Anda di halaman 1dari 2

Materi Viktimologi S2

Sejarah dan Perkembangan Viktimologi

1. Tahun 1937 Benyamin Mendelsohn. ‘perhatian terhadap korban kejahatan’


2. Tahun 1941 Hans Von Hentig, menulis sebuah artikel berjudul ‘Remaks on Intruction of
Perpretator and Victim’ dalam artikel ini memaparkan analisa yang menyeluruh
mengenai hubungan interaksi antara pelaku dan korban
3. Tahun 1947 Benyamin Mendelsohn, memperkenalkan istilah viktimologi dalam
makalahnya; ‘ News Biopsyco Social Horizons Victimology’ yang dipresentasikan di
Bucharest Rumania di pertemuan The Rumanian Psychiarti Society
4. Tahun 1948 Hans Von Hentig; menerbitkan kembali buku yang berjudul ’The Criminal
and His Victim’ . dalam bukunya tersebut Hentig telah membuka cakrawala pemikiran
baru yang lebih luas, bahwa dalam suatu peristiwa dalam perbuatan pidana, seyogyanya
dipandang ada interaksi ada dinamika yang bukan saja disebabkan oleh pihak pelaku,
tetapi ada interrelation atau dual relationship antara pelaku dan korban.
5. Tahun 1949 W.H.Nagel melakukan berbagai pengamatan yang dimuat dalam tulisan De
Criminalitelit Van oss Groningen, yang membantah pemikiran Mandelson. Bahwa kita
tidak boleh hanya mencari manfaat dari factor-faktor yang menentukan dan
memperhitungkan, mengukur dan menimbang yang menghasilkan pembuat korban,
bahwa korban mempunyai peranan yang fungsional dalam terjadinya kejahatan.
6. Tahun 1954 Ellenberger melakukan studi tentang hubungan psikologis antara ‘penjahat
dan koban’, kemudian dikembangkan bersama Manheim tahun 1965, Schafer tahun
1968, dan Fiseler tahun 1978.
7. Tahun 1956, istilah viktimologi diperkenalkan kembali oleh Benyamin Mendelsohn
dalam tulisannya yang berjudul; ‘Revue Internationale’
8. Tahun 1959, T. Cornil berkesimpulan bahwa sikorban patut mendapatkan perhatian yang
membuat kebijakan criminal dan juga dalam pembinaan para pelaku tindak pidana atau
pelanggar
9. Tahun 1963, Selandia Baru mulai berlaku UU Criminal Injures Compesation Act 1963
10. Tahun 1964, berlaku UU ini di USA, Australia, dan Inggris
11. Tahun 1973, diadakan symposium Viktimologi pertama di Yerusalem salah satu
‘ForFather’ gerakan viktimologi dipimpin oleh Prof DR. Israel Drapkin menulis buku
Critical reasoning alone is barren. Symposium telah dirumuskan kesimpulan sebagai
berikut;
a. Bahwa viktimologi dapat dirumuskan sebagai studi ilmiah mengenai korban
b. Bahwa kriminologi telah diperkaya dengan suatu orientasi viktimologi
12. Tahun 1976 simposium ke-2 di Boston Massachusett Amerika. Hasilnya yaitu
viktimologi dianggap penting karena dapat membantu kejahatan mengungkap dalam
menghadapi penjahat dan korbannya
13. Tahun 1977 didirikan organisasi viktimologi international dinamakan ‘World Society
of Victimology’ yang dipelopori oleh Scheineder dan Drapkin
14. Tahun 1979 simposium internasional ke-3 di University West Phalia Republik Federasi
Jerman
15. Tahun 1982 simposium internasional di Kyoto Jepang
16. Tahun 1985 simposium internasional di Zegrab Yugoslovia
17. Tahun 1988 simposium internasional di Jerusalem
18. Tahun 1991 simposium internasional di Rio de Janeiro
19. Tahun 1994 simposium internasional di Adelaide Australia.
20. Tahun 1997 simposium internasional di Amsterdam
21. Tahun 2000 simposium internasional di Monttreal
22. Tahun 2003 simposium internasional di Stellenbosch
23. Tahun 2006 simposium internasional di Orlando
24. Tahun 2009 simposium internasional di Mito
25. Tahun 2012 simposium internasional di Den Hague
26. Tahun 2015 simposium internasional di Perth

Perkembangan di Indonesia
27. Tahun 1982/1983 di Indonesia pertama kali menjadi mata kuliah viktimologi diajarkan
di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan pengajarnya adalah Dr. Arif Gosita, SH
alm. dan selanjutnya di UNAIR Surabaya, dan Univ. Patimura Ambon.
28. Tahun 1985 tanggal 23 Maret diadakan seminar nasional viktimologi pertama kali
diadakan oleh kelompok studi Kriminologi FH Univ Airlangga bekerjasama dengan
yayasan Asia di Jakarta. Dalam seminar itu telah dihadirkan bagaimana viktimologi
secara lebih nyata dan berperan aktif dalam perkembangannya di Indonesia dan berperan
aktif dalam menjembatani permasalahan interaksi dalam masalah khususnya yang
menyangkut korban kejahatan dalam hubungannya dengan santunan dan gantirugi dalam
perkembangan dan moderenisasi viktimologi dewasa ini
29. Tahun 1985 tanggal 28-29 Oktober diadakan seminar nasional viktimologi yang kedua
diselenggarakan juga di FH Univ Airlangga Surabaya
30. Tahun 1993 tanggal 20-21 Desember diadakan seminar nasiomal yang ketiga di FH
UNAIR Surabaya bekerjasama dengan Miyazawa Foundation, Asia Crime Prevention
Foundation (ACPF) dan Masasumoto Foundation dengan tema seminar’ Viktimologi
Dalam Rangka Pembangunan Rangka Pembangunan Jangka Panjang Tahap II.
31. Tahun 2016 September diadakan Seminar International Viktimologi dan sekaligus
pembentukan Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia (APVI) di Univ.Jendral
Soedirman Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai