1. Pemikiran-Pemikiran yang Melatar Belakangi Pembebasan Bersyarat. Penglepasan
bersyarat ini dikenal dengan istilah Browe Farley, pasal-pasal yang mengaturnya ada 3 buah, yaitu. Jawaban : Pasal 15, 16 dan 17 KUHP. Hal yang paling mencolok pada penglepasan bersyarat ini adalah proses penglepasan bersyarat dan penetapan bukanlah seluruhnya atau setidak-tidaknya menunjukkan peran eksklusif terhadap urusan politik. Hal itu masih dilihat pada pidana bersyarat. Ketentuan/lembaga penglepasan bersyarat menunjukkan peran eksekutif pada cara pemidanaan. 2. Istilah pidana bersyarat dan penglepasan bersyarat adalah, Jawaban : istilah yang digunakan dalam KUHP, tetapi mengenai pembebasan bersyarat tidak diatur dalam KUHP, tetapi diatur dalam Pasal 43 PP Nomor 32 Tahun 1999. dalam PP ini juga diatur mengenai remisi, Pasal 34, lalu juga tentang asimilasi dan cuti yang diatur pada Pasal 36-42. 3. Pada pelepasan bersyarat, kita berurusan dengan narapidana bukan lagi terpidana seperti dalam pidana bersyarat.yaitu sebutkan. Jawaban : Syarat umum lepas bersyarat dalam Pasal 15 ayat (1) jika telah menjalani 2/3 dari lamanya pidana penjara, sekurang-kurangnya harus 9 bulan. Kelemahan Pasal 15 ayat (1), khusus tentang penglepasan bersyarat. 4. Apa yang dimaksud dengan berkelakuan baik itu adalah, Jawaban : menaati peraturan yang berlaku dan tidak dikenakan tindakan disiplin, yang dicatat dalam buku register “f” (buku ini dipelihara oleh orang-orang LAPAS) selama kurun waktu tertentu untuk pemberian remisi. Berbuat jasa kepada negara diantaranya adalah menghasilkan karya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kemanuhiaan. 5. Masalah remisi ini merupakan terobosan putusan eksekutif terhadap putusan yudikatif, yaitu . Jawaban : dimana setelah diputuskan jatuhnya hukuman, maka eksekutif memberikan kebijakan atas dasar hal tertentu, memberikan remisi (pengurangan masa tahanan) bagi narapidana (Pasal 16 ayat (1)). Sejarah dan Tujuan Lembaga Pembebasan Bersyarat. Syarat Terhadap Pembebasan Bersyarat. 6. Pidana bersyrarat adalah Jawaban : Pidana yang dijatuhkan oleh Hakim terhadap terpidana yang diputus maksimum satu tahun penjara dan hakim yakin berdasarkan penilaian yang cukup syaratsyarat dapat dipenuhi oleh terpidana. 7. Setiap pidana merupakan putusan pengadilan. Putusan hakim itu dapat dibedakan berupa, sebukan. Jawaban : Putusan pemidanaan, Putusan pembebasan/lepas dari semua tuntutan hukum, Pidana bersyarat dapat kita temukan dalam putusan pemidanaan (straft modus). Putusan pemidanaan dapat ditemukan dalam Pasal 197 KUHAP. Dalam surat putusan itu di dalamnya hakim juga memerintahkan bahwa pidana tidak dijalankan baik dengan syarat umum maupun syarat khusus. Dalam pasal tersebut, tidak difikirkan/tidak ada dicantumkan pidana bersyarat. 8. Apakah juga menunjukkan syarat yang harus dipenuhi, yaitu dakan ayat (2), sebutkan Jawaban : Syarat Umum dan Syarat Khusus Pada dasarnya syarat umum itu impeatif (perintah). Tidak benar suatu putusan jika tidak dicantumkan syarat-syarat umum yang harus dilakukan oleh terpidana. 9. Apa yang dimaksud dengan Syarat Terhadap Pidana Percobaan. Jawaban : Pidana percobaan tidak akan jatuh jika hakim tidak yakin bahwa terpidana akan dapat atau berkemampuan memenuhi semua syarat umum. Dengan kata lain, syarat umum itu sifatnya imperatif. Atau dia disebut sebagai prasyarat bagi hakim untuk mempertimbangkan akan menjatuhkan pidana bersyarat atau tidak. 10. Pidana bersyarat sebenarnya adalah, Jawaban : bagian dari putusan. Hanya saja dalam hal ini pemidanaan pada bagian khusus itu diperintahkan supaya hakim, menjatuhkan hukuman yang memungkinkan untuk pidana bersyarat.untuk pidana bersyarat ini. 11. Apa yang dimaksud berkelakuan baik itu adalah, Jawaban : menaati peraturan yang berlaku dan tidak dikenakan tindakan disiplin, yang dicatat dalam buku register “f” (buku ini dipelihara oleh orang-orang LAPAS) selama kurun waktu tertentu untuk pemberian remisi. Berbuat jasa kepada negara diantaranya adalah menghasilkan karya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kemanuhiaan. 12. Masalah remisi ini merupakan terobosan putusan eksekutif terhadap putusan yudikatif yaitu, sebutkan. Jawaban : dimana setelah diputuskan jatuhnya hukuman, maka eksekutif memberikan kebijakan atas dasar hal tertentu, memberikan remisi (pengurangan masa tahanan) bagi narapidana (Pasal 16 ayat (1)). 13. Ketentuan terhadap Pidana penjara: Ketentuan minimum umum pidana penjara adalah, Jawaban : satu hari dan maksimum umumnya adalah 15 tahun berturut-turut (terdapat dalam Pasal 12 ayat 2 KUHP). 14. Perlu diketahi mengenai perbedaan dan persamaan antara narapidana dan terpidana, dimana persamaannya adalah, Jawaban : sama-sama sudah mendapatkan putusan hakim, sementara perbedaannya adalah bahwa terpidana tidak menjalani pidana pada/dalam lmbaga pemayarakatan. Inilah yang merupakan orang yang menjalankan atau mendapatkan putusan pidana bersyarat. Sedangkan yang dimaksud dengan narapidana adalah menjalani pidana di dalam LAPAS. 15. Jadi syarat umum tersebut juga dapat disebut sebagai, Jawaban : prasyarat 16. Apa yang dimaksud dengan Syarat pertama dari syarat khusus dalam Pasal 14.c. ayar (1) adalah , Jawaban : tentang kewajiban mengganti kerugian. Ayat (2) nya adalah syarat khusus lain yang ditetapkan hakim apabila dalam pasal 14.C. ayat (1), derajat kelima hampir sama dengan kejahatan. 17. Pidana bersyarat sebenarnya adalah, Jawaban : Bagian Putusan 18. Berbuat jasa kepada negara diantaranya adalah, Jawaban : menghasilkan karya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kemanuhiaan. 19. Setiap pidana meruapakan putusan pengadilan. Putusan hakim itu dapat dibedakan berupa, yaitu. Jawaban : Pidana pemidanaan, Pidana pembebasan/lepas dari semua tuntutan hukum dan Pidana bersyarat dapat kita temukan dalam putusan pemidanaan (straft modus). Putusan pemidanaan dapat ditemukan dalam Pasal 197 KUHAP. 20. Menurut Pasal 14 ayat (1) pidana bersyarat dapat dijatuhkan sepanjang pidana it berupa adalah Jawaban : pidana penjara paling lama satu tahun atau pidana kurungan.