hal di atas yang membuat kelas menjadi tidak kondusif dan saya tidak
dapat berkonsentrasi mendengarkan penjelasan akibat suara gaduh yang dibuat
oleh mahasiswa tersebut. Kebetulan dosen yang mengajar mata kuliah hukum
perancangan kontrak pada saat itu adalah bu Fifi sehingga bu Fifi secara
langsung memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tersebut yang ramai dan
membuat kelas tidak kondusif untuk membuat mahasiswa tersebut diam dan
tidak mengulangi perbuatannya.
4
4.1
Persiapan
Seperti halnya pada saat mulai memasuki perkuliahan di awal semester,
persiapan yang saya lakukan pada saat akan mengahadapi UTS maupun UAS
yakni menyiapkan peralatan tulis secara lengkap untuk digunakan pada saat
ujian, mengumpulkan literatur, buku ajar, handout, slide-slide dan catatan yang
saya peroleh dari mata kuliah yang bersangkutan untuk dipelajari kembali agar
pada saat mengerjakan ujian saya telah siap untuk bertempur mengahadapi soalsoal UTS dan UAS yang diberikan.
Berbeda dengan persiapan yang dilakukan oleh teman-teman saya, saya
tidak begitu suka untuk mengumpulkan soal-soal yang telah lalu dari mata kuliah
yang bersangkutan. Menurut pendapat saya pribadi, hal tersebut hanya akan
menambah gangguan pada saat akan menghadapi ujian dan membuat diri saya
tidak fokus.
4.2
Penutup
Menjadi seorang lawyer yang profesional merupakan impian bagi setiap
mahasiswa fakultas hukum khususnya saya sendiri. Menurut pendapat saya,
lawyer yang profesional adalah lawyer yang memiliki etika dan etiket yang baik
serta dapat mengabdikan dirinya kepada masyarakat sehingga keluhuran profesi
hukum tetap terjaga.
Dalam rangka membentuk etika dan etiket yang baik, banyak hal yang
dapat mempengaruhinya dan salah satunya adalah proses perkuliahan yang
ditempuh oleh mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Hukum Unair yang di
mulai dari perencanaan pengambilan mata kuliah atau KRS hingga menempuh
UTS dan UAS.
Dalam penjelasan yang telah saya uraikan di atas mengenai proses
perkuliahan yang saya alami di Fakultas Hukum Unair nampak bahwa dalam
membentuk yuris profesional, diperlukan kerja sama yang baik antara dosen dan
mahasiswa. Dosen sebagai pengajar dan figur yang dicontoh oleh mahasiswanya
haruslah dapat memberikan contoh yang baik. Media dosen dalam memberikan
contoh tersebut dapat dilakukan di dalam kelas melalui cara berkomunikasi, cara
menyampaikan materi, dan cara bertingkah laku sehingga mahasiswa dapat
melihat secara langsung dan memahami bahwa dosen atau pengajarnya adalah
seorang profesional sehingga dia juga harus bersikap profesional seperti
dosennya.
Mahasiswa selaku calon yuris juga harus sadar bahwa dirinya harus
bersikap seprofesional mungkin selama mengikuti perkuliahan meskipun